Anda di halaman 1dari 13

MENEJEMEN ADMINISTRASI LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM

Winda1, Resti Yusfadillah2, Elda Maulidini3

Abstrak
Artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan terkait Manajemen Administrasi Lembaga
Pendidikan Islam. Berdasarkan hasil penelusuran penulis dikatahui bahwa Artikel mengenai
manajemen administrasi pendidikan dapat diartikan sebagai keseluruhan proses dari aktivitas-
aktivitas pencapaian tujuan secara efisien dengan dan melalui orang lain . Administrasi
pendidikan dalam profesi keguruan meruapakan kegiatan pendidikan untuk mengembangkan
kemampuan dalam bidang administrasi . Administrasi pendidikan adalah segenap teknik dan
prosedur yang digunakan dalam penyelenggaraan hubungan pendidikan sesuai dengan
kebijakan yang telah ditetapkan guna untuk mencapai tujuan pendidikan . Beberapa pakar
administrasi pendidikan memandang administrasi sebagai satu proses kerja yang
dipergunakan untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi.

Kata kunci : Manajemen, Administrasi, Pendidikan Islam

A. Pendahulaun
Ki Hajar Dewantara, pada waktu mengembangkan system pendidikan melalui
Perguruan Taman Siswa mengartikan pendidikan sebagai upaya suatu bangsa untuk
memelihara dan mengembangkan benih turunan bangsa itu. Menurut UU No. 20 tahun 2003
tentang system Pendidikan Nasional, Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peerta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian
diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan Negara.
Pendidikan sebagai sub-sistem sosial memiliki peran strategis dalam mendaya
gunakan potensi manusia agar menjadi lebih baik dan lebih matang. Dengan pendidikan,
potensi manusia dikembangkan agar menjelma menjadi suatu kekuatan yang dapat
dipergunakan dalam menjalani perannya sebagai manusia berkepribadian utuh yaitu memiliki
integritas ilmu, amal, dan ikhlas.
Manusia tumbuh dan berkembang sejak dalam kandungan sampai meninggal,
mengalami proses tahap demi tahap. Manusia mampu mencapai kesempurnaan atau

1
Mahasiswa, NIM 2021010104022, Prodi S1 Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah IAIN Kendari Tahun 2023.
2
Mahasiswa, NIM 2021010104093, Prodi S1 Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah IAIN Kendari Tahun 2023.
3
Mahasiswa, NIM 2022010104030, Prodi S1 Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah IAIN Kendari Tahun 2023.

1
kematangan hidup melalui suatu proses. Pendidikan sebagai usaha membina dan
mengembangkan pribadi manusia dari aspek rohani dan jasmani juga harus berlangsung
secara bertahap.
Pendidikan Islam sebagai proses yang mengarahkan manusia kepada kehidupan yang
baik dan mengangkat derajat manusia kepada kehidupan yang baik dan mengangkat derajat
kemanusiaan sesuai dengan kemampuan dasar (fitrah), penrinng sekali diberikan kepada
peserta didik, terutama dalam mengantisipasi krisis moral sebagai dampak negative dari era
globalisasi yang melanda bangsa Indonesia.
Ilmu pendidikan adalah ilmu yang mempelajari proses pengaruh mempengaruhi
antara peserta didik dengan pendidik dalam berbagai situasi pendidikan untuk mencapai
tujuan pendidikan. Administrasi pendidikan pada dasarnya adalah media untuk mencapai
tujuan pendidikan secara produktif yaitu efektif dan efisien. Oleh karena itu criteria atau
ukuran keberhasilan administrasi pendidikan adalah produktivitas pendidikan yang dapat
dilihat pada prestasi atau efektivitas dapat dilihat pada prestasi atau efektivitas dan pada
proses suasana atau efisiensi. Efektivitas dapat dilihat pada: masukan yang merata, keluaran
yang banyak dan bermutu tinggi, ilmu dan keluaran yang memadai, ilmu dan keluaran yang
gayut dengan kebutuhan masyarakat yang sedang membangun. Sedangkan efisiensi dapat
dilihat pada kegairahan atau motivasi belajar yang tinggi, semangat bekerja yang besar,
kepercayaan berbagai pihak.

2
B. Pembahasan
1. Manajemen Administrasi Lembaga Pendidikan Islam
“Kata administrasi berasal dari bahasa Latin yang terdiri atas kata “ad” dan
“ministrare”. Kata “ad” mempunyai arti yang sama dengan kata “to” dalam bahasa
Inggris, yang berarti “ke” atau “kepada”. Ministrare sama artinya dengan kata to serve
atau to conduct yang berarti “melayani’, “membantu”, atau “mengarahkan”. Dalam
bahasa Inggris to administer berarti pula “mengatur”, “memelihara” (to look after), dan
(“mengarahkan”).4 Jadi kata administrasi dapat diartikan sebagai suatu kegiatan atau
usaha untuk membantu, melayani, mengarahkan, atau mengatur semua kegiatan didalam
mencapai suatu tujuan.5 “
“Pendidikan mengubah perilaku manusia dari yang tidak beradab ke kehidupan
yang beradab karena pendidikan mengembangkan seluruh aspek kepribadian melalui
transformasi nilai dengan cara mendidik, mengajar dan melatih.6 “
“Muhammad SA. Ibrahimi (Bangladesh) menyatakan bahwa pendidikan Islam
adalah: “Islamic education in true sense of the learn, is a system of education which
enable a man to lead his life according to the Islamic ideology, so that he may easly
mould his life in accordance with tenets of Islam.”7 (Pendidikan Islam dalam pandangan
yang sebenarnya adalah suatu sistem pendidikan yang memungkinkan seseorang dapat
mengarahkan kehidupannya sesuai dengan ideology Islam, sehingga dengan mudah ia
dapat membentuk hidupnya sesuai dengan ajaran Islam). “
“Seringkali setiap orang bertanya-tanya sebenarnya samakah antara administrasi
pendidikan Islam dan ilmu pendidikan Islam. Ternyata meskipun segala kegiatan
didalam proses administrasi pendidikan pada akhirnya bermaksud untuk mencapai tujuan
pendidikan yang telah ditetapkan, administrasi pendidikan tidaklah sama dengan
pendidikan. Tidak semua kegiatan pencapaian tujuan pendidikan adalah administrasi
pendidikan. “
Administrasi pendidikan ialah segenap proses pengerahan dan pengintegrasian
segala sesuatu, baik personel, spiritual maupun material, yang bersangkut paut dengan
pencapaian tujuan pendidikan. Jadi didalam proses administrasi pendidikan segenap
usaha orang-orang yang terlibat didalam proses pencapaian tujuan pendidikan itu

4
The Liang Gie, Pengertian, Kedudukan dan Perincian Ilmu Administrasi, Edisi Kedua, Direvisi oleh Sutarto, Karya Kencana,
Yogyakarta, 1978, h. 9
5
Ngalim Purwanto, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2014), h. 1
6
Engkoswara, Administrasi Pendidikan, (Bandung: CV Alfabeta, 2015), h.7
7
Arifin HM, Kapita Selekta Pendidikan Islam dan Umum, (Jakarta: Bumi Aksara, 1991),h. 3- 4

3
diintegrasikan, diorganisasi dan dikoordinasi secara efektif, dan semua materi yang
diperlukan, yang telah ada dimanfaatkan secara efisien.8
Adminstrasi pendidikan adalah suatu proses keseluruhan, kegiatan bersama
dalam bidang pendidikan yang meliputi: perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,
pelaporan, pengkoordinasian, pengawasan dan pembiayaan, dengan menggunakan atau
memanfaatkan fasilitas yang tersedia, baik personel, materiil, maupun spiritual, untuk
mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efisien.
Setiap kegiatan di dalam proses administrasi pendidikan diarahkan untuk
mencapai tujuan pendidikan. Tujuan pendidikan tergambarkan didalam kurikulum
sekolah masing-masing. Adanya unsure tujuan ini menimbulkan perlunya
pengadministrasian pelaksanaan kurikulum yang menjadi tugas dan dan tanggungjawab
kepala sekolah bersama-sama guru dan pegawai sekolah lainnya.
Peralatan dan perlengkapan, termasuk keuangan merupakan unsure administrasi
yang tidak dapat diabaikan. Bagaimanapun pandainya dan berkualitas baiknya personel
sebagai pelaksana pendidikan dan baiknya system serta program pendidikan yang
tersusun didalam kurikulum, tanpa ditunjang dengan peralatan dan perlengkapan yang
cukup dan sesuai, akan sukar untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Maka
diperlukan adanya administrasi pendidikan. Bidang garapan dari administrasi pendidikan
meliputi:
a. Administrasi tata laksana sekolah
1) Organisasi dan struuktur tata usaha
2) Otorosasi dan anggaran belanja keuangan sekolah
3) Masalah kepegawaian dan kesejahteraan personel sekolah
4) Masalah perlengkapan dan perbekalan
5) Keuangan dan pembukuannya
6) Kerespondensian atau surat-menyurat
7) Laporan-laporan (bulanan, kuartalan, dan tahunan)
8) Masalah pengangkatan, pemindahan, penempatan, dan pemberhentian pegawai
9) Pengisian buku pokok, klapper, rapor
b. Administrasi personel guru dan pegawai sekolah
1) Pengangkatan dan penempatan tenaga guru
2) Organisasi personel guru-guru
3) Masalah kepegawaian dan kesejahteraan guru
8
Ngalim Purwanto, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2014), h. 3-4

4
4) Rencana orientasi bagi tenaga guru yang baru
5) Konduite dan penilaian kemajuan guru-guru
6) Upgrading guru-guru
c. Administrtasi murid
1) Organisasi dan perkumpulan murid
2) Masalah kesehatan dan kesejahteraan murid
3) Penilaian dan pengukuran kemajuan murid
4) Bimbingan dan penyuluhan bagi murid-murid
d. Supervisi pengajaran
1) Usaha membangkitkan semangat guru-guru dan danpegawai-pegawai tata usaha
dalam menjalankan tugasnya masing-masing sebaik-baiknya
2) Usaha mengembangkan, mencari, dan menggunakan metode-metode baru dalam
mengajar dan belajar yang lebih baik
3) Mengusahakan dan mengembangkan kerja sama yang baik antara guru, murid dan
pegawai tata usaha sekolah
4) Mengusahakan cara-cara menilai hasil-hasil pendidikan dan pengajaran
5) Usaha mempertinggi mutu dan pengalaman guru-guru
e. Pelaksanaan dan pembinaan kurikulum
1) Mempedomani dan merealisasikan apa yang tercantum dalam kurikulum sekolah
yang bersangkutan dalam mencapai dasar-dasar dan tujuan pendidikan dan
pengajaran
2) Menyusun dan melaksanakan organisasi kurikulum beserta materi-materi, sumber-
sumber dan metode-metode pelaksanaannya, disesuaikan dengan pembaharuan
pendidikan dan dan kebutuhan masyarakat serta lingkungan sekolah
3) Kurikulum bukanlah sesuatu yang harus diikuti dan diturut begitu saja denngan
mutlak tanpa perubahan dan penyimpangan sedikitpun. Kurikulum lebih pada
pedoman bagi para guru dalam menjalankan tugasnya. Dalam menggunakan
kurikulum guru mengikuti yang tercantum didalamnya tetap berhak dan
berkewajiban memilih dan menambah materi-materi, sumber-sumber, metode-
metode pelaksanaan yang lebih sesuai dengan kebutuhan perkembangan
masyarakata lingkungan sekolah dan membuang atau mengurangi yang dianggap
sudah tidak sesuai lagi dengan kemajuan dan kebutuhan masyarakat pada
umumnya.
f. Pendirian dan perencanaan bangunan sekolah
5
g. Hubungan sekolah dengan masyarakat

2. Pentingnya Manajemen Administrasi Lembaga Pendidikan Islam


Administrasi pendidikan tidak hanya mengenai soal-soal tata usaha sekolah, tetap
juga semua kegiatan sekolah, baik yang mengenai materi, personel, perencanaan,
kerjasama, kepemimpinan, kurikulum yang harus diatur sehingga menciptakan suasana
yang memungkinkan terselenggaranya kondisi-kondisi belajar mengajar yang baik
sehingga mencapai tujuan pendidikan.
Dari semua itu, maka duperlukan orang-orang yang cakap dan memiliki
pengertian yang luas tentang pelaksanaan dan tujuan suatu sekolah. Diperlukan pula
adanya pimpinan dari suatu sekolah yang memiliki syarat-syarat, yang dituntut didalam
melaksanakan kepemimpinan sekolah. Syarat-syarat yang dimaksudkan tercakup dalam
administrasi pendidikan atau administrasi sekolah.
Tanpa administrasi dan kepemimpinan yang baik, sulit kiranya bagi sekolah untuk
berjalan lancar menuju kea rah tujuan pendidikan dan pengajaran yang seharusnya
dicapai disekolah itu. Suatu sekolah dapat berjalan baik dan terarah jika setiap tahun
sekolah itu menentukan dan membuat dahulu rencana dan kebijakan yang akan dijalankan
pada tahun itu; juga informasi-informasi yang menunjukkan bagaimana rencana dan
kebijakan itu dapat dilaksanakan dengan baik hendaknya dikumpulkan. Rencana atau
program dan kebijakan sekolah hendaknya selalu disesuaikan dengan kebutuhan dan
perkembangan masyarakat serta pembaharuan pendidikan.9
Untuk melaksanakan rencana atau program sehingga mencapai hasil yang baik
dan matang maka diperlukan adanya organisasi dan koordinasi yang baik dan teratur,
adanya komunikasi yang jelas dan lancar, pengawasan atau supervise yang kontinyu serta
konsekuen. Adapun penilaian (evaluasi) dilakukan dengan teratur dan tepat. Perencanaan,
organisasi, koordinasi, komunikasi, supervisi, dan evaluasi. Semuanya merupakan fungsi-
fungsi administtrasi pendidikan yang pokok dan sangat penting.

9
Ngalim Purwanto, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2014), h. 14

6
3. Fungsi-fungsi Pokok Manajemen Administrasi Lembaga Pendidikan Islam
Proses administrasi pendidikan itu meliputi fungsi-fungsi perencanaan organisasi,
koordinasi, komunikasi, supervise kepengawasan- pembiayaan, dan evaluasi. Antara satu
fungsi dan yang lainnya sangat berkaitan.

1) Perencanaan (planning)
Perencanaan merupakan salah satu syarat mutlak bagi setiap kegiatan
administrasi. Tanpa perencanaan atau planning, pelaksanaan suatu kegiatan akan
mengalami kesulitan dan bahkan kegagalan dalam mencapai tujuan yang diinginkan.
Perencanaan merupakan kegiatan yang harus dilakukan pada permulaan dan selama
kegiatan administrasi itu berlangsung.10
Langkah-langkah dalam perencanaan meliputi hal-hal sebagai berikut:
a. Menentukan dan merumuskan tujuan yang hendak dicapai.
b. Meneliti masalah-masalah atau pekerjaan-pekerjaan yang akan dilakukan.
c. Mengumpulkan data dan informasi-informasi yang diperlukan.
d. Menentukan tahap-tahap atau rangkaian tindakan.
e. Merumuskan bagaimana masalah-masalah itu akan dipecahkan dan bagaimana
pekerjaan-pekerjaan itu akan diselesaikan.
Syarat-syarat perencanaan:11
1) Perencanaan harus didasarkan atas tujuan yang jelas.
2) Bersifat sederhana, realistis dan praktis.
3) Terinci, memuat segala uraian serta klasifikasi kegiatan dan rangkaian tindakan
sehingga mudah dipedomani dan dijalankan.
4) Memiliki fleksibilitas sehingga mudah disesuaikan dengan kebutuhan serta kondisi
dan situasi sewaktu-waktu.
5) Terdapat perimbanngan antara bermacam-macam bidang yang akan digarap dalam
perencanaan itu, menurut urgensinya masing-masing.
6) Diusahakan adanya penghematan tenaga, biaya, dan waktu serta kemungkinan
penggunaan sumber-sumber daya dan dana yang tersedia dengan sebaik-baiknya.
7) Diusahakan agar sedapat mungkin tidak terjadi adanya duplikasi pelaksanaan.
Perencanaan atau planning adalah aktivitas memikirkan dan memilih rangkaian
tindakan-tindakan yang tertuju pada tercapainya maksud-maksud dan tujuan pendidikan.
10
Ngalim Purwanto, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2014), h. 14- 15
11
Ngalim Purwanto, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2014), h. 15

7
Prinsip-prinsip perencanaan: Depdiknas (2006) merinci prinsip perencanaan
pendidikan:12
a. Memperbaiki hasil pendidikan
b. Membawa perubahan yang lebih baik
c. Menyeluruh
d. Keterkaitan dengan (RPS, Rencana Pendidikan Dinas Provinsi, Restrada, Repetada, dan
sebagainya)
e. Partisipasi
f. Keterwakilan
g. Data driven
h. Realistis dengan hasil analisis SWOT
i. Mendasarkan pada hasil evaluasi
j. Keterpaduan
k. Tersistem
l. Transparansi
m.Keterkaitan dengan rencana-rencana instansi terkait

2) Pengorganisasian (Organizing)
Organisasi adalah aktivitas-aktivitas menyusun dan membentuk hubungan-hubungan
sehingga terwujudlah kesatuan usaha dalam mencapai maksud-maksud dan tujuan-tujuan
pendidikan.13 Perlu diperhatikan bahwa dalam pengorganisasian menganai pembagian tugas,
wewenang dan tanggungjawab hendaknya disesuaikan dengan pengalaman, bakat, minat,
pengetahuan, dan kepribadian masing-masing orang yang diperlukan dalam menjalankan
tugas-tugas tersebut.
Prinsip-prinsip organisasi:
a) Memiliki tujuan yang jelas.
b) Tiap anggota dapat memahami dan menerima tujuan tersebut.
c) Adanya kesatuan arah sehingga dapat menimbulkan kesatuan tindak dan kesatuan pikiran.
d) Adanya kesatuan perintah; para bawahan hanya mempunyai satu atasan
langsung:daripadanya menerima perintah atau bimbingan, dan kepada siapa ia
mempertanggungjawabkan hasil pekerjaannya.
e) Ada keseimbangan antara wewenang dan tanggungjawab masing-masing anggota.
12
Engkoswara, Administrasi Pendidikan, (Bandung: CV Alfabeta, 2015), h.7
13
Ngalim Purwanto, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2014), h. 17

8
f) Adanya pembagian tugas atau pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan, keahlian, dan
bakat masing-masing sehingga dapat menimbulkan kerjasama yang harmonis dan
kooperatif.
g) Pola organisasi hendaknya relative permanen dan struktur organisasi disusun sesederhana
mungkin sesuai dengan kebutuhan, koordinasi, pengawasan dan pengenadalian.
h) Adanya jaminan keamanan dalam bekerja; anggota tidak merasa gelisah karena takut
dipecat atau ditindak dengan sewenang-wenang.
i) Adanya gaji atau insentif yang setimpal dengan jasa/ pekerjaan, sehingga dapat
menimbulkan gairah kerja.
j) Garis-garis kekuasaan dan tanggungjawab serta hierarki tata kerjanya jelas tergambar
dalam struktur organisasi.

Kelancaran jalannya organisasi dipengaruhi pula oleh sikap dan sifat kepemimpinan
serta human relation didalamnya. Sering dikatakan orang bahwa human relation adalah inti
kepemimpinan, kepemimpinan adalah inti manajemen dan manajemen adalah inti
administrasi.

3) Pengoordinasian (coordinating)
Bermacam tugas yang dilakukan oleh banyak orang, memerlukan adanya koordinasi
dari seorang pemimpin. Adanya komunikasi yang baik dapat menghindarkan kmungkinan
terjadinya persaingan yang tidak sehat dan atau kesimpangsiuran dalam tindakan. Adanya
koordinasi yang baik, semua bagian dan personel dapat bekerja sama menuju ke satu arah
tujuan yang telah ditetapkan.
Koordinasi adalah aktivitas membawa orang-orang, material, pikiran-pikiran, teknik-
teknik dan tujuan-tujuan kedalam hubungan yang harmonis dan produktif dalam mencapai
suatu tujuan.14

1. Komunikasi
Komunikasi dalam setiap bentuknya adalah suatu proses yang hendak mempengaruhi
sikap dan perbuatan orang-orang dalam struktur organisasi.15 Dalam melaksanakan suatu
program pendidikan, aktivitas menyebarkan dan menyampaikan gagasan keseluruh struktur
organisasi sangat penting.

14
Ngalim Purwanto, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2014), h. 18
15
Ngalim Purwanto, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2014), h. 19

9
2. Supervisi
Setiap pelaksanaan program pendidikan memerlukan adanya pengawasan atau
supervise. Pengawasan bertanggungjawab tentang keefektifan program itu. Supervisi harus
meneliti ada atau tidaknya kondisi-kondisi yang akan memungkinkan tercapainya tujuan-
tujuan pendidikan.
Fungsi supervisi yang terpenting adalah:
a) Menentukan kondisi-kondisi atau syarat-syarat apakah yang diperlukan.
b) Memenuhi atau mengusahakan syarat-syarat yang diperlukan.
Supervisi sebagai fungsi administrasi pendidikan berarti aktivitas-aktivitas untuk
menentukan kondisi-kondisi atau syarat-syarat yang esensial yang akan menjamin
tercapainya tujuan-tujuan pendidikan.16

3. Kepegawaian (Staffing)
Dalam kepegawaian yang menjadi titik penekanan ialah persona itu sendiri. Aktivitas
yang dilakukan didalam kepegawaian antara lain adalah menentukan, memilih, menempatkan
dan membimbing personel. Fungsi kepegawaian ini sudah dijalankan sejak penyusunan
prencanaan dan pengorganisasian. Dalam pengorganisasian telah dipikirkan dan diusahakan
agar untuk persona-persona yang menduduki jabatan-jabatan tertentu di dalam struktur
organisasi itu dipilih dan diangkat orang-orang yang memiliki kecakapan dan kesanggupan
yang sesuai dengan jabatan yang dipegangnya.
Perlu diperhatikan dalam kegiatan kepegawaian yakni pemberian motivasi kepada
para pegawai agar selalu bekerja giat, kesejahteraan pegawai (jasmani maupun rohani),
insentif dan penghargaan atas jasa-jasa mereka dan bimbingan untuk dapat lebih maju,
adanya kesempatan untuk meng-upgrade diri, masalah pemberhentian dan pension pegawai.

4. Pembiayaan (Budgeting)
Begitu pentingnya suatu pembiayaan bagi organisasi begitu halnya tanpa biaya yang
mencukupi tidak mungkin terjamin kelancaran jalannya suatu oragnisasi. Beberapa hal yang
perlu diperhatikan dalam fungsi pembiayaan:
a) Perencanaan tentang berapa biaya yang diperlukan,
b) Dari mana dan bagaimana biaya itu dapat diperolah,
c) Bagaimana penggunaannya,

16
Ngalim Purwanto, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2014), h. 20

10
d) Siapa yang akan melaksanakan,
e) Bagaimana pembukaan dan pertanggungjawabannya,
f) Bagaimana pengawasannya.

5. Penilaian (evaluating)
Evaluasi sebagai fungsi administrasi merupakan aktivitas untuk meneliti dan
mengetahui sampai dimana pelaksanaan yang dilakukan didalam proses keseluruhan
organisasi mencapai hasil sesuai dengan rencana atau program yang telah ditetapkan dalam
rangka pencapaian tujuan pendidikan. Setiap kegiatan, baik yang dilakukan oleh unsur
pimpinan maupun oleh bawahan, memerluukan adanya evaluasi.
Setiap kekurangan atau kesalahan yang diperoleh dari tindakan evaluasi selanjutnya
dapat diusahakan bagaimana cara-cara memperbaikinya.

4. Pentingnya Partisipasi Guru dalam Manajemen Administrasi Lembaga Pendidikan


Islam
Sesudah Indonesia merdeka, system pendidikan di dekolah-sekolah bersifat nasional
dan demikratis. Untuk mencapai tujuan itu diperlukan administrasi dan pengawasan yang
demokratis pula dan sekolah-sekolah harus benar-benar hidup dan tumbuh diatas dasar-dasar
Pancasila. Maka partispasi guru dalam administrasi sekolah sangat penting dan menjadi
keharusan. Yakni kesempatan-kesempatan para guru dan kepala sekolah untuk memberi
contoh tentang bagaimana demokrasi tetap dapat diterapkan untuk memecahkan berbagai
masalah pendidikan.
Disebabkan oleh berbagai faktor, proses pendemokrasian administrasi dan
pengawasan administrasi sekolah-sekolah meminta waktu dan hanya dapat dicapai secara
berangsur-angsur. Kebiasaan-kebiasaan yang tradisisonal pada para petugas pendidikan dan
para guru, sukar untuk diubah.
Banyak usaha pembaharuan telah dijalankan, seperti dalam bentuk dan isi kurikulum,
cara-cara mengajar yang baik dan efisien, adanya embinaan dan penyuluhan, kegiatan-
kegiatan ekstrakurikuler. Tapi semua itu tidak hanya mendatangka hasil yang sedikit,
terkadang tidak kelihatan prubahannya. Hal itu disebabkan sifat-sifat tradisional didalam
praktik kehidupan pendidikan yang sangat kuat. Juga disebabkan karena kurang atau tidak
diikutsertakannya guru dalam usaha-usaha pembaharuan pendidikan.

11
C. PENUTUP

A. Kesimpulan
Adminstrasi pendidikan adalah suatu proses keseluruhan, kegiatan bersama
dalam bidang pendidikan yang meliputi: perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,
pelaporan, pengkoordinasian, pengawasan dan pembiayaan, dengan menggunakan
atau memanfaatkan fasilitas yang tersedia, baik personel, materiil, maupun spiritual,
untuk mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efisien. Untuk melaksanakan
rencana atau program sehingga mencapai hasil yang baik dan matang maka
diperlukan adanya organisasi dan koordinasi yang baik dan teratur, adanya
komunikasi yang jelas dan lancar, pengawasan atau supervise yang kontinyu serta
konsekuen.
Proses administrasi pendidikan itu meliputi fungsi-fungsi perencanaan
organisasi, koordinasi, komunikasi, supervise kepengawasan- pembiayaan, dan
evaluasi. Kelancaran jalannya organisasi dipengaruhi pula oleh sikap dan sifat
kepemimpinan serta human relation didalamnya. Sering dikatakan orang bahwa
human relation adalah inti kepemimpinan, kepemimpinan adalah inti manajemen dan
manajemen adalah inti administrasi.
Sesudah Indonesia merdeka, system pendidikan di dekolah-sekolah bersifat
nasional dan demikratis. Untuk mencapai tujuan itu diperlukan administrasi dan
pengawasan yang demokratis pula dan sekolah-sekolah harus benar-benar hidup dan
tumbuh diatas dasar-dasar Pancasila. Maka partispasi guru dalam administrasi sekolah
sangat penting dan menjadi keharusan. Yakni kesempatan-kesempatan para guru dan
kepala sekolah untuk memberi contoh tentang bagaimana demokrasi tetap dapat
diterapkan untuk memecahkan berbagai masalah pendidikan.

12
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Mujib, Jusuf Mudzakkir., Ilmu Pendidikan islam, Jakarta: Kencana, 2008.
Purwanto, M. Ngalim, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2014.
Engkoswara, Aan Komariah., Administrasi Pendidikan, Bandung: CV Alfabeta, 2015.
Muzzaki, Akh, Ilmu Pendidikan islam, Surabaya: Kopertais IV Press, 2014.

Fauzi, S., & Fajrin, N. (2022). Peran Manajemen Pendidikan Islam dalam
Pengembangan Lembaga Pendidikan dan Masyarakat. HEUTAGOGIA: Journal of Islamic
Education,
Kasmawati, K. (2019). Implementasi Perencanaan Pendidikan dalam Lembaga
Pendidikan Islam. Idaarah,
Zulfahmi, A. A. R., & Azmar, S. R. N. (2022). Tafsir Tematik Manajemen
Pendidikan Islam: Leadership dan Administrasi Pendidikan dalam Perfektif Al-
Qur’an. Edumaspul: Jurnal Pendidikan,
Zulfahmi, A. A. R., & Azmar, S. R. N. (2022). Tafsir Tematik Manajemen
Pendidikan Islam: Leadership dan Administrasi Pendidikan dalam Perfektif Al-
Qur’an. Edumaspul: Jurnal Pendidikan,
Yacoeb, M. (2013). KONSEP MANAJEMEN DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’
AN: Suatu Analisis dalam Bidang Administrasi Pendidikan. JURNAL ILMIAH DIDAKTIKA:
Media Ilmiah Pendidikan dan Pengajaran,
Arisanti, D. (2016). Manajemen Lingkungan Pendidikan dalam Perspektif
Islam. Jurnal Pendidikan Agama Islam Al-Thariqah,

13

Anda mungkin juga menyukai