Anda di halaman 1dari 10

ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN PENDIDIKAN

Disusun Oleh : Hera Sukmawati, Habiburrahman, M.Farsya Wahyu F, Hikmatun Anisa

Mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Mataram, Indonesia

ABSTRAK

Administrasi sebagai suatu kegiatan bersama terdapat dimana-mana selama ada


manusia yang hidup dan bekerjasama dalam kelompok. Jika kita melihat sebuah pabrik
bekerja menghasilkan semacam benda sebagai produknya, maka di situ kita melihat ada
Administrasi. Jika kita melihat suatu lembaga yang melatih dan memberikan suatu pelajaran
yang akhirnya mereka mendapat sertifikat dari proses pendidikan itu,maka disitu ada
Administrasi pendidikan. Jika kita melihat suatu lembaga yang mempunyai suatu organisasi
yang tersusun baik ataupun terencana, maka di situ kita melihat ada sebuah Manajemen.
Administrasi pendidikan adalah bentuk upaya mengintegrasikan kegiatan dan program yang
ada. Dimana kegiatan tersebut harusnya saling bergantung dengan kelompok ataupun
individu yang memiliki tujuan yang sama untuk kepentingan peserta didik. Administrasi
memil[iki fungsi meliputi perencanaan, pengorganisasian, koordinasi, komunikasi,
pengawasan dan kepegawaian. Administrasi juga memiliki prinsip seperti Prinsip Efisiensi,
Prinsip Pengelolaan, Prinsip Pengutamaan Tugas Pengelolaan, Prinsip Kepemimpinan Yang
Efektif dan Prinsip Kerjasama. Manajemen pendidikan adalah adalah proses keseluruhan
kegiatan bersama dalam bidang pendidikan yang meliputi perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, pelaporan, pengkoordinasian, pengawasan dan pembiayaan, dengan
menggunakan atau memanfaatkan fasilitas yang tersedia, baik personil, materiil, maupun
spiritual untuk mencapai tujuan pendidikan secaraefektif dan efisien. Fungsi manajemen
meliputi, perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian. Prinsip-prinsip
manajemen meliputi, Prinsip Pembagian kerja, Prinsip Wewenang dan Tanggung Jawab,
Prinsip Tertib dan Disiplin, Prinsip Kesatuan Komando, Prinsip Semangat Kesatuan dan
Prinsip Keadilan dan Kejujuran.

PENDAHULUAN

Selama ini administrasi hanya dipandang sebagai kegiatan tulis menulis belaka. Pandangan
orang demikian ini tentu bukan tidak beralasan. Secara phisik kegiatan admninistasi memang
banyak didominasi dalam kegiatan tulis menulis, baik menggunakan tangan, alat tulis, mesin
ketik atau komputer. padahal banyak teori yang mengatakan kegiatan administrasi lebih dari
pada itu. Bahkan ada yang lebih keterlaluan lagi bahwa administrasi hanya dipandang sebagai
kegiatan pendukung saja dalam melengkapai kegiatan yang ada di lapangan. Tidak semuanya
pandangan demikian itu benar. Kegiatan administrasi atau tulis-menulis atau lebih dikenal
dengan ketata usahaan di sebuah lembaga mempunyai out put yang sangat penting, terkait di
berbagai bidang, baik hukum, sosial maupun ekonomi dan lain-lain, sehingga tidak bisa
dipandang kurang penting fungsinya. Lebih-lebih produk administrasi yang berupa dokumen
seperti Ijazah, Sertifikat dan surat-surat penting lainnya akan mempunyai nilai tinggi sekali di

1|Page
mata hukum, jika akurasi isinya dijamin benar. Oleh karena itu keakuratan data administrasi
menunutut kejujuran dan kedisiplinan baik pelaksana maupun pengelolanya, karena produk
administrasi yang demikian ini biasanya digunakan untuk memperkuat bukti-bukti hukum.
Dalam bidang pendidikan, kebutuhan informasi mulai tentang data lembaga, sarana
kurikulum sampai dengan data asal dan kondisi ekonomi siswa, banyak ditanyakan baik oleh
perorangan maupun lembaga-lembaga pemerintah dan swasta. Dalam rangka memberikan
pelayanan yang baik bagi masyarakat umum, tentu hal ini menjadi tantangan bagi para
pemikir administrasi pendidikan untuk menciptakan format data administrasi pendidikan dan
sistem pengelolaan data administrasi kependidikan yang mampu mengakomodir berbagai
keperluan. .Seiring dengan kemajuan teknologi yang semakin cepat ini, sudah barang tentu
format administrasi pendidikan harus capable terhadap teknologi informasi saat ini.

PENGERTIAN ADMINISTRASI

1. Drs. M. Ngalim Purwanto


Pengertian administrasi pendidikan menurut para ahli tentu saja beragam. Seperti
menurut Drs. M. Ngalim Purwanto yang mengartikan bahwa administrasi
pendidikan adalah proses menggabungkan atau mengintegrasikan tujuan pendidikan
secara personal, spiritual hingga material.

2. Depdiknas RI
Berbeda dengan menurut Depdiknas RI yang memiliki peranan besar dalam
membentuk administrasi pendidikan. Administrasi pendidikan mengartikan bahwa
seluruh proses yang berkaitan dengan kegiatan pendidikan, baik itu meliputi
pengarahan, perencanaan, pengkoordinasisian, pembiayaan, pelaporan hingga
pengawasan dalam rangka cakupan pendidikan. Jadi segala sesuatu yang
memanfaatkan fasilitas yang ada dari pendidikan dan untuk kepentingan pendidikan,
baik yang dilakukan secara personal, spiritual dan material adalah pengertian
administrasi pendidikan.
3. Dasuqi dan Somantri
Menurut Dasuqi dan Somantri pengertian administrasi pendidikan dan unsur-
unsurnya diartikan sebagai upaya mempraktekan kaidah administrasi yang ada
dibidang pendidikan.

4. Hadari Nawawi
Lain lagi dengan pendapat Hadari Nawawi, yang mengartikan bahwa administrasi
pendidikan adalah rangkaian kegiatan yang bersama-sama mencapai tujuan
pendidikan agar tercipta pendidikan yang tersistematis.

Jadi, jika disimpulkan, pengertian administrasi pendidikan adalah bentuk


upaya mengintegrasikan kegiatan dan program yang ada. Dimana kegiatan tersebut
harusnya saling bergantung dengan kelompok ataupun individu yang memiliki tujuan
yang sama untuk kepentingan peserta didik.
PENGERTIAN MANAJEMEN

2|Page
1. Soebadjo Atmodiwiryo

Soebadjo Atmodiwiryo dalam bukunya menjelaskan bahwa manajemen pendidikan


merupakan suatu proses perencanaan, pengorganisasian, memimpin, mengendalikan
tenaga pendidikan, sumber daya pendidikan dalam upaya untuk mencapai tujuan
pendidikan.

2. Djam’am Satori

Djam’am Satori pada tahun 1980 dalam bukunya menulis bahwa manajemen
pendidikan adalah satu keseluruhan proses kerjasama dengan memanfaatkan semua
sumber personel dan materiil yang ada dan sesuai dalam rangka untuk mencapai
tujuan pendidikan yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien.

3. Made Pidarta

Made Pidarta dalam bukunya menulis bahwa manejemen pendidikan merupakan


aktivitas memadukan sumber – sumber pendidikan agar terpusat dalam usaha untuk
mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan sebelumnya. Biro perencanaan
Departemen pendidikan dan Kebudayaan RI mengartikan manajemen pendidikan
sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, memimpin, mengendalikan
tenaga pendidik dan segala sumber daya pendidikan untuk mencapai tujuan
pendidikan, membantu mencerdaskan kehidupan bangsa, mengembangkan manusia
yang seutuhnya, yaitu manusia yang beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, memiliki budi pekerti yang luhur, memiliki pengetahuan, keterampilan,
kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta memiliki
tanggung jawab pada masyarakat dan bangsa.

4. Biro Perencanaan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI

Biro perencanaan Departemen pendidikan dan Kebudayaan RI mengartikan


manajemen pendidikan sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian,
memimpin, mengendalikan tenaga pendidik dan segala sumber daya pendidikan untuk
mencapai tujuan pendidikan, membantu mencerdaskan kehidupan bangsa,
mengembangkan manusia yang seutuhnya, yaitu manusia yang beriman, bertaqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, memiliki budi pekerti yang luhur, memiliki
pengetahuan, keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap
dan mandiri serta memiliki tanggung jawab pada masyarakat dan bangsa.

Jadi kesimpulannya adalah, Manajemen pendidikan adalah adalah proses


keseluruhan kegiatan bersama dalam bidang pendidikan yang meliputi perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, pelaporan, pengkoordinasian, pengawasan dan
pembiayaan, dengan menggunakan atau memanfaatkan fasilitas yang tersedia, baik
personil, materiil, maupun spiritual untuk mencapai tujuan pendidikan secaraefektif
dan efisien.

3|Page
FUNGSI ADMINISTRASI

 Perencanaan (Planning). Perencanaan dalam administrasi pendidikan mencakup apa


saja yang akan dilakukan dan bagaimanacara melakukannya.
 Pengorganisasian (Organizing). Pengorganisasian merupakan kegiatan penyusunan
dan pembentukan hubungan kerja antarindividu. Maka, kesatuan usaha dalam upaya
pencapaian maksud dan tujuan administrasi pendidikan bias terwujud.
 Kordinasi (Coordinating). Kordinasi adalah upaya yang dilakukan untuk
menghindari terjadinya kesimpangsiuran dalam bertindak. Dengan kata lain, kordinasi
adalah kegiatan yang membawa manusia, material, ide, teknik, dan tujuan kedalam
suatu hubungan yang harmonis dan juga produktif.
 Komunikasi (Comunicating). Komunikasi merupakan hal yang sangat penting
dalam pelaksanaan suatu program pendidikan. Aktivitas komunikasi tersebut meliputi
penyebaran dan penyampaian gagasan dan maksud, baik secara tertulis maupun lisan.
 Pengawasan (Supervision). Dalam pelaksanaan program pendidikan tentu harus
disertai dengan adanya pengawasan, proses pengawasan program pendidikan harus
dilakukan dengan teliti agar tujuan pendidikan bias tercapai.
 Kepegawaian (Staffing). Fungsi kepegawaian sudah berjalan mulai dari proses
perencanaan dan pengorganisasian. Dalam hal ini, administrasi pendidikan
mengupayakan agar yang dipilih untuk menduduki jabatan tertentu yaitu orang-orang
yang memiliki kemampuan dan kapabilitas sesuai dengan jabatan yang diberikan.
 Penganggaran (Budgeting). Budgeting adalah anggaran biaya yang direncanakan
dan direalisasikan untuk pencapaian tujuan administrasi pendidikan.
 Penilaian (Evaluating). Tujuan kegiatan evaluasi yaitu untuk meneliti dan
mengetahui efektivitas pelaksanaan proses keseluruhan organisasi dalam upaya
pencapaian hasil sesuai program yang ditetapkan dalam kaitannya untuk pencapaian
tujuan pendidikan.

FUNGSI MANAJEMEN

 Perencanaan (planning) adalah memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan


sumber yang dimiliki. Perencanaan dilakukan untuk menentukan tujuan perusahaan
secara keseluruhan dan cara terbaik untuk memenuhi tujuan itu. Perencanaan juga
dapat didefinisikan sebagai prosespenyusunan tujuan dan sasaran organisasi serta
penyusunan “peta kerja” yang memperlihatkan cara pencapaian tujuan dan sasaran
tersebut.
 Pengorganisasian (organizing) dilakukan dengan tujuan membagi suatu kegiatan
besar menjadi kegiatan-kegiatan yang lebih kecil. Pengorganisasian mempermudah
manajer dalam melakukan pengawasan dan menentukan orang yang dibutuhkan untuk
melaksanakan tugas yang telah dibagi-bagi. Pengorganisasian adalah proses
penghimpunan SDM, modal dan peralatan, dengan cara yang paling efektif untuk
mencapai tujuan upaya pemaduan sumber daya.
 Pelaksanaan (actuating) adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua
anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuai dengan perencanaan

4|Page
manajerial dan usaha. Pelaksanaan adalah proses penggerakan orang-orang untuk
melakukan kegiatan pencapaian tujuan sehingga terwujud efisiensi proses dan
efektivitas hasil kerja.
 Pengendalian (controlling) adalah suatu aktivitas menilai kinerja berdasarkan
standar yang telah dibuat untuk kemudian dibuat perubahan atau perbaikan jika
diperlukan. Proses yang dilakukan untuk memastikan seluruh rangkaian kegiatan yang
telah direncanakan,diorganisasikan dan diimplementasikan dapat berjalan sesuai
dengan target yang pendidikan yang dihadapi. Pengendalian dapat didefinisikan
sebagai proses pemberian balikan dan tindak lanjut pembandingan antara hasil yang
dicapai dengan rencana yang telah ditetapkan dan tindakan penyesuaian apabila
terdapat penyimpangan.

PRINSIP ADMINISTRASI

 Prinsip Efisiensi
Agar prinsip efisien terlaksana, semua objek administrasi harus diorganisasikan
dengan baik, sehingga penerapan prinsip efisiensi benar-benar relefan dengan
tujuaannya. Pengorganisasian meupakan aktivitas menyusun dan membentuk
hubungan-hubungan kerja antara orang-orang sehingga terwujud satu kesatuan usaha
dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Didalam pengorganisasian terdapat
adanya pembagian tugas, wewenang, dan tanggunga jawab secara rinci menurut
bidang-bidang dan bagian-bagian, sehingga terciptanya adanya hubungan kerjasama
yang harmonis dan lancar menuju pencapaian tujuan yang telah ditetapkan (Ngalim
purwanto,1998:16).

 Prinsip Pengelolaan
Setiap program memerlukan perencanaan terlebih dahulu sebelum dilaksanakan.
Perencanaan adalah suatu cara menghampiri masalah-masalah. Dalam penghampiran
masalah itu, si perencana merumuskan apa saja yang harus dikerjakan dan bagaimana
dikerjakannya. Langkah-langkah dalam perencanaan meliputi hal-hal berikut:
a. Menentukan dan merumuskan tujuan yang hendak dicapai.
b. Meneliti masalah-masalah atau pekerjaan-pekerjaan yang akan dilakukan.
c. Mengumpulkan data dan informasi-informasi yang diperlukan.
d. Menentukan tahap-tahap atau rangkaian tindakan.
e. Merumuskan bagaimana masalah-masalah itu dapat dipecahkan dan
bagaimana pekerjaan-pekerjaan itu akan diselesaikan.

 Prinsip Pengutamaan Tugas Pengelolaan


Administrator bertanggung jawab dan berpegang pada amanah untuk mengutamakan
tugasnya. Pelaksanaan tugas tidak didasarkan pada pesan sponsor,melainkan atas
dasar sekala prioritas. Apabila prinsip ini dilanggar, prinsip efisiensi akan terabaikan
bahkan akan hanya memboroskan biaya. Pelaksanaan yang diluar tanggung jawab
administrator hanya akan kejalinan seluruh tugas administratif yang ujung-ujungnya
tugas pengelolaan tidak terkontor dengan baik dan benar. Dikelola artinya diurus

5|Page
dangan baik dan benar yang mengikuti sistem yang sudah terbangun seebelumnya.
Sistem dan tata kerja mengikuti visi dan misi yang ditetapkan sebelumnya. Sebuah
lembaga pendidikan memiliki visi dan misi tertentu yang darinya dibut pola kerja
terpadu berkaitan dengan tugas-tugas dan fungsi administratif pengelolaan dapat
menjadi unsur yang sangat vital untuk mencapai tujuan visibilitas yang telah
ditetapkan.

 Prinsip Kepemimpinan Yang Efektif


Seorang pemimpin wajib mengembangkan hubungan baik dengan semua bawahanya,
cerdas merealisasikan human relationship. Pemimpin yang baik adalah pemimpin
yang tidak menyalahkan bawahan, melainkan mengingatkan dan menyarankan.
Sebaliknya, bawahan yang baik tidak pernah mengugat dan gusar kepada atasan,
melainkan meluruskan dan meluruskan sepanjang masih dalam konteks
profesionalitas yang ada diatas aturan yang disepakati. Dengan demikian, semua
bekerja atas kesadaran penuh, ikhlas dan tidak merasa ditekan atau dipaksa.

 Prinsip Kerjasama
Pengembangan kerjasama dilakukan secara sinergis, profesional, proporsional.
Administrator memahami jenis pekerjaan yang diembankan, mengerti apa yang apa
yang dikerjakan sebagai tugas dan keahliannya. Untuk mencapai kinerja yang
sinergis, dilakukan pembagian tugas, wewenang, dan tanggung jawab yang
disesuaikan dengan pengalaman, bakat, minat, pengetahuan dan kepribadian masing-
masing orang yang diperlukan dalam menjalankan tugas-tugas tersebut. Kerjasama
dilakukan atas dasar profesionalitas yang tinggi, bukan kerjasama dalam arti kolusi,
yang mengorbankan kepentingan mendasar dan mengambil manfaat yang sifatnya
kamuflase belaka. Sebagaimana kerjasama antara kepala sekolah dengan dewan
sekolah dalam kaitannya dengan biaya oprasional sekolah dan penyaluranya.

PRINSIP MANAJEMEN

 Prinsip Pembagian kerja


Dalam pembagian kerja perlu diperhatikan penempatan orang-orang yang sesuai
dengan keahlian, pengalaman, kondisi fisik dan mentalnya. Tujuan pembagian kerja
adalah agar dengan usaha yang sama dapat diperoleh hasil kerja yang terbaik.
Pembagian kerja dapat membantu pemusatan tujuan, di samping juga merupakan alat
terbaik untuk memanfaatkan individu-individu dan kelompok orang sesuai dengan
bidang keahliannya masing-masing.
 Prinsip Wewenang dan Tanggung Jawab

Wewenang adalah hak memberikan perintah-perintah dan kekuasaan meminta


kepatuhan dari yang diperintah. Ada dua jenis wewenang, pertama wewenang atau
kekuasaan pribadi yang bersumber kepada kepandaian, pengalaman, nilai moral,
kesanggupan memimpin dan lain sebagainya, kedua wewenang resmi yang diterima

6|Page
dari instansi yang lebih tinggi. Wewenang resmi yang diperoleh dari atasan tidak akan
mendukung tugas-tugas seseorang, jika tidak diimbangi dengan wewenang pribadi.
Tanggung jawab adalah tugas dan fungsi-fungsi atau kewajiban yang harus dilakukan
oleh seorang petugas. Untuk melaksanakan tugas atau tanggung jawab ini kepadanya
harus diberikan wewenang, agar kepatuhan dapat diberikan oleh bawahan dan sangsi
dapat diberikan kepada bawahan yang tidak memberikan kepatuhan.

 Prinsip Tertib dan Disiplin

Sebuah usaha yang dilakukan dengan tertib dan disiplin akan dapat meningkatkan
kualitas kerja, dan peningkatan kualitas kerja akan pula menaikkan mutu hasil kerja
sebuah usaha. Hakekat dari kepatuhan adalah disiplin, yakni melakukan apa yang
sudah disetujui bersama antara pimpinan dan petugas atau para pekerja, baik
persetujuan yang tertulis, lisan maupun yang berupa peraturan-peraturan atau
kebiasaan-kebiasaan.

 Prinsip Kesatuan Komando

Di dalam sebuah kapal tidak boleh ada dua nakhoda, demikian pula di dalam sebuah
usaha. Untuk setiap tindakan setiap petugas harus menerima perintah dari hanya
seorang atasan saja. Bila tidak, berarti wewenang dikurangi, disiplin terancam,
ketertiban terganggu, dan stabilitas akan mengalami ujian. Jika perintah datang dari
hanya satu sumber, maka setiap orang juga akan tahu kepada siapa ia harus
bertanggung jawab sesuai dengan wewenang yang telah diberikan kepadanya.

 Prinsip Semangat Kesatuan

Hal ini harus dipahami oleh setiap anggota kelompok yang hendak melakukan sebuah
usaha bersama. Dengan perkataan lain, dalam sebuah usaha bersama, setiap orang
harus memiliki jiwa kesatuan: merasa senasib sepananggungan, dari yang paling atas
sampai yang paling bawah. Sebab dengan adanya semangat kesatuan yang teguh maka
setiap orang akan bekerja dengan senang dan memudahkan timbulnya inisiatif dan
prakarsa untuk memajukan usaha.

 Prinsip Keadilan dan Kejujuran

Keadilan dituntut misalnya dalam penempatan tenaga kerja yang harus benar-benar
dipertimbangkan berdasarkan pendidikan, pengalaman, dan keahlian seseorang.
Kecuali itu keadilan juga dituntut misalnya dalam pembagian pendapatan (upah),
sesuai dengan berat ringannya pekerjaan dan tanggung jawab seseorang. Kejujuran
dituntut agar masing-masing orang bekerja pertama-tama untuk kepentingan bersama
dari usaha yang dilakukan, dan bukan mendahului kepentingan pribadi.

RUANG LINGKUP ADMINISTRASI

1. Bidang Tata Usaha Sekolah


 Organisasi dan struktur pegawai tata usaha

7|Page
 Anggaran belanja keuangan sekolah
 Masalah kepegawaian dan personalia sekolah
 Keuangan dan pembukuan
 Korespondensi/ surat menyurat
 Masalah pengangkatan, pemindahan, penempatan, laporan, pengisian buku
induk, raport, dan sebagainya
2. Bidang Personalia Murid
 Organisasi murid
 Masalah kesehatan murid
 Evaluasi kemajuan murid
 Masalah kesejahteraan murid
 Bimbingan dan konseling untuk murid
3. Bidang Personalia Guru
 Pengangkatan dan penempatan guru
 Organisasi person guru
 Masalah kepegawaian
 Masalah kondisi dan evaluasi kemajuan guru
 Refreshing dan upgrading guru
4. Bidang Pengawasan (Supervisi)
 Upaya meningkatkan semangat guru dan pegawai tata usaha.
 Mengupayakan dan mengembangkan kerjasama yang baik antara guru,
murid, dan pegawai tata usaha sekolah.
 Mengupayakan dan membuat pedoman cara-cara menilai hasil-hasil
pendidikan dan pengajaran.
 Upaya untuk meningkatkan mutu dan pengalaman guru
5. Bidang Pelaksanaan dan Pembinaan Kurikulum
 Berpedoman dan menerapkan kurikulum sekolah, dalam upaya mencapai
dasar-dasar dan tujuan pendidikan dan pengajaran.
 Melaksanakan organisasi kurikulum beserta metode-metodenya, sesuai
dengan pembaharuan pendidikan dan lingkungan masyarakat.

RUANG LINGKUP MANAJEMEN


 Ruang lingkup menurut wilayah kerja.
Berdasarkan atat tinjauan wilayah kerja, ruang lingkup manajemen pendidikan
dipisahkan menjadi:

 Manajemen pendidikan seluruh Negara, yaitu manajemen pendidikan untuk urusan


nasional. Yang ditangani dalam lingkup ini bukan hanya pelaksaan pendidikan di
sekolah saja tetapi juga pendidikan luar sekolah, pendidikan pemuda, penyelenggaraan
latihan,penelitian, pengembangan masalah-masalah pendidikan serta meliputi pula
kebudayaan dan kesenian.
 Manajemen pendidikan satu provinsi, yaitu manajemen pendidikan yang meliputi
wilayah kerja satu propinsi yang pelaksanaannya dibantu lebih lanjut oleh petugas
manajemen pendidikan di kabupaten dan keca,atan.

8|Page
 Manajemen pendidikan satu kabupaten/kota, yaitu manajemen pendidikan yang meliputi
wilayah kerja satu kabupaten/kota, meliputi semua urusan pendidikan memuat jenjang
dan jenis.
 Manajemen pendidikan satu unit kerja. Pengertian dalam manajemen unit ini lebih
dititikberatkan pada satu unit kerja yang langsung menangani pekerjaan mendidik
misalnya; sekolah, pusat latihan, pusat pendidikan, dan kursus-kursus. Dengan demikian
ciri unit adalah adanya (1) Pemberi pelajaran. (2) Bahan yang diajarkan. (3) Penerima
pelajaran, ditambah semua sarana penunjangnya.
 Manajemen kelas, sebagai suatu kesatuan kegiatan terkecil dalam usaha pendidikan yang
justru merupakan “dapur inti” dari selurih jenis manajemen pendidikan. Dalam
manajemen kelas inilah kemudian terdapat istilah “pengelolaan kelas” baik yang bersifat
instruksional maupun manajerial.
 Ruang lingkup menurut objek garapan
Yang dimaksud dengan objek garapan manajemen pendidikan dalam uraian ini adalah
semua jenis kegiatan manajemen yang secara langsung maupun tidak langsung terlibat
dalam kegiatan mendidik. Sebagai titik pusat pandangan adalah kegiatan mendidik di
sekolah. Namun karena kegiatan disekolah tersebut tidak dapat dipisahkan dari jalur-
jalur lingkungan formal maupun non-formal, maka tentu juga dibahs lingkup sdistem
pendidikan sampai ke tingkat pusat.

Ditinjau dari objek garapan manajemen pendidikan, dengan titik tolak pada kegiatan
“dapur inti” yaitu kegiatan belajar-mengajar di kelas, maka sekurang-kurangnya ada 8
obyek garapan, yaitu:

 Manjemen siswa
 Manajemen personil sekolah
 Manajemen kurikulum
 Manejemen sarana atau material
 Manajemen tatalaksana pendidikan
 Manjemen pembiayaan
 Manjemen lembaga-lembaga pendidikan dan organisasi pendidikan
 Manajemen hubungan masyarakat atau komunikasi pendidikan
 Menurut fungsi atau urutan kegiatan
Adapun fungsi manjemen atau pengeloaan ini adalah:

 Merencanakan
 Mengorganisasikan
 Mengarahkan
 Mengkoordinasikan
 Mengkomunikasikan
 Mengawasi atau mengevaluasi

KESIMPULAN

9|Page
Administrasi pendidikan adalah bentuk upaya mengintegrasikan kegiatan dan
program yang ada. Dimana kegiatan tersebut harusnya saling bergantung dengan kelompok
ataupun individu yang memiliki tujuan yang sama untuk kepentingan peserta didik.
Administrasi memil[iki fungsi meliputi perencanaan, pengorganisasian, koordinasi,
komunikasi, pengawasan dan kepegawaian. Administrasi juga memiliki prinsip seperti
Prinsip Efisiensi, Prinsip Pengelolaan, Prinsip Pengutamaan Tugas Pengelolaan, Prinsip
Kepemimpinan Yang Efektif dan Prinsip Kerjasama.

Manajemen pendidikan adalah adalah proses keseluruhan kegiatan bersama dalam


bidang pendidikan yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pelaporan,
pengkoordinasian, pengawasan dan pembiayaan, dengan menggunakan atau memanfaatkan
fasilitas yang tersedia, baik personil, materiil, maupun spiritual untuk mencapai tujuan
pendidikan secaraefektif dan efisien. Fungsi manajemen meliputi, perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian. Prinsip-prinsip manajemen meliputi,
Prinsip Pembagian kerja, Prinsip Wewenang dan Tanggung Jawab, Prinsip Tertib dan
Disiplin, Prinsip Kesatuan Komando, Prinsip Semangat Kesatuan dan Prinsip Keadilan dan
Kejujuran.

DAFTAR ISI

M.Mustari, MT Rahman.2014.manajemen pendidikan.digilib.uin sgd.ac.id

I Gunawan.2021.jurnal administrasi dan manajemen pendidikan, Universitas Negeri Malang

MM Simbolon.2004.dasar-dasar administrasi dan manajemen.library,stik-ptik,ac.id

10|Page

Anda mungkin juga menyukai