Anda di halaman 1dari 12

MAP (Jurnal Manajemen dan Administrasi Publik) Vol. 5 No.

1 ISSN 2615-2142

PENGARUH IKLIM ORGANISASI DAN KOMPENSASI


TERHADAP KEPUASAN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL
KANTOR CAMAT KATEMAN

Basirudin
basirudinabbas@gmail.com
Kantor Lurah Amal Bakti Kecamatan Kateman Kabapaten Indragiri Hilir

Kodrat Sunyoto
Arini Sulistyowati
Universitas Wijaya Putra Surabaya

ABSTRACT
The purpose of this study is to describe the organizational climate and compensation for its effect on
job satisfaction of civil servants in the Kateman sub-district office. This research is a quantitative
descriptive study. The number of samples is 40 respondents. The results showed that the
organizational climate had a partial effect on employee job satisfaction. Compensation has a partial
effect on employee job satisfaction. Organizational climate and compensation simultaneously have a
positive and significant effect on employee job satisfaction. The results of the coefficient of
determination test indicate that the influence of organizational climate and compensation on employee
job satisfaction by 85%, while the remaining 15% can be explained by other variables outside of the
research variables.

Keywords: organizational climate, compensation, employee job satisfaction

ABSTRAK
Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan iklim organisasi dan kompensasi pengaruhnya
terhadap kepuasan kerja pegawai negeri sipil kantor camat kateman. Penelitian ini
merupakan penelitian dengan pendekatan deskriptif kuantitatif. Jumlah sampel sebanyak 40
responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa iklim organisasi berpengaruh secara
parsial terhadap kepuasan kerja pegawai. Kompensasi berpengaruh secara parsial terhadap
kepuasan kerja pegawai. Iklim organisasi dan kompensasi secara simultan berpengaruh
positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja pegawai. Hasil uji koefisien determinasi
menunjukkan bahwa pengaruh iklim organisasi dan kompensasi terhadap kepuasan kerja
pegawai sebesar 85%, sedangkan sisanya sebesar 15% dapat dijelaskan oleh variabel lain
diluar dari variabel penelitian.

Kata kunci: iklim organisasi, kompensasi, kepuasan kerja pegawai.


MAP (Jurnal Manajemen dan Administrasi Publik Basirudin halaman 11-22

PENDAHULUAN kinerja karyawan. Kondisi semacam ini


Kepuasan kerja pegawai merupakan dapat menjadi motivasi bagi karyawan
gejala komplek yang memiliki berbagai untuk meningkatkan kinerja serta
faktor yang berhubungan, yaitu personal, dedikasinya pada organisasi. Salah satu
sosial, budaya dan ekonomi. Kepuasan faktor iklim organisasi adalah hubungan
kerja pegawai juga merupakan hasil dari yang saling menguntngkan, dalam arti
berbagai sikap seorang pegawai terhadap hubungan yang terjalin baik antar sesama
pekerjaannya dan faktor-faktor yang manusia, baik itu antara pimpinan dan
berhubungan dengan pekerjaanya. karyawan, maupun hubungan yang baik
Kepuasan pegawai adalah perasaan antar sesama karyawan. Manusia
pegawai tentang menyenangkan atau sepertinya tidak merasa puas dengan apa
tidak mengenai pekerjaan berdasarkan yang didapat seperti gaji yang tinggi dan
atas harapan dengan imbalan yang di sebaginya. Karena itu salah satu tugas
berikan organisasi. Kepuasan kerja manajer adalah dapat menyesuaikan
pegawai dapat ditunjukan oleh sikapnya anatara keinginan para karyawan dengan
dalam bekerja. Jika pegawai merasa puas tujuan perusahaan. Untuk dapat mencapai
dengan keadaan yang mempengaruhi dia, tujuannya, perusahaan perlu
maka dia akan berkerja dengan baik. mengoptimalkan potensi yang dimiliki
Dengan demikian jelas bahwa oleh karyawannya. Oleh karena itu,
ukuran kepuasan kerja yang dimiliki diperlukannya suatu strategi yang dapat
pegawai sebagian besar terletak pada memotivasi karyawan untuk lebih
besar kompensasi yang diterimanya. produktif dalam bekerja sehingga tujuan
Namun keadaan tersebut dalam perusahaan dapat tercapai. Salah satu
kenyataanya bersifat relative, mengingat caranya adalah dengan meningkatkan
bahwa semakin besar penghasilan kepuasan kerja karyawan. Penting bagi
seseorang, maka semakin tinggi pula perusahaan untuk memperhatikan
tingkat kebutuhannya. Oleh karena itu kepuasan kerja karyawannya karena
wajar apabila manusia dikatakan sebagai kepuasan kerja itu berhubungan langsung
makhluk yang senantiasa merasa tidak dengan karyawan dan kelangsungan
puas terhadap segala sesuatu yang telah hidup perusahaan.
diterimanya, sehingga ingin mencari Kepuasan kerja karyawan yang
sesuatu yang lebih dan dapat mencapai tinggi akan memberikan dampak positif
titik puncak kebahagiaanya. bagi perusahaan dan juga bagi karyawan.
Selain kompensasi, iklim orgaisasi Karyawan yang puas dalam bekerja
juga sangat diperhatikan untuk biasanya lebih berkomitmen dan setia
terciptanya kepuasan kerja pada terhadap perusahaan. Selain itu, karyawan
karyawan, proses kerja dari karyawan juga menjadi lebih termotivasi dan lebih
tidak akan berjalan baik dan efektif produktif dalam bekerja. Sedangkan
apabila iklim organisasi tidak memberikan rendahnya kepuasan kerja karyawan akan
rasa nyaman dan aman kepda karyawan, berdampak negatif pada perusahaan.
yang pada akhirnya akan menghambat Ketidakpuasan karyawan akan
proses pencapaian visi-misi dan tujuan mengakibatkan situasi yang kurang
perusahaan. Iklim organisasi yang menguntungkan bagi perusahaan. Hal ini
menyenangkan akan membuat karyawan dapat dilihat dari sikap karyawan dalam
merasa senang untuk tinggal bekerja, tingkat absensi, banyaknya
didalammnya serta terpacu untuk keluhan, dan sering memperlambat, atau
meningkatkan prestasi kerja. Hal ini menunda pekerjaan. Selain itu pula, yang
mengidentifikasikan bahwa semakin baik patut di perhatikan dari fungsi
iklim organisasi maka semakin baik pula sumberdaya manusia bagi perusahaan,
bahwa faktor manusia harus di organisasi dan terhadap organisasi secara
perhitungkan secara manusiawi apabila keseluruhan. Hasil studi ini menunjukkan
organisasi ingin meningkatkan adanya perbedaan iklim organisasi dan
produktifitasnya dalam jangka panjang. perilaku kepemimpinan akan diikuti
Kebutuhan individu terutama dengan perbedaan dalam tingkat
kebutuhan yang lebih tinggi tingkatnya penampilan kerja dan kepuasan kerja.
adalah sebagai sasaran atau tujuan yang Dalam studi ini ditemukan bahwa
ingin di capai oleh karyawan melalui kepuasan kerja, penampilan kerja dan
pekerjaaannya. Oleh karena itu kepuasan iklim organisasi pada kelompok tenaga
dan prestasi kerja karyawan dianggap edukatif ternyata masih rendah sedangkan
tergantung pada sampai seberapa jauh pada kelompok tenaga administrasi cukup
pemenuhan kebutuhan karyawan oleh tinggi.
perusahaan dan sifat hakikat pekerjaannya Selanjutnya penelitian Siswanto
tersebut dapat membantu pemenuhan (2008) yang meneliti pengaruh
kebutuhan pribadinya. Apabila kompensasi terhadap motivasi dan
perusahaan menginginkan dampaknya terhadap kinerja menemukan
produktifitasnya yang baik dari setiap bahwa variable kompensasi financial
karyawannya dalam jangka panjang, berpengaruh terhadap motivasi intrinsic,
maka perusahaan harus selalu kompensasi financial dan motivasi
memperlakukan karyawan secara instrinsik berpengaruh terhadap kinerja,
manusiawi dan selalu memenuhi kompensasi non financial berpengaruh
kebutuhan dan keinginnannya. Dalam hal terhadap motivasi instrinsik dan
ini secara umum kebutuhan dan kompensasi non financial dan motivasi
keinginan karyawan yang terdiri dari instrinsik berpengaruh terhadap kinerja.
kompensasi dalam bentuk material dan Adapun indicator variable instriksik
juga kebutuhan yang lainnya seperti dalam penelitian ini meliputi pengakuan
kebutuhan akan rasa aman bekerja di prestasi penghargaan, pekerjaan itu
perusahaan, hubungan yang baik sesama sendiri dan tanggung jawab.
karyawan, kesempatan berkarir, Terakhir penelitian Nurita Andriani
keyakinan bahwa pekerjaannya memiliki (2009) dalam penelitiannya mengenai
arti yang penting bagi perusahaan, kondisi pengaruh iklim organisasi dan kepuasan
kerja yang nyaman, penghargaan atas kerja terhadap kinerja karyawan pada
hasil pekerjaaannya dan dukungan dari Bank Mandiri cabang Malang menemukan
pimpinan. bahwa Bank Mandiri mempunyai iklim
Beberapa penelitian yang terkait yang sehat dan karyawannya mempunyai
dengan penelitian ini telah dilakukan oleh kepuasan yang tinggi yang ditandai oleh
sejumlah peneliti terdahulu, diantaranya iklim organisasi dan kepuasan kerja
penelitian Bambang Purnomosidi (2007) berpengaruh langsung terhadap kinerja,
melakukan studi tentang pengaruh iklim iklim organisasi berpengaruh tidak
organisasi terhadap kepuasan kerja langsung terhadap kinerja melalui
Aparatur di Universitas Brawijaya. Dalam kepuasan kerja dan iklim organisasi yang
studi ini, indikator iklim organisasi paling dominan mempengaruhi kinerja.
meliputi praktek pengambilan keputusan, Indikator iklim organisasi dalam
arus komunikasi, kondisi yang penelitian ini meliputi perilaku pemimpin,
mendorong, penghargaan kepada motivasi kerja, komunikasi, interaksi,
sumberdaya manusia, pengaruh bawahan pengambilan keputusan, penetapan
dan penyedia teknologi. Selanjutnya, tujuan/sasaran, control, struktur dan
kepuasan kerja dijabarkan dalam penilaian kinerja, indicator variable
kepuasan terhadap teman sekerja, kepuasan kerja meliputi aspek gaji,
terhadap pekerjaan, terhadap gaji atau pekerjaan dan promosi sedangkan untuk
penghasilan, terhadap kemajuan
variable kinerja meliputi kuantitas dan waktu istirahat, perlengkapan
kualitas. kerja, keadaan ruangan, suhu,
penerangan, pertukaran udara,
TINJAUAN TEORITIS kondisi kesehatan karyawan, umur
Kepuasan Kerja dan sebagainya.
Kepuasan kerja pada dasarnya 4) Faktor finansial merupakan faktor
adalah “security feeling” (rasa aman) dan yang berhubungan dengan
mempunyai segi-segi sosial ekonomi (gaji jaminan serta kesejahteraan
dan jaminan sosial) dan sosial psikologi karyawan meliputi sistem dan
kesempatan untuk maju, kesempatan besarnya gaji, jaminan sosial,
mendapatkan penghargaan, berhubungan macam-macam tunjangan, fasilitas
dengan masalah pengawasan dan yang diberikan, promosi, dan
berhubungan dengan pergaulan antara sebagainya.
karyawan dan antara karyawan dengan Kemudian menurut Faloppo (2008)
atasannya. mengemukakan bahwa faktor-faktor yang
Dalam tulisannya Jewel & Siegel mempengaruhi kepuasan kerja adalah
(1990) mengungkap bahwa kepuasan kerja sebagai berikut :
merupakan sikap yang timbul berdasarkan 1) Pekerjaan itu sendiri (work it self).
penilaian terhadap situasi kerja. Lebih Setiap pekerjaan memerlukan
lanjut diungkap oleh Jewell & Siegel (1990) suatu keterampilan tertentu sesuai
bahwa karyawan yang puas lebih dengan bidangnya masing-masing.
menyukai situasi kerjanya dibandingkan Sulit tidaknya suatu pekerjaan
yang tidak. Mengingat kepuasan kerja serta perasaan seseorang bahwa
adalah sikap, dan karenanya merupakan keahliannya dibutuhkan dalam
konstruksi hipotesis sesuatu yang tidak melakukan pekerjaan tersebut,
dilihat, tetapi ada atau tidak adanya akan meningkatkan atau
diyakini berkaitan dengan pola perilaku mengurangi kepuasan kerja.
tertentu. 2) Atasan (supervision), atasan yang
Faktor yang mempengaruhi kepuasan baik berarti menghargai pekerjaan
kerja akan dapat diketahui dengan melihat bawahannya. Bagi bawahan,
beberapa hal yang dapat menimbulkan atasan bisa dianggap sebagai figur
dan mendorong kepuasan kerja ayah atau ibu atau teman dan
sebagaimana dikemukakan Danuri (2007) sekaligus atasannya.
sebagai berikut: 3) Teman sekerja (workers),
1) Faktor psikologi merupakan faktor merupakan faktor yang
yang berhubungan dengan berhubungan dengan hubungan
kejiwaan karyawan yang meliputi antara karyawan dengan
minat, ketentraman dalam bekerja, atasannya dan dengan karyawan
sikap terhadap kerja, bakat dan lain, baik yang sama maupun yang
keterampilan. berbeda jenis pekerjaannya.
2) Faktor sosial merupakan faktor 4) Promosi (promotion), merupakan
yang berhubungan dengan faktor yang berhubungan dengan
interaksi sosial baik sesama ada tidaknya kesempatan untuk
karyawan dengan atasan maupun memperoleh peningkatan karir
karyawan yang berbeda jenis selama bekerja.
pekerjaannya. 5) Gaji atau upah (pay), merupakan
3) Faktor fisik, merupakan faktor faktor pernenuhan kebutuhan
yang berhubungan dengan kondisi hidup karyawan yang dianggap
fisik lingkungan kerja dan kondisi layak atau tidak.
fisik karyawan, meliputi jenis Selanjutnya menurut Baron dan
pekerjaan, pengaturan waktu dan Greenberg (2009) bahwa terdapat tiga
kategori utama hal-hal yang berhubungan • Keseimbangan kekuasaan yang
dengan kepuasan kerja, yaitu (1) faktor optimal (optimal power equalization),
organisasi, yaitu sistem imbalan (reward) setiap bawahan dapat
yang meliputi promosi, kebijakan mengemukakan pendapatnya
organisasi, dan kualitas pengawasan yang dalam suasana demokratis.
dirasakan karyawan; (2) faktor pekerjaan • Pemanfaatan sumberdaya (resource
work setting, yaitu meliputi beban kerja utilization), lembaga yang sehat
secara keseluruhan, variasi tugas, tingkat dapat memanfaatkan semua
pencahayaan, jumlah sekat di sekeliling kebutuhan individu seperti
karyawan, dan lingkungan sosial, serta (3) keinginan bekerja keras dan
faktor karakteristik personal, meliputi self pengembangan diri.
esteem, kepribadian, dan usia. • Kohesifitas (cohesiveness), setiap
individu merasa memiliki
Iklim Organisasi kelebihan dan kekurangan
Iklim organisasi (organizational sehingga merasa perlu saling
climate) menurut Gibson et al, (1996) mengisi, saling memberi dan
diartikan sebagai serangkaian sifat menerima dalam suasana
lingkungan kerja, yang dinilai langsung kekeluargaan.
atau tidak langsung oleh karyawan yang • Moril (morale), setiap individu
dianggap menjadi kekuatan utama dalam memperoleh kepuasan dari kerja
mempengaruhi perilaku karyawan. sama, terhindar dari rasa cemas
Steers (1991) menyatakan bahwa khawatir dan saling mencurigai.
hubungan antara sebagian factor penentu • Inovasi (innovativeness), setiap
iklim organisasi, seperti kebijakan dan individu selalu ingin
praktek manajemen, pemberian umpan mengembangkan metode kerja,
balik, otonomi dan identitas tugas pada peralatan dan tujuan serta ingin
bawahan ternyata sangat membantu tumbuh dan berkembang dalam
terciptanya iklim yang berorientasi pada iklim perubahan.
prestasi. • Otonomi (autonomy), dalam
Litwin dan Stinger (dalam lembaga yang sehat selalu ada
Sergiovanni dan Starratt, 1993) kemandirian Aparatur dan mereka
menyatakan bahwa iklim merupakan tidak hanya menunggu perintah.
persepsi subyektif yang dipengaruhi oleh • Adaptasi (adaptation), setiap
sistem, gaya informal para manajer dan individu merasa menyatu dengan
factor penting lingkungan lain terhadap lingkungannya dan tidak kesulitan
sikap, keyakinan nilai-nilai dan motivasi menyesuaikan diri dengan
orang yang bekerja pada suatu organisasi. sejawatnya.
Miles (dalam Sergiovanni dan • Kecukupan pemecahan masalah
Starratt, 1993) mengemukakan sepuluh (problem solving adequacy), dalam
indicator untuk mengetahui sehat atau lembaga yang sehat selalu tumbuh
kurang sehatnya suatu organisasi yaitu: rasa ingin memecahkan segala
• Focus pada tujuan (goal focus), persoalan yang dihadapi.
pada lembaga yang sehat tujuan
lembaga dapat diketahui, Kompensasi
dipahami dan diterima oleh setiap Kompensasi merupakan sesuatu
komponen yang ada di dalamnya. yang diterima oleh karyawan sebagai
• Kecukupan komunikasi imbalan jasa mereka terhadap perusahaan.
(communication adequacy), setiap Seorang karyawan menghargai sebuah
individu merasa ada kemudahan kerja keras dan akan menunjukkan
untuk mendapatkan informasi loyalitasnya kepada perusahaan. Hani
demi kelancaran tugasnya.
Handoko (2004) berpendapat bahwa Indikator penilaian dari kompensasi
kompensasi mencerminkan ukuran karya menurut Michael dan Harold (1993) dalam
mereka di antara para karyawan itu Pantja Djati (2003) terbagi dalam tiga
sendiri, keluarga dan masyarakat. Mathis bentuk yaitu :
dan Jackson (2002) menyatakan bahwa 1) Kompensasi material
salah satu cara untuk meningkatkan Kompensasi material merupakan
prestasi kerja, memotivasi dan kompensasi yang tidak hanya
meningkatkan kinerja para karyawan berbentuk uang, seperti gaji, bonus
adalah melalui kompensasi. dan komisi, melainkan segala
Hasibuan (2005) mengemukakan bentuk penguat fisik (physical
kompensasi adalah semua pendapatan reinforcer), misalnya fasilitas parkir,
yang berbentuk uang, barang langsung telepon, dan ruang kantor yang
atau tidak langsung yang diterima nyaman serta berbagai macam
karyawan sebagai imbalan atas jasa yang bentuk tunjangan misalnya
diberikan kepada perusahaan. Penjelasan pensiun, asuransi kesehatan.
dari kompensasi berupa uang adalah 2) Kompensasi social
karyawan dibayar dengan sejumlah uang, Kompensasi sosial berhubungan
sedangkan kompensasi berupa barang dengan kebutuhan berinteraksi
adalah kompensasiyang dibayarkan dengan orang lain. Bentuk
dengan barang kepada karyawannya. kompensasi ini antara lain status,
Milkovich dan Newman (2008) pengakuan sebagai ahli
menyatakan bahwa kompensasi dibidangnya, penghargaan atas
berkenaan dengan segala bentuk balas jasa prestasi, promosi, kepastian masa
finansial dan pelayanan yang tangible jabatan, rekreasi, pembentukan
(nyata), serta keuntungan yang diterima kelompokkelompok pengambilan
karyawan sebagai bagian dari suatu keputusan, dan kelompok khusus
hubungan pekerjaan. yang dibentuk untuk memecahkan
Menurut Rabindra dan Medonca permasalahan perusahaan.
(1998) dalam Harnanik (2005) kepuasan 3) Kompensasi aktivitas
kompensasi adalah tingkat kepuasan Kompensasi aktivitas merupakan
terhadap semua bentuk return baik kompensasi yang mampu
finansial maupun non finansial yang mengkompensasikan aspek-aspek
diterima karyawan karena jasa yang pekerjaan yang tidak disukai
disumbangkan kepada perusahaan. karyawan dengan memberikan
Michael dan Harold (1993) dalam Pantja kesempatan untuk melakukan
Dajati (2003) menyatakan bahwa kepuasan aktivitas tertentu. Bentuk
kompensasi adalah Kepuasan kompensasi aktivitas dapat berupa
Kerjaterhadap kompensasi yang diterima kekuasaan, pendelegesian
dari perusahaan sebagai balas jasa atas wewenang, tanggung jawab,
kerja mereka. partisipasi dalam pengambilan
Mobley (1982) dalam Sahid keputusan, serta training.
(2008)mendefinisikan kepuasan
kompensasi sebagai keadaan dimana METODE PENELITIAN
harapan akan kompensasi sesuai dengan Penelitian merupakan suatu
kenyataan kompensasi yang diterima kegiatan yang bertujuan untuk
karyawan. Dessler (2003) mengemukakan memperoleh kebenaran pengetahuan yang
bahwa kompensasi karyawan adalah bersifat ilmiah, melalui prosedur yang
setiap bentuk pembayaran atau imbalan telah ditetapkan. Penelitian hendaknya
yang diberikan kepada karyawan dan dilakukan dengan cermat dan teliti, agar
timbul dari dipekerjakannya karyawan hasil yang diperoleh tepat dalam
itu. penelitian kegiatan-kegiatan yang
dilakukan dengan seksama dalam (Perjanjian Perdamaian dan Persahabatan)
menentukan jenis data, sumber data, cara antara Kerajaan Indragiri dengan Belanda,
mengumpulkan data, tujuan penelitian maka Kesultanan Indragiri menjadi
dan teknik analisa data. Dalam penelitian Zlfbestuur. Berdasarkan ketentuan
ini akan digunakan rancangan (design) tersebut Kateman dijadikan sebagai
penelitian explanatory (penjelasan) yaitu daerah Keamiran (dari 6 daerah Keamiran
suatu penelitian yang menyoroti pengaruh di Indragiri Hilir) yaitu dengan Amir
antara variabel independent dengan Kateman dan Mandah dengan ibukotanya
variabel dependent dan mengajukan di Sungai Guntung Kateman (ibukota
hipotesa yang telah dirumuskan Kecamatan Kateman saat ini). Kecamatan
sebelumnya (Masri Singarimbun dan Kateman terletak di bagian Utara
Sofian Effendi, 1989). Kabupaten Indragiri Hilir dengan luas
wilayah 561,09 Km2 dari kepadatan 81
Teknik Analisis Data jiwa/km² dan Jumlah Penduduk 45.350
Dari data jawaban responden Jiwa terdiri dari 8 Desa dan 3 Kelurahan.
tentang kepuasan kerja, iklim organisasi Data responden dalam penelitian ini
dan kompensasi di Kantor Kecamatan untuk mengetahui latar belakang
Kateman Kabupaten Indragiri Hilir responden yang dapat dijadikan masukan
Provinsi Riau, kemudian dibuat tabulasi untuk menjelaskan hasil yang diperoleh
data berdasarkan skor masing-masing dari penelitian. Adapun data responden
ítem pertanyaan. Setelah tabulasi data, dalam penelitian ini dibedakan
maka akan dilakukan análisis regresi linier berdasarkan jenis kelamin, usia, tingkat
berganda, koefisien determinasi, pendidikan, masa kerja dan
pengujian hipotesis. golongan/pangkat. Deskripsi responden
Analisis regresi linier berganda berdasarkan jenis kelamin diketahui
adalah untuk mengetahui adanya bahwa dari 40 responden terdapat
pengaruh variabel bebas baik secara sebanyak 27 orang atau sebesar 67,5 %
parsial maupun simultan terhadap adalah responden laki-laki, sebanyak 13
variabel terikat. Model regresi linier orang atau sebesar 32,5 % adalah
berganda digunakan untuk menjelaskan responden perempuan.
pengaruh Iklim Organisasi (X1) dan Selanjutnya data responden
Kompensasi (X2) terhadap Kepuasan berdasarkan usia diketahui bahwa
kerja (Y) di Kantor Kecamatan Kateman responden yang berusia dibawah 25 tahun
Kabupaten Indragiri Hilir Provinsi Riau sebanyak 2 orang atau sebesar 5 %,
dengan persamaan sebagai berikut: responden yang berusia antara 25 – 35
Y = βo + βıX1 + β2X2 + ei tahun sebanyak 9 orang atau sebesar 22,5
Dalam hal ini: %, responden yang berusia antara 36 – 45
Y = Kepuasan Kerja tahun terdapat sebanyak 11 orang atau
X1 = Iklim Organisasi sebesar 27,5 %, responden yang berusia
X2 = Kompensasi antara 46 – 55 tahun terdapat sebanyak 10
βo = intercept orang atau sebesar 25 %, sedangkan
β1, β2, β3 = koefisien regresi responden yang berusia diatas 55 tahun
ei = factor pengganggu (random sebanyak 8 orang atau sebesar 10 %.
error) Responden berdasarkan pendidikan
diketahui bahwa 23 orang responden
HASIL DAN PEMBAHASAN dengan jenjang pendidikan SLTA atau
Kateman adalah sebuah Kecamatan 57,5 %, sebanyak 1 orang atau 2,5 %
di Kabupaten Indragiri Hilir, Riau, responden dengan jenjang pendidikan
Indonesia. Kecamatan ini berdiri sejak Sarjana Muda (D3), sebanyak 14 orang
tanggal 27 September 1997, sebagai awal atau sebesar 35 % responden dengan
dari adanya Tractaat Van Vrindchaap jenjang pendidikan Sarjana (S1),
sedangkan sebanyak 2 orang atau sebesar %, dan responden golongan IV sebanyak 2
5 % responden dengan jenjang pendidikan orang atau 5 %.
Pascasarjana (S2). Responden berdasar
masa kerja diketahui bahwa responden Analisis Regresi Linier Berganda
yang masa kerjanya lebih 20 tahun Dalam proses mencari pengaruh
sebanyak 9 orang atau sebesar 22,5 %, antara variabel bebas yang terdiri dari
masa kerja diatas 10 tahun sampai 20 Iklim Organisasi (X1) dan Kompensasi
tahun sebanyak 17 orang atau sebesar (X2) terhadap kepuasan kerja (Y) di
42,5%, masa kerja antara 5 – 10 tahun Kantor Kecamatan Kateman Kabupaten
sebanyak 10 orang atau sebesar 25 %, Indragiri Hilir, serta untuk menguji dan
masa kerja kurang dari 5 tahun sebanyak 4 membuktikan kebenaran atas hipotesis
orang atau sebesar 10 %. Responden penelitian yang diajukan, maka hal
berdasarkan golongan diketahui tersebut dapat diketahui dengan cara
responden honorer sebanyak 10 orang melakukan analisis data dengan analisis
atau 25 %, responden golongan II regresi linier berganda.
sebanyak 15 orang atau 37,5 %, responden Berdasarkan analisis data, maka
golongan III sebanyak 13 orang atau 32,5 diperoleh hasil seperti disajikan dalam
tabel berikut ini:

Tabel 1
Hasil Analisis Regresi Linier Berganda
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) .406 .988 .411 .520
X1 .445 .109 .704 4.095 .000
X2 1.038 .088 .887 11.833 .000
a. Dependent Variable: Y
Sesuai dengan model analisis yang Koefisien regresi βı = 0,445 hal
digunakan, yaitu regresi linier berganda di tersebut menunjukkan bahwa setiap
atas apabila ditulis dalam model peningkatan nilai iklim organisasi sebesar
metematis adalah sebagai berikut: satu satuan dengan anggapan variabel-
Y = βo + βıX1 + β2X2 + ei variabel yang lain dalam kondisi tetap,
Y = 0,406 + 0,445 X1 + 1,038 X2 akan mengakibatkan peningkatan nilai
Dalam hal ini: kepuasan kerja di Kantor Kecamatan
Y = Kepuasan Kerja Kateman Kabupaten Indragiri Hilir
X1 = Iklim Organisasi sebesar 0,445. Begitu pula sebaliknya,
X2 = Kompensasi bahwa setiap penurunan nilai variabel
Nilai-nilai koefisien regresi linier Iklim organisasi sebesar satu satuan akan
berganda dari persamaan di atas dapat menurunkan nilai kepuasan kerja di
diuraikan bahwa βo (Konstanta) = 0,406 Kantor Kecamatan Kateman Kabupaten
hal tersebut menunjukkan bahwa jika nilai Indragiri Hilir sebesar 0,445.
iklim organisasi dan kompensasi sama Koefisien regresi β2 = 1,038 hal
dengan nol, maka kepuasan kerja di tersebut menunjukkan bahwa setiap
Kantor Kecamatan Kateman Kabupaten peningkatan nilai kompensasi sebesar satu
Indragiri Hilir adalah sebesar 0,406. satuan dengan anggapan variabel-variabel
yang lain dalam kondisi tetap, akan
mengakibatkan peningkatan nilai Koefisien determinasi (R square atau
kepuasan kerja di Kantor Kecamatan R²) digunakan untuk mengukur besarnya
Kateman Kabupaten Indragiri Hilir pengaruh iklim organisasi (X1) dan
sebesar 1,038. Begitu pula sebaliknya, kompensasi (X2) terhadap kepuasan kerja
bahwa setiap penurunan nilai kompensasi (Y) di Kantor Kecamatan Kateman
sebesar satu satuan akan menurunkan Kabupaten Indragiri Hilir. Berdasarkan
nilai kepuasan kerja di Kantor Kecamatan analisis data, maka diperoleh hasil seperti
Kateman Kabupaten Indragiri Hilir disajikan dalam tabel berikut ini:
sebesar 1,038.

Nilai Koefisien Determinasi (R square)


Tabel 2
Model Summary
Adjusted R Std. Error of
Model R R Square Square the Estimate
1 .924a .853 .845 1.087
a. Predictors: (Constant), X2, X1
Untuk mengetahui seberapa besar Dengan ketentuan tersebut, maka
kontribusi dari iklim organisasi dan berdasarkan hasil analisis yang terdapat
kompensasi terhadap kepuasan kerja di dalam Tabel 1, maka koefisien nilai iklim
Kantor Kecamatan Kateman Kabupaten organisasi, diperoleh tingkat signifikansi
Indragiri Hilir dapat diketahui dari nilai sebesar 0,000. Karena tingkat signifikansi
R-squared yakni sebesar 0,853. Ini 0,000 < 0,05, maka hipotesis diterima.
mengandung arti bahwa iklim organisasi Artinya terdapat pengaruh signifikan
dan kompensasi mampu menjelaskan iklim organisasi terhadap kepuasan kerja
perubahan terhadap tingkat kepuasan di Kantor Kecamatan Kateman Kabupaten
kerja di Kantor Kecamatan Kateman Indragiri Hilir.
Kabupaten Indragiri Hilir sebesar 0,853 Koefisien nilai kompensasi,
atau 85%. Sedangkan sisanya sebesar 15 % diperoleh tingkat signifikansi sebesar
dijelaskan oleh variabel lain yang tidak 0,000. Karena tingkat signifikansi 0,000 <
masuk dalam model penelitian ini. 0,05, maka hipotesis diterima. Artinya
terdapat pengaruh signifikan kompensasi
Pengujian Hipotesis Secara Parsial terhadap kepuasan kerja di Kantor
Uji parsial (Uji t) ini adalah untuk Kecamatan Kateman Kabupaten Indragiri
mengetahui apakah model regresi variabel Hilir.
bebas yaitu iklim organisasi dan
kompensasi secara parsial berpengaruh Pengujian Hipotesis Secara Simultan
signifikan terhadap variabel terikat yaitu Pengujian ini digunakan untuk
kepuasan kerja di Kantor Kecamatan mengetahui secara simultan pengaruh
Kateman Kabupaten Indragiri Hilir. Uji t iklim organisasi dan kompensasi secara
dengan membandingkan tingkat bersama-sama berpengaruh signifikan
signifikansi dengan kriteria pengujian: terhadap variabel terikat yaitu kepuasan
1) Jika nilai signifikansi < 0,05 hipotesis kerja di Kantor Kecamatan Kateman
diterima, berarti ada pengaruh Kabupaten Indragiri Hilir. Uji F dengan
signifikan antara variabel bebas secara membandingkan tingkat signifikansi
parsial terhadap variabel terikat. dengan kriteria pengujian:
2) Jika nilai signifikansi > 0,05 hipotesis 1) Jika nilai signifikansi < 0,05 hipotesis
ditolak, berarti tidak ada pengaruh diterima, berarti ada pengaruh
signifikan antara variabel bebas secara signifikan antara variabel bebas secara
parsial terhadap variabel terikat.
bersama-sama terhadap variabel Berdasarkan analisis data, maka
terikat. diperoleh hasil seperti disajikan dalam
2) Jika nilai signifikansi > 0,05 hipotesis tabel berikut:
ditolak, berarti tidak ada pengaruh
signifikan antara variabel bebas secara
bersama-sama terhadap variabel
terikat.
Tabel 3
ANOVAb
Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 254.142 2 127.071 107.445 .000a
Residual 43.758 37 1.183
Total 297.900 39
a. Predictors: (Constant), X2, X1
b. Dependent Variable: Y
Dari hasil penghitungan diperoleh perbedaan tingkat kinerja dan kepuasan
tingkat signifikansi sebesar 0,000. Karena kerja. Dalam penelitian tersebut pengeruh
tingkat signifikansi 0,000 < 0,05, maka iklim organisasi disatukan dengan
hipotesis diterima. Artinya iklim perilaku kepemimpinan, sedangkan
organisasi dan kompensasi secara dalam penelitian ini pengaruh iklim
bersama-sama berpengaruh signifikan organisasi terhadap kinerja diukur secara
terhadap kepuasan kerja di Kantor parial.
Kecamatan Kateman Kabupaten Indragiri Hasil ini juga menyokong
Hilir. pandangan Steers (1991) yang menyatakan
bahwa hubungan antara berbagai factor
Pembahasan penentu iklim organisasi akan
Pengaruh Iklim Organisasi terhadap meningkatkan prestasi kerja.
Kepuasan Kerja Untuk pengembangan di masa
Hasil pengujian hipotesis yang datang sesuai dengan temuan penelitian
menyatakan bahwa ada pengaruh yang ini Bauer (2004) mengidentifikasi high
signifikan iklim organisasi secara parsial performance workplace yang meliputi antara
terhadap kepuasan kerja dapat lain struktur hirarki yang datar, rotasi
dibuktikan. Dengan demikian adanya pekerjaan, tim yang bertanggung jawab,
peningkatan iklim organisasi akan multi-tugas, keterlibatan yang lebih besar
meningkatkan kepuasan kerja. Hal ini aparatur dari tingkat yang lebih rendah
selaras dengan temuan pada penelitian dalam pengambilan keputusan dan
terdahulu (Purnomosidi, 2007) yang saluran komunikasi yang terbuka. Hal-hal
menyatakan bahwa kepuasan kerja ini dapat diaplikasikan pada berbagai
dijabarkan dalam kepuasan terhadap organisasi untuk mendorong,
teman sekerja, terhadap pekerjaan, mempertahankan dan meningkatkan
terhadap gaji atau penghasilan, terhadap kinerja aparatur.
kemajuan organisasi dan terhadap Sedangkan menurut Gibson et al,
organisasi secara keseluruhan. Hasil (1996) iklim organisasi diartikan sebagai
penelitian Purnomosidi (2007) mengenai serangkaian sifat lingkungan kerja, yang
pengaruh iklim organisasi terhadap dinilai langsung atau tidak langsung oleh
kinerja dan kepuasan kerja, dalam hal ini karyawan yang dianggap menjadi
perbedaan dalam iklim organisasi dan
perilaku kepemimpinan akan diikuti oleh
kekuatan utama dalam mempengaruhi dapat mempengaruhi kepuasan kerja.
perilaku karyawan. Menurut Jewell & Siegell (1990)
mengungkap bahwa kepuasan kerja
Pengaruh Kompensasi terhadap merupakan sikap yang timbul
Kepuasan Kerja berdasarkan penilaian terhadap situasi
Hasil pengujian hipotesis yang kerja.
menyatakan bahwa ada pengaruh yang
signifikan kompensasi secara parsial SIMPULAN
terhadap kepuasan kerja dapat Hasil penelitian tentang iklim
dibuktikan. Dengan demikian adanya organisasi dan kompensasi pengaruhnya
peningkatan kompensasi akan terhadap kepuasan kerja pegawai negeri
meningkatkan kepuasan kerja. Hasil sipil Kantor Camat Kateman Kabupaten
penelitian ini sesuai dengan pendapatan Indragiri Hilir adalah sebagai berikut:
Baron dan Greenberg (2009) bahwa 1. Kepuasan kerja pegawai negeri
terdapat tiga kategori utama hal-hal yang sipil termasuk dalam kategori
berhubungan dengan kepuasan kerja, tinggi, iklim organisasi termasuk
yaitu (1) faktor organisasi, yaitu sistem kategori rendah dan kompensasi
imbalan (reward) yang meliputi promosi, termasuk kategori tinggi.
kebijakan organisasi, dan kualitas 2. Secara parsial iklim organisasi
pengawasan yang dirasakan karyawan; (2) berpengaruh signifikan terhadap
faktor pekerjaan work setting, yaitu kepuasan kerja, artinya suatu iklim
meliputi beban kerja secara keseluruhan, organisasi yang tinggi akan
variasi tugas, tingkat pencahayaan, jumlah meningkatkan kepuasan kerja
sekat di sekeliling karyawan, dan pegawai di Kantor Camat Kateman
lingkungan sosial, serta (3) faktor Kabupaten Indragiri Hilir.
karakteristik personal, meliputi self esteem, 3. Secara parsial kompensasi
kepribadian, dan usia. Faktor lain yang berpengaruh signifikan terhadap
turut memberi pengaruh terhadap kepuasan kerja, artinya dengan
kepuasan kerja adalah nilai pekerjaan kompensasi yang tinggi akan
yang bersifat intrinsik dan ekstrinsik. Nilai meningkatkan kepuasan kerja
tersebut merupakan suatu bentuk yang pegawai di Kantor Camat Kateman
mempunyai hubungan dengan suatu Kabupaten Indragiri Hilir.
aktivitas atau objek. Kompensasi merupakan pengaruh
Seandainya individu dalam bekerja dominan terhadap kepuasan kerja,
mempunyai prioritas kegiatan, maka dia yang dapat dilihat dari koefisien
dapat memfokuskan kegiatannya regresinya paling besar dibanding
berdasarkan kebutuhan dan dengan variable bebas yang lain
kepentingannya untuk mencapai tujuan yakni 1,038.
lebih jelas. Sehingga dia merasa puas dan 4. Secara simultan iklim organisasi
dia menjadi senang dan bangga. Nilai dan kompensasi berpengaruh
pekerjaan ekstrinsik juga merupakan signifikan terhadap kepuasan
imbalan (reward) yang diperoleh oleh kerja. Pengaruh iklim organisasi
individu atas dasar keterlibatannya dalam dan kompensasi terhadap
suatu pekerjaan. Artinya sebagai pelaku kepuasan kerja di Kantor Camat
atau bertindak untuk melaksanakan tugas Kateman Kabupaten Indragiri Hilir
tersebut sangat tergantung dari imbalan sebesar 85%. Sedangkan sisanya
yang akan diterimanya (Wallace et sebesar 15% dijelaskan oleh
a1.,1971). Imbalan ini termasuk variabel lain yang tidak masuk
penghasilan tambahan dan asuransi kerja dalam model penelitian ini.
serta hubungan baik yang terbentuk
dalam hubungan antar rekan kerja yang
DAFTAR PUSTAKA
Alwi, Syafaruddin. 2001. Manajemen
Sumberdaya Manusia: Strategi
Keunggulan Kompetitif, BPFE.
Yogyakarta.
Arikunto, S. 1998. Prosedur Penelitian,
Suatu Pendekatan Praktek. Edisi
Revisi IV, PT Rineka Cipta. Jakarta.
Dessler, Garry. 2003. Human Resources
Management, Ninth Edition.
Prentice-Hall Inc. New Jersey.
Gomez, Faustino Cardoso. 2003.
Manajemen Sumberdaya Manusia.
Penerbit Andi. Yogyakarta.
Nasir, Moh. 1999. Metode Penelitian.
Ghalia Indonesia. Jakarta.
Nirman, Umar. 2004. Perilaku Organisasi.
CV Citra Media. Surabaya.
Robbins, Stephen P. 2001. Perilaku
Organisasi, Konsep, Kontroversi,
Aplikasi. Edisi Kedelapan, Versi
Bahasa Indonesia. PT Prenhallindo.
Jakarta.
Singarimbun, Masri, dan Sofyan Effendi,
1998. Metode Penelitian Survei,
LP3ES. Jakarta
Siswanto, 2008. Pengaruh Kompensasi
Terhadap Motivasi Dan Dampaknya
Terhadap Kinerja Dosen. Tesis.
Program Pascasarjana Universitas
Brawijaya Malang.
Sugiyono, 2010. Metode Penelitian
Kuantitatif Kualitatif Dan R & D.
Penerbit Alfabeta Bandung.
Umar, H. 2001. Riset Sumberdaya
Manusia dalam Organisasi. Gramedi
Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai