Anda di halaman 1dari 64

Pengembangan Profesional Berkelanjutan dan Perlu Pendidikan Seumur

Hidup

Oleh

Masyitha SST, SKM, Mkes

YANG DIPAKAI
I. PENGEMBANGAN PROFESIONAL
BERKELANJUTAN
A. LATAR BELAKANG
• Pendidikan Profesional Berkelanjutan merupakan
kegiatan belajar terus menerus (continuous
learning) yang harus ditempuh oleh tenaga
profesional agar senantiasa dapat memelihara,
meningkatkan dan mangembangkan kompetensi
profesionalnya dan pengembangan karier melalui
Jabatan Fungsional
• Selain itu untuk mendorong mereka agar dapat
memelihara, meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan serta sikap profesionalnya sehingga
dapat meningkatkan kepercayaan publik sebagai
pengguna jasa dalam memberikan layanan
Lanjutan latar Belakang .....
• Belajar sepanjang hayat sering pula
dikatakan sebagai belajar
berkesinambungan (continuing
learning). Dengan terus menerus
belajar, seseorang dapat meningkatkan
pengetahuannya sesuai perkembangan
IPTEK
• Dengan pengetahuan yang selalu
diperbaharui mereka mampu bersaing
di era global
B. Pengertian Pengembangan Profesional
Berkelanjutan (PKB)

Pengembangan kompetensi yang


dilakukan oleh tenaga perofesional
sesuai dengan kebutuhan secara
bertahap dan berkelanjutan
meningkatkan profeionalitasnya

PENGEMBANGAN KARIER FUNGSIONAL


MELALUI PEROLEHAN SKP
C. Tujuan PKB
1. TUJUAN UMUM:
Untuk meningkatkan kualitas layanan di tempat kerja
dalam rangka meningkatkan mutu layanan.
2. TUJUAN KHUSUS:
• Meningkatkan kompetensi untuk mencapai standar
kompetensi yang ditetapkan dalam peraturan
perundangan yang berlaku.
• Memutakhirkan kompetensi untuk memenuhi
kebutuhan dalam perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni untuk
memfasilitasi proses pembelajaran peserta didik. 
Lanjutan tujuan khusus ....
• Meningkatkan komitmen
• dalam melaksanakan tugas pokok dan
fungsinya sebagai tenaga profesional.
• Menumbuhkan rasa cinta dan bangga
sebagai penyandang profesi.
• Meningkatkan citra, harkat, dan martabat
profesi di   masyarakat.
• Menunjang pengembangan karir tenaga
profesional.
D. Komponen PKB

Karya
Inovatif

PKB
Pengembangan
Publikasi Ilmiah
Diri
1. Pengembangan Diri
• Jenis Pengembangan diri:
a. Diklat Fungsional
1). Kursus
2). Pelatihan
3). Penataran
b. Kegiatan kolektif
1) kegiatan ilmiah
2) seminar
3) diskusi panel
c. Lokakarya atau Musyawarah kerja

BUKTI FISIK
2. Publikasi Ilmiah
Publikasi Ilmiah terdiri dari:
a. Menjadi Narasumber pada seminar, lokakarya ilmiah,
seminar, koloqium, diskusi panel
b. Laporan hasil penelitian yang didokumentasikan berupa
buku
c. Laporan hasil penelitian yang dipublikasikan pada jurnal
terakreditasi
d. Laporan hasil penelitian yang dipublikasikan di sekolah dan
didokumentasikan di perpustakaan
e. Makalah tinjauan ilmiah
f. Menulis artikel ilmiah populer pada media masa
nasional/lokal
Lanjutan publikasi ilmiah …….
f. Menulis artikel ilmiah populer pada media
masa nasional/lokal
g. Menulis artikel ilmiah populer pada
majalah/jurnal Tingkat nasional , Propinsi,
Kabupaten/kota atau institusi pendidikan
h. Menulis buku ajar
i. Menyusun modul
j. Membuat karya hasil - hasil terjemahan
k. Membuat buku pedoman
3. Karya Inovatif
Tujuan inovatif:
1. Meningkatkan kualitas produk atau layanan guna memiliki
keunggulan maupun manfaat yang lebih bernilai dari
sebelumnya.
2. Mengurangi biaya membantu mengurangi biaya pada
produksi atau peralatan kerja.
3. Menciptakan pasar baru di masyarakat untuk memasarkan
produk hasil inovasi baru tersebut ke dalam negeri maupun
luar negeri.
4. Memperluas jangkauan kerja dengan memanfaatkan internet
yang dapat diakses lebih banyak calon konsumen potensial.
Lanjutan Inovatif ......
Jenis Kegiatan:
1. Menciptakan karya seni
2. Memodifikasi alat pelajaran (alat bantu
presentasi, olah raga dan alat bantu
praktik)
3. Memodifikasi alat peraga berupa: poster,
alat permainan pendidikan, film, vidio
pembelajaran, gambar animasi komputer,
dll
4. Memodifikasi alat praktikum
5. Mengikuti pengembangan penyusunan
standar, pedoman, soal, dan sejenisnya
E. Manfaat PKB
1. Bagi masyarakat: dengan adanya pelaksanaan PKB,
maka masyarakat akan memperoleh jaminan
pelayanan dan pengalaman belajar yang efektif.
2. Bagi Profesi: dengan melaksanakan PKB
(pengembangan keprofesian berkelanjutan) akan
dapat memenuhi standar dan mengembangkan
kompetensinya, sehingga mampu melaksanakan
tugas-tugas utamanya secara efektif 
Lanjutan manfaat .....
• Bagi Pemerintah: dengan adanya PKB akan
memberikan jaminan kepada masyarakat
tentang layanan yang berkualitas dan
profesional.
F. Prinsip Pembinaan dan Pengembangan Profesi Berkelanjutan.

1. Prinsip umum antara lain:


Diselenggarakan secara demokratis dan
berkeadilan tidak diskrimiatif dengan menjunjung
tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaan, nilai
kultural, dan kemajemukan bangsab.
Diselenggarakan sebagai satu kesatuan yang
sistemik dengan sistem terbuka dan multi makna.
Diselenggarakan sebagai suatu proses
pemberdayaan guru yang berlangsung sepanjang
hayat
Lanjutan prinsip pembinaan Umum .......

• Diselenggarakan dengan memberi


keteladanan, membangun kemauan dan
mengembangkan kreativitas guru dalam
proses pembelajaran
• Diselenggarakan dengan memberdayakan
semua komponen masyarakat melalui peran
serta dalam penyelenggaraan dan
pengendalian mutu layanan pendidikan
2. Prinsip Pembinaan dan Pengembangan PKB Secara Khusus

relevansi
ilmiah sistimat

Bertahap konsisten

berkelanjuta
fleksibel
n

2. khusus
Esionalprof aktual

mandiri demokratis

komprehensif objektif
3. Penjelasan prinsip pembinaan khusus.....
2. Prinsip khususnya adalah sebagai berikut:
Ilmiah: keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi
muatan dalam kompetensi dan indikator harus dapat
dipertanggungjawabkan secara keilmuan.
Relevan: rumusannya berorientasi pada tugas pokok dan
fungsi profesi yang profesional, yakni memiliki
kompetensi kepribadian, sosial, profesional dan
pedagogik.
Sistematis: setiap komponen dalam kompetensi jabatan
profesi secara fungsional dalam mencapai kompetensi.
Konsisten: adanya hubungan yang ajeg dan taat asas
antara kompetensi dan indiktor
Lanjutan prinsip pembinaan khusus .....
Aktual dan kontekstual : yakni rumusan kompetensi dan
indikator dapat mengikuti perkembangan ipteks,
Fleksibel: rumusan kompetensi dan indikator dapat
berubah sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan
zaman
Demokratis: setiap orang memiliki hak dan peluang yang
sama untuk diberdayakan melalui proses pembinaan dan
pengembangan profesionalitasnya.
Objektif: setiap orang dibina dan dikembangkan profesi
dan karirnya dengan mengacu kepada hasil penilaian
berdasarkan indikator-indikator terukur dari kompetensi
profesinya.
Lanjutan prinsip pembinaan Khusus .....
 Komprehensif: setiap orang dibina dan
dikembangkan profesi dan karirnya untuk mencapai
kompetensi profesi dan kinerja yang bermutu.
 Memandirikan: memberdayakan setiap orang secara
terus menerus untuk mampu meningkatkan
kompetensinya secara berkesinambungan sehingga
mandiri, profesional dalam melaksanakan tugas dan
fungsi profesinya.
 Profesional: pelaksanaan pembinaan dan
pengembangan profesi dan karir harus dilaksanakan
dengan mengedepankan nilai-nilai profesionalitas
Lanjutan prinsip pembinaan khusus.....

Bertahap: pembinaan dan pengembangan profesi


dan karir harus dilaksanakan secara bertahap agar
benar-benar mencapai puncak profesionalitas
Berjenjang: pelaksanaan pembinaan dan
pengembangan profesi harus dilaksanakan secara
berjenjang berdasarkan jenjang kompetensi atau
tingkat kesulitan kompetensi sesuai standar
kompetensi.
Berkelanjutan: pelaksanaan pembinaan dan
pengembangan profesi harus secara continue
Lanjutan prinsip pembinaan khusus .....
• Akuntabel: ha pelaksanaan pembinaan dan
pengembangan profesi dan karir harus dapat
dipertanggungjawabkan secara transparan kepada
publik
• Efektif: pelaksanaan pembinaan dan
pengembangan profesi dan karir harus mampu
memberikan informasi yang bisa digunakan
sebagai dasar dalam keputusan oleh pihak-pihak
terkait dalam pembinaan pengembangan profesi
dan karir lebih lanjut dalam upaya peningkatan
kompetensi dan kinerja
Lanjutan prinsip pembinaan kusus .....
• Efisien: pelaksanaan pembinaan dan pengembangan
profesi dan karir harus didasari atas pertimbangan
penggunaan sumberdaya seminimal mungkin untuk
mendapatkan hasil yang optimal.
G. Indikator mengembangkan keprofesian melalui tindakan reflektif

1. Melakukan evaluasi diri secara spesifik, lengkap,


dan didukung dengan contoh pengalaman diri
sendiri.
2. Memiliki jurnal kegiatan, catatan masukan dari
teman sejawat atau hasil penilaian proses kegiatan
sebagai bukti yang menggambarkan kinerjanya
3. Memanfaatkan bukti gambaran kinerjanya untuk
mengembangkan perencanaan dan pelaksanaan
program pengembangan Keprofesian
Berkelanjutan (PKB).
Lanjutan Indikator mengembangkan keprofesian ......
4. Dapat mengaplikasikan pengalaman pengembangan
profesi berkelanjutan dalam perencanaan,
pelaksanaan, penilaian pembelajaran dan tindak
lanjutnya.
5. Melakukan penelitian, mengembangkan karya
inovasi, mengikuti kegiatan ilmiah (misalnya
seminar, konferensi) dan aktif dalam melaksanakan
pengembangan keprofesian berkelanjutan
6. Dapat memanfaatkan tujuan dalam berkomunikasi
dan pelaksanaan pengembangan keprofesian
berkelanjutan.
H. Pengembangan Profesi Bidan Berkelanjutan

CPD (Continuing Professional Development) atau sering


disebut Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan
(P2KB): suatu upaya pembinaan secara sistimatis bagi Bidan,
yang bertujuan untuk memelihara dan meningkatkan
kompetensi baik pengetahuan,keteraimpilan serta
mengembangkan sikap profesionalisme.

Wajib diikuti oleh semua BIDAN melalui


sertifikasi, registrasi dan lisensi
1. Kewenangan Bidan

Lingkup kewenangan Bidan


meliputi:
. Pelaynanan Kesehatan Ibu
. Pelayanan Kesehatan Anak
Balita dan pra sekolah
Pelayanan Keshatan Reproduksi
Perempuan dan KB
2. Peran Bidan

Pelaksana
Pelayanan

Peran Pengelola
Peneilit Pelayanan
Bidan

Pendidik
3. Komponen Kegiatan Pengembangan

• Pelaksanaan kegiatan Praktik Profesi

• Kegiatan Panendidikan Berkelanjutan

• Kegiatan Pengabdian Masyarakat

• Kegiatan Pengembangn Profesi

• Kegiatan Penelitian dan PublikasI Ilmiah


a. Kegiatan Praktik Profesi

1). Tempat Kegiatan Mencakup:


a). Praktik Mandiri
b). Praktik di Fasilitas Palayanan Kesehatan:
c). Rumah Sakit
d). Puskesmas dan jaringannya
b. Kegiatan Pendidikan Berkelanjutan
Kegiatan yang wajib diikuti Bidan melalui pendidikan
non formal untuk meningkatkan dan memelihara
pengtahuan dan ketrampilan profesionalnya antara
lain:
• Seminar, workshop, simposium, pertemuan
ilmiah,dll dengan perolehan 2 SKP/5 tahun
• Pelatihan Midwifery update dilaksanakan oleh PP,
PD, PC IBI dengan perolehan 2 SKP/5 tahun
• Pelatihan klinis dilaksanakan oleh PP, PD, PC IBI
dapat bekerjasama dengan pihak terkait dengan
besaran 2 SKP/5 tahun
Lanjutan kegiatan pendidikan berkelanjutan ....
• Pelatihan non klinis dilaksanakan oleh PP, PD,
PC IBI, Institusi pendidikan, mitra dan
institusi lain
• SKP diperoleh dari PP dan PD IBI dengan
besaran yang telah ditetapkan oleh PP IBI
Lanjutan komponen kegiatan .....
d. Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat
Pengertian:
Serangkaian atau program yang dilakukan oleh Bidan
untuk memberikan pengaruh positif dalam rangka
kualitas hidup masyakat di bidang kesehatan ibu dan
anak, kesehatan reproduksi perempuan dan KB
e. Pengembangan Profesi Bidan Sebagai Dosen
Pengertian:
Kegiatan Bidan dalam penerapan dan pengembangan
ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan keterampilan
untuk meningkatkan mutu pelayanan dan pendidikan
kebidanan
4. Pengembangan Profesi Bidan Sebagai Dosen

a. Pengertian:
Kegiatan Bidan dalam rangka penerapan
dan pengembangan ilmu pengetahuan,
teknologi, seni dan keterampilan untuk
meningkatkan mutu pelayanan dan
pendidikan kebidanan
b. Jenis Kegiatan:
• Pimpinan Institusi Pendidikan atau
Direktur/Wadir/Kajur/Kaprodi
Lanjut kegiatan Pengembangan Profesi Dosen .....

• Direktur RS atau Eslon II/ setara


• Kepala Puskesmas atau Eslon III/setara
• Kepala Seksi at atau Eslon IV/setara

• Manajer Keperawtan/Kebidanan
• Pimpinan Daerah/Eksekutif/Legislatif
• Pembimbing Klinik dan Penguji Klinik (CI/Preseptor
Mentor)
• Penyusun Pedoman/Standar/Modul
• Reviewersecara terstruktur
Lanjut kegiatan Pengembangan Profesi Dosen .....
• Pembimbing dan penguji laporan tugas akhir (KTI,
Skripsi, Tesis dan desertasi
• Menjadi Narasumber pada kegiatan selain kegiatan
Pendidikan Berkelanjutan
• Mengajar sebagai dosen tetap/tidak tetap
• Dosen yang melakukan bimbingan klinik
• Tenaga laboran Institusi Pendidikan
f. PENELITIAN DAN PUBLIKASI ILMIAH

Pengertian:
Kegiatan yang dilakukan bidan dalam
menemukan, mengembangkan dan menguji
kebenaran suatu pengetahuan dibidang
pelayanan/pendidikan kebidanan
Piblikasi Ilmiah: Wadah bagi para dosen dan
mahasiswa serta peneliti untuk menyampaikan
gagasan ilmiah hasil penelitian dan kajian
akademik lainnya
g.Jenjang Pelaksanaan Dikjut

• Kegiatan Tkt Wiayah: dilakukan di Tk Provinsi dan Kabupaten/Kota,


pesertanya di wilayah setempat dan akreditasi dari PD IBI

• Kegiatan tkt Regional dan atau Nasional, sasaran peserta dari berbagai
Provinsi , pembicara dari Tkt pusat/nasional, akreditasi dari PP IBI

• Apabila kegiatan pendidikan berkelanjutan tkt regional dan atau nasional


dilaksanakan di daerah dan panitia mengusulkan SKP ke PP IBI

• Kegiatan di Tkt Internasional adalah kegiatan dengan pembicara atau


peserta antar negara
h. Kegiatan kognitif
• Dilaksanakan oleh PP/PD/PC IBI, Instiusi Pndidikan,
Mitra atau Institusi lain
• SKP diperoleh dari PP/PD IBI
• Tersedia sarana prasarana terstandar
• Tersedia SDM/Narasumber yang ahli dibidangnya
• Materi seminar diakui oleh Organissi Profesi
d. Ketentuan Pemberian SKP
• Melengkapi dokumen sesuai ketentuan yang
berlaku
• Jumlah SKP dicantumkan pada sertifikat atau
piagam penghargaan, leaflet, poster kegiatan
kegiatan P2KB dengan mencantumkan No. SK
• Penilaian SKP IBI sesuai dengan tanggal, bulan dan
tahun pelaksanaan
• Memenuhi kriteria
e. Kriteria yang harus dipenuhi

• Peserta adalah bidan


• Topik bahasan/kegiatan meliputi bidang
kesehatan/kebidanan
• Pembicara adalah orang yang ahli dibidangnya
sesuai dengan topik bahasan/kegiatan
• Penyelenggaraan kegiatan pendidikan
berkelanjutan sesuai dengan ketentuan yang
berlaku
II. Belajar Sepanjang Hayat
1. Pembelajaran
a. Belajar adalah proses yang melahirkan atau mengubah
suatu kegiatan melalui jalan latihan apakah dalam
laboratorium atau dalam Iingkungan alamiah (Hilgard )
b. Belajar adalah setiap perubahan yang relative
menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu
hasil dari latihan atau pengalaman (Morgan)
c. Learning (hal belajar, pengetahuan), yang berarti
perolehan dari sembarang perubahan yang relative
permanent dalam tingkah laku sebagai hasil praktek
atualisai pengalaman (James P. Chaplin )
Lanjutan pembelajaran .....
2. Peter Jarvis, 2007 : pembelajaran merupakan proses
berlangsung dalam diri individu
dan pendidikan adalah kekuasaan
sosial.
•  
SIMPULAN BELAJAR
2. Sumadi Suryabrata menyimpulkan:
 Bahwa belajar itu membawa perubahan (dalam
arhayatti behavioral changed, aktual maupun
potensial.
 Bahwa perubahan itu ada pokoknya adalah
didapatkannya kecakapan baru
 Bahwa perubahan itu terjadi karena usaha (dengan
sengaja).
B. Dasar Pembelajaran Sepanjang Hayat

1. Menurut Longworth and Davies     


a. Paradigma pendidikan dan pelatihan mengubah
secara cepat dalam kesuksesan yang lebih baik
dan luas.
b.  Kegunaan rasional secara sosial-ekonomi
c. Pembelajaran secara konkrit
d. Suatu proses pembelajaran yang berkelanjutan
b.  Implikasi dari keseluruhan bagian sistem sekolah,
perguruan tinggi, industri dan usaha, serta
masyarakat
C. TUJUAN BELAJAR SEPANJANG HAYAT

• Bahwa seluruh individu harus berkembang sesuai


dengan potensinya secara optimal.
• Pendidikan dipandang sebagai pelayanan untuk
membantu pengembangan personal sepanjang hayat
“development”
• Menciptakan belajar untuk hidup (learning to be) dan
membentuk masyarakat belajar (learning society).
• Tidak sekedar untuk adanya perubahan melainkan pula
untuk tercapainya kepuasan diri dari pihak yang
melakukan belajarnya itu sendiri (Trisnamansyah
Lanjutan TUJUAN BELAJAR SEPANJANG HAYAT ......
• Untuk menyesuaikan diri dengan perubahan
positif yang terus menerus berubah dan
berkembang dalam sepanjang kehidupan
manusia dan masyarakat,
• Untuk menyiapkan diri guna mencapai kehidupan
yang lebih baik dimasa yang akan datang.
• Merupakan landasan yang kuat bagi program
pendidikan non formal yang mengarah pada
upaya untuk menumbuhkan masyarakat gemar
belajar.
Lanjutan TUJUAN BELAJAR SEPANJANG HAYAT ......
• Learning how to learn: belajar tidak terbatas
untuk melakukan sesuatu
• learning how to solve problems: tidak pula belajar
hanya untuk memecahkan masalah yang timbul
dalam kehidupan NAMUN
• learning how to be: Kegiatan belajar yang mereka
lakukan terarah untuk kepentingan dan kemajuan
kehidupannya
• learning how to live together: belajar untuk hidup
bersama
D.KARAKTERISTIK BELAJAR SEPANJANG HAYAT
1. Belajar yang mencakup keseluruhan kurun waktu hidup
seseorang.
2. Tidak hanya terbatas pada pendidikan orang dewasa, akan
tetapi mencakup satu kesatuan dari seluruh tahap
pendidikan dengan memandang pendidikan sebagai totalitas.
3. Pendidikan sepanjang hayat meliputi pola-pola pendidikan
formal dan nonformal kedua-duanya baik belajar yang
berencana maupun yang berinsidental.
4. Keluarga mempunyai peran pertama yang penting dalam
pemrakarsaan proses belajar yang berkesinambungan
sepanjang hayat individu melalui suatu proses belajar dalam
keluarga.
Lanjutan karakteristik ....
5. Masyarakat juga mempunyai. peran penting dalam
pendidikan sepanjang hayat, mualai dari saat anak mulai
berinteraksi dengan masyarakat dan terus berlangsung
sementara dia melakukan fungsi pendidikannya sepanjang
hayat, yang menyangkut lapangan profesional dan lapangan
kehidupan lain
6. Adanya integrasi Iembaga pendidikan formal dengan
lembaga dan kegiatan pendidikan lainnya.
7. Adanya kesinambungan dan kaitan dalam dimensi vertikal
dan longitudinal dari pendidikan.
8. Pendidikan sepanjang hayat berusaha menciptakan
integrasi setiap dimensi horizontal pada setiap tahap
kehidupan
Lanjutan karakteristik ....
9. Pendidikan sepanjang hayat memiliki sifat yang
fleksibel dan bermacam ragam isi, alat dan teknik
belajar dan juga dalam waktu belajar.
10. Pendidikan sepanjang hayat diisi oleh pola-pola dan
bentuk-bentuk alternatif pendidikan.
11. Memiliki tiga persyaratan pokok untuk pendidikan
sepanjang hayat yaitu kesempatan, motivasi dan
educability
E. Konsep Belajar Sepanjang Hayat
• Menurut Edgar Faure dari The International Council of Educational
Development (ICED) atau Komisi Internasional Pembangunan
Pendidikan.

menegaskan bahwa: With its confidence in man’s capacity to


perfect himself through education, the Moslem world was among
the first to recommend the idea of lifelong education, exhorting
Moslem to educate themselves from cradle to the grave. Artinya:
Islam mewajibkan pemeluknya untuk belajar dan
mengembangkan kemampuan nalarnya secara terus menerus
bukan saja terhadap objek-objek di luar dirinya, tetapi juga
terhadap kehidupannya sendiri baik sebagai perorangan maupun
sebagai suatu komunitas.
Konsep belajar sepanjang hayat secara umum
1. Pengembangan potensi manusia (the
development of human potential)
Setiap individu memiliki potensi belajar
sekaligus menerima beberapa keterbatasan
yang terkandung dalam potensi individu
Optimisme bahwa dengan belajar dapat
membuat lompatan kuantum dalam
mencapai potensi kemanusiaan.
Lanjutan konsep belajar sepanjang ....
2. Terus menerus (continously)
Kesempatan belajar tersedia secara tetap dan sesuai
dengan tuntutan yang diinginkan. Dalam dunia belajar
sepanjang hayat permintaan akan tinggi dan
berkelanjutan, tanpa melihat usia dan jenis kelamin.
3. Proses (process)
Proses memperkuat ide bahwa belajar: merupakan
aktivitas personal yang berpusat internal tanpa
dukungan lingkungan kelompok (eksternal), yang
merupakan hasil holistik dan tidak terikat struktur
yang ada di luar organisasinya.
Lanjutan konsep belajar sepanjang ....
4. Menstimulasi (stimulates)
Proses perangsangan secara aktif dan positif
mempromosikan belajar sebagai pengalaman
yang menyenangkan dan bermanfaat, serta
memberikan pesan bahwa setiap orang
dapat mengikuti proses belajar kapanpun,
dimanapun, sesuai dengan kebutuhannya.
Lanjutan konsep belajar sepanjang ....
5. Memberdayakan(empowers)
• Menempatkan kekuatan di tangan individu untuk mengembangkan
potensi dirinya melalui belajar
• Melaui belajar, individu diperkaya dan diperkuat pemahamannya
mengenai konsep “knowledge is poower”.
• Pembelajar sepanjang hayat harus diberdayakan kapasitas dan
kapabilitasnya dalam membuat keputusan, memecahkan masalah,
berpikir melalui tindakan, dan menguasai kehidupannya.
6.   Individu-individu (individuals)
Belajar sepanjang hayat mengakui: individu sebagai pihak yang
mampu membuat keputusan, melakukan usaha-usaha, dan akan
memperoleh manfaat dari proses belajar.
Lanjutan konsep belajar sepanjang ....

7. Pengetahuan (knowledge)
Pengetahuan merupakan penafsiran atau interpretasi
informasi yang dapat memberikan makna lebih besar
dengan menempatkannya dalam sebuah kontinum
belajar yang mengarah pada kebijaksanaan.
8. Nilai (values)
Belajar, dalam konteks sistem nilai personal dapat
menciptakan sikap yang menjamin pendekatan positif
bagi pengembangan potensi individu secara
berkelanjutan dan mendorong setiap orang untuk
mengakui potensi yang dimilikinya
Lanjutan konsep belajar sepanjang ....

9. Keterampilan (skills)
• Memungkinkan belajar bisa diubah menjadi tindakan
• Keterampilan dapat secara bersama-sama diterapkan dalam
beragam tempat kerja atau kegiatan sosial.
• Pengembangan keterampilan baru karena belajar dapat
menambah kebanggaan personal dan mampu menyenangkan
setiap orang dalam belajar, sekaligus membangun rasa percaya diri
yang tinggi serta pandangan positif.
10. Pemahaman (understanding)
• Tingkat pemahaman seseorang sering diperoleh dari hasil belajar
pengetahuan keterampilan aplikatif. Kondisi ini tidak dapat
diperoleh tanpa adanya kebiasaaan belajar yang melekat pada diri
seseorang.
F. MAKNA BELAJAR SEPANJANG HAYAT

• Konsep belajar sepanjang hayat tidak lepas dari proses


pembangunan peradaban manusia.
• Perspektif belajar dari buaian sampai liang lahat (the
cradle-to-grave) dikenal luas dan dipromosikan di
banyak Negara (Ehsanur Rahman)
• Belajar sepanjang hayat dilihat sebagai proses yang
mencakup tujuan (purposive) dan belajar langsung
(directed learning).
• Belajar sepanjang hayat, mempromosikan kemandirian
belajar antara sesama anggota masyarakat sebagai
parameter pembangunan sosial berkelanjutan. (Ibid).
G. KECENDERUNGAN PEMBELAJARAN SEPANJANG HAYAT

• Penggunaan teknologi dan teknik pendidikan


yang ditingkatkan
• Sebagaian besar penggunaan jaringan
nasional dan internasional
• Pengenmbangan kerjasama
• Pengembangan organisasi pembelajaran dan
pemberdayaan individu
PENUTUP
• Pengembangan Profesional Berkelanjutan
(PKB) sangat bermanfaat bagi tenaga profesi
dalam meningkatkan kompetensi baik
pengetahuan, ketrampilan dan sikap
profesionalisme
• Pembelajaran sepanjang hayat merupakan
suatu gagasan proses belajar yang berlangsung
secara terus menerus dalam diri individu,
kapanpun, dimanapun dan dengan siapapun
Datar Pustaka
• Edgar Faure The International Council of Educational
Development (ICED) atau Komisi Internasional
Pembangunan Pendidikan.
• Ikatan Bidan Indonesia, Continue Profesional
Development (CPD), dalam proses final, 2020
• Permenkes Nomor 28 tahun 2017 tentang Izin dan
Penyelenggaraan Praktik Bidan
• Suciayufarida.blogspot.com belajar sepanjang hayat
• Sukanti, M.Pd, Pengembangan Profesi Guru Secara
Berkelanjutan diunggah tanggal 15 Maret 2020

Anda mungkin juga menyukai