Anda di halaman 1dari 8

JOMIS (Journal Of Midwifery Science) P-ISSN : 2549-2543

Vol 3. No.1, Januari 2019 E-ISSN : 2579-7077

EFEKTIFITAS KOMPRES HANGAT DAN KOMPRES DINGIN


TERHADAP INTENSITAS NYERI LUKA PERINEUM PADA IBU POST
PARTUM DI BPM SITI JULAEHA PEKANBARU
Elly Susilawati 1) Wita Raniva Ilda 2)
Program Studi D-IV Kebidanan Poltekkes Kemenkes Riau
Jl. Melur No 103 Sukajadi Pekanbaru
email: ellysusilawatiramli@gmail.com
email: witaravita93@gmail.com

ABSTRAK

Setiap ibu yang telah menjalani proses persalinan dengan luka perineum akan merasakan
nyeri, nyeri yang dirasakan oleh setiap ibu post partum menimbulkan dampak yang tidak
menyenangkan seperti kesakitan dan rasa takut untuk bergerak, sehingga diperlukan
manajemen nyeri secara nonfarmakologi yakni dengan kompres hangat dan kom pres
dingi n. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektifitas kompres hangat dan kompres
dingin terhadap intensitas nyeri luka perineum pada ibu post partum. Desain penelitian
menggunakan quasy experiment dengan rancangan one group pretest and posttet design
dengan uji Mann Whitney. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari-Juni 2018. Jumlah
sampel penelitian yaitu 30 orang, 15 orang kelompok kompres hangat dan 15 orang
kelompok kompres dingin. Populasi penelitian yaitu ibu post partum yang mengalami luka
perineum di BPM Siti Julaeha. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive
sampling. Teknik kompres hangat dan kompres dingin dilakukan selama 20 menit setelah 6
jam post partum. Alat ukur yang digunakan yaitu Numerical Rating Scale (NRS). Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan antara terapi kompres hangat dan
kompres dingin dengan perbedaan penurunan intensitas nyeri dengan nilai rata-rata 1,33
lebih kecil dibandingkan rata-rata kompres hangat 2,60 dengan p value 0,003 (p < 0,05).
Terapi kompres dingin lebih efektif dalam mengatasi nyeri luka perineum pada ibu post
partum dibandingkan dengan terapi kompres hangat. Terapi kompres dingin dapat dijadikan
sebagai terapi alternative untuk mengatasi nyeri luka perineum pada ibu post partum.

Kata kunci : Kompres Hangat, Kompres Dingin, Nyeri Luka Perineum

ABSTRACT

Every mother having experienced the process of childbirth with perineal wound will feel
unpleasant impacts such as pain and fear to move, so that non-pharmacological pain
management is needed that is with warm and cold compresses. The purpose of this study was
to determine the effectiveness of warm and cold compresses to the intensity of perineal
wound pain in postpartum women. This quasy experiment used a one group pretest and
posttest design with Mann Whitney test. This study was conducted in January-June 2018 with
the study population of postpartum women who suffered perineal wounds in PMB Siti
Julaeha. The total sample was 30 people collected with purposive sampling, 15 people in the
warm compress group and 15 groups in the cold compresses group. Techniques of warm and
cold compresses performed were done for 20 minutes after 6 hours postpartum. Measuring
instrument used was the Numerical Rating Scale (NRS). The results indicated that there was
a difference between the cold and warm compress therapy with a mean reduction of pain

7
JOMIS (Journal Of Midwifery Science) P-ISSN : 2549-2543
Vol 3. No.1, Januari 2019 E-ISSN : 2579-7077

intensity by 1.33 and 2.60, respectively with a p value of 0.003 (p <0.05). Cold compress
therapy is more effective in addressing postpartum perineal wound pain than warm
compresses therapy. Cold compress therapy can be used as an alternative therapy for pain in
the perineal wound of postpartum mothers.

Keywords : Warm Compresses, Cold Compresses, Perineal Wound Pain

PENDAHULUAN pengeluaran lokea yang tidak lancar dan


perdarahan post partum [16].
Masalah yang sering dialami oleh
Berbagai metode untuk mengatasi
ibu post partum dan menyebabkan rasa
nyeri luka perineum dapat dilakukan baik
nyeri pada masa nifas salah satunya adalah
secara farmakologi atau non farmakologi.
luka pada daerah perineum yang terjadi
Metode dalam mengatasi nyeri secara
pada waktu proses persalinan [25]. Di
farmakologi lebih efektif dibandingkan
seluruh dunia pada tahun 2009 terjadi 2,7
dengan metode non farmakologi. Namun,
juta kasus laserasi perineum pada ibu
metode farmakologi berpotensi
bersalin, dan sekitar 50% dari kejadian
memberikan efek samping bagi ibu seperti
laserasi perineum tersebut terjadi di Asia.
memberikan analgetik asam mefenamat
Di Indonesia, sekitar 75% ibu melahirkan
yang dapat menyebabkan nyeri pada
secara pervaginam megalami laserasi
lambung ibu [6]. Penanganan nyeri secara
perineum. Pada tahun 2013, dari total 1951
farmakologi beresiko juga bagi bayi karena
kelahiran spontan pervaginam, 57% ibu
masuk kedalam peredaran darah yang
mendapat jahitan perineum 28% karena
terkumpul pada air susu ibu seperti reaksi
episiotomi dan 29% karena robekan
alergi dan diare pada bayi [21]. Sedangkan
spontan [2]. Data dari Dinkes Kesehatan
secara non farmakologi lebih aman
Provinsi Riau, sekitar 35,63% penyebab
diterapkan karena mempunyai risiko yang
perdarahan post partum adalah perlukaan
lebih kecil, tidak menimbulkan efek
jalan lahir, baik dengan tindakan
samping serta menggunakan proses
episiotomi maupun robekan spontan [5].
fisiologis [1].
luka perineum dapat mempengaruhi
Terapi non farmakologi yang dapat
kesejahteraan fisik dan psikologis ibu post
diberikan untuk mengurangi nyeri antara
partum, sekitar 23-24% ibu post partum
lain distraksi, biofeedback, hipnosis diri,
mengalami nyeri dan ketidaknyamanan
mengurangi presepsi nyeri, stimulasi
selama 12 hari post partum. Setiap ibu
kutaneus, pemberian kompres hangat dan
yang menjalani proses persalinan yang
kompres dingin, serta masase. Salah satu
mengalami luka pada perineum akan
metode non farmakologi pilihan yang
merasakan nyeri, baik luka yang dibuat
paling sederhana yang dapat di gunakan
seperti episiotomi atau luka robekan
untuk mengatasi nyeri dan
spontan. Ketidaknyamanan dan nyeri yang
ketidaknyamanan terutama ibu post
dialami ibu post partum akibat robekan
partum dengan nyeri luka perineum adalah
perineum biasanya ibu takut untuk
dengan menerapkan penggunaan kompres
bergerak setelah persalinan. Bahkan nyeri
hangat dan kompres dingin. Penggunaan
akan berpengaruh terhadap mobilisasi, pola
kompres hangat dan kompres dingin
istirahat, pola makan, psikologis ibu,
merupakan salah satu bentuk pemberian
kemampuan untuk buang air besar atau
stimulasi kutaneus dengan pemanfaatan
buang air kecil, aktifitas sehari - hari dalam
suhu. Kompres hangat dan kompres dingin
hal menyusui dan mengurus bayi [9,8].
ini bekerja dengan memblok transmisi
Dampak dari mobilisasi yang terganggu
stimulus nyeri sehingga impuls nyeri yang
dapat menyebabkan subinvolusi,
mencapai otak lebih sedikit [15].

8
JOMIS (Journal Of Midwifery Science) P-ISSN : 2549-2543
Vol 3. No.1, Januari 2019 E-ISSN : 2579-7077

Kompres hangat dapat memberikan luka perineum rata-rata mengalami nyeri


rasa hangat yang bertujuan untuk dan takut untuk mobilisasi dini, untuk
memberikan rasa nyaman, mengatasi nyeri, mengatasi hal tersebut diberikan terapi
mengurangi atau mencegah spasme otot kompres dingin. Selain metode kompres
dan memberikan rasa hangat pada daerah dingin, kompres hangat juga efektif untuk
tertentu [22]. Kompres hangat memiliki mengurangi nyeri. Namun, BPM Siti
dampak fisiologis bagi tubuh, yaitu Julaeha hanya menggunakan teknik
pelunakan jaringan fibrosa, mempengaruhi kompres dingin belum menerapkan
oksigenisasi jaringan sehingga dapat penggunaan kompres hangat. Oleh sebab
mencegah kekakuan otot, itu, penulis tertarik untuk membandingkan
memvasodilatasikan dan memperlancar efektifitas kompres hangat dan kompres
aliran darah, sehingga dapat menurunkan dingin terhadap intensitas nyeri luka
atau menghilangkan rasa nyeri [10]. Selain perineum pada ibu post partum di BPM
itu kelebihan kompres hangat dapat Siti Julaeha Pekanbaru.
membantu pemulihan luka, mengurangi
infeksi dan inflamasi, mempelancar TUJUAN PENELITIAN
pasokan aliran darah serta memberikan
ketenangan dan kenyamanan pada klien Mengetahui efektifitas kompres
[19]. hangat dan kompres dingin terhadap
Selain kompres hangat, manajemen intensitas nyeri luka perineum pada ibu
nyeri dengan tindakan kompres dingin post partum di BPM Siti Julaeha
merupakan metode yang dapat diterapkan Pekanbaru.
untuk membantu kenyamanan pada ibu
nifas untuk mengurangi rasa nyeri. METODE PENELITIAN
Manfaat kompres dingin diantaranya
adalah mengurangi aliran darah ke daerah Jenis penelitian ini adalah
luka sehingga dapat mengurangi resiko penelitian quasy experiment dengan desain
perdarahan dan oedema, kompres dingin one group pretest post and posttest design
menimbulkan efek analgetik dengan yaitu membandingkan intensitas nyeri luka
memperlambat kecepatan hantaran saraf perineum sebelum dan sesudah diberikan
sehingga impuls nyeri yang mencapai otak perlakuan kompres hangat atau kompres
akan lebih sedikit. dingin. Penelitian ini dilakukan pada bulan
BPM Siti Julaeha adalah salah satu Januari-Juni 2018. Jumlah sampel
BPM di Kota Pekanbaru yang sudah tidak penelitian yaitu 30 orang, 15 orang
lagi menerapkan metode farmakologi kelompok kompres hangat dan 15 orang
untuk mengatasi nyeri luka perineum pada kelompok kompres dingin. Populasi
ibu post partum. BPM Siti Julaeha tersebut penelitian yaitu ibu post partum yang
hanya menerapkan metode non mengalami luka perineum di BPM Siti
farmakologi penggunaan kompres dingin Julaeha. Teknik pengambilan sampel
saja untuk mengatasi nyeri luka perineum menggunakan purposive sampling. Alat
sedangkan penggunaan kompres hangat ukur yang digunakan yaitu Numerical
belum pernah dilakukan. Berdasarkan Rating Scale (NRS).
survei awal pada bulan Januari 2018, di
BPM Siti Julaeha didapatkan data
persalinan sebanyak 70 persalinan periode
Januari – Desember 2017. Sebanyak 43
orang dari 70 persalinan normal
mengalami luka perineum baik secara
spontan maupun secara episiotomi. Dari
jumlah ibu post partum yang mengalami

9
JOMIS (Journal Of Midwifery Science) P-ISSN : 2549-2543
Vol 3. No.1, Januari 2019 E-ISSN : 2579-7077

HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Bivariat

Analisis Univariat Tabel 3


Perbedaan Intensitas Nyeri Luka
Tabel 1. Perineum sebelum dan setelah
Distribusi Rata-Rata Intensitas Nyeri Luka Diberikan Kompres Hangat Dan
Perineum Sebelum Dan Setelah Diberikan
Kompres Hangat Pada Ibu Postpartum Di BPM
Kompres Dngin Pada Ibu Post Partum
Siti Julaeha Di BPM Siti Julaeha Pekanbaru
Perlak N Me SD Me Man P
Variabel Perlakuan N Mean SD Max
uan an an n Val
Min
Ra Whit ue
nk ney
Kompres Sebelum 4,80 1,014 3 6
Hangat 15 Sebel Kompr 4,8 1,0 15, 111,5 0,9
um es 0 14 43 00 65
Setelah 2,60 0,910 1 4 Hangat 1
5
Kompr 4,8 1,0 15,
es 0 82 57
Pada tabel 1 diatas menunjukkan nilai rata- Dingin
rata intensitas nyeri luka perineum sebelum Setel 43,00 0,0
dan setelah diberikan terapi kompres ah Kompr 2,6 0,9 0 03
es 1 0 10 20,
hangat dan kompres dingin. Pada Hangat 5 13
kelompok perlakuan kompres hangat nilai
rata-rata intensitas nyeri luka perineum Kompr 1,3 1,0
es 3 47 10,
sebelum diberikan terapi adalah 4,80 dan Dingin 87
setelah diberikan terapi kompres hangat
terjadi penurunan intensitas nyeri dengan
nilai rata-rata 2,60 Tabel 3 memperlihatkan bahwa
tidak terdapat perbedaan intensitas nyeri
luka perineum ibu post partum sebelum
Tabel 2 diberikan kompres hangat dan kompres
Distribusi Rata-Rata Intensitas Nyeri Luka
Perineum Sebelum Dan Setelah Diberikan
dingin (p = 0,965) dan terdapat perbedaan
Kompres Dingin Pada Ibu Postpartum Di BPM intensitas nyeri luka perineum ibu post
Siti Julaeha partum sebelum diberikan kompres hangat
dan kompres dingin (p = 0,003) dengan
Variabel Perlakuan N Mean SD Min Max nilai mean rank pada kelompok kompres
dingin lebih rendah yaitu 10,87
dibandingkan dengan nilai mean rank pada
Kompres Sebelum 4,80 1,082 3 6 kelompok kompres hangat yaitu 20,13
Dingin 15
yang artinya kompres dingin lebih efektif
Setelah 1,33 1,047 0 3 dalam mengurangi intensitas nyeri luka
perineum dibandingkan kompres hangat.

Tabel 2 menunjukkan nilai rata-rata Intensitas Nyeri Luka Perineum


intensitas nyeri luka perineum sebelum Sebelum Dan Setelah Pemberian
diberikan terapi kompres dingin adalah Kompres Hangat Pada Ibu Post Partum
4,80 dan setelah diberikan terapi terjadi
penurunan intensitas nyeri dengan nilai Berdasarkan tabel 1 dapat dilihat
rata-rata 1,33. bahwa rata-rata intensitas nyeri luka
perineum sebelum diberikan terapi
kompres hangat adalah 4,80 sedangkan
rata-rata intensitas nyeri luka perineum

10
JOMIS (Journal Of Midwifery Science) P-ISSN : 2549-2543
Vol 3. No.1, Januari 2019 E-ISSN : 2579-7077

setelah diberikan terapi kompres hangat hantaran saraf sehingga impuls nyeri yang
adalah 2,60. Hasil tersebut menunjukkan mencapai otak lebih sedikit [16].
bahwa terdapat penurunan intensitas nyeri Hasil penelitian ini sejalan dengan
luka perienum sebelum dan setelah penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh
diberikan terapi kompres hangat. Adanya [16] terdapat pengaruh kompres dingin
penurunan skala nyeri dan nilai rata-rata terhadap pengurangan nyeri luka perineum
intensitas nyeri luka perineum sebelum dan pada ibu nifas, dengan demikian dapat
setelah kompres hangat tersebut diketahui bahwa terdapat perbedaan
disebabkan karena kompres hangat ini tingkat nyeri pada ibu nifas antara sebelum
bekerja dengan memblok transmisi dan setelah diberikan perlakuan kompres
stimulus nyeri sehingga impuls nyeri yang dingin. Penelitian yang terkait juga
mencapai otak lebih sedikit [15]. Kompres dilakukan oleh [14] dengan judul pengaruh
hangat memiliki dampak fisiologis bagi kompres dingin terhadap tingkat nyeri luka
tubuh, yaitu pelunakan jaringan fibrosa, perineum, menyatakan bahwa tingkatan
mempengaruhi oksigenisasi jaringan nyeri sebelum dilakukan kompres dingin
sehingga dapat mencegah kekakuan otot, adalah 50% ibu merasakan nyeri berat dan
vasodilatasi dan memperlancar aliran 50% lainnya merasakan nyeri sedang, hasil
darah, sehingga dapat menurunkan atau setelah diberikan kompres dingin adalah
menghilangkan rasa nyeri [10]. Hal ini nyeri ringan 90% dan nyeri sedang 10%.
telah dibuktikan oleh [12] tentang terapi Penelitian [24] membuktikan pengguna ice
kompres hangat yang mempunyai pack secara signifikan dapat menurunkan
pengaruh terhadap penurunan skala nyeri nyeri perineum.
persalinan. Penelitian yang terkait juga Hal ini juga diperkuat oleh [1]
dilakukan [18] menunjukkan bahwa menyatakan bahwa kompres es dapat
penggunaan sithz bath dengan meminimalkan terjadinya edema dengan
menggunakan air hangat efektif untuk mengurangi permeabilitas kapiler yang
mengurangi intesitas nyeri pada ibu nifas menurunkan rasa nyeri luka perineum. Hal
post episiotomi. ini didukung oleh [7] menyatakan bahwa
terapi kompres dingin mengurangi rasa
Intensitas Nyeri Luka Perineum nyeri, mencegah edema, mengontrol
Sebelum Dan Setelah Pemberian peredaran darah dengan meningkatkan
Kompres Dingin Pada Ibu Post Partum vasokontriksi dan memenuhi kebutuhan
rasa aman. Skala nyeri merupakan penilaian
Berdasarkan tabel 2 dapat dilihat yang subjektif untuk mengetahui seberapa
rata-rata intensitas nyeri luka perineum parah nyeri yang dirasakan seorang individu,
sebelum diberikan terapi kompres dingin hal ini disebabkan perspektif setiap individu
adalah 4,80 dan setelah diberikan terapi berbeda khususnya dalam menilai nyeri yang
kompres dingin terjadi penurunan dideritanya. Kondisi ini dapat dilihat ketika
intensitas nyeri dengan nilai rata-rata 1,33. diberikan perlakuan yang sama namun
Hasil tersebut menunjukkan bahwa terjadi respon tubuh terhadap penurunan nyeri
penurunan nilai rata-rata intensitas nyeri berbeda-beda, ada respon yang masih
luka perineum pada ibu post partum mengalami sedikit nyeri setelah
setelah diberikan kompres dingin. perlakuan dan ada juga yang tidak
Penggunaan kompres dingin terbukti dapat merasakan nyeri sama sekali.
menghilangkan nyeri, Dampak
fisiologisnya adalah vasokontriksi pada Perbedaan Intensitas Nyeri Luka
pembuluh darah, mengurangi rasa nyeri, Perineum Pada Kelompok Yang
dan menurunkan aktivitas ujung saraf pada Diberikan Kompres Hangat Dan
otot. Terapi dingin menimbulkan efek Kompres Dingin Pada Ibu Post Partum.
analgetik dengan memperlambat kecepatan

11
JOMIS (Journal Of Midwifery Science) P-ISSN : 2549-2543
Vol 3. No.1, Januari 2019 E-ISSN : 2579-7077

Berdasarkan tabel 3 dapat dilihat mempengaruhi tubuh dengan cara


rata-rata intensitas nyeri luka perineum menyebabkan pengecilan pembuluh darah
sebelum diberikan terapi kompres hangat (vasokonstriksi), mengurangi aliran darah
adalah 4,80 dan setelah diberikan terapi ke daerah luka sehingga dapat mengurangi
kompres hangat terjadi penurunan resiko perdarahan dan oedema, kompres
intensitas nyeri dengan nilai rata-rata 2,60. dingin menimbulkan efek analgetik dengan
Demikian halnya dengan nilai rata-rata memperlambat kecepatan hantaran saraf
intensitas nyeri luka perineum sebelum sehingga impuls nyeri yang mencapai otak
diberikan terapi kompres dingin adalah akan lebih sedikit.
4,80 dan setelah diberikan terapi terjadi Hal ini sejalan dengan penelitian
penurunan intensitas nyeri dengan nilai yang dilakukan oleh [13] yang
rata-rata 1,33. membandingkan efektifitas kompres
Hasil uji statistik dengan Mann hangat dan kompres dingin terhadap
Whitney bahwa tidak terdapat perbedaan intensitas nyeri luka perineum. Hasil ini
intensitas nyeri luka perineum ibu post menunjukkan bahwa ada perbedaan yang
partum sebelum diberikan kompres hangat signifikan antara sebelum dan setelah
dan kompres dingin (p = 0,965) dan kompres hangat atau kompres dingin untuk
terdapat perbedaan intensitas nyeri luka mengurangi nyeri luka perineum.
perineum ibu post partum sebelum Menurut [4], Laserasi perineum
diberikan kompres hangat dan kompres menimbulkan luka dan nyeri. Salah satu
dingin (p = 0,003) dengan nilai mean rank metode yang digunakan untuk meredakan
pada kelompok kompres dingin lebih nyeri dan mempercepat penyembuhan luka
rendah yaitu 10,87 dibandingkan dengan adalah terapi rendam duduk. Pada
nilai mean rank pada kelompok kompres penurunan nyeri didapati hasil tingkat
hangat yaitu 20,13 yang artinya kompres penurunan nyeri dengan terapi air es lebih
dingin lebih efektif dalam mengurangi efektif (P>0,05).
intensitas nyeri luka perineum Dari uraian diatas peneliti dapat
dibandingkan kompres hangat. menyimpulkan bahwa dalam hal ini terapi
Penelitian ini menjelaskan bahwa kompres dingin lebih efektif dan terbukti
sebagian besar intensitas nyeri luka dalam menurunkan nyeri luka perineum
perineum yang dirasakan ibu post partum dari pada kompres hangat, karena efek
mengalami nyeri sedang. Setiap ibu post kompres dingin menyebabkan dampak
partum yang mengalami luka pada fisiologis vasokontriksi pada pembuluh
perineum akan merasakan tingkat nyeri darah, mengurangi rasa nyeri dan merasa
yang berbeda-beda karena nyeri adalah nyaman. Dengan diberikannya kompres
suatu mekanisme bagi tubuh, timbul ketika dingin secara tidak langsung akan tercipta
jaringan sedang rusak yang disebabkan hubungan baik antara pasien dan tenaga
karena luka perineum baik luka robekan kesehatan. Ibu nifas dapat menjalani masa
spontan atau luka yang di buat seperti nifasnya dengan aman dan nyaman.
episiotomi. Berdasarkan data yang
diperoleh dapat diketahui bahwa hampir SIMPULAN
seluruh ibu post partum sebelum diberikan
terapi mengalami nyeri sedang dan setelah Rata-rata intensitas nyeri luka
diberikan terapi kompres hangat dan terapi perineum sebelum diberikan terapi
kompres dingin terjadi penurunan nyeri kompres hangat adalah 4,80 dan setelah
menjadi nyeri ringan ataupun tidak nyeri. diberikan kompres hangat terjadi
Terjadinya perbedaan intensitas penurunan intensitas nyeri dengan nilai
nyeri kompres dingin karena respon rata-rata 2,60. Rata-rata intensitas nyeri
fisiologi yang saling berbeda. Respon luka perineum sebelum diberikan terapi
fisiologis tubuh terhadap kompres dingin kompres dingin adalah 4,80 dan setelah

12
JOMIS (Journal Of Midwifery Science) P-ISSN : 2549-2543
Vol 3. No.1, Januari 2019 E-ISSN : 2579-7077

diberikan kompres hangat terjadi and Supervisor of Midwives,


penurunan intensitas nyeri dengan nilai Women's Health Directorate,
rata-rata 1,33. Tidak dapat perbedaan yang Journal List of BMJ Clin Evid.
signifikan intensitas nyeri luka perineum Published [online] Apr 11 v.2011;
setelah pemberian kompres hangat dan 2011
kompres dingin (p = 0,003).
[10] Kompas. 2009. Kompres, Alternatif
SARAN Pereda Nyeri.
(http://www.kompas.com,
Berdasarkan hasil penelitian ini diakses 12 Februari 2012)
diharapkan dalam melakukan asuhan
kebidanan dapat memberikan terapi [11] Manurung, S. 2011. Buku Ajar
kompres dingin sebagai metode non Keperawatan Maternitas Asuhan
farmakologi untuk mengurangi rasa nyeri Keperawatan Intranatal. Jakarta :
luka perineum pada ibu post partum. CV. Trans Info Media

DAFTAR PUSTAKA [12] Manurung, S. dkk. 2013. Pengaruh


Tehnik Pemberian Kompres Hangat
[1] Bobak, Lowdwermilk, Jasen. 2005. Terhadap Perubahan Skala Nyeri
Buku Ajar Keperawatan Persalinan Pada Klien Primigravida
Maternitas. Jakarta: EGC dan Puskesmas Cilandak Jakarta
[2] . 2012. Selatan. Vol 4 (1),Hal 1-8
Buku Ajar Keperawatan
Maternitas. Jakarta: EGC [13] Purwaningsih AA, Rahayu. 2015.
[3] Depkes RI. 2013. Profil kesehatan Efektivitas kompres hangat dan
Indonesia 2013: Kementrian kompres dingin untuk mengurangi
Kesehatan RI laserasi perineum Nyeri pada
primipara di Candimulyo
[4] Dian. 2012. Efektifitas perbandingan Magelang Jurnal Penelitian
rendam duduk air hangat dan Internasional dalam Ilmu
rendam duduk air es Rumah Sakit Kesehatan | Desember 2015 | Vol 3.
Sumedang
[14] Putri, dkk. 2016. Pengaruh Kompres
[5] Dinas Kesehatan Provinsi Riau. Dingin Terhadap Tingkat Nyeri
2008. Profil Dinas Kesehatan Luka Perineum Pada Ibu Nifas Di
Provinsi Riau RSU PKU Muhammadiyah Bantul

[6] Firdayanti.2009. Terapi Nyeri [15] Potter, Patricia. A dan Perry, Anne G.
Persalinan Non Farmakologis 2012. Fundamental of Nursing
Yogyakarta : Nuha Medika Buku 3 Edisi 7. Jakarta : Salemba
Medika
[7] Hidayat, A.A. 2008. Metode Penelitian
Keperawatan Dan Teknik Analisis [16] Rahmawati, ES. 2013. Pengaruh
Data. Jakarta : Salemba Medika Kompres Dingin Terhadap
[8] Judha, M. 2012, Teori Pengukuran Pengurangan Nyeri Luka Perineum
Nyeri, Nyeri Persalinan. Pada Ibu Nifas di BPS Alfirdaus
Yogjakarta : Nuha Medika Kingking Kabupaten Tuban. Vol.5
No 2 Desember, 43-46.
[9] Kettle, C dan Frohlich, J. 2011.
Perineal Care. Consultant Midwife
13
JOMIS (Journal Of Midwifery Science) P-ISSN : 2549-2543
Vol 3. No.1, Januari 2019 E-ISSN : 2579-7077

[17] Rahmawati. 2011. Ilmu Praktis [22] Uliyah, Musrifatul dan Hidayat, A.
Kebidanan. Jakarta : Victory Inti Aziz Alimu. 2008. Praktikum
Cipta Klinik Aplikasi Dasar-Dasar
Praktik Kebidanan. Jakarta :
[18] Rahayu, dkk.2017. Pengaruh sitz bath Salemba Medika
terhdap intensitas nyeri pada ibu [23]
nifas post episiotomi di Rumah . 2015.Praktikum Klinik Aplikasi
Sakit Siti Khadijah Palembang Dasar-Dasar Praktik Kebidanan.
Jakarta : Salemba Medika
[19] Rosdahl, Caroline Bunker. 2014.
Buku Ajar Keperawatan Dasar. [24] Wenniarti, dkk. 2016. Pengaruh
Jakarta : EGC Terapi Ice Pack Terhadap
Perubahan Skala Nyeri Pada ibu
[20] Simkin, Penny. 2008. Panduan Post Episiotomi. Jurnal Kedokteran
Lengkap Kehamilan Melahirkan & Dan Kesehatan ,Volume 3, No.1,
Bayi. Jakarta : Arcan Januari 2016:377-382

[21] Suradi, R. 2010. Pemberian Obat [25] Wulandari, S.R, Handayani, S. 2011.
Bagi Ibu Yang Menyusui : Asuhan Kebidanan Ibu Masa Nifas.
IDAI Yogyakarta: Gosyen Publishing.

14

Anda mungkin juga menyukai