Disusun oleh :
Shiva Nabilah (1610104117)
Emosi yang ●
saya sebagai mahasiswa senang karena bisa
menyenangk mengamati dan menambah ketrampilan
terkait injeksi KB suntik 3 bulan.
an
Emosi yang ●
● saya merasa kecewa dan bingung karena tindakan yang
dilakukan tidak sesuai dengan standar operasional prosedur
Pengalam ●
Saya mengetehui tempat dan teknik
penyuntikan dengan benar sesuai dengan
an baik SOP dan dapat mengasah keterampilan.
Salah satu jenis kontrasepsi suntik adalah Depo Mendroksi Progesteron (DMPA),
mengandung 150 mg DMPA yang diberikan setiap tiga bulan dengan cara disuntik
intramuscular (di daerah bokong). Cara kerja kontrasepsi suntik dengan mencegah
ovulasi, mengentalkan lendir serviks sehingga menurunkan kemampuan penetrasi
sperma, menjadikan selaput lendir rahim tipis dan atrofi dan menghambat transportasi
gamet oleh tuba falloppii. (Sulistyawati, 2013).
Menurut Saifudn (2010) sebelum melakukan tindakan petugas kesehatan harus
menggunakan handcoon terlebih dahulu dan setelah tindakan spuit dibuang kedalam
tempat sampah khussu dan jarum dibuang ketempat khusus benda tajam.
Kasus tersebut tidak sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Rebuplik Indonesia
No 27 Tahun 2017 tentang Pedoman Pencegahan dan pengendalian infeksi di
fasilitasi pelayanan kesehatan kewaspadaan standar dan berdasarkan Transmisi.
Pada peraturan tersebut dijelaskan untuk memakai APD saat melakukan tindakan,
apalagi tindakan yang memerlukan kontak dengan cairan tubuh pasien.
KESIMPULAN
Terdapat perbedaan tindakan yang dilakukan di teori maupun di lahan.
Pada pembelajaran teori saat akan melakukan tindakan injeksi KB
kepada pasien bidan harus memakai handscoon, dan satu pasien
menggunakan satu spuit atau satu spuit tidak digunakan secara berulang.
RENCANA TINDAKAN