Disusun Oleh :
1. 20227379116 Tri Renggo Ardiana
2. 20227379138 Intan Lestari
3. 20227379140 Emi Fitri Samsiyah
4. 20227379192 Nurdin
PROGRAM STUDI
MAGISTER PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS PASCASARJANA
UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan nikmat,
rahmat dan hidayah-Nya, telah memberikan kemudahan dan kelancaran dalam menyelesaikan
makalah yang berjudul “Lembaga dan Manajemen Pendidikan”.
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas kelompok dan untuk memahami materi
perkuliahan “Pengembangan Pendidikan IPS”. Makalah ini dapat diselesaikan adalah berkat
bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis menyampaikan
ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Ibu Dr. Julinda Siregar, M.Pd, selaku Dosen mata Pengembangan Pendidikan IPS
2. Anggota kelompok 2 selaku mahasiswa yang diberikan tugas
3. Serta kepada teman-teman Kelas IPS 1B NRA yang saling menyemangati.
Dengan disusunnya makalah ini diharapkan dapat memberikan informasi dan wawasan kepada
berbagai pihak yang membutuhkannya, khususnya teman-teman kelas IPS 1B NRA.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kami
mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan pembuatan makalah ini
untuk masa yang akan datang.
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
Tujuan pendidikan adalah terwujudnya manusia ideal atau manusia yang dicita-
citakan sesuai nilai-nilai dan norma-norma yang dianut. Contoh manusia ideal yang menjadi
tujuan pendidikan tersebut antara lain: manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan
YME, berakhlak mulia, sehat, cerdas, terampil, dst. Sebab itu, pendidikan bersifat normatif
dan mesti dapat dipertanggungjawabkan. Mengingat hal di atas, pendidikan tidak boleh
dilaksanakan secara sembarang, melainkan harus dilaksanakan secara bijaksana.
Dengan rmusan masalah di atas maka di harapkan dapat mengetahui dan memahami hal-hal
yang berkaitan dengan lembaga dan manajemen pendidikannya yakni :
KAJIAN TEORITIK
1. Komponen siswa
2. Komponen Guuru
Sebagai lembaga pendidikan formal, sekolah yang lahir dan berkembang secara
efektif dan efisien dari dan oleh serta untuk masyarakat, merupakan perangkat yang
berkewajiban memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam mendidik warga negara.
Sekolah dikelola secara formal, hierarkis, dan kronologis yang berhaluan pada falsafah dan
tujuan pendidikan nasional.
a. Semakin banyaknya jumlah angkatan muda yang tidak dapat melanjutkan sekolah.
b. Lapangan kerja, khususnya sektor swasta mengalami perkembangan cukup pesat dan
lebih dibandingkan perkembangan sector pemerintah.Pendidikan nonformal
diselenggarakan bagi warga masyarakat yang memerlukan layanan pendidikan yang
berfungsi sebagai pengganti, penambah, dan/atau pelengkap pendidikan formal dalam
rangka mendukung pendidikan sepanjang hayat.
Dengan kata lain, pendidikan nonformal berfungsi mengembangkan potensi peserta didik
melalui pendidikan kecakapan hidup, pendidikan anak usia dini, pendidikan kemudaan,
pendidikan pemberdayaan perempuan, pendidikan keaksaraan, pendidikan keterampilan dan
pelatihan kerja serta pendidikan lainnya.
Mengenai pendidikan non-formal ini dijelaskan dalam UU No 20 thn 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional , pasal 26 ayat (4) satuan pendidikan non-formal terdiri atas lembaga
kursus, lembaga pelatihan kelompok belajar, pusat kegiatan belajar masyarakat, dan majelis
taklim serta satuan pendidikan yang sejenis, ayat (5) Kursus dan Pelatihan diselenggarakan
bagi masyarakat yang memerlukan bekal pengetahuan, keterampilan, kecakapan hidup, dan
sikap untuk mengembangkan diri, mengembangkan profesi, bekerja, usaha mandiri, dan/
atau melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
Penyelenggaraan pendidikan non formal ini tidak terikat oleh jam pelajaran sekolah, dan
tidak ada penjejangan sehingga dapat dilaksanakan kapan saja dan dinama saja; dan
tergantung kepada kesempatan yang dimiliki oleh para anggota masyarakat dan para
penyelenggara pendidikan agama Islam pada masyarakat itu sendiri.
Pendidikan Informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan. Dengan kata
lain, lembaga pendidikan informal adalah sebuah lembaga pendidikan yang ruang
lingkupnya lebih terarah pada keluarga dan masyarakat. Pendidikan keluarga merupakan
pendidikan yang pertama dan utama, karena dalam keluarga inilah anak pertama-tama
mendapatkan didikan dan bimbingan. jika dikatakan lingkungan yang utama karena
sebagian besar dari kehidupan anak adalah di dalam keluarga, sehingga pendidikan yang
paling banyak diterima oleh anak dalam keluarga.
Orang tua atau ayah dan ibu memegang peranan yang penting dan amat berpengaruh
atas pendidikan anak-anaknya. Sejak seorang lahir, ibunyalah yang selalu ada
disampingnya. Oleh karena itu ia meniru peran ibunya dan biasanya seorang anak lebih cinta
kepada ibunya apabila ibu itu menjalankan tugasnya dengan baik. Apapun yang dilakukan
ibu dapat dimanfaatkannya, kecuali apabila ia ditinggalkan dengan memahami dengan
segala sesuatu yang terkandung didalam hati anaknya, jika anak telah mulai agak besar,
dengan kasih sayang ibu mengambil hati anaknya untuk selamanya. selama-lamanya
1. Adanya motivasi atau dorongan cinta kasih yang menjiwai hubungan antara orangtua dan
anak.
2. Pemberian motivasi kewajiban moral sebagai konsekuensi.
3. Memelihara dan membesarkan anak.
Pengertian Manajemen Pendidikan ini diterapkan pada usaha pendidikan maka sudah
termuat hal-hal yang menjadi objek pengelolaan atau pengaturan. Lebih tepatnya, definisi
Manajemen Pendidikan adalah sebagai berikut : “Manajemen Pendidikan adalah rangkaian
segala kegiatan yang menunjuk kepada usaha kerjasama dua orang atau lebih untuk mencapai
tujuan pendidikan yang telah ditetapkan”.
Dengan menerapkan definisi tersebut pada usaha pendidikan yang terjadi dalam sebuah
organisasi, maka definisi Manajemen Pendidikan selengkapnya adalah sebagai berikut :
“Manajemen Pendidikan adalah suatu kegiatan atau rangkaian kegiatan yang berupa
proses pengelolaan usaha kerjasama sekelompok manusia yang tergabug dalam organisasi
pendidikan, untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan sebelumnya, agar
efektif dan efisien”.
Menurut Consortium on Renewing Education (Murphy dan Louis, ed. 1999:515) Sekolah
(lembaga pendidikan) mempunyai lima bentuk modal yang perlu dikelola untuk
keberhasilan pendidikan yaitu:
BAB III
PEMBAHASAN
prinsip manajemen pendidikan adalah adanya prioritas atau pentingnya suatu tujuan diatas
kepentingan pribadi atau lembaga, bertanggungjawab untuk kegiatan, memiliki sikap
adil ,disiplin, memiliki wewenang, dapat merangsang pegawai dalam pekerjaan, memikirkan
keberhasilan pekerjaan,professional.
b. Prinsip Manajemen pada efisiensi dan efektifitas dalam pengunaan dana, daya,
dan waktu dalam mencapai tujuan pendidikan.
e. Prinsip pendidikan seumur hidup, yang memandang bahwa pendidikan tidak hanya di
sekolah, tetapi harus dilanjutkan dalam keluarga dan masyarakat. Jadi peserta didik
perlu memiliki kemampuan belajar sebagai persiapan belajar di masyarakat.
f. Prinsip relevansi, suatu pendidikn akan bermakna apabila kurikulum yang dipergunakan
relevan ( terkait ) dengan kebutuhan dan tuntutan masyarakat.
Manajemen pendidikan adalah suatu proses atau sistem pengelolaan Manajemen pendidikan
sebagai suatu proses atau sistem organisasi dan peningkatan kemanusiaan dalam kaitannya
dengan suatu sistem pendidikan. Kegiatan pengelolaan pada suatu sistem pendidikan
bertujuan untuk keterlaksanaan proses belajar mengajar yang baik, yang mencakup:
Fungsi paling awal dari semua menejemen. Perencanaan adalah proses kegiatan
untuk menyajikan secara sistematis segala kegiatan yang akan dilaksanakan untyuk
mencapai tujuan tertentu. Perencanaan dapat diartikan sebagai penetapan tujuan, budget,
policy prosedur, dan program suatu organisasi. Dengan adanya perencaan, fungsi
manajemen berguna untuk menetapkan tujuan yang akan dicapai, menetapkan biaya,
menetapkan segala peraturan-peraturan dan pedoman-pedoman yang harus
dilaksanakan.Perencanaan meliputi beberapa aspek, diantaranya apa yang akan
dilakukan , kapan dilakukan, dimana akan dilakukan, bagaimana cara melakaukanya, apa
saja yang dibutuhkan agar tercapai tujuan dengan maksimal.
2. Pengorganisasian ( Organizing )
3. Penggerakkan ( Actuating )
4. Pengawasan
Pengawasan merupakan kegiatan untuk mengamati dan mengukur segala kegiatan operasi
dan pencapaian hasil dengan membandingkan standar yang terlihat dalam rencana
sebelumnya. Fungsi pengawasan menjamin segala kegiatan berjalan sesuai dengan
kebijaksanaan, strategi, rencana, keputusan dalam program kerja yang telah dianalisis,
dirumuskan serta ditetapkan sebelumnya.
).))Dengan demikian nampak bahwa Guru sebagai tenaga pendidik merupakan faktor
penting dalam manajemen pendidikan, sebab inti dari proses pendidikan di sekolah pada
dasarnya adalah guru, karena keterlibatannya yang langsung pada kegiatan pembelajaran di
kelas. Oleh karena itu Manajemen Sumber Daya Manusia Pendidik dalam suatu lembaga
pendidikan akan menentukan bagaimana kontribusinya bagi pencapaian tujuan, dan kinerja
guru merupakan sesuatu yang harus mendapat perhatian dari fihak manajemen pendidikan di
sekolah agar dapat terus berkembang dan meningkat kompetensinya dan dengan
peningkatan tersebut kinerja merekapun akan meningkat, sehingga akan memberikan
pengaruh pada peningkatan kualitas pendidikan sejalan dengan tuntutan perkembangan
global dewasa ini. memberikan berpengaruh pada peningkatan kualitas pendidikan
BAB IV
PENUTUP
Program pembiaya
4.1 Kesimpulan
Secara etimologi, lembaga adalah asal sesuatu, acuan, sesuatu, sesuatu yang
memberi bentuk pada yang lain, badan atau organisasi yang bertujuan mengadakan suatu
penelitian keilmuan atau melakukan sesuatu usaha.
Pendidikan Informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan. Dengan kata
lain, lembaga pendidikan informal adalah sebuah lembaga pendidikan yang ruang
lingkupnya lebih terarah pada keluarga dan masyarakat.
Manusia dan pendidikan adalah suatu hal yang memiliki keterkaitan. Dengan potensi
manusia yang ada dalam diri masing-masing, potensi ini haruslah dikembangkan oleh
manusia yang mau tak mau harus berhubungan dengan apa yang dikatakan sebagai
4.2. Saran
Manajemen pendidikan adalah suatu proses atau sistem pengelolaan sebagai suatu
proses atau sistem organisasi dan peningkatan kemanusiaan dalam kaitannya
dengan suatu sistem pendidikan. Kegiatan pengelolaan pada suatu sistem
Drs. Moh. Roqib, M. Ag dan Nurfuadi, M. Pd. I, Kepribadian Guru, STAIN Purwokerto,
Yogyakarta; 2011.
Suharsimi Arikunto dan Lia Yuliana, Yogyakarta: Aditiya Media, 2009 Dr. Hj. Binti
Maunah, M. Pd. I, Ilmu Pendidikan, Sukses offset, Yogyakarta; 2009
Jakarta; 1999