Disusun Oleh:
KESEHATAN MENTAL
Dosen Pengampu:
DAFTAR ISI.............................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................................3
B. Rumusan Masalah...........................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi Pendidikan........................................................................................4
B. Macam-macam Pendidikan............................................................................5
C. Bagaimana Masalah Mental dalam Kehidupan..............................................7
D. Bagaimana Pengaruh Pendidikan bagi Kesehatan Mental.............................9
A. KESIMPULAN...........................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan pendidikan?
2. Apa saja macam-macam dari pendidikan?
3. Bagaimana masalah kesehatan mental dalam kehidupan?
4. Bagaimana pengaruh dari pendidikan bagi kesehatan mental?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Pendidikan
Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi manusia dalam segala
aspek kehidupannya. Pendidikan dapat memberikan pengaruh agar manusia
mampu untuk bertahan hidup dengan membangun interaksi yang baik antar
sesama sehingga terpenuhinya kebutuhan hidupnya. Dalam konsep ajaran Islam,
pendidikan diartikan sebagai usaha berupa bimbingan ke arah pertumbuhan
kepribadian individu secara sistematis dan pragmatis agar individu dapat hidup
sesuai dengan ajaran islam dan meraih kebahagiaan dunia dan akhirat. Dengan
membentuk kepribadian tersebut individu dibantu dalam mencapai proses
pendewasaan dan bimbingan yang diberikan dapat meningkatkan akal, mental,
dan moral individu.1
1
Siti Shafa Marwah, Makhmud Syafe’i, and Elan Sumarna, “Relevansi Konsep Pendidikan
Menurut Ki Hadjar Dewantara Dengan Pendidikan Islam,” TARBAWY : Indonesian Journal of Islamic
Education 5, no. 1 (2018): 17.
2
Dera Nugraha, “Urgensi Pendidikan Multikultural Di Indonesia,” Jurnal Pendidikan PKN
(Pancasila dan Kewarganegaraan) 1, no. 2 (2020): 145.
menyikapi adanya perubahan, keberagaman, tantangan ataupun tuntutan.
Sehingga akan tercipta kehidupan yang damai dan terhindar dari konflik-konflik.3
B. Macam-macam Pendidikan
1. Pendidikan Formal (Pendidikan sekolah)
Merupakan jalur pendidikan yang pastinya kalian sudah tahu atau umum
diindonesia, yaitu pendidikan yang diselenggarakan seperti sekolah dan memiliki
jenjang pendidikan setingkat SD, SMP, dan SMA. Jalur pendidikan ini memiliki
jenjang pendidikan yang sangat jelas terstruktur.5
3
Setiyani (2016), “Analisis Pendidikan Islam Multikultural Sebagai Pemersatu Bangsa,”
MANAGERE : Indonesian Journal of Educational Management 01, no. 01 (2019): 137.
4
Henki Wijaya, “Hakikat Pendidikan,” Over The Rim (2017): 191–199.
5
Bafadhol, “Lembaga Pendidikan Islam Di Indonesia.”
5) Tenaga pembimbing / guru memenuhi kualifikasi tertentu
6) Tempat pendidikan dari pemerintah atau swasta
7) Harus mengikuti ujian untuk peserta didik
8) Adanya peraturan berseragam
9) Saat selesai menempuh jenjang pendidikan atau melanjutkan ke jenjang
berikutnya membutuhkan ijazah sebagai peranan penting dalam penerimaan
peserta didik.6
6
Febrianta, “Permasalahan Dan Macam-Macam Sistem Pendidikan Di Indonesia.”
7
Ahyat, “Metode Pembelajaran Pendidikan Agama Islam.”
3. Pendidikan Informal (Pendidikan keluarga)
Kesehatan merupakan keadaan sejahtera secara fisik, mental, dan sosial yang
memungkinkan seseorang dapat hidup produktif secara sosial dan ekonomi.
Sebagai individu, manusia dipandang sebagai satu kesatuan yang utuh dan terdiri
dari unsur badan, jiwa, dan sosial dan terdapat kualitas hidup yang terdiri dari
kesejahteraan dan produktivitas secara sosial ekonomi. Kesehatan jiwa adalah
bagaimana seorang individu dapat berkembang secara fisik, mental, spiritual, dan
sosial serta menjadi individu yang menyadari kemampuan diri, dapat mengatasi
tekanan, dapat bekerja secara produktif, dan mampu memberikan kontribusi
terhadap lingkungannya.9
10
Dumilah Ayuningtyas, Misnaniarti Misnaniarti, and Marisa Rayhani, “Analisis Situasi
Kesehatan Mental Pada Masyarakat Di Indonesia Dan Strategi Penanggulangannya.,” Jurnal Ilmu
Kesehatan Masyarakat 9, no. 1 (2018): 2.
11
Saputra, Ranimpi, and Pilakoannu, “Kesehatan Mental Dan Koping Strategi Di Kudangan,
Kecamatan Delang, Kabupaten Lamandau Kalimantan Tengah: Suatu Studi Sosiodemograf,” 72.
Pendidikan bukan lagi hal yang tabu untuk dikenali di lingkungan sekitar.
Bukan hanya Pendidikan yang berlangsung di sekolah saja, akan tetapi mulai dari
Pendidikan di masyarakat, keluarga, bahkan perihal agama juga. Dalam
Kesehatan jiwa sendiri tentunya berhubungan pada karakter ataupun kepribadian
setiap individu, sedangkan Kesehatan mental berhubungan pada ketentraman,
kenyaman, dan batin dengan menggunakan potensi pada diri mereka secara
maksimal dalam menghadapi kehidupan .12 Kesehatan mental dahulunya hanya di
kaitkan dengan individi yang memiliki gangguan kejiwaan dan tidak di
peruntukan untuk individu pada umumnya. Padahal banyak sekali individu yang
tidak memiliki gangguan kejiwaan mengalami gangguan mental. Kesehatan
mental sendiri bukan hanya terjadi oleh individu yang mengalami gangguan
kejiwaan tetapi individu yang mungkin tidak tentram batinnya maupun tidak
nyaman.13
Dalam Islam Pendidikan merupakan hal yang pentinhg dan mempunyai tujuan
yang jelas dan tegas untuk membina manusia agar menjadi hamba Allah swt yang
Saleh dalam seluruh aspek kehidupan yang mencakup perbuatan, pikiran dan
perasaan.14 Dalam peran Pendidikan Islam menurut Zakiah Daradjat dalam
Kesehatan mental bahwa pertama, memberikan bimbingan dalam kehidupan
menjadi pengendali utama dalam kehidupan manusia yang meliputi kepribadian
baik unsur pengalaman, Pendidikan, dan keyakinan yang didapatkan sejak kecil.
Kedua, penolong dalam kesukaran, dengan ketenangan batin seseorang orang
akan mampu menganalisis faktor-faktor penyebab kecewa. Sehingga dapat
menghindari diri dari gangguan perasaan yang merupakan efek dari kecewa
tersebut. Ketiga, menentramkan batin. batin yang dalam keadaan resah dengan
agama akan memberikan jalan dan sebuah penyejuk hati. Keempat, pengendali
12
Ahmad Nurrohim, “Antara Kesehatan Mental Dan Pendidikan Karakter: Pandangan
Keislaman TerintegrasI,” ATTARBIYAH: Journal of Islamic Culture and Education 1, no. 2 (12
Desember 2016): 273–302, https://doi.org/10.18326/attarbiyah.v1i2.273-302.
13
Diana Vidya Fakhriyani, KESEHATAN MENTAL (Duta Media Publishing, 2019).
14
Zakiah Daradjat, Pendidikan Islam dalam keluarga dan sekolah (Ruhama, 1994).
moral. Nilai moral dalam agama Islam diatur dan dijelaskan dalam bentuk
perintah dan larangan Tuhan, apa yang di perintah Tuhan merupakan sebuah hal
yang baik dan apa yang di larang Tuhan merupakan sesuatu yang buruk .15
Pelaksanaan upaya kesehatan mental perlu melibatkan sector yang lebih luas
daripada sektor kesehatan seperti halnya pendidikan. Kesehatan mental ditentukan
oleh banyak faktor, seperti faktor sosial, psikologis, dan faktor biologis serta
ekonomi dan lingkungan. Sehingga penting untuk mewujudkan derajat kesehatan
mental yang optimal bagi setiap individu. Maka dari itu, pendidikan memiliki
pengaruh terhadap kesehatan mental seseorang yang ditunjukkan dengan bukti
dimana pendidikan dapat membentuk individu agar mampu mengelola emosi,
mengatasi permasalahan atau problematika, menunbuhkan rasa tanggung jawab,
serta mengetahui potensi atau kemampuan diri. Dengan pendidikan pula dapat
membentuk individu untuk tumbuh menjadi individu dengan mental yang kuat
dan berkepribadian yang baik.16
15
Muhammad Mawangir, “Zakiah Daradjat Dan Pemikirannya Tentang Peran Pendidikan Islam
Dalam Kesehatan Mental,” Jurnal Ilmu Agama: Mengkaji Doktrin, Pemikiran, dan Fenomena Agama
16, no. 2 (2015): 53–65.
16
Dwi Purwanti, “Pendidikan Karakter Peduli Lingkungan Dan Implementasinya,” DWIJA
CENDEKIA: Jurnal Riset Pedagogik 1, no. 2 (2017): 16.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Masalah kesehatan mental sudah menjadi hal yang umum dan sangat
memprihatinkan sehingga perlunya penanganan yang khusus. Beragam upaya
telah dilakukan dalam penanganan gangguan mental. Dalam hal ini, diperlukan
pula faktor-faktor mendukung yang dapat membantu dalam menangani kasus
tersebut. Pendidikan menjadi salah satu faktor pendukung bagi individu untuk
memperoleh kesehatan mental yang baik. Dengan adanya pendidikan individu
dapat memperoleh pengetahuan mengenai banyak hal. Selain sebagai sumber
informasi atau wawasan, pendidikan dapat memberikan pemahaman kepada
individu termasuk kesehatan mental.
Daradjat, Zakiah. Pendidikan Islam dalam keluarga dan sekolah. Ruhama, 1994.
Marwah, Siti Shafa, Makhmud Syafe’i, and Elan Sumarna. “Relevansi Konsep
Pendidikan Menurut Ki Hadjar Dewantara Dengan Pendidikan Islam.”
TARBAWY : Indonesian Journal of Islamic Education 5, no. 1 (2018).
Saputra, Feri Agung, Yulius Yusak Ranimpi, and Rama Tulus Pilakoannu.
“Kesehatan Mental Dan Koping Strategi Di Kudangan, Kecamatan Delang,
Kabupaten Lamandau Kalimantan Tengah: Suatu Studi Sosiodemograf.”
Humanitas (Jurnal Psikologi) 2, no. 1 (2018).