Anda di halaman 1dari 7

Judul Jurnal : Pengaruh Beban Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Dengan Stress Kerja

Sebagai Variabel Mediasi

Tahun Terbit : 2015

Penulis: Putu Melati Purbaningrat Yo dan Ida Bagus Ketut Surya

Publikasi : E-Journal Manajemen Unud

Latar Belakang

Kepuasan kerja adalah salah satu faktor yang menentukan maksimalnya kerja
seseorang. Semua faktor yang terlibat dalam kepuasan kerja sangat penting untuk
meningkatkan kebahagiaan pekerja, seperti faktor lingkungan, psikologis, pendapatan dan
sebagainya. Karyawan yang merasa nyaman adalah karyawan yang bisa mendapatkan
kepuasan kerja yang diharapkan. Ketika karyawan menunjukkan sikap emosional yang
menyenangkan juga termasuk dari kepuasan kerja. Lalu, karyawan yang memiliki tingkat
kepuasan kerja yang rendah biasanya akan menunjukkan sikap yang berbeda dengan
karyawan yang memiliki tingkat kepuasan kerja yang tinggi. Hal ini dapat dilihat dengan
mengamati tingkah laku karyawan, misalnya ketika karyawan mengeluh, tidak patuh,
mencuri dan lain-lain.

Stress merupakan pengaruh yang menganggu kesehatan mental dan fisik seseorang.
Stress adalah respon terhadap suatu situasi yang menyebabkan tekanan, perubahan,
ketegangan emosi, dan lain-lain. Stress juga bisa disebabkan oleh lingkungan, organisasi, dan
dari individu itu sendiri. Sedangkan stress kerja bisa dipengaruhi oleh banyak nya tugas yang
harus dikerjakan, waktu yang terbatas, frustasi, gaji, dan tingginya beban kerja serta
rendahnya kepuasan kerja seorang karyawan. Ketika karyawan menderita stress kerja
organisasi akan menanggung beban seperti rendahnya kualitas pelayanan, pergantian staf
yang tinggi, reputasi perusahaan menjadi buruk, dan ketidakpuasan pekerja yang lain.

Teori Utama yang Digunakan

Teori yang digunakan dalam penelitian ini ialah dengan mengkaji bagaimana
pengaruh atau efek dari beban kerja terhadap kepuasan dan stress kerja. Dimana beban kerja
dapat berpengaruh negatif terhadap kepuasan kerja dan dapat menimbulkan stress kerja
karyawan. Beban kerja yang tinggi memiliki pengaruh yang negatif terhadap kepuasan kerja
seseorang. Karyawan cenderung merasa lebih puas ketika ketika memiliki beban kerja yang
lebih rendah.

Metode Penelitian

Metode penelitian dalam jurnal ini ialah metode kuantitatif dengan melakukan
pengumpulan data menggunakan kuisioner.

Sampel Penelitian

Jumlah sampel yang diambil sebanyak 55 orang pegawai di PT. Lianinti Abadi di
Denpasar.

Pembahasan

Penelitian yang dilakukan pada karyawan PT. Lianinti Abadi di Denpasar dengan
karakteristik responden berdasarkan 4 aspek, yaitu usia, jenis kelamin, lama bekerja, dan
tingkat pendidikan. Penelitian ini di dominasi oleh karyawan dengan usia diatas 35 tahun,
karyawan berjenis kelamin laki-laki, lama bekerja 0-5 tahun, dan tingkat pendidikan diploma
serta sarjana. Dari kuisoner yang diberikan kepada karyawan beban kerja berpengaruh negatif
terhadap kepuasan kerja sebesar 23,7%. Jumlah persentase ini menunjukkan bahwa beban
kerja pada PT. Lianinti Abadi cukup berpenagruh terhadap karyawan. Sedangkan persentase
stress kerja berpengaruh terhadap kepuasan kerja pada karyawan PT. Lianinti Abadi sebesar
84,6%. Dari besarnya persentase tersebut dapat terlihat bahwasanya karyawan pada PT.
Lianinti Abadi memang mengalami stress kerja dikarenakan beban kerja yang berat. Bukti
dari beratnya beban kerja ini ditunjukkan dengan hasil dari kuisinoer dimana pihak
perusahaan sering kali memberikan tugas secara mendadak, serta banyaknya tuntutan tugas
yang harys diselesaikan dalam jangka waktu yang singkat. Dari penelitian ini, dapat
dibuktikan bahwa benar jika beban kerja karyawan berpengaruh terhadap kepuasan kerja
serta kondsi psikologisnya.1

1
Putu Melati Purbaningrat Yo and Ida Bagus Ketut Surya, “Pengaruh Beban Kerja Terhadap Kepuasan
Kerja Dengan Stress Kerja Sebagai Variabel Mediasi,” E-Journal Manajemen Unud 4, no. 5 (2015).
Kesimpulan dan Saran

Beban kerja yang tinggi pada PT. Lianinti Abadi di Denpasar berpengaruh terhadap
kepuasan serta stress kerja karyawan. Sebaiknya bagi pihak perusahaan agar bisa
memberikan tugas yang tidak dadakan atau memberikan pemberitahuan sebelum memberikan
tugas kepada karyawan agar karyawan bisa melakukan persiapan sebelumnya dan beban
kerja tidak terasa berat. Perusahaan juga lebih baik tidak terlalu tinggi dalam menuntut tugas
kepada karyawan demi mengurangi stress karyawan. Selain itu, alangkah lebih baik bagi
pihak perusahaan untuk memberikan rewards kepada setiap hasil kerja karyawan untuk
meningkatkan kepuasan kerja karyawan. Perusahaan juga diharapkan agar bisa meningkatkan
pemberian waktu yang cukup untuk melakukan sebuah tugas dan meringankan beban kerja
karyawan.

Judul Jurnal : Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Lapangan
Departemen Grasberg Power Ditribution PT. Freeport Indonesia

Tahun Terbit : 2015

Penulis : Quinerita Stevani Aruan dan Mahendra Fakhri


Publikasi : MODUS

Latar Belakang

Tingginya tingkat persaingan antar dunia bisnis mengharuskan perusahaan


meningkatkan kinerja tiap karyawannya. Demi meningkatkan kinerja karyawan, perusahaan
harus melakukan upaya yang baik demi menunjang kinerja setiap karyawannya. Salah
satunya dengan cara menciptkan lingkungan yang baik bagi karyawan, baik itu lingkungan
fisik maupun non-fisik. PT. Freeport sendiri telah berkomitmen untuk mencapai tujuan
tersebut demi mencukupi kebutuhan dan kepuasan setiap karyawan. Penelitian di dalam
jurnal ini bertujuan untuk mengetahui representasi lingkungan kerja baik fisik atau non-
fisiksekaligus pengaruh lingkungan kerja terhadap kepuasan kerja karyawan yang bekerja di
Pt. Freeport Indonesia.

Teori yang Digunakan

Landasan teori yang digunakan dalam jurnal ini ialah dengan menjelaskan masing-
masing pengertian dari sumber daya manusia, lingkungan, serta kepuasan kerja karyawan.

a. Manajemen Sumber Daya Manusia

Manajemen sumber daya manusia ialah pendayagunaan sumber daya manusia di


dalam suatu organisasi yang dilakukan melalui fungsi-fungsi perencanaan sumber daya
manusia, perencanaan dan pengembangan karir, pemberian kompensasi dan kesejahteraan,
keselamatan dan kesehatan kerja, dan hubungan industrial.

b. Lingkungan Kerja

Seorang karyawan yang memiliki kinerja yang baik adalah mereka yang memiliki
lingkungan kerja yang sesuai. Suatu kondisi lingkungan dikatakan baik atau sesuai apabila
manusia dapat melaksanakan kegiatannya secara optimal, sehat, aman, dan nyaman.
Lingkungan kerja meliputi keseluruhan sarana dan prasarana yang ada di sekitar karyawan,
seperti fasilitas, alat bantu, kebersihan, pencahayaan, ketenangan, termasuk juga hubungan
antara karyawan dengan orang-orang disekitarnya. Kesan lingkungan yang nyaman dapat
mengurangi rasa jenuh dan bosan dalam bekerja. Kenyamanan tersebut tentu akan berdampak
pada peningkatan motivasi kerja dan kepuasan kerja seorang karyawan

c. Kepuasan kerja karyawan


Kepuasan kerja merupakan hal yang bersifat individual dan tergantung pada persepsi
seseorang tentang apa yang dirasakannya mengenai pekerjaan kepuasan kerja dapat
dicerminkan oleh sikap atau moral kerja, kedisiplinan, dan prestasi kerja. Teori kepuasan
kerja mencoba mengungkapkan apa yang membuat sebagian orang lebih puas terhaap
pekerjannya daripada beberapa lainnya. Ada tiga teori kepuasan kerja, yaitu disrecpancy
theory atau teori perbandingan, teori keadilan, dan teori dua faktor. Pada teori perbandingan,
kepuasan tercapai jika tidak terdapat perbedaan antara yang dinginkan dengan yang
dipersepsikan pada kenyataan. Semakin jauh kenyataan yang dirasakan maka semakin besar
pula ketidakpuasan terhadap pekerjaannya. Sedangkan pada teori keadilan, seseorang yang
merasa puas atau tidak puas atas suatu situasi tergantung pada perasaan adil atau tidak adil.
Misalnya dengan membandingkan dirinya dengan orang lain pada tingkat dan jenis pekerjaan
yang sama. Terakhir yakni teori dua faktor dimana kepuasan ditentukan oleh sesuatu yang
ada di dalam dirinya dan sesuatu yang ada di luar dirinya.

Metode Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif atau pengumpulan data dengan
melihat variabel terhadap objek yang diteliti lebih bersifat sebab dan akibat.

Sampel Penelitian

Sampel penelitian ini adalah 57 karyawan lapangan Departemen Grasberg Power


Distribution.

Pembahasan

Untuk mengetahui persepsi responden dilakukan pengukuran dengan teknik kuisioner.


Sebanyak 31 butir pertanyaan diberikan kepada karyawan yang mana rata-rata responden
menjawabnya dengan baik. Berdasarkan hasil dari analisis, kepuasan kerja karyawan pada
PT. Freeport dipengaruhi oleh dua variabel yakni lingkungan fisik dan non-fisik. Hal ini
dibuktikan dari persamaan regresi liniear berganda dimana bertujuan untuk membuktikan
hipotesis dalam penelitian ini dan memperoleh hasil sebesar 1.172. selain itu kepuasan kerja
karyawan memiliki hubungan yang positif terhadap lingkungan kerja fisik dan non-fisik. Hal
ini dibuktikan dari koefisien regresi variabel sebesar 0,290 yang mengandung arti bagi setiap
pertambahan yang terjadi maka menyebabkan peningkatan kepuasan kerja karyawan pada
PT. Freeport. Bisa diambil kesimpulan bahwasanya lingkungan fisik dan non-fisik
berpengaruh terhadap kinerja dan kepuasan seorang karyawan. Dlihat dari besarnya hasil
yang telah diujikan melalui beberapa cara.2

Kesimpulan dan Saran

Lingkungan fisik seperti suhu udara, sumber udara serta keamanan kerja pada PT.
Freeport masih tergolong baik dan dapat mempengaruhi dalam peningkatan kepuasan kerja
karyawan. Sedangkan lingkungan non-fisik pada PT. Freeport seperti komunikasi antar
karyawan, antar atasan dan bawahan masih tergolong baik. Selain itu, karyawan pada PT.
Freeport menunjukkan kepuasan kerja yang tergolong puas atau baik. Hal ini ditunjukkan
melalui prestasi, pengakuan, pekerjaa menarik, tanggung jawab, promosi, gaji, kondisi
lingkungan kerja, hubungan antar pribadi, keamanan, dan jabatan yang sudah memberikan
kepuasan kerja bagi karyawan.

Bagi perusahaan perlu meningkatkan perhatian lebih terhadap lingkungan kerja fisik
terkhusus pada penanganan suhu udara yang disebabkan oleh alam. Misalnya penggunaan
jaket karena suhu udara yang cenderung dingin sehingga tubuh cepat kelelahan serta
keamanan area kerja yang perlu ditingkatkan dan diperhatikan melalui jaminan keamanan
baik dalam hal penggunaan alat pelindung diri dan juga keamanan di sekitar tempat kerja.
Hal ini berguna untuk lebih lagi dalam meningkatkan kepuasan kerja karyawan pada PT.
Freeport Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA
2
Quinerita Stevani Aruan and Mahendra Fakhri, “Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan
Kerja Karyawan Lapangan Departemen Grasberg Power Ditribution PT. Freeport Indonesia,” MODUS 27, no. 2
(2015).
Putu Melati Purbaningrat Yo, and Ida Bagus Ketut Surya. “Pengaruh Beban Kerja Terhadap
Kepuasan Kerja Dengan Stress Kerja Sebagai Variabel Mediasi.” E-Journal
Manajemen Unud 4, no. 5 (2015).
Quinerita Stevani Aruan, and Mahendra Fakhri. “Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap
Kepuasan Kerja Karyawan Lapangan Departemen Grasberg Power Ditribution PT.
Freeport Indonesia.” MODUS 27, no. 2 (2015).

Anda mungkin juga menyukai