Anda di halaman 1dari 23

ANALISIS JURNAL

KEBUTUHAN DASAR
IBU BERSALIN
Dosen : Mundarti , S.SiT, M.Kes
Disusun oleh :
Arfika Udyani Meida Putri P1337424219031
Prihatini Purwaning Rahayu P1337424219032
Ririn Shofiyanti P1337424219033
KEBUTUHAN DASAR PERSALINAN
kebutuhan dasar ibu bersalin pada setiap tahapan persalinan
(kala I, II, III dan IV), yang terdiri dari:
1. Kebutuhan fisiologis, meliputi: kebutuhan oksigen, cairan
dan nutrisi, kebutuhan eliminasi, posisi dan ambulasi,
pengurangan rasa nyeri, hygiene, istirahat, penjahitan
perineum (bila perlu), dan pertolongan persalinan terstandar.
2. Kebutuhan psikologis, meliputi: sugesti, mengalihkan
perhatian dan kepercayaan.
KALA 1 KALA 2

kebutuhan oksigen, cairan dan nutrisi, eliminasi, bidan harus tetap membantu dan memfasilitasi
personal hygiene terutama vulva hygiene, istirahat, pemenuhan kebutuhan fisiologis pada ibu bersalin
posisi dan ambulasi, dan pengurangan rasa nyeri. meliputi kebutuhan oksigen, cairan, eliminasi
Pemenuhan kebutuhan ini bertujuan untuk (apabila tidak memungkinkan dapat dilakukan
mendukung proses persalinan kala I yang aman dan
lancar, serta mendukung proses persalinan kala II
kebutuhan kateterisasi), istirahat, posisi, dan pertolongan
persalinan yang terstandar.
dasar fisiologis
KALA 4
yang harus KALA 3

kebutuhan oksigen, cairan dan nutrisi, diperhatikan


eliminasi, hygiene (kebersihan kebutuhan oksigen, cairan dan nutrisi,
personal), istirahat, dan penjahitan eliminasi, dan kebutuhan akan pertolongan
perineum (jika diperlukan). persalinan yang terstandar.
TEHNIK MASSAGE
Judul Jurnal : TEHNIK MASSAGE PUNGGUNG UNTUK
PUNGGUNG UNTUK
MENGURANGI NYERI PERSALINAN KALA I
MENGURANGI NYERI
Peneliti : Indah Puspitasari, dan Dwi Astuti
PERSALINAN KALA I
Tahun : 2017

Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimen.


Menggunakan desain non equivalent control group dan pendekatan
penelitian menggunakan eksperimen semu atau quasi eksperimen.
Sampel :
21 orang ibu inpartu kala I baik primipara maupun multipara, ibu
bersalin normal baik primipara maupun multipara yang memenuhi
syarat untuk persalinan pervaginam, mengalami pembukaan 4-5 cm
dan bersedia menjadi subjek penelitian.
PENGURANGAN RASA NYERI

Nyeri persalinan merupakan pengalaman subjektif tentang sensasi fisik yang terkait
dengan kontraksi uterus, dilatasi dan penipisan serviks, serta penurunan janin selama
persalinan. Respons fisiologis terhadap nyeri meliputi: peningkatan tekanan darah,
denyut nadi, pernafasan, keringat, diameter pupil, dan ketegangan otot. Rasa nyeri ini
apabila tidak diatasi dengan tepat, dapat meningkatkan rasa khawatir, tegang, takut
dan stres, yang pada akhirnya dapat menyebabkan terjadinya persalinan lama.
Pengontrol Rasa Nyeri
◦ Tubuh memiliki metode mengontrol rasa nyeri persalinan dalam bentuk betaendorphin. Sebagai
opiat alami, beta-endorphin memiliki sifat mirip petidin, morfin dan heroin serta telah terbukti
bekerja pada reseptor yang sama di otak. Seperti oksitosin, betaendorphin dikeluarkan oleh kelenjar
hipofisis dan kadarnya tinggi saat berhubungan seks, kehamilan dan kelahiran serta menyusui.
Hormon ini dapat menimbulkan perasaan senang dan euphoria pada saat melahirkan. Berbagai cara
menghilangkan nyeri diantaranya: teknik self-help, hidroterapi, pemberian entonox (gas dan udara)
melalui masker, stimulasi menggunakan TENS (Transcutaneus Electrical Nerve Stimulation),
pemberian analgesik sistemik atau regional.
NYERI PERSALINAN

 Penurunan kadar hormon estrogen dan progesteron. Seperti diketahui progesteron


merupakan penenang bagi otot-otot uterus. Menurunnya kadar kedua hormon ini terjadi kira-
kira 1-2 minggu sebelum partus dimulai. Kadar prostaglandin dalam kehamilan dari minggu
ke 15 hingga aterm meningkat, lebih-lebih sewaktu partus. Keadaan uterus yang terus
membesar dan menjadi tegang mengakibatkan iskemia otot-otot uterus yang bisa
menyebabkan rasa nyeri pada waktu persalinan (Prawirohardjo, 2007).
 Nyeri persalinan dapat memengaruhi kontraksi uterus melalui sekresi kadar katekolamin dan
kortisol yang dapat memengaruhi durasi persalinan. Nyeri juga dapat menyebabkan aktivitas
uterus yang tidak terkoordinasi dan akan mengakibatkan persalinan lama. Adapun nyeri
persalinan yang berat dan lama dapat memengaruhi verifikasi sirkulasi maupun metabolisme
yang harus segera ditangani karena dapat menyebabkan kematian janin (Mander, 2004).
Pemijatan secara lembut akan membantu ibu merasa lebih segar, rileks dan
nyaman selama persalinan. Sebuah penelitian menyebutkan ibu yang dipijat 20
menit setiap jam selama tahapan persalinan akan lebih bebas dari rasa sakit. Hal
yang terjadi karena pijat merangsang tubuh melepas senyawa endorfin juga
dapat menciptakan perasaan nyaman dan enak. Umumnya, ada dua teknik
pemijatan yang dilakukan dalam persalinan, yaitu effluerage dan
counterpressure. Effluerage adalah teknik pemijatan berupa usapan lembut,
lambat, dan panjang atau tidak putus-putus. Counterpressure adalah pijatan
tekanan kuat dengan cara meletakkan tumit tangan atau bagian datar dari
tangan, atau juga menggunakan bola tenis (Pastuty, 2010)
 Pengukuran nyeri dilakukan sebelum dan setelah dilakukan masase pada ibu
bersalin. Perlakuan yang dilakukan pada subjek penelitian adalah masase pada
punggung selama 30 menit. Masase pada punggung yang dimaksud adalah
memberikan usapan dengan ringan dan tanpa tekanan kuat dengan cara
menggosokan lembut dengan kedua telapak tangan dan jari pada punggung ibu
bersalin setinggi servikal 7 kearah luar menuju sisi tulang rusuk selama 30
menit dengan frekuensi 40 kali gosokan/menit, tetapi usahakan ujung jari tidak
lepas dari permukaan kulit. Sedangkan data sekunder diambil dari data
primipara dan multipara di BPS Tri Handayani Gebog Kudus.
HASIL PENELITIAN

 Dari hasil penelitian yang dilakukan pada 21 orang responden di


BPS Tri Handayani Gebog Kudus didapatkan perbedaan yang
bermakna sebelum dan setelah dilakukan massage punggung
terhadap nyeri persalinan kala I, ini menunjukkan penerapan teknik
massage punggung cukup efektif untuk mengurangi rasa nyeri
persalinan kala I. Massage punggung dapat djadikan alternatif bagi
ibu bersalin yang menginginkan metode nonfarmakologis dan
meminimalkan efek samping yang ditimbulkan dari tindakan yang
dilakukan tenaga kesehatan terutama penolong persalinan dalam
mengurangi nyeri persalinan.
PEMBAHASAN
 Masase pada punggung merangsang titik tertentu disepanjang meridian
medulla spinalis yang ditransmisikan melalui serabut saraf besar ke
formatio retikularis, thatalamus dan sistem limbic tubuh akan
melepaskan endorfin. Endorfin adalah neurotransmiter atau
neuromodulator yang menghambat pengiriman rangsang nyeri dengan
menempel kebagian reseptor opiat pada saraf dan sumsum tulang
belakang sehingga dapat memblok pesan nyeri ke pusat yang lebih
tinggi dan dapat menurunkan sensasi nyeri (Cunningham, 2013;
Budiarti; 2011; Mander, 2004; Aryani, 2015)
Sentuhan merupakan metode yang digunakan secara umum dalam persalinan
untuk membantu mengurangi rasa nyeri. Hal ini diyakini dapat merangsang
pengeluaran hormone endorphin, mengurangi produksi hormon
catecholamine, dan merangsang hasil dari serabut saraf afferent dalam
memblokir transmisi rangsang nyeri (gate control theory), sehingga
membantu mengurangi nyeri persalinan (Asrinah, 2010).
Pengaruh Pijat Punggung terhadap Adaptasi Nyeri Persalinan Fase Aktif
Lama Kala II dan Perdarahan
Persalinan pada Primigravida
Peneliti : Wiwin Renny Rahmawati, Siti Arifah, Anita Widiastuti
Program Studi Keperawatan Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan
Semarang
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pijat terhadap pengurangan
rasa nyeri persalinan fase aktif, lama kala II, dan perdarahan persalinan pada
primigravida di Puskesmas Magelang Selatan.

Penelitian ini merupakan penelitian desain kuasi eksperimental bentuk


perbandingan kelompok statistik, yaitu memberikan perlakuan atau intervensi,
kemudian dilakukan pengukuran atau observasi. Hasil pengukuran pada
kelompok perlakuan dibandingkan dengan kontrol. Skala rasio digunakan.
Subjek penelitian sebanyak 40 orang.
TEKNIK PIJAT PERNAPASAN
PUNGGUNG YANG DALAM
 Pernapasan yang dalam juga bisa
Pemakaian teknik pijat punggung pada ibu primigravida inpartu
kala I ini dapat membantu menurunkan skala nyeri yang memberikan efek relaksasi pada ibu yang
dirasakan ibu primigravida, dengan teknik ini ibu primigravida mengalami nyeri persalinan. Ibu bersalin
akan lebih rileks dan santai sehingga akan mengurangi diajari teknik bernapas dalam. Setelah
ketegangan karena dilepaskannya endorfinyang dapat mampu melakukan, ibu dibiasakan untuk
membantu mengurangi skala nyeri pasien. Selain itu, perasaan bernapas dalam setiap nyeri timbul secara
santai dan tenang dapat mengubah tingkat oksidasi mandiri.
monoamineyang metabolisme serotonine. Padahal,
serotonineadalah zat kimia yang bisa menghilangkan rasa sakit.
Dengan kata lain, relaksasi dan sentuhan bisa membantu
menghilangkan rasa sakit.
HASIL PENELITIAN
 Berdasarkan hasil uji, ada pengaruh pijat punggung terhadap lama kala II pada primigravida.
 Pada hasil uji statistik dengan presentasi 95%, dapat diketahui bahwa terdapat perbedaan
tingkat lama kala II persalinan.
 Pijat punggung dapat memberikan dampak positif pada ibu yang melahirkan dengan
mempercepat waktu pengeluaran bayi atau mempercepat kala II.
 Terdapat pengaruh pijat punggung terhadap perdarahan persalinan pada primigravida.
 Pada hasil uji statistik dengan CI 95%, dapat diketahui bahwa terdapat perbedaan jumlah
perdarahan persalinan sehingga dapat diketahui ada pengaruh pijat punggung terhadap
jumlah perdarahan pada persalinan primipara.
 Pijat punggung dapat menyebabkan pengeluaraan darah persalinan yang lebih sedikit
dibandingkan bila ibu bersalin tidak diberi pijat.
HASIL PENELITIAN
 Berdasarkan data yang didapatkan, 90% responden yang mendapat perlakuan pijat
punggung bisa melahirkan bayi pada 30 menit pertama setelah dinyatakan
pembukaan lengkap.
 Pada kelompok kontrol, hanya 40% yang melahirkan pada 30 menit pertama. Dari
hasil uji statistik, sehingga ada pengaruh pijat punggung terhadap lama kala II
pada persalinan.
 Pada penelitian ini, pijat punggung secara statistik bisa membantu ibu beradaptasi
dengan nyeri. Ketika ibu sudah merasa tenang dan rileks, rasa takut yang muncul
dapat teratasi sehingga pengeluaran adrenalin yang berlebih dapat diantisipasi, zat-
zat penghambat rangsang nyeri pun dapat disekresikan dengan baik.
 Pada penelitian ini, responden yang mendapatkan pijat punggung mampu
beradaptasi dengan nyeri. Responden mampu untuk menjalani persalinan lebih
rileks dengan kecemasan yang minimal karena mampu merespons secara adaptif
terhadap nyeri.
KESIMPULAN
 Melihat hasil penelitian ini, klien yang diberikan pijat punggung akan
mendapatkan manfaat berlipat. Dengan dipijat, nyeri klien dapat terkontrol
sehingga kecemasan klien dapat berkurang, kala II menjadi lebih cepat dan risiko
perdarahan dapat diminimalkan.
 Setelah data dari penelitian yang dilaksanakan di Puskesmas Magelang Selatan
dianalisis, dapat disimpulkan bahwa pijat punggung memberikan pengaruh yang
baik terhadap adaptasi nyeri persalinan. Wanita yang bisa beradaptasi dengan
nyeri persalinan dapat lebih mudah menjalani proses persalinan terutama pada
kala II sehingga proses pengeluaran bayi bisa lebih cepat dan menghilangkan
kecemasan yang dapat memengaruhi perfusi jaringan.
Kemajuan Persalinan Berhubungan
Dengan Asupan Nutrisi
 Ketika proses persalinan berlangsung, ibu memerlukan stamina dan
kondisi tubuh yang prima. Metabolisme pada ibu bersalin akan
mengalami peningkatan, hal tersebut diakibatkan terjadinya
peningkatan kegiatan otot tubuh yang disertai dengan adanya
kecemasan. Kegiatan otot tubuh ibu saat mengedan memerlukan
energi yang optimal. Dengan energi yang optimal, ibu akan
mendapatkan kekuatan atau energy yang optimal pula. Energi yang
dimiliki oleh ibu berasal dari asupan nutrisi dan hidrasi. Pemberian
Contents Title
makan saat persalinan dapat meningkatkan kekuatan dan energi
tetap aktif sehingga ibu merasa normal dan sehat serta
meminimalkan komplikasi yang disebabkan oleh kelelahan ibu.
Kemajuan Persalinan Berhubungan Dengan
Asupan Nutrisi
 Judul Jurnal : Kemajuan Persalinan Berhubungan Dengan Asupan Nutrisi
 Peneliti : Dian Nur Hadianti, Rika Resmana
 Tahun : 2018
 Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung Jurusan Kebidanan Bandung
 Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik consecutive sampling.
 Sampel penelitian berjumlah 32 orang, bersalin kala I dengan pembukaan 4 atau 5 cm di
Puskesmas Kota Bandung, usia kehamilan aterm (37-42 minggu).
HASIL PENELITIAN

 Hasil analisis data menunjukkan bahwa asupan nutrisi pada ibu bersalin berhubungan dengan
kemajuan persalinan. Dari 9 ibu bersalin yang asupan nutrisinya tidak cukup, sebagian besar
88,9% kemajuan persalinannya tidak sesuai. Dari 23 ibu bersalin yang asupan nutrisinya cukup,
sebagian besar 78,3%, kemajuan persalinannya sudah sesuai Partograf. Ibu bersalin yang
memenuhi kebutuhan nutrisinya akan melalui proses persalinan dengan baik dan mengalami
kemajuan persalinan yang baik.
 Selain itu bentuk makanan akan mempengaruhi absorpsi nutrisi itu sendiri. Makanan atau nutrisi
dengan konsistensi cair yang mengandung kalori tinggi sangat tepat diberikan kepada ibu bersalin
karena makanan tersebut akan mudah diabsorpsi sehingga akan lebih cepat meningkatkan stamina
tubuh ibu dan menambah kekuatan untuk mengedan. (Oxorn & Forte, 2010).
KESIMPULAN

 Berdasarkan hasil dan bahasan didapatkan bahwa


responden yang mendapatkan nutrisi cukup akan
mengalami kemajuan persalinan sesuai dengan partograf,
sebaliknya ibu bersalin dengan asupan nutrisi yang
kurang, persalinannya tidak sesuai partograf. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa asupan nutrisi pada ibu
bersalin berhubungan dengan kemajuan persalinan.
THANK YOU
SUMBER

 https://ejr.stikesmuhkudus.ac.id/index.php/jikk/article/download/289/247
 http://
download.garuda.ristekdikti.go.id/article.php?article=1252560&val=14480&title=
Kemajuan%20Persalinan%20Berhubungan%20Dengan%20Asupan%20Nutrisi
 https://www.researchgate.net/publication/304468225_Pengaruh_Pijat_Punggung_
terhadap_Adaptasi_Nyeri_Persalinan_Fase_Aktif_Lama_Kala_II_dan_Perdaraha
n_Persalinan_pada_Primigravida/fulltext/577de8a508aed807ae76119f/Pengaruh-
Pijat-Punggung-terhadap-Adaptasi-Nyeri-Persalinan-Fase-Aktif-Lama-Kala-II-
dan-Perdarahan-Persalinan-pada-Primigravida.pdf

Anda mungkin juga menyukai