Anda di halaman 1dari 54

CASE REPORT

DIAGNOSIS DAN PENATALAKSANAAN KOMPREHENSIF


TERHADAP KEJADIAN IBU HAMIL DENGAN ANEMIA PADA NY. M
DI PUSKESMAS GENUK

Laporan Kesehatan Masyarakat


Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam
Program Pendidikan Profesi Dokter Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat
Periode Kepaniteraan 28 Oktober 2019 – 28 Desember 2019

Oleh :
Gagah Brilian 30101206633
Fatikhatul Baruni 30101507453
Shafniar Zika Nurhanisa 30101507562

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG
SEMARANG
2019

i
HALAMAN PENGESAHAN

Laporan kasus yang berjudul

DIAGNOSIS DAN PENATALAKSANAAN KOMPREHENSIF

TERHADAP KEJADIAN IBU HAMIL DENGAN ANEMIA PADA NY. M

DI PUSKESMAS GENUK

Laporan Kasus yang telah diseminarkan, diterima dan disetujui di depan tim penilai
Puskesmas Genuk Kota Semarang.

Telah Disahkan

Semarang, November 2019

Kepala Puskesmas Genuk Pembimbing

Satida Fargiani, SKM., M.Kes dr. Rahmi

Pembimbing Kepala Bagian


Ilmu Kesehatan Masyarakat Ilmu Kesehatan Masyarakat

Dr. dr. Joko Wahyu W, M.Kes. Dr. Siti Thomas Z., S.KM, M.Kes

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
memberikan rahmat dan hidayah – Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan Laporan
kasus yang berjudul “DIAGNOSIS DAN PENATALAKSANAAN
KOMPREHENSIF TERHADAP KEJADIAN IBU HAMIL DENGAN ANEMIA
PADA NY. M DI PUSKESMAS GENUK”.

Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas-tugas dalam rangka menjalankan


kepanitraan Klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat.

Laporan ini dapat diselesaikan berkat bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu
kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Dr. Siti Thomas Zulaikhah, S.KM, M.Kes, selaku Kepala bagian IKM FK Unissula
Semarang.

2. Dr. dr. Joko Wahyu W, M.Kes selaku Koordinator Pendidikan IKM FK Unissula
Semarang.

3. Satida Fargiani, SKM., M.Kes, selaku Kepala Puskesmas Genuk Semarang.

4. dr. Rahmi selaku pembimbing Koass IKM di Puskesmas Genuk, Semarang.

5. Dokter, Paramedis, beserta Staf Puskesmas Genuk atas bimbingan dan kerjasama
yang telah diberikan.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan laporan ini masih jauh dari
sempurna karena keterbatasan waktu dan kemampuan. Karena itu kami sangat berterima
kasih atas kritik dan saran yang bersifat membangun.

2
Akhir kata kami berharap semoga hasil laporan kasus “DIAGNOSIS DAN
PENATALAKSANAAN KOMPREHENSIF TERHADAP KEJADIAN IBU
HAMIL DENGAN ANEMIA PADA NY. M DI PUSKESMAS GENUK” dapat
bermanfaat bagi semua pihak.

Semarang, 27 November 2019

Penulis

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.................................................................................................i

HALAMAN PENGESAHAN..................................................................................1

KATA PENGANTAR.............................................................................................1

DAFTAR ISI............................................................................................................2

DAFTAR TABEL....................................................................................................5

DAFTAR GAMBAR...............................................................................................6

DAFTAR LAMPIRAN............................................................................................7

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1

1.1. Latar Belakang...............................................................................1

1.2. Rumusan Masalah..........................................................................2

1.3. Tujuan............................................................................................2

1.3.1. Tujuan Umum.....................................................................2

1.3.2. Tujuan khusus.....................................................................2

3
1.4. Manfaat..........................................................................................3

1.4.1. Manfaat bagi Mahasiswa....................................................3

1.4.2. Manfaat bagi Masyarakat...................................................3

BAB II ANALISIS SITUASI..................................................................................4

2.1 Cara dan Waktu Pengamatan.........................................................4

2.2 Laporan Hasil Pengamatan............................................................4

2.2.1 Identitas Pasien...................................................................4

2.2.2 Anamnesis Holistik............................................................4

2.3 Diagnostik Holistik......................................................................19

2.4 Teori Pendekatan..........................................................................21

2.5 Usulan Penatalaksanaan Komprehensif.......................................22

BAB III PEMBAHASAN......................................................................................25

3.1 Analisa Penyebab Masalah..........................................................26

3.2 Alternatif Pemecahan Masalah.....................................................31

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN...............................................................38

4.1 Kesimpulan..................................................................................38

4.2 Saran.............................................................................................38

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................40

LAMPIRAN...........................................................................................................42

4
DAFTAR TABEL

Tabel 2.2. Checklist Survei PHBS.........................................................................11


Tabel 2.3.Checklist Survei Rumah sehat...............................................................11
Tabel 2.4.Pemeriksaan Motorik.............................................................................17
Tabel 3.1.Alternatif pemecahan masalah...............................................................31

5
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Genogram..................................................................................... 19

6
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Dokumentasi............................................................................... 42
Lampiran 2. Leaflet Penyuluhan KEK .............................................................. 45
Lampiran 3. Tabel Pemantauan Berat Badan ..................................................... 46
Lampiran 4. Contoh menu makanan ................................................................... 47
Lampiran 5. Jadwal kelas ibu hamil .................................................................... 48
Lampiran 6. Langkah cuci tangan dengan benar ................................................. 50

7
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Anemia merupakan masalah gizi paling sering di dunia. Hal ini merupakan
masalah kesehatan pada negara yang maju maupun berkembang. Anemia zat besi
merupakan indikator kesehatan tidak langsung bagi anak prasekolah dan ibu hamil
(WHO, 2001). Kekurangan zat besi berasosiasi kurang menguntungkan untuk ibu dan
bayi, termasuk meningkatkan risiko perdarahan, sepsis, kematian ibu, prematuritas,
kematian perinatal, dan berat badan lahir rendah (WHO, 1999). Kejadian anemia pada
ibu hamil akan meningkatkan risiko terjadinya kematian ibu dibandingkan dengan ibu
yang tidak anemia (Depkes, 2009).
Menurut data hasil Riskesdas tahun 2013, prevalensi anemia di Indonesia yaitu
21,7% dengan penderita anemia berumur 5-14 tahun sebesar 26,4% dan 18,4%
penderita berumur 15-24 tahun (Kemenkes RI, 2014). Data Survei Kesehatan Rumah
Tangga (SKRT) tahun 2012 menyatakan bahwa prevalensi anemia pada balita sebesar
40,5%, ibu hamil sebesar 50,5%, ibu nifas sebesar 45,1%, remaja putri usia 10-18 tahun
sebesar 57,1% dan usia 19- 45 tahun sebesar 39,5%. Wanita mempunyai risiko terkena
anemia paling tinggi terutama pada remaja putri (Kemenkes RI, 2013).
Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka penulis tertarik untuk lebih
mendalami kasus ibu hamil dengan anemia pada Ny. M di Puskesmas Genuk dengan
pendekatan HL Blum.
8
1.2. Rumusan Masalah
Bagaimana diagnosis holistik dan penatalaksanaan komprehensif terhadap ibu
hamil dengan anemia pada Ny. M di Puskesmas Genuk Semarang?

1.3. Tujuan
1.3.1. Tujuan Umum
Untuk memperoleh informasi mengenai faktor-faktor penyebab anemia pada
Ny. M berdasarkan pendekatan HL Blum.
1.3.2. Tujuan khusus
 Untuk memperoleh informasi mengenai lingkungan yang berperan
dalam kasus ibu hamil dengan di wilayah kerja Puskesmas Genuk
Semarang.
 Untuk memperoleh informasi mengenai perilaku yang berperan dalam
kasus ibu hamil dengan anemia di wilayah kerja Puskesmas Genuk
Semarang.
 Untuk memperoleh informasi mengenai pelayanan kesehatan yang
berpengaruh pada kasus ibu hamil dengan anemia di wilayah kerja
Puskesmas Genuk Semarang.
 Untuk memperoleh informasi mengenai diagnosis holistik dan terapi
komprehensif pada kasus ibu hamil dengan anemia di wilayah kerja
puskesmas Genuk Semarang.
1.4. Manfaat
1.4.1. Manfaat bagi Mahasiswa
 Mengetahui faktor yang berpengaruh terhadap kejadian ibu hamil
dengan anemia.
 Mahasiswa mengetahui secara langsung permasalahan yang ada di
lapangan.
 Mahasiswa menjadi terbiasa melaporkan masalah mulai penemuan
masalah sampai pembuatan plan of action.
 Sebagai media yang menambah wawasan pengetahuan tentang ilmu
kesehatan masyarakat.
 Sebagai modal dasar untuk melakukan penelitian bidang ilmu kesehatan
masyarakat pada tataran yang lebih lanjut.

9
1.4.2. Manfaat bagi Masyarakat
 Memberikan informasi kepada masyarakat mengenai berbagai faktor
yang mempengaruhi kejadian anemia sehingga dapat dilakukan upaya
promotif, preventif, kuratif dan rehabilitative.
 Memberikan masukan bagi tenaga kesehatan untuk lebih
memberdayakan masyarakat dalam upaya kesehatan promotif dan
preventif tehadap kejadian KEK.

10
BAB II
ANALISIS SITUASI

2.1 Cara dan Waktu Pengamatan


Pengambilan kasus anemia pada ibu hamil dilakukan berdasarkan data pasien
terdiagnosis anemia di Puskesmas Genuk bulan November 2019. Anamnesis dan
pemeriksaan holistik dilakukan di Ruang KIA Puskesmas Genuk pada tanggal 25
Novemeber 2019. Kunjungan rumah untuk mengamati kondisi lingkungan, perilaku
pasien, dan keluarga pasien dilakukan di Genuk pada tanggal 26 November 2019,
intervensi dilakukan pada tanggal 27 November 2019.

2.2 Laporan Hasil Pengamatan


2.2.1 Identitas Pasien

Nama : Ny. M
Tempat, tanggal lahir : Semarang, 22 Mei 1998
Umur : 21 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pendidikan terakhir : SMA
Pekerjaan : Mahasiswa
Alamat : Banjardowo RT 3/RW 3
Kewarganegaraan : WNI
Cara pembayaran : BPJS

2.2.2 Anamnesis Holistik


ASPEK 1 Personal

Keluhan Utama : Mual dan lemas

Harapan : Keluhan menghilang dan pasien dapat menaikkan kadar


Hbnya.

Kekhawatiran : Terjadi hal – hal yang tidak diinginkan pada dirinya dan
kehamilannya.

11
ASPEK 2 Anamnesis Medis Umum
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien mengeluh selama hamil sering mual dan lemas. Pasien juga
sering mengeluh pusing dan cepat lelah. Pasien mengaku sering tidak nafsu
makan. Keluhan sering muncul saat pagi hari. Pasien mengaku jika
makannya tidak teratur, pasien biasanya makan 1 kali-2 kali sehari namun
sering ngemil. Muntah-muntah disangkal.
Riwayat Haid
Menarche : 12 tahun HPHT : 20 Juni 2019
Siklus haid : Teratur, 28 hari HPL : 27 Maret 2019
Lama haid : 7 hari Hamil : 23 minggu
Riwayat Pernikahan
Pasien belum menikah
Riwayat Obstetri
G1P0A0
Riwayat ANC
Pasien baru pertama kali memeriksakan kehamilannya, dikarenakan
pasien baru mengetahui kehamilannya saat 23 minggu. Oleh puskesmas
Genuk, pasien diberi Sulfas Ferrous, Kalsium laktat dan vitamin C. Pasien
mendapatkan pesan dari petugas kesehatan puskesmas harus banyak makan
makanan bergizi khususnya sayur-sayuran yang banyak mengandung zat
besi dan istirahat cukup. Pasien akhirnya dirujuk ke poli umum dan gizi
puskesmas setelah mengetahui hasil lab dan didapatkan kadar hemoglobin
10,4.
Riwayat imunisasi
Pasien mendapatkan imunisasi TT 1x
Riwayat KB
Pasien sedang tidak menggunakan KB & belum pernah menggunakan
sebelumnya.
Riwayat Operasi
Tidak ada
Riwayat Pijat Saat Kehamilan
Tidak pernah pijat saat hamil.

12
Riwayat komsumsi jamu-jamuan atau ramuan
Tidak pernah mengkonsumsi jamu-jamuan atau ramuan.
Riwayat Penyakit Dahulu
Sebelum hamil pasien mengaku pernah mengalami anemia. Riwayat
hipertensi, DM, Alergi, Asma, maupun TB Paru disangkal.
Riwayat Penyakit Keluarga
Dari anamnesis didapatkan informasi bahwa orangtua pasien
menyangkal adanya riwayat hipertensi, DM, Alergi, Asma, maupun TB Paru
Riwayat Gizi
Pasien merupakan seorang mahasiswa. Pasien mengaku selama kuliah
sering merasa lemas dan makan sedikit. Pasien mengaku belum pernah
mengecek darah sehingga tidak diketahui kadar Hb pasien. Bulan pertama
kehamilan, pasien tidak nafsu makan sehingga makan pasien tidak teratur,
ditambah bekerja di warung membuat pasien malas makan. Suplemen yang
diberikan dari puskesmas juga jarang diminum. Berat badan pasien sebelum
hamil 40 kg, berat badan sekarang menjadi 45 kg. Pasien mengonsumsi
vitamin C, Kalsium Laktat, dan Sulfas Ferous yang diberikan puskesmas
Genuk saat ANC.
Riwayat sosial ekonomi
Pasien merupakan anak ke 3 dari 4 bersaudara. Kedua kakaknya sudah
menikah dan memiliki rumah sendiri. Pasien tinggal bersama kedua
orangtuanya dan adiknya di rumah orang tua pasien. Pacar bekerja sebagai
penjaga toko. Untuk membiayai kebutuhan sehari hari dari orang tua pasien.
Pasien berobat dengan BPJS.
Data Rumah
Pasien tinggal di rumah sederhana di daerah Banjardowo bersama
kedua orangtuanya dan adik. Rumah tersebut terdiri atas 3 kamar tidur,
ruang tamu, 1 kamar mandi dan dapur.
- Terdiri dari 1 lantai
- Dinding dari terbuat tembok,
- Lantai keramik,
- Atap genteng.
- Ventilasi : terdapat ventilasi di ruang tamu, kamar tidur dan dapur.
- Pencahayaan : cukup

13
- Sumber air minum, mandi dan cuci menggunakan air PDAM.
- Untuk memasak keluarga pasien menggunakan gas LPG. Keadaan
lingkungan rumah saling berdampingan dengan rumah tetangga lain.

ASPEK 3 Faktor Risiko Internal


Data Individu :
Pasien berusia 21 tahun, Pendidikan terakhir pasien adalah SMA. Berat
badan pasien sebelum hamil 40 kg dan saat hamil 45 kg, dan tinggi badan
156 cm dimana IMT sebelum hamil = 16,44 kg/m2 dan setelah hamil =
18,49 kg/m2 (normal).

Data Perilaku :

A. Data Perilaku Pasien


Data Perilaku Makan
 Pasien makan 1 atau 2 kali sehari pada pagi dan siang hari sebagai
makanan utama.
 Pasien sering mengonsumsi cemilan selain makanan utama.
Cemilan tersebut diakui kurang bergizi.
 Pasien sering tidak menghabiskan makanannya dikarenakan mual.
 Jenis makanan yang dikonsumsi berupa nasi dan lauk pauk. Ia
jarang makan sayuran karena tidak suka sejak dulu dan sesekali
buah-buahan seperti melon, pear dan jus-jusan. Lauk pauk yang
biasa dimasak seperti tahu tempe, ayam, dan telur. Pasien lebih
suka mengkonsumsi makanan yang kurang sehat, seperti seblak,
mie goreng.
Perilaku Hygenitas Personal
Pasien terbiasa mencuci tangan dengan sabun sebelum

makan, sesudah makan dan sesudah BAB. Pasien menggosok gigi

2x dalam sehari, minimal pagi dan malam sebelum tidur. Untuk

mencuci sayuran, mencuci piring dan peralatan dapur serta

mencuci pakaian biasanya dilakukan di wastafel yang berada di

dapur. Perilaku hygenitas personal cukup.

14
ASPEK 4 Faktor Risiko Eksternal

Data Lingkungan
Ekonomi
Pasien merupakan anak ke 3 dari 4 bersaudara. Kedua kakak pasien
sudah menikah dan memiliki rumah sendiri. Pasien tinggal bersama
kedua orangtuanya dan seorang adik di rumah orang tua pasien. Pacar
pasien bekerja sebagai penjaga toko. Untuk membiayai kebutuhan
sehari hari dari orang tua pasien. Pasien berobat dengan BPJS.

Data Rumah
Pasien tinggal di rumah sederhana di daerah Banjardowo bersama
kedua orangtuanya dan adiknya. Rumah tersebut terdiri atas 3 kamar tidur,
ruang tamu, 1 kamar mandi dan dapur.
- Terdiri dari 1 lantai
- Dinding dari terbuat tembok,
- Lantai keramik,
- Atap genteng.
- Ventilasi : terdapat ventilasi di ruang tamu, kamar tidur dan dapur.
- Pencahayaan : cukup
- Sumber air minum, mandi dan cuci menggunakan air PDAM.
- Untuk memasak keluarga pasien menggunakan gas LPG.
- Keadaan lingkungan rumah berdampingan dengan rumah tetangga lain.

15
Tabel 2.2. Checklist Survei PHBS
No Indikator Perilaku ya tidak
1 Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan V
2 Asi Ekslusif V
3 Penimbangan balita V
4 Gizi keluarga/ sarapan V
KLP Kesling
5 Air bersih V
6 Anggota rumah tangga menggunakan jamban V
7 Anggota rumah tangga membuang sampah pada V
tempatnya
8 Rumah tidak padat penghuni V
9 Lantai rumah kedap air V
KLP GAYA HIDUP
10 Aktivitas fisik/olahraga V
11 Tidak ada anggota keluarga yg merokok V
12 Mencuci tangan V
13 Menggosok gigi minimal 2 kali sehari V
14 Anggota rumah tangga tidak menyalahgunakan V
Miras/Narkoba
KLP UKM
15 Anggota rumah tangga menjadi peserta V
JPK/Dana Sehat
16 Anggota rumah tangga melakukan PSN V
seminggu sekali

Dari hasil di atas didapatkan skor 10 sehingga dapat di klasifikasikan


sebagai keluarga yang memiliki PHBS Strata Sehat Madya.

Tabel 2.3. Checklist Survei Rumah Sehat


KOMPONEN
NO RUMAH YG KRITERIA NILAI
DINILAI
KOMPONEN
I RUMAH    
1 Langit-langit a. Tidak ada 0 V
b. Ada, kotor, sulit dibersihkan, dan
    rawan kecelakaan 1
    c. Ada, bersih dan tidak rawan kecelakaan 2
a. Bukan tembok (terbuat dari anyaman
2 Dinding bambu/ilalang) 1
    b. Semi permanen/setengah 2
tembok/pasangan bata atau batu yang
tidak diplester/papan yang tidak kedap

16
air.
c. Permanen (Tembok/pasangan batu bata
    yang diplester) papan kedap air. 3 V
3 Lantai a. Tanah 0
b. Papan/anyaman bambu dekat dengan
    tanah/plesteran yang retak dan berdebu. 1
c. Diplester/ubin/keramik/papan (rumah
    panggung). 2 V
Jendela kamar
4 tidur a. Tidak ada 0
    b. Ada 1 V
Jendela ruang
5 keluarga a. Tidak ada 0
    b. Ada 1 V
6 Ventilasi a. Tidak ada 0
b. Ada, lubang ventilasi < 10% dari luas
    lantai 1 V
c. Ada, lubang ventilasi > 10% dari luas
    lantai 2
Lubang asap
7 dapur a. Tidak ada 0
b. Ada, lubang ventilasi dapur < 10% dari
    luas lantai dapur 1 V
b. Ada, lubang ventilasi dapur > 10% dari
luas lantai dapur (asap keluar dengan
sempurna) atau ada exhaust fan atau ada
    peralatan lain yang sejenis. 2
a. Tidak terang, tidak dapat dipergunakan
8 Pencahayaan untuk membaca 0
b. Kurang terang, sehingga kurang jelas
    untuk membaca dengan normal 1 V
c. Terang dan tidak silau sehingga dapat
dipergunakan untuk membaca dengan
    normal. 2
TOTAL 10

SARANA
II SANITASI  

Sarana Air
Bersih(SGL/SPT/
1 PP/KU/PAH) a. Tidak ada 0
b. Ada, bukan milik sendiri dan tidak
memenuhi syarat kesehatan 1
c. Ada, milik sendiri dan tidak memenuhi
    syarat kesehatan 2
d. Ada, bukan milik sendiri dan
    memenuhi syarat kesehatan 3
e. Ada, milik sendiri dan memenuhi V
    syarat kesehatan 4

17
Jamban (saran
pembuangan
2 kotoran). a. Tidak ada 0
b. Ada, bukan leher angsa, tidak ada
  tutup, disalurkan ke sungai / kolam 1
c. Ada, bukan leher angsa, ada tutup,
    disalurkan ke sungai atau kolam 2
d. Ada, bukan leher angsa, ada tutup,
    septic tank 3
    e. Ada, leher angsa, septic tank. 4 V
Sarana
Pembuangan Air a. Tidak ada, sehingga tergenang tidak
3 Limbah (SPAL) teratur di halaman 0
b. Ada, diresapkan tetapi mencemari
sumber air (jarak sumber air (jarak
  dengan sumber air < 10m). 1
    c. Ada, dialirkan ke selokan terbuka 2
d. Ada, diresapkan dan tidak mencemari
sumber air (jarak dengan sumber air >
    10m). 3
e. Ada, dialirkan ke selokan tertutup 4 V
    (saluran kota) untuk diolah lebih lanjut.
Sarana
PembuanganSam
pah/Tempat
4 Sampah a. Tidak ada 0
b. Ada, tetapi tidak kedap air dan tidak
  ada tutup 1
    c. Ada, kedap air dan tidak bertutup 2 V
    d. Ada, kedap air dan bertutup. 3
TOTAL 14
PERILAKU
III PENGHUNI
Membuka
JendelaKamar V
1 Tidur a. Tidak pernah dibuka 0
  b. Kadang-kadang 1
    c. Setiap hari dibuka 2
Membuka jendela
2 Ruang Keluarga a. Tidak pernah dibuka 0
  b. Kadang-kadang 1
    c. Setiap hari dibuka 2 V
Mebersihkan
rumah dan
3 halaman a. Tidak pernah 0
  b. Kadang-kadang 1
    c. Setiap hari 2 V

18
Membuang tinja
bayi dan balita ke a. Dibuang ke sungai/kebun/kolam
4 jamban sembarangan 0
  b. Kadang-kadang ke jamban 1
    c. Setiap hari dibuang ke jamban 2 V
Membuang
sampah pada a. Dibuang ke sungai / kebun / kolam
5 tempat sampah sembarangan 0
b. Kadang-kadang dibuang ke tempat
  sampah 1
    c. Setiap hari dibuang ke tempat sampah. 2 V
TOTAL 8

Keterangan :
Nilai x Bobot (I+II+III)
I. 10 x 31 = 310
II. 14 x 25 = 350
III. 8 x 44 = 352
TOTAL = 1012
Hasil Penilaian : Rumah Tidak Sehat
Kriteria :
1) Rumah Sehat : 1068-1200
2) Rumah Tidak Sehat : <1068

Sosial Masyarakat
Keluarga pasien berhubungan baik dengan tetangganya sekitar
rumahnya. Rata-rata lingkungan masyarakat pasien adalah golongan
menengah ke bawah.

Data Fasilitas Pelayanan Kesehatan


1. Sarana Pelayanan Kesehatan
19
Pasien memeriksakan kandungannya di puskesmas Bangetayu
Semarang
2. Akses Pelayanan Kesehatan
Pasien biasanya datang sendiri jika ingin periksa ke puskesmas.
Untuk persalinan dan pencegahan komplikasi pasien juga hanya
bisa mengandalkan suami pasien yang mempunyai mobil. Akses
jalan menuju rumah pasien masih memungkinkan untuk dilewati
ambulance. Jarak dari gang ke rumah pasien adalah 300 meter.
3. Program pada Pelayanan Kesehatan
- Program pemberian makanan tambahan (PMT) di puskesmas
Bangetayu sudah dilaksanakan.
- Sudah ada program kelas ibu hamil di puskesmas Bangetayu
tapi pasien tidak pernah mengikutinya.

ASPEK 5 Derajat Fungsional


Derajat 1 : tidak ada keterbatasan apapun atau aktifitas harian pasien masih
dapat melakukan kegiatan sehari – hari sebagai mahasiswa.
Pemeriksaan Fisik
Tanda Vital
Tekanan darah : 110/80mmHg
Nadi : 88x/menit
RR : 22x/menit
Temperatur : 36,50C
Antropometri : BB : 45 kg TB: 150 cm
IMT :BB/TB2=55/(1,50x1,50)= 18,49 kg/m2
LILA : 22 cm
Status gizi : gizi kurang.
Status Present
Kepala : mesocephal
Rambut : hitam, tidak mudah dicabut
Kulit kepala : massa (-)
Wajah : simetris, massa (-)
Mata : konjungtiva anemis (+/+), sklera ikterik (-/-), refleks
cahaya (+/+)
Telinga : normotia, massa (-/-), sekret (-/-)
20
Hidung : deformitas (-), sekret (-/-)
Mulut : bibir pucat (-), kering(-), sianosis (-)
Leher : simetris, pembesaran kelenjar limfe (-\-), deviasi
trakhea (-)
Thorax
- Inspeksi : simetris, retraksi ruang sela iga (-), massa (-)
- Palpasi : nyeri tekan (-), massa (-), gerakan dinding dada
simetris, fremitus vocal simetris
- Perkusi : sonor seluruh lapang paru
- Auskultasi
Cor : S1 S2 regular, murmur (-), gallop (-)
Pulmo : vesikuler (+) seluruh lapang paru, Rhonki basah (-/-),
wheezing (-/-)
Abdomen
- Inspeksi : membesar dengan arah membujur, tanda-tanda
inflamasi (-), massa (-),spider nevy (-), distensi (-),
striae gravidarum (-)
- Auskultasi : bising usus (+) normal, bising pembuluh darah (-)
- Perkusi : timpani (+), nyeri ketok (-), nyeri ketok CVA (-/-)
- Palpasi : nyeri tekan (-), massa (-)
Pelvis : deformitas (-), krepitasi (-), massa (-), nyeri tekan (-)
Musculoskeletal : gerakan bebas (+), deformitas (-), krepitasi (-), nyeri
tekan (-)
Saraf
Kaku kuduk : Tidak ditemukan
Saraf kranialis : Dalam batas normal

Tabel 2.4. Pemeriksaan Motorik


Motorik Superior Inferior
Gerakan N/N N/N
Kekuatan 5/5 5/5
Tonus N/N N/N
Trofi N/N N/N
Refleks fisiologis : +/+
Refleks patologis : -/-
Kulit : ikterik (-), petekhie (-), turgor kulit < 2detik
Ekstremitas : Edema -/- Akral dingin - / -
21
-/- -/-
Status Obstetri
Pemeriksaan Luar
- Inspeksi : Perut membesar dengan arah membujur, sesuai umur
kehamilan, striae gravidarum (+)
- Palpasi : Leopold I
Leopold II Ballotement +
Leopold III
Leopold IV
TFU : setinggi pusar
His : belum dapat dinilai
TBJ :-
DJJ : 11-12-12
- Pemeriksaan panggul luar : tidak dilakukan
- Vaginal toucher : tidak dilakukan

Pemeriksaan Penunjang
25-11-2019
Hematologi
- Gol. darah : O
- Hb : 10,4 g/dL
- HbsAg : (-)
- VDRL : (-)
- HIV : (-)
- Urin protein (-)
- GDS : 106
mg/dl

Diagnosa
G1P0A0 usia 21 tahun hamil 23 minggu dengan anemia. Diagnosis klinis
ditegakkan berdasarkan hasil pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang.

Data Keluarga
22
Gambar 2.1. Genogram

2.3 Diagnostik Holistik


ASPEK 1
Keluhan Utama : Selama hamil sering lemas dan mual

Harapan : Keluhan yang dirasakan dapat berkurang dan pasien


Kekhawatiran : Terjadi hal – hal yang tidak diinginkan pada dirinya dan
kehamilannya.
ASPEK 2
Diagnosis Klinis : Hamil dengan anemia
Diagnosis klinis ditegakkan berdasarkan hasil pemeriksaan fisik didapatkan
konjungtiva anemis dan pemeriksaan penunjang dengan Hb yaitu 10,4 gr/dl pada
tanggal 25 November 2019.

ASPEK 3 :
Faktor Risiko Internal

- Pengetahuan yang kurang pada pasien tentang gizi yang diperlukan saat
kehamilan.

23
- Kurangnya kesadaran pasien untuk mengonsumsi makanan selingan bagi ibu
hamil
- Frekuensi makan yang kurang sebagai ibu hamil
- Pasien terlalu lelah

ASPEK 4 :
Faktor Risiko Eksternal
- Kegiatan perkuliahan membuat pasien lelah dan kurang istirahat
- Pacar merokok di dekat pasien dan
- Dari survei rumah sehat didapatkan bahwa rumah pasien termasuk dalam
rumah tidak sehat

ASPEK 5 :
Derajat Fungsional
Derajat 1: Pasien masih bisa melakukan kegiatan sehari hari dengan mandiri.

2.4 Teori Pendekatan


 HL Blum

Pelayanan Kesehatan

- Kelas ibu hamil belum


dimanfaatkan secara maksimal
24

Lingkungan
- Rumah pasien termasuk
dalam kategori rumah tidak Kehamilan Genetik
- Asap rokok kurang terkendali Tinggi masalah

Perilaku
Pengetahuan pasien tentang anemia dan kebutuhan gizi pada ibu
hamil masih kurang
Kebiasaan makan sedikit dan pola makan tidak teratur sejak sebelum
hamil
Menu makan setiap hari masih belum memenuhi kebutuhan kalori
untuk ibu hamil
Tidak pernah mengikuti kelas ibu hamil
Tidak meminum suplemen yang diberikan puskesmas saat bulan
pertama kehamilan

2.5 Usulan Penatalaksanaan Komprehensif


I. Identifikasi Masalah
Berdasarkan kasus tersebut, seorang ibu hamil G1P0A0 berusia 21 tahun

datang sendiri ke puskesmas Genuk untuk pemeriksaan kehamilan, Pasien

masih mengeluh sering mual. Keluhan tersebut disertai dengan lemas dan tidak

nafsu makan. Berdasarkan identifikasi dari faktor resiko internal, kurangnya

pengetahuan dan kesadaran pasien terhadap gizi pada ibu hamil merupakan

faktor risiko terjadinya anemia saat hamil.

II. Intervensi
1. Promotif
a. Patient Centered
- Memberikan penyuluhan/edukasi tentang anemia kepada pasien
mulai dari definisi yang benar tentang anemia, faktor risiko,
akibat yang akan ditimbulkan, penanganan yang benar untuk ibu
hamil dengan anemia sehingga gizi pada ibu hamil dapat
diperbaiki dan komplikasi kehamilan dapat dicegah.
- Memberikan edukasi kepada pasien tentang fungsi kelas ibu
hamil untuk menunjang kesehatan kehamilannya
- Edukasi pentingnya ANC teratur.
25
b. Family Focused
- Memberikan penyuluhan/edukasi tentang ibu hamil dengan
anemia kepada keluarga mulai dari definisi yang benar tentang
anemia, faktor risiko, akibat yang akan ditimbulkan, penanganan
yang benar untuk ibu hamil dengan anemia sehingga Hb pada ibu
hamil dapat diperbaiki dan komplikasi kehamilan dapat dicegah
- Memberikan edukasi kepada keluarga pentingnya PHBS
- Diharapkan keluarga khususnya suami dapat memberikan
support, baik berupa fisik maupun rohani.
c. Community Oriented
- Puskesmas atau pihak terkait dapat melakukan kunjungan rumah
pasien dan memberikan edukasi tentang kehamilan risiko tinggi
serta kebutuhan gizi saat hamil untuk menunjang peningkatan
kadar hemoglobin.
- Puskesmas, gasurkes atau pihak terkait memberikan edukasi
kepada WUS dengan anemia mengenai pentingnya kebutuhan
gizi yang terpenuhi sebelum kehamilan
2. Preventive
a. Patient Centered
- Mengajari pasien mengenai pemilihan jenis dan komposisi
makanan agar sesuai dengan kebutuhan gizi pada ibu hamil
- Rutin memeriksakan ANC ke puskesmas
- Istirahat cukup
b. Family Focused
- Mengajari keluarga mengenai pemilihan porsi dan komposisi
makanan agar mendukung pemenuhan kebutuhan gizi pada ibu
hamil
- Mengedukasi apa saja hal-hal yang menyebabkan anemia,
sehingga keluarga dapat meminimalisir paparan kepada ibu hamil
c. Community Oriented
- Puskesmas sudah mengadakan kelas ibu hamil
3. Kuratif
a. Patient Centered
- Pemberian Sulfas Ferosus dari puskesmas

26
- Pemberian vitamin C
- Pemberian makanan tambahan berupa biskuit, telur dan susu dan
buah
- Pemberian rujukan ke rumah sakit karena kadar Hb belum
meningkat
b. Family Focused
- Keluarga diharapkan dapat mengingatkan dan mengawasi
konsumsi vitamin dan obat pasien
- Keluarga diharapkan dapat mengawasi pola serta menu makan
pasien.
- Keluarga memberikan waktu pasien untuk beristirahat dari
aktivitasnya.
c. Community Oriented
- Kader, atau gasurkes diharapkan dapat mengawasi perkembangan
kadar Hb dan siap bertindak bila keadaan pasien menurun
4. Rehabilitatif
a. Patient Centered
- Setiap pagi pasien berolahraga rutin ringan (jalan-jalan) ± 15
menit
b. Family Focused
- Anggota keluarga dapat mengajak pasien untuk bersantai
bersama (refreshing)

27
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Dasar Teori


3.1.1 Anemia

Anemia adalah kondisi ibu dengan kadar hemoglobin dibawah 11 gr/dl


pada trimester 1 dan 3, dengan kadar hemoglobin < 10,5 gr/dl pada trimester
ke 2. Nilai batas tersebut terjadi karena hemodilusi terutama pada trimester ke
2 (Prawirohardjo, 2002).

Anemia adalah suatu keadaan dimana kadar hemoglobin (Hb) dalam


darah kurang dari normal yang berbeda untuk setiap kelompok umur dan jenis
kelamin (Dirjenbinkesmas 2005; Supariasa, 2002).

Anemia didefenisikan sebagai keadaan di mana kadar Hb rendah karena


kondisi patologis. Anemia merupakan keadaan menurunnya kadar
hemoglobin, hematokrit, dan jumlah sel darah merah menjadi berada di
bawah nilai normal yang dipatok untuk perorangan (Fatmah, 2010).

Anemia sering disebut KD (kurang darah) yaitu keadaan dimana kadar


Hemoglobin (Hb) dalam darah kurang dari normal (< 12 gr%) yang berakibat
menurunnya daya tahan tubuh, kemampuan dan konsentrasi belajar,
kebugaran tubuh, menghambat tumbuh kembang dan akan membahayakan
kehamilan nanti (Kemenkes RI, 2010).

3.1.2 Batasan Anemia

Hasil pemeriksaan Hb dengan sahli menurut Manuaba (1998) dapat


digolongkan sebagai berikut:

a. Hb 11 gr % : tidak anemia
b. Hb 9-10 gr% : anemia ringan
c. Hb 7-8 gr % : anemia sedang

Batasan anemia menurut Dirjenbinkesmas (2005) yaitu:

a. Anak balita : 11gr%


b. Anak usia sekolah : 12gr%
c. Wanita dewasa : 12gr%
28
d. Pria dewasa : 13gr%
e. Ibu hamil : 11gr%
f. Ibu menyusui > 3 bulan : 12gr%

Untuk menentukan apakah seseorang menderita anemia atau tidak,


umumnya digunakan nilai-nilai batas normal yang tercantum dalam SK
Menkes RI No.736a/Menkes/XI/1989, yaitu:

⁃ Hb laki-laki dewasa : ≥13 g/dl


⁃ Hb perempuan dewasa : ≥12 g/dl
⁃ Hb anak-anak : ≥11 g/dl
⁃ Hb ibu hamil : ≥11 g/dl
(Riskesdas, 2007)

3.1.3 Tanda dan Gejala Anemia


Penderita anemia biasanya ditandai dengan mudah lemah, letih, lesu,
nafas pendek, muka pucat, susah berkonsentrasi serta fatique atau rasa lelah
yang berlebihan. Gejala ini disebabkan karena otak dan jantung mengalami
kekurangan distribusi oksigen dari dalam darah. Denyut jantung penderita
anemia biasanya lebih cepat karena berusaha mengkompensasi kekurangan
oksigen dengan memompa darah lebih cepat. Akibatnya kemampuan kerja
dan kebugaran tubuh menurun. Jika kondisi ini berlangsung lama, kerja
jantung menjadi berat dan bisa menyebabkan gagal jantung kongestif.
Anemia zat besi juga bisa menyebabkan menurunnya daya tahan tubuh
sehingga tubuh mudah terinfeksi (IPMG, 2009; Fatmah, 2010).

3.1.4 Bahaya dan Dampak Anemia pada kehamilan


a. Persalinan premature
b. Hiperemesis gravidarum
c. Ketuban pecah dini
d. Gangguan his-kekuatan mengejan
e. Proses persalinan lama
f. Perdarahan post partum
g. Kematian intrauterine
h. Berat badan lahir rendah
i. Terdapat cacat bawaan

29
j. Intelegensi rendah (Manuaba, 1998)

3.1.5 Patofisiologi anemia pada kehamilan


Darah akan bertambah dalam kehamilan, yang lazim disebut Hidremia
atau Hipervolemia. Akan tetapi, bertambahnya sel darah kurang dibandingkan
dengan bertambahnya plasma sehingga terjadi pengenceran darah.
Perbandingan tersebut adalah plasma 30%, sel darah merah 18% dan
hemoglobin 19%. Bertambahnya darah dalam kehamilan sudah dimulai sejak
kehamilan 10 minggu dan mencapai puncaknya dalam kehamilan antara 32
dan 36 minggu. Secara fisiologis, pengenceran darah ini untuk membantu
meringankan kerja jantung yang semakin berat dengan adanya kehamilan.
Perubahan hematologi sehubungan dengan kehamilan adalah oleh karena
perubahan sirkulasi yang makin meningkat terhadap plasenta dan
pertumbuhan payudara. Volume plasma meningkat 45%-65% dimulai pada
trimester 2 kehamilan dan maksimum terjadi pada bulan ke 9 dan
meningkatnya sekitar 1.000 ml, menurun sedikit menjelang aterm serta
kembali normal 3 bulan setelah partus (Prawirohardjo, 2002).

3.2 Analisa Penyebab Masalah


Permasalahan ibu hamil dengan anemia pada pasien Ny. M dapat dianalisis
menggunakan pendekatan HL Blum yang membahas mengenai lingkungan,
perilaku, genetik, pelayanan kesehatan.

A. Lingkungan
Rumah tersebut terdiri atas 1 lantai dengan 1 ruang tamu, 3 kamar tidur,
sebuah kamar mandi dan dapur. Dinding dari tembok, lantai keramik, atap genteng,
Ventilasi ruang tamu, dapur dan kamar < 10% luas lantai dan pencahayaan cukup.
Sumber air minum, mandi dan cuci menggunakan air PDAM. Untuk memasak
keluarga pasien menggunakan gas LPG. Tempat sampah di rumah ada dan sampah
dibuang 2 kali dalam seminggu ke tempat pembuangan sampah. Rumah pasien
terletak di lingkungan padat penduduk dengan rumah yang berdampingan. Namun
tidak ada teori yang menjelaskan adanya hubungan seseorang yang tinggal di
lingkungan padat penduduk dengan kejadian anemia pada ibu hamil. Hubungan
dengan tetangga sekitar juga baik.

30
Dalam segi ekonomi, keluarga pasien termasuk golongan menengah dimana
pendapatan sekitar Rp. 3.000.000,00 - Rp. 5.000.000,- yang didapatkan dari orang
tua pasien.

Suami pasien merupakan seorang mahasiswa dan juga bekerja di tooko.


Suami pasien seorang perokok. Paparan asap rokok yang mengandung nikotin akan
menyebabkan vasokontriksi pembuluh darah dan meningkatkan tekanan darah. Hal
itu menyebabkan menurunnya aliran darah umbilikal dan terjadi penurunan kadar
oksigen dan nutrisi pada janin (Zulardi, 2014).

B. Perilaku

Sebuah teori menyatakan bahwa pengetahuan seseorang pasti akan bertambah


karena adanya faktor pendidikan yang diterima. Pada umumnya semakin tinggi
tingkat pendidikan pasien akan semakin tinggi pula pengetahuan dan pemahaman
pasien dalam menyerap informasi baru, hal ini tergantung pada keinginan pasien
untuk memahami sesuatu (Notoatmodjo, 2003). Faktor perilaku yang
mempengaruhi kejadian anemia pada Ny. M yaitu:

a. Angka kecukupan gizi sehari-hari kurang.

b. Frekuensi makan pasien kurang

c. Pasien tidak suka sayur-sayuran

d. Pasien terlalu lelah kuliah

Tingkat pengetahuan dan kesadaran yang tinggi mengurangi risiko terjadinya


anemia. Semakin luas pengetahuan ibu hamil mengenai gizi dan kesehatan, maka
semakin beragam pula jenis makanan yang dikonsumsi sehingga dapat memenuhi
kecukupan gizi dan mempertahankan kesehatan ibu hamil. Perilaku pasien dalam
pola makan sehari hari berkaitan erat dengan risiko anemia pada ibu hamil. Usia
pasien yang masih 21 tahun dan termasuk dalam muda untuk hamil mengakibatkan
terjadinya kompetisi makanan antara ibu yang masih dalam masa pertumbuhan dan
janin.

C. Pelayanan Kesehatan
Pelayanan kesehatan dasar yang diberikan kepada ibu hamil berupa
pemeriksaan kehamilan rutin (antenatal care) serta pengobatan apabila ibu hamil

31
mengalami keluhan atas kehamilannya. Partisipasi Bidan sebagai ujung tombak
dalam pelayanan kesehatan maternal (First point of contact) menjadi dasar utama
dari kebijakan pembangunan kesehatan untuk dapat menapis permasalahan KIA di
Posyandu yang berfokus dalam mendeteksi dini komplikasi/kelainan pada masa
hamil, nifas, dan pascanifas dengan menerapkan prinsip pelayanan antenatal
terpadu (integrated antenatal care). Akses dan sarana ke pelayanan kesehatan cukup
baik.

D. Genetik
Faktor keturunan atau genetik adalah berbagai faktor bawaan yang
merupakan faktor determinan yang terkecil terhadap derajat kesehatan. Setiap anak
dilahirkan dengan faktor bawaannya masing-masing dan dikenal beberapa aspek
keturunan seperti gangguan dan penyakit penyakit keturunan. Ny. M tidak
mempunyai penyakit yang disebabkan kelainan genetik yang mempengaruhi proses
patologi Gizi kurang.

Tabel 3.3 Analisis HL Blum


Pelayanan Kesehatan

- Kelas ibu hamil belum


dimanfaatkan secara maksimal

Lingkungan
- Rumah pasien termasuk
dalam kategori rumah tidak Kehamilan Genetik
sehat Risiko Tidak ada
- Asap rokok kurang terkendali Tinggi masalah

Perilaku
Pengetahuan pasien tentang anemia dan kebutuhan gizi pada ibu
hamil masih kurang
Kebiasaan makan sedikit dan pola makan tidak teratur sejak sebelum
hamil
Menu makan setiap hari masih belum memenuhi kebutuhan kalori
untuk ibu hamil
Tidak pernah mengikuti kelas ibu hamil
Tidak meminum suplemen yang diberikan puskesmas saat bulan
pertama kehamilan

32
3.4. Alternatif Pemecahan Masalah
Masalah Pemecahan masalah
Kurangnya pengetahuan pasien  Edukasi pasien tentang gizi pada ibu
mengenai gizi pada ibu hamil hamil
 Leaflet

Kurangnya pengetahuan tentang Edukasi pasien tentang anemia


meliputi definisi, faktor risiko dan
anemia pada ibu hamil
komplikasi kehamilan yang mungkin
terjadi

Frekuensi makan yang kurang sebagai Membuat contoh menu makanan yang
ibu hamil mampu memperbaiki kadar Hb

Suami pasien seorang perokok dan Edukasi suami pasien mengenai


kurangnya pengetahuan PHBS bahaya rokok

33
Plan of Action

Masalah Kegiatan Tujuan Sasaran Metode Waktu Biaya Pelaks Indikator


ana Keberhasila
n
Kurangny 1)Edukasi tentang Meningkatka Seluruh Edukasi & 27 - Dokter Pasien dan
a anemia pada ibu n anggota Diskusi November Muda keluarga
pengetahu hamil dan keluarga pengetahuan keluarga 2019 FK mengetahui
an pasien pasien ibu hamil pasien Unissul tentang
dan dan keluarga a KEK pada
keluarga
pasien ibu hamil
tentang
risiko mengenai
tinggi pada dampak
kehamilan anemia

Kurangny 1)Edukasi tentang Meningkatk Ibu hamil Edukasi 27 - Dokter -Anggota


a kebutuhan gizi pada an dan & Novemb Muda keluarga
pengetahu ibu hamil dan pengetahuan seluruh Diskusi er 2019 FK mengetah
an pasien keluarga pasien dan anggota Unissula ui dengan
dan kesadaran keluarga jelas
keluarga 2) Edukasi mengenai pasien dan pasien kebutuhan
tentang keluarga gizi ibu
diet rendah garam
kebutuha mengenai hamil
n gizi kebutuhan
pada ibu 3)Edukasi gizi pada ibu
hamil pentingnya membaca hamil
buku ANC

4)Pemberian contoh
buah-buahan yang
dapat membantu
meningkatkan kadar
34
Hb
4)Penyuluhan oleh Ibu hamil Penyuluh 27 - Kader Ibu hamil
puskesmas, gasurkes di an dan Novemb Puskesm dapat
atau kadernya wilayah Tanya er 2019 as mengetah
kebutuhan gizi ibu kerja jawab ui
hamil puskesma kebutuhan
s Konsultas gizi yang
Bangetay i gizi diperluka
u n selama
kehamilan
PHBS 1)Edukasi suami Kesadaran Ibu hamil Edukasi 27 - Dokter Pasien dan
masih pasien mengenai perilaku dan dan Novemb Muda keluarga
kurang bahaya rokok hidup bersih seluruh Diskusi er 2019 FK mau
dan sehat anggota Unissula melakukan
2)Edukasi dapat keluarga kegiatan
pentingnya perilaku meningkat pasien sesuai
higienitas dengan yg
disarankan
Rumah 1)Edukasi mengenai Kebersihan Seluruh Edukasi 27 - Dokter Pasien mau
pasien pentingnya lingkungan anggota dan Novemb Muda melakukan
masih kebersihan rumah dapat keluarga Diskusi er 2019 FK kegiatan
tergolong dilingkungan sekitar terjaga pasien Unissula yang
dalam rumah. disarankan
kriteria 2)Edukasi kepada untuk
rumah keluarga pasien menjaga
tidak untuk memindahkan kebersihan
sehat atau membersihkan. dilingkunga
tumpukan baju dan n rumah
barang bekas yang
ada di depan rumah.

3)Edukasi
pentingnya ventilasi
dibuka setiap hari
35
agar thd sirkulasi
udara

36
Evaluasi 1 dilakukan setelah 1 hari setelah pemberian intervensi, dilakukan
pada tanggal 26 November 2019. Dalam kunjungan ini kami mengevaluasi hasil
implementasi yang sudah diberikan kepada keluarga penderita.

 Pasien mulai menambah frekuensi makan


 Pasien sudah membiasakan makan selingan diantara makan utama
 Pasien sudah mulai memakan sayur
 Suami pasien mulai merokok di luar rumah.
 Pasien masih berkuliah

37
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan
Studi kasus dilakukan pada pasien Ny. M, usia 21 tahun dengan diagnosis
anemia pada Ibu Hamil dapat diambil kesimpulan bahwa penatalaksannan kasus
tersebut dapat dilakukan dengan diagnosis holistik yang meliputi 5 aspek dan terapi
komprehensif meliputi preventif, promotif, kuratif, dan rehabilitatif yang diterapkan
dengan cara patient centered, family focused, dan community oriented.
Berdasarkan hasil analisa laporan, maka dapat disimpulkan bahwa faktor-
faktor yang berpengaruh terhadap kasus anemia yaitu: Faktor internal atau aspek
personal yang dapat mempengaruhi:
1. Pengetahuan pasien tentang anemia pada ibu hamil masih kurang
2. Pengetahuan pasien tentang kebutuhan gizi ibu hamil masih kurang
3. Pola makan pasien yang tidak teratur
4. Nafsu makan pasien yang kurang meskipun sedang hamil
5. Meminum tablet Fe, Asam folat dan Bc yang diberikan puskesmas
secara rutin dan teratur dibarengi dengan susu masih kurang
6. Pasien kurang membaca buku ANC yang sudah diberikan oleh
puskesmas
7. Pasien belum pernah mengikuti kelas ibu hamil
Faktor eksternal yang dapat mempengaruhi:
1. Suami yang perokok
2. Kegiatan sehari-hari pasien yang melelahkan
4.2. Saran
4.2.1 Untuk Pasien
 Makan makanan yang memenuhi kebutuhan gizi ibu hamil.
 Meminum tablet Fe, Asam folat dan Bc yang diberikan puskesmas
secara rutin dan teratur dibarengi dengan susu
 Menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat.
 Melakukan ANC secara rutin.
 Mengikuti kelas ibu hamil yang dilaksanakan oleh puskesmas agar
dapat mengetahui segala informasi yang dibutuhkan terkait dengan
kehamilan.
38
 Memberikan edukasi kepada pasien tentang cara cuci tangan yang baik
dan benar
 Melaksanakan KB
 Periksa di faskes yang lebih tinggi (rumah sakit)
4.2.2 Untuk Puskesmas
 Memberikan penyuluhan sederhana mengenai kehamilan risiko tinggi
lainnya kepada pasien, keluarga serta masyarakat sekitar sehingga
masyarakat dapat mengetahui mulai dari definisi, penyebab,
pencegahan dan penanganan yang benar.
 Memberikan penyuluhan mengenai kebutuhan gizi ibu hamil.
 Memberikan penyuluhan mengenai PHBS dan rumah sehat.
 Mengoptimalkan kinerja gasurkes.
 Mengoptimalkan kelas ibu hamil.
 Mengoptimalkan kegiatan ANC terintegrasi
 Melibatkan peran serta masyrakat (karang taruna) untuk
mengoptimalkan keehatan remaja sebelum hamil
 Melibatkan lintas sektoral antara puskesmas, perangkat desa, kader dan
tokoh agama di daerah tempat tinggal pasien untuk turut serta
memantau warganya dengan masalah kurang gizi.
 Melatih kader dan karang taruna mengenai kesehatan reproduksi

39
DAFTAR PUSTAKA

Depkes RI, 2002. Asuhan Persalinan Normal. JHPIEGO. Jakarta.

Depkes 2002. Gizi dalam Angka sampai dengan tahun 2002. Direktoral Jenderal Bina

Kesehatan Masyarakat. Jakarta

Depkes RI. 2009. Kumpulan Buku Acuan Kesehatan Bayi Baru Lahir. Jakarta

Depkes RI. 2007. Laporan Riset Kesehatan Dasar 2007. Jakarta : Badan Penelitian dan

Pengembagan Departemen Kesehatan

Helena, 2013. Gambaran Pengetahuan Gizi Ibu Hamil Trimester Pertama dan Pola

Makan dalam pemenuhan Gizi.

Kemenkes. 2010. Pedoman gizi ibu hamil dan pengembangan makanan tambahan ibu

hamil berbasis pangan lokal. KADARZI

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia. 2007. Pedoman Operasional

Keluarga Sadar Gizi Di Desa Siaga 747/Menkes/SK/VI/2007

Lestari SD, IWG Artawan EP dan Mangku K. 2015. Paparan Asap Rokok pada Ibu

Hamil di Rumah Tangga terhadap Risiko Peningkatan Kejadian Bayi Berat Lahir

Rendah di Kabupaten Gianyar. Public Health And Preventive Medicine Archive.

Vol.3. No.1. Juni 2015.

Mahirawati, Vita Kartika. 2014. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kekurangan

Energi Kronis (KEK) Pada Ibu Hamil. Badan Litbang Kesehatan KEMENKES RI

Menkes. 2013.Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2013

Tentang Angka Kecukupan Gizi Yang Dianjurkan Bagi Bangsa Indonesia

40
Sumarno , Imam. 2005. Faktor Risiko Kurang Energi Kronis Pada Ibu hamildi Jawa

Barat 28 (2) 66—77. Puslitbang Gizi dan Makanan, Badan Litbang Kesehatan,

Depkes RI

Wati, Lidia.2014. Hubungan Pengetahuan Mengenai Gizi, Pendapatan Keluarga Dan

Infestasi Soil Transmitted Helminths Dengan Kurang Energi Kronik (Kek) Pada

Ibu Hamil Di Daerah Pesisir Sungai Siak Pekanbaru. JOM VOL 1, NO 2

WHO. 1999. Prevention and Control of Iron Deficiency Anaemiain Women and

Children.http://www.who.int/nutrition/publications/micronutrients/anaemi

a_iron_deficiency/UNICEF_WHO_ida_consutlation_report.pdf

WHO. 2001. Iron Deficiency Anaemia. Assessment, Prevention and Control.

http://www.who.int/nutrition/publications/micronutrients/anaemia_iron_d

eficiency/WHO_NHD_01.3/en/index.html

41
Lampiran 1 . Leaflet penyuluhan kesehatan ibu dan anak

42
43
Lampiran 2. Leaflet Anemia

44
Lampiran 3. Langkah Cuci Tangan dengan Benar

45
Lampiran 4. Dokumentasi

46
47
48
49
50
51
52
53

Anda mungkin juga menyukai