Anda di halaman 1dari 12

PENGARUH KOMPRES HANGAT TERHADAP PENGURANGAN

NYERI PERSALINAN PADA KALA 1 FASE AKTIF DI BPS BIDAN


KOKOM KOMARIAH CIJATI-MAJALENGKA TAHUN 2016

Oleh : Inna Antriana

ABSTRAK

Pengelolaan nyeri persalinan merupakan salah satu tujuan utama perawatan


bersalin. Kompres hangat yang dilakukan di daerah sakrum ibu (punggung bawah)
terbukti dapat mengurangi nyeri persalinan. Hasil studi pendahuluan yang dilakukan
penulis di BPS Kokom Komariah, terhadap 6 ibu bersalin, terdapat 3 orang (50%) ibu
inpartu yang menyatakan merasakan rasa nyaman dalam proses persalinan dan ibu diberi
kompres air hangat oleh bidan dan 3 orang (50%) lainnya menyatakan nyeri sekali pada
saat proses persalinannya karena tidak diberi kompres air hangat oleh bidan.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Berdasarkan hasil penelitian,
diketahui bahwa dari 30 responden sebelum teknik kompres hangat pada punggung yang
mengalami tingkat nyeri ringan sebanyak 3 orang (10,0%), nyeri sedang sebanyak 20
orang (66,7%) dan nyeri berat sebanyak 7 orang (23,3%). Hal ini menunjukkan bahwa
lebih dari setengahnya tingkat nyeri pada ibu inpartu sebelum teknik kompres hangat
pada punggung adalah sedang (66,7%).
Teknik kompres hangat dapat dijadikan sebagai salah satu asuhan kebidanan pada
ibu inpartu untuk mengatasi rasa nyeri pada persalinan dan untuk memperlancar proses
persalinan. Sebagai bidan perlu mengetahui dan memahami teknik kompres hangat untuk
mengurangi tingkat nyeri saat persalinan pada ibu, sehingga ibu merasa nyaman ketika
bersalin dan hendaknya tetap dilakukan sesuai dengan kondisi klien dengan pendekatan
yang baik sebelumnya, karena kompres air hangat tidak mempunyai efek pada janin
maupun ibu, lebih aman dan lebih murah.

JURNAL KAMPUS STIKes YPIB Majalengka # Volume IV No. 10 Oktober 2016


1
PENDAHULUAN

Program pembangunan kesehatan aktifitas sistem saraf simpatis, perubahan


di Indonesia dewasa ini masih tekanan darah, denyut jantung, pernafasan
diprioritaskan pada upaya peningkatan dan apabila tidak segera diatasi maka akan
derajat kesehatan Ibu dan anak, terutama meningkatkan rasa khawatir, tegang, takut
pada kelompok yang paling rentan dan stress. Nyeri pada ibu bersalin juga
kesehatan yaitu ibu hamil, bersalin dan menyebabkan meningkatnya kadar
bayi pada masa perinatal. Hal ini ditandai katekolamin atau hormon stres seperti
dengan tingginya Angka Kematian Ibu epinefrin dan kortisol. Peningkatan kadar
(AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) katekolamin atau hormon stres dapat
(Kementerian Kesehatan RI, 2015). mengurangi kemampuan tubuh menahan
AKI di Indonesia saat ini masih rasa nyeri (Maryunani, 2010).
cukup tinggi. Berdasarkan hasil Survey Pengelolaan nyeri persalinan
Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) merupakan salah satu tujuan utama
pada tahun 2012, AKI di Indonesia masih perawatan bersalin. Tujuan keseluruhan
tinggi yaitu sebesar 359 orang per 100.000 dalam pengobatan nyeri adalah
kelahiran hidup. Sedangkan AKB di mengurangi nyeri sebesar-besarnya
Indonesia tahun 2012 sebesar 32 per 1.000 dengan kemungkinan efek samping paling
kelahiran hidup (Kementerian Kesehatan kecil (Price, 2009). Penatalaksanaan
RI, 2015). dalam mengatasi nyeri persalinan
Upaya untuk mencegah kematian berdasarkan penelitian di sembilan rumah
ibu dilakukan dengan mencanangkan sakit di Amerika Serikat tahun 1996,
program safe motherhood yaitu sebanyak 4.171 pasien, yang
meningkatkan pelayanan keluarga persalinannya ditolong oleh perawat-bidan
berencana, asuhan kehamilan, persalinan menggunakan beberapa tipe
yang bersih dan aman serta pelayanan penatalaksanaan nyeri untuk mengatasi
obstetrik (Johariyah, 2012). Kehamilan, nyeri. Ibu bersalin tersebut sekitar 90% di
persalinan dan masa nifas merupakan antaranya memilih metode non
peristiwa fisiologis dalam setiap farmakologis untuk mengatasi nyeri
perkembangan seorang wanita menjadi (Manurung, 2011).
ibu. Namun, kematian ibu berkaitan Metode non farmakologis
dengan komplikasi pada saat kehamilan merupakan suatu pendekatan yang
dan persalinan (Suririnah, 2010). digunakan untuk menghilangkan nyeri
Peristiwa fisiologis pada saat tanpa menggunakan obat-obatan. Terapi
persalinan terkadang dapat menimbulkan kompres panas dan dingin merupakan
trauma pada ibu karena nyeri yang salah satu metode non farmakologis untuk
dialaminya. Beberapa ibu bahkan ada mengatasi nyeri. Terapi ini perlu
yang trauma untuk hamil dan melahirkan diberikan bagi semua ibu melahirkan
lagi karena takut akan mengalami nyeri sebagai salah satu intervensi terapi nyeri
yang sama. Bagi ibu yang pernah di pelayanan kesehatan yakni rumah sakit,
melahirkan, nyeri persalina merupakan Puskesmas maupun klinik bersalin
nyeri yang paling menyakitkan apalagi (Dolatian, 2011). Metode non
bagi ibu-ibu yang baru pertama kali farmakologis merupakan metode yang
merasakannya (Kementerian Kesehatan paling sering digunakan untuk
RI, 2015). mengurangi nyeri. Metode ini mempunyai
Rasa nyeri pada persalinan dalam risiko yang sangat rendah, bersifat murah,
hal ini adalah nyeri kontraksi uterus yang simpel, efektif, tanpa efek yang
dapat mengakibatkan peningkatan merugikan dan dapat meningkatkan
JURNAL KAMPUS STIKes YPIB Majalengka # Volume IV No. 10 Oktober 2016
2
kepuasan selama persalinan (Berman, dengan adanya pengurangan nyeri
2009). persalinan akan mempertahankan
Kompres hangat dapat dilakukan beberapa sensasi kontraksi uterus dan
di bawah punggung, pangkal paha, perut, kemampuan untuk mengejan (Dolatian,
atau bawah bahu selama persalinan. 2011).
Prinsip kerja kompres hangat secara Hasil penelitian Manurung (2011)
konduksi di mana terjadi perpindahan mengenai pengaruh tehnik pemberian
panas dari media panas ke dalam perut kompres hangat terhadap perubahan skala
yang akan melancarkan sirkulasi darah nyeri persalinan pada klien primigravida
dan menurunkan ketegangan otot menunjukkan bahwa pemberian terapi
sehingga akan menurunkan nyeri pada kompres hangat sangat efektif dalam
wanita disminore primer juga pada kala I menurunkan nyeri persalinan. Sementara
persalinan, karena pada wanita ini hasil penelitian Khofia (2014) perbedaan
mengalami kontraksi uterus dan kontraksi efektivitas teknik pijat (massage
otot polos (Prawirohardjo, 2011). effleurage) dan kompres hangat terhadap
Kompres hangat yang dilakukan nyeri persalinan kala I fase aktif di
di daerah sakrum ibu (punggung bawah) Wilayah Kerja Puskesmas Bergas
terbukti dapat mengurangi nyeri Kabupaten Semarang menunjukkan
persalinan. Melalui tehnik kompres hangat bahwa ada perbedaan sebelum dan
selama proses persalinan dapat sesudah diberikan kompres hangat pada
mempertahankan komponen sistem ibu bersalin kala I fase aktif.
vaskuler dalam keadaan vasodilatasi Salah satu BPS di Kabupaten
sehingga sirkulasi darah ke otot panggul Majalengka dengan jumlah persalinan
menjadi homeostatis serta dapat yang cukup banyak setiap tahunnya
mengurangi kecemasan dan ketakutan terdapat di BPS Kokom Komariah yang
serta beradapatasi dengan nyeri selama tepatnya berada di Kelurahan Cijati
proses persalinan (Brenda, 2011). Kecamatan Majalengka. Pada tahun 2014
Umumnya, ibu dalam kala I fase jumlah persalinan di BPS Kokom
aktif persalinan mengalami Komariah sebanyak 380 persalinan dan
ketidaknyamanan berupa nyeri yang pada tahun 2015 menjadi 396 persalinan.
diakibatkan oleh peningkatan kontraksi Dari data tersebut maka rata-rata
rahim dan terjadinya spasme (kekakuan) persalinan setiap bulannya di BPS Kokom
otot-otot, membuat ibu inpartu pada fase Komariah mencapai 32 persalinan.
ini membutuhkan asuhan yang tepat Hasil studi pendahuluan yang
berupa pemenuhan rasa nyaman (bebas dilakukan penulis di BPS Kokom
nyeri) dalam proses persalinan. Kemudian Komariah, terhadap 6 ibu bersalin,
kompres hangat bermanfaat untuk terdapat 3 orang (50%) ibu inpartu yang
merelaksasikan otot-otot yang mengalami menyatakan merasakan rasa nyaman
spasme (kekakuan) pada proses dalam proses persalinan dan ibu diberi
persalinan. Panas juga merangsang serat kompres air hangat oleh bidan dan 3 orang
saraf yang menutup gerbang sehingga (50%) lainnya menyatakan nyeri sekali
transmisi implus nyeri ke medulla spinalis pada saat proses persalinannya dan ibu
dan otak dapat dihambat. Di samping itu,

JURNAL KAMPUS STIKes YPIB Majalengka # Volume IV No. 10 Oktober 2016


3
tidak diberi kompres air hangat oleh agar tidak terjadi penyulit selama
bidan. persalinan, maka penulis akan melakukan
Berdasarkan fenomena tersebut, penelitian dengan judul “Pengaruh
penulis tertarik untuk meneliti tentang Kompres Hangat Terhadap Pengurangan
kompres hangat pada punggung ibu Nyeri Persalinan Pada Kala 1 Fase Aktif
bersalin dan mengingat pentingnya di BPS Bidan Kokom Komariah Cijati-
memberikan rasa nyaman atas rasa nyeri Majalengka Tahun 2016”.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah keadaan kelompok sebelum diberi


penelitian kuantitatif, metode penelitian perlakukan. Desain penelitian one group
yang dilakukan adalah Quasy pretest posttest desain ini diukur dengan
Eksperimental Design/ Eksperimen semu. menggunakan pre test yang dilakukan
Penelitian eksperimen semu merupakan sebelum diberi perlakuan dan post test
penelitian eksperimen yang dilaksanakan yang dilakukan setelah diberi perlakuan
pada satu kelompok saja yang dinamakan dengan kompres hangat. Sampel adalah
kelompok eksperimen tanpa ada sebagian atau wakil populasi yang diteliti
kelompok pembanding atau kelompok (Arikunto, 2012). Besar sampel pada
kontrol (Arikunto, 2012). penelitian ini berdasarkan consecutive
Desain penelitiannya sampling. Consecutive sampling yaitu
menggunakan one group pretest posttest pemilihan sampel dengan menetapkan
desain, yaitu penelitian eksperimen yang subjek yang memenuhi kriteria penelitian
dilaksanakan pada satu kelompok saja dimasukkan dalam penelitian sampai
yang dipilih secara random dan tidak kurun waktu tertentu, sehingga jumlah
dilakukan tes kestabilan dan kejelasan responden dapat terpenuhi.

HASIL PENELITIAN

a. Gambaran Nyeri Persalinan Pada Kala Komariah Cijati – Majalengka Tahun


1 Fase Aktif Sebelum Diberi Kompres 2016.
Hangat di BPS Bidan Kokom

N Nyeri Persalinan Sebelum Frekuensi Prosentase


o Diberi Kompres Hangat (F) (%)
1 Nyeri ringan 3 10.0
2 Nyeri sedang 20 66.7
3 Nyeri berat 7 23.3
Jumlah 30 100

Berdasarkan tabel 5.2, dapat mengalami nyeri ringan sebanyak 3 orang


diketahui bahwa dari 30 responden (10,0%), nyeri sedang sebanyak 20 orang
sebelum teknik kompres hangat yang (66,7%) dan nyeri berat sebanyak 7 orang

JURNAL KAMPUS STIKes YPIB Majalengka # Volume IV No. 10 Oktober 2016


4
(23,3%). Hal tersebut menunjukkan BidanKokom Komariah Cijati-
bahwa lebih dari setengahnya tingkat Majalengka Tahun 2016 adalah sedang
persalinan pada kala 1 fase aktif sebelum (66,7%).
diberi kompres hangat di BPS

b. Gambaran Nyeri Persalinan Pada Kala Komariah Cijati - MajalengkaTahun


1 Fase Aktif Sesudah Diberi Kompres 2016.
Hangat di BPS Bidan Kokom

NNyeri Persalinan Sesudah Frekuensi Prosentase


o Diberi Kompres Hangat (F) (%)
1 Nyeri ringan 11 36.7
2 Nyeri sedang 17 56.7
3 Nyeri berat 2 6.7
Jumlah 30 100

Berdasarkan tabel 5.3, dapat menunjukkan bahwa lebih dari


diketahui bahwa dari 30 responden setengahnya tingkat persalinan pada kala
sesudah kompres hangat yang mengalami 1 fase aktif sesudah diberi kompres hangat
tingkat nyeri ringan sebanyak 11 orang di BPS BidanKokom Komariah Cijati-
(36,7%), nyeri sedang sebanyak 17 orang Majalengka Tahun 2016 adalah sedang
(56,7%) dan nyeri berat sebanyak 2 orang (56,7%).
(6,7%). Berdasarkan data tersebut

2. Analisis Bivariat

Pengaruh Kompres Hangat Kokom Komariah Cijati - Majalengka


Terhadap Pengurangan Nyeri Persalinan Tahun 2016
Pada Kala 1 Fase Aktif di BPS Bidan

Variabel Mean n Beda Mean


Nyeri sebelum 5.37 30
0.87
Nyeri sesudah 4.50 30

Berdasarkan tabel 5.4, diketahui mengetahui apakah ada pengaruh atau


bahwa rata-rata nyeri sebelum teknik tidak pemberian teknik kompres hangat
kompres hangat sebesar 5,37 dan sesudah terhadap nyeri pada ibu bersalin pada kala
teknik kompres hangat sebesar 4,50. Hal 1 fase aktif, maka dilakukan penghitungan
ini menunjukkan adanya penurunan nyeri uji t-berpasangan dengan hasil sebagai
pada ibu inpartu dengan perlakuan berikut :
kompres hangat sebesar 0,87. Untuk

Beda
Variabel Mean n t Nilai p
Mean
3
Nyeri sebelum 5.37
0
0.87 3.970 0.000
3
Nyeri sesudah 4.50
0

JURNAL KAMPUS STIKes YPIB Majalengka # Volume IV No. 10 Oktober 2016


5
Setelah diperoleh nilai t hitung Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa
yaitu sebesar 3,970 kemudian ada perbedaan rata-rata persalinan pada
dibandingkan dengan nilai t tabel kala 1 fase aktif sesudah diberi kompres
diperoleh untuk n = 30 dengan DF = (N-1) hangat di BPS Bidan Kokom Komariah
atau 30-1 = 29 pada α = 0,05 sebesar 1,69, Cijati - Majalengka Tahun 2016.
maka nilai t hitung (3,97) > t tabel (1,69).

PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil penelitian, pendidikan, khususnya pendidikan agama


diketahui bahwa dari 30 responden Islam sangat pesat, karena Cijati tempat
sebelum teknik kompres hangat pada berdirinya beberapa pondok pesantren
punggung yang mengalami tingkat nyeri yang terus berkesinambungan sampai
ringan sebanyak 3 orang (10,0%), nyeri sekarang.
sedang sebanyak 20 orang (66,7%) dan Nyeri pada persalinan merupakan
nyeri berat sebanyak 7 orang (23,3%). Hal peristiwa fisiologis namun jika tidak
ini menunjukkan bahwa lebih dari diatasi dapat mengakibatkan ibu
setengahnya tingkat nyeri pada ibu inpartu mengalami stres sehingga dapat
sebelum teknik kompres hangat pada menghambat kelancaran persalinan. Pada
punggung adalah sedang (66,7%). penelitian ini tidak ditemukan ibu bersalin
BPS Bidan Kokom Komariah yang mengalami nyeri berat, sehingga ibu
merupakan salah satu bidan yang masih dapat berkomunikasi dengan
berlokasi di Kelurahan Cijati. Bidan petugas dan melaksanakan intruksi yang
Kokom Komariah sudah cukup lama dianjurkan kepada ibu. Peristiwa fisiologis
menjalankan profesi kebidanan dan pada saat persalinan terkadang dapat
melayani seluruh pasien dari Kelurahan menimbulkan trauma pada ibu karena
Cijati maupun dari luar Kelurahan Cijati. nyeri yang dialaminya. Beberapa ibu
Setiap bulannya rata-rara persalinan di bahkan ada yang trauma untuk hamil dan
Bidan Kokom Komariah antara 20-30 melahirkan lagi karena takut akan
persalinan. Pengalaman yang sudah cukup mengalami nyeri yang sama. Bagi ibu
lama, sehingga sudah dikenal di tengah- yang pernah melahirkan, nyeri persalinan
tengah masyarakat Kelurahan Cijati. merupakan nyeri yang paling
Umumnya persalinan dilakukan secara menyakitkan apalagi bagi ibu-ibu yang
spontan, meskipun ada beberapa yang baru pertama kali merasakannya
dirujuk ke RSUD Majalengka atau ke (Suririnah, 2010).
dokter kandungan yang terdekat. Sebagian Rasa nyeri pada persalinan dalam
besar daerah Cijati merupakan daerah hal ini adalah nyeri kontraksi uterus yang
yang padat penduduk, saat ini jumlah dapat mengakibatkan peningkatan
penduduk di Kelurahan Cijati sebanyak aktifitas sistem saraf simpatis, perubahan
4.600 orang dengan luas wilayah 224.493 tekanan darah, denyut jantung, pernafasan
yang tersebar di 5 lingkungan (Dahlia, dan apabila tidak segera diatasi maka akan
Melati, Raharja, Pusaka Indah, dan meningkatkan rasa khawatir, tegang, takut
Sukajaya) dan 10 RW 26 RT. Masyarakat dan stress. Nyeri pada ibu bersalin juga
Cijati sangat terkenal dengan gotong menyebabkan meningkatnya kadar
royongnya, hajatan, kematian, dan katekolamin atau hormon stres seperti
membangun rumah, terbukti lagi dengan epinefrin dan kortisol. Peningkatan kadar
pembangunan fisik berbasis swadaya katekolamin atau hormon stres dapat
terlaksana sukses, ini terbukti kepedulian mengurangi kemampuan tubuh menahan
masyarakat Cijati sangat tinggi terhadap rasa nyeri (Maryunani, 2010).
lingkungan. Kemajuan di bidang

JURNAL KAMPUS STIKes YPIB Majalengka # Volume IV No. 10 Oktober 2016


6
Hasil penelitian ini sejalan dengan inpartu yang tidak mengalami perubahan
hasil penelitian Manurung (2011) nyeri setelah teknik ini. Tidak adanya
mengenai pengaruh tehnik pemberian perubahan atau bahkan justru mengalami
kompres hangat terhadap perubahan skala peningkatan dapat dikarenakan oleh
nyeri persalinan pada klien primigravida beberapa hal, seperti kondisi sakit yang
menunjukkan bahwa sebagian besar dialami ibu sudah tidak bisa dikendalikan
responden sebelum teknik pemberian karena ibu mengalami stress atau cemas,
kompres hangat diberikan adalah nyeri keluarga kurang memberikan support dan
sedang (60%). Nyeri sedang merupakan faktor lainnya seperti pendidikan ibu
nyeri yang normal dan ibu masih dapat rendah dan ibu baru pertama kali
mengikuti petunjuk atau intruksi sehingga mengalami persalinan (Suririnah, 2010).
pemberian teknik kompres hangat dapat Pengelolaan nyeri persalinan
dilakukan untuk menurunkan skala nyeri merupakan salah satu tujuan utama
pada ibu. perawatan bersalin. Tujuan keseluruhan
Menurut peneliti, bahwa hasil dalam pengobatan nyeri adalah
penelitian ini sejalan dengan hasil mengurangi nyeri sebesar-besarnya
penelitian sebelumnya dan juga dengan kemungkinan efek samping paling
mendukung teori yang sudah ada. Maka kecil (Price, 2009). Penatalaksanaan
dari itu tingkat nyeri pada persalinan perlu dalam mengatasi nyeri persalinan
di atasi salah satunya dengan metode non berdasarkan penelitian di sembilan rumah
farmakologis dengan cara teknik kompres sakit di Amerika Serikat tahun 1996,
hangat. Bidan atau tenaga kesehatan sebanyak 4.171 pasien, yang
dalam mengatasi nyeri pada ibu bersalin persalinannya ditolong oleh perawat-bidan
dapat menggunakan cara ini, karena lebih menggunakan beberapa tipe
praktis dan lebih murah. penatalaksanaan nyeri untuk mengatasi
Berdasarkan hasil penelitian, nyeri. Ibu bersalin tersebut sekitar 90%
diketahui bahwa dari 30 responden diantaranya memilih metode non
sesudah teknik kompres hangat pada farmakologis untuk mengatasi nyeri
punggung yang mengalami tingkat nyeri (Manurung, 2009:16).
ringan sebanyak 11 orang (36,7%), nyeri Metode non farmakologis
sedang sebanyak 17 orang (56,7%) dan merupakan suatu pendekatan yang
nyeri berat sebanyak 2 orang (6,7%). Hal digunakan untuk menghilangkan nyeri
ini menunjukkan bahwa lebih dari tanpa menggunakan obat-obatan. Terapi
setengahnya tingkat nyeri pada ibu inpartu kompres panas dan dingin merupakan
sesudah teknik kompres hangat pada salah satu metode non farmakologis untuk
punggung adalah sedang (56,7%). mengatasi nyeri. Terapi ini perlu
Setelah pemberian teknik diberikan bagi semua ibu melahirkan
kompres hangat ada perubahan tingkat sebagai salah satu intervensi terapi nyeri
nyeri pada inpartu meskipun tidak di pelayanan kesehatan yakni rumah sakit,
semuanya mengalami perubahan. Pada Puskesmas maupun klinik bersalin
penelitian ini membuktikan bahwa teknik (Dolatian, 2011). Metode non
kompres hangat pada punggung efektif farmakologis merupakan metode yang
dapat mengurangi rasa nyeri pada inpartu, paling sering digunakan untuk
meskipun penurunan nyeri pada mengurangi nyeri. Metode ini mempunyai
persalinan hanya 0,87. Hal ini dapat risiko yang sangat rendah, bersifat murah,
dikarenakan dari 30 responden sebanyak simpel, efektif, tanpa efek yang
19 orang (63,3%) yang mengalami merugikan dan dapat meningkatkan
penurunan nyeri, dan 11 orang (36,7%) kepuasan selama persalinan (Berman,
tidak mengalami perubaha. Berdasarkan 2009).
data tersebut artinya ada beberapa ibu

JURNAL KAMPUS STIKes YPIB Majalengka # Volume IV No. 10 Oktober 2016


7
Hasil penelitian ini sejalan dengan lokal, sirkulasi, dan metabolisme jaringan.
hasil penelitian Manurung (2011) Melalui kompres hangat akan mengurangi
mengenai pengaruh tehnik pemberian spasme otot dan meningkatkan ambang
kompres hangat terhadap perubahan skala nyeri, disamping itu dapat membuat ibu
nyeri persalinan pada klien primigravida bersalin lebih tenang. Kompres hangat
menunjukkan bahwa sebagian besar dapat memblok rasa sakit di rahim, leher
responden sebelum tehnik pemberian rahim dan bagian atas vagina. Namun
kompres hangat diberikan adalah nyeri demikian, otot panggul masih tetap dapat
sedang (55%). Meskipun sebagian besar melakukan gerakan rotasi kepala bayi
dengan kategori sedang, tetapi nyeri untuk keluar melalui jalan lahir.
ringan pada ibu inpartu mengalami Pengurangan nyeri persalinan juga tetap
penurunan setelah pemberian kompres mempertahankan beberapa sensasi
hangat. kontraksi uterus dan kemampuan untuk
Menurut peneliti, bahwa hasil mengejan (Dolatian, 2011).
penelitian ini sejalan dengan penelitian Kompres hangat dapat dilakukan
sebelumnya dan teori yang sudah ada dibawah punggung, pangkal paha, perut,
bahwa pemberian teknik kompres hangat atau bawah bahu selama persalinan.
pada punggung dapat menurunkan tingkat Namun, pada penelitian ini kompres
nyeri pada persalinan. Melalui kompres hangat dilakukan di punggung bawah.
hangat meskipun tidak seluruhnya dapat Melalui tehnik kompres hangat selama
teratasi namun paling tidak dapat proses persalinan dapat mempertahankan
berkurang tingkat nyeri yang ibu alami komponen sistem vaskuler dalam keadaan
saat persalinan, maka dari itu kompres vasodilatasi sehingga sirkulasi darah ke
hangat dapat dijadikan sebagai alternatif otot panggul menjadi homeostatis serta
bidan atau petugas kesehatan untuk dapat mengurangi kecemasan dan
mengatasi nyeri pada ibu bersalin dan ketakutan serta beradapatasi dengan nyeri
keuntungan lainnya yaitu dapat selama proses persalinan (Dolatian, 2011).
memperlancar persalinan Hasil penelitian ini sejalan dengan
Berdasarkan hasil penelitian hasil penelitian Yusniar Siregar di
diketahui bahwa nyeri ringan mengalami Poltekes Kemenkes Medan pada tahun
kenaikan sesudah teknik kompres hangat 2012 menunjukkan bahwa rata-rata nyeri
pada punggung dilakukan, sedangkan pada kelompok intervensi adalah 4,75 dan
nyeri sedang dan berat cenderung rata-rata kelompok kontrol 8,30 dan
menurun sesudah teknik kompres hangat kesimpulannya adalah ada pengaruh yang
dilakukan. Diketahui bahwa rata-rata signifikan dari nilai (P <0,000) teknik
tingkat nyeri sebelum teknik kompres kompres hangat dalam mengurangi rasa
hangat sebesar 5,37 dan sesudah teknik sakit saat persalinan kala I fase aktif dan
kompres hangat sebesar 4,50. Hal ini kompres hangat sebagai intervensi dapat
menunjukkan adanya penurunan nyeri mengurangi rasa sakit saat persalinan.
pada ibu inpartu dengan perlakuan teknik Hasil penelitian lainnya yaitu
kompres hangat sebesar 0,87. Menurut yang dilakukan Dian Puspita Yani dan
penghitungan uji t-berpasangan, Uswatun Hasanah pada tahun 2012 di
menunjukkan bahwa nilai t hitung (3,97) Jombang dengan libatkan 8 responden dan
> t tabel (1,69). Dengan demikian dapat kesimpulannya didapatkan hasil uji
dinyatakan bahwa ada pengaruh teknik statistik Mann Whitney-U menghasilkan
kompres hangat terhadap tingkat nyeri nilai Z-2,049 < Z tabel dengan Asymp sig
pada inpartu . 0,04, yang menunjukkan bahwa
Hasil penelitian ini mendukung pemberian kompres air hangat
teori Maryunani (2009) bahwa kompres mengurangi rasa nyeri dalam proses
hangat dapat meningkatkan suhu kulit persalinan kala I fase aktif.

JURNAL KAMPUS STIKes YPIB Majalengka # Volume IV No. 10 Oktober 2016


8
Hasil penelitian Zulfa (2015) di penelitian sebelumnya bahwa pemberian
RSUD Sunan Gunung Jati Cirebon teknik kompres hangat dapat menurunkan
menunjukkan bahwa ada pengaruh tingkat nyeri pada ibu inpartu. Namun,
kompres hangat di punggung dengan dalam pelaksanaannya perlu
penurunan nyeri persalinan. Sebelum memperhatikan suasana dan kondisi ibu
persalinan tingkat nyeri umumnya adalah agar teknik kompres hangat benar-benar
sedang sedangkan setelah dikompres dapat bermanfaat menurunkan nyeri
hangat menjadi nyeri ringan. Demikian persalinan. Teknik ini dapat menjadi
juga dengan hasil penelitian Windy (2015) masukan untuk bidan dalam memberikan
di RSUD Sumedang menunjukkan bahwa asuhan kebidanan pada ibu dalam
ada hubungan antara kompres hangat persalinan untuk mengatasi tingkat nyeri
terhadap penurunan nyeri persalinan. persalinan.
Menurut asumsi peneliti, bahwa
hasil penelitian ini sejalan dengan

KESIMPULAN
persalinan kala 1 fase aktif sesudah
1. Lebih dari setengahnya (66,7%) ibu diberi kompres hangat.
bersalin mengalami nyeri sedang pada 3. Ada pengaruh kompres hangat
persalinan kala 1 fase aktif sebelum terhadap pengurangan nyeri
diberi kompres hangat. persalinan pada kala 1 fase aktif.
2. Lebih dari setengahnya (56,7%) ibu
bersalin mengalami nyeri sedang pada

SARAN

Salah satu langkah untuk memahami teknik kompres hangat untuk


meningkatkan pelayanan pada ibu bersalin mengurangi tingkat nyeri saat persalinan
adalah dengan cara melakukan kompres pada ibu, sehingga ibu merasa nyaman
hangat pada ibu bersalin.Teknik kompres ketika bersalin dan hendaknya tetap
hangat dapat dijadikan sebagai salah satu dilakukan sesuai dengan kondisi klien
asuhan kebidanan pada ibu inpartu untuk dengan pendekatan yang baik
mengatasi rasa nyeri pada persalinan dan sebelumnya, karena kompres air hangat
untuk memperlancar proses persalinan. tidak mempunyai efek pada janin maupun
Sebagai bidan Perlu mengetahui dan ibu, lebih aman dan lebih murah.

DAFTAR PUSTAKA

Ambarwati, R. E. 2009. Asuhan Berman, A. 2009. Buku Ajar Praktik


Kebidanan Nifas. Jogjakarta: Keperawatan Klinis. Jakarta:
Mitra. Cendika Press. Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Arikunto, S. 2012. Prosedur Penilaian Brenda,L. 2011. Lane (2011). Using


Suatu Pendekatan Praktek. Warm Compresses In Labor To
Jakarta : Rineka Cipta Reduce Pain And Tearing, http://
www.suite101.com, diakses
Asrinah, S. P. 2010.Konsep Kebidanan. tanggal 15 Desember 2015.
Yogyakarta: Graha Ilmu.

JURNAL KAMPUS STIKes YPIB Majalengka # Volume IV No. 10 Oktober 2016


9
Chamberlain, G. 2012. ABC Asuhan Manuaba, IBG. 2009. Gadar Obstetri &
Persalinan. Jakarta : Penerbit Ginekologi & Obstetri Ginekologi
Buku Kedokteran EGC. Sosial Untuk Profesi
Bidan. Jakarta: Penerbit Buku
Dewi, V. N. L. 2010. Asuhan Neonatus Kedokteran EGC.
Bayi dan Anak Balita. Jakarta:
Salemba Medika Manurung, S. 2011. Pengaruh Tehnik
Pemberian Kompres Hangat
Dolatian, M. 2011. The Effect Of Terhadap Perubahan Skala Nyeri
Reflexology On Pain Intensity Persalinan Pada Klien
And Duration Of Labor On Primigravida. Jurnal Health
Primiparas. 2011. Quality Vol. 4 No. 1, Nopember
http:/www.ircmj.com, diakses 2011.
tanggal 15 Desember 2015. www.poltekkesjakarta1.ac.id,
diakses tanggal 20 Desember
Hidayat, 2010. Ketrampilan Dasar 2015.
Praktek Klinik Untuk Kebidanan.
Jakarta : Salemba Medika. Marmi. 2011. Asuhan Kebidanan
JNPK-KR. 2008. Asuhan Persalinan Patologi. Yogyakarta: Pustaka
Normal. Jakarta: Departemen Pelajar.
Kesehatan RI JNPK-KR.
Maryunani, A. 2010. Nyeri Dalam
Johariyah, 2012. Asuhan Kebidanan Persalinan. Jakarta:Trans Info
Persalinan dan Bayi Baru Lahir. Media.
Jakarta: Trans Info Media
Notoatmodjo, S. 2010. Metodelogi
Kementerian Kesehatan RI. 2015. Profil Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT
Kesehatan Indonesia Tahun 2014. Rineka Cipta.
Jakarta: Kementerian Kesehatan
RI. Potter dan Perry. 2009. Buku Ajar
Fundamental Keperawatan.
Khofia, N. 2014. Perbedaan Efektivitas Jakarta: Penerbit Buku
Teknik Pijat (Massage Effleurage) Kedokteran EGC.
Dan Kompres Hangat Terhadap
Nyeri Persalinan Kala I Fase Prawirohardjo, S. 2011. Ilmu Kebidanan.
Aktif di Wilayah Kerja Puskesmas Jakarta : Yayasan Bina Pustaka
Bergas Kabupaten Semarang. Sarwono Prawirohardjo.
Artikel Penelitian Program Studi
D-IV Kebidanan STIKES Ngudi Price, S. 2009. Patofisiologi Konsep
Waluyo Klinik Proses Proses Penyakit.
Ungaran.perpusnwu.web.id/karyai Jakarta: Penerbit Buku
lmiah/documents,diakses tanggal Kedokteran EGC.
24 Desember 2015.
Safrudin dan Hamidah, 2009. Kebidanan
Manuaba, IBG. 2008. Ilmu Kebidanan, Komunitas. Jakarta: Penerbit
Penyakit Kandungan & Keluarga Buku Kedokteran EGC.
Berencana Untuk Pendidikan
Bidan. Jakarta: Penerbit Buku Saifuddin, A. B. 2008. Pelayanan
Kedokteran EGC. Kesehatan Maternal Dan
Neonatal. Jakarta : Bina Pustaka.

JURNAL KAMPUS STIKes YPIB Majalengka # Volume IV No. 10 Oktober 2016


10
Sekaran, 2006. Research Methods for
Business. Jakarta: Salemba
Empat.

Simkin, P. 2008. Panduan Lengkap


Kehamilan, Melahirkan dan Bayi.
Jakarta : Arcanrik.

Sudarti. 2012. Teori Pengukuran Nyeri &


Nyeri. Persalinan, Yogyakarta :
Nuha Medika.

Sugiyono. 2013. Statistika untuk


Penelitian. Bandung: CV.
Alfabeta.

Suririnah. 2010. Buku Pintar Kehamilan


dan Persalinan. Jakarta : PT.
Gramedia Pustaka Utama.

Varney, H. 2008. Buku Ajar Asuhan


Kebidanan. Jakarta : Penerbit
Buku Kedokteran EGC.

Yuliatun, L. 2008. Penanganan Nyeri


Persalinan Dengan Metode Non
Farmakologi.Malang:Bayumedia.

Windy, L. 2015. Hubungan Kompres


Hangat terhadap Penurunan
Nyeri Persalinan di RSUD
Sumedang. Sumedang: Akademi
Respati Sumedang.

Zulfa, N. 2015. Pengaruh Pemberian


Kompres Hangat terhadap
Penurunan Nyeri Persalinan di
RSUD Sunan Gunung Jati
Cirebon. Cirebon: STIKes
Cirebon.

JURNAL KAMPUS STIKes YPIB Majalengka # Volume IV No. 10 Oktober 2016


11
JURNAL KAMPUS STIKes YPIB Majalengka # Volume IV No. 10 Oktober 2016
12

Anda mungkin juga menyukai