Anda di halaman 1dari 25

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat kehendak-Nya lah kami dapat menyelesaikan laporan kegiatan praktek klinik
ini tepat pada waktunya.
Dalam penyusunan laporan ini, Kami banyak mendapatkan bantuan,
bimbingan, serta pengarahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam
kesempatan ini penyusun ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya
Kami menyadari bahwa laporan ini masih banyak kesalahan dan belum
sempurna, untuk itu penyusun sangat mengharapkan saran dan kritikan yang
bersifat membangun guna kesempurnaan laporan ini.
Akhir kata, Kami mengucapkan terimakasih, semoga laporan ini bermanfaat
bagi penyusun khususnya serta pembaca pada umumnya. Semoga kebaikan
semua pihak yang telah membantu penyusunan laporan ini mendapatkan imbalan
yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa. Amin.

Mataram, 4 Mei 2019

Penulis

I
DAFTAR ISI

COVER
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR ................................................................................... I
DAFTAR ISI ............................................................................................... II
BAB. I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................ 1
B. Tujuan............................................................................................. 2
C. Manfaat ........................................................................................... 2
BAB. II TINJAUANPUSTAKA
A. Definisi ............................................................................................ 4
B. Fisiologi .......................................................................................... 4
C. Penilaian Klinik ............................................................................... 5
D. Penanganan Bayi Baru Lahir .......................................................... 5
E. Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan pada BBL..................................... 6
F. Penilaiaan Bayi untuk Tanda-Tanda Kegawatdaruratan................ 10
G. Prognosa dan Komplikasi ............................................................. 11
H. Pelayanan Kesehatan Neonatal .................................................... 12
BAB. III TINJAUAN KASUS
Pengumpulan Data Dasar................................................................... 13
Interpretasi Data Dasar ....................................................................... 16
Mengidentifikasi diagnosa/masalah potensial ..................................... 17
Kebutuhan terhadap tindakan segera ................................................. 17
Rencana asuhan yang menyeluruh .................................................... 17
Pelaksanaan asuhan .......................................................................... 17
Evaluasi .............................................................................................. 18
BAB. IV PEMBAHASAN .......................................................................... 19
BAB V. PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................... 21
B. Saran ............................................................................................ 21
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 23

II
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Menurut Saifuddin, (2002) Bayi baru lahir adalah bayi yang baru lahir
selama satu jam pertama kelahiran.
Menurut DEP. Kes, RI, (2005) Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir
dengan umur kehamilan 37 minggu sampai 42 minggu dan berat lahir 2500
gram sampai 4000 gram.
Pada waktu kelahiran, sejumlah adaptasi psikologik mulai terjadi pada
tubuh bayi baru lahir, karena perubahan dramatis ini, bayi memerlukan
pemantauan ketat untuk menentukan bagaimana ia membuat transisi yang
baik terhadap kehidupannya di luar uterus. Penelitian menunjukkan bahwa 50%
kematia bayi dalam periode neonatal yaitu dalam bulan pertama kehidupan.
Kurang baiknya penanganan bayi baru lahir yang sehat akan menyebabkan
kelainan-kelainan yang mengakibatkan cacat seumur hidup, bahkan kematian.
Kementerian kesehatan menunjukkan angka kematian bayi dan ibu saat
melahirkan mengalami penurunan sejak 2015 hingga semester pertama 2017.
Berdasarkan data yang dikutip dari laman resmi kementerian kesehatan, kamis
(17/8) jumlah kasus kematian bayi turun dari 33.278 kasus pada 2015 menjadi
32.007 kasus pada 2016.
Sementara hingga pertengahan tahun atau semester 1 2017 tercatat
sebanyak 10.294 kasus kematian bayi. Demikian pula dengan angka kematian
ibu saat melahirkan turun dari 4.999 kasus pada 2015 sampai 4.912 kasus
pada tahun 2016. Sementara hingga semester 1 di tahun 2017 terjadi 1.712
kasus kematian ibu saat proses persalinan.
Angka kematian bayi (AKB) 2017 di Provinsi NTB sebesar 953 dan untuk di
Kabupaten Lombok Barat sendiri sejumlah 31 kasus.
Berdasarkan data Pemantauan Wilayah Setempat (PWS) KIA Puskesmas
Labuapi, pada tahun 2018 tidak terdapat kasus kematian bayi. Kunjungan ini
sangat penting untuk memantau kesehata, pertumbuhan serta perkembangn bayi
baru lahir. Di Puskesmas Labuapi target bayi baru lahir ditetapkan adalah 705.

1
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Melakukan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan persalinan
normal dan mendokumentasikan asuhan kebidanan dengan menggunakan
Varney .
2. Tujuan Khusus
1) Melakukan pengkajian data subjektif dan objektifpada bayi baru lahir
normal.
2) Mengidentifikasi diagnosa dan masalah pada bayi baru lahir normal.
3) Mengidentifikasi masalah potensial pada bayi baru lahir normal.
4) Mengidentifikasi kebutuhan tindakan segera pada bayi baru lahir normal.
5) Merencanakan asuhan pada klien bayi baru lahir normal.
6) Memberikan asuhan atau tindakan pada bayi baru lahir normal sesuai
kebutuhannya.
7) Mengevaluasi asuhan yang telah dilakukan.

C. Manfaat
1. Untuk Mahasiswa :
a) Dapat dijadikan pegangan atau referensi yang menunjang tentang ilmu
asuhan kebidanan pada bayi baru lahir.
b) Dapat mengembangkan pemahaman mahasiswa tentang manajemen
kebidanan varney.
c) Dapat menambah wawasan mahasiswa mengenai materi yang dibahas
dalam makalah ini.
2. Untuk Lahan :
a) Membantu Bidan dalam melakukan asuhan pada bayi baru lahir di VK
Bersalin.
b) Dengan adanya asuhan kebidanan ini dalam melakukan tindakan
menjadi lebih teratur.
3. Untuk pendidikan :
a) Menjadikan Mahasiswa lebih terampildalam melakukan asuhan pada
bayi baru lahir.
b) Membangun hubungan baik antara pihak pendidikan dengan pihak
lahan.
4. Untuk klien :
a) Klien mengetahui bagaimana keadaan klien dan bayinya.

2
b) Klien mengetahui bagaimana mengatasi hal-hal yang timbul pada
bayinya dengan adanya asuhan bayi baru lahir.

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi

Asuhan Bayi Baru Lahir (BBL) adalah asuhan yang diberikan pada bayi
tersebut selama jam pertama setelah kelahiran walaupun sebagian besar
proses persalinan terfokus pada ibu tetapi karena proses tersebut merupakan
proses pengeluaran hasil kehamilan (bayi) maka penatalaksanaan suatu
persalinan baru dikatakan berhasil apabila selama ibu dan bayi yang
dilahirkannya juga dalam kondisi yang optimal. (Buku Panduan Yankes
Maternal dan Neonatal, 2008).
Neonatal adalah masa bayi selama 28 hari pertama setelah bayi lahir (usia
0-28 hari). (Pusdiknakes, 2008).

B. Fisiologi
Saat bayi dilahirkan dan sirkulasi fetoplasenta berhenti berfungsi, bayi
mengalami perubahan fisiologis yang besar sekali dan sangat cepat. Segera
setelah lahir, pola pernapasan bayi baru lahir akan berubah drastis.
Neonatus mulai bernapas dan menangis segera setelah lahir yang
menunjukkan terbentuknya mekanisme pada thoraks sewaktu melalui jalan
lahir. Penurunan kadar oksigen dan kenaikan karbondioksida merangsang
kemoreseptor pada sinus karotis (stimulasi kimiawi) dan rangsangan dingin di
daerah muka dapat merangsang permulaan gerakan pernapasan (stimulasi
sensorik).
Dengan terpotongnya tali pusat bayi, maka sirkulasi plasenta terhenti.
Aliran darah ke atrium kanan menurun sehingga tekanan jantung menurun,
tekanan darah di aorta hilang sehingga tekanan jantung kiri meningkat. Paru-
paru mengalami retensi dan aliran darah ke paru-paru meningkat yang
menyebabkan tekanan ventrikel kiri meningkat. Hal tersebut mengakibatkan
duktus botalii tidak berfungsi dan foramen ovale menutup.
Dalam 24 jam pertama neonatus akan mengeluarkan tinja yang berwarna
hijau kehitam-hitaman. Ini dinamakan mekonium. Frekuensi pengeluaran tinja
pada neonatus dipengaruhi oleh pemberian makanan atau minuman. Enzim
pada saluran pencernaan biasanya sudah ada pada neonatus kecuali enzim
amilase.

4
Enzim hepar pada neonatus belum aktif betul, misalnya enzim G6PD yang
berfungsi dalam sintesis bilirubin sehingga neonatus memperlihatkan gejala
ikterus fisiologis.
Neonatus memiliki luas permukaan tubuh yang luas sehingga
metabolisme perkilogram berat badannya besar. Pada jam-jam pertama, energi
didapatkan dari pembakaran karbohidrat dan pada hari kedua energi berasal
dari pembakaran lemak.
Apabila neonatus mengalami hipotemia, tubuhnya akan mengadakan
penyesuaian suhu terutama dengan cara pembakaran cadangan lemak coklat
yang memberikan energy lebih banyak dari pada lemak biasa.
Hormon yang didapatkan dari ibu masih berfungsi, hal ini terlibat dari
adanya pembesaran kelenjar mammae, kadang- kadang adnya pengeluaran
darah dari vagina yang menyerupai darah haid.
Ginjal pada neonates baru bisa memproses air yang didapat setelah 5 hari
kelahiran. Ginjal pada neinatus belum sepenuhny aberfungsi karna jumlah
nefronnya masih belum sebanyak orang dewasa dan seimbangnya antara luas
permukaan glomelurus dan volume tubulus proximal. Aliran darah ginjal pada
neumatus relative kurang bila dibandingkan dengan orang dewasa.

C. Penilaian Klinik
Tujuannya adalah untuk mengetahui derajat vitalitas dan mengukur reaksi
bayi terhadap tindakan resusitasi. Derajat vitalitas bayi adalah kemampuan
sejumlah fungsi tubuh yang bersifat esensial dan kompleks untuk
berlangsungnya kelangsungan hidup bayi seperti pernapasan, denyut jantung,
sirkulasi dan refleks-refleks primitif seperti menghisap dan mencari putting susu.

D. Penanganan Bayi Baru Lahir


Tujuan utama perawatan bayi segera sesudah lahir, ialah :
1) Memberikan jalan napas
2) Memotong dan merawat tali pusat
3) Mempertahankan suhu tubuh bayi
4) Identifikasi
5) Pencegahan infeksi

5
Pembersihan jalan nafas,perawatan tali pusat,perawatan mata dan
identifikasi adalah rutin segara dilakukan, kecuali bayi dalam keadaan kritis dan
dokter memberikan instruksi khusus.

E. Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan pada Bayi Baru Lahir


Penilaian bayi baru lahir dilakukan dengan system nilai APGAR/Apgar score
yaitu:
No Aspek yang Nilai
dinilai
0 1 2

1 Apperence Biru pucat Badan merah, Seluruh badan


(penampilan) ekstremitas biru dan
ekstremitas
merah
Pulse (Denyut Tidak teratur <
2 Tidak ada Teratur >
jantung) 100x/mnt
100/mnt

3 Grimace ( Tidak ada Menyeringai Menangis kuat


reaksi
terhadap
rangsangan)

Activity (otot)

4 Lemas Flekal sedikit Aktivitas kuat

Respiration(
pernapasan)
5 Tidak bernafas Lemah Teratur

Batasan normal ukuran kepala :


1) Diameter suboksipito – bregmatika ( ± 9,50 cm), bila dilahirkan dalam
presentasi belakang kepala.
2) Diameter oksipito - frutualis ( ± 11,75 cm), bila dilahirkan dalam presentasi
puncak kepala.

6
3) Diameter oksipito - mernalis (± 13,50 cm), bila dilahirkan dalam presentasi
dahi.
4) Diameter submento – bregmatikus (± 9,50 cm), bila dilahirkan dalam
presentasi muka.
5) Diameter biparietalis (±9, 50 cm)
6) Diameter bitenporalis (±8 cm)
Disamping diameter- diameter yang merupakan garis lurus, terdapat
sirkum verensia yang merupakan ukuran lingkaran pada bidang yang
bersangkutan, dinamakan :
1. Sirkum verensia suboksipito – brekmatikus ( 32 cm).
2. Sirkum verensia submentasi – brekmatikas (±32 cm)
3. Sirkum verensia oksipito – frontalis (± 34 cm)
4. Sirkumverensia mento – oksipitalis (± 35 cm)
Menilai refleks pada bayi :
1. Refleks babinski : menggores permukaan plantar kaki dengan benda
tumpul, (+) bila ibu jari kaki akan terangkat, jari lainnya meregang.
2. Refleks rooting : menyentuhkan sesuatu ke sudut mulut, (+) bila bayi
menengok ke arah rangsangan dan berusaha memasukkannya ke dalam
mulut.
3. Refleks sucking : (+) bila bayi menghisap dengan kuat.
4. Refleks grasp : meletakkan sesuatu di telapak tangan bayi, (+) bila
bayi menggenggam benda yang diletakkan pada telapak tangan.
5. Refleks moro : mengejutkan bayi.
6. Refleks tonic neck : menengokkan kepala bayi ke kiri dan ke kanan.
Pemeriksaan fisik
a. Kepala
- Lingkar kepala oksipito-frontalis harus selalu diukur dan dicatat pada
semua neonatus.
- Deteksi apakah ada trauma persalinan (caput suksedaneum atau sefal
hematoma).
- Periksa adanya masa-masa digaris tengah yang keluar dari tulang
kepala mungkin suatu dan perlu pemeriksaan yang lengkap
- Ubun-ubun yang ccekung menandakan bayi dehidrasi dan terlalu
cembung disertai badan demam menandakan bayi terkena infeksi.

7
b. Mata
- Adanya pendarahan subkonjungtiva, mata yang menonjol, katarak,
kesimetrisan kedua mata, pergerakan kelopak mata yang seimbang.
c. Telinga
- Posisi, rotasi dan letak telinga harus dicatat, letak telinga yang lebih
rendah harus diperiksa dengan teliti kemungkinan adanya tanda
dismorlik lainnya
- Pada bayi sangat prematur, pinnanya pendek datar dan sudah terlipat
kebelakang
- Pada bayi matur, heliks luar dari pina akan membentuk kurvatura yang
jelas
- Telinga harus diamati dengan teliti untuk memastikan tidak ada kelainan
pada kenalis auditoris eksterna
d. Mulut
Pemeriksaan yang harus diperiksa meliputi lengkung dan tabir
(rabiokisis atau labioknatopelaleskisis), bentuk dari gerakan lidah, adanya
masa abnormal didaerah mulut dan faring membutuhkan perhatian segera
terhadap kemungkinan terjadi obstruksi jala nafas
e. Leher
Apakah ada gumuksian atau pembengkakan pada leher , deteksi
adanya kemungkinan hemotoma stemokledomastoideus, duktus tiroglosus,
higroma Koli.
f. Dada
1) Bentuk, pembesaran buah dada, adanya masa pada dinding dada.
2) Pernafasan : nafas yang bunyi ( gruating terjadi karena udara yang
dikeluarkan bayi mengenai glotis yang tertutup sebagian dan merupakan
petunjuk terjadinya proses-proses yang menyebabkan kolops atau
atelektusis. Stridor terjadi karena berbagai sebab obstruksi jalan nafas,
akan tetapi pada bayi yang pernapasannya sangat lemah mungkin tidak
terdengar atau sulit didiagtosis.
3) Gerakan dinding dada yang asimetris pada pernafasan terjadi pada
beberapa lesi diafragma atau ruangan intra pleura unilateral. Retruksi
semal bisa terjadi pada dresses respirasi berat.

8
4) Mendengarkan suara jantung bayi dengan menggunakan steloskop.
Fragma dan keteraturannya untuk mendeteksi kelaman bunyi jantung,
normal: 120-160 kali/menit.
5) Pernafasan normalnya : 40-60 kali/menit.

g. Abdomen
1) Inspeksi apakah ada pembesaran pada perut ( membuncit yang terjadi
kemungkinan karena pembesaran hati,limfe,tumor,asites) pembesaran
hati tampak dari pembesaran 1-2 cm dibawah batas kosta kanan.
Sedang limpa biasanya tidak teraba .
2) Hemia diafragmatika dapat menyebabkan abdomen membentuk skapoid
akibat protrasi ini abdomen kedalam rongga toraks. Usus yang tampak
diprmukaan usus memberikan adanya obstruksi usus, khususnya bila
terjadi emesis hilius ( muntah empedu) atau aspirat lambung.
3) Periksa tali pusat, sampai terjadi pendarahan dari tali pusat, hernanah,
ataupun berbau . permukaan tali pusat juga perlu diperhatikan, warna
kemerahan disertai suhu meningkat merupakan tanda infeksi talli pusat
h. Alat kelamin
1) Wanita : bila cukup bulan, labia mayora lebih menonjol dibanding lahiya
minora dan umumnya menetopi labiya minora. Tonjolan mukosa vagina
umumnya terjadi karena pengaruh hormanalibu terhadap janin, labia
minoranya lebih menonjol dan klitoris relatif mengalami protusi ke dalam
lipatan labia. Pada bayi wanita, normalnya gonad berada dalam kanalis
inguinalis atau lipatan labia yang tidak teraba.
2) Laki-laki: harus diperiksa apakah ada hipospadia atau epispodia. Penis
yang terlalu kecil menunjukkan hipopitiutarisme. Testis bayi laki-laki
cukup umur biasanya berada dalam kantong skrotum. Penurunan
skrotum yang tidak komplet dan testis pada kanalis inguinalis dapat
diketahui melalui palpasi.
i. Punggung
Punggung harus diinspeksi dan kolumna vertebralis harus dipalpasi.
Harus dicatat keabnormalannya seperti : meningokel, skoliosis, spina bifida.
j. Ekstremitas
Inspeksi yang cermat, biasanya cukup untuk memastikan apakah
bentuk ekstremitas baik. Beberapa abnormalitas struktur yang jelas atau
pemendekan anggota gerak dapat di evaluasi lebih lanjut dengan palpasi

9
dan pemeriksaan radiografi. Abnormalitas jari-jari, lipatan palmar, hipoplasi
kuku merupakan petunjuk penting adanya sindrom dismorfik.
k. Anus
Diperhatikan apakah ada lubang pada anus atau tidak, ini bisa kita
tunggu sampai bayi mengeluarkan mekonium dalam 24 jam ( asuhan
sayung bayi ). Pastikan tidak terjadi atresia ani dan obstruksi anus.
l. kulit
- Pada bayi prematur ( usia kehamilan 23-28 minggu ) dengan sedikit
lemak subkutan, kulit bayi akan teransulen dan terlihat vena-vena
superfisial, karena atratum komeu sangat tipis, kulit bayi prematur
mudah terluka oleh karena tindakan atau manipulasi yang tampaknya
tidak berbahaya sehingga menyebabkan kerusakan stratum korneum
dan permukaan kasar
- saat usia kehamilan 35-36 minggu bayi dilapisi verniks, lapisan verniks
tipis muncul pada kehamilan matur dan biasanya menghilang pada
posmatur.
- Bayi posmatur memiliki kulit seperti kertas dengan kerut-kerut tajam
pada badan dan estremitas pada bayi pramatur juga terdapat kuku jari
atau pengelupasan kulit pada distal ekstremitas
- Kulit bayi juga ditumbuhi oleh hinugo, yang banyak terdapat pada
punggung.
- Perlu diinspeksi seluruh kulit untuk mencari adanya tanda lahir, ataupun
brak-beak pada kulit seperti milia ( papula keputihan 1-2 mm umumnya
ditemukan pada wajah bayi) dan lebih banyak terjadi diseluruh pantat
atau badan , umumnya terjadi pada bayi kulit hitam atau oriental.

F. Penilaian bayi untuk tanda-tanda kegawatdaruratan


Semua bayi baru lahir harus dinilai adanya tanda-tanda
kegawatan/kelainan yang menunjukkan suatu penyakit. Bayi baru lahir
dinyatakan sakit apabila mempunyai salah satu atau beberapa tanda-tanda
berikut :
1) Sesak napas
2) Frekuensi pernapasan 60 kali/menit
3) Gerak retraksi di dada
4) Malas minum

10
5) Panas atau suhu badan bayi rendah
6) Kurang aktif
7) Berat lahir rendah ( 1500-2500 gram) dengan kesulitan minum
Tanda-tanda bayi sakit berat
Apabila terdapat salah satu atau lebih tanda-tanda berikut :
1) Sulit minum
2) Sionosis sentral ( lidah biru )
3) Perut kembang
4) Periode apneu
5) Kejang/periode kejang, kejang kecil
6) Merintih
7) Perdarahan
8) Sangat kuning
9) Berat badan lahir < 1500 gram.

G. Prognosa dan Komplikasi


Prognosis
Keadaan bayi sangat tergantung pada pertumbuhan janin dalam uterus,
kualitas pengawasan antenatal, penyakit-penyakit yang diderita ibu saat hamil
serta penanganan persalinan dan perawatan sesudah lahir.
Komplikasi
Komplikasi yang terjadi pada neonatus yaitu :
a) Infeksi neonatal
b) Ikterus neonatal
c) Kesulitan bernafas
d) Pendarahan
e) Muntah
f) Sionosis
g) Kejang/tremor
h) Tidak mau menetek

11
H. Pelayanan Kesehatan Neonatal
Asuhan Neonatal :
Saat lahir KN1 KN2 KN3

Pada 6-48 jam Hari ke-3-7 Hari ke 8-28

1. Manajemen 1. Pemeriksaan 1. Pemeriksaan 1. Pemeriksaan


2. Inisiasi asfikasi bayi baru lahir ulang ulang
bayi 2. ASI ekslusif 2. ASI ekslusif 2. ASI ekslusif
3. Pemeriksaan 3. Menjaga bayi 3. Tanda sakit 3. Tanda sakit
segera saat tetap hangat dan bahaya dan bahaya
lahir 4. Perawatan bayi 4. konseling 4. Konseling
4. Menjaga bayi 5. Tanda sakit
tetap hangat dan bahaya
5. Salep mata, 6. Konseling
vitamin KI
injeksi dan
imunisasi
Hepatitis B
6. Konseling

12
BAB III
TINJAUAN KASUS

Hari/tanggal : Sabtu,04 Mei 2019


Pukul : 04:20 WITA
Tempat : RSUD KOTA MATARAM, RUANG VK BERSALIN
No. RM :-

I. PENGUMPULAN DATA DASAR


A. DATA SUBJEKTIF
1. Identitas
a. Identitas bayi
Nama : Bayi Ny. “Y”
Umur : 1 hari
Tanggal lahir : Sabtu, 04 mei 2019
b. Identitas penanggungjawab/suami
Nama ibu : Ny. “Y” Nama ayah : Tn. “D”
Umur : 27 tahun Umur : 37 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Suku : Sasak Suku : Sasak
Pendidikan : SMA Pendidikan : Perguruan tinggi
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Honorer
Alamat : Labuapi

2. Riwayat kehamilan
Riwayat obstetric (ibu) : P1A0H1
Frekuensi ANC : 4 kali
Imunisasi TT : TT2
Kenaikan BB hamil : 9 kg
Keluhan yang dialami ibu
TM I : Mual muntah dan pusing
TM II : Pusing dan mual muntah
TM III : Tidak ada
Kejadian selama hamil : Tidak ada
a. Riwayat penyakit/kehamilan
Perdarahan : Tidak

13
Preeklamsia : Tidak
Eklamsia : Tidak
Penyakit/kelainan : Tidak
b. Kebiasaan waktu hamil
Makanan : Tidak memakan junk food/pica
Obat-obatan/jamu : Tidak mengonsusmi
obat−obatan/jamu
Merokok : Tidak merokok
Lain-lain : Tidak ada
c. Komplikasi
Ibu/bayi : Tidak ada
3. Riwayat persalinan sekarang
Lama kala I : 4 jam
Lama kala II : 1 jam
Warna air ketuban : Jernih
Jenis persalinan : Spontan
Ditolong oleh : Bidan
Tempat persalinan : VK Bersalin
Jam/tanggal lahir : 04 Mei 2019/04:55 WITA
Jenis kelamin : Perempuan
Berat badan : 3.500 gram
Panjang Badan : 53 cm
4. Keadaan Bayi Baru Lahir
No. Aspek yang dinilai 1 menit 5 menit 10 menit

1. Denyut jantung 2 2 2

2. Usaha napas 2 2 2

3. Tonus otot 1 1 1

4. Refleks 1 2 2

5. Warna kulit 1 2 2

Jumlah 7 9 9

14
B. DATA OBYEKTIF
1. Pemeriksaan umum
a. Keadaan umum : Baik
b. Kesadaran : Composmentis
c. Berat badan : 3.500 gram
d. Tanda-tanda vital: DJ : 136 X/Menit
Suhu : 36,5oC
RR : 40 x/menit
2. Pemeriksaan fisik
a. Muka : Simetris (√), kelainan (-), pucat (-)
b. Ubun-ubun : caput succedaneum (-), chepal hematome (-), UUB
Datar (√), molase (-), pembengkakan (-), daerah yang cekung pada
kepala (-), ukuran lingkar kepala normal (√), kelainan (-)
c. Hidung : Lunak (√), pernapasan cuping hidung (-)
d. Bibir : Labioskizis (-), sianosis (-), palatum lunak (-),palatoskizis (-),
labiogenatopalatoskizis (-), refleks rooting (√), refleks sucking (√),
refleks swallowing (√).
e. Telinga : Lunak (√), kelainan (-), letak sejajar dengan kontus mata
(√)
f. Leher : Pembengkakan (-), dapat digerakkan ke kiri dan ke kanan
(√)
g. Dada : Simetris (√), putting susu normal (√), retraksi dinding dada
saat bernapas (-), bunyi napas pada paru-paru kiri dan kanan sama
(√), respirasi normal (√), bunyi jantung normal (√).
h. Tali pusat : Perdarahan tali pusat (-)
i. Punggung : Pembengkakan (spina bifida dan okulta) (-)
j. Genetalia : Jenis kelamin (L)
k. Anus : Berlubang (√), pengeluaran mekonium (√)
l. Ekstremitas
Atas : Gerakan Normal (√), jumlah jari normal (√), trauma lahir (-),
sianosis pada kuku (-)
Bawah : Gerakan normal (√), simetris (√), jari kaki normal (√),
sianosis pada kuku (-).
3. Refleks
a. Refleks moro : Baik
b. Refleks rooting : Baik

15
c. Refleks walking : Tidak dilakukan
d. Refleks grasping : Baik
e. Refleks sucking : Baik
f. Refleks tonick neck : Baik
4. Antropometri
a. Lingkar kepala : 32 cm
b. Lingkar dada : 32 cm
c. Lingkar lengan : 11 cm
5. Eliminasi
Miksi : Belum
Defekasi : Belum
6. Pemeriksaan penunjang
Tidak dilakukan

II. INTERPRETASI DATA DASAR


1. Diagnosa kebidanan : Bayi Ny. “Y” umur 1 hari, Bayi baru lahir fisiologis
Data dasar :
- DS : Ibu mengatakan bayinya lahir dengan selamat pada tanggal 04 Mei
2019 jam 04:55 WITA jenis kelamin perempuan, BB : 3.500 gram, PB :
53 cm, tanpa ada kelainan secara normal dengan tangisan kuat.
- DO : BB : 3.500 gram
PB : 53 cm
Suhu : 36,5oC
DJ : 136 x/menit
RR : 40 x/menit
Lila : 11 cm
Lika : 32 cm
Lida : 32 cm
Refleks moro : Baik
Refleks rooting : Baik
Refleks grasp : Baik
Refleks sucking : Baik
Refleks tonick neck : Baik
Refleks swallowing : Baik
Refleks Babinski : Baik
2. Masalah : Tidak ada

16
3. Kebutuhan : Tidak ada

III. MENGIDENTIFIKASI DIAGNOSA/MASALAH POTENSIAL


Tidak ada

IV. KEBUTUHAN TERHADAP TINDAKAN SEGERA


Tidak ada

V. RENCANA ASUHAN YANG MENYELURUH


Tanggal/jam : 04 Mei 2019/05:00 WITA
1. Berikan informasi kepada ibu hasil pemeriksaan
2. Berikan salep mata dan suntik vitamin K
3. Pasangkan bayi pakaiannya
4. Jelaskan pada ibu cara menjaga kehangatan bayi
5. Jelaskan tanda-tanda bahaya pada bayi baru lahir

VI. PENATALAKSANAAN
Tanggal/jam : 04 Mei 2019/05:10 WITA
1. Memberikan informasi kepada ibu hasil pemeriksaan yakni berat badan bayi
3.500 gram dengan panjang badan 53 cm.
2. Memberikan salep mata chlorampenicol 1 % pada kedua mata bayi dan
menyuntikkan vitamin K 1 mg 0,5 cc di paha kiri.
3. Memasangkan pakaian bayi, sarung tangan dan kaki, serta topi bayi untuk
menjaga kehangatan tubuh bayi.
4. Menjelaskan cara menjaga kehangatan bayi yaitu dengan selimuti bayi
menggunakan kain kering, ganti jika pakaian bayi basah, bayi jangan
ditidurkan di tempat yang dingin.
5. Menjelaskan tanda-tanda bahaya pada bayi baru lahir, antara lain :
1.) Bayi tidak ingin menyusu
2.) Mengantuk atau tidak sadar
3.) Napas cepat (lebih dari 60 kali per menit)
4.) Merintih
5.) Tarikan dinding dada bagian bawah (retraksi)
6.) Tampak biru pada ujung jari tangan dan kaki atau bibir
7.) Kejang
8.) Badan bayi kuning (ikterus)

17
9.) Kaki dan tangan terasa dingin
10.) Demam
11.) Tali pusat kemerahan sampai bagian perut
12.) Mata bayi tampak kemerahan

VII. EVALUASI
Tanggal/jam : 04 Mei 2019/05.15 WITA

Ibu mengetahui keadaan bayinya dan merespon baik


1. Bayi sudah diberikan salep mata dan vitamin K dan tidak ada tanda-tanda
alergi.
2. Bayi sudah memakai pakaian dan selimut.
3. Ibu mengerti cara menjaga kehangatan bayi dengan mengganti popok bayi
bila bayi BAK dan menyelimuti bayinya.
4. Ibu mengetahui tanda-tanda bahaya pada bayi baru lahir dengan cara
menyebutkan kembali 6 dari 12 tanda-tanda bahaya bayi baru lahir.

18
BAB IV
PEMBAHASAN
Anamnesa di lahan telah dilakukan sesuai dengan pedoman anamnesa
dan telah mencakup seluruh aspek yang dibutuhkan data dasar dalam asuhan
kebidanan.

A. Subjektif
Dari hasil pengkajian data subjektif yang diperoleh pada By Ny.”Y” tidak
ditemukan masalah yang serius, yang membutuhkan penanganan segera,
pengkajian yang di peroleh sudah sesuai dengan teori, sehingga tidak
ditemukan kesenjangan antara teori dengan lahan praktik.
Pada kasus By Ny. ”Y” data subjektif yang diperoleh tidak mengalami
masalah. Dari data subyektif yang didapat tidak terdapat kesenjangan antara
teori dengan praktik yang ada.
B. Objektif
Dari hasil pengkajian data objektif yang telah dilakukan, di temukan bahwa
pada By Ny.”Y” tidak mengalami masalah yang serius.
Pada kasus ini, By Ny “Y” sesuai dengan data objektif yang dilakukan
didapatkan bahwa Bayi berat badan 3500 gram dan panjang badan 53 cm,
Lingkar lengan 11 cm, Lingkar kepala 32 cm, lingkar dada 32 cm, A−S 1 menit
pertama 7 dan 5 menit kedua 9. Data objektif yang telah dikaji tidak terdapat
kesenjangan antara teori dengan praktik yang dilakukan

Hasil APGAR skor yang didapatkan

No. Aspek yang dinilai 1 menit 5 menit 10 menit

1. Denyut jantung 2 2 2

2. Usaha napas 2 2 2

3. Tonus otot 1 1 1

4. Refleks 1 2 2

5. Warna kulit 1 2 2

Jumlah 7 9 9

19
C. Analisa
Diagnosa sudah ditentukan berdasarkan hasil pengkajian data subyektif dan
objektif sehingga tidak ditemukan adanya masalah.
Pada kasus ini, Bayi baru lahir cukup bulan sesuai masa kehamilan, sesuai
dengan data dasar dari data Subjektif dan data Objektif yang telah dikaji dan
dilakukan.
D. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan yang telah dilakukan seperti memberikan salep mata
chloramphenicol, injeksi vitamin k, injeksi HB0 dan mengajarkan ibu menjaga
kehangatan bayi.
Pada kasus ini, Penatalaksanaan yang telah dilakukan sudah sesuai
dengan kebutuhan bayi baru lahir normal pada umumnya, sehingga tidak
terdapat kesenjangan antara teori dengan praktik yang ada.

20
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Setelah penulis melakukan Asuhan Kebidanan pada Bayi Ny “Y” dengan
bayi baru lahir normal di RSUD Kota Mataram Ruang VK Bersalin, penulis
dapat menyimpulkan sebagai berikut:
1. Pengkajian data berupa data subjektif dan objektif pada Bayi Ny.”Y” dengan
bayi baru lahir normal di VK Bersalin dan penulis mendapatkan hasil bahwa
dalam kasus ini Bayi Ny.“Y” Berat badan 3500 gram, panjang badan 53 cm,
Lila 11 cm, Lida 32 cm, Lika 32 cm dan bayi Ny.“Y” termasuk bayi baru lahir
normal.
2. Analisa data berupa data Subjektif dan Objektif pada Bayi Ny.”Y” dengan
bayi baru lahir normal di VK Bersalin dan penulis mendapatkan hasil bahwa
dalam kasus ini Bayi Ny.”Y” cukup bulan sesuai masa kehamilan.
3. Identifikasi masalah dengan diagnosa potensial pada Bayi Ny.”Y” dengan
bayi baru lahir normal di VK Bersalin dan penulis mendapatkan hasil bahwa
dalam kasus ini Bayi Ny.”Y” termasuk bayi baru lahir normal.
4. Tidak ada tindakan segera kepada Bayi Ny.”Y” dengan bayi baru lahir
normal di VK Bersalin dan penulis mendapatkan hasil bahwa dalam kasus
ini Bayi Ny.”Y” termasuk bayi baru lahir normal
5. Merencanakan tindakan yang akan dilakukan pada Bayi Ny.”Y” dengan bayi
baru lahir normal di VK Bersalin seperti memberikan vitamin K dan salep
mata.
6. Melaksanakan rencana tindakan yang sudah ditentukan pada Bayi Ny.”Y”
dengan bayi baru lahir normal di VK Bersalin, salah satunya seperti
memberikan salep mata dan vitamin K.
7. Melaksanakan evaluasi atas tindakan yang akan dilakukan pada Bayi
Ny.”Y” dengan bayi baru lahir normal di VK Bersalin.
8. Mendokumentasikan hasil tindakan asuhan dalam bentuk catatan 7
Langkah Varney.

B. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, dapatlah kami mengajukan beberapa
saran, antara lain :
1. Untuk keluarga Ny.”Y”

21
Agar tetap membina hubungan baik dengan tenaga dan fasilitas
kesehatan yang ada serta tetap proaktif terhadap tindakan atau asuhan
kebidanan yang diberikan.
Diharapkan dapat mempertahankan perawatn yang diberikan kepada
ibu dan bayi bila perlu untuk lebih meningkatkan kualitas perawatan yang
sesuai dengan standar kesehatan.
2. Untuk VK BERSALIN
Agar meningkatkan mutu pelayanan kesehatan yang telah diberikan,
terutama dalam hal fasilitas, sehingga tercapai pelayanan kesehatan yang
sesuai dengan standar dan tetap tercermin citra petugas kesehatan yang
terampil, cekatan, dan profesional.

22
DAFTAR PUSTAKA

Rahardjo, Kukuh, dan Marmi. 2018. Asuhan Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak
Prasekolah. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Saifuddin, AB.,dkk. 2006. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal
dan Neonatal. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Sondakh J.S., Jenny. 2013. Asuhan Kebidanan Persalinan dan Bayi Baru Lahir.
Jakarta : Penerbit Erlangga.

23

Anda mungkin juga menyukai