Anda di halaman 1dari 13

ADMINISTRASI PENDIDIKAN

MAKALAH

KONSEP DASAR ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN PENDIDIKAN

A. Latar Belakang

Administrasi sebagai suatu kegiatan bersama terdapat dimana-mana selama ada manusia yang
hidup dan bekerjasama dalam kelompok. Jika kita melihat sebuah pabrik bekerja menghasilkan
semacam benda sebagai produknya, maka di situ kita melihat ada Administrasi. Jika kita melihat
suatu lembaga yang melatih dan memberikan suatu pelajaran yang akhirnya mereka mendapat
sertifikat dari proses pendidikan itu,maka disitu ada Administrasi pendidikan. Jika kita melihat
suatu lembaga yang mempunyai suatu organisasi yang tersusun baik ataupun terencana, maka di
situ kita melihat ada sebuah Manajemen.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah definisi administrasi dan manajemen pendidikan?

2. Seperti apakah konsep dasar administrasi dan manajemen pendidikan?

3. Apa saja ruang lingkup administrasi pendidikan?

4. Bagaimanakah tujuan dan fungsi administrasi dan manajemen pendidikan?

5. Bagaimanakah konsep-konsep baru administrasi pendidikan?

C. Tujuan

1. Mengetahui pengertian administrasi dan manajemen pendidikan

2. Mengenal konsep dasar administrasi dan manajemen pendidikan

3. Mengetahui ruang lingkup administrasi pendidikan

4. Memahami tujuan dan fungsi administrasi dan manajemen pendidikan

5. Memahami konsep-konsep baru administrasi pendidikan


BAB II

PEMBAHASAN

A. ADMINISTRASI PENDIDIKAN

1. Pengertian Administrasi

Menurut asal katanya, administrasi berasal dari bahasa latin ad+ministrare yang berarti
melayani, membantu, dan memenuhi. Dari perkataan itu terbentuk kata benda administration dan
kata sifatadministrativus yang kemudian masuk ke dalam bahasa inggris administrasion.
Perkataan itu selanjutnya diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi administrasi.[1]

a. Administrasi dalam arti sempit

Dalam pengertian ini, administrasi diambil dari istilah dalam bahasa Belanda administratie yang
berarti setiap penyusunan keterangan-keterangan secara sistematis dan pencatatannya secara
tertulis dengan maksud untuk memperoleh suatu ikhtisar mengenai keterangan-keterangan itu
dalam keseluruhannya dan dalam hubungannya satu sama lain.[2]

b. Administrasi dalam arti luas

 Administrasi adalah keseluruhan proses kerja sama antara dua orang atau lebih yang
didasarkan asas tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.[3]

 Administrasi adalah segenap proses penyelenggaraan dalam setiap usaha kerja sama
sekelompok manusia untuk mencapai tujuan tertentu.[4]

 Administrasi adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengendalikan suatu usaha (pemerintah)
agar tujuan tercapai.[5]

Dengan memahami pengertian administrasi secara luas diharapkan terdapat keluasan wawasan
pemahaman terhadap istilah administrasi. Administrasi bukan hanya pekerjaan tulis menulis di
belakang meja, akan tetapi mencakup pengaturan manusia dan non manusia (waktu, tempat,
sarana, dan prasarana).

Charles A. Beard, seorang historikus politik terkenal dalam salah satu karyanya yang dikutif oleh
Albert Lepawsky dalam buku Administration menyatakan bahwa : “Tidak ada satu hal untuk
abad modern sekarang ini yang lebih penting dari administrasi. Kelangsungan hidup
pemerintahan yang beradab dan bahkan kelangsungan hidup peradaban itu sendiri akan sangat
bergantung atas kemampuan kita untuk membina dan mengembangkan suatu filsafat administrasi
yang mampu memecahkan masalah-masalah modern.[6]
Pendapat di atas menekankan pentingnya administrasi dalam abad modern ini. Bahkan, tegak
rubuhnya suatu Negara, maju mundurnya peradaban manusia serta timbul tenggelamnya bangsa-
bangsa di dunia tidak dikarenakan perang nuklir atau malapetaka, akan tetapi tergantung pada
baik buruknya administrasi yang dimiliki.[7]

Pertimbangan rasional yang diambil adalah ada suatu kerja sama untuk mencapai tujuan tertentu
namun dikerjakan tidak teratur, belum ada administrasi. Demikian pula usaha kerja sama secara
teratur tanpa adanya tujuan pun belum dapat dikatakan ada administrasi. Jadi syarat atau prinsip
adanya administrasi adalah : (1) adanya kegiatan kerja sama yang dilakukan sekelompok orang,
(2) adanya penataan atau pengaturan dalam kerja sama, (3) adanya tujuan yang akan dicapai dari
kegiatan kerja sama.

Adapun tujuan administrasi adalah untuk mendayagunakan segala tenaga, sarana, dan dana
secara optimal, teratur, relevan, efektif, dan efisien untuk mencapai tujuan tertentu.

2. Konsep Dasar Administrasi Pendidikan

a. Pengertian Administrasi Pendidikan

Administrasi pendidikan oleh para ahli diartikan dalam dua pengertian, yaitu sebagai ilmu dan
sebagai proses. Pengertian administrasi pendidikan sebagai suatu ilmu mengandung pengertian
bahwa Administrasi pendidikan adalah ilmu yang mempelajari penataan sumber daya yaitu
manusia, kurikulum atau sumber belajar dan fasilitas untuk mencapai tujuan pendidikan secara
optimal dan penciptaan suasana yang baik bagi manusia yang disepakati.[8]

Administrasi pendidikan pada dasarnya adalah suatu media untuk mencapai tujuan pendidikan
secara produktif yaitu efektif dan efisien. Efektif tidaknya kegiatan administrasi dapat dilihat
pada (1) masukan yang merata, (2) keluaran yang banyak dan bermutu tinggi, (3) ilmu dan
keluaran yang gayut dengan kebutuhan masyarakat yang sedang membangun, dan (4)
pendapatan tamatan atau luaran yang memadai. Sedangkan efisiensi dapat dilihat pada (1)
kegairahan atau motivasi belajar yang tinggi, (2) semangat bekerja yang besar, (3) kepercayaan
berbagai pihak, dan (4) pembiayaan, waktu dan tenaga yang sekecil mungkin tetapi hasil yang
besar.

3. Tujuan Administrasi Pendidikan

Tujuan administrasi pendidikan pendidikan pada hakikatnya merupakan alat untuk mencapai
tujuan optimal pendidikan. Karena sekolah merupakan sub sistem dari sistem pendidikan
nasional, maka tujuan administrasi pendidikan yang dilaksanakan di sekolah mempunyai tiga
macam jangkauan, yaitu : tujuan jangka pendek, tujuan jangka menengah, dan tujuan jangka
panjang.

a. Tujuan Jangka Pendek


Pada hakikatnya tujuan jangka pendek administrasi pendidikan di sekolah adalah agar tersusun
dan terlaksana suatu sistem pengelolaan komponen instrumental proses pendidikan, yang terdiri
dari komponen siswa, pegawai, guru, prasarana, sarana, organisasi, pembiayaan, kurikulum, tata
laksana dan hubungan masyarakat guna menjamin terlaksananya proses pendidikan di sekolah
yang relevan, efektif dan efisien yang menunjang tercapainya tujuan pendidikan di sekolah yang
bersangkutan.

b. Tujuan Jangka Menengah

Agar tujuan jangka pendek dilakukan itu tidak salah arah, perlu berorientasi kepada tujuan
jangka menengah, yaitu tujuan institusional setiap jenis dan jenjang program pendidikan di
sekolah. Jadi, tujuan jangka pendek harus disesuaikan dengan tujuan institusional. Tujuan
institusional pendidikan untuk semua tingkat dan jenis sekolah telah dibakukan oleh pemerintah.

c. Tujuan Jangka Panjang

Semua tujuan jangka menengah yang akan dicapai harus mendukung tercapainya tujuan
pendidikan yang lebih luas, yaitu tujuan nasional. Karena itu, kegiatan administrasi pendidikan
di sekolah dalam jangka panjang hendaknya akan mendukung tercapainya tujuan pendidikan
nasional.

Apabila dikaitkan dengan pengertian administrasi pendidikan, tujuan administrasi pendidikan


adalah agar segala usaha kerja sama dalam mendayagunakan berbagai sumber daya (manusia dan
non manusia) dapat berjalan secara teratur, efektif, efisien, dan produktif dalam mencapai tujuan
pendidikan.

4. Fungsi Administrasi Pendidikan

a. Fungsi Administrasi Pendidikan

Pada dasarnya administrasi berfungsi untuk menentukan tujuan organisasi dan merumuskan
kebijaksanaan umum. Sedangkan manajemen berfungsi untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan
yang perlu dilaksanakan dalam rangka pencapaian tujuan dalam batas-batas kebijaksanaan umum
yang telah dirumuskan.

Dalam proses pelaksanaannya, administrasi dan manajemen mempunyai tugas-tugas tertentu


yang harus dilaksanakan. Tugas-tugas itulah yang disebut/ diartikan sebagai fungsi-fungsi
administrasi dan manajemen.

Di bawah ini akan dikemukakan pendapat para ahli tentang fungsi administrasi :

“George R Terry mengemukakan empat fungsi yang terkenal dengan akronim POAC, yaitu
:Planning (perencanaan), Organizing (pengorganisasian), Actuating (penggerakan),
dan Controlling(pengawasan). Henry Fayol menegemukakan lima fungsi, yaitu : Planning
(perencanaan), Organizing (pengorganisasian), Commanding (pemberian komando),
Coordinating (pengoordinasian), dan Controlling (pengawasan). Luther M.
Gullick mengemukakan tujuah fungsi yang terkenal dengan akronim POSDCORB, yaitu:
Planning (perencanaan), Organizing (pengorganisasian), Staffing (pengadaan tenaga kerja),
Directing (pemberian bimbingan), Coordnating (pengkoordinasian), Reporting (pelaporan), dan
Budgeting (penganggaran). Harold Koontz dan O’Donnelmenegmukakan lima fungsi yaitu :
Planning (perencanaan), Organizing (pengorganisasian), Staffing (pengadaan tenaga kerja),
Directing (pemberian bimbingan), dan Controlling (pengawasan). MenurutJohn F. Mee terdapat
empat fungsi yaitu Planning (perencanaan), Organizing (pengorganisasian), Motivating
(pemberian motivasi), dan Controlling (pengawasan). Sementara itu, S.P. Siagian membagi
kedalam lima fungsi, yaitu : Perencanaan, Pengorganisasian, Pemberian motivasi, Pengawasan,
dan Penilaian.[9]

Sejalan dengan uraian diatas, administrasi pendidikan mempunyai fungsi yang integral dalam
proses pendidikan, terutama dalam pengelolaan pelaksanaan proses belajar mengajar di sekolah.
Dengan demikian, fungsi administrasi pendidikan di sekolah meliputi :

1) Fungsi perencanaan yang mencakup berbagai kegiatan seperti menentukan kebutuhan,


diikuti dengan penentuan trategi pencapaian tujuan dan kemudian penentuan program guna
melaksanakan strategi pencapaian tujuan tersebut.

2) Fungsi organisasi yang meliputi pengelolaan personil, sarana prasarana, distribusi


tugas,struktur, yang berwujud sebagai suatu badan yang integral.

3) Fungsi motivasi yang terutama meningkatkan efisiensi proses dan efektivitas hasil kerja.
Fungsi tersebut timbul antara lain karena adanya penentuan dan distribusi tugas, tanggung jawab,
dan kewenangan yang sesungguhnya bermuara pada relevansi, efektivitas, dan efisiensi hasil
kerja yang hendak dicapai.

4) Fungsi pengawasan, meliputi pengamatan proses pengelolaan secara menyeluruh sehingga


tercapailah hasil sesuai dengan apa yang telah direncanakan. Hal ini akan berguna untuk
mencegah terjadinya penyimpangan, membimbing dalam rangka peningkatan kemampuan kerja,
memperoleh umpan balik, dan untuk mengukur sampai berapa jauh tujuan telah tercapai.

5. Ruang Lingkup Administrasi Pendidikan

Administrasi pendidikan tidak saja menyangkut penataan pendidikan formal (sekolah dan
perguruan tinggi) melainkan juga pendidikan non formal atau pendidikan luar sekolah seperti
kursus-kursus, latihan keterampilan, dan sebagainya. Hal ini bila ditinjau dari segi institusional
organisatoris.

Secara umum ruang lingkup administrasi pendidikan meliputi :

a. Administrasi Organisasi
Hal ini merupakan kegiatan administrasi yang berhubungan dengan bagian-bagian yang ada
dalam organisasi pendidikan serta kemungkinan hubungan yang dapat terjadi antara satu bagian
dengan bagian yang lain baik secara vertical maupun horizontal, struktur organisasi, pembagian
tugas, dan lainnya.

b. Administrasi Kurikulum

Hal ini berhubungan dengan kegiatan administrasi pendidikan yang meliputi perencanaan
kurikulum, metode/cara penyampaian, sistem yang dipergunakan, penyusunan kalender
akademik, sampai kepada evaluasi pelaksanaan kurikulum di lapangan.

c. Administrasi Kepegawaian

Kegiatan ini meliputi pengadministrasian yang berkaitan dengan upaya perencanaan, pengadaan,
pembinaan sampai kepada pendayagunaan pegawai, baik edukatif (seperti guru) maupun
pegawai non edukatif (pegawai tata usaha, pegawai perpustakaan, dll).

d. Administrasi Peserta Didik/Siswa

Administrasi kesiswaan adalah semua kegiatan administrasi pendidikan yang dilakukan


berhubungan dengan para calon siswa, siswa, dan alumni, seperti mengatur penerimaan siswa
baru, pengelompokkan menurut jurusan, program bimbingan dan penyuluhan, masalah
kehadiran, kemajuan akademik, kegiatan ekstra kurikuler, dan lain-lain.

e. Administrasi Sarana dan Prasarana

Kegiatan administrasi pendidikan yang dilakukan sehubungan dengan semua sarana dan
prasarana yang langsung atau tidak langsung menunjang proses pendidikan dalam rangka
mencapai tujuan pendidikan, seperti : pengaturan tata letak bangunan, alat-alat sekolah, dan lain-
lain.

f. Adminsitrasi Tata Usaha

Administrasi ketatausahaan merupakan kegiatan administrasi pendidikan yang mengelola


pencatatan, pengumpulan, dan penyimpanan data dan dokumen yang dapat dipergunakan untuk
membantu pimpinan dalam pengambilan keputusan, urusan surat menyurat serta laporan –
laporan mengenai kegiatan sekolah.

g. Administrasi Pembiayaan

Administrasi pembiayaan adalah administrasi pendidikan yang berhubungan dengan pengelolaan


pembiayaan pendidikan mulai dari tingkat perencanaan sampai pada pengukuran efisiensi biaya
dalam proses pendidikan. Hal ini berhubungan dengan administrasi uang SPP, DPP, Sumber-
sumber keuangan lainnya, alokasi pembiayaan dan pertanggung jawaban penggunaannya.
h. Administrasi Tata Hubungan Masyarakat

Administrasi tata hubungan dengan masyarakat ialah kegiatan administrasi pendidikan yang
mengelola hubungan masyarakat dengan sekolah. Masyarakat itu bisa perseorangan atau orang
tua siswa atau organisasi/lembaga lain yang dianggap mendukung pencapaian tujuan proses
pendidikan secara keseluruhan, seperti BP3 (Badan Pembantu Penyelenggaraan Pendidikan),
IKOMAH (Ikatan Orang Tua Mahasiswa), Majlis Ulama, GUPPI, dan lain-lain.

Apabila ditinjau dari tingkat pelaksanaannya, kegiatan administrasi pendidikan di Indonesia


dapat dibedakan menjadi tiga tingkat, yaitu tingkat nasional, regional, dan lokal.

1) Tingkat Nasional

Pada tingkat nasional kegiatan administrasi pendidikan dilakukan oleh departemen beserta unit
kerjanya (tingkat pusat). Kegiatan administrasi pendidikan pada tingkat nasional terutama berupa
perumusan kebijaksanaan umum dalam bidang pelaksanaan dan teknis, pemberian bimbingan
dan pengawasan terhadap kebijaksanaan tersebut. Hal ini sesuai dengan keputusan Presiden
Republik Indonesia Nomor 44 tahun 1974 tentang Pokok-pokok Organisasi Departemen.
Departemen yang mengurus bidang pendidikan dalam berbagai jenjang kelembagaan yaitu
Departemen Pendidikan Nasional dan Departemen Agama.

2) Tingkat Regional

Kegiatan administrasi pendidikan pada tingkat regional dilaksanakan pada Kantor Dinas
Pendidikan Nasional Propinsi, Kantor Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten/Kota, Kantor Dinas
Pendidikan Nasional Kecamatan, dan Koordinator Perguruan Tinggi Swasta. Demikian pula
pada Departemen Agama dilaksanakan pada tingkat Kanwil Departemen Agama Propinsi,
Kantor Departemen Agama Kabupaten/Kota, Kantor Urusan Agama Kecamatan, dan
Koordinator Perguruan Tinggi Agama Islam Swasta.

3) Tingkat Lokal

Pelaksanaan administrasi pendidikan ditingkat lokal adalah kegiatan administrasi pendidikan


yang dilaksanakan di lembaga pendidikan yang secara langsung melakukan proses pendidikan
terhadap peserta didik, seperti Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah, Sekolah Lanjutan Tingkat
Pertama/Madrasah Tsanawiyah, Sekolah Menengah Umum/Madrasah Aliyah, PTN/PTS dan
PTAIN/PTAIS, dan sebagainya.

6. Konsep – konsep Baru Administrasi Pendidikan

Pemahaman terhadap apa yang sedang berkembang dalam dunia administrasi pendidikan amat
penting untuk meluaskan wawasan dan memantapkan visi yang ada dan diperlukan. Konsep-
konsep yang perlu diketahui yaitu :

a. Administrasi pendidikan sebagai suatu proses sistem perilaku


Konsep ini mengandung arti bahwa dalam penyelenggaraan pendidikan terjadi suatu proses
interaksi manusia dalam sistem yang terarah dan terkoordinasi dalam mencapai tujuan.

b. Learning merupakan sasaran pokok

Konsep ini mengandung arti bahwa faktor-faktor lain hanyalah merupakan sasaran antara untuk
membantu peserta didik untuk meningkatkan proses belajarnya.

c. Kepengawasan adalah usaha kerja sama yang sistemik dan terkoordinasi secara terarah
dan terpadu

Konsep ini mengandung arti bahwa keberhasilan kepengawasan bukanlah terletak pada efektif
pengawasan dalam menjalankan tugasnya, seperti keyakinan pada konsep kepengawasan
tradisional, tetapi terletak sejauh manakah kerja sama antara berbagai unsur yang terlibat.

d. Komunikasi terbuka antar berbagai unsur yang terlibat

Komunikasi adalah urat nadi kegiatan administrasi pendidikan. Bilamana jalur komunikasi ini
tertutup atau ada yang menghambat, akan terdapat ketidaklancaran aktivitas administrasi.

e. Penggunaan gaya kepemimpinan yang tepat

Kepemimpinan itu akan efektif apabila menggunakan style yang tepat. Style ini bersumber pada
berbagai teori kepemimpinan yang telah lama dikembangkan.

f. Adanya fleksibilitas organisasi yang memungkinkan penyesuaian yang dapat dilakukan


sehingga terjadi kesempatan untuk tumbuh dan berkembang.

g. Penghargaan terhadap usaha dan aktivitas kreatif sesuai dengan hakikat manusia yang
diekspresikan dalam pelaksanaan program pendidikan.

Hari R. Douglas menyarankan beberapa prinsip lain tentang administrasi, yaitu :

1) Priority of objectives over machinery and personal consideration (memprioritaskan tujuan


diatas pertimbangan-pertimbangan pribadi dan mekanisme organisasi).

2) Coordination of authority and responsibility (koordinasi tentang wewenang dan tanggung


jawab ).

3) Adaptation of responsibility to the character of the personal (penyusunan tanggung jawab


yang diberikan terhadap karakter personal).

4) Recognition of the human psychological factors ( pengakuan terhadap faktor-faktor


psikologis manusia).
5) Relativity of values (relativitas nilai-nilai).[10] Dalam pelaksanaan kegiatan administrasi,
nilai-nilai yang ada pada suatu prinsip tergantung atau ada hubungannya dengan nilai-nilai yang
ada pada prinsip lain. Karena itu tidak dibenarkan adanya suatu keputusan yang mempunyai
akibat konflik antara prinsip yang satu dengan prinsip yang lain. Disamping itu untuk
mengkompromikan antara prinsip yang satu dengan prinsip yang lain hendaknya mengutamakan
tujuan umum.

B. MANAJEMEN

1. Pengertian Manajemen

Kata Manajemen berasal dari bahasa Prancis kuno ménagement, yang artinya seni,
melaksanakan dan mengatur. Menurut Mary Parker Follet, manajemen sebagai seni
menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur
dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi. Menurut Ricky W. Griffin,
manajemen adalah sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan
pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran secara efektif dan efesien.

Secara umum Manajemen adalah ilmu dan seni perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan
pengawasan terhadap usaha-usaha para anggota organisasi dan pengguna sumber daya organisasi
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.

2. Pengertian Mananjemen Pendidikan

Pengertian Manajemen Pedidikan menurut para ahli:

Manajemen Pendidikan menurut Made Pidarta, (1988:4). Manajemen Pendidikan diartikan


sebagai aktivitas memadukan sumber-sumber pendidikan agar terpusat dalam usaha mencapai
tujuan pendidikan yang telah ditentukan sebelumnya.

Manajemen Pendidikan menurut Soebagio Atmodiwirio. (2000:23). Manajemen pendidikan


dapat didefinisikan sebagi proses perencanaan, pengorganisasian, memimpin, mengendalikan
tenaga pendidikan, sumber daya pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan.

Berdasarkan pengertian manajemen pendidikan dari para ahli, dapat disimpulkan bahwa
Manajemen Pendidikan adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan
pengawasan serta penilaian usaha pendidikan agar mencapai tujuan pendidikan yang telah
ditetapkan.

3. Konsep Dasar Manajemen Pendidikan

a. Manajemen sebagai Ilmu

Manajemen telah dipelajarai lama dan telah dikaji, diorganisasikan menjadi suatu rangkaian
teori. Manajemen memerlukan disiplin-disiplin ilmu pengetahuan lain dalam penerapannya
untuk mencapai tujuan. Manajemen dalam upaya mencapai tujuannya berdasarkan kaidah
ilmiah dan sistematis.

b. Manajemen sebagai Seni

Diartikan bahwa manajer dalam mencapai tujuan banyak dipengaruhi oleh keterampilan-
keterampilan pribadi, bakat dan karakternya.

c. Manajemen sebagai Proses

Manajemen sebagai proses karena dalam mencapai tujuan menggunakan serangkaian kegiatan
yang tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya. Manajemen sebagai proses lebih
diarahkan pada proses mengelola dan mengatur pelaksanaan suatu pekerjaan, atau serangkain
aktivitas dalam rangka mencapai tujuan.

d. Manajemen sebagai Profesi

Manajemen sebagai profesi penekankan pada kegiatan yang dilakukan sekelompok orang
dengan menggunakan keahlian-keahlian tertentu. Keahlian-keahlian tersebut diperoleh karena
telah memenuhi syarat atau standart tertentu dan diakui oleh masyarakat. Dengan keahlian
tersebut seseorang dapat memperoleh suatu status.

4. Fungsi Manajemen Pendidikan

Fungsi manajemen meliputi :

a. Perencanaan (Planning)

Proses mendefinisikan tujuan organisasi, membuat strategi untuk mencapai tujuan, dan
mengembangkan rencana aktivitas kerja organisasi. Perencanaan merupakan proses terpenting
dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan fungsi-fungsi lain tak akan dapat
berjalan.

b. Pengorganisasian (Organizing)

Proses yang menyangkut bagaimana strategi dan taktik yang telah dirumuskan dalam
perencanaan didesain dalam sebuah struktur organisasi yang tepat dan tangguh, sistem dan
lingkungan organisasi yang kondusif, dan dapat memastikan bahwa semua pihak dalam
organisasi dapat bekerja secara efektif dan efisien guna pencapaian tujuan organisasi.

c. Pengarahan (Actuating/Directing)
Proses implementasi program agar dapat dijalankan oleh seluruh pihak dalam organisasi
serta proses memotivasi agar semua pihak tersebut dapat menjalankan tanggung jawabnya
dengan penuh kesadaran dan produktifitas yang tinggi.

d. Pengawasan (Controlling)

Proses yang dilakukan untuk memastikan seluruh rangkaian kegiatan yang telah direncanakan,
diorganisasikan dan diimplementasikan dapat berjalan sesuai dengan target yang diharapkan
sekalipun berbagai perubahan terjadi dalam lingkungan dunia bisnis yang dihadapi.
BAB III

PENUTUP

Administrasi pendidikan adalah suatu media untuk mencapai tujuan pendidikan secara produktif
yaitu efektif dan efisien dengan mendayagunakan segala tenaga, sarana, dan dana secara optimal,
teratur, dan relevan

Manajemen Pendidikan adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan


pengawasan serta penilaian usaha pendidikan agar mencapai tujuan pendidikan yang telah
ditetapkan.
DAFTAR PUSTAKA

Afifuddin, dkk. 2005. Administrasi Pendidikan. Bandung: CV. Insan Mandiri

Burhanuddin, Yusak. 2005. Administrasi Pendidikan.Bandung: Pustaka Setia

DAFTAR LAMAN

http://armoz31.blogspot.com/2013/09/pengertian-konsep-dasar-dan-fungsi.html

http://ernaerlina1.blogspot.com/2014/01/makalah-administrasi-pendidikan.html

[1] Hadari Nawawi, Administrasi Pendidikan, (Jakarta: Gunung Agung, 1981), hlm. 5

[2] Hendiyat Soetopo dan Wasty Soemanto, Pengantar Operasional Administrasi Pendidikan, (Surabaya:
Usaha Nasional. 1982). Hlm. 16.

[3] Sondang P. Siagian, op.cit hlm. 3

[4] The Liang Gie, Unsur-unsur Administrasi: Suatu Kumpulan Karangan, (Jogyakarta. Karya Kencana,
1986), hlm. 30.

[5] J Wayong, 1961 : 22.

[6] Sondang P.Siagian. Analisa serta Perumusan Kebijaksanaan dan Strategi Organisasi. (Jakarta: Gunung
Agung, 1986), hlm. 1.

[7] Ibid.

[8] Engkoswara, Dasar-dasar Administrasi Pendidikan, (Jakarta: Proyek Pengembangan LPTK. 1987). Hlm
42.

[9] Sondang P. Siagian. Op.Cit., hlm. 105.

[10] Mohammad Fakry Gaffar, Perencanaan Pendidikan: Teori dan Metodologi. (Jakarta: Proyek
Pengembangan LPTK. 1987).

Anda mungkin juga menyukai