Anda di halaman 1dari 14

Tugas Makalah

ADMINISTRASI KEBIJAKAN KESEHATAN

TENTANG PENDEKATAN SISTEM DAN MODEL

OLEH :

KELOMPOK II :

EFTI FEBRIYANI (J1A116026)

ELISA RATMAN (J1A116028)

ELVI INDRIA NINGSI (J1A116030)

FANNY ATMAWIA (J1A116032)

HASPIANTI SAPITRI (J1A116041)

IMELDA YULIANI TASILANGIK (J1A116050)

INDAH PERTIWI (J1A116053)

JUMARDI (J1A116061)

JURUSAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

FAKULTAS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITA HALU OLEO

KENDARI

2017
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, Pencipta dan Pemelihara
alam semesta ini, atas karunianya kami dapat menyelesaikan Makalah Administrasi Kebijakan
kesehatan ini. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan bagi nabi Muhammad SAW,
keluarga dan para pengikutnya yang setia hingga akhir zaman termasuk kita semua.
Makalah ini kami susun sebagai bahan diskusi bagi mahasiswa dan diharapkan dengan
disusunnya makalah ini akan menjadi acuan untuk mendukung proses pembelajaran mata
kuliah Administrasi Kebijakan kesehatan secara sederhana dan mengena pada permasalahan yang ada
di masyarakat.
Disadari sepenuhnya masih banyak kekurangan dalam pembahasan makalah ini dari
teknis penulisan sampai dengan pembahasan materi untuk itu besar harapan kami akan saran dan
masukan yang sifatnya mendukung untuk perbaikan ke depannya.

Kendari, 29 Februari 2017

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………………..…i
DAFTAR ISI ............................................................................................... ....................ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................. 1
1.2 Rumusan massalah ................................................................... ....................................2
1.3 Tujuan Penulisan ...........................................................................................................2
1.4 Manfaat Penulisan……………………………………………………………………..2

BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi Sistem.............................................................................................................. 3
B. Ciri-ciri Sistem.............................................................................................................. 4
C. Unsur-unsur Sistem Dan Model Manajemen ............................................................... 5
D. Definisi Pendekatan Sistem ..........................................................................................6
E. Langkah Pokok Pendekatan Sistem…………………………………………………...7
F. Keuntungan Pendekatan Sistem……………………………………………………....7

BAB III PENUTUP


Kesimpulan .......................................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................................

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Sistem adalah kumpulan dari unsur-unsur atau komponen yang teratur dan saling
berkaitan sehingga membentuk suatu kesatuan yang utuh (totalitas). Jika suatu komponen
ada yang putus maka sistem tersebut juga akan terputus. Sebelum membentuk suatu sistem
kita harus tahu tujuan dibentuknya sistem tersebut. Sistem dibuat tidak lain adalah untuk
menjadikan suatu kegiatan menjadi lebih efisien dan efektif. Seringkali masalah-masalah
terjadi karena suatu kegiatan mengalami sistem yang buruk atau tidak berfungsinya suatu
komponen dalam sistem. Sehingga dikeluarkanlah suatu pendekatan yang dinamakan dengan
pendekatan sistem.
Pendekatan ialah suatu upaya penyederhanaan masalah sampai batas-batas tertentu
sehingga masih dapat ditoleransi untuk memudahkan penyelesaiannya. Pendekatan sistem
dapat dijadikan suatu terobosan dalam menjadikan suatu kegiatan menjadi lancar atau sesuai
dengan tujuan yang telah ditentukan.
Dalam hal ini, kami mengaitkan masalah kewaspadaan bencana masuk sistem
pendidikan sekolah. Sebagai salah satu negara yang rawan terhadap bencana alam, Indonesia
membutuhkan mitigasi dan antisipasi demi menghadapi bencana menjadi sebuah
keniscayaan. “Perubahan alam tidak dapat ditolak, tapi manusia harus bisa berbuat arif
terhadap alam untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, ” kata Menteri Sosial Khofifah Indar
Parawansa di Jakarta, Rabu (17/12/14).
Kementerian Sosial (Kemensos) menghargai berbagai upaya penggunaan berbagai
teknologi tinggi pada sistem peringatan dini (early warning system) terkait bencana alam.
Namun, memperluas jangkauan dengan melakukan pendekatan sistem peringatan dini
berbasis masyarakat dan kearifan lokal juga dibutuhkan. Hal itu, sebagai langkah penguat
upaya peningkatan kemampuan kesiapsiagaan dan mitigasi.
Kemensos telah menggagas penerapan pengetahuan dan sikap waspada bencana ke
dalam sistem pendidikan sekolah. Selain itu, dengan memelihara adat dan tradisi masyarakat
setempat, misalnya, di Pulau Simeuleu, Aceh, yang telah menyelamatkan warganya saat
tsunami. “Tradisi masyarakat setempat, dengan istilah yang berbeda banyak dimiliki di
berbagai suku bangsa di Indonesia, ” ujarnya.
Pada sistem budaya dan kearifan lokal yang ada perlu diberdayakan untuk melatih
sikap warga "bersahabat dengan bencana" terbiasa, sigap mengantisipasi dan menghadapi
bencana.[1]
Dari kutipan permasalahan diatas, kita dapat menyimpulkan bahwa kita sebagai warga
Indonesia harus berpikir logis atas segala peristiwa yang sering terjadi, janganlah mau masuk
kelubang yang sama. Dari penanggulangan permasalaah diatas terlihat bahwa adanya suatu
pendekatan sistem yang digunakan untuk menanggulangi masalah bencana agar kerugian
yang timbul dapat diminimalisir atau syukur-syukur tidak terjadi. Oleh karena itu kami
tertarik untuk membahas lebih jauh tentang pendekatan sistem guna membuat kegiatan
menjadi lebih terarah.

1
2

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian diatas dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
1. Bagaiman definisi Sistem?
2. Bagaiamana ciri-ciri Sistem?
3. Bagaimana unsur-unsur dari Sistem?
4. Bagaimana definisi pendekatan sistem?
5. Bagaimana langkah-langkah pokok pendekatan sistem?
6. Bagaimana keuntungan pendekatan sistem?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus

1.4 Manfaat Penulisan


Dengan adanya makalah ini di harapkan dapat memberikan dan menambah wawasan
pembaca terhadap materi ini.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. SISTEM
Beberapa pengertian sistem yang dipandang cukup penting adalah:
1. Sistem adalah gabungan dari elemen-elemen yang saling dihubungkan oleh suatu proses
atau struktur dan berfungsi sebagai satu kesatuan organisasi dalam upaya menghasilkan
sesuatu yang telah ditetapkan (Ryans)
2. Sistem adalah suatu struktur konseptual yang terdiri dari fungsi-fungsi yang saling
berhubungan yang bekerja sebagai satu unit organik untuk mencapai keluaran yang
diinginkan secara efektif dan efisien (John Mc Manama)
3. Sistem adalah kumpulan dari bagian-bagian yang berhubungan dan membentuk satu
kesatuan yang majemuk, dimana masing-masing bagian bekerjasama secara bebas dan
terkait untuk mencapai sasaran kesatuan dalam suatu situasi yang majemuk pula.
4. Sistem adalah suatu kesatuan yg utuh dan terpadu dari berbagai elemen yg berhubungan
serta saling mempengaruhi yg dengan sadar dipersiapkan utk mencapai tujuan yg telah
ditetapkan.
5. Sistem adalah kesatuan (rangkaian/gabungan) dari berbagai bagian yang saling berkait,
bertaut satu sama lain, pengaruh mempengaruhi, yang diarahkan untuk mencapai atau
menghasilkan sesuatu.

Jika diperhatikan pengertian-pengertian sistem ini, nampak bahwa pengertian sistem


secara umum dapat dibedakan atas dua macam yakni:

1. Sistem sebagai suatu wujud


Suatu sistem disebut sebagai suatu wujud (entity), apabila bagian-bagian atau elemen-
elemen yang terhimpun dalam sistem tersebut membentuk suatu wujud yang ciri-cirinya
dapat dideskripsikan dengan jelas.
Tergantung dari sifat bagian-bagian atau elemen-elemen yang membentuk sistem maka
sistem sebagai wujud dapat dibedakan atas dua macam:
 Sistem sebagai suatu wujud yang konkrit
Pada bentuk ini, sifat dari bagian-bagian atau elemen-elemen yang membentuk sistem
adalah konkrit dalam arti dapat ditangkap oleh panca indra. Contohnya adalah suatu
mesin yang bagian-bagian atau elemen-elemennya adalah berbagai unsur suku
cadang.
 Sistem sebagai suatu wujud yang abstrak
Pada bentuk ini, sifat dari bagian-bagian atau elemen-elemen yang membentuk sistem
adalah abstrak dalam arti tidak dapat ditangkap oleh panca indra. Contohnya adalah
sistem kebudayaan yang bagian-bagian atau elemen-elemen-nya adalah berbagai
unsur budaya

3
4

2. Sistem sebagai suatu metoda


Suatu sistem disebut sebagai suatu metoda (method), apabila bagian-bagian atau elemen-
elemen yang terhimpun dalam sistem tersebut membentuk suatu metoda yang dapat
dipakai sebagai alat dalam melakukan pekerjaan administrasi. Contohnya adalah sistem
pengawasan yang bagian-bagian atau elemen-elemen pembentuknya adalah berbagai
peraturan.

Pemahaman sistem sebagai metoda berperanan besar dalam membantu menyelesaikan


masalah-masalah yang dihadapi oleh suatu sistem. Populer dengan sebutan pendekatan sistem
(system approach) yang akhir-akhir ini banyak dimanfaatkan pada pekerjaan administrasi.

B. CIRI-CIRI SISTEM
Sesuatu disebut sebagai sistem apabila ia memiliki beberapa ciri pokok sistem, al:

Menurut Elias M. Awad (1979)

1. Sistem bukanlah sesuatu yang berada diruang hampa, melainkan selalu berinteraksi
dengan lingkungan.
Tergantung dari pengaruh interaksi dengan lingkungan tersebut, sistem dapat
dibedakan atas 2 macam:
 Bersifat terbuka : bila interaksi dengan lingkungan, mempengaruhi sistem
 Bersifat tertutup : bila interaksi dengan lingkungan tidak mempengaruhi sistem
2. Sistem mempunyai kemampuan utk mengatur diri sendiri, yang antara lain juga
disebabkan karena di dalam sistem terdapat unsur umpan balik (feed back).
3. Sistem terbentuk dari 2 atau lebih subsistem, dan setiap subsistem terdiri dari 2 atau
lebih subsistem lain yang lebih kecil, demikian seterusnya.
4. Antara satu subsistem dengan subsistem lainnya terdapat hubungan yang saling
tergantung dan mempengaruhi. Keluaran suatu subsistem misalnya, menjadi masukan
bagi subsistem lain yang terdapat dalam sistem.
5. Sistem mempunyai tujuan atau sasaran yang ingin di capai. Pada dasarnya
tercapainya tujuan atau sasaran ini adalah sebagai hasil kerjasama dari berbagai
subsistem yang terdapat dalam sistem.

Menurut A Shode & Dan Voich Jr (1974)

Ciri sistem yakni:


1. Sistem mempunyai tujuan dan karena itu semua perilaku yang ada pada sistem pada
dasarnya bermaksud mencapai tujuan tersebut (purposive behavior)
2. Sistem sekalipun terdiri dari berbagai bagian atau elemen-elemen tetapi secara
keseluruhan merupakan suatu yang bulat & utuh (wholism) jauh melebihi kumpulan
bagian atau elemen tersebut
3. Berbagai bagian atau elemen yang terdapat dalam sistem saling terkait, berhubungan
serta berinteraksi
5

4. Sistem bersifat terbuka & selalu berinteraksi dengan sistem lain yang lebih luas, yang
biasanya disebut dengan lingkungan
5. Sistem mempunyai kemampuan transformasi, artinya mampu mengubah sesuatu
menjadi sesuatu yang lain. Dengan perkataan lain sistem mampu mengubah masukan
menjadi keluaran
6. Sistem mempunyai mekanisme pengendalian, baik dalam rangka menyatukan berbagai
bagian atau elemen, atau dalam rangka mengubah masukan menjadi keluaran

Jika diperhatikan ke dua pendapat tentang ciri-ciri sistem, maka bila di sederhanakan,
ciri-ciri sistem dapat dibedakan atas 4 macam :
1. Dalam sistem terdapat bagian atau elemen yang satu sama lain saling berhubungan &
mempengaruhi yang kesemuanya membentuk satu kesatuan, dalam arti semuanya
berfungsi untuk mencapai tujuan yang sama yang telah ditetapkan
2. Fungsi yang diperankan oleh masing-masing bagian atau elemen yang membentuk satu
kesatuan tersebut adalah dalam rangka mengubah masukan menjadi keluaran yang
direncanakan
3. Dalam melaksanakan fungsi tersebut, semuanya bekerjasama secara bebas namun terkait,
dalam arti terdapat mekanisme pengendalian yang mengarahkannya agar tetap berfungsi
sebagaimana yang telah direncanakan
4. Sekalipun sistem merupakan satu kesatuan yang terpadu, bukan berarti ia tertutup
terhadap lingkungan

C. UNSUR- UNSUR SISTEM DAN MODEL NORMATIF MANAJEMEN

 Unsur-unsur Sistem
Telah disebutkan bahwa sistem terbentuk dari bagian atau elemen yang saling
berhubungan dan mempengaruhi. Adapun yang dimaksud dengan bagian atau elemen
tersebut ialah sesuatu yang mutlak harus ditemukan, yang jika tidak demikian maka tidak ada
yang disebut sistem. Bagian atau elemen tersebut banyak macamnya, yang jika
disederhanakan dapat dikelompokkan kedalam 6 unsur yakni:
 Masukan
Masukan (input) adalah kumpulan bagian atau elemen yang terdapat dalam sistem &
yang diperlukan untuk dapat berfungsinya sistem tersebut
 Proses
Proses (process) adalah kumpulan bagian atau elemen yang terdapat dalam sistem &
yang berfungsi untuk mengubah masukan menjadi keluaran yang direncanakan
 Keluaran
Keluaran (output) adalah kumpulan bagian atau elemen yang dihasilkan dari
berlangsungnya proses dalam sistem
 Umpan balik
Umpan balik (feed back) adalah kumpulan bagian atau elemen yang merupakan keluaran
dari sistem & sekaligus sebagai masukan bagi sistem tersebut
 Dampak
Dampak (impact) adalah akibat yang dihasilkan oleh keluaran sistem tersebut
6

 Lingkungan
Lingkungan (environment) adalah dunia di luar sistem yang tidak dikelola oleh
sistemtetapi mempunyai pengaruh besar terhadap sistem

 Model Normatif Manajemen


a. Input
Input adalah segala sesuatu yang dibutuhkan untuk dapat melaksanakan
pekerjaan pengelolaan
b. Proses
Proses adalah langkah langkah yang harus dilakukan untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapakn.
c. Output
Output adalah hasil dari suatu pekerjaan pengelolaan.

D. DEFISI PENDEKATAN SISTEM

Dibentuknya suatu sistem pada dasarnya untuk mencapai tujuan tertentu yang
ditetapkan. Untuk terbentuknya sistem tersebut perlu dirangkai berbagai unsur atau elemen
sedemikian rupa sehingga secara keseluruhan membentuk suatu kesatuan & secara bersama-
sama berfungsi untuk mencapai tujuan kesatuan. Prinsip atau cara kerja tsb diatas
dikenal dengan nama pendekatan sistem (system approach).

Beberapa batasan pendekatan sistem yang terpenting adalah:


1. Pendekatan sistem adalah penerapan suatu prosedur yang logis dan rasional dalam
merancang suatu rangkaian komponen-komponen yang berhubungan sehingga dapat ber-
fungsi sebagai satu kesatuan mencapai tujuan yang telah ditetapkan (L.James Harvey)
2. Pendekatan sistem adalah suatu strategi yang menggunakan metoda analisa, desain &
manejemen untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien
3. Pendekatan sistem adalah penerapan dari cara berfikir yang sistematis & logis dalam
membahas & mencari pemecahan dari suatu masalah atau keadaan yang dihadapi

Jika pendekatan sistem dapat dilaksanakan, akan diperoleh beberapa keuntungan, al:
1. Jenis & jumlah masukan dapat diatur & disesuaikan dengan kebutuhan (menghindari
penghamburan sumber, tata cara & kesanggupan yang sifatnya terbatas)
2. Proses yang dilaksanakan dapat diarahkan untuk mencapai keluaran sehingga dapat
dihindari pelaksanaan kegiatan yang tidak diperlukan
3. Keluaran yang dihasilkan dapat lebih optimal serta dapat diukur secara lebih tepat &
objektif
4. Umpan balik dapat diperoleh pada setiap tahap pelaksanaan program
7

E. LANGKAH POKOK PENDEKATAN SISTEM

Langkah Pokok Pendekatan Sistem

Pendekatan Sistem adalah upaya untuk melakukan pemecahan masalah yang


dilakukan dengan melihat masalah yang ada secara menyeluruh dan melakukan analisis
secara sistem. Pendekatan sistem diperlukan apabila kita menghadapi suatu masalah yang
kompleks sehingga diperlukan analisa terhadap permasalahan tadi, untuk memahami
hubungan bagian dengan bagian lain dalam masalah tersebut, serta kaitan antara masalah
tersebut dengan masalah lainnya.

F. KEUNTUNGAN PENDEKATAN SISTEM

Keuntungan yang diperoleh apabila pendekatan sistem ini dilaksanakan


antara lain :
1. Jenis dan jumlah masukan dapat diatur dan disesuaikan dengan kebutuhan sehingga
penghamburan sumber, tata cara dan kesanggupan yang sifatnya
terbatas akan dapat dihindari.
2. Proses yang dilaksanakan dapat diarahkan untuk mencapai keluaran sehingga dapat
dihindari pelaksanaan kegiatan yang tidak diperlukan.
3. Keluaran yang dihasilkan dapat lebih optimal serta dapat diukur secara lebih cepat dan
objektif.
4. Umpan balik dapat diperoleh pada setiap tahap pelaksanaan program. Jadi pelbagai
kemungkinan yang tersedia dapat diperhitungkan, sehingga tidak ada yang luput dari
perhatian. Sekalipun demikian bukan berarti pendekatan sistem tidak mempunyai
kelemahan, salah satu kelemahan yang penting adalah dapat terjebak dalam perhitungan
yang terlalu rinci, sehingga menyulitkan pengambilan keputusan dan dengan demikian
masalah yang dihadapi tidak akan dapat diselesaikan.

Dalam pendekatan sistem upaya pemecahan masalah secara menyeluruh dilakukan


dengan analisa sistem. Ada banyak batasan tentang analisa sistem, beberapa di antaranya:
1. Analisa sistem adalah proses untuk menentukan hubungan yang ada dan relevansi antara
beberapa komponen (subsistem) dari suatu sistem yang ada.
2. Analisa sistem adalah suatu cara kerja yang dengan mempergunakan fasilitas yang ada,
dilakukan pengumpulan pelbagai masalah yang dihadapi untukkemudian dicarikan
pelbagai jalan keluarnya, lengkap dengan uraian, sehingga membantu administrator dalam
mengambil keputusan yang tepat untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam suatu analisa sistem yang baik adalah :
1. Tentukan input dan output dasar dari sistem.
2. Tentukan proses yang dilakukan di tiap-tiap tahap
3. Rancang perbaikan sistem dan lakukan pengujian dengan :
 ersibility : cari yang memungkinkan
8
 Viability : kelangsungan
 Cost : cari yang harganya murah/terjangkau
 Effectiveness : dengan input yang sedikit, output besar.
4. Buat rencana kerja dan penunjukkan tenaga.
5. Implementasikan dan penilaian terhadap sistem yang baru.

Sebagai contoh adanya masalah pada salah satu bagian rumah sakit yang merupakan
subsistem rumah sakit misalnya, IPS-RS, dengan suatu pendekatan sistem kita lihat akibat
dari masalah tersebut bukan hanya untuk IPS-RS sendiri tetapi juga terhadap bagian lain dan
RS secara keseluruhan.
Langkah-langkah yang kita pergunakan :

1. Kita deskripsikan IPS-RS yang merupakan subsistem rumah sakit, menjadi

suatu sistem dimana rumah sakit sebagai supra sistemnya. Faktor luas yang mempengaruhi :
1. Peraturan Depkes 4. Master plan RS
2. Petunjuk Dirjen Yanmed 5. Peraturan RS
3. Sistem Anggaran Negara 6. Kebijakan Pimpinan RS.

 INPUT PROSES OUT PUT

 Tenaga IPS - Perecanaan - Tenaga cukup


 Sarana IPS-Tenaga-Tenaga trampil
 Peralatan DIP & DIK- Alat -Peralatan berfungsi
 ORTA IPS-Pemeliharaan baik
 Pengorganisasian - Penggunaan anggaran
 Tata laksana dengan baik
 Uraian tugas
 Kegiatan - ORTA sempurna
 Tenaga dilatih,dididik
 Alat dipelihara,diperbaiki
 Pengawasan :
 Apakah semua terlaksana
dengan baik

 FEED BACK

2. Dari sistem tersebut kita lihat hubungan masing-masing, komponen yang ada, bagaimana
hasilnya ?

Ternyata misalnya didapatkan suatu masalah yang tampak pada out put yaitu alat
teknologi tinggi USG yang didrop tidak dipergunakan karena droping alat ini tidak disertai
tenaga trampil untuk alat tersebut. Kita lihat apa akibatnya terhadap IPS-RS, yang jelas
IPS-RS tidak bisa melakanakan tugasnya dengan baik. Akibat terhadap bagian lain
misalnya –OBGIN, Bedah dan Interne, banyak pasien yang seharusnya dapat ditangani
oleh bagian tersebut terpaksa dikirim RS lain, hal ini jelas akann mengurangi kunjungan
RS, dan ditrinjau dari segi ekonomi berapa opportunity cost yang hilang bagi Rumah Sakit
?
9

3. Kita buat beberapa alternatif pemecahan masalah dan kita buat rancangan sistem yang
baru:

 Tenaga Tenaga dilatih Tenaga terlatih dan dididik tentang USG


 Tentang USG

 INPUT PROSES OUT PUT

Lalu kita uji alternatif-alternatif tadi, bagaimana :


`1. Kemungkinannya : menambah tenaga, memakai tenaga dari luar, melatih tenaga yang
ada. Yang paling mungkin yang kita ambil misalnya melatih tenaga yang ada.
2. Bagaimana kelangsungannya : tenaga tetap RS tentu akan menunjang kelangsunngan
sistem ini.
3. Berapa costnya :
o apakah dana RS memungkinkan ?
o apakah pengambilan dana untuk platihan dan pendidikan tenaga akan
o mempengaruhi dana sektor lain secara luar
o apakah tenaga tersebut dikirim untuk dilatih, atau mendatangkan
o pelatih dari luar ? Mana yang lebih murah ? Yang mungkin dan paling
o murah yang kita ambil.
4. Efectiveness : mana yang lebih efektif melatih tenaga sendiri atau memakai tenaga terlatih
dari luar ? Yang paling efektif kita ambil.

5. Langkah selanjutnya kita buat rencana dan tentukan tenaganya :

 Siapa yang akan dilatih dan siapa yang akan melatih


 Kapan waktunya, berapala lama ?
 Di mana tempatnya ?
 Berapa biayanya ?
 Bagaimana langkah selanjutnya ?
BAB III

PENUTUP

 KESIMPULAN

1. Sistem adalah kumpulan dari bagian-bagian yang berhubungan dan membentuk satu
kesatuan yang majemuk, dimana masing-masing bagian bekerjasama secara bebas dan
terkait untuk mencapai sasaran kesatuan dalam suatu situasi yang majemuk pula.

2. Sistem mempunyai tujuan atau sasaran yang ingin di capai. Pada dasarnya tercapainya
tujuan atau sasaran ini adalah sebagai hasil kerjasama dari berbagai subsistem yang
terdapat dalam sistem.
3. Unsur-usur system yaitu Masukan,Proses,Keluaran,Umpan balik,Dampak dan
Lingkungan.
4. Pendekatan sistem adalah penerapan dari cara berfikir yang sistematis & logis dalam
membahas & mencari pemecahan dari suatu masalah atau keadaan yang dihadapi.
5. Analisa sistem adalah suatu cara kerja yang dengan mempergunakan fasilitas yang ada,
dilakukan pengumpulan pelbagai masalah yang dihadapi untuk kemudian dicarikan
pelbagai jalan keluarnya, lengkap dengan uraian, sehingga membantu administrator
dalam mengambil keputusan yang tepat untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
6. Keuntungan yang diperoleh apabila pendekatan sistem ini dilaksanakan
antara lain :
1. Jenis dan jumlah masukan dapat diatur dan disesuaikan dengan kebutuhan
sehingga penghamburan sumber, tata cara dan kesanggupan yang sifatnya
terbatas akan dapat dihindari.
2. Proses yang dilaksanakan dapat diarahkan untuk mencapai keluaran sehingga
dapat dihindari pelaksanaan kegiatan yang tidak diperlukan.
3. Keluaran yang dihasilkan dapat lebih optimal serta dapat diukur secara lebih cepat dan
objektif.
4. Umpan balik dapat diperoleh pada setiap tahap pelaksanaan program. Jadi pelbagai
kemungkinan yang tersedia dapat diperhitungkan, sehingga tidak ada yang luput dari
perhatian. Sekalipun demikian bukan berarti pendekatan sistem tidak mempunyai
kelemahan, salah satu kelemahan yang penting adalah dapat terjebak dalam perhitungan
yang terlalu rinci, sehingga menyulitkan pengambilan keputusan dan dengan demikian
masalah yang dihadapi tidak akan dapat diselesaikan.

10
DAFTAR PUSTAKA

. Elias M. Awad (1979), menyatakan sistem bukanlah sesuatu yang berada diruang hampa
A Shode & Dan Voich Jr (1974),menyatakan tentang ciri-ciri sistem

DR.Dr. Azrul Aswar, MPH, Pengantar Administrasi Kesehatan, Edisi Ketiga, Binarupa
Aksara, Jakarta, 1996.

Departemen Kesehatan RI, Sistem Kesehatan Nasional, Jakarta 2004

. Departemen Kesehatan RI, Materi Sosialisasi SKN dan Kebijakan Depkes Tingkat Regional
di Makassar 30 – 31 Agustus 2004

Anda mungkin juga menyukai