------
1
BAB I
PENDAHULUAN
Pada era globalisasi yang berkembang pesat saat ini, banyak terjadi
pentingnya memiliki manajemen yang baik dan sumber daya manusia yang
berkualitas. Tenaga kerja atau pegawai sebagai sumber daya manusia merupakan
bagian terpenting yang dibutuhkan oleh instansi agar dapat bekerja secara
menciptakan manajemen yang baik dan sumber daya manusia yang berkualitas
dikelola dengan baik oleh manajer dari karyawan yang tingkatannya tinggi sampai
karyawan yang paling rendah. Selain agar tidak menciptakan diskriminasi, tetapi
juga agar semua karyawan dapat bekerja secara optimal. Kinerja, menurut
Mangkunegara (2007:67) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang
dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugas sesuai dengan tanggung
jawab yang diberikan kepadanya. Dengan begitu, manajer harus melihat potensi
karyawannya agar pekerjaan yang diberikan itu mampu dipahami dan dilakukan
1
2
sesuai dengan kemampuannya. Hal ini akan membuat kinerja karyawannya cukup
Sumber daya manusia yang berkualitas akan tercapai apabila variabel yang
para pegawai. Dengan kata lain rasa nyaman dalam bekerja akan tercipta jika
variabel tersebut dapat berjalan beriringan satu sama lain untuk menunjang kinerja
potensi diri mereka. Kinerja yang baik dari pegawai dapat juga dilihat dengan
loyalitas kerja pegawai dengan bertanggung jawab penuh akan pekerjaan mereka.
Dalam bekerja tidak bisa dielakkan bahwa setiap pegawai yang ada dikantor pasti
pernah merasa jenuh terhadap pekerjaan mereka dan memiliki rasa malas terhadap
pekerjaan mereka, disinilah loyalitas kerja mereka dapat kita lihat dari pelayanan
mengesampingkan rasa jenuh dan malas agar tetap bisa bekerja dengan baik
ataukah tidak.
kepercayaan yang diberikan atau ditujukan kepada seseorang atau lembaga, yang
di dalamnya terdapat rasa cinta dan tanggung jawab untuk berusaha memberikan
adanya kesesuaian situasi dan kondisi perusahaan dengan tujuan yang ingin
memiliki rasa loyalitas yang tingi terhadap pekerjaan mereka maka semakin
disiplin pula seseorang dalam bekerja dan juga berpengaruh baik dalam kinerja
mereka. Disiplin kerja adalah suatu alat yang digunakan para manajer untuk
menaati semua peraturan dan norma sosial yang berlaku di suatu perusahaan.
Rivai & Sagala (2013:825). Sejalan dengan Rivai & Sagala, bagi Sintaasih &
peraturan yang telah ditentukan oleh organisasi atau perusahaan dan norma-norma
sosial yang berlaku secara sukarela. Oleh karena itu dibutuhkan kesadaran dari
diri seorang pegawai agar memiliki disiplin kerja yang tinggi dan bisa
Loyalitas dan disiplin kerja yang baik tidak akan terbentuk begitu saja,
pasti ada motivasi yang besar dalam diri seseorang agar dapat bekerja dengan
kinerja yang baik misalkan dari keluarga, teman, atasan, dan yang lainnya. Kita
tidak bisa menyimpulkan kepada salah satu motivasi yang ada diatas dikarenakan
setiap orang memiliki motivasi kerja yang berbeda dari orang lain sehingga dalam
4
penelitian kali ini diharapkan kita akan tau motivasi mana yang lebih banyak
berpengaruh dengan Kinerja para pegawai tersebut. Motivasi bisa kita temui
dalam banyak aspek, termasuk dalam dunia kerja. Setiap karyawan membutuhkan
motivasi untuk menciptakan semangat, gairah dan keikhlasan kerja. Dengan ini
semua pekerjaan akan dapat dilakukan dengan lebih baik, sehingga produktivitas
bisa meningkat.
mencapai tujuan tersebut, peranan manusia yang didalamnya sangat penting untuk
motivasi inilah yang menentukan perilaku orang-orang untuk bekerja, atau dengan
kata lain perilaku merupakan cerminan yang paling sederhana dari motivasi
(Sutrisno ,2009). Motivasi kerja juga bisa berupa dengan kenyamanan lingkungan
adalah lingkungan kerja karena sangat berkaitan erat dengan tinggi rendahnya
kepuasaan karyawan, apabila lingkungan kerja baik maka hal tersebut dapat
bersifat intenal dan eksternal. Sejauhmana tujuan perusahaan telah tercapai dapat
kondisi kerja baik maka hal tersebut dapat memacu timbulnya rasa puas dalam
diri karyawan yang pada akhirnya dapat memberikan pengaruh positif terhadap
5
kinerja karyawan, begitu sebaliknya, apabila kondisi kerja buruk maka karyawan
tercapainya maksud dan tujuan perusahaan. Dalam hal ini kita juga tidak bisa
dan juga hal ini sering menjadi konflik dimana jika dalam suatu ruangan terdapat
beberapa pekerja disitulah rasa saling menghargai antar pekerja harus dimiliki
ruang bekerjanya.
Disinilah nanti semua variabel yang ada di atas akan saya teliti dan akan
bisa disimpulkan kenapa di kantor Kapanewon Pengasih ini para pegawainya serta
kegiatan yang tentunya sangat bermanfaat bagi masyarakat sekitar dan diluar
kapanewon pengasih. Prosedur kerja yang baik tentunya juga berpengaruh dalam
hal ini khusunya di kantor kapanewon pengasih, dalam hal ini peneliti juga ingin
tau tentang prosedur kerja yang di lakukan pegawai kapanewon pengasih ini
sudah dikakukan dengan ketentuan yang berlaku ataukah ada tambahan prosedur
yang dibuat tersendiri agar bisa mendapatkan kinerja yang baik dalam kantor
yang membuat kinerja para pegawai menjadi baik penulis berharap kantor
6
pemerintahan yang lain juag dapat mengaplikasikan prosedur ini agar dalam
Tabel 1.1
Tabel Research Gap
Hasil Penelitian
NO. Peneliti Judul
(Tahun) Penelitian Pro Kontra
Hubungan Lingkungan
lingkungan kerja dan
5. Inggrit Natalia kerja dan kompesasi
Maeingka, Lotje kompensasi secara
Kawet, Irvan terhadap simultan
Trang 2018 kinerja berpengaruh
karyawan pada positif dan
PT Bank signifikan
Sulutgo cabang terhadap
utama Manado karyawan
Pengaruh Motivasi kerja lingkungan
motivasi kerja, dan disiplin kerja tidak
6. Kepi disiplin kerja , kerja berpengaruh
Kusumayanti, lingkungan berpengaruh positif
Sri Langgeng kerja dan gaya positif terhadap
Ratnasari, kepemimpinan terhadap kinerja
Lukmanul terhadap kinerja
Hakim kinerja pegawai
pegawai PNS kinerja
2020 dinas PPDP
kota Batam
Pengaruh kompensasi, kepemimpinan
7. Rheza kompensasi disiplin kerja komunikasi dan
Baghaskara disipling kerja, dan lingkungan motivasi tidak
kepemimpinan, kerja berpengaruh
2019 komunikasi, berpengaruh
motivasi dan terhadap
lingkungan kinerja
kerja terhadap karyawan
kinerja
karyawan
Peran motivasi Kompensasi
8. Jufrizen kerja dalam dan disiplin
memoderasi kerja
2018 pengaruh berpengaruh
kompensasi dan signifikan
disiplin kerja terhadap -
8
terhadap kinerja
kinerja karyawan.
karyawan motivasi kerja
dapat
memoderasi
hubungan
antara
kompensasi
kerja terhadap
kinerja dan
motivasi kerja
tidak dapat
memoderasi
hubungan
antara disiplin
kerja terhadap
kinerja
Pengaruh Ke empat
9. Ferry Mulyadi kompensasi, variabel secara
Manalu 2018 pengembangan simultan
karir, budaya berpengaruh
organisasi dan terhadap
lingkungan kinerja
kerja terhadap karyawan PT
kinerja PLN Batam
Pengaruh Menunjukan
10. Anissaul kompensasi, bahwa ketiga
Istifaddah, Budi motivasi dan variabel
Santoso 2019 disiplin kerja berpengaruh
terhadap positif dan
kinerja tidak
karyawan pada segnifikan -
PT Livia terhadap
Mandiri Sejati kinerja
Banyu Wangi pegawai
9
sebagai variabel X1, Disiplin Kerja sebagai variabel X2, Motivasi Kerja sebagai
variabel X3, dan Lingkungan Kerja sebagai variabel X4. Dengan judul “Analisis
Yogyakarta?
Yogyakarta?
Yogyakarta?
10
Yogyakarta?
untuk:
Yogyakarta.
Yogyakarta.
Yogyakarta..
Progo Yogyakarta.
11
1. Secara Teoritis
2. Secara Praktis
b) Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat juga bagi para instansi
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini dijelaskan mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah,
Dalam bab ini diuraikan mengenai loyalitas kerja, disiplin kerja, motivasi
Dalam bab ini diuraikan mengenai jenis penelitian, sumber data, populasi,
Bab ini berisi tentang populasi dan kriteria sampel serta hasil uji yang dilaukan
oleh penulis.
BAB V PENUTUP
Bab ini berisi diuraikan mengenai kesimpulan yang didapat dari hasil
LANDASAN TEORI
dapat dilihat secara nyata dengan standar kerja yang telah ditetapkan
diharapkan.
13
14
diatas, dapat disimpulkan bahwa kinerja merupakan hasil kerja baik itu
organisasi, dan hasil kerjanya tersebut disesuaikan dengan hasil kerja yang
ataupun kuantitas.
description).
dan motivasi.
kinerja yang produktif, untuk itu pegawai harus memiliki ciri individu
1. Kepercayaan diri
4. Pandangan ke depan
sebagai berikut :
pesat.
lain.
sepenanggungan.
(2012:28), adalah karyawan yang puas akan menjadi loyal ketika mereka
tumbuh, dan pada saat yang sama menyediakan jalur karir yang sudah jelas
bottom-line.
berasal dari hasil proses evaluasi internal, dan jika tingkat harapan
19
seperti:
a) Kompensasi
b) Bonus
c) Jenjang karier
g) Budaya kerja
seperti:
a) Kepuasan rohani
kegiatan rohani
kepribadian.
yaitu:
loyalitas:
invidual.
perusahaan.
pemerintah atau etik, norma, dan kaidah yang berlaku dalam masyarakat
diri agar tidak melakukan sesuatu yang bertentangan dengan falsafah suatu
diartikan sebagai suatu sikap, tingkah laku dan perbuatan yang sesuai
disiplin kerja adalah bilamana karyawan selalu datang dan pulang tepat
c) Ketaatan pada standar kerja, hal ini dapat dilihat melalui besarnya
e) Bekerja etis, yaitu menunjukkan sikap dan perilaku yang baik dalam
b. Ketepatan jam kerja: penetapan hari kerja dan jam kerja diatur atau
wajib memakai pakaian yang rapi dan sopan, dan mengenakan tanda
kerja, ketaatan pada standar kerja, dan tingkat kewaspadaan tinggi, serta
bekerja etis. Aspek dalam Rivai (2005) lebih sesuai dengan kondisi
Tujuan yang akan dicapai harus jelas dan ditetapkan secara ideal serta
karyawan akan rendah. Di sini letak pentingnya asas the right man in
the right place and the right man in the right job.
29
b. Kepemimpinan
contoh yang baik, berdisiplin baik, jujur, adil, serta sesuai kata dengan
berdisiplin baik.
d. Keadilan
dan sifat manusia yang selalu merasa dirinya penting dan minta
e. Pengawasan Melekat
perilaku, moral, sikap, gairah kerja, dan prestasi bawahan. Hal ini
rasa tanggung jawab atas tugas yang di hadapi.Hal ini sejalan dengan
f. Sanksi Hukuman
g. Ketegasan
h. Hubungan Kemanusiaan
yang nyaman. Hal ini akan memotivasi kedisiplinan yang baik pada
perusahaan.
tegak tidaknya suatu disiplin kerja dalam suatu perusahaan antara lain:
karyawan karena dengan balas jasa yang besar akan dapat memenuhi
aturan yang ada pada perusahaan itu serta sanksi apa yang akan
kerja dan prestasi kerja bawahannya. Hal ini berarti atasan selalu
yang peneliti gunakan. Kemudian teori dari Hasibuan (2001) telah banyak
dari kata latin movere yang berarti dorongan atau pemberian daya
mau bekerja sama, bekerja efektif, dan terintegrasi dengan segala daya
tujuan organisasi perusahaan. Sikap mental karyawan yang pro dan positif
seperangkat kekuatan baik yang berasal dari dalam diri maupun dari luar
yang dikembangkan oleh Herzberg dikenal dengan teori dua faktor, yaitu
kerja adalah kondisi atau energi yang menggerakkan diri karyawan yang
norma yang telah ditetapkan dan disetujui bersama baik secara tulis
yang diberikan.
secara lebih teliti, atau inisiatif sendiri, bukan ditiru dan bersifat
c. Kepercayaan diri
dengan tenang.
masing-masing individu.
38
adalah:
hari ke hari, mematuhi jam kerja, tugas yang diberikan dapat diselesaikan
1. Gaji (salary).
untuk menjadi daya dorong bagi pegawai agar dapat bekerja dengan
penuh semangat.
2. Supervisi.
40
3. Hubungan kerja.
5. Keberhasilan (achievement).
41
lalu.
Pemilihan faktor harga diri di dasari oleh pemikiran bahwa harga diri
merupakan hal penting yang harus dimiliki oleh setiap inividu. Winardi
sendiri apakah dirinya mampu dan layak dalam melakukan sesuatu. Ketika
seseorang merasa mampu dan layak, maka orang tersebut akan memiliki
menunjukkan bahwa ada hubungan yang positif antara harga diri dengan
motivasi. Semakin tinggi harga diri yang dimiliki oleh individu, maka akan
semakin tinggi motivasinya. Semakin rendah harga diri yang dimiliki oleh
kerja adalah segala sesuatu yang ada di sekitar para pekerja yang dapat
kerja terbagi menjadi 2 yaitu lingkungan kerja fisik dan lingkungan kerja
non fisik.
lingkungan kerja fisik adalah semua keadaan berbentuk fisik yang terdapat
kerja fisik adalah segala sesuatu yang ada disekitar para pekerja yang
fisik dan merupakan suatu suasana fisik yang ada di suatu tempat kerja.
dalam suatu perusahaan. Apabila lingkungan kerja fisik yang ada di sekitar
lingkungan kerja fisik yang ada di sekeliling karyawan buruk maka akan
kategori, yaitu :
1. Penerangan
3. Bising
yaitu :
a. Lamanya kebisingan
b. Intensitas kebisingan
c. Frekuensi kebisingan
4. Penggunaan Warna
5. Ruang Gerak
Tata ruang kerja yang baik adalah tata ruang kerja yang dapat
6. Keamanan Bekerja
(SATPAM).
kerja yang baik dan bersih, cahaya yang cukup, bebas dari kebisingan dan
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
Jakarta
Hubungan asosiatif dengan Lingkungan
Inggrit Natalia lingkungan analisis regresi kerja dan
5. Maeingka, kerja dan linear berganda kompesasi
Lotje Kawet, kompensasi secara simultan
Irvan Trang terhadap kinerja berpengaruh
2018 karyawan pada positif dan
PT Bank signifikan
Sulutgo cabang terhadap
utama Manado karyawan
Pengaruh Motivasi kerja
Kepi motivasi kerja, Sampling jenuh dan disiplin
6. Kusumayanti, disiplin kerja , (sensus) kerja
Sri Langgeng lingkungan berpengaruh
Ratnasari, kerja dan gaya positif terhadap
Lukmanul kepemimpinan kinerja pegawai
Hakim terhadap kinerja kinerja
pegawai PNS
2020 dinas PPDP
kota Batam
Pengaruh kompensasi,
7. Rheza kompensasi Kuota sampling disiplin kerja
Baghaskara disipling kerja, dan lingkungan
kepemimpinan, kerja
2019 komunikasi, berpengaruh
motivasi dan terhadap kinerja
lingkungan karyawan
kerja terhadap
kinerja
karyawan
Peran motivasi Kompensasi dan
kerja dalam Pendekatan disiplin kerja
memoderasi kuantitatif berpengaruh
pengaruh signifikan
8. Jufrizen kompensasi dan terhadap kinerja
disiplin kerja karyawan.
2018 terhadap kinerja motivasi kerja
karyawan dapat
memoderasi
hubungan
antara
kompensasi
kerja terhadap
kinerja dan
motivasi kerja
tidak dapat
51
memoderasi
hubungan
antara disiplin
kerja terhadap
kinerja
Pengaruh Ke empat
9. Ferry Mulyadi kompensasi, Pendekatan variabel secara
Manalu pengembangan Kuantitatif simultan
karir, budaya berpengaruh
2018 organisasi dan terhadap kinerja
lingkungan karyawan PT
kerja terhadap PLN Batam
kinerja
Pengaruh Data primer Menunjukan
10. Anissaul kompensasi, dengan tehnik bahwa ketiga
Istifaddah, motivasi dan regresi linear variabel
Budi Santoso disiplin kerja berganda berpengaruh
2019 terhadap kinerja positif dan tidak
karyawan pada segnifikan
PT Livia terhadap kinerja
Mandiri Sejati pegawai
Banyu Wangi
52
penelitian agar penelitian dapat berjalan pada lingkup yang telah ditetapkan.
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran Teoris
H1
Disiplin Kerja (X2)
H2
H3 Kinerja Pegawai(Y)
Lingkungan Kerja
(X4)
53
Menurut Good dan Scates dalam Pabundu Tika (2006) hipotesis adalah
taksiran atau referensi yang dirumuskan serta diterima untuk sementara yang
kinerja milik Gomes (2003). sehingga hipotesis dalam penelitian ini adalah:
H5 : Loyalitas kerja, disiplin kerja, motivasi kerja dan lingkungan kerja fisik
adalah penelitian yang dilakukan dengan mengumpulkan data yang berupa angka.
Data yang berupa angka ini kemudian diolah dan dianalisis untuk mendapatkan
Data adalah segala sesuatu yang diketahui atau dianggap mempunyai sifat
Sumber data dalam penelitian ini dibagi menjadi dua yaitu data primer dan data
sekunder.
Seperti halnya hasil wawancara atau hasil pengisian koersioner yang biasa
54
55
agar sampel yang di ambil akan sesuai dengan tujuan penelitian dan dapat
sebenarnya.
melalui orang lain atau mencari data yang sudah ada seperti : buku, catatan
buku-buku yang berkaitan dengan penelitian seperti buku dari Malayu S.P
oleh Bumi Aksara tahun 2017 dan jurnal-jurnal lain yang berkaitan dengan
penelitian ini.
56
3.3.1 Populasi
(Sugiyono, 2001).
berjumlah 35 orang.
3.3.2 Sampel
dalam banyak kasus tidak mungkin kita meneliti seluruh anggota populasi,
dapat ditolerir. Dalam pengambilan sampel ini digunakan taraf 10% dan
dalam menentukan ukuran sampel (n) dan populasi (N) yang telah
n= N
1+ N(e2)
Keterangan :
n = Ukuran sampel
N = Ukuran populasi
berikut:
N = 70
e = 5%
n= 70
1+ 70(0,052)
n= 70
1+0,175
n= 45
1,175
populasi atau semesta tadi memiliki peluang yang sama untuk terpilih atau
59
Variabel penelitian yaitu suatu atribut atau sifat atau nilai dari
Adapun variabel yang terdapat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Kerja (X2), Motivasi Kerja (X3), serta Lingkungan Kerja Fisik (X4).
Tabel 3.1
Variabel Pengukuran variabel
ditempat kerja
8. Dekorasi ditempat
kerja
9. Musik ditempat
kerja
10. Keamanan
ditempat kerja
Tabel 3.2
Skor pendapat Responden
No Jawaban Skor
1. Sangat Setuju (SS) 5
2. Setuju (ST) 4
3. Kurang Setuju (KS) 3
4. Tidak Setuju (TS) 2
5. Sangat Tidak Setuju (STS) 1
Tabel 3.3
Interval Rata-Rata Jawaban Responden
sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan
memilih mana yang penting dan akan dipelajari, dan membuat kesimpulan
sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri dan orang lain (Sugiyono, 2011).
disiplin kerja, motivasi kerja, lingkungan kerja fisik dan kinerja karyawan.
1. Pengeditan (editing)
Setiap pilihan jawaban responden diberi skor nilai atau bobot yang
c. Netral (N) =3
d. Setuju (S) =4
e. Sangat Setuju =5
mengukur apa saja yang ingin diukur. Sedangkan reliabilitas adalah suatu
gejala yang sama. Untuk melakukan uji kualitas data diatas data primer ini,
a. Uji Validitas
apa yang ingin diungkapkan instrumen dikatakan valid jika r hitung >
r tabel.
b. Uji Reliabilitas
melihat tingkat reliabilitas instrumen, jika Cronbach Alpha (a) > 0,60
dan jika diolah tidak memberikan hasil yang salah atau menyesatkan.
66
1. Pengujian Normalitas
jumlah sampel kecil. Model regresi yang baik adalah model yang
angka dalam uji tersebut. dengan ketentuan A sim sig (2-tailed) >
0,05 maka data terdistrbusi normal, sedangkan jika nilai A sim sig
2. Pengujian Multikolinieritas
(VIF). Nilai tolerance yang besarnya diatas 0,10 dan nilai VIF
3. Pengujian Heteroskedastisitas
(Ghozali, 2006).
a) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas
heteroskedastisitas.
heteroskedastisitas.
dengan melibatkan dua atau lebih variabel bebas antara variabel dependen
(Y) dan variabel independen (X1), (X2), (X3), (X4) cara ini digunakan untk
berikut ;
Keterangan :
70
Y = Kinerja Karyawan
a = Konstanta
X1 = Loyalitas Kerja
X2 = Disiplin Kerja
X3 = Motivasi Kerja
secara statistik apabila nilai uji statistiknya berada dalam daerah kritis
a. Uji t (Parsial)
> F tabel dan nilai signifikan < 0,05, maka Ho ditolak dan H 1
determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti
untuk nilai adjusted R2 untuk jumlah variabel bebas lebih dari dua pada saat
kedalam model.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
73
74
Gambar 4.1
Kantor Kapanewon Pengasih Kulon Progo
Data dalam penelitian ini berasal dari data primer berupa kuesioner
yang diajukan kepada Pegawai yang berperan dalam pelayanan
masyarakat. Dari 70 kuesioner yang disebarkan, sebanyak 60 eksemplar
kuesioner yang kembali, 3 eksemplar kuesioner tidak dikembalikan, dan 7
kuesioner dari kuesioner yang dikembalikan tidak dapat digunakan, hal ini
karena responden tidak mengisi data dengan lengkap. Dengan demikian
jumlah kuesioner yang dapat diolah sebanyak 60 eksemplar kuesioner.
75
Tabel 4.1
Demografi responden
Dari tabel 4.1 di atas dapat dilihat dari jenis kelamin wanita lebih
dominan dibandingkan dengan pria, persentase responden dengan jenis
kelamin perempuan (75 %) lebih banyak dari responden dengan jenis
kelamin pria (25 %). Apabila dilihat dari kelompok usia responden
sebagian besar termasuk dalam kelompok usia 30-40 tahun, yaitu dengan
persentase 88,8%, sebanyak 53 orang. Dari tingkat pendidikan yang
ditempuh, sebagian responden memiliki tingkat pendidikan S1 dengan
persentase 60 % (36 orang). Dan sebagian besar responden yang mengisi
kuesioner berdomisili di wilayah Kulon Progo dengan presentase 90%,
sebanyak 54 orang.
menggunakan skala likert, kisaran teoritis variabel kinerja Pegawai yang memiliki
untuk jumlah terendah data yang diperoleh dari responden, 100 untuk jumlah
76
tertinggi data yang diperoleh dari responden, dan 60 untuk jumlah apabila
memiliki 3 butir pertanyaan, sehingga data teoritis yang dihasilkan adalah 3 untuk
jumlah terendah data yang diperoleh dari responden, 15 untuk jumlah tertinggi
data yang diperoleh dari responden, dan 9 untuk jumlah apabila responden
dihasilkan adalah 4 untuk jumlah terendah data yang diperoleh dari responden, 20
untuk jumlah tertinggi data yang diperoleh dari responden, dan 12 untuk jumlah
disiplin kerja memiliki 4 butir pertanyaan, sehingga data teoritis yang dihasilkan
adalah 4 untuk jumlah terendah data yang diperoleh dari responden, 20 untuk
jumlah tertinggi data yang diperoleh dari responden, dan 12 untuk jumlah apabila
kerja memiliki 5 butir pertanyaan, sehingga data teoritis yang dihasilkan adalah 5
untuk jumlah terendah data yang diperoleh dari responden, 25 untuk jumlah
tertinggi data yang diperoleh dari responden, dan 15 untuk jumlah apabila
dihasilkan adalah 4 untuk jumlah terendah data yang diperoleh dari responden, 20
untuk jumlah tertinggi data yang diperoleh dari responden, dan 12 untuk jumlah
pearson.
Tabel 4.2
Hasil Pengujian Validitas
yang menjadi bahan penelitian dari kelima variabel yang diteliti memiliki
hitung lebih besar daripada r tabel maka datanya yang didapat dilapangan
Tabel 4.3
Hasil Pengujian Reliabilitas
Cronbah’s
Variabel Role of Thumb Keterangan
Alpha
Loyalitas 0,625 0,6 Reliebel
Disiplin 0,609 0,6 Reliebel
Motivasi 0,653 0,6 Reliebel
Lingkungan kerja
0,614 0,6 Reliebel
fisik
Kinerja 0,642 0,6 Reliebel
Sumber: Data Olahan SPSS versi 28, 2022
ini dilakukan secara variabel bukan secara item pertanyaan pada setiap
variabel yang dapat dilihat hasilnya adalah nilai cronbah’s alpha lebih
penyimpangan asumsi klasik atau tidak. Pada uji asumsi yang dilakukan
tedapat 3 uji yang digunakan yaitu uji normalitas, uji multikolinieritas, dan uji
Sminov (KS).
Tabel 4.4
Hasil Pengujian Normalitas
Kolmogorove-
Asymp.Sig Kriteria Keterangan
Smirnove
Berdistribusi
0,733 0,656 > 0,05
Normal
Sumber: Data Olahan SPSS versi 28, 2022
(VIF)
Tabel 4.5
Hasil Pengujian Multikolinieritas
dari 0,10 dan VIF memiliki nilai kurang dari 10 maka dapat dikatakan
Tabel 4.6
Hasil Pengujian Heteroskedastisitas
fisik memiliki nilai sig lebih besar daripada 0,05 maka dapat
Tabel 4.7
Hasil Analisis Regresi Berganda
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 2,416 2,003 1,627 ,109
LOYALITAS ,269 ,118 ,312 2,276 ,025
DISIPLIN ,326 ,104 ,152 3,135 ,002
MOTIVASI ,214 ,093 ,176 2.300 ,024
LINGKUNGAN KERJA ,248 ,112 -,092 2,548 ,018
Sumber: Data Olahan SPSS versi 28, 2022
didasarkan pada penelitian yang sudah ada. Pengujian ini meliputi uji t, uji
Tabel 4.8
Ketetapan Model
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 2,416 2,003 1,627 ,109
LOYALITAS ,269 ,118 ,312 2,276 ,025
DISIPLIN ,326 ,104 ,152 3,135 ,002
MOTIVASI ,214 ,093 ,176 2.300 ,024
LINGKUNGAN KERJA ,248 ,112 -,092 2,548 ,018
Sumber: Data Olahan SPSS versi 28, 2022
hitung 2,276 > t tabel 2,004 dengan sig 0,025 < dari 0,05,
hitung 3,135 > t tabel 2,004 dengan sig 0,002 < dari 0,05,
hitung 2,300 > t tabel 2,004 dengan sig 0,024 < dari 0,05,
85
adalah t hitung 2.548 > t tabel 2,004 dengan sig 0,018 < dari
Pegawai (Y), dan apakah model tersebut sesuai atau tidak. Hasil
Tabel 4.9
Pengujian Signifikan (Uji F)
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 7,211 4 1,803 16,871 ,000b
Residual 31,773 55 ,578
Total 38,983 59
Sumber: Data Olahan SPSS versi 28, 2022
86
dan X4 secara simultan terhadap Y sebesar 0,000 < 0,05 dan nilai F
Tabel 4.10
Koefisian Determinan
Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
a
1 ,588 ,345 ,655 ,76006
4.4 Pembahasan
pegawai.
yakni penelitian yang di lakukan Ferry Mulyadi Manalu 2020 yang juga
88
Pegawai.
kinerja pegawai.
pada hari itu agar tidak ada kendala dalam bekerja. sehingga target
Pegawai.
saat akan pergi bekerja akan termotivasi saat masuk lingkungan kerja
dikarenakan pujian dari atasan, teman dan juga reward yang akan
90
kinerja mereka
Ratna Sari, Rona Tanjung 2020 yang juga meneliti variabel motivasi
Pegawai
materi yakni jaminan fasilitas kerja yang sesuai dengan keinginan dari
mereka. Dalam hal ini, yang diperoleh oleh Pegawai sesuai dengan
Mas Wahyu Wibowo dan Intan Adila 2019 yang juga meneliti variabel
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah melaksanakan penelitian dan berbagai uji dilakukan dalam skripsi ini
hitung yang dihasilkan pada variabel loyalitas adalah t hitung 2,276 > t
tabel 2,004 dengan sig 0,025 < dari 0,05artinya secara individu variabel
hitung yang dihasilkan pada variabel disiplin adalah t hitung 3,135 > t
tabel 2,004 dengan sig 0,002 < dari 0,05, artinya secara individu variabel
92
93
hitung yang dihasilkan pada variabel motivasi adalah t hitung 2,300 > t
tabel 2,004 dengan sig 0,024 < dari 0,05, artinya secara individu variabel
2.548 > t tabel 2,004 dengan sig 0,018 < dari 0,05, artinya secara individu
5. Secara Keseluruhan nilai Ajusted R-Square model yaitu sebesar 0,655 hal
65,5% terhadap variabel dependen dan sisanya 34,5 dijelaskan oleh varian
lain.
94
B. Saran
salah satu reverensi bagi peneliti agar hasil dari penelitian selanjutnya
Akbar, Andri Syahputra. 2018. Pengaruh Stres Kerja dan Konflik Kerja Terhadap
Semangat Kerja Karyawan Pada PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero)
Unit Usaha
Fachreza, & Shabri, A. 2018. Pengaruh Motivasi Kerja, Lingkungan Kerja, dan
Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan dan Dampaknya Pada
Kinerja Bank Aceh Syariah Di Kota Banda Aceh, Jurnal Magister
Manajemen Vol. 2, No. 1, 115-11
Kadir, Abdul. Marnis dan Machasin. 2014. Pengaruh Ability, Motivasi dan
Pengembangan Karir Terhadap Kinerja Karyawan Redaksi PT. Riau Pos
Intermedia Pekanbaru. Jurnal Ekonomi.Vol. 22 No. 2 Juni 2014.