Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

MENAJEMEN DAN ORGANISASI KEWIRAUSAHAAN

Disusun oleh :
WINDY RAFIONITA

Dosen :
SITI KHADIJAH, S.Si,T. M.Biomed

KELAS III
KEBIDANAN D-III BUKITTINGI
POLTEKKES KEMENKES RI PADANG
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena berkat
rahmat dan hidayah-Nya, saya dapat menyelesaikan tugas makalah ini. Makalah ini dibuat
dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Kewirausahaan dengan judul “Menajemen dan
Organisasi Kewirausahaan”.
Dalam penyusunan makalah ini, penyusun mendapat masukan dan bimbingan dari
berbagai pihak sehingga makalah ini bisa selesai. Untuk itu pada kesempatan ini penyusun
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan
makalah ini.
Penyusun  menyadari bahwa banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini,
karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman penyusun. Untuk itu penyusun
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi lebih baik laginya
makalah ini.\
Akhir kata, penyusun berharap agar makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
penyusun khususnya dan pembaca pada umumnya.

Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................

DAFTAR ISI...............................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN………………………………………..…………………………..
A. Latar belakang...................................................................................... …………………….
B. Rumusan masala……………………………………………………………………………
C. Tujuan………………………………………………………………………………………

BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………………………
1. Konsep manajemen usaha
2. Fungsi manajemen
3. Prinsip manajemen
4. Tingkatan manajemen
5. Area dalam manajemen
BAB III PENUTUP……………………………………………………………………………
A. Kesimpulan..............................................................................................................................
B. Saran........................................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Menurut Heri Wibowo (Buku Kewirausahaan, Heri Wibowo: 2011), Kewirausahaan
adalah sebuah mindset (pola pikir) dan method (metode). Keduanya dapat berdiri sendiri
maupun bersama-sama. Sebagai mindset, kewirausahaan mewakili pola pikir, asumsi dasar,
nilai atau yang mendasari pemikiran kita. Ia adalah ‘sesuatu’ yang berbeda diantara stimulus
dan respon. Ia adalah pembeda antara seorang individu dengan individu lainnya. Mindset
adalah hal yang berpotensi mewarnai pemikiran-pemikiran dan tindakan-tindakan kita.
Mindset wirausaha dalam hal ini adalah pola pikir positif, pantang menyerah, selalu berusaha
melihat peluang. Selanjutnya, sebagai metode (method), tentu saja aktivitas wira usaha
memiliki langkah/ cara/ strategi tertentu untuk dapat sukses (tidak terlalu mudah gagal).
Dari sekian banyak kasus, tentunya ditemukan formula/rumus ideal bagaimana cara
memulai aktivitas wirausaha dengan baik, dalam arti berpeluang mendapatkan profit
sekaligus memiliki sedikit peluang untuk bangkrut. Metoda dalam hal ini bagaimana aktivitas
kewirausahaan ini dijalankan secara nyata dalam kehidupan sehari-hari sehingga
menghasilkan keuntungan bagi pengelolanya. Secara umum metode ini juga dapat dibagi dua
yaitu business content (jenis bisnisnya/produk/barang), dan business context (yaitu perangkat
bisnisnya, mulai dari manajemen keuangannya, pemasaran, sdm, dan lain-lain).
B. RUMUSAN MASALAH
6. Apa yang dimaksud dengan konsep manajemen usaha?
7. Apa yang dimaksud dengan fungsi manajemen?
8. Apa yang dimaksud dengan prinsip manajemen?
9. Apa yang dimaksud dengan tingkatan manajemen?
10. Apa saja area dalam manajemen?

C. TUJUAN
1. Agar mahasiswa mampu mengetahui dan memahami tentang konsep manajemen
usaha
2. Agar mahasiswa mampu mengetahui dan memahami tentang fungsi manajemen
3. Agar mahasiswa mampu mengetahui dan memahami tentang prinsip manajemen
4. Agar mahasiswa mampu mengetahui dan memahami tentang tingkatan manajemen
5. Agar mahasiswa mampu mengetahui dan memahami tentang area dalam manajemen
BAB II
PEMBAHASAN

A. KONSEP MANAJEMEN USAHA

Pengertian Manajemen
Manajemen adalah istilah yang sudah sangat sering kita dengar akhir-akhir ini. Secara
sederhana, manajemen dapat diartikan sebagai sebuah tindakan atau seni mengelola. Secara
lebih lengkap, manajemen dapat juga diartikan sebagai suatu seni untuk mengelola atau
mengarahkan orang lain agar dapat mencapai tujuan utama organisasi atau perusahaan,
melalui proses perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pelaksanaan
(actuating) dan mengelola (controlling) sumber daya yang ada secara efektif dan efisien.
Dalam hal ini, efisien diartikan sebagai mendapat hasil yang diharapkan dengan kebutuhan
input yang paling sedikit, sementara efektif diartikan sebagai cara yang paling mudah dan
cepat untuk mencapai tujuan.

1. George R. Terry
Menurut George Robert Terry,
pengertian manajemen adalah
sebuah proses
yang khas yang terdiri dari
beberapa tindakan, yakni
perencanaan,
pengorganinasian, menggerakkan,
dan pengawasan.
Semua itu dilakukan untuk
menentukan dan mencapai target
atau sasaran yang
ingin dicapai dengan memanfaatkan
semua sumber daya, termasuk
sumber daya
manusia dan sumber daya lainnya
1. George R. Terry
Menurut George Robert Terry,
pengertian manajemen adalah
sebuah proses
yang khas yang terdiri dari
beberapa tindakan, yakni
perencanaan,
pengorganinasian, menggerakkan,
dan pengawasan.
Semua itu dilakukan untuk
menentukan dan mencapai target
atau sasaran yang
ingin dicapai dengan memanfaatkan
semua sumber daya, termasuk
sumber daya
manusia dan sumber daya lainnya
1. George R. Terry
Menurut George Robert Terry,
pengertian manajemen adalah
sebuah proses
yang khas yang terdiri dari
beberapa tindakan, yakni
perencanaan,
pengorganinasian, menggerakkan,
dan pengawasan.
Semua itu dilakukan untuk
menentukan dan mencapai target
atau sasaran yang
ingin dicapai dengan memanfaatkan
semua sumber daya, termasuk
sumber daya
manusia dan sumber daya lainnya.
1. George R. Terry
Menurut George Robert Terry,
pengertian manajemen adalah
sebuah proses
yang khas yang terdiri dari
beberapa tindakan, yakni
perencanaan,
pengorganinasian, menggerakkan,
dan pengawasan.
Semua itu dilakukan untuk
menentukan dan mencapai target
atau sasaran yang
ingin dicapai dengan memanfaatkan
semua sumber daya, termasuk
sumber daya
manusia dan sumber daya lainnya.
1. George R. Terry.
Menurut George Robert Terry, pengertian manajemen adalah sebuah proses yang
khas yang terdiri dari beberapa tindakan, yakni perencanaan, pengorganinasian,
menggerakkan, dan pengawasan. Semua itu dilakukan untuk menentukan dan mencapai
target atau sasaran yang ingin dicapai dengan memanfaatkan semua sumber daya,
termasuk sumber daya manusia dan sumber daya lainnya.
2. Henry Fayol.
Menurut Henry Fayol, pengertian manajemen adalah suatu proses perencanaan,
pengorganisasian, pengoordinasian, dan pengawasan/ kontrol terhadap sumber daya yang
ada agar mencapai tujuan secara efektif dan efisien.
3. Marry Parker Follet.
Marry Parker F mengatakan bahwa pengertian manajemen adalah sebagai suatu seni,
tiap tiap pekerjaan bisa diselesaikan dengan orang lain.
4. James A.F Stoner.
Pengertian manajemen menurut James A.F Stoner adalah proses perencanaan,
pengorganisasian, dan penggunaan sumber daya organisasi yang lain dalam rangka
mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan di organisasai tersebut.
6. Dr. Bennett N.B Silalahi, M.A.
Menurut Dr. Bennett N.B Silalahi, M.A, pengertian manajemen adalah ilmu perilaku
yang terdiri dari aspek sosial eksak bukan dari tanggungjawab keselamatan serta
kesehatan kerja baik dari sisi perencanaannya.
7. Lawrence A. Appley.
Lawrence A. Appley, mengemukakan arti manajemen adalah sebuah keahlian yang
dimiliki seseorang atau organisasi untuk menggerakkan orang lain agar mau melakukan
sesuatu.
5. Renville Siagian.
Menurut Renville Siagian, pengertian manajemen adalah salah satu bidang usaha
yang bergerak di bidang jasa pelayanan yang dikelola oleh tenaga ahli yang terlatih dan
berpengalaman.
6. Oey Liang Lee.
Pengertian manajemen menurut Oey Liang Lee adalah ilmu atau seni dalam
perencanaan, pengorganisasian, penyusunan, pengarahan, dan pengendalian terhadap
sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
7. Hilman.
Hilman memiliki arti tersendiri mengenai manajemen. Arti manajemen adalah fungsi
untuk mencapai suatu tujuan melalui perantara kegiatan orang lain serta mengawasi
usaha-usaha setiap individu guna mencapai tujuan yang sama.
8. Federick Winslow Taylor.
Menurut Federick manajemen adalah sebuah percobaan yang dilakukan secara
sungguh-sungguh guna menghadapi setiap persoalan yang muncul dalam setiap
kepemimpinan organisasi setiap sistem kerjasama yang dilakukan setiap manusia dengan
sikap serta jiwa seorang sarjana serta penggunaan alat-alat perumusan.
9. Ricky W. Griffin.
Menurut Ricky W. Griffin, pengertian manajemen adalah sebuah proses perencanaan,
proses organisasi, proses kordinasi, dan proses kontrol terhadap sumber daya untuk
mencapai tujuan dengan efektif dan efisien.

B. FUNGSI MANAJEMEN

1. Perencanaan (Planning)
Perencanaan (planning) merupakan fungsi manajemen yang meliputi penentuan arah
tujuan perusahaan, merancang strategi yang diperlukan untuk meraih tujuan yang ditentukan
seta mengembangkan rencana dalam melakukan koordinasi kegiatan yang dibutuhkan untuk
melaksanakan strategi tersebut. Perencanaan sangat penting dilaksanakan karena tanpa
adanya perencanaan, segala fungsi manajemen yang dibutuhkan tidak akan berjalan.
Dalam melakukan perencanaan, terdapat beberapa hal yang harus dipertimbangkan, yaitu:

a. Specific: sebuah perencanaan harus memiliki maksud dan tujuan yang jelas, dengan
menyertakan batasan ruang lingkup dari tujuan yang hendak dicapai
b. Measureable: perencanaan harus memiliki tingkat keberhasilan yang dapat diukur
agar dapat diketahui performanya baik secara berkala maupun pada akhir periode
pelaksanaan
c. Achievable: perencanaan harus mencakup rencana yang bisa tercapai, bukan hanya
sekedar fiktif
d. Realistic: perencanaan harus mempertimbangkan kemampuan dan sumber daya yang
dimiliki, menyeimbangkan antara keadaan saat ini dan harapan yang dituju
kedepannya
e. Time: perencanaan harus memiliki batas waktu penyelesaian yang jelas, sehingga
pada akhir waktunya dapat dilakukan penilaian dan evaluasi untuk menentukan
apakah pelaksanaan dari perencanaan yang dilakukan telah berjalan sesuai dengan
harapan ataupun tidak.

2. Pengorganisasian (Organizing)
Pengorganisasian (organizing) adalah fungsi manajemen ketika seorang manajer menata
struktur pekerjaan bagi masing-masing orang, seperti menentukan tugas yang harus
dikerjakan, proses pengerjaan yang benar, serta menentukan siapa yang akan melakukan
tugas tersebut. Pada perusahaan, pengorganisasian biasanya disusun dalam bentuk badan
organisasi atau struktur organisasi, yang kemudian dipecah menjadi tiap-tiap jabatan.

3. Pelaksanaan (Actuating)
Pelaksanaan (actuating) adalah fungsi dalam manajemen berupa suatu tindakan untuk
mengusahakan agar perencanaan yang sudah dilakukan dapat terlaksana sesuai dengan
tujuan yang diharapkan, Dalam fungsi pelaksanaan, upaya untuk menggerakkan semua
orang pada semua tingkatan organisasi sangat diperlukan agar kerja sama antar seluruh
tingkatan organisasi dapat tercipta. Seluruh anggota organisasi harus menyadari tugas,
tanggung jawab dan peran masing-masing dan melaksanakannya sebaik-baiknya agar tujuan
yang diharapkan dapat tercapai.

4. Pengawasan (Controlling)
Pengawasan (controlling) adalah fungsi manajemen yang bertujuan untuk melakukan
pengamatan, menilai kinerja dalam pelaksanaan, dan melakukan tindakan korektif yang
diperlukan guna meningkatkan performa organisasi untuk mencapai tujuan. Pengawasan
memiliki beberapa fungsi utama, diantaranya: mencegah penyimpangan terhadap
perencanaan, memperbaiki kesalahan dalam pelaksanaan, serta menindak penyalahgunaan
kekuasaan dalam organisasi.

C. PRINSIP MANAJEMEN

Prinsip Manajemen Menurut Henri Fayol


Prinsip manajemen pada dasarnya merupakan inti dari keberhasilan manajemen untuk
mencapai tujuan yang diharapkan. Henry Fayol mengungkapkan bahwa terdapat 14 prinsip
manajemen, yaitu:
1. Pembagian kerja (division of work), disesuaikan dengan keahlian yang dimiliki secara
objektif sehingga pelaksanaan tugas dapat berjalan dengan efektif. Dalam hal ini
penempatan karyawan sebaiknya menggunakan prinsip right man in the right place.
2. Wewenang dan tanggung jawab ( authority and responsibility), tiap karyawan memiliki
wewenang tertentu dalam melaksanakan pekerjaannya, yang juga diimbangi dengan
tanggung jawab dari setiap pekerjaan yang dilakukan
3. Disiplin, tiap karyawan harus memiliki disiplin diri dalam melaksanakan pekerjaannya
dengan penuh tanggung jawab
4. Kesatuan perintah (unity of command) , perintah yang diterima harus memiliki tujuan
yang sama meski berasal dari orang yang berbeda, agar tidak terjadi kebingungan dalam
pelaksanaan pekerjaan
5. Kesatuan pengarahan (unity of direction) , karyawan memerlukan pengarahan yang tepat
agar dapat melaksanakan tugasnya dengan baik dan tepat sasaran
6. Mengutamakan kepentingan organisasi di atas kepentingan sendiri, karyawan harus
menyadari bahwa keberhasilan organisasi atau perusahaan akan berpengaruh pula
terhadap dirinya sehingga mengusahakan dan memberikan yang terbaik untuk
kepentingan organisasi
7. Penggajian pegawai, kompensasi yang sesuai akan memberikan kedisiplinan dan
semangat bekerja yang tinggi bagi masing-masing karyawan
8. Pemusatan (centralization), tanggung jawab akhir dari suatu organisasi atau perusahaan
berada pada tingkatan manajer puncak (top manajer) yang memiliki wewenang tertinggi.
9. Hirarki, adanya pembagian kerja akan menimbulkan hirarki dalam suatu susunan
organisasi atau perusahaan
10. Ketertiban (order) , ketertiban dalam pekerjaan sangat penting untuk menghindari
kekacauan yang dapat menghambat pelaksanaan operasional perusahaan atau organisasi
11. Keadilan dan kejujuran , terkait dengan moral karyawan yang harus dimiliki oleh
semua lapisan organisasi atau perusahaan
12. Stabilitas kondisi karyawan, kestabilan kondisi perlu dijaga agar tidak mengganggu
performa karyawan yang pada akhirnya mengambat pencapaian tujuan
13. Prakarsa (initiative), prakarsa timbul ketika seseorang berusaha menyelesaikan hal-hal
yang semestinya dilakukan agar memberikan hasil yang maksimal
14. Semangat kesatuan dan semangat korps (espirts de corps), rasa senasib
sepenanggungan akan memberikan semangat untuk bekerja sama dalam mencapai tujuan
yang diharapkan.
D. TINGKATAN MANAJEMEN

Tingkatan Manajemen (Manajer)


Manajer dapat diartikan sebagai anggota organisasi yang melaksanakan fungsi
manajemen, dengan cara mengkoordinasikan dan mengawasi pekerjaan pekerja-pekerja
lainnya sehingga dapat mencapai tujuan organisasi yang diharapkan. Secara tradisional,
tingkatan manajemen atau manajer dapat dibagi dalam tiga klasifikasi, yaitu:

1. First-line Manajer
Merupakan tingkatan paling bawah dalam klasifikasi manajemen. Pada tingkatan
manajemen ini, manajer memiliki tugas untuk mengelola pekerjaan dari pekerja-pekerja
diluar tingkatan manajerial, yang meliputi orang-orang yang melakukan pekerjaan di
bidang produksi dan pelayanan pada pelanggan. Selain itu first-line manajer juga harus
mempertanggungjawabkan pekerjaan karyawan-karyawan yang dipimpinnya kepada
middle-line manajer.

2. Middle-line Manajer
Merupakan tingkatan dalam klasifikasi manajemen yang menjembatani antara
tingkatan first-line manajer dengan top manajer. Selain itu, middle-line manajer bertugas
mengelola pekerjaan first-line manajer dan mempertanggungjawabkannya kepada top
manajer.
3. Top Manajer
Merupakan tingkatan manajemen tertinggi dalam struktur organisasi, dan memiliki
tanggung jawab dalam membuat keputusan organsasi serta menyusun rencana dan tujuan
yang akan dicapai oleh perusahaan.

E. AREA MANAJEMEN

1. Manajemen pemasaran
Manajemen pemasaran adalah suatu usaha untuk merencanakan,
mengimplementasikan (yang terdiri dari kegiatan mengorganisaikan, mengarahkan,
mengkoordinir) serta mengawasi atau mengendalikan kegiatan pemasaran dalam suatu
organisasi agar tercapai tujuan organisasi secara efesien dan efektif.
2. Manajemen operasi
3. Manajemen keuangan
4. Manajemen SDM

F. PERAN MANAJEMEN
Peran manajemen pada dasarnya dapat diartikan sebagai tindakan atau kegiatan yang harus
dilakukan oleh manajer dalam melaksanakan tugasnya untuk memastikan bahwa tujuan
perusahaan atau organisasi dapat tercapai. Secara umum peran manajemen dapat dibagi
menjadi tiga yaitu:

1. Peran interpersonal
Peran interpersonal mencakup hubungan antara manajer dengan orang-orang
disekitarnya dalam tujuan untuk melakukan pengawasan dan pengarahan tugas. Peran ini
dibagi lagi menjadi tiga yaitu:
a. Pemimpin simbol / figure head : peran manajer sebagai simbol dalam acara-acara
yang berhubungan dengan perusahan atau organisasi
b. Pemimpin / leader: peran manajer sebagai pemimpin yang dapat memberikan contoh
serta motivasi kepada orang-orang di sekitarnya, terutama ketika terjadi suatu masalah
yang memerlukan penyelesaian secara segera.
c. Penghubung / liaison : peran manajer sebagai penghubung antara pihak internal
perusahaan atau organisasi dengan pihak eksternal yang berkepentingan.
2. Peran informasi
Peran informasi mencakup kemampuan dan ketersediaan akses bagi manajer untuk
memperoleh informasi baik dari dalam maupun luar organisasi atau perusahaan, untuk
kemudian diolah dan disalurkan pada orang-orang disekitarnya untuk mendukung kinerja
masing-masing. Peran ini dapat dibagi menjadi tiga yaitu:
a. Monitor / pemantau : manajer berperan dalam melakukan pengawasan, pemantauan,
serta pengumpulan kejadian atau informasi yang terjadi, baik secara langsung maupun
tidak langsung
b. Penyebar / disseminator : manajer berperan dalam menyebarkan informasi yang tepat
kepada orang-orang di organisasi yang membutuhkan informasi tersebut untuk
kepentingan pekerjaannya
c. Juru bicara / spokesperson : manajer berperan sebagai juru bicara yang secara khusus
mewakili bagian atau divisi yang dipimpinnya dan secara umum mewakili organisasi
atau perusahaan tempatnya bekerja
3. Peran pengambil keputusan
Peran pengambil keputusan mencakup kemampuan manajer dalam mengambil keputusan,
baik ditentukan secara individu maupun berdasarkan keputusan bersama, dengan
mempertimbangkan tujuan organisasi atau perusahaan, strategi serta sumber daya yang
dimiliki. Peran ini dapat dibagi menjadi empat, yaitu :
a. Kewirausahaan: peran manajer dalam mencari peluang dalam organisasi dan
lingkungan serta berinisiatif memprakarsai proyek-proyek yang dibutuhkan agar
tecipta perubahan ke arah yang lebih baik
b. Penyelesaian masalah : peran manajer untuk bertanggung jawab terhadap tindakan
korektif yang diperlukan oleh organisasi atau perusahaan ketika terjadi gangguan atau
kesalahan yang penting dan tidak terduga yang berpengaruh terhadap kinerja
perusahaan atau organisasi secara keseluruhan
c. Pengalokasian sumber daya: peran manajer dalam membuat atau menyetujui
keputusan-keputusan organisasi atau perusahaan terhadap pengalokasian sumber daya
yang dimiliki agar dapat mencapai tujuan yang diharapkan secara optimal, dengan
mempertimbangkan prinsip pengalokasian secara efektif dan efisien
d. Negosiator: peran manajer dalam melakukan negosiasi yang diperlukan untuk
memastikan rencana dan strategi yang ditentukan dalam proses perencanaan dapat
dilaksanakan dengan mempertimbangkan kepentingan pihak-pihak yang
bersangkutan.

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Manajemen berasal dari bahasa inggris management, akar katanya adalah manage
yang mengandung arti mengatur, mengurus, melaksanakan dan mengelola Jadi yang
dimaksud dengan manajemen adalah suatu proses atau kerangka kerja yang melibatkan
proses pengarahan, pengawasan dan pengerahan segenap kemampuan untuk melakukan suatu
aktifitas dalam suatu organisasi.
Sedangkan dilakukannya manajemen tidak lain adalah agar pelaksanaan suatu usaha
terencana secara sistematis dan dapat dievaluasi secara benar, akurat, dan lengkap sehingga
mencapai tujuan secara produktif, berkualitas, efektif dan efisien. Bidan praktek swasta
merupakan bentuk pelayanan kesehatan dibidang kesehatan dasar. Praktek bidan adalah
serangkaian kegiatan pelayanan kesehatan yang diberikan oleh bidan kepada pasien
(individu, keluarga, dan masyarakat) sesuai dengan kewenangan dan kemampuannya. Bidan
yang menjalankan praktek harus memiliki SIPB sehingga dapat menjalankan praktek pada
saran kesehatan atau program.
DAFTAR PUSTAKA

John M. Echols, Hasan Sadhily, Kamus Bahasa Inggris Indonesia, (Jakarta: Gramedia, 1992),
hlm. 372

Henry L. Sisk, Principles of Management, (Brighton England: South-Western Publishing


Company, 1969), hlm. 10

Soebagyo Atmodiwiryo, Manajemen Pendidikan Indonesia, (Jakarta: Ardadizya Jaya, 2000),


hlm. 5-6

Engkoswara, Aan Komariah, Administrasi Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2010), hlm. 89

Suharyadi, dkk, Kewirausahaan, Membangun Usaha Sukses Sejak Usia Muda, (Jakarta:
Salemba Empat, 2008), hlm. 7

Anda mungkin juga menyukai