ACUPRESSURE MASSAGE
Oleh :
Nama : ISTIKHAROH
NIM : 2004148
BAB I
A. Latar belakang
Persalinan adalah suatu proses alamiah yang akan dihadapi oleh setiap ibu
hamil, dimana terjadi pengeluaran hasil konsepsi berupa bayi dan plasenta
dari rahim ibu. Pada saat terjadi kontraksi, maka mulut rahim akan melebar
sehingga mendorong bayi keluar. Tulang pubis menerima tekanan kuat dari
rahim, hal inilah yang menyebabkan nyeri pada persalinan.[1]
Kontraksi rahim akan menimbulkan nyeri bagi ibu yang akan mengalami
proses persalinan. Sensasi nyeri yang dirasakan ibu hamil akan berbeda.
Nyeri adalah hal yang lumrah dalam persalinan. Tetapi apabila tidak diatasi
dengan baik akan menimbulkan masalah lain yaitu meningkatkan kecemasan
atau rasa khawatir sehingga produksi hormone adrenalin meningkat dan
menyebabkan vasokontraksi yang menyebabkan aliran darah ibu ke janin
menurun.[2-3]
Pada saat kala I persalinan, rasa nyeri akan muncul disebabkan karena
adanya kontraksi otot-otot uterus, hipoksia dari otot-otot yang mengalami
kontraksi, peregangan serviks, iskemia korpus uteri, dan peregangan segmen
bawah rahim. Lewat segmen saraf spinalis T11-12 dan saraf-saraf asesori
torakal bawah serta saraf simpatik lumbal atas reseptor nyeri akan
ditransmisikan. Rangsangan nyeri ini berjalan mulai dari perifer melalui
medulla spinalis, batang otak, thalamus dan kortek serebri. Ketika persalinan
mengalami kemajuan, intensitas setiap kontraksi meningkat menghasilkan
nyeri yang lebih besar.[4]
Pemberi asuhan pelayanan harus memperhatikan kenyamanan ibu yang
akan melahirkan, salah satunya adalah penanganan nyeri persalinan.
Penolong persalinan seringkali melupakan untuk menerapkan teknik
pengontrolan nyeri, hal ini akan menyebabkan ibu bersalin memiliki
pengalaman persalinan yang buruk, mengalami trauma persalinan dapat
menyebabkan postpartum blues, maka penting untuk penolong persalinan
memenuhi kebutuhan ibu akan rasa aman dan nyaman.[5]
Upaya untuk menurunkan nyeri pada persalinan dapat dilakukan baik
secara farmakologi maupun non farmakologi. Manajemen nyeri secara
farmakologi lebih efektif dibandingkan dengan metode non farmakolgi,
namun lebih mahal dan berpotensi mempunyai efek samping yang kurang
baik. Sedangkan metode non farmakologi lebih murah, simpel, efektif dan
tanpa efek yang merugikan dan dapat meningkatkan kepuasan selama
persalinan, karena ibu dapat mengontrol perasaanya dan kekuatannya. [6]
Beberapa contoh metode non farmakologi yang dapat digunakan ntuk
menurunkan nyeri antara lain teknik relaksasi, imajinasi, pergerakan dan
perubahan posisi, umpan balik biologis, abdominal lifting,
effleurage,hidroterapi, hipnoterapi, homeopati, terapi counter pressure,terapi
music, akupresure, akupuntur, dan aromaterapi.[6]
Teknik counter pressure merupakan salah satu metode yang dapat
mengurangi nyeri tajam dan memberi sensasi menyenangkan melawan rasa
tidak nyaman pada saat kontraksi atau diantar kontraksi. (Lane, 2009).
Massage counter pressure adalah pijatan yang dilakukan dengan memberikan
tekanan terus-menerus pada tulang sacrum pasien dengan pangkal atau
kepalan salah satu tealapak tangan. Pijatan counter pressure dapat diberikan
dalam gerakan lurus atau lingkaran kecil.[6]
Counter pressure merupakan salah satu teknik aplikasi teori gate-control,
dengan menggunakan teknik pijat dapat meredakan nyeri dengan
menghambat sinyal nyeri, meningkatkan aliran darah dan oksigenasi ke
seluruh jaringan. Pijatan yang diberikan kepada ibu bersalin selama dua puluh
menit setiap kontraksi akan lebih terbebas dari rasa sakit. Pijatan tersebut
akan merangsang tubuh untuk melepaskan endorphin sehingga ibu merasa
lebih segar, rileks dan nyaman dalam persalinan.[7]
B. Rumusan masalah
“ Adakah pengaruh teknik counter pressure untuk mengatasi nyeri pinggang
ibu bersalin kala I fase aktif?”
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mengetahui Asuhan kebidanan pada ibu bersalin dengan kebutuhan
teknik counter pressure untuk mengatasi nyeri pinggang
2. Tujuan Khusus
a. Melakukan pengkajian pada ibu bersalin dengan nyeri pinggan
b. Merumuskan diagnosa kebidanan
c. Mengidentifikasi diagnosa potensial
d. Mengidentifikasi tindakan segera
e. Melakukan perencanaan
f. Melakukan intervensi
g. Melakukan evaluasi
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Persalinan
1. Pengertian
Persalinan adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada
kehamilan cukup bulan (37-42 minggu) lahir spontan dengan presentasi
belakang kepala yang berlangsung dalam 18 jam, tanpa komplikasi baik
pada ibu maupun pada janin.[8]
Persalinan normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada
kehamilan cukup bulan (37-42 minggu) lahir spontan dengan presentasi
belakang kepala yang tanpa komplikasi baik pada ibu maupun janin[9]
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi persalinan
Keberhasilan proses persalinan dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu:
a. Power (kekuatan)
Kekuatan yang mendorong janin dalam persalinan adalah his,
kontraksi otor-otot perut, kontraksi diafragma, dan aksi dari ligamen.
Kekuatan primer yang diperlukan dalam persalinan adalah his,
sedangkan sebagai kekuatan sekundernya adalah tenaga meneran ibu.
[10]
b. Passage(jalan lahir)
Jalan lahir terdiri atas panggul ibu, yakni bagian tulang yang padat,
dasar panggul, vagina, dan introitus. Janin harus berhasil
menyesuaikan dirinya terhadap jalan lahir yang relatif kaku , oleh
karena itu ukuran dan bentuk panggul harus ditentukan sebelum
persalinan dimulai.[10]
c. Passanger (janin dan plasenta)
Bagian yang paling besar dan keras dari janin adalah kepala janin
posisi dan besar kepala janin dapat mempengaruhi jalannya persalinan
sehingga dapat membahayakan hidup dan kehidupan janin kelak.
Hidup sempurna,cacat atau akhirnya meninggal. Biasanya apabila
kepala janin sudah lahir, maka bagian-bagian lain dengan mudah
menyusul kemudian.[11]
d. Faktor penolong persalinan.
Peran penolong persalinan adalah mengantisipasi dan menangani
komplikasi yang mungkin terjdi pada ibu dan janin, dalam hal ini
tergantung dari kemampuan dan persiapan penolong dalam
menghadapi proses persalinan.[10]
B. Nyeri
1. Pengertian
Menurut International Association for Study of Pain (IASP), nyeri
adalah sensori subyektif dan emosional yang tidak menyenangkan yang
didapat terkait dengan kerusakan jaringan aktual maupun potensial, atau
menggambarkan kondisi terjadinya kerusakan. Nyeri bertindak sebagai
tanda peringatan terjadinya kerusakan jaringan dan bersifat subjektif.
Nyeri merupakan alasan utama seseorang untuk mencari bantuan
perawatan kesehatan. Nyeri bisa terjadi bersama proses penyakit atau
bersamaan dengan beberapa pemeriksaan diagnostik atau pengobatan,
demikian juga dengan proses persalinan.
Nyeri persalinan merupakan pengalaman subjektif tentang sensasi
fisik yang terkait dengan kontraksi uterus, dilatasi dan penipisan serviks,
serta penurunan janin persalinan. Respon fisiologis terhadap nyeri
meliputi peningkatan tekanan darah, denyut nadi, pernafasan, keringat,
dan ketegangan otot[12]. Sedangkan menurut Cunningham, et.al, 2010
nyeri persalinan sebagai hasil dari kontraksi miometrium, yang
merupakan proses fisiologis dengan intensitas yang berbeda pada masing-
masing individu.[13]
2. Klasifikasi nyeri
Pada umumnya nyeri dibagi menjadi 2, yaitu nyeri akut dan nyeri
kronis[14]:
a. Nyeri akut
Merupakan nyeri yang timbul secara mendadak dan cepat menghilang,
tidak melebihi 6 bulan, dan ditandai adanya peningkatan tegangan otot
b. Nyeri Kronis
Merupakan nyeri yang timbul secara perlahan-lahan biasanya
berlangsung dalam waktu yang cukup lama, yaitu lebih dari 6 bulan.
Yang termasuk dalam kategori nyeri kronis adalah nyeri terminal,
sindrom nyeri kronis dan psikosomatik.
3. Teori nyeri persalinan
Terdapat beberapa teori yang menjelaskan mengenai nyeri dalam
persalinan. Beberapa ahli dalam kebidanan telah menggunakan beberapa
teori berikut untuk menjelaskan mengenai nyeri dalam persalinan. Teori
nyeri tersebut antara lain adalah[14]:
a. Specificity Theory
Teori ini menyatakan bahwa reseptor nyeri tertentu distimulasi
oleh tipe stimulus sesnsori spesifik yang mengirimkan impuls ke otak.
Teori ini menguraikan dasar fisiologi adanya nyeri tetapi tidak
menjelasakan komponen-komponen fisiologis dari nyeri maupun
derajat toleransi nyeri.
b. Pattern Theory
Teori ini memasukkan faktor-faktor yang tidak dijelaskan oleh
Specificity Theory. Teori ini menyatakan bahwa nyeri berasal dari
tanduk dorsal spinal cord. Pola impuls saraf tertentu diproduksi dan
menghasilkan stimulasi reseptor kuat yang dikodekan dalam sistem
saraf pusat dan menandakan nyeri. Teori ini juga tidak menjelaskan
mengenai faktor-faktor fisiologis nyeri.
BAB III
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU BERSALIN
I. PENGKAJIAN
Dilaksanakan pada
Hari / tanggal : Jumat, 15 Januari 2021
Jam : 09.00 WIB
Tempat : Puskesmas Kaliwadas
A. Data Subyektif
1. Biodata
a. Biodata Pasien
1) Nama : Ny. K
2) Umur : 22 Tahun
3) Agama : Islam
4) Suku/bangsa : Jawa/ Indonesia
5) Pendidikan : SMA
6) Pekerjaaan : IRT
7) No. RM :-
8) Alamat : Ds. Pruwatan rt 02 rw 01
b. Biodata Penanggung jawab
1) Nama : Tn. H
2) Umur : 25 Tahun
3) Agama : Islam
4) Suku/bangsa : Jawa/Indonesia
5) Pendidikan : SMA
6) Pekerjaan : Wiraswasta
7) Hubungan dengan pasien: Suami
8) Alamat : Ds. Pruwatan rt 02 rw 01
2. Keluhan utama dan alasan datang
a. Keluhan utama: Ibu merasa nyeri dari pinggang menjalar ke perut
bagian bawah serta sudah mengeluarkan lendir darah
b. Alasan datang: Ingin melahirkan
3. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat Kesehatan dahulu
Ibu belum / tidak pernah menderita :
1) Penyakit Menular seperti: Hepatitis, AIDS, TBC, dll
2) Penyakit Keturunan seperti: DM, Tekanan Darah Tinggi,
Jantung dll
b. Riwayat Kesehatan sekarang
Saat ini ibu tidak sedang menderita:
1) Penyakit Menular seperti: Hepatitis, AIDS, TBC, dll
2) Penyakit Keturunan seperti: DM, Tekanan Darah Tinggi,
Jantung dll
c. Riwayat Kesehatan Keluarga
Di Keluarga ibu tidak ada yang menderita :
1) Penyakit Menular seperti: Hepatitis, AIDS, TBC, dll
2) Penyakit Keturunan seperti: DM, Tekanan Darah Tinggi,
Jantung dll
3) Riwayat Kembar tidak ada
4) Kecacatan tidak ada
4. Riwayat Perkawinan
a. Menikah pada usia 21 tahun
b. Menikah 1 kali
c. Lama menikah 1 tahun
5. Riwayat Obstetri
a. Riwayat Menstruasi
1) Menarche : 13 tahun
2) Siklus/lama : 30 hari / 7 hari
3) Perdarahan : sedang
4) Dysmenorhea : ada
b. Riwayat Kehamilan, Persalinan, dan Nifas yang lalu
Ibu mengatakan ini merupakan kehamilan pertama dan tidak
pernah keguguran.
c. Riwayat Kehamilan sekarang
1) Umur Kehamilan menurut pasien 9 bulan
2) HPHT 12-10- 2019 HPL 19-7- 2020
3) Periksa hamil 10 kali
a) Terapi : SF 1x1 kalk 1x1
b) Penyuluhan : Tanda bahaya kehamilan. Tanda-tanda
persalinan
4) Imunisasi TT:
Ibu mengatakan mendapat imunisasi 1 kali selama hamil
5) Kebiasaan :
a) Minum Jamu : tidak ada
b) Merokok : tidak ada
c) Obat – obatan tertentu: tidak ada
6) BB sebelum hamil 45 kg
7) BB sekarang 57 kg
8) Gerakan janin sudah dirasakan ibu, dirasakan sejak usia
kehamilan 4 bulan
9) Rencana persalinan di Puskesmas Ketanggungan
a. Nutrisi
Makan : 3 kali/hari
Makan: 1kali
Jenis:Nasi, sayur,
jenis:nasi,sayur,ayam,
tempe/tahu,ikan/ayam
tempe/tahu
Minum :10 gelas/hari
Minum:2 gelas air putih
Pantangan makan:tidak ada
Pantangan makan:tidak ada
b. Pola eliminasi
BAB : 1 kali/hari BAB : 1 kali/ hari
BAK: 7-8 kali/hari
BAK : 10 kali/hari
c. Pola aktivitas
membersihkan rumah, berjalan
memasak
d. Pola istirahat
Tidur siang : 1 jam
Tidur malam : 4 jam
Tidur Malam : 8 jam
e. Personal Hygiene
Mandi : 2 kali/hari Mandi: 1 kali/hari
Gosok gigi : 1 kali/hari
Gosok gigi: 3 kali/hari
Ganti baju :1 kali/hari
Ganti baju : 2 kali/hari
f. Pola seksual
Frekuensi : 2 kali semingu Tidak dilakukan
8. Psikososiospiritual
a. Tanggapan ibu terhadap dirinya sekarang: ibu merasakan nyeri
sekali pada bagian pinggang
b. Tanggapan ibu terhadap kehamilannya: ibu menerima dan senang
dengan kehamilannya sekarang
c. Respon keluarga terhadap keadaan ibu: keluarga senang dan
mendukung dengan kehamilan ibu sekarang
d. Ketaatan beribadah : sholat 5 waktu dalam sehari selama hamil
e. Pengambilan keputusan di dalam keluarga : Suami
f. Pemecahan masalah (coping) : bila ada masalah ibu copingnya
dengan menangis
g. Keadaan lingkungan : lingkungan mendukung dengan kehamilan
ibu
B. Data Obyektif
1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan Umum : Baik
b. Tingkat Kesadaran : Compos Mentis
c. Antropometri
1) BB hamil : 57 kg
2) Tinggi badan: 154 cm
3) LILA : 25 cm
d. Tanda-tanda Vital
1) Tekanan darah : 120/70 mmHg
2) Suhu : 37,2 oC
3) Nadi : 104 kali/menit
4) RR : 23 kali/menit
e. Status present
1) Kepala : mesochepal
2) Rambut :Warna hitam, Jenis lurus, bersih, tidak
rontok
3) Mata : Konjungtiva tidak pucat, sklera tidak
ikterik,
Simetris, reflek pupil ada, sekret tidak ada
4) Hidung : Bersih, polip tidak ada
5) Mulut : Bibir tidak kering, tidak ada caries gigi,
rongga mulut bersih
6) Telinga : Simetris, bersih, tidak ada serumen
7) Muka : tidak ada oedem, tidak pucat, tidak ada
Jerawat
8) Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tyroid
9) Dada : simetris
10) Mammae : tidak ada benjolan patologis,
tidak ada retraksi putting
11) Perut : tidak ada bekas operasi (laparatomi)
tidak ada nyeri tekan pada gaster & hepar
12) Genetalia : bersih, tidak ada tanda-tanda PMS.
13) Ektremitas atas & bawah: simetris, tidak ada oedem, kuku
bersih,
tidak ada varises
14) Kulit : Warna kecoklatan, turgor kulit baik
15) Tulang Belakang : tidak ada kelainan
16) Anus : tidak ada hemoroid
f. Status Obstetri
1) Inspeksi
a) Muka : tidak ada cloasma gravidarum
b) Mammae: areola mammae menghitam, kelenjar
montgomery terlihat, pappila mammae
menonjol, colostrum sudah keluar, tidak ada
cairan lain yang keluar.
c) Perut : pembesaran perut ke depan, ada linea nigra, tidak
ada striae gravidarum
d) Genetalia : terdapat lendir darah, tidak terdapat tanda-tanda
IMS
2) Palpasi
a) Leopold I : TFU 29 cm, teraba bagian bulat, lunak,
tidak melenting
b) Leopold II : di sisi kanan teraba tahanan memanjang
dari atas sampai bawah seperti punggung, di sisi kiri teraba
bagian-bagian kecil janin.
c) Leopold III :di bagian bawah teraba bulat, keras,
melenting
d) Leopold IV : bagian bawah divergen
3) Auskultasi
DJJ : 11-11-11 (132x/menit)
HIS : 3 kali dalam 10 menit durasi 35 detik
4) Perkusi
Refleks Patella kanan dan kiri : +/+
5) VT : pembukaan 4 cm, KK (+), efficement 40%, presentasi
belakang kepala, kepala turun hodge 2
g. Pemeriksaan Penunjang
1) Hasil Pemeriksaan Laboratorium
a) Hb : 12,4 gr/dl
b) HbSAg non Reaktif
c) Sifilis Non Reaktif
d) HIV Non Reaktif
2) Hasil USG
Tidak dilakukan
II. INTERPRETASI DATA
Diagnosa :
G1P0A0 usia 22 tahun , hamil 38 minggu 2 hari janin tunggal, hidup
intrauterin, letak membujur, presentasi belakang kepala, puka dengan
Inpaartu kala I fase aktif.
Dasar :
A. Data Subyektif
1. Ibu mengatakan hamil pertama dan belum pernah keguguran.
2. Ibu mengatakan usianya 22 tahun
3. HPHT 21-04-2020 HPL 28-1-2021
4. Keluhan nyeri pinggang menjalar ke perut bagian bawah
B. Data Obyektif
1. Pemeriksaaan Umum : Baik
2. Status Present
3. Palpasi :
a. Leopold I : TFU 29 cm, teraba bokong
b. Leopold II : punggung kanan, sebelah kiri teraba ektremitas
c. Leopold III : teraba kepala
d. Leopold IV : kepala sudah masuk panggul
4. Auskultasi : DJJ 132 kali/menit
HIS : 3 kali dalam 10 menit durasi 35 detik
5. VT : pembukaan 4 cm, KK (+), efficement 40%, presentasi
belakang kepala, kepala turun hodge 2
6. Pemeriksaan Penunjang
a. Hb 12,4 gr/dl
b. HbSAg Non reaktif
c. Sifilis Non Reaktif
d. HIV Non reaktif
Masalah : nyeri pinggang
V. INTERVENSI
1. Informasikan hasil pemeriksaan kepada Ibu
2. Jelaskan kepada ibu bahwa akan dilakukan Counter pressure untuk
mengurangi nyeri persalinan
3. Anjurkan ibu untuk tarik nafas panjang lewat hidung dan keluarkan
lewat mulut saat ada HIS
4. Motivasi ibu untuk makan dan minum bila tidak ada HIS
VI. IMPLEMENTASI
Hari / tanggal : Jum’at, 15 Januari 2021
Jam Keterangan
1. 09.15 Memberitahu Ibu hasil pemeriksaan bahwa ibu dan bayi
dalam keadaan sehat
2. 09.20 melaksanakan Counterpressure
a. Pengertian :
Massage counter pressure adalah pijatan yang dilakukan
dengan memberikan tekanan yang terus-menerus
selama kontraksi pada tulang sakrum pasien dengan
pangkal atau kepalan salah satu telapak tangan.
b. Tujuan :
1) Mengembalikan keseimbangan energi dan
kontraksi rahim
2) Ibu menjadi rileks dan memberikan kekuatan pada
ibu saat melahirkan
3) Merangsang pelepasan oksitosin dari kelenjar
pituitary
4) Menginduksi persalinan secara alamiah
5) Mengurangi rasa nyeri selama persalinan dan
membantu penurunan posisi bayi
c. Langkah – langkah
1) Mencuci tangan
2) Mengintruksikan klien untuk melepas dan
mengganti pakaian yang digunakan dengan kain
yang telah disediakan
3) Menanyakan kesiapan klien untuk tindakan
4) Posisikan klien untuk tidur menyamping (miring)
ataupun duduk
5) Ambil minyak secukupnya di tangan terapis
6) Melakukan penekanan titik meredian pada daerah
pinggang yaitu pada sakral foramen
7) Menekan daerah sakrum secara mantap dengan
pangkal atau kepalan dan tekan lagi dan seterusnya
selama kontraksi
8) Penekanan awal harus dilakukan dengan lembut
kemudian secara bertahap kekuatan penekanan
ditambah sampai terasa sensasi yang ringan tetapi
tidak sakit
9) Melakukan penekanan pada setiap kontraksi uterus
10) Rapikan klien ke posisi semula
11) Beritahu bahwa tindakan telah selesai
12) Bereskan alat
13) Cuci tangan
3. 09.50 Menganjurkan ibu untuk tarik nafas panjang saat ada HIS
4. 10.00 Motivasi ibu untuk tetap makan dan minum bila tidak ada
HIS
VII. EVALUASI
Hari / tanggal : Selasa, 14 Juli 2020
Jam Keterangan
1. 09.18 Ibu sudah mengerti tentang keadaan dirinya dan bayinya
2. 09. 50 Ibu mengatakan nyeri yang dialami berkurang
3. 10.05 Ibu mengerti dan dapat mempraktekan nafas dalam saat ada
HIS
4. 10. Ibu tetap makan dan minum saat tidak ada HIS
BAB IV
PEMBAHASAN
Data yang didapatkan dari proses pengkajian Ny. K usia 22 tahun dalam
proses persalinan yaitu kala I fase aktif.. Keluhan yang dialami Ny. R yaitu nyeri
persalinan berupa nyeri pinggang. Nyeri persalinan merupakan pengalaman
subjektif tentang sensasi fisik yang terkait dengan kontraksi uterus, dilatasi dan
penipisan serviks, serta penurunan janin persalinan. Respon fisiologis terhadap
nyeri meliputi peningkatan tekanan darah, denyut nadi, pernafasan, keringat, dan
ketegangan otot.
Pada kala I persalinan, nyeri disebabkan oleh adanya kontraksi uterus yang
mengakibatkan dilatasi dan penipisan serviks dan iskemia pada uterus. Nyeri
akibat dilatasi serviks dan iskemia pada uterus ini adalah nyeri viseral yang
dirasakan olehibu pada bagian bawah abdomen dan menyebar ke daerah lumbar,
punggung, danpaha. Nyeri tersebut dirasakan ibu saat kontraksi dan menurun atau
menghilang padainterval kontraksi.P`ada akhir kala I dan kala II persalinan, nyeri
yang dirasakan ibu adalah nyeri somatik yang dirasakan pada daerah perineum
akibat peregangan pada jaringanperineum, tarikan peritonium dan daerah
uteroservikal saat kontraksi, atau penekanankandung kemih, usus, dan struktur
sensitif panggul oleh bagian terendah janin.[14]
Penatalaksaan nyeri dapat dilakukan secara farmakologi maupun non
farmakologi. Penatalaksaan nyeri secara farmakologi dengan menggunakan obat-
obatan lebih efektif dibandingkan dengan metode non farmakolgi, namun lebih
mahal dan berpotensi mempunyai efek samping yang kurang baik [6].
Penatalaksaan nyeri secara non farmakologi salah satunya yaitu dengan teknik
counter pressure. Teknik ini relatif cukup efektif dalam membantu mengurangi
nyeri pinggang persalinan dan relatif aman karena tidak ada efek samping yang
ditimbulkan.[15]
A. Kesimpulan
1. Pengkajian telah dilakukan dengan melakukan anamnesa dan pemeriksaan
fisik untuk merumuskan diagnosa kebidanan
2. Data hasil dari pengkajian digunakan untuk merumuskan diagnosa
kebidanan didapatkan diagnosa kebidanan Ny. K G1P0A0 usia 22 tahun ,
hamil 38 minggu 2 hari janin tunggal, hidup intrauterin, letak membujur,
presentasi belakang kepala, puka dengan Inpaartu kala I fase aktif.
Masalah yang didapatkan adalah nyeri pinggang.
3. Tidak didapatkan diagnosa potensial
4. Tindakan segera yang perlu dilakukan juga tidak ada
5. Langkah selanjutnya yaitu melakukan intervensi atau perencaan untuk
mengatasi masalah yang muncul yaitu teknik counter pressure.
6. Melakukan implementasi yaitu pemberian counter pressure untuk
mengatasi nyeri pinggang karena persalinan yang dialami Ny. K
7. Hasil Evaluasi didapatkan nyeri pinggang yang dialami Ny. K berkurang
B. Saran
1. Bagi ibu hamil
Counter presure dapat digunakan sebagai terapi non farmakologi dalam
mengatasi nyeri persalinan.
2. Bagi mahasiswa
Dapat digunakan nantinya dalam melaksanakan asuhan sayang ibu saat
melakukan pelayanan di masyarakat
3. Bagi institusi
Sebagai tambahan informasi untuk mahasiswa dalam memberikan
pelayanan nantinya di masyarakat
DAFTAR PUSTAKA
Ditetapkan Oleh
STANDAR Ketua STIKES Karya Husada
OPERASIONAL Semarang
PROSEDUR
.....................................
Pijatan yang dilakukan dengan memberikan tekanan yang
PENGERTIAN terus menerus selama kontraksi pada tulang sakrum pasien
dengan pangkal atau kepalan salah satu telapak tangan
1. Mengembalikan keseimbangan energi dan kontraksi
rahim
2. Ibu menjadi rileks dan memberikan kekuatan pada ibu
saat melahirkan
TUJUAN
3. Merangsang pelepasan oksitosin dari kelenjar pituitary
4. Menginduksi persalinan secara alamiah
5. Mengurangi rasa nyeri selama persalinan dan
membantu penurunan posisi bayi