Anda di halaman 1dari 40

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU “NM”

G2P1A0 UK 38 MINGGU 1 HARI PRESKEP U PUKI


JANIN TUNGGAL HIDUP INTRA UTERI DENGAN PEB
DI PMB NI WAYAN SUASTINI,S.ST

Oleh:
NI LUH SRIAYU WIDNYANINGSIH
P07124220142

KEMENTERIAN KESEHATAN R.I. POLITEKNIK


KESEHATAN KEMENKES DENPASAR JURUSAN
KEBIDANAN PRODI STR KEBIDANAN

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
rahmat-Nya-lah penulis dapat menyelesaikan Laporan Asuhan Kebidanan pada Ibu
“NM” G2P1A0 UK 38 Minggu 1 Hari Preskep U Puki Janin Tungal Hidup Intra Uteri
dengan PEB di PMB Ni Wayan Suastini,S.ST”. Laporan ini diajukan untuk memenuhi
sebagian persyaratan dalam menyelesaikan pendidikan Sarjana Terapan Kebidanan
Poltekkes Kemenkes Denpasar..
Dalam menyelesaikan Laporan ini, penulis banyak mendapatkan bantuan baik
berupa moral maupun material dari berbagai pihak. untuk itu, dalam kesempatan ini
penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Anak Agung Ngurah Kusumajaya,SP.,M.PH untuk izin yang
diberikan kepada saya untuk mengikuti pendidikan pada Jurusan Sarjana
Terapan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Denpasar.
2. Ibu Ni Nyoman Budiani,S.Si.T.,M.Biomed selaku Ketua Jurusan
Kebidanan Poltekkes Denpasar yang telah memberikan izin.
3. Ibu Ni Wayan Armini selaku Ketua Program Studi jurusan Sarjana
Terapan Kebidanan Poltekkes Denpasar yang telah memberikan ijin.
4. Ibu Ni Gusti Kompiang Sriasih,SST.,M.Kes selaku Koordinator PK I
yang telah memberikan ijin.
5. Ibu Ni Komang Erny Astiti, SKM.,M.Keb selaku Koordinator PK I yang
telah memberikan izin .
6. Ibu Ni Wayan Suastini,SST selaku bidan yang memberi ijin dan
membimbing dalam memberikan asuhan serta penyusunan Laporan ini.
7. Ibu Made Widhi Gunapria Darmapatni,SST.,M.Keb selaku Dosen
Pembimbing yang telah banyak memberikan bimbingan dalam menyelesaikan
laporan ini.
8. Ibu “NS” dan keluarganya yang telah bersedia menjadi keluarga asuhan
pada Laporan ini.
9. Rekan - rekan mahasiswa Jurusan Kebidanan yang telah banyak
memberikan dukungan dan bantuannya dalam pelaksanaan penyusunan Laporan
ini.
10. Keluarga besar yang telah memberikan dorongan secara moril dan materi
sehingga Laporan ini dapat diselesaikan.
Penyusun menyadari bahwa Laporan ini masih ada banyak kekurangan yang perlu
disempurnakan, oleh karena itu penyusun sangat mengharapkan saran dan masukan
demi penyempurnaan Laporan ini.

Karangasem, 20 Nopember 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Cover
Kata
Pengantar………………………………………………………………. i
Daftar Isi………………………………………………………………..iii

BAB I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang………………………………………………………1
1.2 Tujuan………………………………………………………………. 2
1.3 Waktu dan Tempat Pengambilan Kasus……………………………..2
1.4 Manfaat………………………………………………………………3

BAB II Tinjauan Pustaka


2.1 Preeklamsi Berat……………………………………………………..4
2.2 Manajemen Asuhan………………………………………………….7

BAB III Tinjauan Kasus


3.1 Tinjauan Kasus………………………………………………………22

BAB IV Pembahasan
4.1 Pembahasan………………………………………………………… 29

BAB V Simpulan dan Saran


5.1 Simpulan……………………………………………………………...31
5.2 Saran…………………………………………………………………..31

Daftar Pustaka

1
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kehamilan merupakan proses yang fisiologis dan alamiah. Kehamilan
dimulai dari konsepsi sampai dengan lahirnya janin yang melibatkan perubahan
fisik dan emosi ibu serta perubahan sosial (Saifuddin, 2009). Namun dalam
prosesnya kemungkinan terdapat suatu keadaan yang dapat mengancam jiwa ibu
dan bayi bahkan dapat menyebabkan kematian. Beberapa kasus kehamilan dapat
menjadi resiko baik pada ibu maupun bayi yang dikandungnya karena ibu hamil
yang mulanya fisiologis dapat menjadi berisiko tinggi untuk terjadinya komplikasi
pada kehamilan, persalinan, nifas dan bayi baru lahir (Saifuddin, 2009).
Dengan adanya resiko tinggi seperti hipertensi, pre-eklamsi, eklamsi,
asfiksia dapat meningkatkan angka kematian ibu maupun bayi. Hal ini sesuai
dengan studi pendahuluan yang penulis lakukan di PMB Ni Wayan Suastini,SST
dimana masih ada kunjungan kehamilan, persalinan yang mengalami komplikasi
yang berakhir dengan rujukan ke pelayananan kesehatan yang lebih tinggi.
Pemantauan dan pelayanan kesehatan yang memadai selama kehamilan sangat
penting untuk kelangsungan hidup ibu dan bayinya, sehingga diperlukan upaya
mempercepat penurunan angka kematian ibu. Selain itu diperlukan asuhan yang
berkesinambungan dan berkualitas oleh petugas kesehatan, dan melakukan
pemeriksaan kehamilan secara teratur pada masa kehamilan.
Menurut Yuni Rahyani, dkk (2020), preeklamsi merupakan penyakit
dengan tanda-tanda dan oedema yang timbul karena kehamilan. Penyakit ini
umumnya terjadi dalam triwulan ke-3 pada kehamilan. Menurut Eiland, et al
(2012) , preeklamsi merupakan kelainan kehamilan yang ditandai dengan tekanan
darah tinggi dan sering kali sejumlah protein dalam urin, yang dimulai setelah 20
minggu kehamilan .
Preeklamsi Berat merupakan suatu komplikasi kehamilan yang ditandai
dengan timbulnya hipertensi 160/110 mmHg atau lebih atau terdapat protein urine

1
3

lebih dari 2. Preeklamsi merupakan salah satu factor penyebab dari tingginya
angka kematian ibu hamil di Indonesia. Oleh karena itu, pemerintah terus
menggiatkan penerapan deteksi dini pada ibu hamil terutama skrining awal
Preeklamsi.
Berdasarkan hal tersebut, penulis tertarik untuk melakukan asuhan pada Ibu
“NS” G2P1A0 UK 38 Minggu 1 Hari Preskep U Puki Janin Tunggal Hidup Intra
Uteri dengan PEB di PMB Ni Wayan Suastini,SST
1.2 Tujuan
2. Tujuan Umum
Melaksanakan asuhan kehamilan pada Ibu “NS” G2P1A0 UK 38 Minggu
1 Hari Preskep U Puki Janin Tunggal Hidup Intra Uteri dengan PEB di PMB
Ni Wayan Suastini,SST
3. Tujuan Khusus
1) Melakukan pengkajian data subjektif kepada Ibu “NS” G2P1A0 UK 38
Minggu 1 Hari Preskep U Puki Janin Tunggal Hidup Intra Uteri dengan
PEB di PMB Ni Wayan Suastini,SST
2) Melakukan pengkajian data objektif kepada Ibu “NS” G2P1A0 UK 38
Minggu 1 Hari Preskep U Puki Janin Tunggal Hidup Intra Uteri dengan
PEB di PMB Ni Wayan Suastini,SST
3) Melakukan pengkajian analisa kepada I Ibu “NS” G2P1A0 UK 38
Minggu 1 Hari Preskep U Puki Janin Tunggal Hidup Intra Uteri dengan
PEB di PMB Ni Wayan Suastini,SST
4) Melakukan pengkajian penatalaksanaan kepada Ibu “NS” G2P1A0 UK
38 Minggu 1 Hari Preskep U Puki Janin Tunggal Hidup Intra Uteri
dengan PEB di PMB Ni Wayan Suastini,SST
1.3 Waktu dan Tempat Pengambilan Kasus
Kasus Asuhan Kehamilan kepada Ibu “NS” dilaksanakan pada tanggal
20 November 2020 pukul 08.00 wita dan tempat pengambilan kasus di PMB
Ni Wayan Suastini,SST.
3
3

1.4 Manfaat Penulisan Laporan


1.4.1 .Bagi Mahasiswa
Hasil laporan kasus ini diharapkan dapat memberikan ilmu – ilmu baru dan
pengalaman belajar dalam memberikan asuhan kebidanan kehamilan pada
klien dimana nantinya dapat diaplikasikan di dunia kerja. Selain itu, dapat
meningkatkan keterampilan dalam memberikan asuhan di tatanan nyata serta
sebagai salah satu persyaratan untuk mengikuti pendidikan Sarjana Terapan
Kebidanan pada Jurusan Kebidanan Poltekkes Denpasar.
1.4.2 Bagi Institusi Pendidikan
Asuhan ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan bacaan di
perpustakaan bagi institusi pendidikan dan sebagai masukan bagi mahasiswa
yang akan melakukan studi kasus selanjutnya tentang asuhan kebidanan
komprehensif pada perempuan sebagai sasaran pelayanan kebidanan. Hasil
asuhan ini diharapkan dapat dijadikan data dasar untuk bahan studi kasus
selanjutnya serta sebagai referensi untuk mahasiswa tingkat tiga selanjutnya
yang mendapatkan tugas laporan kasus yang sama.
1.4.3 Bagi Institusi Pelayanan
Asuhan ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi petugas
kesehatan dalam memberikan asuhan atau pelayanan kesehatan secara optimal
dan berkesinambungan dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan asuhan
kebidanan secara komprehensif.
1.4.4 Bagi Masyarakat
Asuhan ini diharapkan dapat memberikan wawasan dan informasi
mengenai kehamilan sehingga menambah pengetahuan untuk ibu, keluarga dan
masyarakat mengenai kehamilan untuk dapat meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat.
3

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Preeklamsi Berat
2.1 Definisi
Suatu komplikasi kehamilan yang ditandai dengan timbulnya hipertensi lebih
atau sama dengan 160/110 mmHg atau proteinuria lebih dari 2 pada umur
kehamilan 20 minggu atau lebih.
2.2 Gejala klinis
Bila didapatkan hipertensi dalam kehamilandengan satu atau lebih gejala
dibawah ini:
a. Tekanan darah sistolik lebih atau sama dengan 160 mmHg dan diastolik
lebih atau sama dengan 110 mmHg. Tekanan darah ini tidak turun walaupun
ibu hamil sudah dirawat dan menjalani tirah baring.
b. Proteinuria lebih dari 5 gram dalam 24 jam atau kualitatif +4.
c. Oligouria, jumlah produksi urine kurang dari 500 cc dalam 24 jam yang
disertai kenaikan kadar kreatinin darah
d. Adanya keluhan subjektif :
a) Gangguan visus : mata berkunang-kunang
b) Gangguan serebral : kepala pusing
c) Nyeri epigastrium pada kuadran kanan atas abdomen
d) Hiperrefleks
e) Adanya sindroma HELLP (hemolysis, elevatedliver enzyme, low
platelet count)
f) Sianosis.
e. PJT (pertumbuhan janin terganggu)
2.3 Diagnosis
a. Umur kehamilan 20 minggu atau lebih
b. Didapatkan satu atau lebih gejala-gejala preeklamsia berat.
2.4 Diagnosis banding
a. Hipertensi kronik dalam kehamilan
b. Kehamilan dengan sindroma nefrotik
c. Kehamilan dengan payah jantung.
2.5 Penatalaksanaan
A. Perawatan konservatif
1. Bila umur kehamilan kurang dari 37 minggu tanpa adaqnya keluhan
subjektif dengan keadaan janin baik.
2. Pengobatan dilakukan di kamar bersalin (selama 24 jam).
a. Tirah baring
b. Infus ringer laktat yang mengandung 5% dekstrose, 60-125 cc/jam.
c. Pemberian MgSO4
3 Dosis awal MgSO4 40% 10 gr im, dilanjutkan dengan MgSO4
40% 5 gr im tiap 6 jam s/d 24 jam.
4 Dosis pemeliharaan : MgSO4 40% 5 gr tiap 6 jam sampai 24 jam
5 Ingat harus selalu tersedia Ca glukonas 10% sebagai antidotum.
d. Diberikan antihipertensi, yang digunakan adalah :
6 Bila sistolik lebih atau sama dengan 180 mmHg atau diastolik
lebih atau sama dengan 110 mmHg digunakan injeksi satu ampul
Clonidine yang dilarutkan dengan 10 cc larutan. Mula-mula
disuntikkan 5 cc perlahan-lahan selama 5 menit, 5 menit
kemudian tekanan darah diukur, bila belum ada penurunan maka
diberikan lagi 5 cc iv dalam 5 menit sampai tekanan darah
diastolic normal, dilanjutkan dengan nifedipine 3x10 mg.
7 Bila tekanan darah sistolik kurang dari 180 mmHg dan diastolik
kurang dari 110 mmHg antihipertensi yang diberikan adalah
nifedipine 3x10 mg.
e. Dilakukan pemeriksaan laboratorium tertentu (fungsi hati dan ginjal)
dan jumlah produksi urine 24 jam.
f. Konsultasi dengan bagian penyakit dalam, bagian mata, bagian
jantung dan bagian lain sesuai dengan indikasi.

5
3. Pengobatan dan evaluasi selama rawat tinggal di ruang bersalin (selama
24 jam diruang bersalin).
a. Tirah baring
b. Medikamentosa
c. Pemeriksaan laboratorium :
8 Darah lengkap dan hapusan darah tepi.
9 Hemosistein
10 Fungsi ginjal dan hati
11 Urine lengkap
12 Produksi urine 24 jam, penimbangan BB setiap hari dan indeks
gestosis
d. Diet biasa
e. Dilakukan penilaian kesejahteraan janin (USG/NST/Doppler USG)
4. Perawatan konservatif dianggap gagal apabila :
a. Adanya tanda-tanda impending eklamsia (keluhan subjektif)
b. Kenaikan progresif dari tekanan darah
c. Adanya sindroma HELLP
d. Adanya kelainan fungsi ginjal
e. Penilaian kesejahteraan janin jelek
5. Penderita boleh pulan apabila :
Penderita sudah mencapai perbaikan dengan tanda-tanda preeklamsia
ringan, perawatan dilanjutkan sekurang-kurangnya selama 3 hari lagi
6. Bila keadaan penderita tetap, dilakukan pematangan paru dilanjutkan
dengan terminasi.
B. Perawatan aktif
1. Indikasi :
a. Hasil penilaian kesejahteraan janin jelek
b. Adanya keluhan subjektif
c. Adanya syndrome HELLP
d. Kehamilan aterm
e. Apabila perawatan konservatif gagal

6
f. Dalam 24 jamsetelah pengobatan konservatif di kamar bersalin
tekanan darah tetap lebih atau sama dengan 160/110 mmHg.
2. Pengobatan medicinal :
a. Segera rawat inap
b. Tirah baring miring ke satu sisi
c. Infuse RL yang mengandung D5% dengan 60-125 cc/jam
d. Pemberian anti kejang MgSO4, dosis awal MgSO4 20 %, 4 gr (iv)
dan MgSO4 40% 10 gr (im), dilanjutkan dengan dosis pemeliharaan,
MgSO4 40% 5 gr (im) setiap 6 jam s/d 24 jam pasca persalinan.
e. Pemberian antihipertensi berupa Clonidine iv dilanjutkan dengan
nifedipine 3x10 mg atau metildopa 3x250 mg, dapat
dipertimbangkan bila:
13 Sistolik lebih atau sama dengan 180 mmHg
14 Diastolic lebih atau sama dengan 110 mmHg
3. Pengobatan obstetric
a. Sedapat mungkin sebelum perawatan aktif, pada setiap penderita
dilakukan pemeriksaan kesejahteraan janin
b. Tindakan SC dikerjakan bila :
15 Hasil kesejahteraan janin jelek
16 Penderita belum inpartu dengan PS jelek
17 Kegagalan drip oksitosin
c. Induksi dengan drip oksitosin dikerjakan bila NST baik dan PS baik
d. Pada preeklamsia berat persalinan harus terjadi dalam 24 jam

B. Manajemen Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan,


1) Pengumpulan Data
Mengumpulkan data subyektif dan data obyektif berupa data fokus yang
di butuhkan untuk menilai keadaan ibu sesuai dengan kondisinya,
menggunakan amnanesa, pemeriksaan fisik, penimbangan berat badan, tinggi
badan dan pemeriksaan laboratorium. Bidan dapat mencatat hasil penemuan
data dalam

7
catatan harian sebelum didokumentasikan). Jenis data yang di kumpulkan
adalah :
(1) Data Subyektif yang terdiri dari :
a. Biodata ibu dan suami
Identitas pasien meliputi:
a) Nama
Dikaji untuk mengetahui identitas pasien agar tidak terjadi
kekeliruan dalam melaksanakan tindakan (Manuaba, 2012). Selain
itu dengan mengetahui nama pasien dapat menjalin hubungan baik
dan mempermudah dalam memberikan asuhan kebidanan.
b) Umur
Dikaji untuk mengetahui adanya resiko tinggi kehamilan karena
pada usia < 20 tahun alat reproduksi dan psikologis ibu belum siap
(Anggoro, 2012). Sedangkan kehamilan pada usia lebih dari 35 tahun
secara biologis jaringan dan system tubuhnya sudah menurun,
sehingga faktor resiko terjadi komplikasi obstetri meningkat .
c) Agama
Dikaji untuk memudahkan dalam pemberian dukungan mental dan
dukungan spiritual sesuai dengan kepercayaan .
d) Suku bangsa
Dikaji untuk mengetahui adat istiadat atau kebiasaan sehari – hari
dan apakah adat istiadat itu berpengaruh dengan kehamilan..
e) Pendidikan
Ditanyakan untuk mengetahui tingkat intelektualnya. Tingkat
pendidikan mempengaruhi sikap perilaku kesehatan seseorang dan
tingkat pendidikan juga dikaji agar petugas kesehatan mampu
menentukan cara dalam memberikan informasi yang berkaitan dengan
kehamilan sesuai dengan kemampuan pasien, sehingga asuhan yang
diberikan berhasil.
(Manuaba, 2012).

8
f) Pekerjaan
Dikaji untuk mengetahui kemungkinan pengaruh pekerjaan
terhadap kehamilannya. Pekerjaan yang berat baik fisik maupun
tekanan mental membahayakan kehamilan. Selain itu, pekerjaan dikaji
untuk mengetahui status ekonomi pasien (Manuaba, 2012).
g) Alamat rumah
Dikaji agar bidan dapat mengetahui tempat tinggal dan lingkungan
pasien. Dengan tujuan untuk memudahkan menghubungi keluarganya,
menjaga kemungkinan bila ada nama ibu yang sama atau
mempermudah melakukan kunjungan rumah (Manuaba, 2012).
h) No. Telepon
Dikaji untuk mempermudah menghubungi pasien ataupun keluarga
sewaktu-waktu jika diperlukan (Winkjosastro, 2008).
(2) Alasan Memeriksakan Diri
Dikaji untuk mengetahui alasan atau yang membuat pasien datang ke
pelayanan kesehatan (Saifudin, 2012).
(3) Keluhan Utama
Dikaji untuk mengetahui keluhan utama yang membuat pasien datang
ke pelayanan kesehatan (Anggoro, 2012).
(4) Riwayat menstruasi
Data menstruasi akan memberikan gambaran tentang kondisi organ
reproduksi klien. Data yang perlu dikaji menurut Sulistyawati (2009)
diantaranya :
a) Menarche

Usia pertama kali mengalami menstruasi wanita biasanya umur 12


sampai 16 tahun.
b) Siklus

Jarak antara menstruasi yang dialami dengan menstruasi


berikutnya dalam hitungan hari sekitar 28 sampai 30 hari.

9
c) Lamanya

Lama haid normal adalah 4 sampai 7 hari.


d) Banyaknya
Data ini menjelaksan seberapa banyak darah menstruasi yang
dikeluarkan.
e) Disminorhea

Data ini menunjukan apakah ada keluhan saat menstruasi dan


apakah keluhan tersebut fisiologis atau merupakan gejala dari suatu
penyakit.
(5) Riwayat perkawinan
Dikaji untuk mengetahui pasien berapa lama menikah , pernikahan ke
berapa dan jumlah anak (Anggoro, 2012).
f) Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu
Dikaji untuk mengetahui apakah ada riwayat obstetrik sebelumnya
sehingga bisa dilakukan antisipasi. Yang perlu dikaji meliputi :
Tabel 2.7 Riwayat Kehamilan, Persalinan, Nifas dan Laktasi yang Lalu
No Umur UK Tem Penolo Jenis Keadaan Bayi Keadaan Laktasi
BB PB JK
anak pat ng Persalinan nifas
bers
alin
Jarak Uk BP Bidan/ Spontan 2500- 48- ♂/ Normal 2 tahun
umur aterm M/ Dokter Belakang 4000 52 ♀
anak (37- RS/ kepala gr cm
denga 40 Pus
n anak ming kes
berikut gu) mas
nya
idealn
ya 2
tahun

10
Sumber: Buku Dokumentasi Asuhan Kebidanan
g) Riwayat kehamilan sekarang
Menurut Anggoro (2012) yang perlu dikaji dalam riwayat kehamilan
sekarang adalah:
Yang perlu dikaji meliputi :
(a) HPHT
Hari pertama haid terakhir pasien untuk memperkirakan usia
kehamilan dan tafsiran persalinan.
(b) TP
Hari perkiraan lahir dapat ditentukan setelah mengetahui HPHT
dan menggunakan rumus Naegle yaitu ditambah 7 pada tanggal,
dikurangi 3 pada bulan, dan ditambah 1 pada tahun.
c) Riwayat ANC
Untuk mengetahui berapa kali ibu memeriksakan
kehamilannya.
d) Keluhan / Tanda bahaya
Untuk mengetahui keluhan-keluhan atau tanda bahaya yang
dirasakan ibu selama kehamilan ini.
e) Gerakan Janin
Untuk mengetahui dari usia kehamilan berapa ibu mulai
merasakan gerakan janin, masih dirasakan/tidak, dan gerakan
dirasakan aktif/lemah. Pada primigravida mulai bisa merasakan
gerakan janin sejak usia kehamilan 20 minggu.
f) Suplemen/Obat yang Dikonsumsi
Untuk mengetahui suplemen atau obat apa saja yang sudah ibu
konsumsi selama hamil ini.
g) Perilaku yang Membahayakan Kehamilan
Untuk mengetahui apakah ibu mempunyai perilaku yang dapat
membahayakan ibu seperti merokok aktif/pasif, minum jamu,

10
minum-minuman keras, kontak dengan binatang, narkoba, atau
diurut dukun.
h) Riwayat penyakit yang pernah diderita oleh ibu atau riwayat operasi
Dikaji untuk mengetahui apakah ibu hamil memiliki penyakit sistemik
seperti apakah pernah mengalami atau menderita penyakit jantung dengan
gejala nyeri pada daerah dada sebelah kiri, sesak nafas, hipertensi dengan
gejala yaitu tekanan darah tinggi, asthma dengan gejala sesak nafas,
epilepsi dengan gejala kejang-kejang, bila ada sejak kapan dan bila ada
riwayat operasi, kapan menjalani operasi (Nurul, 2014).
i) Riwayat Penyakit Keluarga/Penyakit Keturunan yang Pernah/Sedang
Diderita
Untuk mengkaji keadaan keluarga yang dapat mempengaruhi
kehamilan kehamilan ibu saat ini. Yang perlu dikaji meliputi asma,
hipertensi, DM, kelainan bawaan, hamil kembar, epilepsi, dan penyakit
menular seperti penyakit hati, TBC, PMS, HIV/AIDS (Sulistyawati, 2009).
j) Riwayat Gynekologi
Dikaji untuk mengetahui apakah ibu hamil pernah/sedang mengalami
endometriosis, myoma, polip serviks, kanker kandungan, infeksi
kandungan yang dapat mempengaruhi kehamilannya (Sulistyawati, 2009).
k) Riwayat Operasi
Dikaji untuk mengetahui apakah ibu pernah menjalani suatu operasi,
dan kapan operasi tersebut dilakukan. Hal ini dikaji karena bekas luka
operasi dapat mempengaruhi kehamilan ibu terutama operasi pada bagian
perut (Sulistyawati, 2009).
l) Riwayat dan rencana penggunaan kontrasepsi
Yang dikaji meliputi riwayat penggunaan kontrasepsi terdahulu,
rencana metode kontrasepsi yang akan digunakan, rencana jumlah anak
beserta alasannya (Sulistyawati, 2009).
m) Riwayat Bio-psiko-sosial-spiritual:
a. Biologis
a) Bernafas
Dikaji untuk mengtahui apakah ibu mengalami keluhan saat bernapas
atau tidak..
b) Nutrisi
Pada kehamilan TM III ibu hamil biasa mengalami peningkatan
nafsu makan, dan ibu hamil perlu mengkonsumsi makanan yang
tinggi serat karena sering mengalami konstipasi. Hal ini dikaji untuk
mengetahui frekuensi makan dalam sehari, jenis makanan, porsi,
nafsu makan ibu setiap hari, dan ada tidaknya pantangan atau alergi
makanan, frekuensi minum dalam sehari, dan jenis minuman yang
dikonsumsi.
c) Eliminasi
Untuk mngetahui apakah ibu mengalami masalah pada pola
eliminasi. Yang dikaji dalam eliminasi ini adalah BAB ibu berapa
kali dalam sehari, konsistensi, bau dan warna. Kemudian BAK ibu
berapa kali dalam sehari, warnanya bagaimana dan bau. Apakah
ada keluhan saat ibu BAB/BAK.
d) Aktivitas
Untuk mengetahui pola aktivitas pada sehari-hari, lama
melakukan aktivitas dan apakah ada keluhan saat beraktivitas
(Sulistyawati, 2010).
e) Istirahat tidur
Untuk mengetahui pola istirahat dan tidur pasien, berapa lama
kebiasaan tidur siang dan tidur malam (Ambarwati, 2008).
Kebutuhan istirahat dan tidur normal 6-8 jam sehari dan tidak ada
keluhan/ gangguan saat tidur. Tidur siang 1-2 jam.
f) Perilaku seksual
Untuk mengetahui apakah dalam berhubungan seksual ibu sudah
merasa nyaman/tidak, apakah dalam melakukan hubungan seksual
dapat mempengaruhi atau mengganggu kehamilan ibu/tidak dan
ada keluhan atau tidak selama ibu melakukan aktivitas seksual
(Sulistyawati, 2009).
g) Personal hygiene
Untuk mengetahui kebersihan ibu yang dapat mempengaruhi
kesehatan ibu dan janinnya dengan mengkaji berapa kali ibu mandi,
frekuensi keramas dalam seminggu, frekuensi gosok gigi dalam
sehari, serta frekuensi ibu mengganti pakaian khususnya pakaian
dalam.
(2) Psikologis
Yang perlu dikaji meliputi :
a) Penerimaan Kehamilan
Untuk mengetahui apakah kehamilan ibu direncanakan atau tidak,
dan apakah kehamilannya dapat diterima atau tidak.
b) Dukungan Keluarga terhadap Kehamilan
Untuk mengetahui bentuk dukungan yang diberikan keluarga
kepada ibu.
c) Kekhawatiran-kekhawatiran terhadap kehamilan
Untuk mengetahui apakah ibu merasa khawatir terhadap
kehamilannya sekarang.
d) Respon keluarga terhadap kehamilannya
(3) Sosial
Yang perlu dikaji meliputi hubungan dengan keluarga,
pengambilan keputusan dalam keluarga (Yanti, 2011).
(4) Spiritual
Yang perlu dikaji meliputi adakah adat istiadat atau kebiasaan yang
dapat mempengaruhi proses kehamilan (Yanti, 2011).
(5) Pengetahuan
Yang perlu dikaji meliputi apakah ibu sudah mengetahui tanda
bahaya dan cara mengatasinya, tanda-tanda persalinan, teknik mengatasi
nyeri persalinan, teknik dan posisi meneran, IMD, dan persiapan
persalinan (Manuaba, 2011).
(2) Data Objektif
(1) Pemeriksaan Umum
Yang dikaji yaitu keadaan umum, keadaan emosional, kesadaran dan
postur tubuh. Pada ibu hamil TM III yang fisiologis yaitu :
(1) Keadaan umum
Untuk mengetahui keadaan umum pasien apakah baik/lemah/jelek.
(2) Kesadaran
Untuk mengetahui tingkat kesadaran ibu. Pada ibu hamil TM III
fisiologis kesadarannya adalah composmentis.
(3) Keadaan emosi
Untuk mengetahui keadaan emosi pasien apakah stabil/labil (Alimul,
2006). Pada umumnya ibu hamil fisiologis keadaan emosi ibu stabil.
(4) Postur
Untuk mengetahui postur tubuh ibu apakah
normal/lordosis/hiperlordosis Alimul, 2006).
2) Antropometri
(1) Berat badan : Kenaikan berat badan trimester II adalah 0,3 kg sampai
0,5 kg per minggu (Prawirohardjo, 2010).
(2) Tinggi badan : tinggi badan ibu diperiksa sekali pada saat ibu hamil
datang pertama kali kunjungan, dilakukan untuk mengkategorikan
adanya resiko apabila hasil pengukuran < 145 cm. Tinggi badan ibu
hamil normal > 145 cm.
(3) LILA : dikaji untuk mendapatkan status gizi klien. LILA ibu hamil
minimal 23,5 cm.
3) Tanda-tanda vital
(1) Suhu
Dikaji untuk mengetahui berapakah suhu badan ibu saat dilakukan
pemeriksaan. Nilai normal suhu ibu hamil 36,50 C-37,50 C (Wulandari,
2012).

(2) Nadi
Untuk mengkaji nadi untuk mengetahui nadi pasien yang
dihitung dalam 1 menit (Saifuddin, 2012). Pada ibu hamil fisiologis,
batas normal 60-100 x/menit (Wulandari, 2012).
(3) Pernafasan
Untuk mengetahui frekuensi pernapasan pasien yang dihitung
dalam 1 menit (Saifuddin, 2012). Pada ibu hamil fisiologis, batas
normal 16-20 x/menit (Wulandari, 2012).

(4) Tekanan Darah


Dikaji untuk mengetahui berapa tekanan darah ibu saat dilakukan
pemeriksaan, dan untuk mengetahui apakah ibu ada mengalami
hipertensi dalam kehamilan. Normalnya tidak boleh kurang dari
90/70 mmHg dan tidak boleh lebih dari 140/90 mmHg. (Wulandari,
2012).
4) Pemeriksaan fisik
(1) Kepala : untuk mengetahui ada tidaknya bekas trauma/luka. Jika ibu
mengeluh sakit kepala apakah hal tersebut dikarenakan oleh
kehamilan ibu atau disebabkan oleh trauma yang dulu ibu alami.
Pada ibu hamil fisiologis tidak ada bekas trauma atau luka yang dapat
mempengaruhi kehamilannya.
(2) Muka : untuk mengetahui apakah muka ibu pucat/tidak, ada
edema/tidak, ada/tidak cloasma. Pada ibu hamil fisiologis biasanya
muka ibu tidak pucat dan tidak oedema.
(3) Mulut: untuk mengetahui apakah bibir ibu lembab/ kering, apakah
ada atau tidak caries pada gigi. Pada ibu hamil fisiologis biasanya
bibirnya lembab dan tidak ada caries pada gigi.
(4) Leher : untuk mengetahui apakah ada atau tidak pembesaran
kelenjar tiroid , pelebaran vena jugularis dan pembengkakan
kelenjar limfe. Pada ibu hamil fisiologis tidak ada pembesaran
kelenjar tiroid, tidak ada pelebaran vena jugularis dan tidak ada
pembengkakan kelenjar limfe.
(5) Dada : untuk mengetahui ada/tidaknya kelainan pada pernafasan
seperti ronchi dan wheezing, payudara simetris, hiperpigmentasi
aerola, ada pengeluan kolostrum, payudara bersih. Pada ibu hamil
fisiologis biasanya tidak ada kelainan pada pernapasan, payudara
simetris, ada hiperpigmentasi aerola, ada pengeluaran kolostrum
dan payudaranya bersih.
(6) Abdomen
a. Inspeksi
Inspeksi adalah pemeriksaan yang dilakukan dengan cara
melihat secara langsung. Pada kehamilan TM III yang dapat
dikajipada abdomen adalah ada tidaknya bekas luka operasi pada
perut, arah pembesaran perut, ada tidaknya linea nigra/alba dan
striae livide/albican.
b. Palpasi
Palpasi adalah pemeriksaan yang dilakukan dengan cara
menyentuh atau merasakan, biasanya yang digunakan adalah
tangan. Pemeriksaan palpasi yang dilakukan pada ibu hamil
mulai UK 32 minggu adalah palpasi Leopold.
a) Langkah-langkah Leopold adalah :
(a) Leopold I : untuk mengetahui TFU dan bagian apa yang
berada pada fundus. TFU UK 36 minggu 3 jari di bawah px,
UK 40 minggu setengah pusat px. Pada ibu hamil fisiologis
pada fundus akan teraba bagian besar dan lunak maka
ditafsirkan sebagai bokong.
(b) Leopold II : untuk mengetahui bagian janin yang terdapat
pada sisi kiri dan kanan perut ibu. Apabila teraba bagian
keras, memanjang, dan ada tahanan maka ditafsirkan sebagai
punggung janin. Namun, apabila teraba tonjolan-tonjolan
maka ditafsirkan sebagai bagian kecil janin.
(c) Leopold III : untuk mengetahui bagian terendah janin dan
apakah bagian terendah janin sudah masuk PAP atau belum.
Biasanya ibu hamil fisiologis bagian terendah janin akan
teraba bagian bulat keras dan apabila dapat digoyangkan
artinya belum masuk PAP sedangkan apabila tidak dapat
digoyangkan artinya sudah masuk PAP. Pada ibu hamil primi
bagian terendah janin akan masuk PAP saat UK 36 minggu
ke atas.
(d) Leopold IV : palpasi ini hanya dilakukan apabila pada leopold
III sudah didapatkan hasil bahwa bagian terendah janin sudah
masuk PAP. Untuk mengetahui seberapa besar bagian
terendah janin sudah masuk PAP. Apabila posisi tangan
pemeriksa konvergen (tidak bertemu) maka sebagian kecil
bagian terendah janin sudah masuk PAP, apabila posisi
tangan pemeriksa sejajar, maka sebagian bagian terendah
janin sudah masuh PAP, dan apabila posisi tangan pemeriksa
divergen, maka sebagian besar bagian terendah janin sudah
masuk PAP.
b) Mc. Donald
Pada pengukuran Mc. Donald, normal hasil pengukuran nya
adalah dengan rentang UK ditambah 2 atau UK dikurang 2. Misal
UK 36 minggu maka rentang normal pengukuran Mc. Donald
nya adalah 34-38 cm.
c) TBBJ : Dikaji untuk menentukan TBBJ dengan rumus Jhonson
Tausak. Ukuran TFU (Mc.Donald) berkisar ±2 cm dari umur
kehamilan yaitu 34 cm atau 35 cm dan 37 cm atau 38 cm. belum
memasuki PAP ((TFU - 11) x 155), sudah memasuki PAP
((TFU - 12 ) x 155).
c. Auskultasi
Dikaji untuk untuk mengetahui tingkat kesejahteraan janin di dalam
kandungan. DJJ normal yaitu 120 – 160 x/menit dengan irama teratur.
(7) Anogenital : Untuk mengetahui kebersihan alat kelamin, pengeluaran,
ada atau tidak oedema dan varises pada alat kelamin. Apakah ada/tidak
hemoroid pada anus. Pada ibu hamil fisiologis hasil pemeriksaan akan
diperoleh alat kelamin bersih, tidak ada pengeluaran abnormal, tidak ada
oedema dan varices pada alat kelamin dan tidak ada hemoroid pada anus.
(8) Ekstremitas : Dikaji untuk mengetahui ada/tidak kelainan, kuku
bersih/kotor, warna kuku merah muda/pucat, ada/tidak oedema, pada
kaki ada/tidak varises dan reflek patella. Pada ibu hamil PEB ditemukan
oedema pada daerah ekstermitas
2) Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan ini mencangkup hemoglobin (HB), proteinuria dan urine
reduksi. Pemeriksaan ini untuk mendeteksi dini terjadinya komplikasi yang
terjadi (Mandriwati, 2008). Hasil normalnya adalah HB > 11 gr/dL,
proteinuria negatif dan urine reduksi negatif.
2. InterpretasiData Dasar / Analisa Data
1) Diagnosa Aktual
Dalam langkah ini, data subjektif dan data objektif yang sudah di kaji
kemudian dirumuskan analisa sesuai dengan data yang sudah dikumpulkan.
Hasil analisis dan interpretasi data menghasilkan rumusan diagnosis
kehamilan. Diagnosa kebidanan adalah merupakan kesimpulan yang
ditegakkan oleh bidan dalam ruang lingkup praktik kebidanan dengan
memenuhi standar nomenklatur diagnosa kebidanan yaitu:
(1) GPA
(2) Umur kehamilan
(3) Letak anak bila UK lebih atau sama dengan 36 minggu
(4) Jumlah janin bila UK lebih atau sama dengan 28 minggu
(5) Keadaan anak: hidup/mati
(6) Intra/ekstra Uteri
(7) Penyulit/Komplikasi
(8) Kesan panggul K/P
a. Diagnosa aktual:
G...P...A... UK .... Minggu Preskep/Presbo U/ɯ Puka/Puki Janin
Tunggal/Ganda Hidup/Mati Ektra/Intra Uteri dengan Penyerta (bila ada)
Contoh :
G1P0A0 UK 23Minggu 5 Hari Janin Tunggal Hidup Intra Uteri.
Dasar:
a) Data Subjektif
(a) Ibu mengatakan ini merupakan kehamilan ibu yang pertama, tidak pernah
melahirkan sebelumnya, tidak pernah mengalami abortus.
(b) HPHT, TP
b) Data Objektif
(a) Pemeriksaan TFU
(b) DJJ : normalnya 120-160 x/menit
(c) Masalah : -
3) Langkah 3: Merumuskan Diagnosa /Masalah Potensial
Pada tahap ini setelah bidan merumuskan diagnosa dan atau masalah
aktual, bidan dituntut untuk memikirkan masalah atau diagnosa potensial
yang merupakan akibat dari masalah /diagnosa yang tidak tertangani.
Langkah ini membutuhkan antisipasi, bila kemungkinan dilakukan
pencegahan. Bidan diharapkan dapat bersiap-siap bila diagnosa atau masalah
potensial ini benar-benar terjadi.
4) Langkah 4: Merumuskan Kebutuhan Akan Tindakan Segera
Kebutuhan akan tindakan segera untuk mengantisipasi ancaman yang
fatal, sehingga nyawa ibu dan janin dapat terselamatkan. Tindakan segera
bisa merupakan intervensi langsung oleh bidan bisa juga merupakan hasil
kolaborasi dengan profesi lain.dalam kasus ini kebutuhan segera yang
dilakukan adalah melakukan kolaborasi dengan dokter SpOG terkait
pemeriksaan USG dan proses persalinannya nanti.
5) Langkah 5: Menyusun Rencana Asuhan Yang Menyeluruh
Perencanaan adalah merupakan kelanjutan manajemen terhadap
diagnose atau masalah yang telah diidentifikasikan atau antisipasi, pada
langkah ini informasi atau data dasar lengkap dapat dilengkapi. Semua
keputusan yang dikembangkan dalam asuhan menyeluruh ini harus
rasional dan benar-benar valid berdasarkan pengetahuan dan teori yang up
to date serta dengan asumsi tentang apa yang akan atau tidak akan
dilakukan klien (Varney, 2007).

6) Langkah 6: Pelaksanaan Asuhan Sesuai Dengan Perencanaan Secara


Efisien
Menurut Varney (2007), pada langkah ini rencana asuhan menyeluruh
seperti yang diuraikan pada langkah perencaan m, dilaksanakan secara
efisien dan aman. Penatalaksanaan ini bisa dilakukan seluruhnya oleh
bidan atau sebagaian oleh klien.atau tenaga kesehatan lainnya. Walaupun
bidan tidak melakukannya sendiri tetapi dia tetap memikul tanggung jawab
untuk mengarahkan penatalaksanaannya.
7) Langkah 7: Evaluasi
Pada langkah terakhir ini melakukan evaluasi terhadap keefektifan dari
asuhan yang sudah diberikan. Hal ini menyangkut apakah kebutuhan klien
telah terpenuhi, masalah yang ada terpecahkan, masalah potensial
dihindari, klien dan keluarga mengetahui kondisi kesehatannya dan klien
mengetahui apa yang harus di lakukan dalam rangka menjaga
kesehatannya.
BAB III
TINJAUAN KASUS
FORMULIR MUTU
POLTEKKES KEMENKES DENPASAR

DOKUMENTASI ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU


HAMIL
Nomor : Tanggal : Revisi : Hal :
Poltekkes Kemenkes Denpasar 30-08-2018 01 1-8

Tempat Pelayanan: No RM :2443


PMB Ni Wayan Suastini,SST Tanggal diberikan pelayanan : 20 – 11 -
2020
Tgl/jam pengkajian : 20-11-
2020/08.00 wita
Dokter yang merawat: Bidan yang merawat: Sriayu Widnyaningsih

Kunjungan : Awal Ulang


Pendamping Ibu : Suami Ibu Mertua lain-lain
……………….
Rujukan : Tidak Ya, ………………………………………..
Diagnosa Rujukan:

DATA SUBJEKTIF
A. Biodata
Ibu Bapak
Nama : Ibu “NS” Nama : Tn. “G”
Umur : 21 Tahun Umur : 28 Tahun
Suku Bangsa : Bali, Indonesia Suku Bangsa : Bali, Indonesia
Agama : Agama :
Islam Hindu Katolik Budha Islam Hindu Katolik Budha
Protestan Protestan
Pendidikan : Pendidikan :
SD SMP SMA SD SMP SMA
Diploma/Sarjana Diploma/Sarjana
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta
AlamatRumah : Bd. Telaga Mas, AlamatRumah : Bd. Telaga Mas,
Subagan Subagan

No. HP/ Rumah :081239xxxxxx No. HP/ Rumah :


Alamat Tempat Kerja : - Alamat Tempat Kerja : -

No. Telp Tempat Kerja:- No. Telp Tempat Kerja:-


Jaminan Kesehatan : Jaminan Kesehatan :
BPJS (Kelas III) Jamsostek BPJS (Kelas III ) Jamsostek
lainnya, …………….. Lainnya, ………………..

1. Keluhan/alasan memeriksakan diri : Ibu datang ke PMB bersama suaminya untuk memeriksak
Ibu mengatakan saat ini wajah, tangan dan kakinya.

2. Riwayat Menstruasi
Menarche Umur : 13 Tahun Volume : 2-3x ganti pembalut Lama Haid: 5 hari
Siklus Haid : Teratur Tidak Teratur
Sifat Darah : Encer Stolsel
Keluhan Saat Haid :tidak ada
HPHT : 24-02-2020 TP : 02-11-2021
3. Riwayat Pernikahan
Menikah 1 Kali Lama Menikah 2 Tahun
Tidak Menikah

4. Riwayat Kehamilan dan Persalinan Sebelumnya


No. Tgl Umur Hamil Jenis Penolong Anak LaktasiUmu Keadaan
Partus Partus r (Bulan) Anak
Sekarang

Abortus Prematur Ater Nake Non J BB Hidup


m s K L
Normal Caca
t
1. 2018 √ Curetas √
e
2. Hamil
ini
5. Riwayat Hamil ini (sumber: buku KIA) Ichtisar pemeriksaan sebelumnya: (Sumber : buku KIA)
Tatus Imunisasi: TT5 Ibu mengatakan ini merupakan kehamilan yang kedua,
Waktu imunisasi terakhir: SD Pernah keguguran 1x dan belum pernah melahirkan. Ibu
Obat/suplemen yg dikonsumsi: Mengatakan memeriksakan kehamilannya di bidan 5x,
Folarin, prenatal dan gestiamin Puskesmas 1x dan dr.SpoG 2x. Ibu mengatakan sudah
Melakukan cek laboratorium dan USG.

6. Riwayat Pemakaian Kontrasepsi :


Tidak Menggunakan Pil Suntik 1 bulan Suntik 3 bulan Kondom IUD
Lama Pemakaian : ………..
Tempat Layanan KB : BPM Puskesmas Dokter RS
Keluhan : ………………………….
7. Kebutuhan Biologis
a. Bernapas
Kesulitan bernafas : Tidak Ya, ……………………………………………………………
b. Pola Makan : 3 x/hari Porsi : sedang
Komposisi : nasi , sayur hijau dan ikan goreng
Makanan Pantangan : tidak ada
c. Pola Minum : 8 Gelas /hari
d. Pola Eliminasi
Buang Air Kecil : 4-5 x/hari, Warna : kuning jernih
Buang Air Besar : 1 x/hari, Warna : kecoklatan Sifat : lembek
e. Gerakan Janin dalam 2 Jam : Dirasakan <10 Kali 10-20 Kali > 20 Kali Tidak Dir
f. Hubungan Seksual
Frekuensi : 1 x/minggu Posisi : senyaman ibu
Keluhan : Tidak Ada Ada,………..
g. Aktivitas Sehari–hari : Ringan Sedang Berat
h. Kebersihan Diri :
Mandi : 2 x/hari Menggosok Gigi : 2 x/hari
Keramas : 2 x/minggu Merawat Payudara : 2x
Membersihkan Alat Kelamin : setiap selesai BAK, BAB dan saat mandi
Mencuci Tangan : sebelum dan setelah BAB, BAK, makan, bepergian dan menyentuh barang
Mengganti Pakaian Dalam : 2 x/hari atau bila basah

20
8. Kebutuhan Psikologis
Perasaan Ibu Terhadap Kehamilan : Kecemasan Sedih Takut Senang
Trauma dalam Kehidupan: Ada Tidak Ada
Konsultasi dengan Psikologis : Ada Tidak Ada
9. Kebutuhan Sosial
a. Hubungan dengan Keluarga : Baik Tidak
b. Dukungan yang Diterima : Baik Tidak
c. Hubungan dengan Lingkungan Tempat Tinggal Baik Tidak
d. Hubungan dengan Lingkungan Tempat Kerja: Baik Tidak
e. Masalah Perkawinan : Ada Tidak Ada
f. Mengalami Kekerasan Fisik : Ada Tidak Ada
g. Mencederai Diri atau Orang Lain : Ada Tidak Ada
h. Pengambilan Keputusan : Ibu Ayah
10. Kebutuhan Spiritual
Keluhan Ibu saat Beribadah : Tidak Iya, ……….
11. Perilaku dan Gaya Hidup : tidak ada
Diurut Dukun,……. Perokok Aktif/Pasif Minum Obat Tanpa Resep Dokter
Minum Minuman Keras Traveling Ganja/NAPZA
Minum Jamu, …………………………..
12. Riwayat Penyakit : tidak ada
a. Riwayat Penyakit yang pernah diderita Ibu :
Kardiovaskuler Asma Hipertensi Epilepsi DM TORCH
Hepatitis Operasi PMS
b. Riwayat penyakit yang sedang diderita Ibu :
Kardiovaskuler Asma Hipertensi Epilepsi DM TORCH
Hepatitis Operasi PMS
c. Riwayat penyakit keluarga yang menurun :
Kanker Asma Hipertensi Epilepsi DM Alergi
Hepatitis Penyakit Jiwa
d. Riwayat penyakit kandungan :
Tumor Kista Mioma Kanker PID Kutu rambut kelamin
13. Keluhan-keluhan yang pernah dirasakan
Ibu mengatakan pernah merasakan keluhan mual muntah saat TM I namun sudah teratasi.

14. Pengetahuan ibu tentang :


a. Perubahan fisik : Tahu TidakTahu
b. Nutrisi selama kehamilan : Tahu TidakTahu
c. Istirahat dan tidur : Tahu TidakTahu
d. Pemantauan kesejahteraan bayi : Tahu TidakTahu
e. Perawatan kesehatan selama hamil : Tahu TidakTahu

15. Pengetahuan tentang tanda bahaya kehamilan :


a. Trimester I
Mual Muntah : Tahu Tidak Tahu
Pusing : Tahu Tidak Tahu
Mudah Lelah : Tahu Tidak Tahu
b. Trimester II
Sakit Kepala Yang Hebat : Tahu TidakTahu
Gerakan Janin Tidak Terasa : Tahu TidakTahu
Bengkak di wajah, kaki dan tangan : Tahu TidakTahu
Perdarahan pervaginam : Tahu TidakTahu
c. Trimester III
Tanda-tanda persalinan : Tahu Tidak Tahu
KPD : Tahu TidakTahu
Gerakan Janin Berkurang : Tahu Tidak Tahu

16. Perencanaan persalinan


a. Tempat persalinan : PMB Ni Wayan Suastini,SST
b. Penolong persalinan : Bidan
c. Transportasi ke tempat persalinan : Sepeda Motor
d. Pendamping persalinan: Suami
e. Metoda mengatasi rasa nyeri : Teknik Pengaturan Pola Nafas
f. Pengambil keputusan utama dalam persalinan: Ibu
g. Pengambil keputusan lain jika pengambil keputusan utama berhalangan : Suami
h. Dana persalinan: Tabungan
i. Calon donor : suami
j. RS rujukan jika terjadi kegawtdaruratan : RS Balimed
k. Pengasuh anak lain selama ibu bersalin: Tidak ada
l. Inisiasi menyusui dini: dilakukan jika tidak ada kegawatdaruratan
m. Kontrasepsi pasca persalinan : IUD
n. Lain-lain: ………………………………………..

DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Umum :
KU : Baik
Kesadaran : Composmentis GCS : 15 E:4 V:5 M:6
o
BB : 90 kg TB : 165 cm TD : 130/90 mmHg RR : 20 x/menit Suhu aksila : 36,7 C Lila : 28
cm
Postur :
Normal Hiperlordosis Skoliosis Lordosis Kifosis
Berat badan saat pemeriksaan sebelumnya : 87 Kg (07-11-2020)
Penilaian Nyeri
Nyeri : Tidak Iya,
Sifat nyeri : Akut Kronis
Lokasi :
Intensitas Nyeri (0-10) :

2. Pemeriksaan Fisik
a. Kepala : Simetris : Tidak Simetris
b. Rambut : Bersih Lainnya ……………………….
c. Wajah : Oedema Pucat Normal
d. Mata
1. Konjungtiva : Merah Muda Pucat Merah
2. Sklera : Putih Ikterus
e. Hidung : Bersih Kelainan lain …………………………….
f. Mulut
Bibir : Pucat Merah Muda Pecah-pecah
g. Telinga : Bersih Kelainan lain…………………………………..
h. Leher
1. Kelenjar Limfe : Normal Ada Pembesaran
2. Kelenjar Tiroid : Normal Ada Pembesaran
3. Vena Jugularis : Normal Ada Pelebaran
i. Payudara
1) Bentuk : Simetris Tidak Simetris
2) Putting : Menonjol Datar Masuk
3) Pengeluaran : Tidak Ada Colostrum Lain-lain……………………….
4) Kebersihan : Baik Cukup Kurang
j. Dada
Bentuk : Simetris Asimetris Retraksi lain-lain…………………………………..
k. Perut
1) Inspeksi
a. Luka bekas operasi : Ada Tidak
b. Striae : Gravidarum Albican Linea Nigra
c. Kelainan : …………………………………….
2) Palpasi
a) Tinggi fundus uteri (cm) : 3 jari dibawah PX
b) Taksiran berat janin (gram) : 2945 gram
Leopold I : teraba bulat, besar dan lunak
Leopold II : pada perut sisi kanan teraba bagian kecil janin dan pada perut sisi kiri teraba
memanjang, keras dan ada tahanan.
Leopold II : teraba bagian bulat, keras dan tidak dapat digoyangkan
Leopold IV : divergem
3) Auskultasi; DJJ : 150x/menit, irama teratur
4) Kondisi/kelainan lain: tidak ada

m. Ekstremitas bawah
Tungkai           :   Simetris                 Asimetris
Oedema : ada
Reflek Patela : +/+
Varises : tidak ada
Kondisi/kelainan lain: tidak ada

3 3. Pemeriksaan Khusus : tidak dilakukan

a) Genetalia Eksterna
Mons Pubis         : …………………………………………..
Labia Mayora     : ………………………………………….
Labia Minora      : ………………………………………….
Klitoris        : ………………………………………….
Kondisi/kelainan lain : ………………………………….

b)  Genetalia Interna
Inspeksi vagina
Pengeluaran pervaginam      Tidak ada    Ada, ……………………………………………..
Kelainan vagina            Tidak ada        Ada, …………………………………………………

c. Inspeksi anus Normal Kelainan, ……………………………………………..


4. 4. Hasil Pemeriksaan penunjang
a) Laboratorium (16-10-2020) Laboratorium (20-11-2020) :
 Golongan darah    : A Protein Urine : +3
Kadar hemoglobin : 11,2 gram%
        Protein Uri             Positif               Negatif
        Reduksi Uri           Positif               Negatif       
        PPIA                        Reaktif              Non Reaktif
       
        Sphillis            Reaktif              Non Reaktif
        Hb SAg           Reaktif               Non Reaktif
c) USG (02-11-2020)
Plasenta : Corpus Anterior, Air ketuban cukup, Letak U,

ANALISIS

G2P0A1 UK 38 Minggu 1 Hari Preskep U Janin Tunggal Hidup Intra Uteri dengan PEB
Masalah : - Ibu mengalami bengkak pada wajah, kaki dan tangan
- Hasil Laboratorium : Protein Urine +3

PENATALAKSANAAN

Nama: Ibu “NS” No. RM : 2443


Umur : 21 Tahun Tanggal: 20-11-2020
Tanggal/jam Penatalaksanaan Nama & Paraf
1. Menjelaskan hasil pemeriksaan kepada ibu dan
suami, ibu dan suami mengerti mengenai penjelasan
20-11-2020, pukul yang diberikan.
08.00 wita 2. Melakukan informed consent mengenai Tindakan
yang akan dilakukan, ibu dan suami menyetujui Sriayu Widnyaningsih
Tindakan yang akan dilakukan.
3. Melakukan kolaborasi dengan dokter spesialis
kandungan, kolaborasi sudah dilakukan dan dokter
menyarankan agar dirujuk untuk dilakukan SC.
4. Merujuk ibu ke RS Balimed dengan prinsip
Baksokudaponi, ibu sudah dirujuk ke RS Balimed.

BAB IV
PEMBAHASAN

4.1 Pembahasan
Pada bab ini, penulis akan membahas mengenai ada atau tidaknya kesenjangan
pada teori dan fakta dimulai dari kehamilan, pada data subjektif, objektif, analisa dan
penatalaksanaan.
4..1.1 Data Subjektif
Pada pengkajian data subjektif asuhan kebidanan pada ibu hamil dalam
kasus ini dilakukan dengan metode wawancara sehingga didapatkan data Ibu
“NS”mengatakan haid pertama haid terakhirnya (HPHT) yaitu pada tanggal
24-02-2020 dan tafsiran persalinannya (TP) yaitu pada tanggal 02-11-2020,
Ibu “NS” mengatakan ini merupakan kehamilan yang kedua, pernah
keguguran 1x dan belum pernah melahirkan. Menurut Mochtar (2010),
perhitungan menurut Neegle yaitu tanggal ditambah 7, bulan dikurangi 3 dan
tahun ditambah 1. Jadi, tidak ada kesenjangan antara teori dan kasus.
Pada pengkajian data subjektif kasus ini, ibu mengatakan mengalami
bengkak pada daerah wajah, tangan dan kaki. Menurut Menurut
Prawirohardjo (2014), tanda-tanda dari preeklamsi yaitu tekanan darah yang
tinggi terdapat protein urine serta terdapat pembengkakan pada wajah,
tangan dan kaki. Sehingga, tidak ada kesenjangan antara teori dan kasus.
4.1.2 Data Objektif
Pada pengkajian data objektif asuhan kebidanan pada ibu hamil dalam
kasus ini yaitu TFU 3 jari dibawah PX. Menurut Juliana (2019), TFU diukur
mulai UK 12 Minggu. Jadi, tidak ada kesenjangan antara teori dan kasus.
Pada pengkajian data objektif asuhan kebidanan pada ibu hamil dalam
kasus ini yaitu 150 x/menit dan irama teratur. . Menurut Elizabeth,(2013),
denyut jantung janin normal adalah frekuensi denyut normal adalah 120-160
denyut/menit. Jadi, tidak ada kesenjangan antara teori dan kasus.
Pada pengkajian data objektif, terdapat oedema pada daerah wajah,
tangan dan kaki serta terdapat protein urine +3. Menurut Prawirohardjo,
preeklamsi berat ditandai dengan tensi 160/100 atau protein lebih dari 2.
Jadi, tidak ada kesenjangan antara teori dan kasus.
4.1.3 Analisa
Berdasarkan pengumpulan data subjektif dan data objektif di kehamilan
pada tanggal 20 Nopember 2020 yang dilakukan penulis dengan di
dampingi oleh bidan, sehingga dapat ditegakkan diagnose berdasarkan hasil
analisa data yang didapat yaitu G2P0A1 UK 38 Minggu 1 Hari Preskep U
Puki Janin Tunggal Hidup Intra Uteri dengan PEB serta masalah ibu
mengalami oedema pada daerah wajah, tangan dan kaki serta protein urine
+3. Menurut Varney (2007), dalam menulis diagnose kebidanan pada ibu
hamil harus memenuhi standar nomenklatur diagnose kebidanan yaitu GPA,
umur kehamilan, letak anak, jumlah janin, keadaan anak hidup atau mati,
intra/ekstra uteri dan disertai masalah yang menyertai diagnose. Sehingga,
tidak ada kesenjangan antara teori dan kasus.
4.1.4 Penatalaksanaan
Berdasarkan pengumpulan data subjektif, objektif, analisa di kehamilan
didapatkan penatalaksanaanya yaitu informed consent mengenai Tindakan
yang akan dilakukan dan merujuk ibu ke rumah sakit dengan prinsip
Baksokudaponi. Menurut Kemenkes RI (2017), ibu hamil yang mengalami
preeklamsia dirujuk ke tempat pelayanan yang lebih tinggi. Jadi, tidak ada
kesenjangan antara kasus dan teori.
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan
Setelah penulis melakukan asuhan kebidanan komprehensif pada Ibu “NS”

G2P0A1 UK 38 Minggu 1 Hari Preskep U Puki Janin Tungal Hidup Intra Uteri

yang dilakukan tgl 20 Nopember 2020, maka penulis dapat mengambil beberapa

simpulan yaitu pada pengkajian dari subjektif yaitu ibu “NS” mengatakan ini

merupakan kehamilan yang kedua, tidak pernah melahirkan, pernah mengalami

keguguran, HPHT : 24-2-2020, TP :02-11-2020. Masalah yang didapatkan pada ibu

yaitu ibu mengatakan mengalami bengkak pada wajah, tangan dan kaki. Pada

pengkajian data objektif pada kasus ibu “NS”, ditemukan masalah yaitu ibu oedema

pada daerah wajah, tangan dan kaki serta protein urine ibu +3. Pada analisa kasus

ibu “NS” yaitu G2P0A1 UK 38 Minggu 1 Hari Preskep U Puki Janin Tunggal

Hidup Intra Uteri dengan PEB dan masalah ibu yaitu ibu mengalami oedema pada

daerah wajah, tangan dan kaki serta protein urine ibu +3. Pada penatalaksanaan

kasus ibu “NS”, dilakukan informed consent mengenai Tindakan yang akan
dilakukan, kolaborasi dengan dokter spesialis kandungan dan merujuk ibu ke RS

Balimed.

5.2 Saran
5.1.1 Bagi Peneliti

Hasil asuhan kebidanan komprehensif ini dapat dijadikan sebagai acuan bagi

peneliti selanjutnya yang ingin memberikan asuhan kebidanan kehamilan dan

dapat memberikan asuhan yang lebih baik.

5.1.2 Bagi Institusi Pendidikan

Hasil penelitian ini agar dapat dimanfaatkan sebagai bahan atau referensi

untuk kegiatan lebih lanjut dalam meningkatkan mutu pendidikan yang berkaitan

dengan asuhan kebidanan kehamilan.

5.1.3 Bagi Tempat Penelitian

Hasil studi kasus ini dapat dijadikan sebagai pedoman dalam memberikan

asuhan atau pelayanan kesehatan. Rumah sakit dan tempat praktik bidan

diharapkan terus mempertahankan pelayanan yang selama ini sudah diberikan

dan tetap memberikan pelayanan yang prima kepada masyarakat sesuai

kebutuhan dan perkembangan IPTEK.

5.1.4 Bagi Masyarakat

Dengan adanya penelitian ini, diharapkan kepada masyarakat terutama ibu –

ibu hamil agar tetap melakukan pemeriksaan antenatal secara rutin, melakukan

persalinan di tenaga kesehatan, serta pemantauan atau kunjungan ulang selama


masa nifas dan pemeriksaan bayi setiap bulan untuk mengetahui pertumbuhan

dan perkembangannya.

DAFTAR PUSTAKA

Bobak, Jensen. 2005. Perawatan Maternitas dan Ginekologi. Jakarta : EGC


Cunningham. 2009. Obstetri Williams Edisi 21. Jakarta : EGC
Dewi, V. N.L. 2010. Asuhan Neonatus Bayi dan Balita. Jakarta :Salemba
Medika
Dinas Kesehatan Provinsi Bali. 2016. Profil Kesehatan Provinsi Bali 2016.
Denpasar: Dinas Kesehatan Provinsi Bali.
Dinas Kesehatan Kabupaten Buleleng. 2016. Laporan Tahun 2016 Binkes.
Buleleng: Dinas Kesehatan Kabupaten Buleleng.
Ellias.2009. Asuhan Kebidanan Fisiologis. Jakarta : EGC
Hani,Ummi dkk.2011.Asuhan Kebidanan pada Kehamilan Fisiologis.Jakarta :Salemba
Medika.
Hidayat,Asri. 2010. Asuhan Kebidanan Persalinan. Yogyakarta: Muha Medika
Jannah, Nurul.2011.Asuhan Kebidanan Ibu Nifas. Yogyakarta:Ar-Ruzz Media.
JNPK-KR. (2008).Buku Acuan Asuhan Persalinan Normal. Jakarta: HSP.
Kusmiyati, Yuni dkk. 2010. Perawatan Ibu Hamil. Yogyakarta: Fitramaya.
Manuaba, I. B. G. 2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan
Keluarga Berencana Untuk Pendidikan Bidan. Jakarta:EGC
Mansjoer,Arif. 2010. Kapita Selekta Kedokteran Jilid . Jakarta : Media Aesculaplus
Maryunani dan Puspita. 2013. Asuhan Kegawatdaruratan Maternal dan Neonatal.
Jakarta: Trans Info Media
Mochtar, Rustam. 2005. Sinopsis Obstetri Jilid I Edisi 3, Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai