Anda di halaman 1dari 19

PENGARUH HUBUNGAN INTERPERSONAL DAN LINGKUNGAN KERJA

TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN


PT. SINJARAGA SANTIKA SPORT KADIPATEN

Oleh :
Dudung Abdullah, SE, M.Si
(Dosen Tetap Fakultas Ekonomi-UNMA)

ABSTRAK

Penelitian ini dilakukan pada PT. Sinjaraga Santika Sport jalan Liangjulang nomor 104
Kadipaten Majalengka, dan bertujuan untuk mengetahui hubungan interpersonal, lingkungan
kerja dan kepuasan kerja karyawan serta untuk mengetahui seberapa besar pengaruh
hubungan interpersonal terhadap kepuasan kerja karyawan dan seberapa besar besar pengaruh
lingkungan kerja terhadap kepuasan kerja karyawan.
Populasi pada penelitian ini adalah sebanyak 130 orang dan jumlah sampel dalam
penelitian ini adalah 57 orang dengan teknik simple random sampling. Metode yang
digunakan adalah metode survei dengan teknik analisis deskriptif dan verifikatif. Teknik
pengumpulan data yaitu dengan kuesioner. Pengujian instrumen data dilakukan dengan uji
validitas dan reliabilitas, sedangkan analisis data yang digunakan korelasi pearson product
moment dan koefisien determinasi dan uji hipotesis dengan uji t.
Berdasarkan hasil penelitian korelasi pearson product moment hubungan antara
hubungan interpersonal dengan kepuasan kerja karyawan termasuk kategori sedang dan
bernilai positif. Berdasarkan uji t maka Ha diterima dan Ho ditolak, artinya ada pengaruh
yang signifikan antara hubungan interpersonal terhadap kepuasan kerja karyawan.
Berdasarkan hasil korelasi pearson product moment hubungan antara lingkungan kerja
dengan kepuasan kerja karyawan termasuk kategori kuat dan bernilai positif. Berdasarkan uji
t maka Ha diterima dan Ho ditolak, artinya ada pengaruh yang signifikan antara lingkungan
kerja terhadap kepuasan kerja karyawan.

Kata kunci : Hubungan Interpersonal, Lingkungan Kerja dan Kepuasan Kerja Karyawan
ABSTRACT

This research done at PT. Sinjaraga Santika Sport in Liangjulang street number 104
Kadipaten Majalengka, and aim to know interpersonal relation, work environment, and job
satisfaction of employee and know how big interpersonal relation influence to job satisfaction
of employee and how big influences work enviroment to job satisfaction of employee at PT.
Sinjaraga Santika Sport.
Population at this research is 130 peoples and number of sample this research
amounted to 57 people, the sampling method are using simple random sampling. Method
applied is survey method with descriptive analytical technique and verifikatif. Data collecting
technique that is with questionaire. Testing of instrument of data is done with validity test and
reliability test, while data analysis applied is correlation pearson product moment and
coefficient of determination. And hypothesis test with t-test.
Based on the research results of Pearson product moment correlation
relationship between interpersonal relationships with employees 'job satisfaction categorized
as medium and positive value. Based on the t test Ha accepted and Ho rejected, meaning that
there is significant influence of interpersonal relation on employee job satisfaction. Based on
the results of Pearson product moment correlation relationship between the work
environment and job satisfaction of employees categorized as strong and positive value.
Based on the t test Ha accepted and Ho rejected, meaning that there is significant influence of
the work environment on employees job satisfaction.

Keyword : Interpersonal Relation, Work Environment and Job Satisfaction of Employee

I. PENDAHULUAN lain dalam kehidupannya. Agar bisa


diterima dan beradaptasi dengan baik,
Latar Belakang individu harus berusaha menjalin
Perkembangan dunia usaha ini hubungan dengan individu lain. Dalam
semakin bertambah pesat dan persaingan situasi apapun termasuk dalam lingkungan
pun semakin ketat sehingga menuntut kerja, hubungan interpersonal memegang
perusahaan agar mampu bertahan dan peranan penting.
berkompetisi dengan perusahaan lain. Bagi individu, hubungan
Perusahaan diharapkan mampu interpersonal yang baik dapat menjadi
menggunakan sumber daya manusia faktor yang menentukan kesuksesan karir
dengan baik dan benar karena merupakan dan memfasilitasi pekerjaan. Individu juga
bagian yang cukup penting dalam mendapatkan dukungan sosial dari rekan
pencapaian tujuan organisasi baik itu sekerjanya, sehingga dapat mengurangi
perusahaan besar maupun kecil. Sumber stres akibat tekanan pekerjaan. Hal tersebut
daya manusia merupakan salah satu motor dapat berdampak bagi produktivitas
penggerak utama bagi setiap operasi individu dan kepuasan kerja. Menurut
perusahaan, sehingga upaya daya Robbins (2007:45), Hubungan
pengembangan sumber daya manusia Interpersonal adalah: “Interaksi antara
tersebut merupakan strategi yang utama seseorang dengan orang lain dalam situasi
untuk menegakkan kompetisi global. kerja dan dalam organisasi sebagai
Salah satu faktor yang perlu motivasi untuk bekerjasama secara
diperhatikan oleh perusahaan untuk produktif, sehingga dicapai kepuasan
meningkatkan kerja karyawan adalah ekonomi, psikologis dan sosial”.
hubungan interpersonal. Manusia selalu Selain hubungan interpersonal, yang
memerlukan dan berjumpa dengan orang perlu diperhatikan oleh perusahaan juga
adalah lingkungan kerja. Lingkungan kerja Liangjulang nomor 104 Kadipaten
dalam suatu perusahaan sangat penting Kabupaten Majalengka. Berdiri pada tahun
untuk diperhatikan manajemen. Meskipun 1994 dan telah mendapat ijin usaha yang
lingkungan kerja tidak melaksanakan disahkan oleh Deperindag nomor
proses produksi dalam suatu perusahaan, 530/001/Her IUI/IV/2006, tanggal 28 april
namun lingkungan kerja mempunyai 2006. Jenis produksi yang dihasilkan di
pengaruh langsung terhadap para karyawan perusahaan ini berupa bola sepak, bola
yang melaksanakan proses produksi volley dan bola basket. Dalam
tersebut. pemasarannya perusahaan ini memasok
Rivai (2006:165) mengatakan bahwa, 30% untuk disalurkan ke seluruh Indonesia
“Lingkungan kerja adalah keseluruhan dan 70% diekspor ke luar negeri seperti
sarana dan prasarana yang ada disekitar Korea, Jepang, Singapura, USA, Timur
karyawan yang sedang melakukan tengah, Brazil, Venezuela, Nigeria dan
pekerjaan itu sendiri”. Jika lingkungan Argentina. Produk Bola yang dihasilkan
kerja yang kondusif dan nyaman maka oleh PT. Sinjaraga Santika Sport dikenal
karyawan akan bekerja dengan senang hati. dengan “Triple S”.
Bagi perusahaan kepuasan kerja Menurut Robbins (2007:106) yang
yang dirasakan karyawan adalah hal yang mengatakan bahwa berdasarkan
paling utama. Karyawan yang merasa tidak pengalaman, banyak organisasi yang
ada kenyamanan bekerja, kurang dihargai, merasakan adanya keterkaitan antara
tidak bisa mengembangkan segala potensi kepuasan kerja dengan tingkat
yang dimilikinya, akan menyebabkan kemangkiran. Karyawan yang tinggi
karyawan sulit berkonsentrasi penuh dalam tingkat kepuasan kerjanya akan rendah
pekerjaannya dan berakibat buruk dalam tingkat kemangkirannya. Sebaliknya
hasil pekerjaannya. karyawan yang rendah tingkat kepuasan
Robbins (2007:36), berpendapat kerjanya akan tinggi tingkat
bahwa : “Kepuasan kerja (job satisfaction) kemangkirannya. Tingkat kemangkiran
adalah sikap umum individu terhadap (ketidakhadiran) karyawan PT. Sinjaraga
pekerjannya. Seseorang dengan tingkat Santika Sport Kadipaten dapat dilihat pada
kepuasan kerja yang tinggi mempunyai tabel dibawah ini :
sikap positif terhadap pekerjaannya,
sesorang yang tidak puas dengan Tabel Rekapitulasi Ketidakhadiran
pekerjaannya mempunyai sikap negatif Karyawan PT. Sinjaraga Santika Sport
terhadap pekerjaan tersebut”. Kadipaten Periode Januari 2014 – Mei 2014
Jumlah
Kepuasan kerja merupakan salah satu No. Tahun Bulan ketidakhadiran
faktor yang sangat penting untuk (orang)
mendapatkan hasil kerja yang optimal. 1 2014 Januari 12
2 2014 Februari 12
Karyawan yang merasakan kepuasan 3 2014 Maret 9
dalam bekerja tentunya akan berupaya 4 2014 April 7
5 2014 Mei 5
semaksimal mungkin dengan segenap Sumber: PT. Sinjaraga Santika Sport Kadipaten
kemampuan yang dimilikinya untuk
menyelesaikan tugas pekerjaannya, Berdasarkan tabel diatas sebagian
sehingga prestasi kerja dapat dicapai. karyawan yang tidak hadir tersebut dengan
Kepuasan kerja karyawan dipengaruhi oleh berbagai alasan seperti sakit, ijin, cuti dan
banyak faktor, antara lain: pekerjaan yang tanpa keterangan disaat karyawan lain
menantang, penghargaan, kondisi menjalankan tugas, di mana karyawan
lingkungan kerja dan hubungan bagian produksi PT. Sinjaraga Santika
interpersonal. (Robins,2007:38). Sport berjumlah 130 orang. Dari bulan
PT. Sinjaraga Santika Sport adalah Januari tahun 2014 sampai bulan Mei 2014
sebuah perusahaan yang beralamat di jalan terdapat penurunan ketidakhadiran
karyawan. Untuk itu penulis ingin 4. Untuk mengetahui besarnya pengaruh
mengetahui apakah benar bahwa hubungan hubungan interpersonal pada PT.
interpersonal dan lingkungan kerja Sinjaraga Santika Sport.
merupakan faktor yang dapat 5. Untuk mengetahui besarnya pengaruh
memengaruhi kepuasan kerja karyawan di lingkungan kerja pada PT. Sinjaraga
PT. Sinjaraga Santika Sport. Santika Sport.
Berdasarkan latar belakang di atas,
maka penulis tertarik melakukan penelitian
II. KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA
mengenai hubungan interpersonal,
PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS
lingkungan kerja dan kepuasan kerja
karyawan. sehingga penulis mengangkat
Kajian Pustaka
judul: “Pengaruh Hubungan
Hubungan Interpersonal
Interpersonal Dan Lingkungan Kerja
Wisnuwardhani dan Mashoedi
Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan
(2012:2) mengatakan bahwa, “ Hubungan
PT. Sinjaraga Santika Sport
interpersonal adalah hubungan yang terdiri
Kadipaten”.
dari dua orang atau lebih yang saling
tergantung satu sama lain dan
Rumusan Masalah
menggunakan pola interaksi yang
Berdasarkan latar belakang yang
konsisten”.
telah diuraikan diatas, maka masalah
Menurut Hasibuan (2009:137),
dalam penelitian ini dapat dirumuskan
“Hubungan Interpersonal adalah hubungan
sebagai berikut:
antar manusia yang harmonis, tercipta atas
1. Bagaimana hubungan interpersonal
kesadaran dan kesediaan melebur
pada PT. Sinjaraga Santika Sport.
keinginan individu demi terpadunya
2. Bagaimana lingkungan kerja pada PT.
kepentingan bersama”.
Sinjaraga Santika Sport.
Menurut Siagian (2008:135),
3. Bagaimana kepuasan kerja karyawan
“Hubungan interpersonal adalah
pada PT. Sinjaraga Santika Sport.
keseluruhan hubungan baik yang perlu
4. Seberapa besar pengaruh hubungan
diciptakan dan dibina dalam suatu
interpersonal terhadap kepuasan kerja
organisasi sehingga tercipta team work
karyawan pada PT. Sinjaraga Santika
yang harmonis dalam rangka pencapaian
Sport.
tujuan”.
5. Seberapa besar pengaruh lingkungan
Menurut Robbins (2007:45),
kerja terhadap kepuasan kerja
“Hubungan Interpersonal adalah interaksi
karyawan pada PT. Sinjaraga Santika
antara seseorang dengan orang lain dalam
Sport.
situasi kerja dan dalam organisasi sebagai
motivasi untuk bekerjasama secara
Tujuan Penelitian
produktif. Sehingga dicapai kepuasan
Adapun tujuan dari penelitian ini
ekonomi, psikologis dan sosial”.
sebagai berikut:
Dari pendapat diatas dapat
1. Untuk mengetahui hubungan
disimpulkan bahwa hubungan
interpersonal pada PT. Sinjaraga
interpersonal adalah hubungan yang terdiri
Santika Sport.
dari dua orang atau lebih dalam situasi
2. Untuk mengetahui lingkungan kerja
kerja dan dalam organisasi sebagai
pada PT. Sinjaraga Santika Sport.
motivasi untuk bekerjasama secara
3. Untuk mengetahui kepuasan kerja
produktif sehingga dicapai kepuasan
karyawan pada PT. Sinjaraga Santika
ekonomi, psikologis dan sosial.
Sport.
Faktor-Faktor Yang Menumbuhkan Lingkungan Kerja
Hubungan Interpersonal Menurut Iftikar Z. Sutalaksana
Dalam Jalaluddin Rakhmat (2006:90), “Lingkungan kerja adalah
(2011:127) yang dapat menumbuhkan segala sesuatu yang ada disekitar para
hubungan interpersonal adalah: karyawan dan yang dapat memengaruhi
1. Sikap percaya (trust) karyawan tersebut dalam menjalankan
Percaya didefinisikan sebagai tugas-tugas yang dibebankan”.
mengandalkan perilaku orang untuk Rivai (2006:165), “Lingkungan kerja
mencapai tujuan yang dikehendaki, adalah keseluruhan sarana dan prasarana
yang pencapaiannya tidak pasti dan yang ada disekitar karyawan yang sedang
dalam situasi yang penuh risiko. melakukan pekerjaan itu sendiri.”
terdapat juga tiga hal utama yang Menurut Sukanto dan Indriyo dalam
dapat menumbuhkan sikap percaya Khoiriyah (2009:24), “Lingkungan kerja
diantaranya: menerima, empati dan adalah segala sesuatu yang ada disekitar
kejujuran. pekerja yang dapat memengaruhi dalam
2. Sikap Suportif bekerja meliputi mengaturan penerangan,
Sikap suportif adalah sikap yang pengontrolan suara gaduh, pengaturan
mengurangi sikap defensif dalam kebersihan tempat kerja dan pengaturan
komunikasi. Orang yang bersikap keamanan tempat kerja.
defensif bila ia tidak menerima, tidak Dari pendapat diatas dapat
jujur, dan tidak empatis. Komunikasi disimpulkan bahwa lingkungan kerja
defensif dapat terjadi karena faktor- adalah segala sesuatu yang ada disekitar
faktor personal (ketakutan, kecemasan, para karyawan yang memengaruhi dirinya
harga diri yang rendah, pengalaman dalam menjalankan tugas-tugas yang
defensif) dan faktor situasional dijalankan.
(perilaku komunikasi orang lain). Jack
R. Gibb dalam Jalaluddin Rakhmat Jenis-Jenis Lingkungan Kerja
(2011:132) menyebutkan perilaku Sedarmayanti (2008:21) menyatakan
yang menimbulkan sikap suportif bahwa secara garis besar, jenis lingkungan
diantaranya: deskripsi, orientasi kerja terbagi menjadi dua, yaitu:
masalah, spontanitas, persamaan dan 1. Lingkungan kerja fisik
provisionalisme Lingkungan kerja fisik adalah semua
3. Sikap terbuka keadaan yang berbentuk fisik yang
Sikap terbuka sangat berpengaruh terdapat disekitar tempat kerja yang
dalam menumbuhkan hubungan dapat memengaruhi karyawan baik
interpersonal yang efektif, Menurut secara langsung maupun tidak
Brooks dan Emmert dalam Jalaluddin langsung.
Rakhmat (2011:134), terdapat 2. Lingkungan kerja non fisik
beberapa karakteristik sikap terbuka Lingkungan kerja non fisik adalah
diantaranya adalah: semua keadaan yang terjadi yang
a. Menilai pesan secara objektif berkaitan dengan hubungan kerja baik
dengan menggunakan data dan dengan atasan, bawahan maupun
keajegan logika. dengan sesama rekan kerja.
b. Berorientasi pada isi pesan
komunikasi. Faktor-faktor Yang Memengaruhi
c. Mencari informasi dari berbagai Lingkungan Kerja
sumber. Wane P. dan Sidney E. Schultz
d. Mencari pengertian pesan yang dalam A.A Anwar Prabu Mangkunegara
tidak sesuai dengan rangkaian (2005:105), mengungkapkan faktor-faktor
kepercayaannya. lingkungan kerja yang dapat memengaruhi
karyawan dalam bekerja, yang juga b. Perasaan letih
merupakan dimensi dari lingkungan kerja Keletihan kerja dapat
adalah: mengakibatkan meningkatnya
1. Kondisi Fisik kesalahan dalam bekerja,
a. Penerangan (cahaya) meningkatnya frekuensi absensi
Cahaya lampu yang tidak memadai dan kecelakaan kerja.
berpengaruh negatif terhadap 3. Kondisi temporer
keterampilan kerja. Penerangan a. Jumlah jam kerja
atau cahaya lampu harus Dalam kebijakan kepegawaian
disesuaikan dengan luas ukuran Indonesia, standar jumlah jam kerja
ruangan kerja serta kondisi mata minimal 35 jam dalam seminggu.
karyawan, khususnya karyawan Karyawan dikategorikan pekerja
yang matanya plus dan minus akut. penuh apabila mereka bekerja
b. Warna minimal 35 jam dalam seminggu,
Warna ruang yang serasi dapat sebaliknya karyawan yang bekerja
dapat meningkatkan produksi, kurang dari 35 jam dalam seminggu
moral kerja, dan menurunkan dikategorikan setengah
terjadinya kesalahan kerja.. pengangguran terlihat.
c. Musik b. Waktu istirahat kerja
Penggunaan musik pada jam kerja Waktu istirahat perlu diberikan
dapat berpengaruh positif terhadap kepada karyawan agar mereka
semangat kerja dan peningkatan dapat memulihkan rasa lelahnya.
produktivitas. Penggunaan musik Dengan adanya waktu istirahat
juga dapat menurunkan tingkat kerja yang cukup, karyawan dapat
absensi dan mengurangi kesalahan bekerja lebih semangat dan
dalam bekerja. Efektif atau meningkatkan produksi serta dapat
tidaknya penggunaan musik pada meningkatkan efisiensi.
jam kerja bergantung pada jenis
musik yang dimainkan. Kepuasan Kerja
d. Suhu (temperatur) Hasibuan (2008:202), “kepuasan
Suhu dapat memengaruhi semangat kerja adalah sikap emosional yang
kerja, kondisi fisik dan emosi. Suhu menyenangkan dan mencintai
yang terlalu panas atau terlalu pekerjaanya”. Sikap ini akan berdampak
dingin dapat mempengaruhi kondisi pada moral kerja, kedisiplinan, dan prestasi
fisik dan emosi karyawan. kerja.
e. Suara T. Hani Handoko (2008:193),
Suara bising yang bersumber dari “Kepuasan kerja (job satisfaction) adalah
mesin-mesin atau kendaraan umum keadaan emosional yang menyenangkan
dapat mengganggu konsentrasi atau tidak menyenangkan dengan cara para
karyawan dalam bekerja. karyawan memandang pekerjaan mereka”.
2. Kondisi psikis Kepuasan kerja mencerminkan perasaan
a. Perasaan bosan seseorang terhadap pekerjaannya. Hal ini
Kebosanan kerja dapat terjadi nampak dalam sikap positif karyawan
akibat rasa tidak enak, pekerjaan terhadap pekerjaan dan segala sesuatu yang
yang monoton, kurang bahagia, dihadapi di lingkungan kerjanya.
kurang istirahat dan kelelahan. Hasibuan (2009:202) “Karyawan
Untuk menguranginya, perusahaan yang lebih suka menikmati kepuasan kerja
dapat melakukan penempatan kerja dalam pekerjaan akan lebih mengutamakan
yang sesuai dengan bidang kehlian, pekerjaannya daripada balas jasa walaupun
kemampuan karyawan. balas jasa itu penting”.
Menurut Robins (2007:36), Peranan sumber daya manusia dalam
berpendapat bahwa : “Kepuasan kerja perusahaan sangatlah penting karena
(job satisfaction) adalah sikap umum sebagai penggerak utama seluruh kegiatan
individu terhadap pekerjannya. Seseorang atau aktivitas perusahaan dalam mencapai
dengan tingkat kepuasan kerja yang tinggi tujuannya baik untuk memperoleh
mempunyai sikap positif terhadap keuntungan maupun untuk
pekerjaannya, sesorang yang tidak puas mempertahankan kelangsungan hidup
dengan pekerjaannya mempunyai sikap perusahaan.
negatif terhadap pekerjaan tersebut”. Hubungan interpersonal dalam suatu
Berdasarkan pendapat di atas dapat perusahaan sangat penting karena
disimpulkan bahwa kepuasan kerja meskipun tidak melaksanakan proses
merupakan hasil interaksi manusia dengan produksi, namun hubungan interpersonal
lingkungan kerjanya, jadi dalam hal ini mempunyai pengaruh langsung terhadap
perasaan seseorang merupakan repleksi karyawan yang melaksanakan proses
dari sikapnya terhadap pekerjaannya. produksi. Menurut Robbins (2007:45),
Kepuasan kerja erat kaitannya dengan cara “Hubungan Interpersonal adalah interaksi
orang memandang pekerjaannya. antara seseorang dengan orang lain dalam
situasi kerja dan dalam organisasi sebagai
Faktor-Faktor Yang Memengaruhi motivasi untuk bekerjasama secara
Kepuasan Kerja produktif. Sehingga dicapai kepuasan
Menurut Sondang P. Siagian ekonomi, psikologis dan sosial”. Dimensi
(2008:295), faktor-faktor yang dan indikator hubungan interpersonal
memengaruhi kepuasan kerja adalah: menurut Jalaluddin Rakhmat, (2011:127)
1. Faktor Psikologis, antara lain: adalah:
a. Ketentraman dalam bekerja. 1. Sikap Percaya, yang tediri dari :
b. Minat. menerima, empati dan kejujuran
c. Bakat dan keterampilan. 2. Sikap Suportif, yang terdiri dari :
2. Faktor Sosial, yaitu yang berhubungan deskripsi, orientasi masalah,
dengan: spntanitas, persamaan dan
a. Hubungan dengan rekan kerja. provisionalisme.
b. Hubungan atasan dengan karyawan. 3. Sikap Terbuka, yang terdiri dari :
3. Faktor Fisik/Lingkungan, yang menilai pesan secara objektif,
berhubungan dengan: berorientasi pada isi pesan
a. Waktu istirahat. komunikasi, mencari informasi dan
b. Perlengkapan pekerjaan. mencari pengertian pesan yang tidak
c. Keadaan ruangan. sesuai dengan rangkaian
kepercayaannya.
Kerangka Pemikiran Faktor lain yang harus dipahami oleh
Perkembangan dunia usaha ini perusahaan adalah lingkungan kerja karena
semakin bertambah pesat dan persaingan akan mempengaruhi kepuasan kerja
pun semakin ketat sehingga menuntut karyawan. Menurut Iftikar Z. Sutalaksana
perusahaan agar mampu bertahan dan (2006:90), “Lingkungan kerja adalah
berkompetisi dengan perusahaan lain. segala sesuatu yang ada disekitar para
Perusahaan juga diharapkan mampu karyawan dan yang dapat memengaruhi
menggunakan sumber daya manusia karyawan tersebut dalam menjalankan
dengan baik dan benar karena merupakan tugas-tugas yang dibebankan”. Wane P.
bagian yang cukup penting dalam dan Sidney E. Schultz dalam A.A Anwar
pencapaian tujuan organisasi baik itu Prabu Mangkunegara (2005:105),
perusahaan besar maupun kecil. mengungkapkan faktor-faktor lingkungan
kerja yang dapat memengaruhi karyawan
dalam bekerja, yang juga merupakan dan lingkungan kerja yang dapat
dimensi dari lingkungan kerja adalah: mendukung pelaksanaan kerja karyawan.
1. Kondisi Fisik, diantaranya : Dari penjelasan kerangka pemikiran
penerangan (cahaya), warna, suhu, dan diatas, maka penulis dapat memberikan
suara. suatu gambaran yang singkat, yaitu dapat
2. Kondisi psikis, yaitu : perasaan bosan dilihat dalam bagan dibawah ini:
dan perasaan letih
3. Kondisi temporer, yaitu : jumlah jam Hubungan
kerja dan waktu istirahat kerja. Interpersonal
Dalam suatu perusahaan ataupun (X1) ρyx1
ρyε
seorang pekerja, pasti akan selalu berusaha
untuk mendapatkan kepuasan dalam Kepuasan
pekerjaannya. Kepuasan dalam pekerjaan Kerja
ini terkadang mengalahkan faktor-faktor (Y)
Lingkungan
lainnya, bahkan uang sekalipun. Apabila Kerja ρyx2
seseorang telah mendapatkan kepuasan (X2)
dalam pekerjaannya sudah pasti ia akan
mencintai pekerjaannya itu dan selalu total Gambar 2.1
dalam melakukan pekerjaannya. Paradigma Penelitian
Berdasarkan hal itu, maka setiap
perusahaan juga berusaha agar setiap Keterangan :
karyawannya bisa mendapatkan kepuasan ρyx1 = Variabel X1 berpengaruh
dalam kerjanya. Menurut Robbins terhadap y
(2007:38), “Kepuasan kerja karyawan ρyx2 = Variabel X2 berpengaruh
dipengaruhi oleh banyak faktor, antara terhadap y
lain: pekerjaan yang menantang, ρyε = Epsilon (variabel yang
penghargaan, kondisi lingkungan kerja dan berpengaruh terhadap y
hubungan interpersonal”. Dimensi dan tetapi tidak diteliti oleh
indikator kepuasan kerja menurut Penulis).
Hasibuan (2008:202) adalah:
1. Moral Kerja yang terdiri dari : rasa Hipotesis
memiliki terhadap pekerjaan dan Berdasarkan kerangka pemikiran,
tanggung jawab terhadap pekerjaan. maka hipotesis dalam penelitian ini sebagai
2. Kedisiplinan yang tediri dari : ketepatan berikut:
waktu bekerja dan ketepatan metode H1: Adanya pengaruh yang signifikan
kerja. antara hubungan interpersonal
3. Prestasi Kerja yang terdiri dari : terhadap kepuasan kerja karyawan.
output/hasil kerja yang optimal dan H2: Adanya pengaruh yang signifikan
Output/hasil kerja yang memenuhi antara lingkungan kerja terhadap
standar. kepuasan kerja karyawan.
Berdasarkan uaraian diatas, dapat
dijelaskan bahwa membina hubungan
interpersonal yang baik dapat tercipta III. METODE PENELITIAN
kerjasama yang kuat di perusahaan.
Lingkungan kerja yang baik juga dapat Metode Yang Digunakan
merangsang karyawan untuk lebih Dalam melakukan penelitian penulis
semangat dalam bekerja dan menghasilkan menggunakan metode penelitian survey
apa yang menjadi tujuan perusahaan yaitu dengan sifat penelitian adalah deskriptif
produktivitas yang meningkat. Untuk itu, dan verifikatif.
perlu diperhatikan hubungan interpersonal
Operasionalisasi Variabel Analisis Korelasi
Variabel dalam penelitian ini adalah: Untuk mengetahui arah atau
1. Variabel Independen atau Variabel keeratan hubungan antara Hubungan
Bebas. Variabel independen dalam Interpersonal dengan Kepuasan Kerja
penelitian ini adalah Hubungan Karyawan dan Lingkungan dengan
Interpersonal (X1) dan Lingkungan Kepuasan Kerja Karyawan, penulis
Kerja (X2). menggunakan Analisis Korelasi. Rumus
2. Variabel Dependen atau Variabel korelasi Pearson Product Moment adalah
Terikat. Variabel dependen dalam sebagai berikut:
penelitian ini adalah Kepuasan Kerja
Karyawann (Y).
r xy =
Populasi dan Sampel Keterangan:
Populasi dalam penelitian ini adalah r = Koefisien Korelasi
seluruh karyawan PT. Sinjaraga Santika Xi = Variabel Bebas
Sport yang berjumlah 130. Metode yang Yi = Variabel Terikat
digunakan untuk menentukan ukuran n = Jumlah Pengamatan
sampel adalah dengan sampling acak
sederhana (Simple Random Sampling). Koefisien Determinasi
Dalam penelitian ini jumlah populasinya Untuk mengetahui seberapa besar
diketahui maka rumus yang digunakan dari pengaruh atau kontribusi Hubungan
Slovin/Taro Yamane sehingga sampel Interpersonal (XI) terhadap Kepuasan
dalam penelitian ini berjumlah 57 orang Kerja Karyawan (Y), Lingkungan Kerja
responden. (X2) terhadap Kepuasan Kerja Karyawan
(Y). Penulis menggunakan Koefisien
Pengujian Instrumen Penelitian Determinasi. Rumus koefisien determinasi
Kesungguhan responden dalam sebagai berikut:
menjawab pertanyaan sangat diharapkan. Kd = r2 100%
Oleh karena itu, agar alat ukur tersebut
Keterangan: Kd = Koefisen determinasi
valid dan dapat dipercaya sehingga dapat
r = Nilai koefisien korelasi
menggambarkan keadaan objek penelitian
yang sebenarnya perlu diadakan yaitu
Uji Hipotesis
dengan 2 (dua) macam cara pengujian
Hipotesis dalam penelitian ini
berupa test of validity (uji kesahihan) dan
adalah:
test of reliability (uji kehandalan).
H1= Terdapat pengaruh yang signifikan
antara hubungan interpersonal
Rancangan Analisis Data terhadap kepuasan kerja karyawan.
Rancangan analisis data menggunakan
H2 = Terdapat pengaruh yang signifikan
metode analisis deskriptif dan verifikatif.
lingkungan kerja terhadap kepuasan
Metode analisis deskriptif digunakan
kerja karyawan.
untuk menggambarkan karakteristik
Rumus yang digunakan adalah:
responden dan variabel penelitian.
Sedangkan analisis verifikatif digunakan
untuk meneliti hubungan antar variabel
yang diteliti, selanjutnya dianalisis secara Keterangan: Distribusi
statistik untuk memperoleh suatu
= Koefisien korelasi
kesimpulan.
N = Banyaknya data
Untuk mengetahui apakah hipotesis
yang dikemukakan dapat diterima atau
ditolak maka nilai t yang telah dihitung
dengan rumus di atas (thitung) dibandingkan 3420  684
dengan ttabel dengan menggunakan tingkat =
5
signifikansi (α) adalah 0,05 dan derajat = 547,2 dibulatkan menjadi 547
kebebasan (dk) = n – 2.
Berdasarkan perhitungan di atas,
untuk menunjukkan kategori sangat tidak
HASIL PENELITIAN DAN baik, tidak baik, sedang, baik, sangat baik,
PEMBAHASAN disajikan interval sebagai berikut:

Analisis Deskriptif Tabel Interval Rekapitulasi


Tanggapan Responden terhadap No. Kriteria Penilaian Interval
Hubungan Interpersonal Pada PT. 1 Sangat Tidak Baik 684 – 1230
2 Tidak baik 1231 – 1777
Sinjaraga Santika Sport 3 Sedang 1778 – 2324
Pembahasan deskriptif tentang 4 Baik 2325 – 2874 2724
Hubungan Interpersonal (X1) berdasarkan 5 Sangat Baik 2875 – 3420
tiga dimensi yaitu Sikap Percaya, Sikap
Suportif, Sikap Terbuka dengan 12 Dari data kuesioner, tanggapan
indikator. Hasil rekapitulasi jawaban karyawan PT. Sinjaraga Santika Sport
responden adalah sebagai berikut : terhadap variabel hubungan interpersonal
diperoleh skor total untuk seluruh item
Tabel Rekapitulasi Jumlah Skor Jawaban pertanyaan sebesar 2724, hal ini
Responden Variabel Hubungan menunjukkan bahwa hasil penelitian
Interpersonal terhadap hubungan interpersonal di PT.
No. Nomor Jumlah Sinjaraga Santika Sport termasuk kategori
Urut Pertanyaan Skor
Baik.
1 Pertanyaan 1 228
2 Pertanyaan 2 221
3 Pertanyaan 3 228 Tanggapan Responden Terhadap
4 Pertanyaan 4 227 Lingkungan Kerja (Variabel X2)
5 Pertanyaan 5 240 Lingkungan Kerja diukur oleh tiga
6 Pertanyaan 6 235 dimensi yaitu Kondisi Fisik, Kondisi Psikis
7 Pertanyaan 7 232 dan Kondisi Temporer serta sembilan
8 Pertanyaan 8 233
9 Pertanyaan 9 198
indikator. Hasil rekapitulasi jawaban
10 Pertanyaan 10 204 responden adalah sebagai berikut :
11 Pertanyaan 11 241
12 Pertanyaan 12 237 Tabel Rekapitulasi Jumlah Skor Jawaban
Jumlah Skor Total 2724 Responden Variabel Lingkungan Kerja
No. Nomor Jumlah
Selanjunya penulis melakukan Urut Pertanyaan Skor
1 Pertanyaan 1 218
pengkategorian sebagai berikut: 2 Pertanyaan 2 228
Nilai Indeks Minimum = 3 Pertanyaan 3 236
Bobot Minimum × Jumlah Pertanyaan × 4 Pertanyaan 4 239
Jumlah Responden = 1 × 12 × 57 5 Pertanyaan 5 240
= 684 6 Pertanyaan 6 219
Nilai Indeks Maksimum = 7 Pertanyaan 7 226
8 Pertanyaan 8 229
Bobot Maksimum × Jumlah Pertanyaan ×
9 Pertanyaan 9 232
Jumlah Responden = 5 × 12 × 57 Jumlah Skor Total 2067
= 3420
Interval= Dengan metode pengkategorian yang
NilaiIndeksMaksimum NilaiIndeksMinimum sama seperti diatas, maka dihasilkan
JumlahKategori interval sebagai berikut:
Tabel Interval Rekapitulasi Dari data kuesioner, tanggapan
No. Kriteria Penilaian Interval karyawan PT. Sinjaraga Santika Sport
1 Sangat Tidak Baik 513 – 922 terhadap variabel kepuasan kerja karyawan
2 Tidak Baik 923 – 1332
3 Sedang 1333 – 1742
diperoleh skor total untuk seluruh item
4 Baik 1743 – 2152 2067 pertanyaan sebesar 1345, hal ini
5 Sangat Baik 2153 – 2565 menunjukkan bahwa hasil penelitian
terhadap kepuasan kerja karyawan di PT.
Dari data kuesioner, tanggapan Sinjaraga Santika Sport termasuk kategori
karyawan PT. Sinjaraga Santika Sport tinggi.
terhadap variabel lingkungan kerja,
diperoleh skor total untuk seluruh item Analisis Verifikatif
pertanyaan sebesar 2067, hal ini Pengujian Instrumen Penelitian
menunjukkan bahwa hasil penelitian Uji Validitas
terhadap Lingkungan Kerja di PT. Uji validitas menunjukkan
Sinjaraga Santika Sport termasuk kategori sejauhmana suatu alat ukur dapat
Baik. mengukur apa yang ingin diukur. Dalam
uji validitas ini digunakan teknik korelasi
Tanggapan Responden terhadap Pearson Product Moment dengan
Kepuasan Kerja Karyawan (Variabel Y) perhitungannya menggunakan SPSS17.
Kepuasan kerja karyawan dapat Adapun kaidah keputusan:
diukur dengan tiga dimensi dengan enam a. Jika rhitung> rtabel maka item pertanyaan
indikator. Hasil rekapitulasi jawaban valid
responden terhadap pertanyaan yang b. Jika rhitung < rtabel maka item pertanyaan
menjelaskan tentang kepuasan kerja tidak valid
karyawan, yaitu seperti tabel di bawah ini: Adapun hasil pengolaham data
kuesioner menggunakan SPSS 17 seperti
Tabel Rekapitulasi Jumlah Skor Jawaban terdapat pada tabel berikut dengan
Responden Variabel Kepuasan Kerja menggunakan Pearson Product Moment.
Karyawan
No. Urut Nomor Jumlah Tabel Hasil Uji Validitas Hubungan
Pertanyaan Skor Interpersonal (Variabel X1)
1 Pertanyaan 1 225 rtabel
2 Pertanyaan 2 210 No. (α =
3 Pertanyaan 3 222 rhitung Keterangan
Soal 0,05, n
4 Pertanyaan 4 231 = 57)
5 Pertanyaan 5 225 1 0,538 0,261 Valid
6 Pertanyaan 6 232 2 0,453 0,261 Valid
Jumlah Skor Total 1345 3 0,361 0,261 Valid
4 0,320 0,261 Valid
5 0,534 0,261 Valid
Dengan metode pengkategorian yang sama
6 0,393 0,261 Valid
seperti diatas, maka dihasilkan interval 7 0,514 0,261 Valid
sebagai berikut: 8 0,746 0,261 Valid
9 0,509 0,261 Valid
Tabel Interval Rekapitulasi 10 0,594 0,261 Valid
No. Kriteria Interval 11 0,395 0,261 Valid
Penilaian 12 0,385 0,261 Valid
1 Sangat 342 – 615 Sumber: Hasil Pengolahan data dari SPSS 17.0
Rendah
2 Rendah 616 – 889 Dari tabel 4.34 di atas tentang
3 Sedang 890 – 1163 variabel X1 (Hubungan Interpersonal),
4 Tinggi 1164 – 1437 1345 maka dapat diketahui berdasarkan 12
5 Sangat Tinggi 1438 – 1710
pertanyaan yang telah diuji tersebut
dinyatakan valid. Dari 12 pertanyaan reliabilitas instrument dilakukan dengan
tersebut menunjukkan bahwa hubungan Cronbach Alpha, dengan kaidah
interpersonal berkorelasi positif. keputusan: Jika > maka butir
kuesioner tersebut reliabel, tetapi jika
Tabel Hasil Uji Validitas Lingkungan Kerja
(Variabel X2) < maka tidak reliabel.
rtabel Tabel
No.
rhitung
(α =
Keterangan
Reliabilitas Variabel X1, X2 dan Variabel Y
Soal 0,05, n Nilai
= 57) Reliab
1 0,719 0,261 Valid Total ilitas Keterang
Variabel rtabel
2 0,539 0,261 Valid Soal Cronb an
3 0,321 0,261 Valid ach
Alpha
4 0,655 0,261 Valid
Hubungan 0,692
5 0,562 0,261 Valid 12 Reliabel
Interpersonal
6 0,804 0,261 Valid Lingkungan 9 0,785 Reliabel
7 0,690 0,261 Valid Kerja 0,261
8 0,732 0,261 Valid Kepuasan 6 0,691 Reliabel
9 0,344 0,261 Valid Kerja
Sumber: Hasil Pengolahan data dari SPSS 17.0 Karyawan
Sumber: Hasil Pengolahan data dari SPSS 17.0
Dari tabel 4.36 di atas tentang variabel Dari tabel di atas dapat diketahui
X2 (Lingkungan Kerja), maka dapat nilai Cronbach Alpha untuk instrumen
diketahui berdasarkan 9 pertanyaan yang penelitian variabel X1 (Hubungan
telah diuji tersebut dinyatakan valid. Dari 9 Interpersonal) sebanyak 12 pernyataan
pertanyaan tersebut menunjukkan bahwa sebesar 0,692 lebih besar dari nilai rtabel
lingkungan kerja berkorelasi positif. sebesar 0,261 (r11 > rtabel) sehingga dapat
dinyatakan instrumen tersebut reliabel.
Tabel Hasil Uji Validitas Kepuasan Kerja Dari tabel tersebut dapat diketahui pula
Karyawan (Variabel Y) nilai Cronbach Alpha untuk instrumen
rtabel penelitian variabel X2 (Lingkungan Kerja)
No. (α = sebanyak 9 pernyataan sebesar 0,785 lebih
rhitung Keterangan
Soal 0,05, n
= 57)
besar dari nilai rtabel sebesar 0,261 (r11 >
1 0,642 0,261 Valid rtabel) sehingga dapat dinyatakan instrumen
2 0,800 0,261 Valid tersebut reliabel. Selanjutnya dari tabel
3 0,722 0,261 Valid tersebut dapat diketahui pula nilai
4 0,703 0,261 Valid Cronbach Alpha untuk instrumen
5 0,469 0,261 Valid
6 0,389 0,261 Valid
penelitian variabel Y (Kepuasan Kerja
Sumber: Hasil Pengolahan data dari SPSS 17.0 Karyawan) sebanyak 6 pernyataan sebesar
0,691 lebih besar dari nilai rtabel sebesar
Dari tabel 4.37 di atas tentang 0,261 (r11 > rtabel) sehingga dapat
variabel Y (Kepuasan Kerja Karyawan), dinyatakan instrumen tersebut reliabel.
maka dapat diketahui berdasarkan 6
pertanyaan yang telah diuji tersebut Konversi Data Ordinal ke Interval
dinyatakan valid. Dari 6 pertanyaan Uji persyaratan statistik dalam
tersebut menunjukkan bahwa Kepuasan penelitian ini meliputi transformasi data
Kerja Karyawan berkorelasi positif. ordinal menjadi interval. Transformasi data
dilakukan sebagai persyaratan untuk
Uji Reliabilitas menggunakan statistik parametrik berupa
Uji reliabilitas dilakukan untuk analisis korelasi product moment
mendapatkan tingkat ketepatan menggunakan “Methode of Successive
(keterandalan) alat pengumpul data Interval”.
(instrument) yang digunakan. Uji
Uji Normalitas Tabel Analisis Koefisien Korelasi Pearson
Uji normalitas digunakan untuk Product Moment
Correlations
mengetahui apakah populasi data
Hubunga
berdistribusi normal atau tidak. Uji ini n Kepuasan
biasanya digunakan untuk mengukur data Interperso Lingkung Kerja
nal an Kerja Karyawan
berskala ordinal, interval, ataupun rasio.
Hasil uji normalitas variabel penelitian Hubungan Pearson 1 .467** .492**
Interperson Correlati
melalui program aplikasi SPSS Vertion al on
17.0 adalah sebagai berikut: Sig. (2- .000 .000
tailed)

Tabel Hasil Uji Normalitas N 57 57 57


**
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Lingkungan Pearson .467 1 .680**
Kerja Correlati
Kepua on
Hubu san Sig. (2- .000 .000
ngan Lingkun Kerja tailed)
Interper gan Karyaw
N 57 57 57
sonal Kerja an
Kepuasan Pearson .492** .680** 1
N 57 57 57 Kerja Correlati
Normal Mean 36.50 28.6774 20.026 Karyawan on
Parametersa,, 809 6 14 Sig. (2- .000 .000
b
Std. 5.003 4.50115 3.1124 tailed)
Deviation 588 1 37 N 57 57 57
Most Absolute .152 .145 .226 **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Extreme Positive .152 .145 .226
Differences
Negative -.080 -.105 -.162 Dari tabel di atas dapat diketahui
Kolmogorov-Smirnov Z 1.150 1.096 1.708 koefisien korelasi Pearson Product
Asymp. Sig. (2-tailed) .142 .181 .006 Moment pada hubungan interpersonal
a. Test distribution is Normal. sebesar 0,492, hal ini menunjukan bahwa
b. Calculated from data. hubungan antara hubungan interpersonal
dengan kepuasan kerja karyawan sebesar
0,492. Nilai koefisien korelasi tersebut
Pada tabel 4.39 di atas dapat termasuk kategori sedang (0,400 – 0,599).
diketahui nilai signifikansi Kolmogorov Nilai koefisien korelasi adalah positif, ada
Smirnov untuk variabel hubungan hubungan positif antara hubungan
interpersonal (X1), variabel lingkungan interpersonal dengan kepuasan kerja
kerja (X2), dan kepuasan kerja karyawan karyawan. Semakin baik hubungan
(Y) masing-masing sebesar 0,142; 0,181; interpersonal maka akan semakin tinggi
dan 0,006. Nilai signifikansi > 0,05, kepuasan kerja karyawan.
artinya data untuk ketiga variabel Dari tabel di atas dapat diketahui
penelitian tersebut berdistribusi normal dan pula koefisien korelasi Pearson Product
dapat memenuhi syarat analisis parametrik. Moment pada lingkungan kerja sebesar
0,680, hal ini menunjukan bahwa
hubungan antara lingkungan kerja dengan
Analisis Koefisien Korelasi kepuasan kerja karyawan sebesar 0,680.
Berdasarkan perhitungan SPSS versi Nilai koefisien korelasi tersebut termasuk
17.0 diperoleh nilai koefisien korelasi kategori kuat (0,600 – 0,799). Nilai
sebagai berikut: koefisien korelasi adalah positif, ada
hubungan positif antara lingkungan kerja
dengan kepuasan kerja karyawan. Semakin
baik lingkungan kerja maka akan semakin
tinggi kepuasan kerja karyawan.
Koefisien Determinasi H1= Terdapat pengaruh yang signifikan
Untuk mengetahui seberapa besar antara hubungan interpersonal
pengaruh atau kontribusi Hubungan terhadap kepuasan kerja karyawan.
Interpersonal (XI) terhadap Kepuasan H2= Terdapat pengaruh yang signifikan
Kerja Karyawan (Y), Lingkungan Kerja lingkungan kerja terhadap kepuasan
(X2) terhadap Kepuasan Kerja Karyawan kerja karyawan.
(Y). Penulis menggunakan Koefisien 1. Uji t untuk hipotesis yang pertama
Determinasi. Menurut Riduwan Dari perhitungan diperoleh nilai
(2009:139), “untuk menghitung seberapa thitung sebesar 3,910. Pada derajat bebas
besar pengaruh atau kontribusi variabel X (df) = n – k = 57 – 2 = 55 dengan  =
terhadap variabel Y menggunakan 5% diperoleh nilai ttabel sebesar 2,004.
koefisien determinasi”. Karena thitung = 3,910 > ttabel = 2,004
1. Nilai Koefisien Deteminasi untuk maka Ha diterima dan Ho ditolak,
Menghitung Besarnya Kontribusi artinya ada pengaruh yang signifikan
Hubungan Interpersonal Terhadap antara hubungan interpersonal
Kepuasan Kerja Karyawan terhadap kepuasan kerja karyawan.
Kd = r2 100% 2. Uji t untuk hipotesis yang pertama
Kd = 0,4922 100% Dari perhitungan diperoleh nilai
Kd = 24,3% thitung sebesar 6,878. Pada derajat bebas
Koefisien determinasi sebesar (df) = n – k = 57 – 2 = 55 dengan  =
24,3% memiliki arti bahwa hubungan 5% diperoleh nilai ttabel sebesar 1,673.
interpersonal memengaruhi kepuasan kerja Karena thitung = 6,878 > ttabel = 2,004
karyawan sebesar 24,3%. Sisanya 75.7 % maka Ha diterima dan Ho ditolak,
dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak artinya ada pengaruh yang signifikan
dijelaskan dalam penelitian ini. antara lingkungan kerja terhadap
2. Nilai Koefisien Determinasi untuk kepuasan kerja karyawan.
Menghitung Besarnya Kontribusi
Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Pembahasan
Kerja Karyawan Hubungan Interpersonal pada PT.
Kd = r2 100% Sinjaraga Santika Sport
Berdasarkan penelitian yang telah
Kd = 0,6802 100%
dilakukan Hubungan Interpersonal di PT.
Kd = 46,2% Sinjaraga Santika Sport sudah berjalan
Koefisien determinasi sebesar 46,2% dengan baik. Hal ini diindikasikan dengan
memiliki arti bahwa lingkungan kerja karyawan selalu menggunakan bahasa
mempengaruhi kepuasan kerja karyawan yang benar dengan diikuti gerakan badan
sebesar 46,2% sisanya 53.8% dipengaruhi untuk memperjelas isi pesan, dan bila perlu
oleh faktor lain yang tidak dijelaskan dilakukan pengulangan dalam hal
dalam penelitian ini. penyampaian, menempatkan diri baik
sebagai penyampai maupun penerima.
Uji Hipotesis Dalam sebuah perusahan jika hubungan
Menurut Sugiyono (2011:184), interpersonal berjalan dengan baik maka
“untuk pengujian signifikan digunakan koordinasi dan kerjasama dalam
distribusi t. uji signifikan ini dilakukan melaksanakan pekerjaan bisa berjalan
untuk mengetahui tingkat signifikan dengan baik.
hipotesis asosiatif yang ada dalam Hubungan interpersonal PT. Sinjaraga
penelitian”. Hipotesis dalam penelitian ini Santika Sport berdasarkan tanggapan
adalah: responden diperoleh skor total untuk
seluruh item pertanyaan sebesar 2724, hal
ini menunjukkan bahwa hasil penelitian
terhadap hubungan interpersonal pada PT. diberikan yang diberikan oleh perusahaan
Sinjaraga Santika Sport termasuk kategori sudah sesuai standar.
baik, karena adanya indikator dalam Lingkungan kerja PT. Sinjaraga
hubungan interpersonal yang telah Santika Sport berdasarkan tanggapan
dilakukan karyawan diantaranya : sikap responden diperoleh skor total untuk
menerima, empati, kejujuran, deskripsi, seluruh item pertanyaan sebesar 2067, hal
orientasi masalah, spontanitas, persamaan, ini menunjukkan bahwa hasil penelitian
provisionalisme, menilai pesan secara terhadap lingkungan kerja pada PT.
objektif dengan menggunakan data dan Sinjaraga Santika Sport termasuk kategori
keajegan logika, berorientasi pada isi pesan baik. Hal yang membuat lingkungan kerja
komunikasi, mencari informasi dari pada PT. Sinjaraga Santika Sport sudah
berbagai sumber, mencari pengertian pesan baik dapat dilihat pada total skor item
yang tidak sesuai dengan rangkaian tertinggi yaitu item nomor 5 yang
kepercayaannya. menyatakan karyawan dapat bekerja
Hal yang membuat hubungan dengan konsentrasi penuh karena
interpersonal pada PT. Sinjaraga Santika suasananya bebas dari suara-suara bising.
Sport sudah baik dapat dilihat pada total Meskipun lingkungan kerja pada PT.
skor item tertinggi yaitu item nomor 11 Sinjaraga Santika Sport sudah baik namun
yang menyatakan karyawan akan mencari masih kurang maksimal, hal tersebut
informasi dari berbagai sumber. Meskipun dikarenakan masih adanya kendala yang
hubungan interpersonal pada PT. Sinjaraga dihadapi yaitu dapat dilihat dari item
Santika Sport sudah baik namun masih terendah yaitu item nomor 1 yang
kurang maksimal, hal tersebut dikarenakan menyatakan penerangan di ruang kerja
masih adanya kendala yang dihadapi yaitu kurang dapat memperlancar proses kerja
dapat dilihat dari item terendah yaitu item .
nomor 9 yang menyatakan karyawan Kepuasan Kerja Karyawan pada PT.
menilai pesan kurang secara objektif Sinjaraga Santika Sport
dengan menggunakan data dan keajegan Berdasarkan penelitian bahwa
logika. kepuasan kerja karyawan tinggi. Hal ini
diindikasikan dengan adanya enam
Lingkungan Kerja pada PT. Sinjaraga indikator kepuasan kerja karyawan yang
Santika Sport telah dilakukan karyawan, seperti : rasa
Berdasarkan penelitian yang telah memiliki terhadap pekerjaan, tanggung
dilakukan Hubungan Interpersonal di PT. jawab kterhadap pekerjaan, ketepatan
Sinjaraga Santika Sport sudah berjalan waktu bekerja, ketepatan metode kerja,
dengan baik. Hal ini diindikasikan dengan output/hasil kerja yang optimal,
adanya Indikator-indikator dari lingkungan output/hasil kerja yang memenuhi standar.
kerja Semuanya telah diterapkan walaupun Kepuasan kerja karyawan PT.
dalam porsi yang tidak sama dan masih ada Sinjaraga Santika Sport berdasarkan
yang kurang maksimal karena lingkungan tanggapan responden diperoleh skor total
kerja selalu berubah dan menyesuaikan untuk seluruh item pertanyaan sebesar
dengan keadaan. Indikator-indikator 1345, hal ini menunjukkan bahwa hasil
tersebut seperti : penerangan (cahaya), penelitian terhadap kepuasan kerja
warna, musik agar menambah semangat karyawan pada PT. Sinjaraga Santika Sport
dalam bekerja, suhu (temperatur) dengan termasuk kategori tinggi. Hal yang
adanya ventilasi agar sirkulasi udara bagus, membuat kepuasan kerja karyawan pada
suara, perasaan bosan, perasaan letih, PT. Sinjaraga Santika Sport sudah tinggi
jumlah jam kerja yang sudah sesuai dapat dilihat pada total skor item tertinggi
standar, waktu istirahat kerja yang yaitu item nomor 6 yang menyatakan
karyawan selalu berusaha untuk
menghasilkan output/hasil yang sesuai Hasil penelitian ini mendukung
standar yang telah ditetapkan perusahaan. pendapat dari Vemmylia (2009) yang dari
Meskipun kepuasan kerja karyawan pada penelitiannya didapat hubungan
PT. Sinjaraga Santika Sport sudah tinggi interpersonal secara parsial berpengaruh
namun masih kurang maksimal, hal positif dan signifikan terhadap variabel
tersebut dikarenakan masih adanya kendala terikat kepuasan kerja. Hal ini berarti
yang dihadapi yaitu dapat dilihat dari item faktor hubungan interpersonal yang terdiri
terendah yaitu item nomor 2 yang dari saling menghargai, loyal dan toleran
menyatakan pekerjaan yang dilakukan antara satu dengan yang lainnya, sikap
kurang dibarengi dengan rasa tanggung terbuka, adanya keakraban yang ada dalam
jawab yang penuh. perusahaan sudah cukup baik karena
mampu meningkatkan kepuasan kerja
Pengaruh Hubungan Interpersonal karyawan sehinngga dapat meningkatkan
terhadap Kepuasan Kerja Karyawan hasil kerja karyawan.
pada PT. Sinjaraga Santika Sport
Hubungan Interpersonal adalah Pengaruh Lingkungan Kerja terhadap
interaksi antara seseorang dengan orang Kepuasan Kerja Karyawan pada PT.
lain dalam situasi kerja dan dalam Sinjaraga Santika Sport
organisasi sebagai motivasi untuk bekerja Lingkungan kerja adalah segala
sama secara produktif. Saat seseorang sesuatu yang ada disekitar para karyawan
tidak merasa senang dengan situasi dan dapat mempengaruhi dalam
kerjanya biasanya mereka mengatakan menjalankan tugas-tugas yang dibebankan.
bahwa tidak puas dalam pekerjaannya. Ada karyawan selalu menuntut adanya
dua hal yang mungkin menyebabkan hal lingkunga tempat mereka bekerja lebih
itu, hal pertama apabila orang tersebut nyaman sehingga optimalisasi kerja
tidak mendapatkan informasi yang pegawai dapat tercapai dengan baik.
dibutuhkan untuk melaksanakan Karyawan tidak akan bekerja secara
pekerjaannya. kedua, apabila hubungan optimal apabila kondisi lingkungan tempat
sesama teman kerja kurang baik dalam ia bekerja seperti penerangan tidak
menjalin hubungan atau pun menjalin terpenuhi, suara gaduh, suhu udara terlalu
komunikasi. Dari hasil penelian analisis lembab dan panas. Selain itu juga perlu
koefisien korelasi pearson product moment diperhatikan tata ruang yaitu penentuan
menunjukkan hubungan antara hubungan mengenai kebutuhan-kebutuhan ruang,
interpersonal dengan kepuasan kerja tentang penggunaan secara terperinci dari
karyawan sebesar 0,492 termasuk kategori ruang ini untuk menyiapkan suara susunan
sedang dengan hubungannya searah dan yang praktis dari faktor fisik yang
bernilai positif, artinya jika hubungan dianggap perlu pelaksanaan kerja
interpersonal baik maka kepuasan kerja perkantoran yang layak. Hasil analisis
karyawan tinggi. Berdasarkan Koefisien koefisien korelasi pearson product moment
determinasi bahwa hubungan interpersonal menunjukkan hubungan antara lingkungan
memengaruhi kepuasan kerja karyawan kerja dengan kepuasan kerja karyawan
sebesar 24,3%, sisanya 75,7% dipengaruhi sebesar 0,680 hal ini termasuk kategori
oleh faktor lain yang tidak dijelaskan kuat sedangkan hubungannya searah dan
dalam penelitian ini. Berdasarkan uji t bernilai positif, artinya jika lingkungan
diperoleh nilai thitung = 3,910 > ttabel = 2,004 kerja baik maka kepuasan kerja karyawan
maka Ha diterima dan Ho ditolak, artinya tinggi. Berdasarkan Koefisien determinasi
ada pengaruh yang signifikan antara bahwa lingkungan kerja mempengaruhi
hubungan interpersonal terhadap kepuasan kepuasan kerja karyawan sebesar 46,2%,
kerja karyawan. sisanya 53,8% dipengaruhi oleh faktor lain
yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini.
Berdasarkan uji t diperoleh nilai thitung = kepuasan kerja karyawan sebesar
6,878 > ttabel = 2,004 maka Ha diterima dan 46,2%.
Ho ditolak, artinya ada pengaruh yang 3. ε Y menghasilkan angka
signifikan antara lingkungan kerja terhadap sebesar 29,5% yang artinya variabel
kepuasan kerja karyawan. lain yang tidak diteliti dalam
Hal ini sesuai dengan penelitian dari penelitian ini memengaruhi kepuasan
Desi Rahmawati (2012) dimana hasil kerja karyawan sebesar 29,5%.
penelitian menunjukkan lingkungan kerja
berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kepuasan kerja. Keadaan V. KESIMPULAN DAN SARAN
lingkungan yang nyaman sesungguhnya
berpengaruh dalam mengurangi rasa cepat Kesimpulan
lelah serta menghilangkan atau Berdasarkan hasil penelitian dan
mengurangi rasa bosan sehingga semangat pembahasan di atas, penulis menarik
kerja meningkat, betah ditempat kerja dan beberapa kesimpulan sebagai berikut:
bertanggung jawab dalam melaksanakan 1. Hubungan interpersonal PT. Sinjaraga
tugasnya dan pada akhirnya terpuaskan. Santika Sport berdasarkan tanggapan
Semakin karyawan dapat secara langsung responden termasuk kategori baik. Hal
merasakan kenyamanan ditempat kerjanya ini terbukti dengan adanya respon
maka hasil pekerjaan yang memuaskan jawaban responden yang baik seperti
akan dapat pula dirasakan oleh perusahaan pada sikap suportif bahwa karyawan
dimana mereka bekerja. dapat mengkomunikasikan keinginan
Setelah diuraikan dalam untuk kerja sama, mencari pemecahan
pembahasan, maka dapat digambarkan masalah,bersikap spontanitas dalam
hasil penelitian tentang pengaruh lingkungan bekerja, bersidia untuk
hubungan interpersonal dan lingkungan meninjau kembali pendapat sendiri dan
terhadap kepuasan kerja karyawan yaitu mempunyai sikap terbuka.
sebagai berikut : 2. Lingkungan kerja PT. Sinjaraga Santika
Sport berdasarkan tanggapan responden
ε termasuk kategori baik. Hal ini terbukti
24,3%
X1 29,5% dengan adanya respon jawaban
responden yang baik seperti pada
Y kondisi fisik : karyawan merasakan
suasana kerja menjadi nyaman, suhu
X2 udara di ruang kerja cukup stabil,
46,2% karyawan dapat bekerja dengan
konsentrasi penuh karena suasananya
Gambar
bebas dari suara-suara bising serta
Hasil Penelitian Variabel X1 dan X2
Terhadap Variabel Y kondisi temporer yang baik karena
perusahaan memberikan waktu istirahat
Keterangan : yang cukup bagi karyawan.
1. X1 Y menghasilkan angka 3. Kepuasan kerja karyawan PT. Sinjaraga
sebesar 24,3% yang artinya bahwa Santika Sport berdasarkan tanggapan
hubungan interpersonal memengaruhi responden termasuk kategori tinggi. Hal
kepuasan kerja karyawan sebesar ini terbukti dengan adanya respon
24,3%. jawaban responden yang memberikan
2. X2 Y menghasilkan angka penilaian tinggi tentang kepuasan.
sebesar 46,2% yang artinya bahwa Karyawan merasa bahwa setiap
lingkungan kerja memengaruhi pekerjaan yang diberikan telah
dilaksanakan dengan penuh perhatian,
menggunakan metode yang tepat, karyawan dengan karyawan secara
berusaha untuk menghasilkan objektif dengan menggunakan data
output/hasil yang sesuai standar yang dan keajegan logika (berfikir
telah ditetapkan perusahaan dan dengan logika yang benar dan
berusaha untuk menghasilkan positif). Hal ini dilakukan dengan
output/hasil yang optimal. tujuan agar hubungan interpersonal
4. Berdasarkan uji t diperoleh nilai thitung = mampu terjalin dengan baik.
3,910 > ttabel = 2,004 maka Ha diterima b. Pimpinan perusahaan diharapkan
dan Ho ditolak, artinya ada pengaruh dapat meningkatkan pengawasan
yang signifikan antara hubungan berupa Manajemen Informasi
interpersonal terhadap kepuasan kerja System (MIS) terhadap aktivitas
karyawan. Hal ini berarti faktor perusahaan agar para karyawan
hubungan interpersonal yang terdiri dari mampu melaksanakan pekerjaan
saling menghargai, loyal dan toleran dengan rasa tanggung jawab yang
antara satu dengan yang lainnya, sikap penuh, sehingga mampu mencapai
terbuka, adanya keakraban yang ada target yang telah ditetapkan secara
dalam perusahaan mampu optimal.
meningkatkan kepuasan kerja karyawan c. Hubungan interpersonal di PT.
sehingga dapat meningkatkan hasil Sijaraga Santika Sport mampu
kerja karyawan. memberikan pengaruh yang
5. Berdasarkan uji t diperoleh nilai thitung = signifikan terhadap kepuasan kerja
6,878 > ttabel = 2,004 maka Ha diterima karyawan. Sehingga perusahaan
dan Ho ditolak, artinya ada pengaruh diharapkan dapat mengoptimalkan
yang signifikan antara lingkungan kerja hubungan interpersonal, upaya
terhadap kepuasan kerja karyawan. yang dapat ditempuh misalnya
Keadaan lingkungan yang nyaman dengan mengadakan kegiatan-
sesungguhnya berpengaruh dalam kegiatan yang bersentuhan dengan
mengurangi rasa cepat lelah serta kerjasama tim dan gathering
menghilangkan atau mengurangi rasa keluarga yang sebaiknya dilakukan
bosan sehingga semangat kerja secara rutin, diharapkan dapat
meningkat, betah ditempat kerja dan memperlancar komunikasi dan
bertanggung jawab dalam hubungan secara personal antar
melaksanakan tugasnya dan pada karyawan.
akhirnya terpuaskan. Semakin karyawan 2. Bagi Peneliti Selanjutnya
dapat secara langsung merasakan Penelitian ini mengandung
kenyamanan ditempat kerjanya maka keterbatasan dari segi keluasan variabel
hasil pekerjaan yang memuaskan akan penelitian maupun dari segi objek
dapat pula dirasakan oleh perusahaan penelitian. Disarankan untuk penelitian
dimana mereka bekerja. mendatang lebih memperluas lagi variabel
lain yang lebih lengkap, misalnya
Saran menambah variabel gaya kepemimpinan,
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka motivasi dan faktor lainnya atau
penulis memberikan beberapa saran melakukan penelitian pada beberapa objek
sebagai berikut: yang berbeda agar dapat memberikan
1. Bagi PT. Sinjaraga Santika Sport : kontribusi yang besar bagi penguatan teori
a. Perusahaan sebaiknya mampu hubungan interpersonal, lingkungan kerja
menciptakan komunikasi antara dan kepuasan kerja.
karyawan dengan atasan maupun
DAFTAR PUSTAKA

Anwar Prabu Mangkunegara. 2005. Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia. Bandung:
Reflika Aditama.

Anwar Prabu Mangkunegara. 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan.


Bandung: PT. Remaja RosdaKarya.

Arikunto Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Dian Wisnuwardhani dan Sri Fatmawati Mashoedi. 2012. Hubungan Interpersonal. Jakarta:
Salemba Humanika

Hasibuan, Malayu. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Revisi. Jakarta:Bumi
Aksara.

Iftikar Z Sutalaksana. 2006. Teknik Perancangan Sistem Kerja. Bandung: ITB.

Imam Ghazali. 2007. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang:
Universitas Dipenogoro

Jalaludin Rahmat. 2007. Psikologi Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Lilik Khoiriyah. 2009. Pengaruh Upah dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan
Pada CV. Aji Bali Jayawijaya. Surakarta: Universitas Muhamadiyah.

Riduwan. 2009. Dasar-dasar statistika. Bandung: Alfabeta.

Robbins, Stephen P. dan Timothi A. Judge. 2007. Perilaku Organisasi. Ed.12. Jakarta:
Salemba Empat.

Sedarmayanti. 2008. Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Bandung: CV. Mandar
Maju.

Siagian, S. P. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta. Bumi Aksara.

Sugiyono. 2011. Statistik Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

T. Hani Handoko, 2008. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: FE
UGM.

Veithzal Rivai. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan Dari Teori Ke
Praktek. Bandung: Alfabeta.

Anda mungkin juga menyukai