Anda di halaman 1dari 54

LAPORAN PRAKTIKUM

PIJAT BAYI SEHAT BAGIAN DADA DAN PERUT

(Disusun Untuk Memenuhi Tugas Praktik Klinik Natural Basic IV)

Dosen Pembimbing : Rizqitha, M.Tr.Keb

DISUSUN OLEH :
NAMA : RIATNI AZIZAH
NIM : 2004149

PROGRAM STUDI
SARJANA TERAPAN KEBIDANAN
STIKES KARYA HUSADA SEMARANG
2021
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Pijat bayi merupakan terapi sentuh kontak langsung dengan tubuh yang
dapat memberikan rasa aman dan nyaman pada bayi. Sentuhan dan pelukan
dari seorang ibu adalah kebutuhan dasar bayi. Jika pijat bayi dilakukan secara
teratur akan meningkatkan hormon katekolamin (epinefrin dan norepinefrin)
yang dapat memicu stimulasi tumbuh kembang karena dapat meningkatkan
nafsu makan, meningkatkan berat badan, dan merangsang perkembangan
struktur maupun fungsi otak (Riksani, 2012). Pijat bayi sangat penting bagi
kesehatan bayi. Terutama apabila dilakukan oleh orangtua sendiri. Sehingga
peran orangtua sangat dibutuhkan dalam memberikan pijatan pada bayi. Agar
menciptakan komunikasi antara orangtua dan bayi melalui sentuhan pijatan
yang mengandung unsur kasih sayang, suara, kontak mata, dan gerakan.
Pijat pada bayi dapat melibatkan keluarga–keluarga terdekat untuk
mendekatkan hubungan emosional, misalnya ayah, nenek, kakek. Naluri
seorang bayi dapat merespon sentuhan dari ibunya sebagai ungkapan rasa cinta,
perlindungan, danperhatian (Roesli, 2013).

B. Rumusan masalah

“ Adakah manfaat pijat bayi sehat bagian dada dan perut terhadap bayi?”

C. Tujuan

Mengetahui manfaat pijat bayi sehat bagian dada dan perut terhadap bayi
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Pengertian Pijat Bayi

Pijat adalah terapi sentuh tertua yang dikenal manusia dan yang paling
popular. Pijat adalah seni perawatan kesehatan dan pengobatan yang dipraktekkan
sejak berabad-abad silam lamanya. Bahkan diperkirakan ilmu ini telah dikenal sejak
awal manusia diciptakan di dunia, mungkin karena pijat berhubungan sangat erat
dengan kehamilan dan proses kelahiran manusia (Lee, 2009).
Pijat bayi adalah seni perawatan kesehatan pada bayi dengan terapi sentuh dengan
teknik-teknik tertentu sehingga manfaat pengobatan dan kesehatan tercapai.
Banyak penelitian menunjukkan bahwa pemijatan pada bayi memberikan manfaat
sangat besar pada perkembangan bayi, baik secara fisik maupun secara emosional.
Pijat bayi akan merangsang peningkatan aktivitas nervus vagus yang akan
menyebabkan penyerapan lebih baik pada sistem pencernaan sehingga bayi akan lebih
cepat lapar dan ASI akan lebih banyak diproduksi (Luize A, 2006).
Pengaruh positif sentuhan pada proses tumbuh kembang anak telah lama
dikenal manusia. Namun, penelitian ilmiah tentang hal ini masih belum banyak
dilakukan. Kulit merupakan organ tubuh manusia yang berfungsi sebagai reseptor
terluas yang dimiliki manusia. Sensasi sentuh/raba adalah indera yang aktif berfungsi
sejak dini. Oleh karena itu, sejak dalam kandungan, janin telah dapat merasakan
belaian hangat cairan ketuban.
Pengalaman pijat yang pertama yang dialami manusia ialah pada waktu dilahirkan,
yaitu pada waktu melalui jalan lahir si ibu. Proses kelahiran adalah suatu pengalaman
traumatik bagi bayi karena bayi yang lahir harus meninggalkan rahim yang hangat,
aman, dan nyaman, dan dengan keterbatasan ruang gerak menuju ke suatu dunia
dengan kebebasan gerak tanpa batas, yang menakutkan, tanpa sentuhan- sentuhan yang
nyaman dan aman di sekelilingnya, seperti halnya ketika berada di dalam rahim
(Suririnih, 2009).
B. Mekanisme Dasar Pijat Bayi

Satu hal yang sangat menarik pada penelitian tentang pemijatan bayi
adalah penelitian tentang mekanika dasar pemijatan. Mekanisme dasar dari pijat bayi
belum banyak diketahui. Walaupun demikian, saat ini para pakar sudah mempunyai
beberapa teori tentang mekanisme ini serta mulai menemukan jawabannya.
Diajukan beberapa mekanisme untuk menerangkan mekanisme dasar pijat
bayi, antara lain sebagai mempengaruhi mekanisme pertumbuhan, penelitian
mengungkapkan bahwa pijatan akan meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan
anak. Tahun 1989, Scanberg dari Duke Unversitiy Medical School melakukan penelitian
pada bayi-bayi tikus. Pakar ini menemukan bahwa jika hubungan taktil (jilatan-jilatan)
ibu tikus ke bayinya terganggu akan menyebabkan hal-hal berikut : penurunan enzim
ODC (ornithine decarboxylase), yaitu suatu enzim yang menjadi petunjuk peka pada
pertumbuhan sel dan jaringan, penurunan pengeluaran hormon pertumbuhan, penurunan
kepekaan ODC (ornithine decarboxylase) jaringan terhadap pemberian hormon
pertumbuhan ; Aktivitas Nervus Vagus mempengaruhi Mekanisme Penyerapan
Makanan, penelitian Field dan Schanberg (1986) menunjukkan bahwa pada bayi yang
dipijat mengalami peningkatan tonus nervus vagus (saraf otak ke-10) yang akan
menyebabkan peningkatan kadar enzim penyerapan gastrin dan insulin. Dengan
demikian, penyerapan makanan akan menjadi lebih baik; Aktivitas Nervus Vagus
Meningkatkan Volume ASI, penyerapan makanan menjadi lebih baik karena
peningkatan aktivitas nervus vagus menyebabkan bayi cepat lapar sehingga akan lebih
sering menyusu pada ibunya. Akibatnya, ASI akan lebih banyak diproduksi. Seperti
diketahui, ASI akan semakin banyak diproduksi jika semakin banyak diminta. Selain itu,
ibu yang memijat bayinya akan merasa lebih tenang dan hal ini berdampak positif pada
peningkatan volume ASI ; Produksi Serotonin
Meningkatkan Daya Tahan Tubuh, pemijatan akan meningkatkan aktivitas
neurotransmitter serotonin, yaitu meningkatkan kapasitas sel reseptor yang berfungsi
mengikat glucocorticoid (adrenalin, suatu hormon stres). Proses ini akan menyebabkan
terjadinya penurunan kadar hormon adrenalin (hormon stres). Penurunan kadar
hormon stres ini akan meningkatkan daya tahan tubuh, terutam IgM (immunoglobulin
M) dan IgG (Immunoglobulin G) ; Pijatan Dapat Mengubah Gelombang Otak, Pijat
bayi akan membuat bayi tidur lebih lelap dan meningkatkan kesiagaan (alertness) atau
konsentrasi . Hal ini disebabkan pijatan akan mengubah gelombang otak. Pengubahan
ini terjadi dengan cara menurunkan gelombang alpha dan meningkatkan gelombang
beta serta tetha, yang ada dibuktikan dengan menggunakan EEG (electro
encephalogram) (Roesli, 2008).
berikut : Beta Endorphin
C. Manfaat Pijat Bayi
Dewasa ini, para pakar telah dapat membuktikan secara ilmiah tentang apa yang telah
lama dikenal manusia, yaitu terapi sentuh dan pijat pada bayi mempunyai banyak
manfaat.
Terapi sentuh, terutama pijat menghasilkan perubahan fisiologis yang
menguntungkan dan dapat diukur secara ilmiah. Manfaatnya antara lain sebagai
berikut :
1. Efek biokimia dan fisik yang positif
Efek biokimia dari pijat, antara lain menurunkan kadar hormon stres
(catecholamine) dan meningkatkan kadar serotonin.
Selain efek biokimia, pijatan memberikan efek fisik/klinis yaitu antara lain
meningkatkan jumlah dan sitotoksisitas dari sistem immunitas (sel pembunuh
alami), mengubah gelombang otak secara positif, memperbaiki sirkulasi darah
dan pernapasan, merangsang fungsi pencernaan serta pembuangan,
meningkatkan kenaikan berat badan, mengurangi depresi dan ketegangan,
meningkatkan kesiagaan, membuat tidur lelap, mengurangi rasa sakit,
mengurangi kembung dan kolik (sakit perut), meningkatkan hubungan batin
antara orang tua dan bayinya (bonding), meningkatkan volume air susu
2. Meningkatkan berat badan

Penelitian yang dilakukan oleh prof. T. Field dan scafidi (1986 dan 1990)
menunjukkan bahwa pada 20 bayi prematur (berat badan 1280 dan 1176 gram),
yang dipijat 3x15 menit selama 10 hari, mengalami kenaikan berat badan per
hari 20 % - 47 % lebih banyak dari yang tidak dipijat. Penelitian pada bayi
cukup bulan yang berusia 1-3 bulan, yang dipijat 15 menit, 2 kali seminggu
selama 6 minggu juga didapatkan kenaikan berat badan 50 % yang lebih dari
kontrol
3. Meningkatkan pertumbuhan
Scanberg (1989) melakukan penelitian pada tikus dan menemukan bahwa tanpa
dilakukan rangsangan raba/taktil pada tikus telah terjadi penurunan hormon
pertumbuhan.
4. Meningkatkan konsentrasi bayi dan membuat bayi tidur lebih lelap Umumnya,
bayi yang dipijat akan tertidurlebih lelap,sedangkan pada waktu
bangun konsentrasinya akan lebih penuh.

Di Touch Research Institute, Amerika, dilakukan penelitian pada sekelompok


anak dengan pemberian soal matematika. setelah itu dilakukan pemijatan pada
anak-anak tersebut selama 2x15 menit setiap minggunya. Selanjutnya, pada
anak-anak tersebut diberikan lagi soal matematika lain. Ternyata, mereka hanya
memerlukan waktu penyelesaian setengah dari waktu yang dipergunakan untuk
menyelesaikan soal terdahulu, dan ternyata pula tingkat kesalahannya hanya
sebanyak 50 % dari sebelum dipijat (Roesli, 2008).
5. Membina ikatan kasih sayang orang tua dan anak (bonding)
Sentuhan dan pandangan kasih orang tua pada bayinya akan mengalirkan
kekuatan jalinan kasih di antara keduanya. Pada perkembangan anak, sentuhan
orang tua adalah dasar perkembangan komunikasi yang akan memupuk cinta
kasih secara timbal balik. Semua ini akan menjadi penentu bagi anak untuk
secara potensial menjadi anak berbudi pekerti baik dan percaya diri
(Kusumawati, 2009).
6. Meningkatkan produksi ASI
Berdasarkan penelitian Cyntia Mersmann (2000), ibu yang memijat bayinya
mampu memproduksi ASI perah lebih banyak dibandingkan kelompok kontrol.
Pada saat menyusui bayinya, mereka merasa kewalahan karena ASI terus
menerus menetes dari payudara yang tidak disusukan. Selain itu, pijat bayi
akan membuat bayi cepat lapar. Makin banyak ASI disedot oleh bayi
(menyusui), maka produksi ASI makin meningkat. Ini karena dalam proses
produksi ASI berlaku hukum supply and demand. Artinya, makin banyak ASI
dikeluarkan, makin banyak pula ASI diproduksi. Begitu pula sebaliknya
(www.Ibudananak.com, 2008).
Jadi, pijat bayi dapat meningkatkan volume ASI perah sehingga periode waktu
pemberian ASI secara eksklusif dapat ditingkatkan, khususnya oleh ibu-ibu
karier (pekerja).

7. Sentuhan Ibu akan membuat bayi merasa nyaman


Sentuhan dan pijat pada bayi setelah kelahiran dapat memberikan jaminan
adanya kontak tubuh berkelanjutan yang dapat mempertahankan perasaaan
aman bagi bayi.
Laporan tertua tentang seni pijat untuk pengobatan tercatat di papyrus Ebes,
yaitu catatan kedokteran pada masa Mesir Kuno. Di India juga ditemukan
Ayur-Veda, buku kedokteran tertua (sekitar 1800 sebelum masehi) yang
menuliskan tentang pijat, diet, dan olahraga, sebagai cara penyembuhan utama
masa itu. Selain itu, sekitar 5000 tahun yang lalu para dokter di Cina dari
Dinasi Tang meyakini bahwa pijat adalah salah satu dari empat tekhnik
pengobatan yang penting.
8. Sentuhan akan merangsang peredaran darah dan menambah energi Sebenarnya,
pijat berguna tidak hanya untuk bayi sehat tetapi juga bagi bayi sakit. Bahkan bagi anak
sampai dewasa sekalipun. Walaupun masih perlu penelitian lanjutan untuk memastikan
hasil- hasil penelitian terhadap terapi sentuh/pijatan, penemuan- penemuan yang telah
dihasilkan sudah cukup menjadi alasan untuk dilakukannya pijat bayi secara rutin guna
mempertahankan kesehatan bayi. Apalagi pijat bayi ini terbukti murah, mudah, dan telah
biasa dilakukan di Indonesia sehingga bukan hal yang baru bagi kultur Indonesia
(Roesli, 2008).
D. Pelaksanaan pemijatan bayi
Pijat bayi dapat segera dimulai setelah bayi dilahirkan, sesuai keinginan
orang tua. Dengan lebih cepat mengawali pemijatan, bayi akan mendapat keuntungan
yang lebih besar. Jika pemijatan dilakukan setiap hari dari sejak kelahiran sampai bayi
berusia 6-7 bulan (Roesli, 2008). Pemijatan dapat dilakukan pada pagi hari (pada saat
orang tua dan anak siap untuk memulai hari baru) dan malam hari (sebelum tidur. Ini
sangat baik untuk membantu bayi tidur lebih nyenyak) (Febriani, 2009).
Sebelum melakukan pemijatan tangan harus bersih dan hangat, hindari agar kuku dan
perhiasan tidak mengakibatkan goresan pada kulit bayi, ruang untuk memijat
diupayakan hangat dan tidak pengap, bayi tidak selesai makan atau sedang tidak lapar,
secara khusus menyediakan waktu untuk tidak diganggu minimum selama 15 menit
guna melakukan seluruh tahap- tahap pemijatan, duduklah pada posisi yang nyaman
dan tenang, baringkan bayi diatas permukaan kain yang lembut, rata, dan bersih,
siapkanlah handuk, popok, baju ganti, dan minyak (baby oil / lotion), serta mintalah
izin pada bayi sebelum melakukan pemijatan dengan cara membelai wajah dan kepala
bayi sambil mengajaknya bicara (Wicak, 2008).
Selama melakukan pemijatan, dianjurkan untuk selalu melakukan hal-hal berikut ini :
memandang mata bayi, disertai pancaran kasih saying, bernyanyi atau putarkan lagu-
lagu yang tenang / lembut, guna membantu menciptakan suasana tenang selama
pemijatan berlangsung; awali pemijatan dengan melakukan sentuhan ringan secara
bertahap tambahkan tekanan pada sentuhan yang dilakukan, khususnya apabila sudah
merasa yakin bahwa bayi mulai terbiasa dengan pijatan yang sedang dilakukan;
sebelum melakukan pemijatan, lumurkan baby oil atau lotion yang lembut sebaiknya,
pemijatan dimulai dari kaki bayi karena umumnya bayi lebih menerima apabila dipijat
pada daerah kaki. Dengan demikian, akan memberi kesempatan pada bayi untuk
membiasakan dipijat sebelum bagian lain dari badannya disentuh. Karenanya, urutan
pemijatan bayi dianjurkan dimulai dari bagian kaki, perut, dada
tangan, muka, dan diakhiri pada bagian punggung; tanggaplah pada isyarat yang
diberikan oleh bayi. Jika bayi menangis, cobalah untuk menenangkan sebelum
melanjutkan pemijatan. Jika bayi menangis lebih keras, hentikan pemijatan karena
mungkin bayi mengharapkan untuk digendong, disusui, atau sudah mengantuk dan
sangat ingin tidur; mandikan bayi segera setelah pemijatan berakhir agar bayi merasa
segar dan bersih setelah terlumuri minyak bayi (baby oil). Namun, kalau pemijatan
dilakukan pada malam hari, bayi cukup diseka dengan air hangat agar bersih dari
minyak bayi; Lakukan konsultasi pada dokter atau perawat untuk mendapatkan
keterangan lebih lanjut tentang pemijatan bayi, dan hindarkan mata bayi dari baby
oli/lotion (Roesli, 2008).
Dalam pemijtan pada bayi tidak dianjurkan untuk melakukan hal- hal berikut ini :
memijat bayi langsung setelah selesai minum seharusnya diberi jarak kira-kira 2 jam
setelah selesai minum; saat bayi dalam keadaan tidak sehat; memijat bayi pada saat
bayi tidak mau dipijat (biasanya dengan tanda bayi rewel, menangis, dan
memberontak); dan memaksakan posisi pijat tertentu pada bayi (Zahter, 2008).
E.Peran Ayah dan Ibu dalam Pijat Bayi
Dewasa ini, banyak para ayah yang ingin berperan dalam merawat bayinya
meskipun pada umumnya mereka hanya memiliki waktu yang sangat terbatas, yaitu
hanya pada sore hari atau di akhir minggu saja
Disamping keterbatasan waktu, beberapa ayah kadang merasa canggung untuk ikut
merawat bayinya dan karenanya merasa terhambat untuk berperan. Agar seorang ayah
tidak segan untuk memulai peran dalam merawat bayinya, dorongan ekstra pada sang
ayah sangatlah diperlukan.
Pijat adalah bentuk upaya pemeliharaan kesehatan yang biasanya sangat disenangi
ayah. Dengan melakukan pemijatan akan terbuka kesempatan bagi seorang ayah untuk
menjalin kontak batin dengan bayinya.
Para ayah yang pernah melakukan pemijatan pada bayinya akan mengingat hal tersebut
sebagai pengalaman yang sangat menyenangkan dan membanggakannya.
Pijat bayi ternyata bukan hanya berpengaruh pada pertumbuhan fisik dan emosional
bayi. Pemijatan yang dilakukan oleh ayah secara tidak lansung pijat bayi itu bisa
meningkatkan produksi ASI (Air Susu Ibu) pada tubuh ibu dan disebut ''pemberdayaan
ayah,'' ketika seorang ayah berinisiatif memijat si bayi, hal itu akan menimbulkan
perasaan positif pada istri. Inisiatif suami ini membuat istri merasa disayang, nyaman,
dan perasaan positif lainnya. Dan perasaan seperti ini akan merangsang produksi
hormon oksitosin. Untuk diketahui, hormon ini sangat berguna untuk memperlancar
produksi ASI. Penelitian menunjukkan, 80 persen produksi hormon oksitosin
dipengaruhi oleh kondisi psikis ibu (Roesli, 2008).
Seorang ibu, dalam hal ini adalah ibu dari sang bayi mempunyai peran besar di dalam
pertumbuhan dan perkembangan sang bayi sehingga perawatan pada bayinya lebih
diutamakan dilakukan dengan mandiri oleh ibu sehingga tujuan yang diharapkan akan
langsung tercapai, termasuk melakukan pemijatan pada bayi. Pemijatan tidak perlu
dilakukan oleh bidan, maupun dukun pijat bayi, namun terutama dilakukan oleh ibu
secara mandiri
D. Manfaat Lain dari Pijat Bayi bagi Kasus Tertentu
Pada beberapa keadaan tertentu, pijat bayi dapat memberikan keuntungan tambahan
seperti dalam kasus-kasus sebagai berikut :
1) Orang tua yang masih remaja
Orang tua yang masih remaja, umumnya tidak atau belum siap untuk menjadi
orang tua karena mereka sendiri belum cukup dewasa. Pada kasus seperti ini
pijat bayi akan meningkatkan kepercayaan diri mereka, meningkatkan rasa
penerimaan atas keadaan menjadi orang tua, dan meningkatkan harga diri
mereka sebagai orang tua.
2) Orang tua yang rasa ketertarikan pada bayinya kurang
Hal ini biasanya terjadi pada kasus-kasus seperti kehamilan dan kelahiran anak
yang tidak di kehendaki atau tidak direncanakan, komplikasi kehamilan
dan/atau kelahiran, dan pemisahan ibu dan bayi untuk waktu tertentu karena
kesehatan fisik/mental ibu, atau kesehatan bayi. Pada keadaan tersebut, pijat
bayi dapat mendekatkan hubungan orang tua dengan bayinya.
3) Orang tua angkat
Oleh karena tidak pernah mengandung bayi yang diangkat, orang tua angkat
tidak merasakan kedekatan dengan bayinya sebelum bayi ini dilahirkan. Pijat
bayi akan membantu menciptakan ikatan yang lebih kuat antara orang tua
angkat dengan bayinya. Mereka akan lebih cepat mengenal dan merasakan
bahwa mereka saling terikat dalam satu keluarga.
4) Post Operasi Seksio Caesarea
Bayi yang dilahirkan melalui bedah caesar tidak akan menerima rangsangan
taktil seperti bayi yang dilahirkan normal. Di samping itu, umumnya bayi ini
akan kurang siaga (alert) karena pengaruh obat-obatan yang diberikan pada ibu.
Untuk beberapa mungkin ibu dan bayi tidak akan bersama-sama. Ibu akan
merasa kesakitan dan tidak nyaman, sedangkan ayah mungkin akan mempunyai
perasaan bersalah atau sedih karena istrinya harus operasi. Pijat bayi akan lebih
cepat menyatukan orang tua dan bayinya, serta akan menolong mereka
melepaskan perasaan-perasaan negatif tersebut
5) Sakit Perut (colic)

Colic atau sakit perut pada bayi ditunjukkan oleh bayi secara khas, yaitu dengan
’tangis sakit’ yang melengking. Secara teori penyebab kolik (colic) yang menonjol
antara lain susunan saraf autonom yang tidak seimbang, adanya gangguan pada
pertumbuhan mekanisme kontrol tidur/bangun, atau gangguan interaksi antara orang
tua dan bayi. Kolik juga seringMdihubungkan dengan adanya gangguan pada
saluran pencernaan dan kesukaran makan.
Untuk mengurangi kolik ini, para orang tua dianjurkan untuk memijat bayinya pada
waktu kolik berlangsung dan pada waktu menjelang tidur.
6) Asma
Asma sangat erat hubungannya dengan rangsangan fisik dari luar, seperti adanya
serbut atau debu, tetapi juga dapat berhubungan dengan faktor psikologis seperti
adanya kegelisahan. Pijat telah menunjukkan keberhasilan untuk melebarkan saluran
nafas/udara yang menyempit.
Pijat adalah terapi umum untuk relaksasi. Peneliti dewasa ini meneliti akibat dari
pijat bayi dan pijat pada remaja. Hasil peneliti menunjukkan bahwa dengan pijat
terjadi penurunan rasa gelisah dan depresi, disamping kurangnya serangan asma dan
gangguan saluran nafas
7) Bayi dari ibu HIV positif
Peneliti saat ini sedang mempelajari apakah terapi pijat dapat mempengaruhi
peningkatan fungsi kekebalan tubuh pada bayi- bayi dari ibu dengan HIV positif dan
apakah terapi pijat yang diberikan oleh orang tuadapat meningkatkan perkembangan
mental, motorik, dan perkembangan sosial bayinya. Penelitian menyimpulkan
bahwa pemijatan pada bayi dengan HIV-positif dihubungkan dengan adanya
gangguan pada saluran pencernaan dan kesukaran makan.Untuk mengurangi kolik
ini, para orang tua dianjurkan untuk memijat bayinya pada waktu kolik berlangsung
dan pada waktu menjelang tidur.
8) Asma
Asma sangat erat hubungannya dengan rangsangan fisik dari luar, seperti adanya
serbut atau debu, tetapi juga dapat berhubungan dengan faktor psikologis seperti
adanya kegelisahan. Pijat telah menunjukkan keberhasilan untuk melebarkan saluran
nafas/udara yang menyempit.
Pijat adalah terapi umum untuk relaksasi. Peneliti dewasa ini meneliti akibat dari
pijat bayi dan pijat pada remaja. Hasil peneliti menunjukkan bahwa dengan pijat
terjadi penurunan rasa gelisah dan depresi, disamping kurangnya serangan asma dan
gangguan saluran nafas
9) Bayi dari ibu HIV positif
Peneliti saat ini sedang mempelajari apakah terapi pijat dapat mempengaruhi
peningkatan fungsi kekebalan tubuh pada bayi- bayi dari ibu dengan HIV positif dan
apakah terapi pijat yang diberikan oleh orang tuadapat meningkatkan perkembangan
mental, motorik, dan perkembangan sosial bayinya. Penelitian menyimpulkan
bahwa pemijatan pada bayi dengan HIV-positif menghasilkan kenaikan berat badan,
perkembangan motorik yang lebih baik.
10) Bayi kurang bulan (premature infant)
Bayi prematur mengalami kehangatan dan kenyamanan dalam kandungan ibu dalam
waktu yang singkat. Selain itu, mereka akan lebih sering disuntik dan mengalami
pemeriksaan- pemeriksaan laboratorium yang menyakitkan. Dengan demikian,
mereka harus belajar sejak awal perabaan dapat pula merupakan sesuatu yang
menyenangkan serta penuh kasih sayang yang sejuk sejak dari hari pertama (Roesli,
2008)..

BAB III
ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI A UMUR 4 BULAN
DENGAN MENERAPKAN PIJAT BAYI SEHAT
PADA BAGIAN PERUT DAN DADA
DI PMB ERNI HAYATI

I. PENGKAJIAN

Dilaksanakan pada :
Hari/tanggal : Minggu, 31 Januari 2021
Jam : 08.00 WIB
Tempat : PMB ERNI HAYATI

A. Data Subyektif
1. Biodata
a. Biodata pasien

Nama : By. A
Umur : 4 bulan
Tanggal Lahir : 24 September 2021
Alamat : Ds. Kalilangkap Rt 02 Rw 02
Kec. Bumiayu Kab. Brebes
b. Biodata penanggung jawab

Nama : Ny. N
Umur : 30 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT
Hubungan dgn pasien : Ibu Kandung
Alamat : Ds. Kalilangkap Rt 02 Rw 02
Kec. Bumiayu Kab. Brebes

1. Alasan datang
Ibu mengatakan ingin mengetahui tumbuh kembang anaknya
2. Keluhan utama
Ibu mengatakan anaknya sehat dan ingin dipijat pada bagian perutnya

3. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat Kesehatan Terdahulu
1) Ibu mengatakan anak tidak pernah menderita penyakit kronis
2) Ibu mengatakan anak tidak pernah dirawat di Rumah Sakit
b. Riwayat Kesehatan Sekarang
a. Ibu mengatakan anak tidak sedang sakit
c. Riwayat Kesehatan Keluarga
1) Ibu mengatakan dikeluarga anak tidak ada yang menderita penyakit
menular seperti Hepatitis, TBC, dan lain-lain
2) Ibu mengatakan di keluarga anak tidak ada yang menderita penyakit
keturunan seperti DM, Tekanan Darah Tinggi, Jantung, Asma, dan
lain-lain
3) Ibu mengatakan di keluarga anak tidak ada riwayat kembar
4) Ibu mengatakan di keluarga anak tidak ada yang mengalami
kecacatan

4. Riwayat Kelahiran
a. Tanggal Lahir : 24 September 2020
b. Jenis Kelamin : Laki -laki
c. BB Lahir : 2800 gram
d. PB Lahir : 49 cm
e. LK Lahir : 32 cm
f. LD Lahir : 33 cm
g. LILA Lahir : 11 cm
h. AS Lahir

Penilaian 1 menit 5 menit 10 menit


Appearance 2 2 2
Pulse 2 2 2
Grimace 2 2 2
Activity 2 2 2
Respiratory 1 2 2
Jumlah 9 10 10

i. Reflek Lahir
1) Moro reflek : +
2) Sucking reflek : +
3) Babinsky reflek : +
4) Tonic neck reflek : +
5) Rooting reflek : +
6) Graps reflek : +
7) Startle reflek : +
2. Riwayat Imunisasi
a. Hepatitis B 0 : 24 September 2020
b. BCG, Polio 1 : 21 Oktober 2020
c. DPT/HB 1, Polio 2 : 16 Desember 2020
d. DPT/HB 2, Polio 3 : 20 Januari 2021
e. DPT/HB 3, Polio 4 : -
f. IPV : -
g. Campak : -
3. Riwayat Perkembangan
a. Tengkurap umur : 4 bulan
b. Merangkak umur : - bulan
c. Berjalan umur : - bulan
4. Pola Pemenuhan Kebutuhan
a. Pola Nutrisi : Anak diberi ASI Eksklusif
b. Pola Eliminasi
a. BAB : 3 hari sekali
Konsistensi keras, warna, bau khas
b. BAK : 7-8 kali/hari
Cair, bening kekuningan, bau khas, tidak ada
keluhan
c. Pola Aktifitas : mengangkat kepala
d. Pola Istirahat : 2 kali pada siang hari dan Tidur malam 8-12
jam
e. Personal Hygiene : Mandi 2 kali/hari dan Ganti baju 2-3 kali/hari
B. Data Objektif
1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan Umum : baik
b. Antopometri
1) BB : 7300 gr
2) PB/TB : 65 cm
3) LK : 40 cm
4) LD : 42 cm
5) LILA : 13 cm
c. Tanda - tanda Vital
1) Suhu : 36,7 0C
2) RR : 40 kali / menit
3) N : 130 kali / menit
2. Kemampuan Motorik Halus
a. Memegang benda : belum bisa
b. Pengendalian mata : sudah bisa
c. Tersenyum : sudah bisa
3. Kemampuan Motorik Kasar
a. Tengkurap : belum bisa
b. Berguling : belum bisa
c. Berjalan : belum bisa
4. Kemampuan Bahasa dan Penggunaan : Berbicara, tertawa, dan tersenyum
5. Status Present
a. Kepala : mesochepal
b. Mata : simteris, sklera putih/tidak ikterik,
konjungtiva merah muda
c. Hidung : bersih, tidak ada polip
d. Mulut : bibir tidak kering, lidah tidak kotor, gigi
sudah tumbuh
e. Telinga : simetris, tidak ada serumen
f. Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tyroid
g. Dada : simteris, tidak ada retraksi dinding dada
h. Abdomen : tidak ada nyeri tekan hepar dan gaster
i. Genetalia : bersih, tidak ada kelainan
j. Anus : tidak ada kelainan, ada lubang anus
k. Ekstremitas : simetris, terkoordinasi, tidak oedema, kuku
bersih, jari-jari lengkap
l. Kulit : turgor baik
6. Data Penunjang : Tidak dilakukan pemeriksaan penunjang

II. INTEPRETASI DATA


A. Diagnosa
By. A usia 4 bulan bayi sehat dengan kebutuhan pijat bayi sehat pada bagian perut
dan dada
Dasar :

1. Data Subyektif
a. Ibu mengatakan anak berusia 4 bulan
b. Ibu mengatakan bayinya sehat minum ASI ekslusif
c. Ibu mengatakan bayinya BAB 2 kali
2. Data Objektif
a. Pemeriksaan umum : keadaan baik
b. Berat Badan : 7300 gr
c. Suhu : 36,7 0C

B. Masalah
Tidak ada
C. Kebutuhan
Pijat bayi sehat bagian perut dan dada

III. DIAGNOSA POTENSIAL


Tidak ada

IV. ANTISIPASI TINDAKAN SEGERA


Tidak ada
V. INTERVENSI
1. Jelaskan pada ibu dan keluarga tentang hasil pemeriksaan bayinya
2. Jelaskan pada ibu untuk diberikan terapi pijat bayi sehat dan jelaskan pada ibu
maksud dan tujuan diberikannya terapi pijat bayi sehat
3. Anjurkan ibu dan keluarga untuk melihat terapi yang akan diterapkan ke bayi
4. Lakukan stimulasi pada bayi dengan terapi pijat bayi sehat bagian perut dan dada
5. Anjurkan ibu untuk melakukan terapi sesuai yang diajarkan

VI. IMPLEMENTASI
Hari/Tanggal : Minggu , 31 Januari 2021
Pukul : 08.10 WIB
1. Menjelaskan pada ibu dan keluarga tentang hasil pemeriksaan anaknya
a. Keadaan Umum : baik
b. Berat Badan : 7300 gr
c. Panjang Badan : 65 cm
d. Lingkar Kepala : 40 cm
e. Lingkar Dada : 42 cm
f. Suhu : 36,7 0C
2. Menjelaskan pada ibu untuk diberikan terapi pijat bayi sehat dan menjelaskan pada
ibu maksud dan tujuan diberikannya terapi pijat bayi sehat
Pijat bayi sehat yaitu satu bentuk terapi sentuh yang dilakukan pada bayi untuk
meningkatkan kesehatan,kebugaran bayi,meningkatkan kelenturan dan dan
persendian utama pada tubuh bayi agar tecapai tumbuh kembang yang optimal
3. Menganjurkan ibu dan keluarga untuk melihat terapi yang akan diterapkan ke bayi,
karena terapi ini bisa dilakukan ibu di rumah dengan kondisi bayi yang sehat.
4. Melakukan stimulasi pada bayi dengan terapi pijat bayi sehat pada bagian perut
dan dada
a. Menyiapkan alat
b. Mencuci tangan
c. Melepas semua pakaian bayi
d. Menyelimuti dengan handuk dan hanya membuka bagian tubuh yang akan
dipijat
e. Menuangkan minyak ke telapak tangan
f. Menghangatkan tangan (menggosok-gosokkan tangan ke dekat telinga bayi)
g. Meminta ijin kepada bayi(dilakukan dengan mengajak bayi berkomunikasi
sambil membelai wajah dan kepala bayi)

 Perut
b. Relaxation touch sentuhan lembut dan halus di perut bayi “ Usap perutnya
ya sayang”
c. Mengusap perut  mengusap perut bergantian dengan tangan kanan dan kiri
d. Mengusap perut dengan kaki diangkat angkat kaki dengan satu tangan,
kemudian tangan yang lain mengusap dari perut sampai kaki
e. Ibu jari ke sampingletakkan kedua ibu jari di samping kanan kiri pusar
perut dan gerakkan ke arah samping kiri dan kanan
f. Ibu jari ke sampingletakkan kedua ibu jari di samping kanan kiri pusar
perut dan gerakkan ke arah samping kiri dan kanan
g. Matahari dan bulan
Matahari lingkaran penuh searah jarum jam
Bulan  setengah lingkaran
Lakukan gerakan matahari dan bulan bersama-sama
v. I LOVE U

”I”, pijatlah perut bayi mulai dari bagian kiri atas ke bawah dengan

menggunakan jari-jari tangan kanan membentuk huruf ”I” sebanyak 3 kali

”LOVE”, pijatlah perut bayi membentuk huruf ”L” terbalik, mulai dari

kanan atas ke kiri atas, kemudian dari kiri atas ke kiri bawah

”YOU”, pijatlah perut bayi membentuk huruf ”U” terbalik, mulai dari

kanan bawah (daerah usus buntu) ke atas, kemudian ke kiri, ke bawah, &

berakhir di perut kiri bawah

h. Gerakan jari berjalan  Gerakan jari berjalan dari perut bagian kanan ke
bagian kiri seperti bermain piano mundur
 Dada/Cheast
i. Relaxation touch  sentuhan lembut dan halus di dada bayi “Bunda sayang
kamu”
j. Gerakan love letakkan ujung jari kedua tangan di tengah dada, lalu
gerakkan ke atas bahu lalu ke samping hingga ke bawah membentuk LOVE
dan kembali lagi ke ulu hati
k. Gerakan kupu-kupu gerakan menyilang dimulai dengan tangan kanan
membuat gerakan memijat, menyilang dari tengah dada ke arah bahu kiri dan
kembali ke tengah dada
p. Teknik
1. Selalu memandang mata bayi dengan penuh kasih saying
2. Selalu memperdengarkan nyanyian/musik yang lembut dan tenang
3. Melakukan masing-masing gerakan 10 kali atau hitungan
4. Selalu mengawali pijatan dengan sentuhan ringan, kemudian bertahap
menambahkan tekanan sesuai respon bayi
5. Selalu lumuri tangan dengan minyak pijat sebelum memijat, kecuali
ketika memijat muka
6. Selalu memperhatikan respon bayi
q. Membersihkan tubuh bayi dengan air hangat
r. Memberitahu ibu bahwa bayinya sudah selesai dipijat
s. Membantu ibu merapikan bayi
t. Cuci tangan
II. Menganjurkan ibu untuk melakukan terapi sesuai yang diajarkan
setengah jam sesudah makan / minum susu dan bukan jam tidur bayi, minimal
dilakukan 2 kali dalam seminggu.

VII. EVALUASI
Hari/Tanggal : Minggu, 31 Januari 2020
Pukul : 08.30 WIB
1. Ibu sudah mengerti tentang hasil pemeriksaan bayinya
2. Ibu bersedia untuk diberikan terapi pijat bayi sehat dan ibu paham maksud dan
tujuan diberikannya terapi pijat bayi sehat
3. Ibu bersedia untuk melihat terapi yang akan diterapkan ke bayi dan ibu bersedia
untuk mencoba terapi dirumah sendiri
4. Bayi telah dilakukan dengan terapi pijat bayi sehat pada bagian perut dan dada
5. Ibu bersedia untuk melakukan terapi sesuai yang diajarkan dan akan diterapkan di
rumah minimal 2 kali dalam seminggu

BAB IV
PEMBAHASAN

Bayi yang dipijat mengalami peningkatan kadar enzim penyerapan dan insulin
sehingga penyerapan terhadap sari makanan pun menjadi lebih baik. Hasilnya, bayi menjadi
cepat lapar dan karena itu lebih sering menyusu sehingga meningkatkan produksi ASI
(Suparyanto 2011). Pemijatan juga meningkatkan mekanisme penyerapan makanan oleh
nervus vagus sehingga nafsu makan bayi juga akan meningkat yang dapat secara langsung
meningkatkan berat badan bayi (Syaukani, 2015). Aktifitas pemijatan akan meningkakan
aktifitas neorotransmitter serotin, yaitu meningkatkan kapasitas sel reseptor yang berfungsi
51 meningkatkan glucocorticoid (adrenalin, suatu hormon stres). Proses ini akan
menyebabkan terjadinya penurunan kadar hormon adrenalin (hormon stres) penurunan
kadar hormon stres ini akan meningkatkan daya tahan tubuh, terutama IgM dan IgG. Pijat
bayi akan membuat bayi tidur lebih leleap dan meningkatkan kesiagaan (alertness) atau
konsentrasi. Hal ini dikarenakan pijatan yang baik dapat mengubah gelombang otak.
Pengubahan ini terjadi dengan cara menurunkan gelombang alpha dan meningkatkan
gelombang beta serta tetha yang dapat dibuktikan dengan penggunaan EEG (electro
encephalogram) (Syaukani, 2015).
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Pengkajian telah dilakukan dengan melakukan anamnesa dan pemeriksaan
fisik untuk merumuskan diagnosa kebidanan
2. Data hasil dari pengkajian digunakan untuk merumuskan diagnosa
kebidanan didapatkan diagnosa kebidanan By. A usia 4 Bulan Masalah yang
didapatkan adalah Bayi sehat .

3. Tidak didapatkan diagnosa potensial


4. Tindakan segera yang perlu dilakukan juga tidak ada
5. Langkah selanjutnya yaitu melakukan intervensi atau perencaan untuk
mengatasi masalah yang muncul yaitu teknik pijat bayi sehat bagian perut
dan dada.
6. Melakukan implementasi yaitu pemberian teknik pijat bayi bagian perut dan
dada unuk melancarkan pencernaan
7. Hasil Evaluasi didapatkan By. A lebih tenang dan nyaman
B. Saran

1. Bagi mahasiswa
Dapat digunakan nantinya dalam melaksanakan asuhan sayang bayi saat
melakukan pelayanan di masyarakat
2. Bagi institusi
Sebagai tambahan informasi untuk mahasiswa dalam memberikan pelayanan
nantinya di masyarakat
DAFTAR PUSTAKA

Butsainatul, B. (2015). Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Pijat Bayi Terhadap Perilaku
Ibu dalam Memijat Bayi Secara Mandiri di Kelurahan Girimargo Sragen. Diakses Tanggal 26
Juni 2018. Depkes RI. (2009).

Manajemen Laktasi. Direktorat Bina Gizi Masyarakat. Dirjen Pembinaan Kesehatan Masyarakat.
Jakarta. Depkes (Departemen Kesehatan), (2012)

Angka Kematian Bayi (AKB) atau Infant Mortality Rate. Diakses pada tanggal 25 juni 2015
Destyna, (2015)

Efektifitas Pijat Bayi Terhadap Peningkatan Berat Badan Bayi Premature di Ruang Perinatologi
Rumah Sakit Imelda Medan. Diakses tanggal 23 Mei 2016 Dewi, S. Marianty. (2014).

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan Ibu Terhadap Pijat Bayi Usia 0-12 Bulan di
Kompleks TNI AL Sabang. Diakses tanggal 28 Juni 2018

Imam Santoso. (2010). Pengaruh Pijat Bayi Terhadap Peningkatan Berat Badan Pada Balita Gizi
Kurang Usia 12-24 Bulan di Puskesmas Imogiri II Kabupaten Bantul. Diakses Tanggal 28 Juni
2018
Lampiran 1
SURAT PERSETUJUAN/PENOLAKAN TINDAKAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama :
Jenis Kelamin(L/P) :
Umur/Tgl Lahir :
Alamat :
Telp :
Menyatakan dengan sesungguhnya diri saya sendiri sebagai diri sendiri/orang
tua/suami/istri/anak/wali dari :
Nama :
Jenis Kelamin(L/P) :
Umur/Tgl Lahir :
Alamat :
Dengan ini menyatakan SETUJU/MENOLAK untuk dilakukan Tindakan
berupa ......................................................... Dari penjelasan yang diberikan, telah saya
mengerti segala hal yang berhubungan dengan penyakit tersebut, serta tindakan yang akan
dilakukan.
Brebes, ............................2021
Bidan/Pelaksana Yang membuat pernyataan
Ttd Ttd

(.........................) (..........................................)
A. STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

PIJAT BAYI SEHAT

Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh

STANDAR 2 November 2017 Ketua STIKES Karya Husada Semarang


OPERASIONA
L PROSEDUR
Dr.Ns.Fery Agusman.M.Kep.,Sp.Kom

Pijat bayi yaitu salah satu bentuk terapi sentuh yang dilakukan pada
bayi dilakukan secara menyeluruh untuk meningkatkan kesehatan,
kebugaran bayi, sebagai salah satu teknik pengobatan, meningkatkan
PENGERTIAN
kelenturan dan persendian utama pada tubuh bayi agar tubuh menjadi
kuat dan kokoh agar tercapai pertumbuhan dan perkembangan yang
baik sesuai usianya.

Meningkatkan kesehatan, kebugaran bayi, sebagai salah satu teknik


pengobatan, meningkatkan kelenturan dan persendian utama pada
TUJUAN
tubuh bayi agar tubuh menjadi kuat dan kokoh agar tercapai
pertumbuhan dan perkembangan yang baik sesuai usianya.

Dalam pijat bayi tidak dianjurkan untuk melakukan hal-hal berikut :

KEBIJAKAN 1. Memijat bayi dan anak langsung setelah selesai makan


2. Membangunkan bayi dan anak hanya untuk dipijat
3. Memijat bayi dan anak saat mereka tidak mau dipijat
4. Memaksakan posisi pijat tertentu pada bayi dan anak
PETUGAS Bidan
1. Alas yang empuk dan lembut
2. Handuk atau lap, popok dan baju ganti
3. Minyak untuk memijat
PERALATAN 4. Air dan washlap
5. Makanan & minuman secukupnya
6. ASI
7. Air hangat
PROSEDUR 1. SIKAP
PELAKSANAAN a. Menyambut klien dengan sopan dan ramah (Memberi
salam dengan memandang klien)
b. Memperkenalkan diri kepada klien
(Memperkenalkan diri sebagai bidan dengan menyebut nama
sambil berjabat tangan/memberikan sentuhan kepada klien
dengan ramah)
c. Menjelaskan tujuan pijat bayi
d. Percaya diri (Terlihat tenang dan melakukan dengan
percaya diri)

2. PERSIAPAN
a. Cuci tangan
b. Melepas semua pakaian bayi
c. Menyelimuti dengan handuk dan hanya membuka
bagian tubuh yang akan dipijat
d. Menghangatkan tangan (menggosok-gosokkan tangan
dekat dengan telinga bayi)
e. Meminta ijin kepada bayi (dilakukan dengan mengajak
bayi berkomunikasi sambil membelai wajah dan kepala bayi)
3. IS
I a. Kaki
1) Relaxation touch : usapan dan goyangan halus disertai
dengan kata-kata lembut “Rilekskan kakimu sayang”

2) Memerah susu india : pegang pergelangan kaki di


bagian atas mulai dari paha sampai pergelangan kaki secara
bergantian
3) Memutar dan Memeras : memutar dan memeras kaki
dengan kedua tangan mulai dari pangkal paha sampai ujung
kaki

4)
Telapak kaki : pijat telapak kaki dengan kedua ibu jari secara
bergantian dari arah tumit ke perbatasan jari kaki

5) Tekan titik telapak kaki : tekan telapak kaki dengan


kedua ibu jari mulai dari bawah, tengah, atas, tengah dan
kembali ke bawah

6)
Memilin jari : mulailah memilin dengan tarikan lembut dengan
ibu jari dan jari telunjuk pada setiap ujung jari mulai dari ibu
jari

7) Peregangan otot telapak kaki : tekan ujung telapak kaki


dengan ibu jari, sedangkan telunjuk menekan bagian bawah
jari, lalu pindahkan telunjuk ke bagian tengah telapak kaki
selama 5 detik

8) Punggung kaki : gerakan mengurut dengan kedua ibu


jari pada punggung kaki dimulai dari jari kaki ke pergelangan
kaki
9) Gerakan spiral : buatlah lingkaran-lingkaran kecil

10)10)
Memerah susu swedia : seperti memerah susu india, tetapi
dilakukan dari pergelangan kaki bawah menuju pangkal paha
secara bergantian

11) Gerakan
menggulung : gerakan menggulung dari pangkal paha ke arah
bawah sambil mengatakan “gulung ... gulung ... gulung”

12) Gerakan akhir untuk bagian kaki : usap kedua kaki


dengan tekanan lembut dari paha ke arah pergelangan kaki
b. Perut
1) Relaxation touch : sentuhan lembut dan halus di perut
bayi “ Usap perutnya ya sayang”

2) Mengusap perut : mengusap perut bergantian dengan


tangan kanan dan kiri

3)
Mengusap perut dengan kaki diangkat : angkat kaki dengan
satu tangan, kemudian tangan yang lain mengusap dari perut
sampai kaki

4)
Ibu jari ke samping : letakkan kedua ibu jari di samping kanan
kiri pusar perut dan gerakkan ke arah samping kiri dan kanan

5) Matahari & bulan


Matahari : lingkaran penuh searah jarum jam
Bulan : setengah lingkaran
Lakukan gerakan matahari & bulan bersama-sama
6) I LOVE U
”I”, pijatlah perut bayi mulai dari bagian kiri atas ke
bawah dengan menggunakan jari-jari tangan kanan
membentuk huruf ”I” sebanyak 3 kali
”LOVE”, pijatlah perut bayi membentuk huruf ”L”
terbalik, mulai dari kanan atas ke kiri atas, kemudian dari
kiri atas ke kiri bawah
”YOU”, pijatlah perut bayi membentuk huruf ”U”
terbalik, mulai dari kanan bawah (daerah usus buntu) ke
atas, kemudian ke kiri, ke bawah, & berakhir di perut kiri
bawah.

7) Gerakan jari berjalan


Gerakan jari berjalan dari perut bagian kanan ke bagian kiri
seperti bermain piano mundur
c. Dada/Cheast
1) Relaxation touch : sentuhan lembut dan halus di dada
bayi “Bunda sayang kamu”

2)
G
erakan love : letakkan ujung jari kedua tangan di tengah dada,
lalu gerakkan ke atas bahu lalu ke samping hingga ke bawah
membentuk LOVE dan kembali lagi ke ulu hati

3) Gerakan kupu-kupu : gerakan menyilang dimulai


dengan tangan kanan membuat gerakan memijat, menyilang
dari tengah dada ke arah bahu kiri dan kembali ke tengah dada

d. Tangan dan lengan


1) Relaxation touch : usapan dan goyangan halus disertai
dengan kata-kata “Rilekskan tanganmu sayang”

2) Pijat ketiak : gerakan memijat pada daerah ketiak dari


atas ke bawah. Jika terdapat pembengkakan kelenjar daerah
ketiak sebaiknya tidak dilakukan
3)
Memeras susu india : pegang pergelangan tangan di bagian
pangkal tangan sampai ke ujung tangan secara bergantian

4) Memutar & memeras : memutar dan memeras tangan


dengan kedua tangan mulai dari pangkal tangan sampai ujung
tangan

5)

ari-jari : mulailah memilin dengan tarikan lembut dengan ibu


jari dan jari telunjuk pada setiap ujung jari mulai dari ibu jari
6) Punggung tangan : pijat punggung tangan
kedua ibu jari secara bergantian mulai dari arah pergelangan
menggunakan
ke jari-jari
7)
Gerakan spiral : membentuk lingkaran kecil

8) Memeras susu swedia : seperti memerah susu india,


tetapi dilakukan dari pergelangan tangan bawah menuju
pangkal tangan atas secara bergantian
9) Gerakan menggulung : gerakan menggulung pada
tangan dari pangkal tangan atas ke pergelangan tangan bawah
“gulung ... gulung ... gulung”

e. Punggung/Back
1) Relaxation touch : sentuhan lembut dan halus di
punggung bayi “Usap punggung kamu ya sayang”
2) Maju mundur : pijatlah punggung bayi dengan gerakan
maju mundur dari bawah leher sampai bokong

3)
Usapan punggung : tahan bokong dengan tangan kiri lalu
tangan kanan mengusap dari leher sampai bokong

4)
sapan punggung kaki diangkat : tangan kiri memegang bayi dan
tangan kanan mengusap dari punggung sampai tumit bayi

5)
G
erakan circle : gerakan melingkar kecil-kecil menggunakan jari
dari batas tengkuk sampai ke pantat di punggung sebelah kiri
dan kanan

6) Gerakan menggaruk : gerakan menggaruk dari pangkal


leher ke arah bawah sampai pantat bayi

f. Muka dan wajah


1) Relaxation touch : sentuhan lembut dan halus di wajah
bayi “Usap wajah kamu ya sayang”
2) Dahi : letakkan jari kedua tangan Anda pada
pertengahan dahi lalu tekan dengan lembut mulai dari tengah
dahi keluar

3) Alis : letakkan kedua ibu jari diantara kedua alis, pijat


bagian alis mulai dari tengah ke samping searah dengan bulu
rambut alis

4) Hidung : letakkan kedua ibu jari pada pertengahan alis


lalu turun ke tepi hidung ke arah pipi dengan membuat gerakan
ke samping seolah-olah membuat bayi tersenyum
5) Bawah hidung : letakkan kedua ibu jari di bawah
hidung dari tengah ke samping membentuk senyum

6) Dagu : letakkan kedua ibu jari di tengah dagu dan pijat


ke arah samping
7) Lingkaran kecil di rahang : buatlah lingkaran kecil di
rahang dengan tekanan lembut sehingga bayi tidak merasakan
sakit

8)
8)
8)
8)
8)
B
elakang telinga, leher dan dagu : gerakkan jari-jari kedua
tangan dari belakang telinga, leher dan dagu

4. TEKNIK
1) Selalu memandang mata bayi dengan penuh kasih
sayang
2) Melakukan masing-masing gerakan 8-10 kali atau
hitungan
3) Selalu memperdengarkan nyanyian/musik yang lembut
dan tenang
4) Selalu mengawali pijatan dengan sentuhan ringan,
kemudian bertahap menambahkan tekanan sesuai respon bayi
5) Selalu lumuri tangan dengan minyak pijat sebelum
memijat, kecuali ketika memijat muka
6) Selalu memperhatikan respon bayi
DOKUMEN TERKAIT
INSTRUMENT KETRAMPILAN PIJAT BAYI SEHAT

N NILAI
ASPEK YANG DINILAI 0 1
O
A. Sikap
Menyambut klien dengan sopan dan ramah (Memberi salam dengan
1
memandang klien)
Memperkenalkan diri kepada klien (Memperkenalkan diri sebagai
2 bidan dengan menyebut nama sambil berjabat tangan/memberikan
sentuhan kepada klien dengan ramah)
3 Menjelaskan tujuan pijat bayi
4 Percaya diri (Terlihat tenang dan melakukan dengan percaya diri)
Nilai A = ∑/4 x 10 = ………..
B. Isi
Persiapan
1 Cuci tangan
2 Melepas semua pakaian bayi
Menyelimuti dengan handuk dan hanya membuka bagian tubuh yang
3
akan dipijat

4 Menuangkan minyak ke telapak tangan


Menghangatkan tangan (menggosok-gosokkan tangan dekat telinga
5
bayi)
Meminta ijin kepada bayi (dilakukan dengan mengajak bayi
6
berkomunikasi sambil membelai wajah dan kepala bayi)
Kaki
Relaxation touch : usapan dan goyangan halus disertai dengan kata-kata
7
lembut “Rilekskan kakimu sayang”
Memerah susu india  pegang pergelangan kaki di bagian atas
8
mulai dari paha sampai pergelangan kaki secara bergantian
Memutar dan Memeras  memutar dan memeras kaki dengan
9
kedua tangan mulai dari pangkal paha sampai ujung kaki
Telapak kaki  pijat telapak kaki dengan kedua ibu jari secara
10
bergantian dari arah tumit ke perbatasan jari kaki
Tekan titik telapak kaki tekan telapak kaki dengan kedua ibu
11
jari mulai dari bawah, tengah, atas, tengah dan kembali ke bawah
Memilin jari mulailah memilin dengan tarikan lembut dengan ibu jari
12
dan jari telunjuk pada setiap ujung jari mulai dari ibu jari
Peregangan otot telapak kaki tekan ujung telapak kaki dengan
13 ibu jari, sedangkan telunjuk menekan bagian bawah jari, lalu
pindahkan telunjuk ke bagian tengah telapak kaki selama 5 detik
Punggung kaki gerakan mengurut dengan kedua ibu jari
14
pada punggung kaki dimulai dari jari kaki ke pergelangan kaki
Gerakan spiralbuatlah lingkaran-lingkaran kecil pada pergelangan
15
kaki
Memerah susu swedia seperti memerah susu India, tetapi dilakukan
16
dari pergelangan kaki bawah menuju pangkal paha secara bergantian
Gerakan menggulung  gerakan menggulung dari pangkal
17
paha ke arah bawah sambil mengatakan “gulung ... gulung ...
gulung”
N NILAI
ASPEK YANG DINILAI 0 1
O
Gerakan akhir untuk bagian kaki usap kedua kaki dengan
18
tekanan lembut dari paha ke arah pergelangan kaki
Perut
Relaxation touch sentuhan lembut dan halus di perut bayi “
19
Usap perutnya ya sayang”
Mengusap perut  mengusap perut bergantian dengan tangan
20
kanan dan kiri
Mengusap perut dengan kaki diangkat angkat kaki dengan satu
21
tangan, kemudian tangan yang lain mengusap dari perut sampai kaki
Ibu jari ke sampingletakkan kedua ibu jari di samping kanan kiri
22
pusar perut dan gerakkan ke arah samping kiri dan kanan
Matahari & bulan
Matahari lingkaran penuh searah jarum
23 jam Bulan setengah lingkaran
Lakukan gerakan matahari & bulan bersama-sama

I LOVE U
”I”, pijatlah perut bayi mulai dari bagian kiri atas ke bawah
dengan menggunakan jari-jari tangan kanan membentuk huruf ”I”
sebanyak 3 kali
”LOVE”, pijatlah perut bayi membentuk huruf ”L” terbalik,
24
mulai dari kanan atas ke kiri atas, kemudian dari kiri atas ke kiri
bawah
”YOU”, pijatlah perut bayi membentuk huruf ”U” terbalik,
mulai dari kanan bawah (daerah usus buntu) ke atas, kemudian ke
kiri, ke bawah, & berakhir di perut kiri bawah.
Gerakan jari berjalan  Gerakan jari berjalan dari perut bagian
25
kanan ke bagian kiri seperti bermain piano mundur
Dada/Cheast

Relaxation touch  sentuhan lembut dan halus di dada bayi


26
“Bunda sayang kamu”
Gerakan love letakkan ujung jari kedua tangan di tengah dada, lalu
27 gerakkan ke atas bahu lalu ke samping hingga ke bawah membentuk
LOVE dan kembali lagi ke ulu hati
Gerakan kupu-kupu gerakan menyilang dimulai dengan tangan
28 kanan membuat gerakan memijat, menyilang dari tengah dada ke arah
bahu kiri dan kembali ke tengah dada
Tangan
Relaxation touch usapan dan goyangan halus disertai dengan
29
kata- kata “Rilekskan tanganmu sayang”
Pijat ketiak gerakan memijat pada daerah ketiak dari atas ke bawah.
30 Jika terdapat pembengkakan kelenjar daerah ketiak sebaiknya tidak
dilakukan
Memeras susu india pegang pergelangan tangan di bagian
31
pangkal tangan sampai ke ujung tangan secara bergantian
Memutar & memeras memutar dan memeras tangan dengan kedua
32
tangan mulai dari pangkal tangan sampai ujung tangan
N NILAI
ASPEK YANG DINILAI 0 1
O
Punggung tangan pijat punggung tangan menggunakan kedua ibu jari
33
secara bergantian mulai dari arah pergelangan ke jari-jari
Telapak tangan  buka telapak tangan dari pergelangan ke jari
34
menggunakan kedua ibu jari secara bergantian
Jari-jari mulailah memilin dengan tarikan lembut dengan ibu jari dan
35
jari telunjuk pada setiap ujung jari mulai dari ibu jari
36 Gerakan spiral membentuk lingkaran kecil
Memeras susu swedia seperti memerah susu india, tetapi
37 dilakukan dari pergelangan tangan bawah menuju pangkal tangan atas
secara bergantian
Gerakan menggulung gerakan menggulung pada tangan dari pangkal
38
tangan atas ke pergelangan tangan bawah “gulung ... gulung ... gulung”
Punggung
Relaxation touch sentuhan lembut dan halus di punggung bayi “Usap
39
punggung kamu ya sayang”
Maju mundur pijatlah punggung bayi dengan gerakan maju mundur
40
dari bawah leher sampai bokong
Usapan punggung tahan bokong dengan tangan kiri lalu tangan
41
kanan mengusap dari leher sampai bokong
Usapan punggung kaki diangkat tangan kiri memegang bayi dan
42
tangan kanan mengusap dari punggung sampai tumit bayi
Gerakan circle gerakan melingkar kecil-kecil menggunakan jari dari
43
batas tengkuk sampai ke pantat di punggung sebelah kiri dan kanan
Gerakan menggaruk gerakan menggaruk dari pangkal leher ke arah
44
bawah sampai pantat bayi
Muka
Relaxation touch  sentuhan lembut dan halus di wajah bayi
45
“Usap wajah kamu ya sayang”
Dahi  letakkan jari kedua tangan Anda pada pertengahan dahi
46
lalu tekan dengan lembut mulai dari tengah dahi keluar
Alis  letakkan kedua ibu jari diantara kedua alis, pijat bagian
47
alis mulai dari tengah ke samping searah dengan bulu rambut alis
Hidung  letakkan kedua ibu jari pada pertengahan alis lalu turun
48 ke tepi hidung ke arah pipi dengan membuat gerakan ke samping
seolah- olah membuat bayi tersenyum
Bawah hidung letakkan kedua ibu jari di bawah hidung dari tengah
49
ke samping membentuk senyum
Dagu  letakkan kedua ibu jari di tengah dagu dan pijat ke arah
50
samping
Lingkaran kecil di rahang buatlah lingkaran kecil di rahang dengan
51
tekanan lembut sehingga bayi tidak merasakan sakit
Belakang telinga, leher dan dagu gerakkan jari-jari kedua tangan dari
52
belakang telinga, leher dan dagu
Nilai B = ∑/52 x 80 = ……….
C. Teknik
1 Selalu memandang mata bayi dengan penuh kasih sayang
2 Selalu memperdengarkan nyanyian/musik yang lembut dan tenang
3 Melakukan masing-masing gerakan 10 kali atau hitungan
N NILAI
ASPEK YANG DINILAI 0 1
O
Selalu mengawali pijatan dengan sentuhan ringan, kemudian bertahap
4
menambahkan tekanan sesuai respon bayi
Selalu lumuri tangan dengan minyak pijat sebelum memijat, kecuali
5
ketika memijat muka
6 Selalu memperhatikan respon bayi
Nilai C = ∑/6 x 10 = ……….
Total nilai = ∑ABC = ……….

Catatan :
0 jika tidak dilakukan sama sekali atau dilakukan
kurang sempurna 1 jika dilakukan dengan sempurna
Semarang,
………………………….

Penguji,

....................................

Anda mungkin juga menyukai