Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH TEORI ADMINISTRASI

“ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN ORGANISASI


KANTOR, SEJARAH DAN PERKEMBANGAN
ADMINISTRASI”

Dosen Pengampu:
M. ADI TRISNA WAHYUDI, S.Sos, M.M

Disusun Oleh Kelompok I :


INDRIYANI ( 04010420009 )
ISTIQLAL SABILILLAH ( 04010420010 )
HILDA NUR AZIZAH ( 04020420028 )
M ARINAL HAQ ( 04020420029 )

PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH


FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL
SURABAYA
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada hadirat Allah SWT. yang telah memberikan rahmat
serta hidayah-Nya. Shalawat serta salam tetap tercurahkan kepada Nabi
Muhammad SAW. Yang telah membimbing kita dari zaman kegelapan menuju
zaman yang terang benderang yakni zaman islamiyah seperti yang kita rasakan
saat ini.

Dalam penyusunan makalah ini, dirasa kami belum cukup sempurna. Oleh
karena itu, kami mohon maaf apabila dalam penulisan makalah ini terdapat
kesalahan baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Kami berharap
tujuan dari para pembaca makalah ini dapat memberikan kritik dan sarannya agar
di kemudian hari kami bisa membuat makalah yang lebih sempurna dan lebih baik
lagi dari sebelumnya.

Akhir kata, kami ucapkan terimakasih kepada Bapak M. Adi Trisna


Wahyudi, S.Sos, M.M, selaku dosen pengampu mata kuliah Teori Administrasi,
atas kepercayaan yang diberikan kepada kami untuk mengerjakan makalah ini.
Saya berharap makalah ini bisa bermanfaat bagi para pembacanya dan bisa
berkontribusi bagi perkembangan ilmu manajemen saat ini.

Surabaya, 4 Maret 2021

Tim Penyusun

iii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................. ii


DAFTAR ISI ............................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
A...Latar Belakang Masalah .......................................................... 4
B...Rumusan Masalah ..................................................................... 5
C...Tujuan Pembahasan .................................................................. 5
BAB II PEMBAHASAN
A...Hubungan Administrasi, Manajemen dan Organisasi Kantor... 6
B... Sejarah dan Perkembangan Administrasi ................................. 9
BAB III PENUTUP
A...Kesimpulan ................................................................................ 2
B...Saran ........................................................................................... 20
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 21

iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setiap orang tentu mempunyai tujuan dan berusaha untuk


mencapainya. Tujuan itu akan berbeda bagi setiap orang antara lain
karena pengaruh pengetahuan dan pengalamannya berbeda. Namun
demikian, setiap orang akan sama dalam satu hal yaitu ingin
mempertahankan dan memenuhi kebutuhan hidupnya. Mempertahankan
dan memenuhi kebutuhan hidup ini dapat dianggap sebagai tujuan pokok
manusia. Untuk mencapai tujuan itu orang harus melakukan aktivitas-
aktivitas (kegiatan) tertentu. Di sinilah mulai timbulnya administrasi
yaitu proses kegiatan untuk mencapai tujuan yang dilakukan oleh
seseorang.

Orang yang melakukan administrasi tersebut dinamakan administrator.


Dengan demikian, siapa pun dapat melakukan administrasi. Hanya saja
ada orang yang melakukan administrasi itu kacaubalau dan tidak terarah
sehingga administrasinya disebut administrasi kacaubalau. Tetapi ada pula
orang yang melakukan administrasi itu secara teratur dan diatur sehingga
dapat mencapai tujuan dengan memuaskan. Administrasi modern
menghendaki supaya kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk mencapai
tujuan itu teratur dan diatur.Secara kodrati manusia terbatas
kemampuannya maka adakalanya dia tidak dapat melakukan kegiatan-
kegiatan untuk mencapai tujuannya itu sendiri saja.

Untuk itu dia harus menggunakan tenaga orang lain dalam arti bekerja
sama dengan orang lain dalam mencapai tujuannya, atau berorganisasi.
Dalam organisasi ini diperlukan pula manajemen yaitu usaha untuk
mengoordinasikan semua tugas yang dilakukan oleh orang-orang dan

5
mengarahkannya kepada tujuan yang hendak dicapai. Dengan demikian,
organisasi dan manajemen adalah merupakan sarana dari
administrasi.Bagaimana bentuk organisasi dan bagaimana pula manajemen
yang akan dijalankan adalah sangat tergantung kepada tujuan yang
hendak dicapai.pengertian administrasi, organisasi, dan manajemen serta
hubungannya satu sama lain.

B. Rumusan Masalah

1. Apa penjelasan dari hubungan Administrasi, Manajemen dan Organisasi


Kantor ?
2. Apa penjelasan dari Sejarah dan Perkembangan Administrasi

C. Tujuan Pembahasan

1. Menjelaskan hubungan Administrasi, Manajemen dan Organisasi Kantor.


2. Menjelaskan Sejarah dan Perkembangan Administrasi.

6
BAB II

PEMBAHASAN

A. Hubungan Administrasi, Organisasi, dan Manajemen

Definisi yang sederhana dari administrasi adalah suatu proses


kegiatan penyelenggaraan yang dilakukan oleh seorang administrator
secara teratur dan diatur melalui perencanaan, pelaksanaan, dan
pengawasan untuk mencapai tujuan akhir yang telah ditetapkan.Proses
adalah kegiatan yang terjadi secara beruntun dan susul-menyusul, artinya
selesai yang satu harus diikuti yang lain sampai titik akhir.Teratur
maksudnya ialah bahwa kegiatan perencanaan, pelaksanaan, dan
pengawasan tersebut harus dilakukan secara terus-menerus dan
berkelanjutan.

administrasi lebih ditekankan pada proses kegiatan penyelenggaraan.


Sebagai proses kegiatan, administrasi dapat dilakukan oleh siapa saja.
Contoh: Si A bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan keluarganya.
Pertama-tama ia merencanakan membuka toko kecil di pinggir jalan,
barang apa yang akan dijual dan dari mana modal diperoleh. Kalau
perencanaan ini sudah matang maka mulailah ia membangun tokonya,
lalu membeli barang-barang yang akan mengisi toko serta peralatannya,
mengatur keluar masuknya uang, serta melayani orangorang yang
berbelanja, dan sekaligus pula mengawasi barang-barangnya. Semua
tindakan si A dalam mengelola toko kecil ini disebut tindakan seorang
administrator. Jadi, untuk mencapai tujuannya si A telah melakukan berbagai
kegiatan yang ditangani sendiri yang bersifat administratif.

Sehubungan dengan hal ini maka administrasi dapat didefinisikan


seperti dikemukakan oleh John M. Pfiffner dan R.V. Presthus (1953)
dalam buku Public Administration yaitu ”pengkoordinasian dan

7
pengarahan sumbersumber tenaga manusia dan material untuk mencapai
tujuan yang di ingini. Dalam hal ini administrasi lebih ditekankan kepada
kegiatan mengkoordinasikan orang-orang yang bekerja sama, alat-alat, dan
dana yang dipakainya untuk mencapai tujuan yang di ingini. Definisi
yang hampir serupa diberikan oleh William H. Newman (1963) dalam
buku Administrative Action yaitu bahwa administrasi adalah pengarahan,
kepemimpinan, dan pengendalian dari usaha-usaha sekelompok orang dalam
rangka pencapaian tujuan yang umum (pokok)”. Jadi dapat disimpulkan di
sini bahwa dalam usaha yang telah berkembang, tugas seorang
administrator dalam melaksanakan administrasi lebih banyak mencakup
koordinasi dan pengawasan (pengendalian). Pengkoordinasian maksudnya
melakukan penyelarasan waktu dan penyatuan bermacam-macam tugas
supaya semuanya mengarah kepada tujuan yang di ingini.1

Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa dalam melakukan


administrasi, seorang administrator dibantu oleh orang-orang yang
bekerjasama dalam menjalankan tugas-tugas yang harus ditunaikan dan
tugas-tugas tersebut harus diselaraskan dan dipadukan supaya mengarah
kepada tujuan yang di ingini. Kerja sama orang-orang dalam mencapai
tujuan itu perlu disusun dan diatur, dan untuk itu administrasi memerlukan
organisasi. Karena di dalam administrasi ini yang dihadapi adalah orang-
orang yang bekerja dengan akal dan perasaannya dengan menggunakan
alat-alat dan materi lainnya maka orang-orang perlu digerakkan menuju
sasaran yang akan dicapai, untuk itu diperlukan manajemen.

 Manajemen Organisasi Kantor

Suatu bentuk struktur yang ditemukan dalam banyak skala organisasi


besar adalah birokrasi. Sebab hal ini sangat penting dalam pengembangan
teori organisasi sering diakui sebagai pembagian bidang dengan pendekatan
pemisahan terhadap manajemen dan organisasi bidang kerja. Tokoh yang

1
Prof. Mirrian Sjofjan Arif, M.Ec. (PA), Ph.D. ,”Hubungan Antara Administ rasi,
Organisasi, dan Manajemen”, 1.6

8
menggagas teory birokrasi ini adalah Max Weber seorang sosiolog jerman
menunjukkan perhatian khusus bagi apa yang disebut struktur birokrasi,
meskipun kajiannya yang utama dalam kaitan ini mengenai kekuasaan dan
kewenangan. Dia menyarankan bahwa alasan utama bagi memajukan
organisasi birokrasi sering murni karena kehebatan teknologi atas bentuk
organissi lain. Weber, mencatat kan bahwa fefinisi tugas dan tanggung jawab
dalam struktur organisasi dan manajemen memberikan kemunculan
administrasi yang permanen dan standarisasi prosedur kerja perkantoran. Sisi
lain yang mengisi ruang kajian birokrasi adalah kritik terhadap kekakuan
suatu pemikiran dalam kajian organisasi dan manajemen sebagai suatu yang
penting dalam struktur organisasi. Di sini yang diperkenalkan adalah
memperkenalkan adanya aturan dan rasionalitas ke dalam kehidupan sosial.

Ada beberapa karakteristik utama teori birokrasi, yaitu:

1) Tugas organisasi dialokasikan sebagai kewajiban resmi di antara


berbagai posisi/kedudukan

2) Pelaksanaan pembagian struktur pekerja dan level tinggi spesialisasi

3) Hirarki kewenangan bekerja dalam organisasi, kantor dan kedudukan

4) Keseragaman keputusan dan tindakan dicapai melalui sistem formal


yang dibangun dari aturan dan peraturan. Bersama dengan itu ada suatu
struktur kewenangan memungkinkan koordinasi berbagai amcam aktivitas
dalam oranisasi

5) Suatu orientasi personal diharapkan dari pegawai dalam menangni


klien dan pegawai lain. Rancangan ini untuk menghasilkan penilaian rasional
oleh pegawai dalam kinerja pekerjaan pegawai

6) Pekerjaan oleh organisasi yang berdasarkan kualifikasi teknikal dan


berisikan karir seanjang hidup bagi para pegawai

9
Begitupun, ada bebrapa kritik terhadap teori birokrasi yang terlihat dari
kerugiannya, yaitu:

1) Terlalu menkankan atas peraturan dan prosedur, pemeliharaan


rekaman dan kertas kerja mungkin menjadi lebih penting dalam hak daripada
hasil akhir dari perusahaan,

2) Para pegawai mungkin mengembangkan suatu kebergantungan atas


status birokrasi, simbl dan peraturan.

3) Inisiatif boleh ditekan dan bila situasi tidak terangkum oleh


penyusunan sempurna aturan dan prosedur sehingga ada kurang fleksibel atau
adaptasi terhadap perubahan keadaan.

4) Kedudukan dan tanggung jawab dalam oranisasi dapat menagrah


kepada perilaku birorkasi resmi. Adalah mungkin juga cenderung untuk
menagguhkan prosedurdari luar.

5) Hubungan ke dalam pribadi dapat mengarahkan perilaku steriotipe


dan kurang responsif kepada kecelakaan individu atau masalah yang dihadap

B. Sejarah, Perkembangan Administrasi

Administrasi telah ada sejak dahulukala karena administrasi timbul


dengan timbulnya peradaban manusia. Apabila sejarah perkembangan
administrasi itu dipelajari lebih mendalam akan terlihat bahwa dalam setiap
kebudayaan, apapun tujuannya, bagaimanapun bentuk dan strukturnya, unsur-
unsur administrasi tersebut pasti selalu ada. Oleh karenanya dapat dikatakan
bahwa administrasi selalu ada pada setiap kegiatan.

Ada dua hal yang akan dijelaskan yaitu,pertama administrasi sebagai


seni yaitu perkembangannya selalu dipengaruhi oleh perkembangan
masyarakat dinamis. Demikian juga sebaliknya. Secara historical
perkembangan administrasi sebagai seni itu didasarkan kepada pengetahuan

10
masyarakat modern sekarang tentang kejadian-kejadian dimasa lalu pada
kebudayaan tertentu pula. Yang kedua, administrasi sebagai ilmu
pengetahuan, tepatnya sebagai ilmu pengetahuan sosial.

 Perkembangan Administrasi Sebagai Seni

Perkembangan administrasi sebagai seni dapat dibagi menjadi tiga fase


utama, yaitu sebagai berikut.

1. Tahap prasejarah yang berakhir pada tahun 1 m.

2. Tahap sejarah yang berakhir pada tahun 1886.

3. Tahap modern yang dimulai pada tahun 1886dan masih berlangsung


hingga sekarang ini.

1. Tahap prasejarah

Bukti-bukti sejarah menunjukan dengan jelas bahwa pada tahap


prasejarah ini administrasi sudah berkembangdengan baik. Meskipun
mungkin secara tidak sadar, masyarakat purba telah menjalankan roda
administrasi sebagaimana apa yang sekarang disebut sebagai prinsip-prinsip
administrasi . karena kebutuhan masyarakat yang dipuaskan melalui
penerapan prinsip-prinsip administarsi dan manajemenpun relative masih
sederhana maka pada umumnya system administrasi yang dipergunakan
belum serumit yang digunakan sekarang ini.

Ditinjau dari segi waktu dan tempat, tahap prasejarah ini dapat dibagi
pula menjadi enam tahap perkembangan, yaitu sebagai berikut.

a. Zaman Mesopotamia

Pada zaman semopotamia telah dijalankan prinsip-prinsip dasar


administarsi yang diketahui pada zaman modern sekarng, terutama pada
bidang pemerintahan, perdagangan, komunikasi dan pengangkutan (terutama
pengangkutan sungai). Sejarah membuktikan bahwa masyarakat

11
Mesopotamia telah menggunakan logam sebagai alat tukar, hal ini
memudahkan dalam perdagangan.

b. Zaman Babilonia

Zaman babilonia, administrasi pemerintahan, perdagangan,


perhubungan dan pengangkutan telah berkembang pula dengan baik.
Perkembangan administrasi juga telah berkembang pada bidang teknologi,
dengan bukti adanya taman gantung.

c. Mesir Kuno

Zaman mesir kuno, yang berkembang pada zaman ini adalah dibidang
pemerintahan, militer, perpajakan, perhubungan dan pertanian (termasuk
irigasi). Hanya saja, pada zaman mesir kuno ini, administrasi dijalankan
bukan atas dasar kepentingan rakyat, tetapi hanya untuk kepentingan firaun
dan keluarganya. Karena pada saat itu, firaun dianggap sebagai dewa atau
setidaknya sebagai keturunan dewa, sehingga mengabdikan kepada firaun
diindikasikan dengan pengabdian kepada tuhan.

d. Tiongkok Kuno

Zaman tiongkok kuno, administrasi pada zaman ini berkembang


sebagaimana zaman-zaman yang telah disebutkan sebelumnya, tetapi ada
yang khas pada tiongkok kuno ini, yaitu system administrasi kepegawaian
yang sangat baik. Demikian baiknya system administarsi tersebut, maka
system administarsi pun meminjam dari system ini dikenal dengan
nama merit system. Pada zaman ini menonjol 3 toko yang memberikaan
sumbangan yang sangat besar terhadap administrasi pada zaman itu,
yaitu konfisius, chow, dan mo ti.

e. Romawi Kuno

Zaman romawi kuno, yang berkembang hampir sama dengan zaman-


zaman sebelumnya, tetapi yang sangat menonjol adalah administrasi militer,

12
pajak dan perhubungan melebihi yang sebelumnya, hal ini diperlukan
mengingat romawi mempunyai wilayah yang sangat luas.

f. Yunani Kuno

Zaman yunani kuno, bidang yang berkembang dalam lingkup


administrasi hampir sama dengan yang sebelumnya, tetapi disini muncul
konsep demokrasi (berasal dari kata demos dan kratos yang berarti rakyat dan
kekuasaan) sehingga kekuasaan berada ditangan rakyat. Definisi rakyat pada
zaman ini berbeda dengan zaman sekarang yaitu:

o Pria

o Dewasa

o Lahir di Athena

o Orang tua warga Athena

Pembatasan pengertian rakyat ini memang logis pada zaman ini, karena
75% dari penduduk Athena terdiri dari pendatang yang bekerja sebagai
pedagang atau budak belian. Pada zaman ini menciftakan parlemen pertama
didunia yang disebut dengan orang-orang tua yang bijaksana. Untuk urusan di
bidang militer diserahkan kepada dewan militer. Ada lagi ciri khas pada
zaman yunani kuno yaitu setiap orang yang tergolong sebagai rakyat paling
sedikit satu kali dalam hidupnya harus menjadi pegawai negeri tanpa bayaran.

2. Tahap sejarah (1 masehi sampai tahun 1886)

Berhubungan dengan gelapnya sejarah dunia, umumnya selama 15 abad


pertama dari sejarah dunia modern, bidang administrasi pun mengalami
kegelapan. Berarti tidak banyak yang diketahui dalam 15 abad itu. Kemudian
diketahui bahwa timbulnya gereja katolik roma telah mempunyai pengaruh
sangat besar terhadap perkembangan teori administrasi. Dengan kata lain
gereja katolik roma memberikan sumbangan yang besar terhadap
perkembangan administrasi, malahan sesungguhnya pola dasar struktur

13
organisasi yang telah diciftakan oleh gereja katolik roma, telah ditiru oleh
hampir semua organisasi modern hingga sekarang ini, meskipun sudah barang
tentu timbul perkembangan lanjutan.

Pada zaman ini administrasi berkembang lebih pesat lagi karena para
cendikiawan terjun dalam bidang administrasi. Pada zaman ini timbul tiga
kelompok yang biasa disebut kaum, yaitu:

a. Kaum kameralist di german dan Australia

b. Kaum merkantilisme di inggris

c. Kaum fisiokrat di prancis

Merkatilisme adalah suatu system politik ekonomi yang sangat


mementingkan perdagangan internasional dengan tujuan umtuk
memperbanyak asset dan modal yang dimiliki suatu Negara. Merkantilisme
tertuang dalam peraturan Negara yang berbentuk proteksionalisme dan politik
colonial demi neraca perdagangan yang menguntungkan. Pemerintah Negara
mendukung ekspor dengan insentif dan menghadang import dengan tarif.
Dijerman, merkantilismenya disebut dengan istilah kameralisme. Camera
artinya kas raja. Caranya dengan memungut pajak dan membentuk
perusahaan dagang di afrika untuk mengembangkan perekonomian. Di
perancis, merkantilisme dimulai masa Louis XI (1461-1483). Bertujuan untuk
memakmurkan rakyat terkenal dengan sebutan colbertisme (pencetusannya
jean Colbert, menkeu perancis).

Berbeda dengan kaum merkantilisme, kaum fisiokrat menganggap


bahwa sumber kekayaan yang senyata-nyatanya adalah sumber daya alam.
Kaum ini dinamakan physiocratism= physic (alam) dan cratain atau cratos
(kekuasaan). Kaum fisiokrat percaya bahwa alam diciftakan oleh tuhan penuh
keselarasan dan keharmonisan. Yang artinya bahwa biarkan manusia
diberikan kebebasannya mengelola alam demi memenuhi kebutuhannya
masing-masing dan akan selaras dengan kebutuhan masyarakat banyak.
Artinya bahwa pemerintah tidak boleh ikut campur dan biarkan alam

14
mengatur. Inilah yang menjadi awal mula doktrin laissez faire-laissez passer/
let do, let pass yang artinya biarkan semua terjadi, biarkan semua berlalu.
Tokoh yang menonjol pada zaman ini adalah George von zincke yang telah
menghasilkan 537 karya ilmiah dan yang terbanyak adalah tentang
administrasi pertanian.

Perkembangan semakin pesat karena pada zaman ini telah timbul


adanya revolusi industry di inggris, yang mengakibatkan perubahan yang
besar dalam administrasi. Adalagi seorang tokoh yang mempunyai peranan
besar pada zaman ini, yaitu Charles barbage, seorang professor matematika
pada universitas Cambridge, yang pada permulaan abad 18 menulis buku
yang berjudul the economy of manufacture. Pada buku ini menekankan pada
pentingnya efesiansi dalam usaha mencapai tujuan. Selama hampir satu abad
hasil karya ini terlupakan dan baru terselidiki kembali setelah lahirnya
gerakan manajemen ilmiah (scientific manajement movement), yang
dipelopori oleh Fredrick winslow taylor tahun 1886.

3. Zaman modern

Pada zaman ini, administrasi mulai dikenal sebagai ilmu, karena pada
zaman itu yang dipelopori oleh f.w. taylor (seorang sarjana pertambangan)
dari amerika serikat, mulai mengadakan penyelidikan-penyelidikan dalam
rangka mempertinggi efesiensi perusahaan dan peningkatan produktivitas
pekerja. Pada saat itu dia melihat bahwa efesiensi perusahaan tidak terlalu
tinggi dan produktivitas pekerjanya rendah karena terlalu banyaknya waktu
dan gerak-gerik kaum buruh yang tidak produktif, kemudian dia melakukan
studi yang dikenal dengan time and motion study untuk mempelajari
penggunaan waktu yang oleh kaum buruh serta gerak-gerik mereka dalam
melaksanakan pekerjaan, terutama para buruh tingkat bawah. Hasil studinya
dituliskan dalam satu buku yang berjudul the principle of scientific
management, yang diterbitkan pada tahun 1911.

15
Pada saat taylor melakukan penyelidikan-penyelidikan, di prancis
timbul pula seorang ahli pertambangan yang bernama Hendry fayol yang
bekerja pada salah satu perusahan tambang disana, yang pada saat itu
perusahaan terancam oleh kehancuran. Sebagai seorang ahli fikir, fayol
mencari sebab-musabab dari kegagalan perusahaan itu untuk mencapai
tujuannya. Hasil pemikiran fayol ditulis dalm bukunya pada tahun 1916
dengan judul administration generalle et industrielle, yang diterjemahkan
dalam bahasa inggris pada tahun 1930 dengan judul general and industrial
management (seharusnya general and industrial administration). Dari teori-
teori yang ia temukan dan kemudian ia terapkan sendiri, maka perusahaan
berhasil selamat dari keruntuhan bahkan dapat dikembangkannya.

Karena besarnya sumbangan yang diberiakn kedua tokoh itu terhadap


administrasi, maka f.w. taylor diberi julukan, sebagi bapak gerakan
manajemen ilmiah, sedangkan Hendry fayol diberi julukan bapak teori
administrasi modern.

 . Perkembangan Administrasi Sebagai Ilmu

Ilmu pengetahuan dapat didefinisikan sebagai suatu objek ilmiah yang


memiliki sekelompok prinsip, dalil dan rumus yang melalui percobaan-
percobaan yang sistematis dilakukan berulangkali telah diuji kebenarannya,
prinsip-prinsip, dalil-dalil, dan rumus-rumus dapat diajarkan dan dipelajari.

Dari segi perkembangan ilmu administrasi sejak lahir hingga sekarang,


ilmu administrasi telah mencapai empat tahap :

1. Tahap survival (1886-1930):

Pada tahap ini dimulai peletakan dasar-dasar administrasi oleh F.W.


Taylor dan Hendry Fayol. Tahun 1886 sering disebut sebagai “tahun”
lahirnya ilmu administrasi, karena pada tahun itulah gerakan

16
manajemen/administrasi ilmiah dimulai oleh Frederick Winslow Taylor di
Amerika Serikat yang dijuluki bapak ilmu manajemen, dan kemudian diikuti
oleh Henry Fayol di Prancis yang dijuluki pula bapak ilmu Administrasi.
Dalam masa ini para sarjana mulai memperjuangkan supaya pengetahuan
administrasi sebagai ilmu yang mandiri atau sebagai salah satu tertib-ilmu
(disiplin). Demikian juga dalam masa inilah para ahli dan sarjana
mengkhususkan dirinya dalam bidang administrasi dan manajemen.

2. Tahap konsolidasi dan penyempurnaan (1930-1945)

Pada tahap ini terjadi penyempurnaan teori-teori, sehingga


kebenarannya tidak dapat dibantah lagi. Dalam jangka waktu ini pulalah
gelar-gelar kesarjanaan dalam ilmu administrasi Negara dan niaga mulai
banyak diberikan oleh lembaga-lembaga pendidikan tinggi.

3. Tahap human relation (1945-1959)

Setelah teori-teori disempurnakan, maka fokusnya berubah pada factor


manusia serta hubungan formal dan informal yang perlu diciftakan pada
semua tingkatan organisasi demi terlaksananya kegiatan-kegiatan yang harus
dilaksanakan dalam suasana yang intim dan harmonis.

Dalam masa ini para sarjana administrasi mulai memperhatikan segi


manusiawi dan menyelidiki segala hubungan dari semua orang dalam
kegiatan kerjasama, baik hubungan yang bersifat resmi (dinas,formal)
maupun yang tidak resmi (informal). Pada masa ini pula ditulis pula hampir
semua buku mengenai hubungan antar manusia dalam kegaiatan kerjasama
mereka.

4. Tahap behaviouralisme (1959-sekarang)

17
Pada tahap ini focus perhatiannya bukan hanya pada hubungan
manusianya, tetapi sudah maju kepada tindakan-tindakan dan perilaku orang-
orang dalam kehidupan berorganisasi, diselidiki pula cara-cara yang dapat
ditempuh untuk lebih meningkatkan kegiatan-kegiatan yang membuat
organisasi menjadi lebih efesien dan efektif, sehingga administrasi menyatu
kepada manusia itu sendiri.

Membahas tentang administrasi merupakan kegiatan yang tidak akan


pernah berujung. Karena administrasi akan bersangkut paut dengan unsur-
unsur yang lain. Administrasi merupakan salah satu cabang ilmu sosial yang
secara khas mempelajari administrasi sebagai fenomena masyarakat modern.
Administrasi pada dasarnya sudah ada sejak beribu-ribu tahun yang lalu. Pada
saat masyarakat hidup nomaden, mereka sudah melaksanakan administrasi.
Administrasi sebagai ilmu pengetahuan baru berkembang pada awal abad 19.
Meskipun umur administasi sudah lama, tetapi administrasi masih menjadi
kajian yang menarik perhatian, karena beberapa kasus yang terjadi pada saat
ini banyak di hubungkan dengan ketidak beresan dalam kegiatan administrasi.

Perkembangan administrasi sejak dahulu samoai sekarang sudah


mengalami banyak periode atau fase perkembangannya. Perkembangan
organisasi adalah salah satu upaya organisasi ukuran besar yang terencana
dari kalangan atas atau meningkatkan efektivitas dan kelangsunga hidup
organisasi dengan melakukan intervensi yang penuh perhitungan atas kerja-
kerja organisasi yang aktif dengan menggunakan pengetahuan ilmu perilaku.2.
Administrasi tidak hanya di jelaskan dalam bentuk sains atau ilmu, tetaoi di
dahului oleh perkembangan dalam bentuk art atau seni. Perkembangan
administrasi dapat di bedakan menjadi dusa hal berikut.

1. Administrasi sebagai seni


Administrasi sebagai seni timbul bersamaan dengan peradaban
manusia. Bukti-bukti sejarah menunjukan bahwa administrasi sebagai seni

2
Anggara, Sahya. 2012. ilmu administrasi negara. Bandung: Pustaka Setia , hlmn 81.

18
sudah di jalankan semenjak manusia berbudaya. Perkembangan administrasi
sebagai seni di bagi menjadi tiga fase yaitu:
a. Fase pra-sejarah
Fase pra-sejarah berakhir pada tahun 1 masehi. Pada fase ini
berkembang beberapa peradaban manusia, dimana masing-masing peradaban
memberikan kontribusi bagi perkembangan administrasi. Bukti-bukti sejarah
menunjukan bahwa sebelum satu masehi, administrasi dan manajemen sudah
berkembang dengan baik. Prinsip-prinsip administrasi dan manajemen telah
mereka praktikan dengan baik sehingga tujuan-tujuan mereka mapat tercapai.
Fase pra-sejarah terdiri dari peradaban Mesopotamia, Babilonia, Mesir,
Cina/Tiongkok, Romawi dan Yunani.
b. Fase sejarah
Fase sejarah terjadi pada tahun 1 masehi hinggan tahun 1886. Pada fase
sejarah ini di abad 15 timbul aliran gereja katolik roma yang menimbulkan
perkembangan pemikiran administrasi, terutama dalam bidang organisasi.
Pada awal abad 19 di eropa muncul tiga kelompok ahli pada saat yang
bersamaan dengan pemikiran yang berbeda dan memberikan kontribusi bagi
perkembangan administrasi.
c. Fase modern
Fase modern di mulai pada tahun 1886 sampai saat ini. Fase ini di
mulai dengan adanya revolusi industry. Revolusi industri yang membawa
perubahan yang sangat pesat terhadap perkembangan administrasi. Pada fase
ini administrasi muali ber-dwi status, yakni administrasi sebagai seni dan
administrasi debagai ilmu. Fase miderden ditandai dengan adanya Gerakan
manajemen ilmiyah yang di pelopori oleh Henry Fayol dan F.W Taylor. Pada
fase ini pelaksanaan administrasi mulai menggunakan metode-metode
ilmiyah.
2. Administrasi sebagai ilmu
Administrasi sebagai ilmu pengetahuan dapat di pelajari melalui
pendidikan dan pelatihan administrasi3. Adminisrasi sebagai ilmu

3
https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/dinamika/article/view/1743/1407

19
pengetahuan merupakan salah satu disiplin ilmu yang relative baru, yang di
mulai dari adanya Gerakan manajemen ilmiyah yang di peloporo oleh Henry
Fayol dan F.W Taylor. Perkembangan administrasi da manajemen sebagai
ilmu pengethuan dapat di bagi menjadi empat fase, yakni:
a. Fase survival
Di mulai pada tahun 1886 sampai 1930. Sejak adanya gerakan
manajemen ilmiyah, para ahli memperjuangkan diakuinya administrasi dan
manajemen menjadi satu cabang ilmu pengetahuan
b. Fase pemnyempurnaan
Di mulai pada tahun 1930-1945. Dalam tahap ini prinsip-prinsip,
rumus-rumus, dan dalil-dalil umum administrasi dan manajemen lebih di
sempurnakan dan diakui keberadaannya. Dan pada fase ini gelar-gelar
kesarjanaan dalam ilmu administrasi negara dan niaga bamyak di
anuhgerahkan pada bidang-bidang pendidikan tingkat tinggi.
c. Fase human relation
Pada tahun 1945-1959, di sebut demikian karena para ahli tertujupada
factor manusia serta hubungan formal informal yang di wujudkan, dibina dan
di kembangkan oleh manusia. Karena hal ini pun terciptanya beberapa
prinsip, rumus, dalil dan ilmu pengetahuan yang teruji kebenarannya.
d. Fase behaviouralisme
Pada tahun 1945 sampai saat ini. Setelah di sadari pentingnya hubungan
antar manusia untuk menjadikan hubungan kerjasama antar organisasi lebih
mendalam dan harmonis, ada beberapa aspek yang harus di perhatikan nuntuk
mencapainya.

BAB III
PENUTUPAN

20
A. Kesimpulan
Administrasi ada karena masyarakat yang membutuhkan, seiring
dengan semakin kompleknya kebutuhan masyarakat yang harus segera
dipenuhi oleh suatu organisasi. Dalam pelaksanaannya administrasi
dilaksanakan oleh administrator, yakni petugas yang melekat pada
administrasi itu sendiri. Agar tidak ada penyalahgunaan dalam pelaksanaan
administrasi, maka administrasi harus dipelajari melalui suatu pendidikan
atau pelatihan agar menjadi profesi. Hubungan Administrasi, Manajemen dan
Organisasi adalah sangat erat. Manajemen adalah bentuk kepemimpinan dan
kepemimpinan tersebut harus di dalam suatu organisasi dan di dalam
organisasi itulah terdapat proses yang disebut administrasi.

B. Saran
Setelah membahas isi makalah ini diharapkan kita bisa memahami apa itu
hubungan antara ketiga hal penting ini. Bisa memahami berbagai proses
didalamnya, asal usul dan perkembangan dan sejarah dari awal mula adanya
pemikiran Administrasi.

DAFTAR PUSTAKA

21
Rifa'i, Muhammad, Muhammad Fadhli, and Candra Wijaya. (2013) "Manajemen
organisasi." Volume 18 Bandung : Cita pustaka media perintis

Lina Marliani, M. (t.thn.). DEFINISI ADMINISTRASI DALAM BERBAGAI


SUDUT PANDANG. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Galuh, 17-21.

Hardiyansyah. Manajemen Pelayanan dan Pengembangan Organisasi Publik.


Yogyakarta : Gava Media. 2017

Pasolong, Harbani. Teori Administrasi Publik. Bandung : Alfa Beta. 2014

Silalahi, Ulbert. Studi Tentang Ilmu Administrasi. Bandung : Sinar Baru


Algesindo. 2013

Anggara, S. (2012). Ilmu Administrasi Negara. Bandung: CV. Pustaka Setia.

Lina Marliani, M. (t.thn.). DEFINISI ADMINISTRASI DALAM BERBAGAI


SUDUT PANDANG. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Galuh, 17-21.

Makassar, U. (2013). International Conference on Islam Politics Laws and Social


Science. Makassar: Kedai Aksara.

GUSMAN, S. Ag M. "MANAJEMEN/ADMINISTRASI KEPEGAWAIAN."


(2011).

Ikhwan, Afiful. "Penerapan Manajemen Hubungan Sekolah dan Masyarakat


dalam Perspektif Islam." Al-Hayat: Journal of Islamic Education 2.1 (2018): 1-
16.

22
Thoha, Miftah. Ilmu administrasi publik kontemporer. Kencana, 2017.

23

Anda mungkin juga menyukai