Anda di halaman 1dari 16

RAMPAI SUMSEL : JURNAL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Vol. No. , (Tahun): Halaman

OBJEK KAJIAN MANAJEMEN LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM


Maisun Nurrotul Jannah1 , Nida Alifya2 , Mohamad ajiz3 , Haekal Maulana Jatnika4
Encep Syarifudin5
Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten
e-mail: maisunnurr11@gmail.com, encep.syarifudin@uinbanten.ac.id

Abstract

Management of an educational institution can be interpreted as a series of activities to


plan, organize, motivate, control and develop all efforts to regulate and use human
resources, facilities and infrastructure to achieve educational goals effectively,
efficiently and productively. The writing of this article uses literature/literature studies,
based on the results of literature studies from research showing that management is
needed in Islamic Education Institutions. With the management of Islamic educational
institutions it is expected to create an effective and efficient management system in
managing Islamic educational institutions to produce graduates who quality and good
morals. In practice, the management of Islamic educational institutions must be carried
out in an integrated and holistic manner.

Kata Kunci: Management, Institutions, Educational

A. Pendahuluan

Pendidikan merupakan pembentukan pribadi manusia agar meiliki sifat yang


lebih terarah. Pendidikan sangat berperan penting dalam pembentukan kepribadian
manusia dalam berhubungan, bersikap, bertindak, dan berpikir. Pada awalnya,
pendidikan didapatkan di rumah, yang mana yang menjadi guru atau pendidik
adalah orang tua, selanjutnya di sekolah atau tempat pendidikan lainnya seperti
pondok pesantren yang mana yang bertanggung jawab adalah guru atau para
pendidik yang mana diberikan kepercayaan oleh orang tua anak masing masing.
Pendidikan sebagai suatu sistem ialah kesumpulan unsur unsur yang meliputi unsur
input yaitu peserta didik, unsur proses yaitu instrumental input dan environmental
input, dan output yaitu lulusan.
Pendidikan Islam menjadi salah satu sarana untuk mengembangkan dan
memperkuat pendidikan agama dan moral bagi masyarakat. LPI berkembang di
Indonesia pada abad 19 sampai abad 20. Selain pendidikan formal, pendidikan Islam

P-ISSN 2656-1549 and E-ISSN 2656-0712


https://jurnal.inmastvkemenag.id/index.php/rampaisumsel/index
juga berkembang melalui lembagalembaga keagamaan seperti pesantren dan majelis
taklim. Namun, pengelolaan lembaga pendidikan Islam sering kali tidak cukup
efektif dan efisien. Hal ini dapat menyebabkan kualitas pendidikan yang dihasilkan
tidak maksimal. Dengan Adanya perkembangan zaman dan juga tuntutan
masyarakat yang semakin tinggi, kualitas pendidikan Islam menjadi semakin
penting. Dalam konteks pendidikan Islam, kualitas pendidikan tidak hanya aspek
akademik, tetapi juga dengan Akhlak dan karakter siswa. Pengelolaan lembaga
pendidikan Islam yang baik memerlukan perancangan, pengelolaan, pembinaan, dan
pengendalian yang efektif dan efisien. Selain itu aspek penting pada pengelolaan
lembaga pendidikan Islam yaitu Manajemen SDM (sumber daya manusia). Maka
Pengelolaan SDM yang baik dapat membawa dampak positif pada kinerja lembaga
pendidikan Islam.
Guna tercapainya keberhasilan dalam melaksanakan fungsi kependidikan,
Lembaga Pendidikan memerlukan dukungan manajemen yang efektif. Selain itu,
untuk mengembangkan dan memajukan diri secara berkelanjutan, Lembaga
Pendidikan perlu membangun ikatan yang baik antara guru dan membuat
lingkungan kerja yang baik dan memotivasi. Selain itu, pengelolaan Lembaga
Pendidikan Islam perlu dijaga supaya membentuk lingkupan yang mendorong
kreativitas, disiplin, dan memiliki semangat belajar bagi siswa. Tanpa keterlibatan
manajemen, Lembaga Pendidikan tidak akan tertata dengan baik dan terarah.
Maka dari itu, manajemen lembaga pendidikan Islam hendaklah memiliki
pemahaman mendalam mngenai konsep dan juga objek kajian manajemen pada
lembaga pendidikan islma, maka penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan
Pengertian Manajemen Lembaga Pendidikan Islam, Fungsi Manajemen Pendidikan
Islam dan Objek Kajian Manajemen Lembaga Pendidikan Islam.

B. Metode Penelitian

Penulisan ini menggunakan studi kepusatakaan. Penelitian ini mengacu


kepada isi kajian atau karya tulis. Sehingga data dari karya tulis baik itu buku, jurnal
dan artikel ilmiah yang memiliki keterkaitan dengan masalah dan tujuan artikel akan
di telaah lalu di analisis untuk menemukan jawaban dari penulisan artikel. Studi
kepustakaan merupakan suatu kegiatan yang berhubungan dengan pengumpulan

P-ISSN 2656-1549 and E-ISSN 2656-0712


https://jurnal.inmastvkemenag.id/index.php/rampaisumsel/index
berbagai informasi, melalui membaca dan menulis data Pustaka, serta mengolah
bahan penelitian. Tujuan dari teknik ini adalah untuk menemukan berbagai teori
yang sesuai dengan masalah yang dihadapi.

C. Hasil dan Pembahasan

Pengertian Manajemen Lembaga Pendidikan Islam


Asal kata Manajemen dari bahasa latin yaitu “manus” memiliki arti “tangan”
dan “agere” artinya “ melakukan”. Kemudian kedua kata ini disatukan menjadi
“managere” berarti mengatsi, mengatur, menjadikan sesuatu seperti yang diharapkan
dengan memanfaatkan sumber daya yang tersedia (Asmendri 2012: 1). Kata
Manajemen berasal dari bahasa Inggris “to manage” artinya mengatur atau
mengelola, kata tersebut memiliki makna memimpin dan kepemimpinan, merupakan
tindakan yang dilakukan untuk mengelola suatu isntansi atau Lembaga melalui
kepemimpinan serta pengelolaan organisasi tersebut. Seseorang yang memimpin
organisasi disebut manajer (Drs. Hikmat, 2009) Beberapa pendapat para ahli
mengenai arti manajemen :

1. Sukanto Reksohadiprodjo menyatakan bahwa manajemen hendaklah


merencanakan, mengarahkan, mengatur dan memimpin kegiatan agar
tujuan suatu Lembaga dapat tercapai.
2. Mary Parker Follet, dalam pandangannya manajemen merupakan seni
dikarenakan memerlukan keahlian khusus untuk mengatur,
mengarahkan, dan mengembangkan kemampuan para karyawan agar
tercapainya tujuan yang seperti yang diharapkan.

P-ISSN 2656-1549 and E-ISSN 2656-0712


https://jurnal.inmastvkemenag.id/index.php/rampaisumsel/index
3. Menurut A.F. Stoner manajemen merupakan proses perancangan,
pengelolaan sumber daya, supaya tujuan dapat tercapai

Adapun pengertian manajemen Pendidikan menurut beberapa para ahli,


diantaranya:

1. Tilaar (2004: 4), meyatakan bahwa manajemen pendidikan merupakan


suatu tindakan yang meliputi perancangan dalam bidang pendidikan
dan juga pelaksanaannya.
2. Mulyasa (2003:20) menyatakan bahwa manajemen pendidikan
merupakan suatu proses guna tercapainya tujuan pendidikan yang
telah ditetapkan melalui jangka pendek, menengah dan Panjang.
3. Suryosubroto (2004: 16) mendefinisikan manajemen pendidikan
merupakan proses yang mencakup perancangan, pengelolaan,
pengarahan, pengawasan dan evaluasi untuk mencapai tujuan
pendidikan.

Maka diambil kesimpulan dari beberapa pendapat para ahli bahwa definisi
manajemen pendidikan merupakan proses pengelolaan sumber daya pendidikan
secara personal maupun material guna tercapainya tujuan pendidikan yang efektif
dan efisien. Lembaga pendidikan merupakan suatu organisasi yang didirikan untuk
tercapainya tujuan yang telah ditetapkan, yaitu. untuk membekali masyarakat

P-ISSN 2656-1549 and E-ISSN 2656-0712


https://jurnal.inmastvkemenag.id/index.php/rampaisumsel/index
dengan pengetahuan dan budaya yang berguna untuk mengubah perilaku menuju
kehidupan yang lebih baik di masa depan.
Supaya memahami lebih dalam mengenai makna lembaga pendidikan,
peneliti mencantumkan beberapa pendapat dari para ahli, diantaranya yaitu:

1. Menurut Prof Dr. Umar Tirtahadja dan Drs. La Sula pendidikan tidak
hanya terdapat pada lembaga tertentu saja, tetapi juga berada di
keluarga dan masarakat sekitar.
2. Drs. H. Abu Amadi dan Drs. Nur Uhbiyati menyatakan bahwa
lembaga pendidikan merupakan suatu oraganisasi yang beroperasi
dan kerkewajiban terhadap terlaksananya pendidkan kepada siswa.
3. Enung K. Rukiyati dan Fenti Himawati mengungkapkan bahwa
lembaga pendidikan merupakan tempat berjalannya proses
pendidikan bersamaan dengan proses pembudayaan.

Selanjutnya definisi lembaga pendidikan Islam merupakan suatu institusi


atau tempat dilakukannya pembelajaran dengan bertujuan untuk memperbaiki
perilaku seseorang melalui interaksi dengan lingkungan sekitarnya. Dan perubahan
ini harus berlandaskan dengan nilai keislaman (Aisyah Tidjani, 2017)
Degan demikian, Manajemen Lembaga Pendidikan Islam dapat diartikan
sebagai usaha untuk mencapai tujuan melalui kerjasama yang melibatkan seluruh
sumber daya yang ada di madrasah, khususnya SDM, supaya sistem pendidikan bisa
berjalan sesuai dengan prinsip-prinsip nilai Islam (Maarif et al., 20013)
Manajemen lembaga pendidikan memiliki peran strategis dalam mendukung
penyelenggaraan pendidikan. Melalui proses penggunaan sumber daya yang tersedia

P-ISSN 2656-1549 and E-ISSN 2656-0712


https://jurnal.inmastvkemenag.id/index.php/rampaisumsel/index
secara optimal, manajemen bertujuan untuk menjalankan program pendidikan
dengan efektif dan efisien. Keterlaksanaan manajemen akan memperkuat fungsi
sumber daya organisasi sehingga tercapainya tujuan Lembaga Pendidikan Islam
dengan terarah serta efektif.

Fungsi Manajemen Pendidikan


Fungsi manajemen pendidikan meliputi: (Drs. Hikmat, 2009)

1. Perencanaan

Perencanaan merupakan prasyarat mutlak bagi semua kegiatan


manajemen. Tanpa perencanaan, maka dalam pelaksanaannya akan
menemui berbagai masalah bahkan tidak tercapainya tujuan seperti yang
diharapkan. Beberapa langkah dalam perencaan tersebut diantaranya:

P-ISSN 2656-1549 and E-ISSN 2656-0712


https://jurnal.inmastvkemenag.id/index.php/rampaisumsel/index
a) Mengidentifikasi dan menetapkan tujuan
b) Memeriksa masalah atau kesulitan pada pekerjaan yang akan
dilaksanakan
c) Menyatukan fakta atau informasi yang diperlukan
d) Mengidentifikasi fase atau serangkaian aktivitas
e) Menguraikan masalah yang nantinya harus diatasi dan
diselesaikan permasalahannya

2. Pengorganisasian (organizing)

Salah satu kegiatan dalam membentuk dan membangun


hubungan kerja antara banyak orang guna mencapai satu kesatuan
kesatuan agar tercapainya tujuan yang diinginkan. Beberapa hal yang
harus diperhatikan dalam pengorganisasian diantaranya klasifikasi tugas,
dan kewajiban yang harus diselaraskan dengan pengalaman, keahlian,
ketertarikan/minat, pemahaman dan karakter individu yang dibutuhkan
untuk melaksanakan tugas tersebut.

3. Pengoordinasian (coordinating)

P-ISSN 2656-1549 and E-ISSN 2656-0712


https://jurnal.inmastvkemenag.id/index.php/rampaisumsel/index
Ketika banyak orang melakukan pekerjaan yang berbeda,
pemimpin harus berkomunikasi atau berkoordinasi. Koordinasi yang
baik menghindari persaingan yang tidak adil atau tindakan yang tidak
diharapkan. Dengan koordinasi yang baik, setiap orang dapat bekerja
sama untuk menciptakan konsep yang sama untuk mencapai tujuan
tertentu.

4. Komunikasi

Komunikasi sangat penting dalam segala hal. Karena ketidak


tidak ada komunasi, artinya tidak bisa mempengaruhi orang dalam
struktur organisasi tersebut, vaik dalam sikap dan perbuatan.

5. Supervisi

Pelaksanaan setiap program Pendidikan memerlukan bimbingan


atau pengawasan. Supervisi memiliki tanggung jawab atas keberhasilan
program. Oleh karena itu selama supervisi perlu dilakukan pengecekan
apakah ada masalah dalam pelaksanaan tercapainya tujuan pendidikan.

P-ISSN 2656-1549 and E-ISSN 2656-0712


https://jurnal.inmastvkemenag.id/index.php/rampaisumsel/index
6. Kepegawaian (staffing)

Penyusunan perencanaan dan pengorganisasian adalah fungsi


kepegawaian yang sudah dilaksanakan. Pemikiran dan usaha dalam
susunan organisasi dipilih sesuai dengan jabatannya dan itu sudah ada
dan diatur dalam pengorganisasian.

7. Pembiayaan (budgeting)

Biaya sangat penting, karena setiap kegiaatan atau agenda baik


dari keanggoataan ataupun materialnya membutuhkan yang naamanya
biaya. Maka dari itu, pendanaan harus sudah mulai dibahasa dan
dirumuskan sejak adanya perencaan sampai pada tahap pelksanaan.

Berikut hal yang harus diperhatikan dalam pembiayaan:

a) Biayaa yang diperlukan

P-ISSN 2656-1549 and E-ISSN 2656-0712


https://jurnal.inmastvkemenag.id/index.php/rampaisumsel/index
b) Asal biaya yan didapatkan
c) Untuk apa saja penggunaannya
d) Siapa yang terlibat dalam pelaksanaannya
e) Laporan pertanggung jawaban atas pembiayaan tersebut
f) Pengawasan

8. Penilaian (evaluating)

Suatu kegiatan untuk mengamati dan memahami bagaimana


pelaksanaannya dalam menggapai hasil yang diharapkan untuk mencapai
tujuan pendidikan. Dengan adanya evaluasi, bisa mengetahui kekurangan
yang ada dan cari bagaimana memperbaikinya menjadi lebih baik.

Objek Kajian Manajemen Lembaga Pendidikan Islam


Manajemen pendidikan Islam memiliki beberapa objek kajian yang menjadi
fokus utama dalam pengelolaan lembaga pendidikan Islam. Objek kajian tersebut
antara lain:

10

P-ISSN 2656-1549 and E-ISSN 2656-0712


https://jurnal.inmastvkemenag.id/index.php/rampaisumsel/index
1. Kurikulum

Kurikulum adalah salah satu objek kajian utama dalam


manajemen pendidikan Islam. Kurikulum yang baik harus memenuhi
standar pendidikan Islam dan mampu mengembangkan kemampuan
akademik dan non-akademik siswa, serta mengembangkan nilai-nilai
agama yang kuat.

2. Metode Pembelajaran

Metode pembelajaran adalah salah satu objek kajian penting


dalam manajemen pendidikan Islam. Metode pembelajaran yang efektif
harus dapat mengembangkan keterampilan siswa dalam memahami
konsep-konsep ajaran islam dan mengamalkan nilai keislaman dalam
kehidupan seharihari.

3. Tenaga Pendidik

11

P-ISSN 2656-1549 and E-ISSN 2656-0712


https://jurnal.inmastvkemenag.id/index.php/rampaisumsel/index
Tenaga pendidik atau guru adalah objek kajian penting dalam
manajemen pendidikan Islam. Guru perlu mempunyai pengetahuan yang
luas mengenai agama Islam, serta mampu menyampaikan materi
pelajaran dengan cara yang menarik dan efektif.

4. Siswa

Siswa juga menjadi objek kajian dalam manajemen pendidikan


Islam. Pengelolaan siswa meliputi pembinaan karakter, pengembangan
keterampilan, dan pembentukan kepribadian yang kuat berdasarkan
ajaran Islam.

5. Kepemimpinan

Kepemimpinan yang baik akan mampu membawa lembaga


pendidikan Islam mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan dan
mengembangkan visi dan misi yang kuat berdasarkan ajaran Islam.

12

P-ISSN 2656-1549 and E-ISSN 2656-0712


https://jurnal.inmastvkemenag.id/index.php/rampaisumsel/index
6. Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana pendidikan juga menjadi objek kajian


dalam manajemen pendidikan Islam. Sarana dan prasarana yang baik
akan mendukung kegiatan belajar mengajar yang efektif dan memenuhi
standar pendidikan Islam.

7. Pembiayaan

Pembiayaan pendidikan Islam juga menjadi objek kajian penting


dalam manajemen pendidikan Islam. Pembiayaan yang baik akan
mendukung pengembangan lembaga pendidikan Islam serta
meningkatkan kualitas pendidikan.
Dalam praktiknya, semua objek kajian tersebut harus
diperhatikan dan dikelola dengan baik dalam pengelolaan lembaga
pendidikan Islam agar dapat mencapai tujuan pendidikan yang
diharapkan dan mengembangkan siswa yang memiliki karakter dan
kualitas pendidikan yang tinggi berdasarkan ajaran Islam. Objek kajian
manajemen lembaga pendidikan ditinjau dari beberapa aspek penting
yang diperlukan dalam lembagaan pendidikan: (Hikmat,2009:155-156);

13

P-ISSN 2656-1549 and E-ISSN 2656-0712


https://jurnal.inmastvkemenag.id/index.php/rampaisumsel/index
 Pertama, aspek struktural mencakup struktur organisasi,
analisis unit kerja, uraian tugas , spesifikasi tenaga
pendidik, wewenang, kedudukan, dinamika lingkungan
struktur organisasi, perbedaan keterampilan tenaga
pendidik, dan segala aktivitasnya.
 Kedua, aspek teknis mencakup kegiatan perancangan,
aktivitas lembaga, pelaksaan tugas, serta strategi
pelaksanaannya dalam pengembangan kelembagaan.
 Ketiga, aspek personal memfokuskan pada penempatan,
kelayakan guru serta lembaga pengelolaanya, sumber
daya, penilaian, dan kamakmuran personalia.
 Keempat, aspek informasi meliputi sistem informasi
lembaga pendidikan, sistem pengendalian internal dan
eksternal lembaga pendidikan, pengawasan pribadi dan
tanggapan manajemen terhadap masalah internal dan
eksternal lembaga pendidikan.
 Kelima, aspek lingkungan masyarakat meliputi peran
masyarakat dalam pengembangan kelembagaan,
hubungan lembaga pendidikan dengan masyarakat, peran
peserta pendidikan di masyarakat, kerjasama antar
lembaga dengan masyarakat, sosialisasi lembaga dan
perolehan pendidikan. kegiatan lembaga pendidikan yang
diikuti oleh masyarakat.
 Keenam, aspek keterampilan manajemen mengacu pada
keterampilan tenaga pendidk, keterampilan pemimpin
dalam perencanaan, keterampilan teknis, dan
keterampilan proyeksi Lembaga pada masa yang akan
datang, output lembaga.

14

P-ISSN 2656-1549 and E-ISSN 2656-0712


https://jurnal.inmastvkemenag.id/index.php/rampaisumsel/index
 Ketujuh, aspek pengembangan sumber daya manusia
meliputi pelatihan kepemimpinan kelembagaan dan
kependidikan, kualitas pimpinan sesuai dengan kriteria
AD dan ART, pengelolaan supervisi, dan tipe instruksi
pimpinan lembaga yang berkaitan dengan intelektual
tenaga pendidik, baik secara struktural maupun kultural.
(Farikhah, 2015)

D. Simpulan

Manajemen pendidikan adalah proses perencanaan, pengorganisasian,


penyusunan staf, pembinaan, pengkoordinasian, pengkomunikasian,
pemotivasian,penganggaran, pengendalian, pengawasan, penilaian dan pelaporan
secara sistematis guna tercapainya tujuan pendidikan secaraefektif dan efisien.
Manajemen pendidikan Islam memiliki peran penting dalam pengelolaan lembaga
pendidikan Islam. Manajemen pendidikan Islam meliputi pengelolaan kurikulum,
metode pembelajaran, tenaga pendidik, siswa, kepemimpinan, sarana dan prasarana,
serta pembiayaan. Pengelolaan semua objek kajian tersebut harus dilakukan dengan
baik agar lembaga pendidikan Islam mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan
dan mengembangkan siswa yang memiliki karakter dan kualitas pendidikan yang
tinggi berdasarkan ajaran Islam.
Maka dari itu, pengelolaan lembaga pendidikan Islam perlu dilakukan secara
holistik serta terintegrasi. Selain itu, lembaga pendidikan Islam harus mempunyai
visi dan misi yang kuat berdasarkan ajaran Islam, serta kepemimpinan yang baik
mampu membawa lembaga pendidikan Islam mencapai tujuan pendidikan yang

15

P-ISSN 2656-1549 and E-ISSN 2656-0712


https://jurnal.inmastvkemenag.id/index.php/rampaisumsel/index
diinginkan. Dengan demikian, lembaga pendidikan Islam dapat memberikan
kontribusi positif bagi masyarakat dan memperkuat peran pendidikan Islam dalam
membentuk generasi yang memiliki karakter dan kualitas pendidikan yang tinggi.

Daftar Rujukan
Aliyyah, Rusi Rusmiati, Didi Mulyadi, Widyasari, Abdul Kholik, Manajemen Lembaga
Pendidikan,
Drs. Hikmat, M. A. 2009. Manajemen Pendidikan. In Angewandte Chemie International
Edition, 6(11), 951–952. (Vol. 4, Issue 1).
Farikhah, S. 2015. Manajemen Lembaga Pendidikan (Issue November). Aswaja
Pressindo.
Maarif, S., Novijanti, L., Huda, N., & Hurriyah, L. 2013. Manajemen Lembaga (A.
Zaini (ed.); cet 1). IAIN Sunan Ampel Press.
Manaf, Sofwan 2001. Pola Manajemen Penyelenggaraan Pondok Pesantren, Jakarta:
Dirjen Pembinaan Kelembagaan Agama Islam Depag RI
Omar Muhamad al Toumy al Syaibany, 1979. Falsafah Pendidikan Islam, alih bahasa
Hasan Langgulung, Jakarta : Bulan Bintang
Tidjani, Aisyah. 2017. 74-233-2-Pb (1). Reflektika, 13(1), 96–126.
Tim Penyusun, 1999. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka
Wahjosumidjo, 1987. Kepemimpinan dan Motivasi, Jakarta: Ghalia Indonesia. Cet 3

16

P-ISSN 2656-1549 and E-ISSN 2656-0712


https://jurnal.inmastvkemenag.id/index.php/rampaisumsel/index

Anda mungkin juga menyukai