Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN KASUS

INFERTILITAS PRIMER

DISUSUN OLEH

SRI RUSWENI
NIM. P07224420045
ASUHAN KEBIDANAN PRA KONSEPSI PADA NY. I
DENGAN INFERTILITAS PRIMER DI PUSKESMAS SENAKEN
KABUPATEN PASER TAHUN 2021

• Ruang : Puskesmas Senaken


• Tanggal : 22 Februari 2021
• Pukul : 10.20 WITA
• No. RM : 07 1051 01
Langkah I (Pengkajian)

1. DATA SUBYEKTIF
a. Identitas
Nama : Ny. I
Umur : 32 Tahun
Agama : Islam
Suku : Bugis
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : PNS
Alamat : Jl. Jend. A. Yani, Tanah Grogot
b. Alasan datang periksa/ Keluhan utama
Os ingin konsultasi rencana kehamilan.
c. Riwayat kesehatan klien
• Riwayat kesehatan yang lalu :
Skoliosis
• Riwayat kesehatan sekarang :
Pasien mengatakan sudah 2 tahun menikah namun belum memiliki anak

• Riwayat penyakit/ gangguan reproduksi


Mioma : Tidak ada
Kista : Tidak ada
Endometritis : Tidak ada
d. Riwayat Kesehatan Keluarga:
Ibu memiliki riwayat kanker paru dan tumor kandungan
e. Riwayat Haid :
Menarche : 12 Tahun
Siklus : 28-35 hari
Lama haid : 5 hari
Banyaknya : 2-3 kali ganti pembalut

Riwayat penyakit Haid :


Tidak ada
DATA OBYEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum pasien : Baik
Kesadaran : Composmentis
Tanda-tanda Vital
 Tekanan darah : 110/70 mmhg
 Suhu : 36,4⁰ C
 Nadi : 80 x/mnt
 Pernafasan : 20x/mnt
Antropometri
• Tinggi badan : 152 cm
• Berat badan : 60 kg
• LILA : 28 cm

Pemeriksaan Fisik
Inspeksi

• Kepala : Kulit kepala bersih, tidak ada luka, kontruksi rambut kuat, distribusi rambut merata
• Muka : Tidak oedem
• Mata : Konjunctiva merah muda, sclera putih
• Telinga : Bersih
• Hidung : Bersih, tidak ada polip
• Mulut dan gigi : Bibir merah muda, tidak caries dentis, stomatitis tidak ada, lidah tidak tremor
 Leher : Tidak terdapat pembekakan pada tonsil, vena jugularis tidak terdapat
bendungan, tidak terdapat pembekakan pada tonsil dan limfe
 Dada : Simetris, tidak ada retraksi dinding dada, suara nafas vesikuler, tidak
terdengar wheezing ataupun ronchi
 Payudara : Tidak terjadi pembesaran, puting susu normal, tidak terdapat lecet pada
puting susu ibu, tidak ada retraksi pada payudara
 Abdomen : Tidak ada bekas operasi
 Genetalia : Tidak dilakukan pemeriksaan
 Ekstremitas : Simetris, tidak oedem , tidak ada varices
3. Pemeriksaan Penunjang
Uji Lendir Serviks : Tidak dilakukan
Langkah II ( Interpretasi Data Dasar)
Analisa
Diagnosa Kebidanan
•Wanita Usia Subur (WUS) usia 32 tahun dengan Infertilitas Primer

Langkah III ( Diagnosis/Masalah Potensial)


Tidak ada masalah potensial
Langkah IV ( IDENTIFIKASI KEBUTUHAN TINDAKAN SEGERA)

• Kolaborasi dengan dokter spesialis obstetri dan gynekologi untuk pemberian terapi dan pemeriksaan lebih lanjut
dan menyeluruh.

Langkah V ( Perencanaan)

1. Beritahu hasil pemeriksaan fisik


2. KIE pada Ny. I tentang infertilitas
3. KIE tentang pola hubungan seksualitas kepada klien
4. KIE tentang pola nutrisi kepada klien
5. Kolaborasi dengan dokter spesialis obstetri dan gynekologi.
6. Menganjurkan minum TTD dan Asam Folat
Langkah VI (Penatalaksanaan)
Dan Langkah VII ( Evaluasi)

Jam Penatalaksanaan

Memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan bahwa ibu mengalami Infertilitas Primer
10.22
Evaluasi : Ny. I mengerti hasil pemeriksaan

Memberikan KIE penjelasan kepada Ny. I mengenai fisiologi Infertilitas Primer dan penyebabnya.
10.23
Evaluasi : Ny. I mengatakan paham dengan penjelasan yang diberikan

Memberitahu pada ibu untuk mempersiapkan kehamilan yang sehat dengan memperhatikan status gizi ibu sebelum hamil dan pada saat
10.30
hamil kelak. Serta lebih meningkatkan aktivitas fisik, makan sayur dan buah buahan serta memperbanyak olahraga
Evaluasi : Ny. I mengerti dan bersedia
Memberikan KIE tentang pola hubungan seksualitas kepada Ny. I untuk mengatur waktu senggama agar bisa lebih Bidan
10.32
memahami dan tidak saling menyalahkan.  
Mahasiswa
Evaluasi : Ny. I mengerti dan bersedia

10.35 Melakukan kolaborasi dengan dokter spesialis obstetri dan gynekologi. Pemeriksaan dan terapi pada dokter spesialis akan Bidan
mendapatkan pelayanan yang tepat dan komprehensif. Mahasiswa
 
Evaluasi : Ny. I memahami dan bersedia

Menganjurkan ibu untuk minum TTD 1 tablet/minggu dan asam folat 1xsehari 400 mcg. Memberitahu ibu fungsi dari asam Bidan
10.37
folat sebagai persiapan kehamilan yang sehat agar anak tidak mengalami kecacatan. Memberikan asam folat sebanyak 30 tab.
Mahasiswa
Evaluasi : Ny. I bersedia dengan anjuran tersebut.
PEMBAHASAN
•Ny. I merupakan WUS yang telah menikah selama 2 tahun namun belum memiliki anak. Ny. I
datang kepelayanan kesehatan untuk mengetahui masalah yang dimilikinya dan dapat memperbaiki
lebih dini. Ny. I memiliki LILA yaitu 2 cm dan IMT yaitu 26 kg/m2. Hal ini menunjukkan tidak
ada masalah pada gizi Ny. I, namun Ny. I mengalami kelebihan bobot

•Hal ini sejalan dengan prinsip asupan gizi dengan status gizi pada seseorang. Jika asupan protein
cukup maka status gizi akan baik termasuk ukuran lingkar lengan atas (LILA). Protein merupakan
zat gizi makro yang berfungsi sebagai zat pembangun tubuh dan juga sebagai sumber energi
didalam tubuh. (Dhillon J, et all, 2016).
Os memiliki riwayat skoliosis dan ibu kandungnya memiliki riwayat penyakit tumor kandungan dan
kanker paru

• Hal ini sejalan dengan penelitian Hastaria (2017) yang menyatakan bahwa riwayat penyakit
mempengaruhi 47,9 % infertilitas pada wanita. Begitu juga dengan hasil penelitian Pasaribu, Irma
(2019) yang menyatakan Wanita infertil yang memiliki kondisi medis atau riwayat penyakit lebih
banyak daripada yang tidak memiliki kondisi medis atau riwayat penyakit sebanyak 51,2%.

Os memiliki suami perokok

•Gaya hidup tidak sehat dapat mempengaruhi terjadinya intertilitas pada wanita yang dapat
dilihat dari kebiasaan mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung zat kimia
(racun), seperti rokok dan alkohol .Aizid, (2012) dalam Nurhayati, Noni (2017)
Os seorang Wanita Karir (PNS)

•Sudah banyak penelitian yang melaporkan bahwa kejadian stress psikis sangat terkait erat
dengan peningkatan Corticoropin Releasing Hormone (CRH) dari hipotalamus yang dapat
memberikan pengaruh buruk terhadap produksi hormon reproduksi. Dengan demikian, stress
psikis atau depresi dapat meningkatkan risiko infertilitas pada wanita. Aizid, (2012) dalam
Nurhayati, Noni (2017)

•Olloto et al (2012) dalam Pasaribu, Irma (2019) menyebutkan bahwa infertilitas lebih banyak
ditemukan pada wanita karir, didapatkan bahwa 72% wanita infertil merupakan wanita karir dan
sisanya wanita tidak bekerja atau yang dikenal dengan istilah ibu rumah tangga.
Os kelebihan bobot

•Sejalan dengan penelitian Halimah et al (2018), masalah kesehatan reproduksi meningkat


seiring dengan kecenderungan meningkatnya kegemukan pada populasi secara umum. Dalam
penelitiannya wanita dengan body mass index yang tidak normal memiliki risiko lebih tinggi
terhadap kejadian infertil daripada wanita dengan body mass index yang normal. Risiko tinggi
infertilitas sudah ditemukan baik pada wanita yang overweight maupun underweight.
KESIMPULAN
1. Pada pengkajian kasus Ny. I umur 32 tahun dengan data subyektif yaitu WUS menikah selama 2 tahun, belum memiliki
anak dan data obyektif yaitu keadaan umum baik, kesadaran composmentis, vital sign TD: 110/70 mmHg, N; 80 x/menit,
R; 20x/menit, S; 36,4º C, LILA 28 cm dan IMT 26 kg/m²
2. Pada interpretasi data didapat diagnosa kebidanan Ny. I umur 32 tahun dengan Infertilitas Primer merupakan keadaan
dimana seorang ibu mengalami ketidakmampuan untuk mengandung anak sama sekali.
3. Pada kasus Ny. I dilakukan antisipasi dengan pemberian vitamin TTD (Fe) dan Asam Folat
4. Pada kasus ini, perencanaan yang diberikan sesuai dengan keadaan Ny. I yang meliputi penjelasan tentang kondisinya yang
mendertita Infertilitas Primer, memberi nasehat pada Ny. I untuk mengkonsumsi buah buahan dan makanan bergizi dan
istirahat yang cukup serta melakukan olahraga.
5. Pelaksanaan yang dapat penulis lakukan adalah sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat.
6. Evaluasi dilakukan untuk mengetahui perkembangan yang dialami oleh Ny. I
7. Tidak terdapat kesenjangan antara teori dan praktik pada kasus ini.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai