Anda di halaman 1dari 32

ADMINISTRASI

PENDIDIKAN
Administrasi Pendidikan terdiri dari kata : Administrasi dan Pendidikan.
A. Administrasi berasal dari kata “Ad” yang berarti : ke atau kepada.
Dan kata “Ministrare” yang berarti : melayani, membantu atau mengarahkan.

Pengertian Administrasi :
1. Administrasi adalah Upaya mencapai tujuan secara efektif dan efisien dengan
memanfaatkan orang-orang dalam suatu pola kerjasama.
2. Sondang P. Siagian;
Administrasi adalah keseluruhan proes kerjasama antara dua org atau lebih yang
didasarkan atas rasionalitas tertentu, untuk mencapai tujuan yg telah ditetukan
sebelumnya.
3. Ars. The Liang Gie;
Administrasi adalah segenap rangkaian kegiatan penataan terhadap pekerjaan
pokok yg dilaksanakan oleh sekelompok orang dalam bekerja sama untuk
mencapai tujuan tertentu.
4. Suhari Trisna;
Adminitrasi adalah keseluruhan proses penyelenggaraan dalam usaha kerja
sama dua orang atau lebih dengan secara rasional untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan sebelumnya secara efisien.
5. Dep. Pendidikan dan Kebudayaan RI;
Administrasi ialah usaha bersama untuk mendayagunakan semua sumber
(Personel maupun material) secara efektif dan efisien guna untuk mencapai
tujuan yang telah ditentukan.
• Perlu diketahui, bahwa rumusan-rumusan tersebut tdk dapat dipisahkan satu
dengan yang lain, melainkan saling berhubungan dan saling melengkapi.
Hanya saja tekanan dari masing-masing rumusan itu berbeda-beda.
• Ada yang menekankan pada: cara bekerja dengan orang-orang dalam usaha
mencapai tujuan. Ada pula yg menekankan pada: Pelaksanaan Pimpinan. Dan
ada lagi yg lebih luas yaitu mencakup semua kegiatan yg ditujukan kearah
tercapainya tujuan Pendidikan.
• Kebanyakan para Ahli menyatakan bahwa Administrasi sama dengan Manajemen, namun banyak juga yg
menyatakan berbeda.
• Prof. Dr. H. Engkoswara, M. Ed dan Dr. Hj. Aan Komariah, M. Pd ; menyetakan bahwa di Indonesia istilah
manajemen dan administrasi memiliki pengertian sendiri-sendiri dan pemahaman nya ada pada tiga posisi
yaitu :
1. Administrasi lebih luas dari manajemen;
- Administrasi sebagai suatu aktivitas strategik melalui pembuatan kebijakan dan merupuakan suatu
keseluruhan proses kerjasama, sedangkan manajemen merupakan aktivitas melaksanakan kebijakan
yang bekerja langsung dengan orang-orang untuk merealisasikan kebijakan.
- Administrasi dalam arti yang luas mencakup organisasi dan manajemen. Bahkan ada yang
menyetakan bahwa terdapat tiga komponen administrasi yaitu : Manajemen, organisasi, dan kegiatan-
kegiatan oprasi.
2. Administrasi lebih sempit dari manajemen;
- Karena mempersepsikan administrasi seperti dalam pemakaian istilah peninggalan Belanda yang
pengertiannya sempit terbatas pada kegiatan ketat usahaan, korespondensi, kearsipan dan
sejenisnya sehingga manajemen yang berada pada posisi mengatur, memberdayakan,
mengendalikan orang menjadi lebih diposisikan di banding administrasi.
3. Administrasi dan manajemen adalah sama, sejajar;
- Biasanya bila adm /manaj. diterapkan pemakaian istilahnya utk organ tk middle sd. Lower.
B. Pengertian Pendidikan.
Pendidikan adalah suatu proses pengaruh mempengaruhi antara peserta
didik dengan pendidik dalam berbagai situasi pendidikan untuk
mencapai tujuan pendidikan.
Manusia terdidiklah yang mampu membangun dirinya, menolong orang
yang mendapat kesulitan, mengurangi kemiskinan, mengatasi resesi
ekonomi, mencegah korupsi, menciptakan suasana hidup tentram,
damai dan adil sejahtera lahir dan batin didunia dan akhirat.
Pendidikan bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia beriman dan bertaqwa kepada tuhan YME, berahlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara
yang demokratis serta bertanggung jawab.
Agar fungsi dan tujuan dapat tercapai, maka pendidikan harus di
“Administrasikan” artinya dikelola sesuai dengan ilmu administrasi.
C. Pengertian Administrasi Pendidikan :
1. Hadari Nawai :
Administrasi Pendidikan, adalah rangkayan kegiatan atau keseluruhan proses
pengendalian usaha kerja sama sekelompok orang untuk mencapai tujuan
pendidikan, secara berencana dan sistimatis yang diselenggarakan di
lingkungan tertentu, terutama lembaga pendidikan formal.
2. M. Ngalim Purwanto :
Administrasi Pendidikan adalah : Segenap proses pengarahan dan
pengintegrasian segala sesuatu baik personel, spiritual dan material yang
bersangkut paut dengan pencapaian tujuan pendidikan.
3. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI :
Administrasi pendidikan adalah : Suatu proses keseluruhan, kegiatan bersama
dalam bidang pendidikan yang meliputi Perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, pengkoordinasian, pengawasan, penbiayaan dan pelaporan
dengan menggunakan fasilitas yg tersedia (Personel, material, spiritual) untuk
mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efisien.
4. Administrasi Pendidikan adalah : suatu cara bekerja dengan orang-orang, dalam
rangka usaha mencapai tujuan pendidikan yang efektif, yang berarti
mendatangkan hasil yang baik dan tepat, sesuai dengan tujuan pendidikan yang
telah ditentukan.
5. Administrasi Pendidikan adalah : Semua kegiatan sekolah dari yang meliputi
usaha-usaha besar seperti perumusan polis, pengarahan usaha koordinasi,
konsultasi, korespondensi, kontrol dan seterusnya, sampai kepada usaha-usaha
kecil dan sederhana seperti menjaga sekolah, menyapu halaman dsb. (HM.
Daryanto : 9).
Melihat rumusan-rumusan tersebut diatas, jelaslah bahwa Administrasi
pendidikan meliputi berbagai aspek dan kegiatan yang kesemuanya di tujukan untuk
mencapai tujuan pendidikan yang dicita-citakan.
Dari masing-masing rumusan tersebut, ada yang menekankan pada: carabekerja
dengan orang-orang dalam usaha mencapai tujuan pendidikan. Ada pula yang
menekankan pada : Pelaksanaan pimpinan. Dan ada lagi yang tekanannya lebih luas,
yaitu mencakup semua kegiatan sekolah yang ditujukan kearah tercapai nya tujuan
pendidikan.
• Tujuan Administrasi Pendidikan.
- Scara umum Tujuan administrasi pendidikan itu sesuai dengan tingkat
pendidikan (sekolah) masing-masing. Misalnya tujuan pendidikan pada
Sekolah Dasar, berbeda dengan tujuan pendidikan pada Sekolah Menengah
dan tujuan pendidikan pada Sekolah Kejuruan.
- Tujuan Administrasi Pendidikan disekolah adalah mempersiapkan situasi
disekolah, agar pendidikan dan pengajaran berlangsung baik, sehingga
tercapai tujuan khusus sekolah tersebut, yaitu :
“Agar supaya anak tamatan suatu sekolah memiliki pengetahuan dan
pengertian dasar mengenai hak dan kewajiban sebagai manusia Pancasila,
memiliki suatu keterampilan atau kecakapan khusus, yang merupakan bekal
untuk hidupnya dalam masyarakat, serta memiliki ilmu pengetahuan dan
ketrampilan yang kokoh untuk melanjutkan pendidikan nya kesekolah yang
lebih tinggi”.
• Fungsi Administrasi Pendidikan
1. Perencanaan (Planning).
perencanaan (Planning) merupakan salah saatu syarat mutlak bagi
setiap kegiatan administrasi. Tanpa perencanaan, pelaksanaan suatu
kegiatan akan mengalami kesulitan dan bahkan kegagalan dalam mencapai
tujuan yang di inginkan
Perencanaan (Planning) adalah aktifitas memikirkan dan memilih
rangkaian tindakan – tindakan yang tertuju pada tercapainya maksud dan
tujuan pendidikan.
2. Pengorganisasian (Organizing).
pengorganisasian / organisasi adalah, aktifitas – aktifitas menyusun dan
membentuk hubungan – hubungan sedemikian, sehingga terwujudlah
kesatuan usaha dalam mencapai maksud dan tujuan pendidikan.
Pengorganisasian sebagai fungsi Administrasi Pendidikan menjadi tugas utama
bagi pemimpin pendidikan termasuk kepala sekolah.
Yang perlu diperhatikan dalam pengorganisasian antara lain ialah bahwa
pembagian tugas, wewenang, dan tenggung jawab hendaknya disesuaikan
dengan pengalaman , bakat, minat, pengetahun, dan kepribadian masing-masing
orang yang menjalankan tugas tersebut.
3. Pengkoordinasian (Koordinating).
Koordinasi adalah aktifitas membawa orang-orang, materil, pikiran-pikiran tehnik-
tehnik, dan tujuan-tujuan, kedalam hubungan yang harmonis dan produktif
dalam mencapai suatu tujuan.
Adanya bermacam-macam tugas / pekerjaan yang dilakukan oleh banyak orang,
memerlukan adanya koordinasi dari seorang pemimpin, adanya koordinasi yang
baik dapat menghindarkan kemungkinan terjadinya persaingan yang tidak sehat
dan atau kesimpangsiuran dalam tindakan, atau dalam pelaksanaan tugas /
pekerjaan.
4. Pengkomunikasian
Komunikasi dalam setiap bentuknya adalah suatu proses yang hendak
mempengaruhi sikap dan perbuatan orang-orang dalam strutur organisasi.
Menurut sifatnya, komunikasi ada dua macam : Komunikasi bebas dan Komunikasi
terbatas.
Komunikasi bebas, setiap anggota dapat berkomunikasi dengan setiap anggota
yang lain. Sedangkan komunikasi terbatas setiap anggota hanya dapat
berhubungan dengan beberapa anggota tertentu saja.
Jika kita simpulkan : Komunikasi dalam setiap bentuknya adalah suatu proses yang
hendak mempengaruhi sikap dan perbuatan orang-orang dalam struktur
organisasi.
5. Supervisi.
Setiap pelaksanaan program pendidikan memerlukan adanya pengawasan atau
supervisi. Pengawasan bertanggung jawab tentang efektifitas dari program itu. Oleh
karena itu, supervisi haruslah meneliti ada atau tidaknya kondisi-kondisi yang akan
memungkinkan tercapainya tujuan pendidikan
6. Evaluasi.
Evaluasi sebagai fungsi administrasi pendidikan adalah aktifitas untuk
meneliti dan mengetahui sampai dimana pelaksanaan yang dilakukan
dalam proses keseluruhan organisasi mencapai hasil sesuai dengan
rencana atau program yang telah ditetapkan dalam rangka pencapaian
tujuan pendidikan. Atau
Evaluasi sebagai fungsi administrasi pendidikan adalah aktifitas-aktifitas
untuk menentukan sampai dimana hasil dan tujuan-tujuan penidikan itu
telah tercapai.
Setiap kegiatan, baik yang dilakukan oleh unsur pimpinan maupun oleh
bawahan, memerlukan adanya evaluasi. Dengan pengetahuan kesalahan
atau kekurangan serta kemacetan yang diperoleh dari tindakan evaluasi
itu selanjutnya dapat diusahakan bagaimana cara-cara memperbaiki nya.
• Ruang Lingkup Administrasi Pendidikan.
Bidang-bidang yang tercakup dalam administrasi pendidikan adalah sangat
banyak dan luas. Tetapi yang sangat penting dan perlu diketahui oleh para
kepala sekolah dan guru-guru pada umum nya adalah sebagai berikut :
A. Bidang Tata Usaha.
1. Organisasi dan struktur pegawai Tata Usaha.
2. Anggaran belanja keuangan sekolah. (Sek. Umum & Sek. Agama beda)
3. Masalah kepegawaian dan personalia sekolah.
4. Keuangan dan pembukuannya.
5. Korespondensi / surat menyurat.
6. Masalah pengangkatan, pemindahan, penempatan, laporan, pengisian
buku Induk, raport dan sebagainya.
B. Bidang personalia murid meliputi :
1. Organisasi murid.
2. Masalah kesehatan murid.
3. Masalah kesejahteraan murid.
4. Evaluasi kemajuan murid.
5. Bimbingan dan penyuluhan bagi murid / Bimbingan Konsling.

C. Bidang Personalia Guru meliputi :


1. Pengangkatan dan penempatan tenaga guru.
2. Organisasi personel guru.
3. Masalah kepegawaian.
4. Masalah kondite dan evaluasi kemajuan guru.
5. Refreshing dan upgreding guru-guru.
D. Bidang Pengawasan (Supervisi) meliputi
1. Usaha membangkitkan semangat guru-guru dan pegawai tata usaha
dalam menjalankan tugas nya masing-masing sebaik-baik nya.
2. Mengusahakan dan mengembangkan kerjasama yang baik antara guru,
murid dan pegawai tata usaha.
3. Mengusahakan dan membuat pedoman cara-cara menilai hasil-hasil
pendidikan dan pengajaran.
4. Usaha mempertinggi mutu dan pengalaman guru-guru pada umumnya.
E. Bidang pelaksanaan dan pembinaan kurikulum meliputi :
1. Berpedoman dan mengetrapan apa yang tercantum dalam kurikulum
sekolah yang bersangkutan, dalam usaha memcapai dasar-dasar dan
tujuan pendidikan dan pengajaran.
2. Melaksanakan organisasi kurikulum beserta metode-metodenya,
disesuaikan dengan pembaruan pendidikan dan lingkungan masyarakat.
Bidang-bidang tersebut, dapat dikelompokkan menjadi 3 kelompok sbb :
- Bidang Administrasi material : yaitu kegiatan administrasi yang
menyangkut bidang-bidang materi, seperti : Ketata Usahaan sekolah,
administrasi keuangan, alat-alat perlengkapan, dll.
- Bidang administrasi Personal, yang mencakup didalam nya administrasi
personal guru dan pegawai sekolah, dsb.
- Bidang administrasi kurikulum, yang mencakup didalam nya pelaksanaan
kurikulum, pembinaan kurikulum, penyusunan silabus, persiapan harian
dsb.
Administrasi pendidikan seringkali diistilahkan administrasi sekolah,
mencakup pengaturan , proses belajar mengajar, kesiswaan, personalia,
peralatan pengajaran, gedung dan perlengkapan, keuangan serta humas.
Ini semua merupakan cakupan atau skop dari administrasi pendidikan /
administrasi sekolah.
• KOMPONEN, ATURAN, MEKANISME DAN TATA KERJA KELEMBAGAAN
PENDIDIKAN.
Komponen-komponen administrasi Pendidikan secara garis besar dapat di
golongkan menjadi :
1. Administrasi personel sekolah.
2. Administrasi kurikulum.
3. Administrasi sarana dan prasarana pendidikan.
4. Administrasi siswa.
5. kerjasama sekolah dan masyarakat.

1. Administrasi Personel sekolah.


Untuk membatasi pokok permasalahan ini maka perlulah dikemukakan
mengenai definisi administrasi personal sekolah. Administrasi personel sekolah
adalah segenap proses penataan personel di sekolah.
• Personal sekolah pemerintah (negeri) terdiri dari Pegawai Negeri Sipil (PNS),
sedangkan personal sekolah swasta pada umumnya bukan PNS.
Pegawai Negeri Sipil diangkat dan digaji sepenuhnya oleh pemerintah,
sebaliknya Pegawai swasta umum nya diangkat dan digaji oleh yayasan atau
sekolah swasta setempat.
Sebagai dasar pokok dan utama dalam pengangkatan dan pembinaan
Pegawai Negeri Sipil adalah :
a. Undang-undang Nomor 8 tahun 1974 yang telah dirubah dengan
Undang-undangn Nomor 43 tahun 1999 tentang Pokok-pokok
kepegawaian.
b. Peraturan Pemerintah nomor 30 tahun 1980 yang telah dirubah dan
disempurnakan dengan Peraturan pemerintah nomor 53 tahun 2000
tentang Kedisiplinan Pegawai Negeri Sipil.
c. Keputusan Presiden (penggajian), dankeputusan Mentri masing-masing
2. Administrasi Kurikulum.
Yang menjadi tugas utama kepala sekolah ialah menjamin adanya program
pengajaran yang baik bagi murid-murid nya. Inilah tanggung jawab kepala sekolah
yang paling penting dan banyak tantangan nya.
Ada beberapa kegiatan dan pengalaman murid-murid disekolah tidak cocok dengan
batasan kurikulum, karena itu disebut kegiatan-kegiatan ekstra kurikuler (extra
curiculer activities).
Disatu pihak kurikulum dianggap sebagai kumpulan dari berbagai mata pelajaran,
tidak lebih dari itu. (Tempo dulu).
Kurikulum mencakup segala pengalaman yang direncanakan untuk anak-anak yang
langsung berada dalam tanggung jawab sekolah.
Pengalaman-pengalaman anak diluar sekolah, bukan bagian dari kurikulum sekolah,
walaupun pengalaman-pengalaman tersebut ada pengaruhnya terhadap
perkembangan anak. Oleh karena nya maka kurikulum perlu diadministrasi baik oleh
kepala sekolah dan guru jika mungkin juga oleh pegawai, termasuk penentuan mulok.
3. Administrasi Sarana dan Prasarana Pendidikan.
Secara Etimologis (arti kata) sarana adalah alat yang langsung untuk mencapai tujuan,
misalnya : ruang, buku perpustakaan, laboratorium dsb. Sedangkan prasarana adalah alat
yang tidak langsung untuk mencapai tujuan, misalnya : lokasi / tempat, bangunan sekolah,
lapangan olahraga, dsb.
Sarana pendidikan terdiri dari 3 kelompok besar yaitu :
a. Bangunan dan prabot sekolah.
b. Alat pelajaran yang terdiri dari buku-buku, alat-alat praga dan laboratorium.
c. Media pendidikan yang dapat dikelompokkan menjadi audio visual yang menggunakan
alat penampil dan media yang tidak menggunakan alat penampil.
Siapakah yang bertanggung jawab tentang sarana dan prasarana pendidikan ?
Jawab : adalah para pengelola / administrasi pendidikan.
Secara micro (sempit) kepala sekolah yang bertanggung jawab.
4. Administrasi Siswa.
Pengelolaan data kesiswaan merupakan salah satu garapan administrasi
murid / siswa yang tidak dapat ditinggalkan.
Pada inti nya ada 3 macam data yang sangat perlu dikelola, yaitu :
- Data tentang identitas murid/siswa.
- Data tentang hasil belajar murid/siswa.
- Data tentang kehadiran murid/siswa
Data ini tidak hanya berguna sewaktu murid tersebut masih sekolah, tetapi
juga bermanfaat kelak setelah murid tersebut sudah lulus dan meninggal
kan sekolah tersebut.
Selanjut nya banyak model dan tehnis baik secara manual maupun secara
elektronik mengenai pembuatan dan menyimpanan data-data penting
seperti tersebut diatas, dan dapat dirancang sesuai keinginan kita.
5. Kerjasama sekolah dan Masyarakat.
Adalah merupakan suatu kenyataan bahwa, sekolah tidak merupakan suatu yang berdiri sendiri
terpisah dari dunia luar, melainkan berada dalam suatu sistem masyarakat yang telah tetap.
Kehadiran sekolah berdasarkan kemauan baik negara dan masyarakat yang mendukung nya. Oleh
karena itu orang-orang yang bekerja disekolah mau tidak mau harus bekerja sama dengan masyarakat.
Masyarakat disini bisa dapat berwujud orang tua murid, badan-badan, organisasi-organisasi baik negeri
maupun swasta, salah satu alasannya karena sekolah butuh biaya.
Menurut Balai pendidikan guru jawa barat, secara garis besar ada 4 jenis hubungan sekolah dengan
masyarakat :
a. Sikap acuh tak acuh, dimana kedua belah pihak antara sekolah dan masyarakat saling membiarkan dia
tumbuh.
Konsep ini beranggapan bahwa sekolah dan masyarakat merupakan dua lembaga yang terpisah. Jenis
komunikasi disini komunikasi tertutup, sekolah hanya berkomunikasi dengan dirinya sendiri.
b. Publisitas yaitu komunikasi satu arah, sekolah seolah-olah menjual iklan nya kepada masyarakat, apa
yang dibutuhkan sekolah hendaknya diketahui masyarakat.
c. Interpretasi Pendidikan.
Seperti halnya publisitas lebih ditekankan, bahwa informasi yang telah diberikan
kepada masyarakat dapat ditafsirkan menurut pengetahuan dan pendapat yang
apa adanya. Hal ini cendrung untuk memperkuat sikap dan
pendapat yang telah ada melekat dimasyarakat.
d. Usaha bersama.
Jenis komunikasi disisni bersifat dua arah timbal balik dimana masyarakat
cendrung untuk beranggapan bahwa mereka harus secara langsung dilihat
kedalam urusan-urusan sekolah mereka.
*Perencanaan hubungan sekolah-masyarakat haruslah integral dengan program
pendidikan yang bersangkutan.
*Setiap pejabat/petugas sekolah terutama para guru haruslah mengang gap
dirinya adalah petugas hubungan masyarakat.
*Program hubungan sekolah-masyarakat didasarkan atas kerjasama bukan lah
sepihak, tetapi adanya timbal balik prosesnya.
ADMINISI DAN SUPERVISI PENDIDIKAN
A. Pengertian dan Tujuan Suprvisi.
Kata Supervisi berasal dari kata Supervision (Bhs. Inggris), Secara morpologis kata
Supervisi terdiri dari kata dasar super berarti Atas, Visi berarti Lihat. Jadi supervisi
berarti melihat dariatas.
Sedangkan menurut para ahli memberi pengertian bahwa Supervisi adalah :
- Suatu program yang berencana untuk memperbaiki pengajaran.
- Suatu usaha menstimulir, mengkoordinir dan membimbing secara kontinu
pertumbuhan guru2 sekolah, baik secara individual maupun secara kolektif, agar
lebih mengerti, dan lebih efektif dalam mewujudkan seluruh fungsi pengajaran.
Tujuan supervisi adalah : Untuk mengetahui apakah segala peraturan, perintah atau
larangan dijalankann sesuai dengan petunjuk. Apabila semuanya telah sesuai dan
tidak menyimpang sedikitpun, maka sekolah itu dinilai Baik.
B. Fungsi Supervisi.
Secara singkat dapat disimpulkan, bahwa fungsi atau tugas Supervisi ialah :
1. Menjalankan aktivitas untuk mengetahui situasi administrasi pendidikan,
sebagai kegiatan pendidikan disekolah dalam segala bidang.
2, Menentukan syarat2 yang diperlukan untuk menciptakan situasi
pendidikan di sekolah.
3. Menjalankan aktivitas untuk mempertinggi hasil dan untuk menghilang
kan hambatan-hambatan.
Tegasnya :
Fungsi suparvisi adalah untuk memelihara program pengajaran dengan sebaik-
baik nya.
Adapun tugas kepala sekolah sebagai supervisor dapat disingkatkan sebagai
berikut :
- Merancang, mengarahkan dan mengkoordinir semua aktivitas, agar sekolah
berjalan dengan baik menuju tercapainya tujuan sekolah.
- Membimbing para guru agar menunaikan tugasnya dengan penuh
semangat dan kegembiraan.
- Membimbing para murid untuk belajar rajin, tertib dan giat.
- Menjaga suasana baik dalam sekolah, antar guru, antar murid, antar
pegawai, antar kelas sehingga tercapai suasana kekeluargaan.
- Melaksanakan hubungan baik ke dalam dan keluar.
- Menjaga adanya koordinasi antara seksi-seksi dalam organisasi sekolah.
Kesimpulan :
Jadi melaksanakan supervisi adalah membantu meningkatkan situasi belajar
pada umumnya dan membantu guru, agar ia mengajar lebih baik, sehingga
dengan demikian murid dapat belajar dengan lebih baik lagi.
C. Kepala sekolah sebagai Administrator.
Kepala sekolah sebagai Administrator harus berusaha agar semua potensi
yang ada disekolahnya, baik potensi yang ada padaunsur manusia, maupun
yang ada pada alat, perlengkapan, keuangan dan sebagainya dapat
dimanfaatkan sebaik-baiknya, agar tujuan sekolah dapat tercapai dengan
sebaik-baiknya pula. Jadi inilah yang dimaksud kepala sekolah adalah
seorang administrator dalam pendidikan.
Dalam istilah sehari-hari terdapat kata Supervisi (Pengawasan) dan Inspeksi
(Penilaian).
Inspeksi adalah kegiatan2 mengontrol/memeriksa apakah semua pekerjaan
sudah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan2 yang telah ditetapkan.
Sedangkan Supervisi adalah mengawasi untuk mengetaui apakah ada
masalah2 dan kesulitan2, untuk dicarikan jalan kearah perbaikan dan
peningkatan.
D. Syarat-syarat seorang Supervisor.
1. Ia harus mempunyai prikemanusiaan dan solidaritas yg tinggi, dapat
menilai orang lain secara teliti dari segi kemanusiaannya serta dapat
bergaul dengan baik.
2. Ia harus dapat memelihara dan menghargai dengan sungguh2 semua
kepercayaan yang diberikan oleh orang-orang yang berhubungan dg nya.
3. Ia harus berjiwa optimis yang berusaha mencari yang baik, mengharap
kan yang baik dan melihat segi-segi yang baik.
4. Hendaknya bersifat adil dan jujur, sehingga tidak dapat dipengaruhi oleh
penyimpangan2 manusia.
5. Hendaknya ia cukup tegas dan obyektif (tidak memihak), sehingga guru2
yang lemah dalam stafnya tidak “hilang dalam bayangan” orang2 yang
kuat pribadinya.
6. Ia harus berjiwa terbuka dan luas, sehingga lekas dan mudah dapat -
kan pengakuan dan penghargaan terhadap prestasi yang baik.
7. Jiwanya yang terbuka tidak boleh menimbulkan prasangka terhadap
seseorang untuk selama2 nya hanya karena sesuatu kesalahan saja.
8. Ia hendaknya sedemikian jujur, terbuka dan penuh tanggung jawab.
9. Ia harus cukup taktik, sehingga kritik nya tidak menyinggung prasaan orang.
10. Sikapnya yang bersimpati terhadap guru2 nya tidak akan menimbulkan
defresi dan putus asa pada anggota2 stafnya.
11. Sikapnya harus ramah, terbuka dan mudah dihubungi sehingga guru2 dan
siapa saja yang memerlukannya tidak akan ragu2 untuk menemui nya
12. Ia harus dapat bekerja dengan tekun dan rajin serta teliti, sehingga
merupakan contoh bagi anggota stafnya.
13. Harus menyayangi dan mencintai murid dan mempunyai perhatian
sehingga mempunya perhatian terhadap mereka.
E. Tehnik-Tehnik Supervisi.
Tehnik-tehnik supervisi yang lazim dan secara teratur dapat dilakukan oleh
setiap kepala sekolah ialah :
- Rapat sekolah.
- Kunjungan kelas.
- Musyawarah atau pertemuan perseorangan.
Kegiatan-kegiatan ini memang sudah lazim dilakukan oleh setiap kepala
sekolah disekolah nya masing2, tetapi dalam cara pelaksanaan nya mungkin
masih kurang diperhatikan tujuan dari prinsip-prinsip supervisi.
F. Cara melaksanakan Supervisi.
Cara melaksanakan pengawasan (Supervisi), seorang pemimpin tidak sama
dengan pemimpin yang lain. Hal ini tergantung pada tipe atau corak
kepemimpinan nya, misal nya
1. Seorang pemimpin (Kepala sekolah) yang Otoriter, menjalankan supervisi
untuk mengetahui kesalahan2 petugas dalam melaksanakan tugasnya, yaitu
menjalankan peraturan dan instruksi yang diberikan oleh pusat kepada
bawahan nya.
2. Seorang pemimpin (Kepala sekolah) yang bercorak Laissez faire, ia
membiarkan semua guru dan murid2 bekerja sendiri-sendiri sesuai dengan
kemauannya masing-masing. Ia membiarkan semua aktivitas sekolah tidak
diawasinya sama sekali. Kehidupan sekolah kacau, program kerja tidak ada,
organisasi dan koordinasi tidak ada; batas-batas kekuasaan dan tanggung
jawab masing2 kurang jelas.
3. Seorang pemimpin (Kepala sekolah) yang Demokratis, menjalankan
pengawasan menurut program kerja tertentu. Dalam rapat sekolah sudah
ditentukan pembagian tugas menurut kecakapan masing2, koordinasi dan
komunikasi, program dan pengarahan kerja dsb.
Kepala sekolah memberikan kepercayaan kepada semua karyawan sehingga
masing2 merasa diakui dan dihargai sebagai kelompok sederajat.
Pengawasan ia jalankan dengan ikut bekerja secara aktif.
Kadang-kadang ia dimuka untuk menjadi teladan, kadang-kadang ia ditengah
untuk membangkitkan semangat, dan kadang-kadang ia dibelakang untuk
memberikan kebebasan bekerja pada para guru, tetapi mempengaruhi nya.
Dengan ikut bekerja ini kepala sekolah dapat mengetahui situasi sekolah
seluruh nya dan sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai