PEMBAHASAN
A. IDENTIFIKASI MASALAH
Setelah penulis melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu nifas dengan
menggunakan pendekatan manajemen kebidanan dan memahami penatalaksanaan
yang dilakukan pada Ny. D umur 23 tahun nifas 10 hari di Puskesmas
Karangpandan. Pada saat dilakukan anamnesa pada Ny. D mengatakan saat ini
merupakan kelahiran pertamanya dan belum pernah keguguran sebelumnya. Ibu
mengatakan melahirkan pada tanggal 10 Juni 2022. Ibu mengeluh nyeri pada luka
jahitan perineum. Hal ini karena ibu mengalami perubahan psikis ibu nifas dimana
ibu beradaptasi terhadap ketidaknyamanan yang dialami antara lain rasa mules,
nyeri pada luka jahitan, kurang tidur, kelelahan. Ibu tidak perlu takut untuk banyak
bergerak, karena gerakan tubuh yang dilakukan untuk mempercepat pemulihan
ibu. Mobilisasi yang efektif dilakukan untuk ibu nifas dalam mempercepat proses
penyembuhan luka perineum dengan senam kegel (Bobak, 2005). Senam kagel
akan memperlancar peredaran darah menuju perineum, keadaan darah yang kaya
akan oksigen yang bersih diharapkan akan membantu dalam proses penyembuhan
sehingga persepsi nyeri yang dirasakan berkurang (Pramila, 2013).
B. ANALISA MASALAH
Post partum
Perubahan Fisiologis
Sistem Reproduksi
Pelepasan lochea
Afterpain Nyeri
Luka laserasi
Patofisiologi nyeri perineum yang dialami oleh ibu postpartum adalah ketika
persalinan terjadi dilatasi serviks, pada corpus rahim distensi, peregangan pada
segmen bawah rahim, peregangan pada leher rahim dan nyeri dilanjutkan ke
dermaton terdapat pada segmen tulang belakang dengan menerima respons dari
rahim dan leher rahim. Ketegangan jaringan selama persalinan terjadi di perineum
Luka laserasi
dan tekanan pada otot perineum, rasa sakit yang disebabkan oleh rangsangan
struktur somatik dangkal dan digambarkan sebagai lokal, terutama di daerah saraf
pudendus (Oxorn, 1996: 451-452).
Menurut Medforth (2011: 454) meskipun perineum tetap utuh pada saat
proses persalinan tetap saja mengalami memar pada jaringan vagina dan perineum
selama beberapa hari pertama. Menurut Meyles (2009: 615) ibu cenderung
merasakan memar diskitar jaringan perineum selama beberapa hari setelah
persalinan. Para ibu mengalami cedera perineum akan merasakan nyeri selama
beberapa hari hingga penyembuhan terjadi. Dampak trauma perineum secara
signifikan memperburuk pengalaman pertama menjadi ibu bagi kebanyakan
wanita karena derajat nyeri yang dialami dan dampaknya terhadap aktivitas hidup
sehari-hari, trauma fisikologis dan psikologis jangka panjang dapat terjadi
(Medforth, 2011: 455).
Beberapa faktor yang mempengaruhi proses penyembuhan luka perineum
antara lain : pengetahuan/pengalaman, status gizi, personal hygiene, mobilisasi,
senam kegel, keletihan, dukungan keluarga, kebisingan dan ruangan yang sempit.
Environment Man
-Kebisingan -Pengetahuan
-Ruangan yg -Pengalaman
sempit
Nyeri Jahitan
Perineum