MANAJEMEN PUSKESMAS
HALAMAN SA MPUL
KELOMPOK 3
KENDARI
2018
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT atas
Perawatan”
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh dosen mata
mata kuliah, karena dengan tugas ini wawasan serta pengetahuan dapat
bertambah. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang
telah membantu dalam penyelesaian tugas ini. Akhir kata, penulis mengharapkan
perbaikan dan penyempurnaan agar tugas ini dapat berguna bagi pembaca lain
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Secara teori, sebuah negara dibentuk oleh masyarakat di suatu wilayah yang
tidak lain bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup bersama setiap anggotanya
dalam koridor kebersamaan. Dalam angan setiap anggota masyarakat, negara yang
dibentuk oleh mereka ini akan melaksanakan fungsinya menyediakan kebutuhan
hidup anggota berkaitan dengan konstelasi hidup berdampingan dengan orang lain
di sekelilingnya. Di kehidupan sehari-hari, kebutuhan bersama itu sering kita
artikan sebagai “kebutuhan publik”. Salah satu contoh kebutuhan publik yang
mendasar adalah kesehatan (Raha, 2014).
Kesehatan adalah pelayanan publik yang bersifat mutlak dan erat kaitannya
dengan kesejahteraan masyarakat. Untuk semua pelayanan yang bersifat mutlak,
negara dan aparaturnya berkewajiban untuk menyediakan layanan yang bermutu
dan mudah didapatkan setiap saat. Salah satu wujud nyata penyediaan layanan
publik di bidang kesehatan adalah adanya Puskesmas. Tujuan utama dari adanya
Puskesmas adalah menyediakan layanan kesehatan yang bermutu namun dengan
biaya yanng relatif terjangkau untuk masyarakat, terutama masyarakat dengan
kelas ekonomi menengah ke bawah (Raha, 2014).
Dalam makalah ini, kami akan membahas mengenai “Pelayanan Puskesmas”
karena Puskesmas sebagai bentuk nyata peran birokrasi dalam memberikan
pelayanan publik kepada masyarakat, khususnya dalam bidang kesehatan sdan
karena Puskesmas merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan masyarakat
(Raha, 2014).
1.3 TUJUAN
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu untuk mengetahui
kecelakaan kerja:
1. Pengertian Puskesmas
Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
128/Menkes/Sk/II/2004 Tentang Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat
dan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1428/Menkes/Sk/XII/2006 Tentang Pedoman penyelenggaraan kesehatan
lingkungan puskesmas, menyatakan bahwa Puskesmas adalah unit pelaksana
teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang bertanggungjawab
menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja
(KEPMENKES, 2014).
b. Pembangunan Kesehatan
Pembangunan kesehatan adalah penyelenggaraan upaya kesehatan oleh
bangsa Indonesia untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup
sehat bagi setiap orang agar terwujudnya derajat kesehatan masyarakat yang
optimal.
c. Penanggungjawab Penyelenggaraan
Penanggungjawab utama penyelenggaraan seluruh upaya pembangunan
kesehatan di wilayah kabupaten/kota adalah Dinas Kesehatan (Dinkes)
kabupaten/kota, sedangkan puskesmas bertanggungjawab hanya sebagian upaya
pembangunan kesehatan yang dibebankan oleh dinas kesehatan Kabupaten/Kota
sesuai dengan kemampuannya.
d. Wilayah Kerja
Secara nasional, standar wilayah kerja puskesmas adalah satu kecamatan,
tetapi apabila di satu kecamatan terdapat lebih dari dari satu puskesmas, maka
tanggungjawab wilayah kerja dibagi antar puskesmas, dengan memperhatikan
keutuhan konsep wilayah (desa/kelurahan atau RW). Masing-masing puskesmas
tersebut secara operasional bertanggungjawab langsung kepada Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.
Rawat Jalan merupakan salah satu unit kerja di puskesmas yang melayani
pasien yang berobat jalan dan tidak lebih dari 24 jam pelayanan, termasuk seluruh
prosedur diagnostik dan terapeutik. Pada waktu yang akan datang, rawat jalan
merupakan bagian terbesar dari pelayanan kesehatan di Puskesmas (Romaningsih,
2016).
Jenis Puskesmas non perawatan hanya melakukan pelayanan kesehatan
rawat jalan (Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Institut Teknologi
Telkom, 2012). Permenkes No.029 tahun 2010 menyebutkan kegiatan di
pelayanan kesehatan rawat jalan yakni observasi, diagnosis, pengobatan, dan atau
pelayanan kesehatan lainnya tanpa dirawat inap (Sugeng, 2015).
Jenis puskesmas non perawatan hanya melakukan pelayanan kesehatan
rawat jalan (Direktorat penelitian dan pengabdian masyarakat institut teknologi
telkom,2012). Puskesmas non rawat inap adalah puskesmas yang tidak
menyelenggarakan pelayanan rawat inap, kecuali pertolongan persalinan normal
(Permenkes RI nomor 75 tahun 2014). Menurut Permenkes nomor 029 tahun 2012
menyebutkan kegiatan di pelayanan kesehatan rawat jalan yakni observasi,
diagnosis, pengobatan, dan pelayanan kesehatan lainnya termasuk konsultasi
psikologi tanpa menginap di ruang perawatan (Romaningsih, 2016).
Pertumbuhan yang cepat dari rawat jalan ditentukan oleh tiga faktor yaitu:
a) Penekanan biaya untuk mengontrol peningkatan harga perawatan
kesehatan dibandingkan dengan rawat inap.
b) Peningkatan kemampuan dan sistem reimbursement untuk prosedur di
rawat jalan.
c) Perkembangan secara terus menerus dari teknologi tinggi untuk
pelayanan rawat jalan akan menyebabkan pertumbuhan rawat jalan.
1. Observasi
2. Diagnosis
Diagnosis secara implisit telah tercakup pula konsep prognosisnya. Dengan
demikian dalam prosesdiagnosis bukan hanya sekadar mengidentifikasi jenis dan
karakteristiknya, serta latarbelakang dari suatu kelemahan atau penyakit tertentu,
melainkan juga mengimplikasikansuatu upaya untuk meramalkan kemungkinan
dan menyarankan tindakan pemecahannya.
3. Pengobatan
Pengobatan adalah ilmu dan seni penyembuhan, dalam bidang keilmuan
mencakup berbagai praktek perawatan sekeatan baik yang rawat inap maupun non
perawatan yang secara continue terus berubah untuk mempertahankan dan
memulihkan kesehatan dengan cara pencegahan dan pengobatan penyakit.
4. Pelayanan kesehatan
Pelayanan kesehatan merupakan pelaksanaan pemeliharaan kesehatan dalam
rangka mencapai derajat kesehatan baik individu maupun masyarakat secara
optimal. Dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan ini terdapat hubungan antara
pasien, tenaga kesehatan dan sarana kesehatan.
Tata Ruang Puskesmas Non Rawat Inap Sesuai Permenkes 75 Tahun 2014
penataan ruangan di puskesmas tempat anda bekerja, berikut ini standar yang
telah di tetapkan dalam Permenkes 75 tahun 2014:
1. Ruang Kantor
Ruang kantor puskesmas non rawat inap terdiri dari 3 bagian yaitu:
a. Ruangan administrasi;
b. Ruangan kepala puskesmas; dan
c. Ruangan rapat yang dapat digunakan untuk kegiatan lain dalam
mendukung pelayanan kesehatan (multifungsi).
2. Ruang Pelayanan
3. Ruangan Pendukung
Itulah standar ruangan yang harus ada di puskesmas non rawat inap sesuai
permenkes 75 tahun 2014. Mengenai tata letak ruangan dapat anda lihat pada
gambar berikut:
Tata Ruang Puskesmas Non Rawat Inap (Permenkes 75 Tahun 2014)
Kec. Kadia
Pusk. Wua- 2009 Rawat Jalan Kel. Anaiwoi, Dr. Antoni
wua Manurung
Kec. Wua-wua
Raha, S. (2014, Oktober 12). Warnet Vast Raha . Dipetik Oktober 21, 2018, Dari
Makalah Permasalahan Puskesmas :
Http://Munabarakati.Blogspot.Com/2014/10/Makalah-Permasalahan-
Puskesmas.Html
Sugeng, M. (2015, Oktober). Tips Serba Serbi. Dipetik Oktober 21, 2018, Dari
Jenis-Jenis Puskesmas Menurut Departemen Kesehatan :
Https://Tipsserbaserbi.Blogspot.Com/2015/10/Jenis-Jenis-Puskesmas-
Menurut.Html