Anda di halaman 1dari 6

TUGAS PKK ANALISIS JURNAL DENGAN METODE PICO

Ditujukan Untuk Memenuhi Tugas Kuliah

Disusun Oleh :

EUIS PURWANINGSIH

NPM 6221139

PROGRAM STUDI SARJANA KEBIDANAN

INSTITUT KESEHATAN RAJAWALI

TAHUN 2021
ANALISIS JURNAL DENGAN METODE PICO

PERBEDAAN EFEKTIVITAS ENDORPHIN MASSAGE DENGAN RELAKSASI


HYPNOBIRTHING TERHADAP PENURUNAN NYERI PERSALINAN
KALA I FASE AKTIF DI RUMAH BERSALIN CITRA

A. ANALISIS JURNAL
1. Judul Penelitian
Perbedaan Efektivitas Endorphin Massage Dengan Relaksasi Hypnobirthing
Terhadap Penurunan Nyeri Persalinan Kala I Fase Aktif Di Rumah Bersalin Citra
2. Peneliti
Melia Rahma, Devi Rozalia Indah
3. Ringkasan Jurnal
Persalinan merupakan suatu hal yang fisiologis bagi seluruh wanita di dunia,
walaupun sebagian besar calon ibu terutama primigravida merasa tegang, takut dan
nyeri menghadapi proses persalinan (Fellina dkk, 2015). Rasa nyeri pada persalinan
menimbulkan perubahan afektif meliputi peningkatan cemas disertai lapang
perseptual yang menyempit, mengerang, menangis, gerakan tangan (yang
menandakan rasa nyeri) dan ketegangan otot yang sangat diseluruh tubuh. Nyeri
hebat pada kala I jika tidak dapat teratasi dengan baik, ini akan memicu stress, bila
wanita sudah mengalami stress akibat nyeri yang ia rasakan maka ini bisa memicu
penekanan pengeluaran hormon oksitosin dalam tubuh, karena meningkatnya
pengeluaran hormon progesterone yang menghambat terjadinya kontraksi, sehingga
berdampak melemahnya kontraksi uterus ibu, dan keadaan ini menyebabkan kala I
memanjang, fetal distress serta memungkinkan berdampak lebih buruk lagi seperti
IUFD (Intara Unterin Fetal Dieth) (Zephyrus, 2010). Cara mengatasi nyeri ada
secara farmakologis yaitu menggunakan obat-obatan seperti analgesia inhalasi,
analgesia oploid, intrathecal labor analgesia (ILA) dan epidural analgesia.
Selanjutnya secara nonfarmakologis seperti terapi manual (massage endorphin,
kompres panas dan dingin, sentuhan terapeutik, terapi quasi-manual akupresur dan
akupuntur), terapi non-manual (TENS, musik, hidroterapi, posisi, lingkungan
persalinan, relaksasi, guide imagery, psikoprofilaksis, hypnobirthing) (Maryunani,
2010). Endorphine massage merupakan sebuah terapi sentuhan atau pijatan ringan
yang cukup penting diberikan pada ibu hamil, di waktu menjelang hingga saatnya
melahirkan. Pijatan ini dapat merangsang tubuh untuk melepaskan senyawa
endorphine yang merupakan pereda rasa sakit dan dapat menciptakan perasaan
nyaman (Kuswandi, 2014). Terapi hypnobirthing merupakan teknik relaksasi otot,
pernapasan dan pikiran yang membantu ibu hamil akan mencapai keadaan diri yang
tenang, rileks, dan memberi perasaan positif dan terkontrol terhadap tubuh hingga
proses persalinannya. Relaksasi Hypnobirthing lebih efektif dibanding Endorphine
Massage terhadap nyeri persalinan kala I fase aktif tetapi Endorphine Massage juga
memberikan pengaruh terhadap penurunan nyeri persalinan kala I fase aktif. Hal ini
disebabkan oleh karena ada dua keuntungan yang dapat dirasakan oleh janin ketika
ibu hamil mengikuti proses hypnobirthing, yaitu: getaran tenang dan damai juga akan
dirasakan oleh janin yang merupakan dasar dari perkembangan jiwanya (spiritual
quotient), pertumbuhan janin lebih sehat karena keadaan tenang akan memberikan
hormon hormonyang seimbang kejanin melalui plasenta (Aprilia, 2011)
4. Tujuan penelitian
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan endorphin massage dengan
relaksasi hypnobirthing terhadap penurunan nyeri persalinan kala I fase aktif.
5. Kelebihan dan kekurangan Penelitian
a. Kelebihan
1) Menggabungkan 2 intervensi yang dapat meaksimalkan pengurangan rasa
nyeri persalinan kala I fase aktif pada ibu bersalin.
2) Jenis penelitian ini yaitu quasy experimental dengan pendekatan one group
pretest post test. Analisa yang digunakan adalah analisa univariat dan bivariat
dengan uji paired test dan uji Mann Withney test, tujuannya untuk
mengetahui perbedaan median 2 kelompok bebas apabila skala
data variabel terikatnya adalah ordinal atau interval/ratio tetapi tidak
berdistribusi normal.
b. Kekurangan
1) Penelitian jumlah sample dan cara pengambilan sample tidak dijelaskan
2) Langkah-langkah pengumpulan tidak diuraikan secara rinci dan jelas
3) Alat untuk ukur skala nyeri terhadap persalinan tidak disebutkan dengan rinci

B. PEMBAHASAN ANALISIS JURNAL DENGAN METODE PICO


1. Patien/Population/Problem
Penelitian ini menggunakan metode quasy experimental. Uji yang digunakan paired
test dan uji Mann Withney test. Desain yang digunakan one group pretest post test
dengan mengidentifikasi perbedaan endorphin massage dengan relaksasi
hypnobirthing terhadap penurunan nyeri persalinan. Sampel pada penelitian ini ibu
bersalin kala I fase aktif yang di rawat di Rumah Bersalin Citra.
2. Intervention/ Treatment
Pada penelitian ini intervensi yang dierikan adalah terapi endorphin massage dengan
relaksasi hypnobirthing terhadap penurunan nyeri persalinan kala I fase aktif.
Intervensi ini dilakukan satu kali yaitu intervensi pertama dilakukan dengan
mengukur tingkat nyeri sebelum dan sesudah dilakukan endorphin massage pada
kelompok pertama yang berjumlah 15 orang. Begitupun pada kelompok kedua
dilakukan pengukuran tingkat nyeri sebelum dan sesudah diberikan intervensi
hypnobirthing sebanyak 15 orang.
3. Comperasion Intervention/ Treatment
1) Jurnal “Perbedaan Efektivitas Endorphin Massage Dengan Relaksasi
Hypnobirthing Terhadap Penurunan Nyeri Persalinan Kala I Fase Aktif Di Rumah
Bersalin Citra”
Pada penetilian ini menggunakan quasy experimental dengan pendekatan desain
digunakan one group pretest post test. Intervesi yang digunaan pada penelitian ini
adalah membandingkan pemberian endorphin massage dengan hypnobirthing
pada ini ibu bersalin kala I fase aktif. Hasil penelitian dengan uji statistik paired
sample test, didapatkan ρ value hitung adalah 0,00 yaitu ≤ (α) 0,05 menunjukkan
bahwa ada perbedaan yang signifikan (bermakna) antara Endorphine Massage
sebelum dan sesudah terhadap penurunan nyeri persalinan kala I fase aktif.
2) Komporasi pada penelitian ini dengan jurnal tersebut adalah penelitian ini
menggabungkan dua intervensi dalam membantu menurunkan tingkat nyeri pada
persalinan kala I fase aktif. Perubahan yang dinilai dari intervensi pada penelitian
ini adalah dengan pengukuran tingkat skala nyeri sesudah dan sebelum dilakukan
intervensi endorphin massage dengan hypnobirthing. Intervensi pada keduanya
terbukti memiliki perbedaan yang signifikan (bermakna).
3) Metode dasar dalam melakukan intervensi pada ibu bersalin kala I fase aktif
adalah dengan mengurangi rasa sakit dan dapat menciptakan perasaan nyaman.
Pemberian endorphin massage dapat merangsang tubuh untuk melepaskan
senyawa endorphine yang merupakan pereda rasa sakit dan dapat menciptakan
perasaan nyaman, hal ini sejalan dengan penelitian Farida tahun 2016 bahwa
selama tahapan persalinan akan lebih bebas dari rasa sakit, karena pijat
merangsang tubuh melepaskan senyawa endorphin yang merupakan pereda sakit
alami dan menciptakan perasaan nyaman dan enak.
sedangkan Hypnobirthing dilakukan untuk mengalihkan perhatian dalam pikiran
atau sugesti kepada ibu bersalin terhadap rasa nyeri yang dirasakannya. Relaksasi
Hypnobirthing lebih efektif terhadap penurunan skala nyeri persalinan kala I fase
aktif. Hal ini dikarenakan bahwa secara fisiologis saat seseorang masuk relaksasi
hypnosis, gelombang pikirannya masuk ke gelombang alfa frekuensinya 7-14
hertz atau lebih dalam lagi ke gelombang theta frekuensinya 4-7 hertz.Ketika
pikiran masuk ke gelombang ini, manusia menghasilkan zat endorphin alami yang
menghasilkan sensasi nyaman.Dan dalam hypnosis state ini, sistem
metabolismetubuh menjadi jauh lebih baik dan tubuh bebas dari ketegangan
(Maryunani, 2010).
4. Outcome
Pada penelitian ini Relaksasi hypnobirthing memiliki efektifitas lebih besar
dibandingkan dengan endorphine massage, namun pada nilai ρ value 0,200 ≥ α (0,05)
artinya tidak ada perbedaan yang bermakna antara Endorphine Massage dan
Relaksasi Hypnobirthing terhadap penurunan skala nyeri persalinan kala I fase aktif.
Berdasarkan pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa pemberian endorphine
massage dan Relaksasi hypnobirthing keduanya dapat menurunkan skala nyeri
persalinan kala I fase aktif secara bermakna, yang akhirnya dapat menurunkan tingkat
kecemasan dan stres pada ibu bersalin, sehingga proses persalinan bisa berlangsung
cepat dan nyaman. hal ini sejalan dengan penelitian Farida tahun 2016 bahwa selama
tahapan persalinan akan lebih bebas dari rasa sakit, karena pijat merangsang tubuh
melepaskan senyawa endorphin yang merupakan pereda sakit alami dan menciptakan
perasaan nyaman dan enak. Relaksasi Hypnobirthing lebih efektif terhadap penurunan
skala nyeri persalinan kala I fase aktif. Hal ini dikarenakan bahwa secara fisiologis
saat seseorang masuk relaksasi hypnosis, gelombang pikirannya masuk ke gelombang
alfa frekuensinya 7-14 hertz atau lebih dalam lagi ke gelombang theta frekuensinya 4-
7 hertz.Ketika pikiran masuk ke gelombang ini, manusia menghasilkan zat endorphin
alami yang menghasilkan sensasi nyaman.Dan dalam hypnosis state ini, sistem
metabolismetubuh menjadi jauh lebih baik dan tubuh bebas dari ketegangan
(Maryunani, 2010).
Praktik kebidanan dapat dikembangkan berdasarkan hasil penelitian yang telah
ada, karenanya bagi bidan hasil penelitian ini dapat diterapkan pada, cara melakukan
teknik Endorphine Massage dan hypnobirthing, jumlah pemberian, serta kapan waktu
yang tepat untuk melakukan teknik keduanya dalam evidence based practice serta
dapat dijadikan Standar Operatonal Procedure (SOP) untuk meningkatkan kualitas
pelayanan mandiri bidan.

Anda mungkin juga menyukai