Anda di halaman 1dari 8

Jurnal SMART Kebidanan, 2020, 7 (1), 1-8 SJKB 2020

DOI: http://dx.doi.org/10.34310/sjkb.v7i1.320 pISSN: 2301-6213, eISSN: 2503-0388


http://stikesyahoedsmg.ac.id/ojs/index.php/sjkb

EFEKTIVITAS PEMBERIAN SEDUHAN JAHE TERHADAP FREKUENSI EMESIS GRAVIDARUM


TRIMESTER I

Dewi Aprilia Ningsih, Metha Fahriani, Melly Azhari, Mika Oktarina

STIKes Tri Mandiri Sakti Bengkulu, Jl. Hibrida Raya No 3 Bengkulu, 085368447440
dewiaprilianingsih.i@gmail.com

ABSTRAK

Emesis atau mual dan muntah pada kehamilan merupakan hal yang fisiologis, namun apabila terjadi berkelanjutan menjadi
hiperemesis gravidarum dapat meningkatkan resiko terjadinya gangguan pada kehamilan. Mual dan muntah selama masa
kehamilan dapat diatasi dengan terapi non farmakologi salah satunya menggunakan seduhan jahe. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui efektivitas pemberian seduhan jahe terhadap frekuensi mual dan muntah pada ibu hamil timester I.
Penelitian ini menggunakan desain quasi eksperimen dengan rancangan one group pretest-post test. Populasi dalam
penelitian ini adalah ibu hamil trimester I yang mengalami mual dan muntah. Sampel diambil dengan teknik purposive
sampling sebanyak 22 responden. Analisis data menggunakan uji wilcoxon sign rank. Hasil penelitian didapatkan rata-rata
frekuensi mual dan muntah sebelum dilakukan pemberian seduhan jahe sebesar 9,36 kali/hari, sedangkan rata-rata setelah
dilakukan pemberian seduhan jahe sebesar 4,86 kali/hari. Terdapat perbedaan rata-rata frekuensi mual muntah sebelum
dan sesudah intervensi seduhan jahe dengan nilai Z=-4,123 dan p value = 0,000 . Pemberian seduhan jahe efektif dalam
mengurangi frekuensi mual dan muntah pada ibu hamil trimester I.

Kata kunci : emesis gravidarum; ibu hamil; seduhan jahe; mual dan muntah

THE EFFECTIVENESS OF STEEPING GINGER DRINK TO THE FREQUENCY OF GRAVIDARUM


EMESISTS IN THE FIRST TRIMESTER PREGNANT WOMEN

ABSTRACT

Nausea and vomiting in pregnancy is physiological symptom, but if it continues to be hyperemesis gravidarum it can
increase the risk of pregnancy disorders. Nausea and vomiting during pregnancy can be overcome with non-
pharmacological therapy, one of which uses ginger steeping. This study was aimed to determine the effectiveness of ginger
steeping to the frequency of nausea and vomiting in the first trimester pregnant women. This study used a Quasi
experimental design with a One Group Pretest-Post test design. Samples were taken by purposive sampling technique
amounted to 22 respondents. Data analysis used the Wilcoxon Sign Rank test. The results showed an average frequency of
nausea and vomiting before giving ginger was 9.36, while the average after giving ginger was 4.86. There is a difference in
the average frequency of nausea and vomiting before and after the intervention of ginger steeping with Z value = -4,123 and
p value = 0,000, which means that ginger steeping is effective in reducing the frequency of nausea and vomiting in first
trimester pregnant women.
.
Keywords: emesis gravidarum; pregnant women; steeping ginger; nausea and vomiting

1
Ningsih , et al, Efektivitas Pemberian Seduhan Jahe terhadap Frekuensi Emesis Gravidarum
SJKB, Vol. 7, No.1,Juni 2020, 1-8

LATAR BELAKANG menyebabkan perubahan metabolisme tubuh


Kehamilan adalah fertilisasi atau penyatuan dari Padahal asupan nutrisi yang cukup sangat
spermatozoa dan ovum dilanjutkan dengan diperlukan ibu hamil. Selain untuk kesehatan
nidasi atau implantasi. Kehamilan merupakan dirinya, juga untuk kesehatan janinnya. Dalam
matarantai yang berkesinambungan yang terdiri batas-batas tertentu, keadaan ini masih
dari: ovulasi, migrasi spermatozoa dan ovum, fisiologis. Namun, bila mual muntah sangat
konsepsi dan pertumbuhan zigot, nidasi sering dan mengganggu aktifitas sehari-hari
(implantasi pada uterus) , pembentukan yang kemudian disebut dengan hiperemesis
plasenta, dan tumbuh kembang hasil konsepsi gravidarum dapat mengakibatkan gangguan
sampai aterm (Hanifa Winkjosastro, 2014). kesehatan (Rukiyah and Yulianti, 2013).
Kehamilan menyebabkan perubahan fisik, psikis Mual dan muntah pada kehamilan berlebih
dan hormonal pada tubuh Ibu hamil. Hal atau hiperemesis gravidarum tidak hanya
tersebut menimbulkan mual muntah (morning mengancam kehidupan ibu hamil, namun juga
sickness) yang biasa terjadi pada awal dapat menyebabkan efek samping pada janin
kehamilan (Irianti et al., 2015). seperti abortus, bayi lahir rendah, kelahiran
Mual muntah yang terjadi pada kehamilan prematur, serta malforasi pada bayi baru lahir.
disebabkan karena terjadinya peningkatan Kejadian pertumbuhan janin terhambat
kadar hormon estrogen dan progesteron yang (Intrauterine growth retardation/IUGR)
diproduksi oleh Human Chorionic meningkat pada wanita hamil dengan
Gonadotropine (HCG) dalam serum dari hiperemesis gravidarum (Nengah Runiari,
plasenta. Frekuensi terjadinya mual muntah 2010).
(morning sickness) tidak hanya di pagi hari Mual dan muntah pada kehamilan biasanya
melainkan bisa terjadi di siang bahkan hingga diatasi dengan pemberian terapi farmakologi
malam hari (Aritonang and Evanawy, 2010). yaitu pemberian piridoksin (vitamin B6). Akan
Hampir 50-90% wanita hamil mengalami mual tetapi mual muntah juga dapat diatasi secara
muntah pada trimester pertama. Frekuensi mual non farmakologi atau terapi komplementer
muntah pada primipara terjadi 60-80% dan pada antara lain dengan tanaman herbal atau
multipara terjadi 40-60% (Serry Hutahaen, tradisional yang bisa dilakukan dan mudah di
2013). dapatkan seperti jahe, daun peppermint, lemon,
Menurut World Health Organization (WHO) dll. Oleh karena itu selain, mengkonsumsi obat-
hiperemesis gravidarum terjadi di seluruh obatan untuk mengatasi mual muntah, para ibu
dunia, di antaranya negara- negara benua hamil dapat mencoba berbagai ramuan
Amerika dengan angka kejadian yang beragam tradisional seperti jahe dengan cara diseduh
yaitu mulai 0,5-2%, sebanyak 0,3% di Swedia, (Puspito, 2012).
0,5% di California, 0,8% di Canada, 10,8% di Kandungan jahe yang terdapat pada minyak
China, 0,9% di Norwegia, 2,2% di Pakistan, dan Atsiri Zingiberena (zingirona), zingiberol, bilena,
1,9% di Turki. Sedangkan angka kejadian kurkumen, gingerol, flandrena, memiliki resin
hiperemesis gravidarum di Indonesia adalah pahit yang dapat memblok serotinin yaitu suatu
mulai dari 1-3% dari seluruh kehamilan. neurotransmitter yang disintesiskan pada
Perbandingan insidensi secara umumnya yaitu neuron-neuron serotonergis dalam sistim syaraf
4 : 1000 (Atika, Putra and Thaib, 2016). Menurut pusat dan sel-sel enterokromafin dalam saluran
data Kemenkes RI kejadian mual muntah pada pencernaan, akibatnya kerja otot-otot saluran
ibu hamil di Indonesia berkisar antara 50%-75% pencernaan mengendur dan melemah kemudian
pada trimester pertama atau awal-awal menimbulkan perasaan nyaman dalam perut,
kehamilan (Kemenkes RI, 2017). sehingga mual dan muntah dapat berkurang (
Mual muntah atau Emesis gravidarum ini (Ramadhan, 2013).
menyebabkan penurunan nafsu terjadi t Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh
perubahan keseimbangan elektrolit dengan Ayu, dkk (2017) hasil penelitian didpatkan rata-rata
kalium, kalsium dan natrium yang frekuensi morning sickness sebelum diberikan
minuman jahe hangat yaitu 13 kali dan setelah

2
Jurnal SMART Kebidanan, 2020, 7 (1), 1-8 SJKB 2020
DOI: http://dx.doi.org/10.34310/sjkb.v7i1.320 pISSN: 2301-6213, eISSN: 2503-0388
http://stikesyahoedsmg.ac.id/ojs/index.php/sjkb

diberikan menurun menjadi 3,18 kali. Minuman jahe dengan analisa univariat dan Analisis Bivariat
hangat memberikan pengaruh terhadap penurunan menggunakan Wilcoxon Sign Rank.
frekuensi mual muntah pada ibu hamil trimester Seduhan jahe yang diberikan kepada
pertama (Putri et al., 2017). responden terbuat dari seduhan jahe putih
Studi pendahuluan yang dilakukan peneliti di sebanyak 2,5 gram yang diiris tipis tipis
Puskesmas Lubuk Sanai diketahui bahwa dari 8 kemudian diseduh dengan air panas 250 ml
orang ibu hamil trimester I yang memeriksakan ditambah gula putih sebanyak 10 gram.
kandungan 2 orang mengeluh mengalami mual Seduhan jahe tersebut diminum 2x1 (pagi dan
dan muntah berat, 3 orang mengeluh sore hari) dalam keadaan hangat selama 4 hari.
mengalami mual dan muntah sedang dan 3 Pengukuran frekuensi mual muntah dilakukan
orang mengeluh mengalami mual dan muntah setiap hari. Namun penilaian frekuensi mual dan
ringan. Selama ini intervensi yang diberikan muntah yang digunakan untuk pre adalah
hanya berupa intervensi medis. Selanjutnya, ibu penilaian frekuensi mual dan muntah hari ke 1
belum pernah mengkonsumsi seduhan jahe sebelum diberikan seduhan jahe, sedangkan
untuk mengatasi mual muntah. untuk penilaian post yang diambil adalah
Tujuan penelitian untuk mengetahui frekuensi mual dan muntah hari ke 4 setelah
efektifitas pemberian seduhan jahe terhadap diberikan seduhan jahe.
frekuensi mual dan muntah pada ibu hamil
trimester I di wilayah kerja puskesmas Lubuk HASIL
Sanai Kabupaten Mukomuko. Analisis univariat digunakan untuk melihat
gambaran distribusi frekuensi karakteristik
METODE meliputi; umur, pendidikan dan pekerjaan (Tabel
Penelitian ini menggunakan desain Quasi 1) dan variabel dependen meliputi; rata-rata
eksperimen dengan rancangan One Group frekuensi mual dan muntah sebelum dan
Pretest-Post tes yang dilaksanakan pada sesudah diberikan seduhan jahe (Tabel 2).
Agustus tahun 2019. Populasi pada penelitian
ini adalah ibu hamil trimester I yang mengalami Tabel 1 Distribusi Frekuensi Responden
mual dan muntah yang berada di wilayah kerja Menurut Karakteristik Pada Ibu Hami
Puskesmas Lubuk Sanai Kabupaten Mukomuko Trimester I di Wilayah Kerja
bulan Juli tahun 2019 sebanyak sebanyak 57 Puskesmas Lubuk Sanai Kabupaten
responden. Sampel penelitian l diambil dengan Mukomuko (n=22)
tekhnik purposive sampling, sebanyak 22
responden, dengan kriteria ibu hamil trimester I No Karakteristik Frekuensi Persentase
(kehamilan < 12 minggu) yang mengalami mual Responden (%)
dan muntah fisiologis yang bersedia menjadi 1 Umur
responden dan mau meminum seduhan jahe, < 20 tahun 1 4.5
tanpa riwayat obstetri yang jelek serta tidak 20-35 tahun 21 95.5
memiliki riwayat gastritis atau gangguan saluran 2 Pendidikan
pencernaaan lainnya. Dasar 12 54.5
Menengah 9 40.9
Metode pengumpulan data yang digunakan
Tinggi 1 4.5
dalam penelitian ini adalah dengan 3 Pekerjaan
menggunakan data primer dan sekunder. Tidak Bekerja 13 59.1
Pengumpulan data primer diperoleh langsung Bekerja 9 40.9
dari responden untuk memperoleh data
karakteristik responden dan data frekuensi mual Tabel 1 diketahui bahwa terdapat 21
dan muntah sebelum dan sesudah pemberian responden (95,5%) berada dalam usia
seduhan jahe dengan menggunakan lembar reproduksi sehat, 12 responden (54,5%)
Pregnancy Unique Quantification of Emesis and berpendidikan dasar dan 13 responden (59,1%)
Nausea (PUQE). Analisis data dilakukan tidak bekerja.

3
Ningsih , et al, Efektivitas Pemberian Seduhan Jahe terhadap Frekuensi Emesis Gravidarum
SJKB, Vol. 7, No.1,Juni 2020, 1-8

Tabel 2 Distribusi Tingkat Emesis Sebelum didapatkan 3 responden (13,6%) yang


dan Sesudah Pemberian Seduhan mengalami emesis berat, 14 responden (63,6%)
Jahe Pada Ibu Hami Trimester I di di emesis sedang, dan 5 responden (22,7%)
Wilayah Kerja Puskesmas Lubuk Sanai emesis ringan. Pada hari ke 2 didapatkan 16
Kabupaten Mukomuko (n=22) responden (72,7%) emesis sedang dan 6
responden (27,3 %) emesis ringan.
No Frekuensi Mual Frekuensi Persentase Pada hari ke 3 didapatkan 14 responden
dan Muntah (%) (63,6%) emesis sedang dan 8 responden
(skor PUQE)
(36,4%) emesis ringan. Pada hari ke 4
1 Sebelum
Emesis Berat 3 13.6 didapatkan 5 responden (22,7%) emesis
Emesis Sedang 15 68.2 sedang dan 17 responden (77,3%) emesis
Emesis Ringan 4 18.2 ringan.
2 Sesudah Analisis bivariat digunakan untuk
Emesis Berat 0 0 mengetahui pengaruh variabel independen
Emesis Sedang 5 22.7 (Pemberian Seduhan Jahe) terhadap variabel
Emesis Ringan 17 77.3
dependen (Frekuensi Mual Muntah) yang
digambarkan pada tabel 4.
Tabel 2 menujukkan sebelum dilakukan
pemberian seduhan jahe terdapat 3 responden
Tabel 4 Efektivitas Pemberian Seduhan
(13,6%) dengan emesis berat, 15 responden
Jahe terhadap Frekuensi Emesis Ibu
(68,2%) dengan emesis sedang dan 4
Hami Trimester I di Wilayah Kerja
responden (18,2%) dengan emesis ringan.
Puskesmas Lubuk Sanai Kabupaten
Setelah diberikan seduhan jahe terdapat 5
Mukomuko (n=22)
responden (22,7%) dengan emesis sedang dan
17 responden (77,3%) dengan emesis ringan. Frekuensi Mean Δ Mean SD p
Emesis value
Tabel 3 Distribusi Frekuensi Responden Sebelum 9,36 4,50 2,735
0,000
Menurut Frekuensi Emesis selama Sesudah 4,86 1,807
diberikan Seduhan Jahe Pada Ibu
Hami Trimester I di di Wilayah Kerja Tabel 4 menunjukkan rata-rata frekuensi
Puskesmas Lubuk Sanai Kabupaten emesis pada ibu hamil sebelum diberikan
Mukomuko (n=22) seduhan jahe sebanyak 9,36kali/hari dan
menurun menjadi 4,86 kali/hari setelah
No Frekuensi Emesis Frekuensi Persentase diberikan seduhan jahe. Terdapat perbedaan
(skor PUQE) (100%) rata-rata frekuensi emesis sebelum dan
1 Hari ke 1 sesudah intervensi seduhan jahe dengan beda
Emesis Berat 3 13.6
mean sebesar 4,50 dengan nilai Z=-4,123 dan
Emesis Sedang 14 63.6
nilai p value = 0,000, artinya pemberian
Emesis Ringan 5 22.7
2 Hari ke 2 seduhan jahe efektif dalam mengurangi
Emesis Sedang 16 72.7 frekuensi emesis pada ibu hamil trimester I di
Emesis Ringan 6 27.3 Wilayah kerja Puskesmas Lubuk Sanai
3 Hari ke 3 Kabupaten Mukomuko.
Emesis Sedang 14 63.6
Emesis Ringan 8 36.4 PEMBAHASAN
4 Hari ke 4
Sebagian besar responden pada penelitian ini
Emesis Sedang 5 22.7
Emesis Ringan 17 77.3 dalam usia reproduksi sehat (20-35 tahun) yang
mengalami mual dan muntah. Usia seseorang
Tabel 3 menunjukkan dari 22 responden dapat mempengaruhi mual dan muntah,
yang diberikan intervensi seduhan jahe hari 1 semakin tua usia seseorang maka semakin
jarang mengalami mual muntah. Hal ini dapat

4
Jurnal SMART Kebidanan, 2020, 7 (1), 1-8 SJKB 2020
DOI: http://dx.doi.org/10.34310/sjkb.v7i1.320 pISSN: 2301-6213, eISSN: 2503-0388
http://stikesyahoedsmg.ac.id/ojs/index.php/sjkb

dikarenakan usia membuat seseorang lebih gravidarum ringan bertambah menjadi 17


berpengalaman dalam mengatasi mual muntah, responden. Berdasarkan hasil penelitian dapat
sedangkan pada usia muda sebagian besar dilihat bahwa pemberian seduhan jahe dapat
merupakan kehamilan pertama sehingga belum menurunkan frekuensi mual dan muntah pada
mampu mengatasinya (Putri et al., 2017). ibu hamil trimester I.
Hasil yang didapat, terdapat 12 responden Mual dan muntah pada kehamilan
(54,5%) yang menangalami mual muntah biasanya bersifat ringan dan merupakan kondisi
berpendidikan dasar. Pendidikan rendah seperti yang dapat dikontrol sesuai dengan kondisi ibu
SD-SMP sangat memungkinkan ibu untuk hamil. Namun bila tidak ditangani mual muntah
kurang mendapat informasi yang baik, selain itu ini akan bertambah berat menjadi Hiperemesis
kurangnya keinginan menambah informasi juga Gravidarum. Mengatasi mual muntah selama
mempengaruhi tingkat pengetahuan. masa kehamilan dapat dilakukan melalui
Pendidikan SMA atau pendidikan tinggi tidak tindakan farmakologi maupun non farmakologi.
menutup kemungkinan ibu dapat memiliki Tindakan non farmakologi yang biasa
informasi yang cukup, komunikasi, dan sharing disarankan oleh tenaga kesehatan seperti
sesama ibu sangat mempengaruhi informasi menganjurkan ibu hamil untuk mengkonsumsi
yang diterima (Isnaini and Refiani, 2018). jahe dalam bentuk teh jahe, teknik relaksasi,
Hasil penelitian menunjukkan terdapat 13 dan aromaterapi ( Ardani, 2014).
responden (59,1%) tidak bekerja. Menurut Tiran Menurut Budhawaar (2006, dalam Ummi,
(2009, dalam Ayu, 2017) sebagai ibu rumah 2014), jahe sekurangnya mengandung 19
tangga yang tidak dapat membantu komponen yang berguna bagi tubuh yang salah
perekonomian keluarga dapat menyebabkan satunya gingerol yaitu senyawa paling utama
kekhawatiran tambahan pada ibu hamil dan telah terbukti memiliki aktivitas antiemetik
dikarenakan merasakan kecemasan terhadap (anti muntah) yang manjur dengan bersifat
keadaan keuangan sekarang dan yang akan memblok serotonin, yaitu senyawa kimia
datang. Kekhawatiran ini membuat ibu hamil pembawa pesan. Senyawa ini menyebabkan
merasa tidak sehat sehingga dapat perut berkontraksi sehingga apabila diblok maka
menyebabkan mual muntah pada kehamilan otot-otot saluran pencernaan akan mengendor
(Putri et al., 2017). dan melemah sehingga rasa mual banyak
Hasil dari distribusi Emesis sebelum dan berkurang (Alyamaniyah, 2014).
sedudah pemberian jahe seduh terdapat 15 Hal ini sejalan dengan penelitian Iluh Meta,
responden (68,2%) dengan emesis sedang. dkk (2017) yang menyebutkan bahwa
Frekuensi mual muntah ini dapat terjadi Penurunan frekuensi mual muntah terjadi pada
dikarena kan ibu hamil belum mengetahui hari 3 ke hari 4 dengan rata-rata penurunan
bagaimana mengatasi mual dan muntah sebesar 2,20. Sedangkan untuk penurunan
(emesis gravidarum) yang sedang dialaminya. sebelum dilakukan intervensi wedang jahe dan
Setelah diberikan seduhan jahe terdapat 17 sesudah diberikan sampai hari ke-4,
responden (77,3%) dengan emesis gravidarum menunjukkan penurunan yang signifikan
ringan. Frekuensi mual dan muntah mulai terjadi (Indrayani, Burhan and Widiyanti, 2018).
penurunan pada hari ke 3 dimana responden Hasil penelitian ini juga sejalan dengan
yang mengalami emesis gravidarum berat penelitian Siti Rofi’ah (2017) tentang efektivitas
sudah tidak ada, sedangkan yang mengalami konsumsi jahe dan sereh dalam mengatasi
emesis gravidarum sedang berjumlah 14 morning sickness, hasil penelitian menyebutkan
responden, dan yang mengalami emesis bahwa rata-rata frekuensi kejadian morning
gravidarum ringan bertambah menjadi 8 sickness sebelum pemberian jahe adalah 7,923,
responden. Penurunan yang signifikan terlihat sedangkan setelah pemberian jahe adalah
pada hari ke 4, dimana yang mengalami emesis 4,615. Pemberian jahe efektif dalam mengatasi
gravidarum sedang berkurang menjadi 5 morning sickness (Rofi’ah, Handayani and
responden, sedangkan yang mengalami emesis Rahmawati, 2017).

5
Ningsih , et al, Efektivitas Pemberian Seduhan Jahe terhadap Frekuensi Emesis Gravidarum
SJKB, Vol. 7, No.1,Juni 2020, 1-8

Hasil penelitian menunjukkan adanya selisih dapat digunakan untuk mencegah motion
penurunan rata-rata frekuensi mual dan muntah sickness dan juga anti muntah (Wiraharja et
sebelum dan setelah diberikan seduhan jahe al., 2011).
sebesar 4,50 dan nilai p value = 0,000, yang Khasiat jahe sebagai anti-muntah tidak
artinya pemberian seduhan jahe efektif dalam hanya digunakan untuk penderita gastritis,
mengurangi frekuensi mual dan muntah pada tetapi juga sudah digunakan pada ibu hamil,
ibu hamil trimester I di Wilayah kerja karena jahe dianggap mempunyai efek
Puskesmas Lubuk Sanai Kabupaten samping yang lebih ringan dibanding obat-obat
Mukomuko. anti muntah (Nurdiana, 2018).
Hal ini sejalan dengan penelitian Ika (2019) Hasil penelitan dapat disimpulkan bahwa
tentang Pengaruh Pemberian Minuman Jahe seduhan Jahe efektif dalam menurunkan
(Zingiber Officinale Var. Rubrum) Terhadap frekuensi mual dan muntah pada ibu hamil
Penurunan Emesis Gravidarum Trimester trimester I di wilayah kerja Puskesmas Lubuk
Pertama hasil penelitian menyebutkan adanya Sanai. Jahe merupakan tanaman tradisional
perbedaan yang signifikan frekuensi emesis yang mudah didapatkan oleh masyarakat dan
gravidarum sebelum dan sesudah diberikan sudah banyak digunakan dalam kehidupan
minuman jahe di PMB Kota Padang tahun 2019 sehari-hari seperti sebagai bumbu masakan,
(Ramadhani and Fanny Ayudia, 2019). memberi rasa dan aroma pada makanan dan
Penelitian ini juga didukung penelitian yang minuman, bahkan sudah banyak digunakan
dilakukan oleh Dyah dkk (2019) yaitu diketahui sebagai obat tradisional. Jahe putih dan bahan
bahwa frekuensi mual muntah pada kelompok lainnya yang digunakan untuk pembuatan
intervensi sebelum tindakan rata-rata skor seduhan jahe dalam penelitian ini sangat mudah
13.08, sedangkan setelah tindakan didapatkan dipasaran, sehingga sangat mudah
mendapatkan rata-rata skor 7.56. Hasil uji dibuat sendiri di rumah oleh ibu hamil. Seduhan
analisa Paired Samples T test (data jahe dapat digunakan sebagai alternatif terapi
berdistribusi normal) mendapatkan nilai p 0.000 non farmakologi untuk mengatasi emesis
yang menunjukkan bahwa pemberian minuman gravidarum pada ibu hamil, karena terbuat dari
jahe efektif terhadap frekuensi emesis bahan alami sehingga tidak perlu khawatir
gravidarum pada ibu hamil trimester I di untuk meminumnya. Kandungan seduhan jahe
Puskesmas Nalumsari Jepara (Wulandari, hangat dapat membantu menurunkan frekuensi
Kustriyanti and Rofiatul Aisyah, 2019). mual dan muntah pada ibu hamil, selain itu jahe
Jahe bekerja menghambat reseptor juga dapat memberikan perasaan nyaman dan
serotonin dan menimbulkan efek antiemetik membantu mengurangi kecemasan pada ibu
pada sistem gastrointestinal dan sistem hamil, sehingga baik sekali dikomsumsi ibu
susunan saraf pusat. Dalam kaitannya sebagai hamil yang mengalami mual dan muntah.
anti-inflamasi, ekstrak jahe telah Apabila ibu hamil dapat mengatasi mual dan
memperlihatkan kemampuan untuk muntah yang terjadi, diharapkann dapat
menghambat aktivitas TNF (Tumor Necrosing menjalani kehamilannya dengan tenang dan
Factor) dan ekpresi siklo-oksigenase 2 selama lancar, ibu dan bayi dalam keadaan sehat,
in vitro dari sinoviosit manusia. Zat yang tumbuh dan berkembang optimal.
menghambat siklo-oksigenase 2, yaitu gingerol,
bekerja dengan cara menghalangi aktivitas p38 KESIMPULAN DAN SARAN
MAP kinase dan NF-kB. Jahe juga mempunyai Hasil penelitian ini menunjukkan adanya
kandungan minyak atsiri yang berfungsi sebagai efektivitas pemberian seduhan jahe dalam
anti radang, sehingga jahe dapat menghambat mengurangi frekuensi emesis pada ibu hamil
proses peradangan yang disebabkan oleh trimester I di Wilayah Kerja Puskesmas Lubuk
infeksi H.pylori. oleh karena itu, frekuensi mual Sanai Kabupaten Mukomuko. Bidan diharapkan
muntah yang disebabkan oleh infeksi H.pylori meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang
dapat dikurangi. sebagai obat herbal, jahe manfaat seduhan jahe yang dapat digunakan

6
Jurnal SMART Kebidanan, 2020, 7 (1), 1-8 SJKB 2020
DOI: http://dx.doi.org/10.34310/sjkb.v7i1.320 pISSN: 2301-6213, eISSN: 2503-0388
http://stikesyahoedsmg.ac.id/ojs/index.php/sjkb

sebagai alternatif menurunkan frekuensi emesis pp. 201–211. Available at:


(mual dan muntah) dengan cara memberikan file:///C:/Users/win7/Downloads/29-Article
KIE pada kunjungan pemeriksaan kehamilan Text-105-1-10-20181018 (3).pdf.
maupun saat kunjungan Posyandu. Irianti, B. et al. (2015) Asuhan Kehamilan
Berbasis Bukti. Jakarta: Agung Seto.
REFERENSI Isnaini, N. and Refiani, R. (2018) ‘Gambaran
Alyamaniyah, U. H. (2014). Efektivitas Pengetahuan Ibu Hamil Trimester I
Pemberian Wedang Jahe (Zingiber Tentang Hiperemesis Gravidarum Di BPM
Officinale Var. Rubrum) Terhadap Wirahayu Panjang Bandar Lampung Tahun
Penurunan Emesis Gravidarum Pada 2017’, Jurnal Kebidanan, 4(1), pp. 11–14.
Trimester Pertama. Jurnal Biometrika dan Available at:
Kependudukan, 3(1), pp. 81–87. Available http://ejurnalmalahayati.ac.id/index.php/keb
at: http://journal.unair.ac.id/download- idanan/article/viewFile/637/571%0A%0A.
fullpapers-biometrik10a64e0be22full.pdf . Kemenkes RI. (2017). Profil Kesehatan
Aritonang and Evanawy. (2010). Kebutuhan Gizi Indonesia Tahun 2016. Available at:
Ibu Hamil. Bogor: IPB Press. http://www.depkes.go.id.index.
Atika, I., Putra, H. K. and Thaib, S. H. (2016) Nengah, Runiari. (2010). Asuhan Keperawatan
Hubungan Hiperemesis gravidarum pada Klien dengan Hiperemesis
dengan Usia Ibu, Usia Gestasi, Paritas, Gravidarum. Jakarta: Salemba Medika.
dan Pekerjaan pada Pasien Rawat Inap di Nurdiana, A. (2018). Efektifitas Pemberian
RSUP Dr. Moh. Hoesin Palembang. Jurnal Permen Jahe Terhadap Mual Muntah Pada
Kedokteran Dan Kesehatan, 3(3), pp. 166– Ibu Hamil Di Klinik Khairunida Sunggal
171. Available at: Tahun 2018. Naskah Tidak dipublikasikan
https://docplayer.info/64536956-Hubungan- Poltekkes Medan. Available at:
hiperemesis-gravidarum-dengan-usia-ibu- http://ecampus.poltekkes-
usia-gestasi-paritas-dan-pekerjaan-pada- medan.ac.id/jspui/bitstream/123456789/80
pasien-rawat-inap-di-rsup-dr-moh.htm. 3/1/P07524517038 ANI NURDIANA.pdf.
Ardani, Ayu. (2014). Perbandingan Efektifitas Puspito, I. (2012). Pengobatan Mandiri Di
Pemberian Terapi Minuman Jahe dengan Rumah Anda A-Z Gangguan Kesehatan
Minuman Kapulaga Terhadap Morning Umum,Cara Mencegah Dan Cara
Sickness pada Ibu Hamil Trimester I di Mengatsainya. Yogyakarta: Bangkit.
Kelurahan Ngempong Kecamatan Bergas Putri, A. D. et al. (2017). Efektifitas Pemberian
Kabupaten Semarang. Naskah Tidak Jahe Hangat Dalam Mengurangi Frekuensi
dipublikasikan Sekolah Tinggi Ilmu Mual Muntah Pada Ibu Hamil Trimester I,
Kesehatan Ngudi Waluyo Ungaran. Prosiding Seminar Nasional IKAKESMADA
Available at: “Peran Tenaga Kesehatan dalam
https://www.academia.edu/13386375/perba Pelaksanaan SDGs.
ndingan_efektifitas_pemberian_terapi_min Ramadhan, Ahmad. (2013). Aneka Manfaat
uman_jahe_dengan_minuman_kapulaga_t Ampuh Rimpang Jahe untuk Pengobatan.
erhadap_morning_sickness_pada_ibu. Yogyakarta: Diandra Pustaka Indonesia.
Hanifa Winkjosastro. (2014) Ilmu kebidanan Ramadhani, I. P. and Fanny Ayudia (2019)
Edisi ke 4. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka ‘Pengaruh Pemberian Minuman Jahe
Sarwono Prawirohardjo. (Zingiber Officinale Var. Rubrum) Terhadap
Indrayani, I. M., Burhan, R. and Widiyanti, D. Penurunan Emesis Gravidarum Trimester
(2018). Efektifitas Pemberian Wedang Pertama’, JIK (Jurnal Ilmu Kesehatan),
Jahe Terhadap Frekuensi Mual Dan 3(2), pp. 97–102. Available at:
Muntah Pada Ibu Hamil Trimester I Di file:///C:/Users/win7/Downloads/Pengaruh_
Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2017. Pemberian_Minuman_Jahe_Zingiber_Offici
Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan, 5(2), nal (1).pdf.

7
Ningsih , et al, Efektivitas Pemberian Seduhan Jahe terhadap Frekuensi Emesis Gravidarum
SJKB, Vol. 7, No.1,Juni 2020, 1-8

Rofi’ah, S., Handayani, E. and Rahmawati, T. Wiraharja, R. S. et al. (2011). Kegunaan Jahe
(2017). Efektivitas Konsumsi Jahe dan Untuk Mengatasi Gejala Mual Dalam
Sereh dalam Mengatasi Morning Sickness. Kehamilan. Damianus Journal of Medicine,
Jurnal Ilmiah Bidan, 2(2), pp. 57–63. 10(3), pp. 161–170. Available at:
Available at: https://e- file:///C:/Users/win7/Downloads/273-464-1-
journal.ibi.or.id/index.php/jib/article/view/35/ SM.pdf.
3 Wulandari, D. A., Kustriyanti, D. and Rofiatul
Rukiyah, A. Y. and Yulianti, L. (2013) Asuhan Aisyah. (2019). Minuman Jahe Hangat
Kebidanan I Kehamilan. Jakarta: CV Trans Untuk Mengurangi Emesis Gravidarum
Info Media. Pada Ibu Hamil Di Puskesmas Nalumsari
Jepara. Jurnal SMART Kebidanan, 6(1),
Serry Hutahaen. (2013) Perawatan Antenatal. pp. 42–47. Available at:
Jakarta: Salemba Medika. http://stikesyahoedsmg.ac.id/ojs/index.php/
sjkb/article/view/246/pdf.

Anda mungkin juga menyukai