Anda di halaman 1dari 14

Peran Bidan Sebagai Ujung Tombak dalam

Menurunkan AKI dan AKB

DISUSUN OLEH:
SHIVA NABILAH (1610104117)

UNIVERSITAS ‘AISYIYAH YOGYAKARTA


T.A 2016-2017
KATA PENGANTAR

Segala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan salam selalu
tercurahkan kepada Rasulullah SAW. Berkat limpahan dan rahmat-Nya
penyusun mampu menyelesaikan tugas makalah ini guna memenuhi tugas mata
kuliah Konsep Kebidanaan tentang “Peran Bidan Sebagai Ujung Tombak dalam
Menurunkan AKI dan AKB”. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai
salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca

Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan


pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun
isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.

Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang
saya miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca
untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan makalah ini.

Yogyakarta,Oktober 2016

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
B. TUJUAN
C. RUMUSAN MASALAH

BAB II ISI

A. Pelayanan Kebidanan Komunitas


B. Pelayanan Kebidanan Berkualitas
C. Issu Kesehatan di Komunitas tentang Pelayanan Kebidanan
yang Berkualitas

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran
BAB I PENDAHULUAN

A.LATAR BELAKANG

Kematian ibu hingga saat ini masih menjadi masalah utama dalam di
bidang Kesehatan Ibu dan Anak. Hal ini perlu mendapat perhatian karena bayi
yang ditinggal mati oleh ibunya, dibandingkan dengan bayi yang masih memiliki
kedua orangtua, memiliki kemungkinan 3-10 kali lebih besar untuk meninggal
dunia dalam waktu dua tahun setelah kematian ibunya. jadi, perlu dilakukan
program kesehatan yang dapat menurunkan faktor risiko kematian ibu, terutama
ketika melahirkan. Tingginya AKI di Indonesia dipengaruhi oleh beberapa hal
yang lebih dikenal dengan istilah 4 terlalu dan 3 terlambat, yakni terlalu muda,
terlalu tua, terlalu sering melahirkan , terlalu banyak, terlambat dalam mencapai
fasilitas kesehatan, terlambat mendapatkan pertolongan, serta terlambat mengenali
tanda bahaya kehamilan dan persalinan. Secara berturut-turut, penyebab
kematianibu adalah pendarahan (28%), eklamsia (24%), infeksi (11%),
Komplikasi massa nifas (8%), emboli (5%), abortus (5%), trauma obstetrik (5%),
persalinan macet/partus lama (5%), dan penyebab lain (11%).%).

Angka kematian ibu dan bayi merupakan tolak ukur dalam menilai
kesehatan suatu bangsa. Oleh sebab itu, melalui pembuatan berbagai program
kesehatan, pemerintah berupaya keras menurunkan angka kematian ibu dan bayi.
Bidan berperan penting sebagai ujung tombak atau orang yang berada di garis
terdepan karena merupakan tenaga kesehatan yang berhubungan langsung dengan
wanita sebagai sasaran program. Oleh sebab itu, bidan perlu senantiasa
meningkatkan kompetensinya, salah satunya dengan meningkatkan pemahaman
asuhan kebidanan mulai dari wanita hamil hingga nifas serta asuhan kebidanan
untuk kesehatan bayi.
B.TUJUAN

Ada beberapa tujuan dan manfaat yang diperoleh dalam mempelajari peran
bidan dalam menurunkan AKI dan AKB, agar mahasiswa dapat mengetahu peran
bidan dalam memberikan pelayanan kebidanan yang berkualitas,mengetahui
tujuan pemberian pelayanan yang berkualitas itu dan mengetahui sasaran
pelayanan kebidanan yang berkualitas.

C.RUMUSAN MASALAH

A. Apa pengertian pelayanan kebidanan?


B. Apa pengertian pelayanan kebidanan yang berkualitas?
C. Apa tujuan pelayanan kebidanan berkualitas?
D. Apa sasaran pelayanan kebidanan berkualitas?
E. Bagaimana peran bidan dalam memberikan pelayanan
yang berkualitas?
BAB II ISI

A. Pelayanan Kebidanan Komunitas

1.Definisi Pelayanan Kebidanan Komunitas

Pelayanan kebidanan adalah sebuah tugas dan tanggung jawab praktik


profesi bidan dalam sistem pelayanan kesehatan yang bertujuan meningkatkan
kesehatan ibu dan anak dalam rangka mewujudkan kesehatan keluarga dan
masyarakat.

Pelayanan Kebidanan Komunitas menurut United Kingdom Central Council


for Nursing Midwifery and Health adalah praktisi bidan yang berbasis komuniti
yang harus dapat memberikan supervise yang dibutuhkan oleh wanita, pelayanan
berkualitas, nasihat atau saran pada kehamilan, persalinan, nifas, dengan tanggung
jawab dan memberikan pelayanan pada ibu hamil dan bayi secara komprehensif.
Sedangkan menurut J.H. Syahlan, SKM, kebidanan komunitas adalah bidan yang
bekerja melayani keluarga dan masyarakat diwilayah tertentu.

2.Sasaran Pelayanan Kebidanan Komunitas

Kelompok masyarakat di komunitas merupakan sasaran bidan community,


yang meliputi :Ibu,anak,keluarga dan masyarakat

Yang menjadi sasaran utama bidan dalam menjalankan tugasnya adalah ibu dan
anak dalam keluarga.
B.Pelayanan Kebidanan Berkualitas
1.Definisi Pelayanan Kebidanan Berkualitas

Pelayanan kebidanan adalah integral dari sistem pelayanan kesehatan yang


diberikan oleh bidan yang telah terdaftar (teregistrasi) yang dapat dilakukan
secara mandiri, kolaborasi atau rujukan. Pelayanan kebidanan merupakan bagian
yang integral dari pelayanan kesehatan, yang diarahkan untuk mewujudkan
kesehatan keluarga, sesuai dengan kewenangan dalam rangka tercapainya
keluarga kecil bahagia dan sejahtera. (Rahmawati, 2012)

Pelayanan kebidanan yang berkualitas adalah pelayanan yang diberikan


sesuai tugas dan tanggung jawab praktik profesi bidan dalam memberikan
pelayanan secara komprehensif untuk meningkatkan kesehatan ibu, anak,
kuluarga dan masyarakat yang memberikan kepuasan pelanggan baik secara
mandiri, kolaborasi dan rujukan.

2.Tujuan Pelayanan Kebidanan yang Berkualitas

Tujuan pelayanan kebidanan yang berkualitas antara lain :

 Ibu dan bayi sehat, selamat, keluarga bahagia, terjaminnya kehormatan


martabat manusia.
 Saling menghormati penerima asuhan dan pemberi asuhan.
 Kepuasan ibu, keluarga dan bidan.
 Adanya kekuatan diri dari wanita dalam menentukan dirinya sendiri.
 Adanya rasa saling percaya dari wanita sebagai penerima asuhan.
 Terwujudnya keluarga sejahtera dan berkualitas
3.Sasaran Pelayanan Kebidanan Berkualitas

Sasaran pelayanan kebidanan adalah individu, keluarga dan masyarakat yang


meliputi upaya peningkatan, pencegahan, penyembuhan dan pemulihan pelayanan
kebidanan dapat dibedakan menjadi :

 Layanan Primer

Layanan kebidanan adalah layanan bidan yang sepenuhnya menjadi tanggung


jawab bidan.

 Layanan Kolaborasi

Layanan Kolaborasi adalah layanan yang dilakukan oleh bidan sebagai anggota
tim yang kegiatannya dilakukan secara bersamaan atau sebagai salah satu dari
sebuah proses kegiatan pelayanan kesehatan.

 Layanan Rujukan

Layanan Rujukan adalah layanan yang dilakukan oleh bidan dalam rangka
rujukan ke sistem layanan yang lebih tinggi atau sebaliknya yaitu pelayanan yang
dilakukan bidan dalam menerima rujukan dari dukun yang mendorong
persalianan, juga layanan yang dilakukan oleh bidan ke tempat/fasilitas pelayanan
kesehatan lain secara horizontal maupun vertical atau meningkatkan keaamanan
dan kesejahteraan ibu dan bayinya.

4.Peran Bidan dalam memberikan Pelayanan yang Berkualitas

Peran bidan dalam memberikan pelayanan yang berkualitas antara lain adalah
sebagai berikut :
 Peran bidan sebagai Pendidik

Memberikan pendidikan dan penyuluhan kesehatan kepada individu, keluarga


kelompok dan masyarakat tentang penanggulangan masalah kesehatan khususnya
yang berhubungan dengan pihak terkait, kesehatan ibu, anak dan keluarga
berencana.

Bersama klien mengkaji kebutuhan akan pendidikan dan penyuluhan kesehatan


masyarakat, meyusun rencana penyuluhan kesehatan masyarakat, Menyiapkan
alat dan bahan pendidikan dan penyuluhan, Melaksanakan program/rencana
pendidikan dan penyuluhan sesuai dengan rencana jangka pendek dan jangka
panjang,Bersama klien mengevaluasi hasil pendidikan/penyuluhan kesehatan
masyarakat dan menggunakannya untuk perbaikan dan meningkatkan program di
masa yang akan datang kemudian mendokumentasikan semua kegiatan dan hasil
pendidikan/penyuluhan kesehatan masyarakat secara lengkap dan sistematis,

 Peran bidan sebagai Pelaksana

Bidan harus mengetahui dan menguasai IPTEK untuk melakukan kegiatan, antara
laian :Bimbingan terhadap kelompok remaja masa pranikah,pemeliharaan
kesehatan bumil, nifas dan masa interval dalam keluarga,pertolongan persalinan di
rumah,tindakan pertolongan pertama pada kasus kegawatdaruratan obstetri di
keluarga,pemeliharaan kesehatan kelompok wanita dengan gangguan reproduksi
di keluarga,pemeliharaan kesehatan anak balita.

 Peran bidan sebagai Pengelola

Bidan sebagai pengelola kegiatan kebidanan unit kesehatan ibu dan anak di
puskesmas, polindes, posyandu dan praktik bidan, memimpin dan mengelolah
bidan lain atau tenaga kesehatan yang pendidikannya lebih rendah. Perannya
sebagai pengelola anatara lain :
Mengembangkan pelayanan dasar kesehatan terutama pelayanan kebidanan untuk
individu keluarga kelompok khusus dan masyarakat diwilayah kerja dengan
melibatkan masyarakat/klien.

Berpartisifasi dalam tim untuk melaksanakan program kesehatan dan sektor lain
di wilayah kerjanya melalui peningkatan kemampuan dukun bayi, keder kesehatan
dan tenaga kesehatan lain yang berada dibawah bimbingan dalam wilayah
kerjanya.

 Peran bidan sebagai Peneliti

Peran peneliti yang dilakukan oleh bidan dalam bidang kesehatan secara dasarnya
bidan harus mengetahui bagaimana pencatatan, pengelahan dan analisis data.
Secara sederhana bidan dapat memberikan kesimpulan atau hipotesis atau hasil
analisisnya. Berdasarkan data tersebut bidan dapat menyusun rencana atau
tindakan sesuai dengan permasalahan yang ditemukan. Bidan juga harus dapat
melaksanakan evaluasi atas tindakan yang dilakukan tersebut.

C.Issu Kesehatan di Komunitas tentang Pelayanan Kebidanan


yang Berkualitas

Di dalam kategori Evidence Based menurut WHO, pelayanan kebidanan dapat


dibagi menjadi :

1.Pelayanan atau asuhan yang terbukti bermanfaat

 Memperbaiki letak Sungsang pada kehamilan 37 minggu


 Melakukan manajemen aktif kala III
 Memberikan support psikologi dan emosinal dalam persalinan
 Memberikan kebebasan dalam pemilihan posisi persalinan
 Memberikan MGSO4 lebih efektif dari pada antikonvulsi
 Memberikan dukungan yang konsisten untuk pemberian ASI dan
menggalakkan ASI On Demand

2. Pelayanan atau asuhan yang mungkin bermanfaat

 Melakukan USG (Ultrasonografi)


 Mengukur TFU (Tnggi Fundus Uteri)
 Memberikan kebebasan dalam pilihan siapa pendamping persalinan
 Memberikan kebebasan dalam memilih tempat persalinan
 Memberikan informasi yang hendak diketahui ibu
 Mengusap dan menenangkan ibu yang kesakitan saat berkontraksi
 Memberikan Oksitosisin untuk merawat Pendarahan Post Partum
 Menghangatkan bayi segera setelah lahir
 Memberikan profilaksis vitamin K untuk mencegah pendarahan pada Bayi
Baru Lahir
 Kontak dini ibu dan bayi

3. Pelayanan atau asuhan yang dipertimbangkan antara bermanfaat dan


merugikan

 USG pada kehamilan awal secara rutin


 Obat narkotika untuk mengurangi sakit persalinan
 Pemecahan ketuban awal pada partus spontan
 Sistem “risk scoring” secara formal

4. Pelayanan atau asuhan yang tidak diketahui efektif

 Mengurangi garam dalam makanan untuk mencegah terjadinya


preeklampsia
 Memberikan tambahan kalsium, magnesium dan zinc
 Istirahat ditempat tidur bagi ibu yang mengalami preeclampsia
 Seksio Cesarea efektif untuk Sungsang
 Pemecahan ketuban secara rutin untuk deteksi adanya mekoneum
 Penghisapan dalam pada

5. Pelayanan atau asuhan yang tidak bermanfaat

 Harus melibatkan para dokter untuk semua asuhan kehamilan dan


persalinan.
 Tidak merujuk kepada spesialis kebidanan dalam asuhan ibu
dengan factor risk yang nyata.
 Odema sebagai indikasi preeclampsia
 Memberikan kalsium untuk kejang betis
 Menghalangi ibu makan dan minum saat partus
 Infus rutin saat persalinan
 Menggunakan masker sewaktu melakukan pemeriksaan dalam
BAB III PENUTUP

A.Kesimpulan

Pelayanan kebidanan merupakan bagian integral dari system pelayanan


kesehatan yang diberikan oleh bidan yang telah terdaftar (teregister) yang dapat
dilakukan secara mandiri, kolaborasi dan rujukan.

Bidan merupakan ujung tombak memberikan pelayanan yang berkuliatas


dan sebagai tenaga kesehatan yang professional. Kualitas kebidanan ditentukan
dengan cara bidan membina hubungan, baik sesama rekan sejawat ataupun dengan
orang yang diberi asuhan. Upaya meningkatkan kualitas pelayanan kebidanan
juga ditentukan oleh keterampilan bidan untuk berkomunikasi secara efektif dan
melakukan konseling yang baik kepada klien.

B.SARAN

Bidan diharapkan mampu memberikan pelayanan yang berkualitas sesuai dengan


peran dan fungsinya berdasarkan etika profesi bidan yang berlaku Bidan juga
harus mengetahui tujuan pelayanan yang diberikan, sasaran dari asuhan
kebidanan, peran dan fungsinya sebagai pemberi pelayanan kebidanan di
komunitas sesuai Evidence Based yang berlaku, sehingga dapat memberikan
pelayanan yang berkualitas yang dapat memuaskan klien.
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai