Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PENERAPAN ALAT-ALAT ANALISIS GENDER

Disusun oleh :
WINDY RAFIONITA

Dosen :
FITRINA BACHTAR, S.ST, M.Keb

KELAS IIA
KEBIDANAN D-III BUKITTINGI
POLTEKKES KEMENKES RI PADANG
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya,
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Penerapan alat-alat analisis
gender” dengan baik dan tepat pada waktunya.
           Penulis menyadari apa yang disampaikan dimakalah ini masih terdapat kekurangan. Oleh
sebab itu, kritik dan saran dari berbagai pihak sangat penulis harapkan. Semoga makalah ini ada
manfaatnya bagi para pembaca.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................

DAFTAR ISI...................................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………………

A. Latar belakang............................................................................................. …………………….


B. Tujuan penelitian..........................................................................................................................
C. Rumusan masalah........................................................................................ ……………………

BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………………………….
A. Pengertian Gender Analisis……………………………………………………………………..
B. Kerangka Kerja Analisis Gender………………………………………………………………..
C. Macam-Macam Teknik Analisis Gender……………………………………………………….
D. Tujuan dari Teknik Analisis Gender……………………………………………………………
E. Alat Analisis Gender……………………………………………………………………………

BAB III PENUTUP………………………………………………………………………………

A. Kesimpulan.................................................................................................................................
B. Saran...........................................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………………..
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
     Pentingnya terhadap peranan perempuan dalam proses pembangunan semakin meningkat dan
secara khusus mengakui pentingnya peranan perempuan dalam pembangunan sosial ekonomi
nasional. Sejalan dengan itu telah meningkat juga kesadaran dan pengakuan terhadap kelemahan
perencanaan pembangunan dalam memperhatikan secara penuh dan memperhitungkan secara
tepat dan sistematis sumbangan perempuan terhadap proses pembangunan maupun dampak
pembangunan terhadap aspirasi dan kepentingan perempuan. Oleh karena itu diperlukan suatu
pendekatan baru untuk dapat meningkatkan peran dan partisipasi laki-laki dan perempuan dalam
proses pembangunan. Untuk itu diperlukan metode analisis untuk mengetahui secara lebih tepat
tentang arti perbedaan bentuk dan difat partisipasi perempuan dan laki-laki dalam proses
pembangunan. Maka dari itu dalam makalah ini kami akan membahas tentang teknis analisis
gender.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa Pengertian Gender Analisis?
2. Bagaimana Kerangka Kerja Analisis Gender?
3. Apa Saja Macam-Macam Teknik Analisis Gender?
4. Apa Tujuan dari Teknik Analisis Gender?
5. Apa saja alat-alat analisis gender?

C. TUJUAN
1. Mengetahui pengertian gender analisis
2. Mengerahui kerangka kerja analisis gender
3. Mengetahui apa Saja Macam-Macam teknik analisis gender
4. Mengetahui tujuan dari teknik analisis gender
5. Mengetahui apa saja alat-alat analisis gender
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN GENDER ANALISIS


Analisis Gender adalah kerangka kerja yang dipergunakan untuk mempertimbangkan
dampak suatu program pembangunan yang mungkin terjadi terhadap laki-laki dan perempuan,
serta terhadap hubungan ekonomi dan sosial diantara mereka.

B. KERANGKA KERJA ANALISIS GENDER


Menurut Hunt yang diadaptasi dari Overholt (1988), kerangka kerja analisis gender terdiri
dari empat tahap, yaitu:
1. Profil Kegiatan
Mengumpulkan atau mengambil data mengenai apa sebenarnya yang dikerjakan oleh
laki-laki dan perempuan, siapa mengerjakan apa, di dalam rumah tangga dan masyarakat
(pembagian kerja gender):
a. Produktif, reproduktif dan pengelolaan/layanan komunitas (peran ganda)
b. Orang tua, orang dewasa, anak-anak (laki-laki dan perepuan)
c. Berapa banyak waktu yang digunakan untuk setiap aktivitas
d. Kapan pekerjaan itu dilakukan (misalnya di rumah, desa, pasar) dan termasuk bagaimana
cara atau dengan apa mencapai tempat tujuan
e. Semua hal di atas untuk setiap kelompok sosial ekonomi, dan/atau kelompok etnik yang
dipengaruhi oleh proyek atau program.

2. Profil Akses dan Kontrol


Mempertimbangkan apa akses yang dimiliki perempuan dan laki-laki terhadap sumber
daya produktif, kontrol apa yang mereka punya terhadap sumber daya tersebut, dan siapa
yang memperoleh keuntungan dari penggunaan sumber daya tersebut (siapa memiliki apa)
a. Siapa yang mempunyai akses terhadasumber daya produktif (termasuk sumber daya
alam) seperti  tanah, hutan, peralatan, pekerja, kapial/kredit, pendidikan/pelatihan.
b. Siapa yang mengontrol sumber daya produktif tersebut.
c. Siapa yang memperoleh dari penggunaan sumber daya tersebut, misalnya siapa yang
mengontrol pendapatan yang dikeluarkan, siapa yang memiliki dan menggunakan aset-
aset yang tercipta.
3. Analisis Faktor-Faktor dan Kecenderungan
Analisis faktor dan kecenderungan yang mempengaruhi pembagian kerja berdasarkan
gender, hubungan gender serta akses dan kontrol terhadap sumber daya, dan mana yang
mungkin akan mempengaruhi hasil dari program atau kegiatan.
a. Apa kecenderungan-kecenderungan sosial, budaya, agama, ekonomi, politik,
lingkungan dan demografi, dan apa yang faktor-faktor hukum dan kelembagaan atau
mendukung proyek/program.
b. Mana dari hal di atas yang akan berubah dan mana yang tidak akan berubah, serta
bagaimana program akan mempengaruhi faktor dan kecenderungan tersebut.

4. Analisis Daur Program


Menggunakan semua data di atas untuk setiap tahapan daur program, proyek atau kegiatan.
a. Analisis ini memerlukan formulasi dari berbagai pertanyaan yang akan bervariasi
tergantung dari sifat program/proyek dan konteks sosial
b. Setiap tahapan dari daur program mempertimbangkan: kelayakan, desain,
pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi.
c. Stiap aspek dari proyek atau program perlu mempertimbangkan: sasaran, tujuan,
masukan, hasil, strategi pengelolaan proyek, indikator kinerja, asumsi-asumsi
perencanaan.

C. MACAM-MACAM TEKNIK ANALISIS GENDER


Teknik analisis gender adalah suatu rangkaian proses kegiatan yang dimulai dari usaha untuk
mengetahui latar belakang dan sebab-sebab terjadinya kesenjangan sampai pada upaya
pemecahan masalah dan menyampaikan cara/langkah tindak untuk menghilangkan atau
mengurangi adanya kesenjangan dan dalam rangka mencapai persamaan kedudukan dan peranan
laki-laki dan perempuan.
Penggunaan teknik analisis gender ini harus disesuaikan dengan permasalahan dan tujuan
penelitian. Seperti pendekatan Harvard, pendekatan Moser, pendekatan GAP, pendekatan
Longwe, dll.
Berikut adalak teknik-teknik analisis gender antara lain:
1. Teknik Analisis Harvard
a. Pengertian
Teknik ini sering disebut sebagai Gender Framework Analysis (GFA), yaitu suatu analisis
yang digunakan untuk melihat suatu profil gender dari suatu kelompok sosial dan peran gender
dalam proyek pembangunan, yang mengutarakan perlunya tiga komponen dan interelasi satu
sama lain, yaitu: profil aktivitas, profil akses dan profil kontrol (Overholt et.al., 1986).

b. Kegunaan
Teknik analisis ini dirancang sebagai landasan untuk melihat suatu profil gender dari suatu
kelompok sosial. Kerangka ini sangat luwes (mudah dipastikan) dan tersusun atas tiga elemen
pokok yaitu:
o Profil aktivitas berdasarkan pada pembagian kerja gender (siapa  mengerjakan apa, di
dalam rumah tangga dan masyarakat)
o Profil akses (siapa yang mempunyai akses terhadap sumber daya produktif termasuk
sumberdaya alam seperti tanah,hutan,peralatan, pekerja,kapital atau kredit,
pendidikan atau pelatihan)
o Profil kontrol (perempuan mengambil keputusan atau mengontrol penggunaan
sumberdaya apa? lelaki penentu sumberdaya apa? Sumberdaya disini adalah
sumberdaya yang diperlukan untuk melakukan tugas-tugas tersebut.

2. Teknik Analisis Moser


a. Pengertian
Teknik analisis Moser adalah suatu teknik analisis yang membantu perencana atau peneliti
dalam menilai,mengevaluasi, merumuskan usulan dalam tingkat kebijaksanaan program dan
proyek yang lebih peka gender, dengan menggunakan pendekatan terhadap persoalan perempuan
(kesetaraan, keadilan,anti kemiskinan, efisien, penguatan atau pemberdayaan), identifikasi
terhadap peranan majemuk perempuan (reproduksi, produksi, sosial-kemasyarakatan), serta
identifikasi kebutuhan gender  praktis straegis.

b. Kegunaan
o Melihat proyek pembangunan didasarkan pada beberapa kriteria : keterlibatan
perempuan (reproduksi, produksi, sosial kemasyarakatan), kebutuhan yang dipenuhi
oleh proyek (kebutuhan praktis dan strategis gender), dan pendekatan kebijaksanaan
sosial ekonomi yang mendasari proyek (kesejahteraan, keadilan, anti kemiskinan,
efisien, atau penguatan/ pemberdayaan).
o Sebagai salah satu alternatif untuk membantu perencana atau peneliti dalam
menilai/mengevaluasi, merumuskan usulan dalam tingkat kebijaksanaan program dan
proyek yang lebih peka gender.
o Membantu perencana, peneliti dan pihak lain yang peduli pada nasib perempuan dan
mengupayakan perbaikan nasib mereka.

3. Teknik Analisis Longwe


a. Pengertian
Teknik analisis Longwe adalah suatu teknik analisis yang dikembangkan sebagai metode
pemberdayaan perempuan dengan lima kriteria analisis yang meliputi : kesejahteraan,akses,
kesadaran kritis, partisipasi, dan kontrol (Widaningroem,1998).
b. Kegunaan
Teknik Longwe digunakan sebagai alat analisis, yaitu menganalisis proses pemampuan
perempuan, bukan dalam arti kesejahteraan materiil. Tujuannya adalah untuk memahami lima
butir kriteria analisis (kesejahteraan, akses, penyadaran, partisipasi aktif dan penguasa) sehingga
dapat menginterprestasikan pembangunan perempuan sebagai suatu proses yang penting dan
bagian integral dari proses pembangunan serta untuk mencapai pemerataan gender dalam lima
butir tersebut. Metode ini dapat digunakan pada setiap tahap dari siklus proyek yaitu dilihat pada
bagian yang dirasa sangat penting, melihat kebutuhan dan isu perempuan dalam implementasi
proyek, evaluasi dan program pembangunan, melihat derajad sensitivitas terhadap isu perempuan
yaitu dengan menilai negatif, netral atau positif.

4. Teknik Analisis Munro


a. Pengertian
Teknik analisis Munro ialah suatu teknik analisis yang menggunakan dasar partisipasi atau
pelibatan masyarakat baik laki-laki maupun perempuan dalam berbagai jenis kegiatan atau
proyek pembangunan yang dimulai sejak kegiatan penelitian, perencanaan proyek, implementasi
proyek, monitoring proyek atau pengendaliannya, dan dalam pengambilan keputusan.

b. Kegunaan
Teknik ini lebih tepat digunakan untuk proyek atau kegiatan pembangunan pedesaan dalam
skala kecil, untuk identifikasi masalah-masalah masyarakat yang mendasar, dan program-
program pembangunan yang berkelanjutan. Sebagai contoh misalnya pembedayaan perempuan
desa khususnya pada akses perempuan untuk mendapatkan masukan dan pelayanan tentang
kredit, hak upah, pendidikan, kesehatan, dan sebagainya. Dengan melibatkan masyarakat pada
semua tingkat kegiatan, akan banyak keuntungan yang diperoleh dan sangat berguna untuk
keberhasilan proyek atau kegiatan yang dilakukan antara lain: timbulnya rasa memiliki program
dari masyarakat, mengurangi kekhawatiran masyarakat akan hal-hal yang kemungkinan tidak
diinginkan dari proyek tersebut.

5. Teknik Analisis CVA (Capacities and Vulnerabilities )


a. Pengertian
CVA merupakan salah satu frame work analisis gender yang dikembangkan sebagai alat
untuk memperkirakan atau menilai sejauh mana proyek pembangunan atau bantuan akan
memerkuat atau justru memperlemah pembangunan. Kerangka kerja CVA memungkinkan
lembaga memetakan perempuan yang lemah, laki-laki dan anak-anak dalam keadaan darurat,
serta kemampuannya untuk menghadapi  keadaan.

b. Kegunaan:
1. Dapat mengungkap kekuatan masyarakat pada saat kritis, sehingga mereka tidak
hanya dianggap sebagai korban dari keadaan tersebut, dan hal ini sangat penting
untuk perempuan yang tidak hanya mayoritas, tetapi kekuatannya sering diabaikan.
2. Model matriks dapat diadaptasi untuk mempertimbangkan semua bentuk perbedaan
sosial, seperti gender, klas, kasta, umur, ras ,etnik, dsb.
3. Dengan menerapkan pada kurub waktu, CVA dapat digunakan untuk menilai
perubahan, terutama tentang hubungan gender sebagai akibat keadaan darurat, dan
adanya intervensi lembaga.

D. TUJUAN TEKNIK ANALISIS GENDER


Teknik analisis gender memungkinkan kita untuk :
a. Menunjukkan peran reproduktif wanita sebagai hal yang penting bagi peran produktif
keluarga di samping pentingnya bagi peran ekonomi wanita.
b. Mengungkapkan secara nyata siapa yang melakukan apa,kapan, untuk beberapa lama di
dalam rumah tangga dan atau dalam masyarakat (profil aktivitas).
c. Mengungkapkan secara nyata siapa yang mendapatkan apa (profil akses dan kontrol),
jadi siapa yang mampu memanipulasi kehidupan mereka.
d. Mengidentifikasi faktor-faktor sosial budaya yang menghambat atau mendorong
kelangsungan hidup dan kehidupan wanita dan pria.
e. Menggaris bawahi keperluan perencana akan data yang terinci menurut jenis kelamin
pada tingkat rumah tangga guna menentukan kebutuhan.
f. Melihat betapa pentingnya pengelola proyek-proyek, mengerti peran "gender" agar
dapat secara tepat menentukan masukan di intervensi yang dibutuhkan.
g. Melihat bahwa proyek-proyek "gender" pada akhirnya kurang berhasil dalam
penyampaian dan efektivitas.

E. ALAT ANALISIS GENDER


Ada 4 jenis alat analisis gender :
1. Alat analisis Harvard dipakai utk melihat relasi perempuan dan laki-laki berdasarkan
waktu kerja
2. Alat analisis Moser dipakai utk melihat relasi perempuan dan laki-laki berdasarkan
kerja produktif, reproduktif dan kerja kemasyarakatan
3. Matriks analisis gender merupakan alat yg digunakan utk mengukur dampak program
terhadap laki-laki dan perempuan sehingga terlihat hasil dari sebuah pembangunan
4. Kerangka pemberdayaan perempuan digunakan utk mengukur keberdayaan
perempuan didasarkan pd 5 tingkatan : kesejahteraan, akses, keyakinan, partisipasi,
dan kontrol
BAB III
PENUTUP

1. KESIMPULAN
Analisis gender adalah proses menganalisis data dan informasi secara sistematis tentang
laki-laki dan perempuan untuk mengidentifikasi dan mengungkapkan kedudukan, fungsi, peran,
dan tanggung jawab laki-laki dan perempuan.

Teknik analisis gender adalah suatu rangkaian proses kegiatan yang dimulai dari usaha
untuk mengetahui latar belakang dan sebab-sebab terjadinya kesenjangan sampai pada upaya
pemecahan masalah dan menyampaikan cara/langkah tindak untuk menghilangkan atau
mengurangi adanya kesenjangan dan dalam rangka mencapai persamaan kedudukan dan peranan
laki-laki dan perempuan.

2. SARAN
Demikian makalah yang dapat saya sampaikan,sekiranya makalah ini dapat memberikan
manfaat bagi kita semua. Saya mengharapkan kritik dan saran untuk memperbaiki makalah yang
selanjutnya. Mohon maaf apabila ada kesalahan dalan makalah saya, semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua. Amin
DAFTAR PUSTAKA

Handayani, Tri Sakti. Konsep dan Teknik Penelitian Gender. UMM Press: Malang. 2006
Ihromi, T.O. Kajian Wanita dalam Pembangunan. Yayasan Obor Indonesia: Jakarta. 1995
http://maqalah2.blogspot.com/2015/01/gender-analysis-tools.html
http://www.melakifti.info/2014/12/islam-dan-kesetaraan-gender-gender.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai