Anda di halaman 1dari 3

REFLEKSI KASUS

KEBIDANAN IBU BERSALIN DI BPM HETY KORYATI


TENTANG PELAYANAN KOMPLEMENTER

COLD THERAPY PERINIUM

NAMA : Yuli Murtiningsih

NIM : 2004542

KASUS : Asuhan kebidanan ibu nifas dengan kebutuhan cold therapy perinium

1. DESKRIPSI KASUS
Kegiatan kebidanan PNT yang berlangsung selama 4 minggu di PMB Hety
Koryati ditemukan kasus yaitu pada saat praktek tersebut tepatnya tanggal 05
Desember 2021 pukul 11:00 WIB datang ibu nifas Ny S Umur 30 tahun P1A0
Postpartum hari ke-3. Setelah dilakukan pemeriksaan diketahui bahwa ibu saat
persalinan mengalami ruptur perinium derajad 2 dan dilakukan jahitan perinium.
Ketika ibu datang kontrol hari ke-3, ibu mengatakan bahwa jahitan periniumnya nyeri
dan bengkak.
Bidan menawarkan kepada ibu untuk dilakukan terapi cold therapy perinium
untuk mengurangi nyeri jahitan perinium dan bengkak jahitan perinium.

2. EMOSI PRIBADI TERHADAP KASUS


Ketika mendapatakan kasus seperti ini bidan merasa empati dengan yang
dirasakan oleh ibu nifas sehingga saya ingin mengenalkan kepada masyarakat
khususnya ibu mengenai tindakan non farmakologis cold therapy perinium ini karena
tidak semua kasus harus diatasi dengan farmakologis dan pada dasarnya nyeri jahitan
perinium di hari ke-3 adalah fisiologis, hanya saja butuh asuhan yang dapat membuat
ibu berkurang nyeri dan bengkak pada jahitan perinium.

3. EVALUASI
a. Sisi Positif
Sisi positif dari kasus ini adalah masyarakat khususnya ibu nifas mengenal
tindakan non farmakologis yang mampu mengurangi nyeri jahitan perinium yaitu
cold therapy perinium yang tidak memiliki efek samping jika dilakukan dengan
benar berbeda dengan tindakan Farmakologi yang pasti mempunyai fek samping
jika di gunakan secara terus menerus.
b. Sisi Negatif
Sisi Negatif dari penatalaksaan kasus diatas yaitu tindakan pelayanan
komplementer atau pengobatan non farmakologis sifatnya pelengkap & membantu
,tidak memegang peranan pengobatan yang utama yang mampu menghilangkan
keluhan secara total.

4. ANALISA
Nyeri yang dirasakan oleh ibu nifas sebagai akibat dari adanya jahitan pada
perineum dapat sangat bervariasi. Beberapa metode diberikan untuk mengurangi nyeri
dan meningkatkan kenyamanan dari ibu nifas tersebut. Metode tersebut terbagi
menjadi dua yakni farmakologis dan non farmakologis.
Pengaruh terapi ice pack terhadap respon nyeri jahitan pada ibu nifas
melakukan penilaian respon nyeri jahitan perineumn ice pack selama 15 menit dan
dikompreskan pada perineum ibu nifas untuk mengurangi nyeri jahitan perineum,
Nyeri jahitan perineum yang dirasakan oleh ibu nifas merupakan suatu sensori
subyektif dan pengalaman emosional yang tidak menyenangkan berkaitan dengan
kerusakan jaringan aktual atau potensial atau yang dirasakan dalam kejadian-kejadian
di mana terjadi kerusakan bervariasi dan sangat subyektif. Suatu rangkaian proses
elektrofisiologis terjadi antara kerusakan jaringan sebagai sumber rangsang nyeri
sampai dirasakan sebagai nyeri yang secara kolektif disebut nosiseptif. Penelitian
yang dilakukan oleh Agustina dkk menyebutkan bahwa terjadi penurunan intensitas
nyeri sebelum dan sesudah pemberian kompres dingin. Pemberian ice pack maupun
kompres dingin merupakan pemberian terapi di luar tubuh. Terapi ini bekerja dengan
menstimulasi reseptor tidak nyeri (non-nosiseptor) dalam reseptor yang sama seperti
pada cedera. Area pemberiannya dapat menimbulkan respon sistemik dan respon
lokal. Secara fisiologi, efek yang terjadi adalah vasokontriksi pada pembuluh darah,
mengurangi nyeri, dan mengurangi aktivitas dari syaraf yang berada pada otot.
Pemberian ice pack selama 15 menit pada kulit di perineum dapat menurunkan respon
nyeri jahitan perineum yang dirasakan secara perlahan dibandingkan pada awal tanpa
pemberian ice pack.
5. KESIMPULAN
Untuk mengatasi adanya masalah dalam proses penyembuhan perinium perlu
dilakukan edukasi cara membersihkan jahitan luka perinium / vulva hygine yang
benar dan menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan bergizi dantinggi protein.
Sedangkan cara non farmakologis yang dapat meringanan adanya nyeri perinium dan
bengka pada jahitan perinium bisa dilakukan cold therapy perinium, dimana akan
mengurangi adanya bengka karena jahitan.

6. TINDAK LANJUT
Rencana Tindak lanjut dari kasus tersebut adalah mencoba mendiskusikan
terlebih dahulu pada pihak PMB Hety Koryati mengenai cold therapy perinium
dengan tindakan komplementer ini bisa menjadi inovasi baru bagi PMB Hety Koryati
khususnya pelayanan bagi ibu nifas.

Anda mungkin juga menyukai