Anda di halaman 1dari 9

Jurnal SIKLUS Volume 08 Nomor 02, Juni 2019 p-ISSN: 2089-6778

e-ISSN: 2549-5054

PERBEDAAN EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE DAN KOMPRES


DINGIN TERHADAP NYERI PERSALINAN DI PUSKESMAS
KABUPATEN PEKALONGAN

Wahyu Ersila1), Lia Dwi Prafitri2), Nina Zuhana3)


1
ersila.chila88@gmail.com, 2L02Prafitri@gmail.com, 3ninazuhana@gmail.com
1,2
Prodi S1 Fisioterapi STIKES Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan
Jl Raya Ambokembang No.8 Pekalongan
3
Prodi D3 Kebidanan STIKES Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan
Jl Raya Ambokembang No.8 Pekalongan

Abstrak

Seorang wanita secara fisiologis akan mengalami kehamilan, persalinan dan menjalani masa
nifasnya. Beberapa wanita yang pernah melahirkanpun terkadang memiliki perasaan trauma atau
khawatir terhadap rasa nyeri yang timbul pada saat persalinan, nyeri persalinan dianggap nyeri
yang paling menyakitkan oleh ibu-ibu yang baru pertama kali mengalaminya. Penanganan nyeri
non farmakologis dapat diterapkan untuk membantu mengurangi nyeri persalinan, salah satunya
dengan melakukan massage effleurage dan kompres dingin. Tujuan penelitian ini untuk
mengetahui perbedaan efektivitas massage effelurage dan kompres dingin terhadap nyeri
persalinan. Jenis penelitian Quasi eksperimen. Instrumen penelitian menggunakan Numeral
Rating Scale (NRS) pada 30 responden terdiri dari 15 responden kelompok massage effleurage
dan 15 kelompok kompres dingin. Analisa data menggunakan uji Mann Whitney. Hasil terdapat
perbedaan massage effelurage dan kompres dingin terhadap nyeri persalinan dengan nilai p
0,001 (<0,05)sehingga dapat disimpulkan massage effleurage lebih efektif untuk menurunkan
nyeri persalinan. Saran hendaknya bidan dapat mensosialisasikan dan mengaplikasikan massage
effelurage sebagai metode non farmakologi untuk mengurangi nyeri persalinan

Kata kunci: Massage effleurage,kompres dingin,nyeri persalinan

Abstract

A woman physiologically will experience pregnancy, childbirth and the puerperium. Some women
who have given birth sometimes have feelings of trauma or worry about the pain that arises
during labor, labor pain is considered to be the most painful pain by mothers who have
experienced it for the first time. Non-pharmacological pain management can be applied to help
reduce labor pain, one of which is to do effleurage massage and cold compresses. The purpose of
this study was to determine the difference in effectiveness of effelurage massage and cold
compresses against labor pain. This type of research is Quasi experiment. The research
instrument used the Numeral Rating Scale (NRS) in 30 respondents consisting of 15 respondents
in the group of effleurage massage and 15 groups of cold compresses. Data analysis using the
Mann Whitney test. The results showed that there were differences in effelurage massage and cold
compress on labor pain with a p value of 0.001 (<0.05) so that it could be concluded that
effleurage massage was more effective in reducing labor pain. Suggestions should midwives be
able to socialize and apply effelurage massage as a non-pharmacological method to reduce labor
pain.

Keywords: Effleurage massage, cold compress, labor pain

1. Pendahuluan Kesehatan Indonesia (SDKI)


Derajat Kesehatan masyarakat menujukkan AKI sebesar 359 per
dapat di nilai dari Angka Kematian 100.000 kelahiran hidup pada tahun
Ibu (AKI) yang dilihat dari sisi 2012. Pada tahun 2015 hasil Survei
aksesbilitas maupun kualitas terhadap Penduduk Antar Sensus (SUPAS)
layanan kesehatan. Survei Demografi AKI mengalami penurunan menjadi
305 per 100.000 kelahiran hidup[1]. Tiga faktor utama penyebab utama Kematian
1
Jurnal SIKLUS Volume 08 Nomor 02, Juni 2019 p-ISSN: 2089-6778
e-ISSN: 2549-5054

Ibu meliputi perdarahan (28%), mengakibatkan impuls nyeri


eklamsia (24%) dan infeksi (11%). bertambah banyak[3].
Komplikasi yang terjadi pada saat Seorang wanita akan mengalami
persalinan dan setelah persalinan, kondisi yang fisiologis terkait dengan
serta pengetahuan ibu yang masih perkembangan hidupnya, diantaranya
minim terkait dengan bahaya mengalami kehamilan, persalinan
persalinan menjadi penyebab dan menjalani masa nifasnya.
tingginya angka kematian ibu[2]. Kondisi tersebut tentunya untuk
World Health Organization beberapa wanita dianggap hal yang
(WHO) menyatakan bahwa 99% menakutkan terutama bagi wanita
tingginya AKI disebabkan masalah yang belum pernah menjalani proses
dalam persalinan atau kelahiran. kehamilan atau persalinan
Disamping faktor pengetahuan ibu sebelumnya. Beberapa wanita yang
yang masing minim mengenai pernah melahirkanpun terkadang
komplikasi persalinan, kematian pada memiliki perasaan trauma atau
ibu bersalin dapat disebabkan karena khawatir terhadap rasa nyeri yang
adanya faktor 3 terlambat, yaitu timbul pada saat persalinan, nyeri
terlambat mengambil keputusan persalinan dianggap nyeri yang
dalam memberikan pertolongan ibu paling menyakitkan oleh ibu-ibu
hamil dan melahirkan, terlambat yang baru pertama kali
membawa ke tempat pelayanan mengalaminya[4].
kesehatan, dan terlambatnya tenaga Penanganan nyeri dalam proses
medis memberikan pertolongan[3]. persalinan harus diperhatikan oleh
Persalinan merupakan suatu pemberi asuhan pada masa
kondisi dimana leher rahim persalinan. Kadangkala tenaga
mengalami penipisan dan mulut kesehatan dan ibu yang sedang dalam
rahim mengalami dilatasi yang masa persalinan mengabaikan untuk
diikuti oleh turunnya janin melalui menerapkan tehknik untuk
jalan lahir kemudian disusul oleh memanage nyeri, terutama apabila
kelahiran yaitu proses keluarnya hasil rasa nyeri tersebut terasa pada bagian
konsepsi (janin dan plasenta) dari pinggang, sehingga ibu kemungkinan
rahim[9]. Sebagian besar (90%) ibu akan merasakan nyeri yang hebat
bersalin mengalami nyeri pada proses pada masa persalinan kala I. Adanya
persalinannya[5]. Kejadian nyeri pada rasa nyeri ini akan berdampak pada
2.700 ibu bersalin, 15% mengalami rasa trauma atau pengalaman
nyeri ringan, 35% dengan nyeri persalinan yang buruk bahkan secara
sedang, 30% dengan nyeri hebat dan tidak langsung dapat menyebabkan
20% dengan nyeri sangat hebat. post partum blues[5].
Secara fisiologis nyeri terjadi ketika Respon nyeri yang dialami oleh
otot-otot rahim saling berkontraksi ibu primigravida dengan
sebagai upaya untuk membuka multigravida mengalami perbedaan
serviks dan mendorong kepala bayi yang signifikan, hal ini disebabkan
ke arah panggul. Nyeri pada pengalaman melahirkan sebelumnya
persalinan kala I merupakan proses memiliki pengaruh yang kuat
yang terjadi secara fisiologis yang terhadap respon nyeri pada ibu sudah
disebabkan oleh proses dilatasi pernah melahirkan. Ibu yang belum
serviks, hipoksia otot uterus saat pernah melahirkan sebelumnya akan
kontraksi, iskemia korpus uteri dan mengalami tingkat kecemasan dan
peregangan segmen bawah rahim dan ketakutan yang dapat menyebabkan
kompresi syaraf di serviks stress dalam mengahadapi
persalinannya. Dengan demikian
diperlukan menejemen nyeri
persalinan yang mampu menurunkan
intensitas nyeri selama ibu dalam masa persalinan terutama ibu yang pertama kali
2
Jurnal SIKLUS Volume 08 Nomor 02, Juni 2019 p-ISSN: 2089-6778
e-ISSN: 2549-5054

bersalin[3]. tangan yang dilakukan dengan


Beberapa metode alternatif yang tekanan lembut dari arah bawah
ditawarkan untuk menurunkan nyeri menuju ke atas (jantung) dengan arah
pada persalinan diantaranya metode yang memutar beraturan serta
farmakologis (menggunakan obat- dilakukan secara berulang. Adanya
obatan) dan non-farmakologis (secara tekanan yang lembut, gerakan ini
tradisional). Metode farmakologis bertujuan sebagai relaksasi dan
pengelolaannya dilakukan sebagian menghangatkan punggung dan
besar merupakan tindakan medis. abdomen pada ibu bersalin. [7].
Sedangkan pengelolaan metode non- Penerapan massage effleurage ini
farmakologis dapat dilakukan oleh mampu mengurangi rasa nyeri, selain
sebagian besar pemberi asuhan itu tidak menimbulkan dampak pada
kesehatan (dokter, bidan, perawat) ibu ataupun bayi, hal ini justru
yang mungkin juga melibatkan mampu memberikan efek relaksasi
keluarga ibu bersalin. Walaupun sehingga rasa nyeri pada ibu dapat
metode farmakologis lebih efektif menurun. [8].
dalam mengurangi nyeri persalinan, Ibu bersalin yang dilakukan
selain lebih mahal juga memiliki kompres dingin mengalami
potensi kurang baik bagi kesehatan penurunan nyeri yang sebelumnya
ibu maupun janin[6]. mengalami nyeri hebat setelah
Metode non-farmakologis (secara dilakukan kompres dingin menjadi
tradisional) sangat bervariasi yang nyeri sedang. Pengurangan nyeri ini
dapat diterapkan untuk membantu terjadi karena kompres dingin yang
mengurangi rasa nyeri, diantaranya membuat daerah sekitar pusat nyeri
adalah menggunakan menjadi mati rasa, menurunkan
massage/pijatan/ stimulasi kulit. ketegangan otot yang berguna untuk
Pijatan/massage memiliki prinsip menghilangkan nyeri[9].
mengurangi ketegangan, sehingga Tujuan dari penelitian ini adalah
ibu akan merasa rileks dan nyaman untuk mengetahui perbedaan
menghadapi persalinan, metode ini efektivitas massage effleurage dan
dapat meningkatkan stamina dan kompres dingin terhadap nyeri
tidak menyebabkan depresi persalinan kala I persalinan di
pernafasan pada bayi yang puskesmas kabupaten pekalongan..
dilahirkan[5]. Stimulasi kulit akan
merangsang serat-serat berdiameter 2. Metode Penelitian
besar untuk menutup gerbang bagi Jenis penelitian ini adalah Quasi
serat-serat yang berdiameter kecil eksperiment dengan desain two
yang mengantarkan nyeri sehingga group pretest dan posttest without
nyeri dapat dikurangi. Salah satu control group. Populasi pada
contoh penerapan stimulasi kulit penelitian ini adalah ibu bersalin
dengan mengompres dingin pada pada kala I fase aktif di kabupaten
area kulit. Hal ini dilakukan karena pekalongan, sample penelitian ini
sifat analgetik pada kompres dingin adalah ibu bersalin fase aktif yang
yang menyebabkan impuls nyeri memenuhi kriteria yaitu kooperatif,
lebih sedikit yang dihantarkan ke tidak dalam kondisi patologis. Data
otak[4]. yang digunakan menggunakan data
Terapi massage/pijatan sebagai primer, menggunakan lembar
upaya untuk mengurangi rasa nyeri observasi Numerical Scale Rating
pada persalinan yaitu massage (NSR) pada sebelum dan setelah
effleurage. Effleurage adalah bentuk tindakan. Analisis yang dilakukan
pijatan dengan menggunakan telapak terhadap dua variabel yang diduga
berhubungan atau berkolerasi. Pada
penelitian ini, peneliti ingin
membandingkan nyeri

3
Jurnal SIKLUS Volume 08 Nomor 02, Juni 2019 p-ISSN: 2089-6778
e-ISSN: 2549-5054

persalinan dengan variable bebasnya Tabel 2. Distribusi nyeri persalinan


adalah massage effleurage dan sebelum dan setelah dilakukan
kompres dingin, variable terikatnya Kompres dingin
adalah nyeri persalinan. Data yang Nyeri Sebelum Setelah
terkumpul di klasifikasikan sesuai persalinan
dengan masing-masing variabel F % F %
kemudian diuji normalitasnya Ringan 0 0 3 20
menggunakan shapiro wilk test sedang 4 26,7 10 66,7
(responden < 50). berat 11 73,3 2 13,3
Adapun hasil uji normalitas pada Total 15 100 15 100
kelompok massage effleurage yaitu
0,126 (>0,05) menunjukkan data Tabel 2. menunjukkan nyeri
normal sehingga untuk mengetahui persalinan pada responden sebelum
perbedaan sebelum dan setelah dilakukan massage effleurage
intervensi menggunakan uji paired t sebagian besar mengalami nyeri berat
test. Sedangkan uji normalitas pada (73,3%). Setelah dilakukan kompres
kelompok kompres dingin yaitu dingin (20%) responden mengalami
0,001 (,0,05) diperoleh hasil data penurunan nyeri menjadi nyeri
tidak normal, sehingga menggunakan ringan, namun terdapat (13,3%)
uji wilcoxon. Pada hasil uji responden yang masih tetap
normalitas dua kelompok yaitu 0,002 mengalami nyeri berat.
(0,05) didapatkan data tidak normal
sehingga untuk mengetahui Tabel 3. Hasil analisa perbedaan nyeri
efektifitas massage effleurage dan persalinan sebelum dan setelah
kompres dingin terhadap nyeri dilakukan massage effleurage
Nyeri 95% CI
persalinan menggunakan uji Mann- persali Mean Beda Nilai p
Whitney. mean Lower Upper
nan
Sebelum 7,60
Setelah 3,60 4,00 3,31 4,69 < 0,000
3. Hasil dan Pembahasan

Tabel 1. Distribusi nyeri persalinan Tabel 3 didapatkan hasil bahwa


sebelum dan setelah dilakukan nilai mean nyeri persalinan pada
massage effleurage responden sebelum dilakukan
Nyeri Sebelum Setelah massage effleurage adalah 7,60 dan
persalinan nilai mean nyeri persalinan setelah
F % F % dilakukan massage effleurage adalah
Ringan 0 0 8 53,3 3,60. Dapat diketahui penurunan nilai
sedang 4 26,7 7 46,7 rata-rata sebelum dan setelah
berat 11 73,3 0 0 dilakukan massage effleurage adalah
Total 15 100 1 100 4,00. Hasil uji normalitas
5 menggunakan Shapiro wilk (sampel
<50) diperoleh distribusi data normal
Tabel 1. menunjukkan nyeri sehingga digunakan uji t berpasangan
persalinan pada responden sebelum (paired t test). Hasil uji ppairet t test
dilakukan massage effleurage didapatkan nilai p<0,000 (<0,05) hal
sebagian besar mengalami nyeri berat ini berarti terdapat berbedaan nyeri
(73,3%) dan setelah dilakukan persalinan antara sebelum dan setelah
massage effleurage, lebih dari dilakukan massage effleurage pada
separuh responden menunjukkan ibu bersalin.
penurunan nyeri menjadi nyeri ringan Munculnya rasa nyeri pada
(53,3%) dan nyeri sedang (46,7%). persalinan dimulai saat impuls nyeri
yang berasal dari serviks dan korpus
uteri, di hantarkan oleh serabut
aferen melalui pleksus uteri, pleksus middle, posterior dan masuk ke lumbal yang
pelviks, pleksus hipogastrik inferior, kemudian masuk ke spinal melalui lumbal 1,
4
Jurnal SIKLUS Volume 08 Nomor 02, Juni 2019 p-ISSN: 2089-6778
e-ISSN: 2549-5054

torakal 12, berdampak nyeri yang dirasakan


11, dan 10. Massage effleurage yang mengalami penurunan [13].
diberikan melalui pijatan dengan
Tabel 4. Hasil analisa perbedaan nyeri
persalinan sebelum dan
setelah dilakukan kompres
dingin
tekanan lembut menyusuri segmen Mea Z p
n Sum
torakal 10 hingga sacrum Ran of
mengeluarkan impuls pada saraf N k Ranks
yang memiliki diameter besar yang setelah Negativ 15a 8.00 120.0 -3, 0,00
banyak terdapat di kulit untuk kompres e 0 493a 0
memblok jalur korteks serebral (otak) – Ranks
[6]
. sebelum Positiv 0b .00 .00
Adanya massage pada prinsipnya kompres e
diberikan pada awal rasa nyeri atau Ranks
sebelum impuls rasa sakit yang Ties 0c
Total 15
dibawa saraf yang berdiameter kecil
*Uji wilcoxon, 15 responden mengalami
ke otak. Pijatan dengan tehnik
penurunan nyeri
effleurage yang teratur dengan
latihan peranafasan selama kontraksi,
Tabel 4. menunjukkan per-
maka pijatan tersebut akan membuat
bandingan nyeri persalinan sebelum
relaksasi otot sehingga memberikan
dan setelah dilakukan kompres
perasaan nyaman pada ibu[10].
dingin. Hasil uji normalitas
Penelitian lain yang mendukung
menggunakan Shapiro wilk (sampel
penelitian ini menyebutkan bahwa
<50) diperoleh distribusi data tidak
sebagian besar ibu bersalin kala I
normal sehingga digunakan uji
fase aktif mengalami pengurangan
wilcoxon. Hasil uji wilcoxon
nyeri, walaupun pengurangan skala
didapatkan nilai p 0,000 (<0,05)
nyeri ini masih bervariasi,bahkan
berarti ada perbedaan nyeri
masing-masing ada yang tidak
persalinan antara sebelum dan setelah
berkurang skala nyerinya[11]. Tehnik
dilakukan kompres dingin.
massage ini merupakan salah satu
Penelitian yang sejalan dengan
manajemen nyeri yang dengan cara
penelitian ini mendapatkan hasil
menekan secara lembut menggunkan
bahwa ibu bersalin yang dilakukan
telapak tangan, sehingga muncul
kompres dingin mengalami
interaksi yang mampu menguatkan
penurunan nyeri yang sebelumnya
antara mind, body and soul yang pada
mengalami nyeri hebat setelah
akhirnya berdampak relaksasi pada
dilakukan kompres dingin menjadi
ibu bersalin[12].
nyeri sedang[9]. Variasi nyeri yang
Penelitian lain yang memiliki
dirasakan pada ibu dalam masa
hasil sejalan dengan penelitian ini
persalinan memiliki pengaruh yang
didapatkan bahwa massage
bermakna antara stimulasi kulit
effleurage efektif untuk meredakan
dengan kompres menggunakan es
nyeri persalinan. Terjadinya
terhadap intensitas nyeri yang
penurunan intensitas nyeri persalinan
dialami oleh ibu bersalin secara
karena adanya pemberian massage
normal[14].
effleurage pada daerah punggung
Pengurangan nyeri ini terjadi
akan menyebabkan rangsangan pada
karena kompres dingin yang
serabut taktil kulit yang kemudian
membuat daerah sekitar pusat nyeri
menghambat impuls nyeri dan hal ini
menjadi mati rasa, menurunkan
menyebabkan korteks serebral tidak
ketegangan otot yang berguna untuk
menerima impuls nyeri tersebut yang
menghilangkan nyeri. Efek secara alamiah dari kompres dingin

5
Jurnal SIKLUS Volume 08 Nomor 02, Juni 2019 p-ISSN: 2089-6778
e-ISSN: 2549-5054

membuat otot saling menarik dan Tabel 5 menunjukkan hasil uji


menguat, menyebabkan daerah mann whitney didapatkan nilai p
sekitar kulit yang terkena es akan 0,001 (<0,05) berarti ada perbedaan
mati rasa, memblok aliran impuls efektifitas massage effleurage dan
nyeri dengan cara memperlambat kompres dingin terhadap nyeri
hantaran syaraf menuju ke otak, persalinan. Dari hasil tersebut berarti
memiliki efek anestesi secara tindakan massage effleurage lebih
lokal[15]. efektif dibandingkan dengan tindakan
Hasil penelitian ini menunjukkan kompres dingin terhadap nyeri
perbandingan nyeri persalinan persalinan pada ibu bersalin kala I
sebelum dan setelah dilakukan fase aktif. Hasil Uji coba terkontrol
kompres dingin. Dari 15 responden pada penelitian yang dilakukan di
yang dilakukan intervensi kompres pada ibu bersalin di Iran memberikan
dingin, seluruh responden mengalami bukti bahwa efek terapi pijat dapat
penurunan nyeri setelah dilakukan mengurangi rasa nyeri persalinan
tindakan kompres dingin. khususnya pada wanita primipara[18].
Manajemen nyeri dengan tehnik Penurunan nyeri persalinan
relaksasi dikombinasikan dengan dengan dilakukan massage
kompres dingin lebih efektif effleurage (20,80) lebih besar
dibandingkan dengan teknik dibandingkan nyeri persalinan pada
pernafasan saja selama persalinan kelompok yang dilakukan kompres
terhadap penurunan nyeri ibu dingin (10,20). Dari hasil tersebut
[16]
bersalin kala I fase aktif . berarti tindakan massage effleurage
Kerileksasian otot akan lebih efektif dibandingkan dengan
meningkat dengan pemberian tindakan kompres dingin terhadap
kompres dingin. Kompres dingin nyeri persalinan pada ibu bersalin
akan membuat baal daerah yang kala I fase aktif. Massage Effleurage
terkena nyeri dengan memperlambat dilakukan dengan menstimulasi kulit
transmisi dan impuls-impuls lainnya dengan cara memberikan tekanan
melalui neuron-neuron sensorik lembut pada area permukaan kulit.
(yang dapat membantu rasa kebal Tindakan ini merupakan aplikasi dari
sebagai efek dari dingin). Kompres teori gate control, yang akan lebih
dingin juga dapat mengurangi efektif dan maksimal hasilnya
pembengkakan dan menyejukkan apabila dilakukan tanpa adanya
bagi kulit[17]. penghalang seperti pakaian.
Kekuatan penekanan pada saat
Tabel 5. Hasil analisa perbedaan nyeri
effleurage berbeda pada masing-
persalinan sebelum dan setelah
dilakukan kompres dingin
masing ibu bersalin. Tindakan ini ini
Man Wilc Z p harus diupayakan secara beraturan
Mea Sum n- oxon agar ibu bersalin dapat mengatur
n of Whit W pernafasannya dengan teratur.
Inter Ran Rank ney Massage ini juga dapat
vensi N k s U diaplikasikan pada area tubuh lain
Nyeri 15 20.8 312. - misalnya punggungtanpa
33.0 153.
_mas 0 00 3.4 0.001 melakukannya di daerah perut
00 000 42
sage apabila ibu mengalami sensitivitas
Nyeri 15 10.2 153.
terhadap sentuhan yang akan
_kom 0 00
pres mengakibatkan peningkatan
Total 30 intensitas kontraksi selama
persalinan. Apabila ibu merasa tidak
nyaman, tindakan ini juga perlu
dihentikan. Sentuhan ringan yang
salah satunya dengan cara massage
effleurage mempunyai efek pengalihan serta mampu merangsang hormone
6
Jurnal SIKLUS Volume 08 Nomor 02, Juni 2019 p-ISSN: 2089-6778
e-ISSN: 2549-5054

endorfin untuk keluar hal ini akan antara sebelum dan setelah dilakukan
merileksasi otot sehingga akan massage effleurage menggunakan uji
meningkatkan kenyamanan ibu yang wilcoxon, diperoleh nilai p <0,000
mengalami nyeri persalinan[11]. (<0,05). Pada uji Mann Whitney,
Hormon endorfin yang dikeluarkan diperoleh nilai p 0,001 (<0,05) Hal
saat massage effleurage ini memiliki ini berarti terdapat efektifitas
efek yang kuat, dapat mencapai 200 massage effleurage dan kompres
kali lebih kuat daripada morfin. dingin terhadap nyeri persalinan kala
Endorfin mempengaruhi transmisi I persalinan. Massage effleurage
implus yang diinterpretasikan sebagai lebih efektif untuk menurunkan nyeri
nyeri yang bertugas sebagai persalinan dibanding tindakan
neurotransmitter atau kompres dingin pada ibu bersalin
neuromodulator yang memiliki peran kala I fase aktif. Sehingga diharapkan
untuk memblok transmisi dari sinyal ada sosialisasi dan penerapan metode
nyeri. Sehingga dengan adanya ini sebagai alternatif mengurangi
endorphin pada sinaps sel-sel saraf nyeri persalinan non farmakologi.
menyebabkan status penurunan
dalam sensasi nyeri[17]. 5. Ucapan Terima Kasih
Penolong persalinan khususnya LPPM STIKES Muhammadiyah
untuk menangani kasus persalinan Pekajangan, BAPPEDA Kabupaten
fisiologis harus mampu pekalongan, Dinas Kesehatan
mengembangkan metode pengurang Kabupaten pekalongan dan
rasa nyeri secara non farmakologis. Puskesmas di Kabupaten
Hal ini diupayakan agar Pekalongan.
meningkatkan kemampuan ibu
bersalin dalam memanage nyeri yang 6. Daftar Pustaka
ia rasakan sehingga meminimalkan [1] Kemenkes RI. Profil
resiko terjadinya komplikasi lanjut Kesehatan Indonesia tahun
akibat persalinan. 2016. Jakarta: Kemenkes RI.
Massage effleurage memiliki 2017.
pengaruh untuk menurunkan nyeri [2] Irianto, S. Proseding
pada ibu bersalin di RSU PKU Kebijakan kesehatan dan
Delanggu Klaten, dengan nilai mean perlibatan komunitas dalam
pre intervensi sebesar 5,11 (kategori menurunkan AKI/AKB di
nyeri sedang) dan post intervensi Indonesia. Jakarta : Pusat
didapatkan nilai mean sebesar 2,00 Kajian Wanita dan Gender.
(kategori nyeri ringan) [19]. Penelitian 2015.
lain yang memperkuat hasil [3] Afifah, D., Mulyono, B. dan
penelitian ini bahwa massage Pujiati, N. Perbedaan Tingkat
effleurage yang dilakukan selama nyeri persalinan Kala I pada
kala I persalinan akan ibu bersalin Normal
memperpendek kala I dan kala II Primigravida dan Multigravida
persalinan[20]. di RB Nur Hikmah desa
Kuwaron Gubug Kabupaten
4. Kesimpulan Grobogan. Jurnal
Terdapat perbedaan nyeri Kebidanan.1(1)
persalinan antara sebelum dan setelah [4] Khusniyah. Z dan Rizqi. HD..
dilakukan massage effeluarage Efektifitas Stimulasi kulit
dengan uji statistik t berpasangan, dengan teknik kompres hangat
diperoleh nilai p 0,000 (< 0,05). dan dingin terhadap penurunan
Terdapat perbedaan nyeri persalinan persepsi nyeri kala I fase aktif
persalinan fisiologis. Jurnal
Eduhealth. 2013;3(1)
[5] Rejeki, S., Nurullita, U., Krestanti, R. Tingkat Nyeri pinggang
7
Jurnal SIKLUS Volume 08 Nomor 02, Juni 2019 p-ISSN: 2089-6778
e-ISSN: 2549-5054

kala I persalinan melalui [12] Riet, P.V., Effleurage and


teknik back-effleurage dan Petrisage: Holistic practice in
counter-pressure. Jurnal Thailand. Contemporary
Keperawatan Maternitas. Nurse, 2011; 37 (2): 227-228.
2013; 1(2):124-133 [13] Utami, R.N. Perbedaan
[6] Maryunani, A. Nyeri dalam Efektivitas lama pemberian
persalinan “teknik dan cara Rose Effleurage terhadap
penanganannya. Jakarta : Intensitas nyeri Kala I fase
Trans info media. 2010. aktif pada persalinan normal
[7] Parulian, TS., Sitompul, J., primigravida di kota semarang.
Oktrifiana, AN. Pengaruh Jurnal kebidanan. 2015; 2(4):
teknik Effleurage massage 20-30
terhadap perubahan nyeri pada [14] Muniroh, S. Pengaruh
ibu post partum di RS stimulasi Kulit dengan teknik
Saringgih Bandung. Jurnal kompres menggunakan es
Kesehatan “ Caring and terhadap penurunan persepsi
enthusiasm” STIKES Santo nyeri kala I fase aktif
Borromeus. 2014;1(3) persalinan fisiologis. Journal
[8] Wulandari, P dan Hiba PDN. Eduhealth. 2013;3(1)
Pengaruh Massage effleurage [15] Felina, M., Masrul., Iryani, D.
terhadap pengurangan tingkat Kompres panas dan dingin
nyeri persalinan kala I fase terhadap penurunan nyeri Kala
aktif pada primigravida di I Fase Aktif Persalinan
ruang bougenville RSUD Fisiologis ibu primipara.
Tugurejo Semarang. Jurnal Jurnal kesehatan Andalas.
Keperawatan Maternitas. 2015; 4 (1): 58-64
2015;3 (1): 59-67 [16] Suparni, Perbedaan Efektivitas
[9] Turlina, L dan Ratnasari, Relaksasi dan Kompres Dingin
NVE. Pengaruh kompres Terhadap Intensitas Nyeri
dingin terhadap penurunan Persalinan Ibu Bersalin Kala I
Nyeri persalinan kala I fase Fase Aktif (Studi Pada Ibu
aktif Di BPS Ny. Mujiyati Bersalin di Kabupaten
kabupaten Lamongan. Jurnal Pekalongan Tahun 2014).
Kebidanan dan Keperawatan. Tesis. Universitas Diponegoro.
2015;11 (2):143-150 Semarang. 2014.
[10] Maslikhanah. Penerapan [17] Andarmoyo, SS. Persalinan
tehnik pijat effleurage sebagai tanpa nyeri
upaya penurunan nyeri berlebihan.Yogyakarta : Ar-
persalinan pada ibu inpartu Ruzz media. 2013.
kala I fase aktif. Skripsi. UNS. [18] Ranjbaran M, Khorsandi M,
2011. Matourypour P, Shamsi M.
[11] Handayani Esti, Pramono Giri Effect of Massage Therapy on
kiswoyo. Pengaruh masase Labor Pain Reduction in
punggung terhadap Primiparous Women: A
pengurangan nyeri persalinan Systematic Review and Meta-
kala I fase aktif pada ibu analysis of Randomized
bersalin normal di BPM Controlled Clinical Trials in
wilayah kerja puskesmas Iran. Iranian Journal of
tegalrejo kabupaten Magelang. Nursing and Midwifery
Politehnik kesehatan Research. 2017; 22(4): 257-
Kemenkes Semarang. 2012. 261
[19] Wahyuni S dan Wahyuningsih,
E. Pengaruh massage
effleurage terhadap Tingkat nyeri persalinan kala I fase aktif pada ibu
8
Jurnal SIKLUS Volume 08 Nomor 02, Juni 2019 p-ISSN: 2089-6778
e-ISSN: 2549-5054

bersalin di RSU PKU [20] Haghighi, N.B.,Masoumi,


Muhammadiyah S.Z.,& Kazemi, F. Effect of
Delanggu Klaten, Journal Massage Therapy on Duration
Involusi Kebidanan. 2015; of labour : a. randomized
5(10) 43-53 Controlled Trial. Journal of
Clinical and Diagnostic
Research. 2016; 10(4): 12-15

Anda mungkin juga menyukai