Anda di halaman 1dari 16

1

Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja


Karyawan Koperasi Karyawan Minyak Caltex di Rumbai Pekanbaru

Oleh :

Kartika Fitri Ardhini


0802134320

PEMBIMBING :
Jumiati Sasmita,SE., M.Si., Ph.D
Drs. Restu ,M.Si
Fakultas Ekonomi Univeristas Riau

Email : kartikafitriardhini@yahoo.com

ABSTRACT

This research aims to find the influence of leadership and organisational comitment
on simultaniuos and partially to employee performance in Koperasi Karyawan Minyak Caltex
di Rumbai Pekanbaru. The samples are top manager, middle manager and staff amount of 45
people.
Analysis was performed using the multiple regresion analysis on Koperasi Karyawan
Minyak Caltex di Rumbai Pekanbaru. The result of this research are; there are significant
influence of leadership and organisational comitment on simultaniuos to employee
performance with p value 0.013 < 0.05, there are no significant influence of leadership
partially to employee performance with p value 0.350> 0.05 and there are significant
influence of organisational comitment on partially to employee performance with p value
0.006 < 0.05.
Adjusted R Square is 0.148 or 14.8%, employee performance are explained by
leadership and organisational comitment and the are percentage the rest by another factors.

Key Word : leadership style and organisational commitment and employee performance

A. Latar Belakang Masalah untuk dapat bertahan dalam suatu


Kinerja karyawan merupakan hasil persaingan bisnis. Oleh karena itu, upaya-
atau prestasi kerja karyawan yang dinilai upaya untuk meningkatkan kinerja
dari segi kualitas maupun kuantitas karyawan harus ditingkatkan karena
berdasarkan standar kerja yang ditentukan keberhasilan untuk mencapai tujuan dan
oleh pihak organisasi. Kinerja yang baik kelangsungan hidup perusahaan tergantung
adalah kinerja yang optimal, yaitu kinerja pada kualitas kinerja sumber daya manusia
yang sesuai standar organisasi dan yang ada didalamnya.
mendukung tercapainya tujuan organisasi. Pengukuran terhadap kinerja perlu
Peningkatan kinerja karyawan akan dilakukan untuk mengetahui apakah
membawa kemajuan bagi perusahaan selama pelaksanaan kinerja terdapat

JOM FEKON . Vol 1. No. 2 Oktober 2014


2

deviasi dari rencana yang telah ditentukan , dalam merealisasikan tujuan perusahaan.
atau apakah kinerja dapat dilakukan sesuai Apabila kebutuhan akan hal ini terpenuhi
jadwal yang telah ditentukan, atau apakah maka akan timbul kepuasan dan kelancaran
hasil kinerja telah tercapai sesuai dengan terhadap peningkatan kinerja karyawan.
yang diharapkan. Gaya kepemimpinan pada dasarnya
Banyak hal yang mempengaruhi menekankan untuk menghargai tujuan
kinerja karyawan dalam sebuah individu sehingga nantinya para individu
perusahaan. Dalam penelitian ini kinerja akan memiliki keyakinan bahwa kinerja
karyawan dipengaruhi oleh gaya aktual akan melampaui harapan kinerja
kepemimpinan dan komitmen organisasi. mereka. Seorang pemimpin harus
Gaya kepemimpinan merupakan menerapkan gaya kepemimpinan untuk
norma perilaku yang digunakan oleh mengelola bawahannya, karena seorang
seseorang pada saat orang tersebut pemimpin akan sangat mempengaruhi
mencoba mempengaruhi perilaku orang keberhasilan organisasi dalam mencapai
lain (Suranta, 2002). Gaya kepemimpinan tujuannya (Waridin dan Bambang Guritno,
cocok apabila tujuan perusahaan telah 2005). Suranta (2002) dan Tampubolon
dikomunikasikan dan bawahan telah (2007) menyatakan bahwa faktor
menerimanya. Seorang pemimpin harus kepemimpinan juga berpengaruh terhadap
menerapkan gaya kepemimpinan untuk kinerja karyawan. Dari pendapat para ahli
mengelola bawahannya, karena seorang tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat
pemimpin akan sangat mempengaruhi hubungan yang erat dan pengaruh antara
keberhasilan organisasi dalam mencapai faktor kepemimpinan dan faktor kinerja
tujuannya (Waridin dan Bambang Guritno, karyawan.
2005). Perusahaan menggunakan Menurut Alberto et al (2005)
penghargaan atau hadiah dan ketertiban kepemimpinan berpengaruh positif
sebagai alat untuk memotivasi karyawan. terhadap kinerja, juga berpengaruh positif
Pemimpin mendengar ide-ide dari para terhadap learning organisasi. temuan ini
bawahan sebelum mengambil keputusan. memberikan indikasi bahwa gaya
Gaya kepemimipinan merupakan kepemimpinan seorang pemimpin sangat
faktor penting untuk dapat meningkatkan berpengaruh terhadap kinerja bawahannya,
kinerja karyawan di dalam perusahaan. disamping itu untuk mendapatkan kinerja
Secara teori, dari berbagai definisi yang baik diperlukan juga adanya
biasanya terkandung keinginan, harapan, pemberian pembelajaran terhadap
kebutuhan, tujuan, sasaran , dorongan dan bawahannya. Menurut Morison (1994,
insentif. Dengan demikian suatu motif dalam Sitty Yuwalliantin, 2006) Komitmen
adalah keadaan kejiwaan yang mendorong, dianggap penting bagi organisasi karena
mengaktifkan dan menggerakkan perilaku, hubungan kinerja yang mengasumsikan
sikap dan tindakan seseorang untuk bahwa individu yang memiliki komitmen
mencapai tujuan tertentu. Sehingga, cenderung mengembangkan upaya yang
dengan adanya gaya kepemimpinan yang lebih besar pada pekerjaan dan
baik, dapat mempengaruhi karyawan untuk pengaruhnya pada turnover.
lebih menggerakkan tenaga dan pikiran

JOM FEKON . Vol 1. No. 2 Oktober 2014


3

Brown (2003,dalam Suhana 2007) komitmen yang tinggi kemungkinan


menguji perilaku kepemimpinan yang penurunan kinerja dapat dihindari.
berorientasi pada hubungan yang meliputi Sebaliknya, individu dengan komitmen
membangun kepercayaan, memberikan rendah akan mementingkan dirinya atau
inspirasi, visi, mendorong kreativitas dan kelompoknya, dimana individu tersebut
menekankan pengembangan secara positif tidak memiliki keinginan untuk
pada komitmen afektif karyawan. menjadikan organisasi kearah yang lebih
Sementara perilaku kepemimpinan yang baik, sehingga memungkinkan terjadinya
berorientasi pada tugas juga berpengaruh penurunan kinerja. Tingkat komitmen baik
terhadap komitmen afektif karyawan, komitmen instansi terhadap pegawai,
meski tingkat pengaruhnya lebih rendah. maupun antara pegawai terhadap instansi
Penelitian ysng dilakukan Chen ( sangat diperlukan karena melalui
2004:436 ) menunjukkan bahwa budaya komitmen-komitmen tersebut akan tercipta
organisasi dan gaya kepemimpinan iklim kerja yang profesional. Komitmen
berpengaruh signifikann positif terhadap organisasional merupakan “perspektif yang
komitmen organisasi, kinerja karyawan bersifat keperilakuan dimana komitmen
dan kepuasan kerja. diartikan sebagai perilaku yang konsisten
Selain gaya kepemimpinan, dengan aktivitas (consistent lines of
komitmen organisasi juga merupakan activity)” Gozhali (2006). Sehingga
faktor penting dalam upaya menciptakan semakin tinggi komitmen pegawai tehadap
kerja yang efektif dan efisien. organisasi dapat meningkatkan kinerja
Menurut Mowday dalam Sopiah pegawai tersebut.
(2008:156) komitmen organisasi adalah Komitmen adalah sesuatu yang
kemampuan individu dan kemauan membuat seseorang membulatkan hati,
menyelaraskan perilakunya dengan bertekad berjerih payah, berkorban dan
kebutuhan, prioritas, dan tujuan organisasi bertanggung jawab demi mencapai tujuan
dan bertindak untuk tujuan dan kebutuhan dirinya dan tujuan organisasi atau koperasi
organisasi tersebut ( Spencer, dalam yang telah disepakati atau ditentukan
Sudarmanto, 2009:120). Sumber daya sebelumnya. Komitmen memiliki peranan
manusia bukanlah faktor produksi seperti penting terutama pada kinerja seseorang
mesin dan bahan baku melainkan partner ketika bekerja, hal ini disebabkan oleh
kerja bagi organisasi. Tenaga kerja yang adanya komitmen yang menjadi acuan
tersedia bagi koperasi tidak semuanya serta dorongan yang membuat mereka
dapat langsung menjadi tenaga kerja yang lebih bertanggung jawab terhadap
mempunyai semangat tinggi dalam kewajibannya. Namun kenyataannya
bekerja, banyak organisasi atau koperasi yang
Komitmen organisasi sangat kurang memperhatikan mengenai
berpengaruh terhadap kinerja karyawan. komitmen/loyalitas karyawannya sehingga
Komitmen yang tinggi menjadikan kinerja mereka kurang maksimal.
individu peduli dengan nasib organisasi Seharusnya pada organisasi penetapan
dan berusaha menjadikan organisasi kearah pada komitmen dipertanyakan untuk
yang lebih baik, sehingga dengan adanya memilih calon-calon yang komitmennya

JOM FEKON . Vol 1. No. 2 Oktober 2014


4

tinggi, ini dimaksudkan untuk mendeteksi semakin tinggi dan perolehan keuntungan
sejak dini pekerja yang kurang maksimal koperasi ( SHU ) akan meningkat.
dalam melakukan pekerjaan sehingga tidak Pada Koperasi Karyawan Minyak
terjadi hal yang dapat merugikan Caltex (KKMC) ini gaya kepemimpinan
organisasi. yang diterapkan adalah kepemimpinan
Dalam penelitian yang dilakukan yang otoriter. Pada kenyataannya pada saat
oleh Benkhoff (1997), komitmen pembuatan keputusan yang menyangkut
organisasi memegang peranan penting bagi kepada koperasi lebih mengutamakan opini
peningkatan kinerja yang baik dan dan rancangan dari pimpinan koperasi. Jadi
pengabaian terhadap komitmen pada kasus gaya kepemimpinan dalam koperasi
organisasi akan menimbulkan kerugian. ini hanyalah sebagai pencitraan model
Koperasi adalah Badan Usaha yang kepemimpinan yang partisipatif,
paling sesuai dengan isi dan makna sedangkan semua hasil rapat ataupun
Undang-undang Dasar 1945 pasal 33 ayat kebijakan yang dihasilkan adalah dari
1 yang memiliki sikap serta kepedulian pendapat para pemimpin. Walaupun
yang tinggi terhadap sendi kehidupan koperasi ini mengandalkan rapat anggota
perekonomian rakyat baik dari aspek sosial sebagai bahan untuk mengambil sebuah
maupun usahanya sehingga disaat kebijakan namun itu hanyalah pencitraan
perekonomian dilanda krisis sektor saja.
koperasi masih bisa bertahan. Hal ini juga tercermin dari
Karyawan dalam Koperasi KKMC berhentinya kontrak bagi hasil dengan
di seleksi, ditempatkan, dilatih, Dinilai Blok Rokan yang pangkal
prestasinya serta diberikan kontraprestasi permasalahannya Blok Rokan ini
berupa upah atau gaji yang memadai. sebelumnya memiliki kontrak kerja dengan
Kondisi kerja karyawan harus selalu Koperasi Karyawan Minyak Caltex
dikendalikan terutama yang menyangkut (KKMC), namun perlakuan yang kurang
keselamatan kerja mereka. Apabila kondisi menyenangkan dari pimpinan Koperasi
Koperasi memungkinkan maka pemberian Karyawan Minyak Caltex (KKMC) yang
tunjangan insentif dan asuransi bagi otoriter dan menguntungkan sebelah pihak
karyawan akan meningkatkan kepuasan saja.Dengan ini penulis mengambil kasus
kerja mereka sehingga pada gilirannya ini sebagai permasalahan di dalam
akan menigkatkan pula semangat kerja koperasi.
karyawan tersebut. Di Indonesia pengertian koperasi
Hal lain yang dapat meningkatkan menurut Undang-Undang Koperasi yang
kinerja karyawan adalah Gaya merupakan tata susunan ekonomi sebagai
kepemimpinan yang sangat mempengaruhi usaha bersama berdasarkan tahun 1967 No
kinerja karyawan dan tendensi mereka 12 tentang Pokok-Pokok Perkoperasian
untuk tetap bersama koperasi. Kebutuhan adalah sebagai berikut : “ Koperasi
para karyawan akan pendapatan dan Indonesia adalah organisasi ekonomi
keinginan mereka diperlakukan secara rakyat yang berwatak sosial,
wajar oleh koperasi membuat kinerja beranggotakan orang-orang atau badan-

JOM FEKON . Vol 1. No. 2 Oktober 2014


5

badan hukum koperasi atas azas (Perumahan), Waserda dll, yang terletak
kekeluargaan”. di kecamatan Rumbai Pesisir Kota
Menurut Undang-Undang No 25 Pekanbaru.
tahun 1992, pembangunan koperasi perlu dari tahun 2009-2013 perolehan
diarahkan sehingga semakin berperan SHU memiliki data yang berfluktuasi
dalam perekonomian nasional. (trendnya naik/turun ). Pimpinan KKMC
Pengembangannya diarahkan agar benar- mengharapkan kinerja karyawan dapat
benar menerapakan prinsip koperasi dan lebih meningkat pada tahun- tahun yang
kaidah usaha ekonomi. Dengan demikian akan datang, seperti perolehan SHU
koperasi akan merupakan organisasi tertinggi pada tahun 2009 yaitu sebsesar
ekonomi yang mantap, demokratis, Rp 8.678.328.660 (25,30 %). Pada
otonom, partisipatif dan berwatak sosial. dasarnya sebuah koperasi yang memiliki
Pembinaan koperasi pada dasarnya kinerja yang baik haruslah memilki SHU
dimaksudkan untuk mendorong agar yang meningkat dari tahun ke tahun. Jika
koperasi menjalankan kegiatan usaha dan koperasi tidak dapat meningkatkan SHU
berperan utama dalam kehidupan ekonomi nya secara signifikan, setidaknya bisa
rakyat. mempertahankan jumlah SHU pada tahun
Disamping permasalahan gaya sebelumnya, sehinng dapat
kepemimpinan permasalahan lain yang memperlihatkan kinerja yang baik.
terjadi dalam lingkungan koperasi adalah Sesuai dengan permasalahan
permasalahan komitmen organisasi dari kinerja pada Koperasi Karyawan Minyak
masing-masing anggota koperasi yang Caltex (KKMC) Kecamatan Rumbai
rendah. Berdasarkan wawancara dengan Pesisir maka penulis bermaksud untuk
beberapa orang anggota koperasi mereka mengetahui lebih jauh tentang hal yang
menjadikan koperasi sebagi tempat untuk mempengaruhi kinerja kerja kayawan di
melakukan berbagai kepentingan yang KKMC dan dituangkan dalam sebuah
menyangkut kepentingan pribadi mereka karya ilmiah yang bejudul: “Pengaruh
sendiri. Salah satu contoh kasus tersebut Gaya Kepemimpinan dan Komitmen
adalah penjualan real estate atau Organisasi terhadap Kinerja Karyawan
pemasangan AC yang dikelola oleh Pada Koperasi Karyawan Minyak
koperasi hanya di distribusikan oleh Caltex di Rumbai Pekanbaru”.
sekelompok pihak yang mempunyai posisi
yang tinggi dalam koperasi tersebut. B. Rumusan Masalah
Dengan demikian sikap individualistis Berdasarkan uraian pada latar
masih kental dalam koperasi ini. Dengan Berdasarkan uraian pada latar belakang
demikian penulis mengambil kasus ini diatas maka permasalahan dalam penelitian
sebagai permasalahan di dalam koperasi adalah :
Koperasi Karyawan Minyak Caltex a. Bagaimana pengaruh gaya
(KKMC) merupakan salah satu koperasi kepemimpinan dan komitmen
yang bergerak dibidang Simpan pinjam, organisasi secara simultan terhadap
Kontrak jasa-jasa Pemasangan dan kinerja karyawan pada Koperasi
Pelelangan AC serta Usaha Real Estate Karyawan Minyak Caltex Pekanbaru?

JOM FEKON . Vol 1. No. 2 Oktober 2014


6

b. Bagaimana pengaruh gaya c. Hasil penelitian ini diharapkan dapat


kepemimpinan secara parsial terhadap dijadikan bahan referensi bagi pihak-
kinerja karyawan pada Koperasi pihak lain yang ingin melakukan
Karyawan Minyak Caltex Pekanbaru? penelitian dengan topik yang sama.
c. Bagaimana pengaruh komitmen
organisasi secara parsial terhadap D. Kerangka Pemikiran, dan
kinerja karyawan Koperasi Karyawan Pengembangan Hipotesis
Minyak Caltex Pekanbaru ?
1. Hubungan Gaya Kepemimpinan
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian Terhadap Kinerja
Gaya Kepemimpinan ( leadership
1. Tujuan Penelitian style ) merupakan cara pimpinan untuk
a. Untuk mengetahui dan menganalisis mempengaruhi orang lain atau
gaya kepemimpinan dan komitmen bawahannya sedemikian rupa sehingga
organisasi secara simultan terhadap orang tersebut mau melakukan kehendak
kinerja karyawan pada Koperasi pimpinan untuk mencapai tujuan
Karyawan Minyak Caltex Pekanbaru. organisasi meskipun secara pribadi hal
b. Untuk mengetahui dan menganalisis tersebut mungkin tidak disenangi.
gaya kepemimpinan secara parsial Kepemimpinan berpengaruh positif
terhadap kinerja karyawan pada kuat terhadap kinerja, juga berpengaruh
Koperasi Karyawan Minyak Caltex sigmifikan terhadap learning oganisasi.
Pekanbaru. Temuan ini memberikan indikasi bahwa
c. Untuk mengetahui dan menganalisis gaya kepemimpinan seorang pemimpin
gaya kepemimpinan terhadap sangat berpengaruh terhadap kinerja
komitmen karyawan untuk kemajuan bawahannya, di samping itu untuk
Koperasi Karyawan Minyak Caltex mendapatkan kinerja yang baik diperlukan
Pekanbaru. juga adanya pemberian pelajaran pada
bawahannya ( Alberto et al, 2005)
2. Manfaat Penelitian Gaya kepemimpinan pada dasarnya
Hasil penelitian ini diharapkan menekankan untuk menghargai tujuan
dapat bermanfaat bagi semua pihak individu sehingga nantinya para individu
diantaranya : akan memiliki keyakinan bahwa kinerja
a. Penelitian ini diharapkan dapat aktual akan melampaui harapan kinerja
dijadikan sebagai bahan masukan bagi mereka. Seorang pemimpin harus
Koperasi Karyawan Minyak Caltex menerapkan gaya kepemimpinan untuk
Pekanbaru dalam usaha meningkatkan mengelola bawahannya, karena seorang
kinerja karyawan. pemimpin akan sangat mempengaruhi
b. Sebagai aplikasi ilmu pengetahuan keberhasilan organisasi dalam mencapai
yang telah diperoleh penulis selama tujuannya (Waridin dan Bambang
masa perkuliahan dan menambah Guritno, 2005). Suranta (2002) dan
pengalaman penulis. Tampubolon (2007) menyatakan bahwa
faktor kepemimpinan juga berpengaruh

JOM FEKON . Vol 1. No. 2 Oktober 2014


7

terhadap kinerja karyawan. Dari pendapat iklim kerja yang profesional. Komitmen
para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa organisasional merupakan “perspektif yang
terdapat hubungan yang erat dan pengaruh bersifat keperilakuan dimana komitmen
antara faktor kepemimpinan dan faktor diartikan sebagai perilaku yang konsisten
kinerja karyawan. dengan aktivitas (consistent lines of
activity)” Gozhali (2006). Sehingga
2. Hubungan Komitmen Organisasi semakin tinggi komitmenpegawai tehadap
Terhadap Kinerja organisasi dapat meningkatkan kinerja
Menurut Mowday dalam Sopiah pegawai tersebut
(2008:156) komitmen organisasi adalah Berdasarkan perumusan masalah yang
kemampuan individu dan kemauan telah di uraikan dengan telaah pustaka,
menyelaraskan perilakunya dengan maka penulis memberikan hipotesis bahwa
kebutuhan, prioritas, dan tujuan organisasi 1. Di duga gaya kepemimpinan dan
dan bertindak untuk tujuan dan kebutuhan komitmen organisasi berpengaruh
organisasi tersebut (Spencer, dalam secara simultan terhadap kinerja
Sudarmanto, 2009:120). karyawan.
Komitmen Organisasi menunjuk 2. Di duga gaya kepemimpinan
pada pengidentifikasian tujuan karyawan berpengaruh sacara parsial terhadap
dengan tujuan organisasi, kemauan kinerja karyawan.
mengerahkan segala daya untuk 3. Di duga komitmen organisasi
kepentingan organisasi dan keterikatan berpengaruh sacara parsial terhadap
untuk tetap menjadi bagian dari organisasi kinerja karyawan.
serta mempertahankan nilai-nilai dari
organisasi tersebut. (Mowday, Steers, E. Metode Penelitian
Porter, 1979 dalam Desianty, 2005).
Komitmen yang tinggi menjadikan 1. Lokasi dan Waktu Penelitian
individu peduli dengan nasib organisasi Penelitian ini dilakukan di Koperasi
dan berusaha menjadikan organisasi kearah Karyawan Minyak Caltex (KKMC) yang
yang lebih baik, sehingga dengan adanya berlokasi di Komplek Chevron, kecamatan
komitmen yang tinggi kemungkinan Rumbai Pesisir,Pekanbaru. Penelitian ini di
penurunan kinerja dapat dihindari. mulai pada bulan Oktober 2013 hingga
Sebaliknya, individu dengan komitmen selesai.
rendah akan mementingkan dirinya atau
kelompoknya, dimana individu tersebut 2. Populasi dan Sampel Penelitian
tidak memiliki keinginan untuk Populasi adalah universum, artinya
menjadikan organisasi kearah yang lebih populasi dapat berupa orang, benda atau
baik, sehingga memungkinkan terjadinya wilayah yang ingin diketahui oleh peneliti
penurunan kinerja. Tingkat komitmen baik (Sudarawan Danim, 2004:87). Populasi
komitmen instansi terhadap pegawai, pengurus ini adalah semua pengurus dan
maupun antara pegawai terhadap instansi karyawan Minyak Caltex yang berjumlah
sangat diperlukan karena melalui 45 orang. Penelitian ini menggunakan
komitmen-komitmen tersebut akan tercipta smetode sensus yaitu mendata keseluruhan

JOM FEKON . Vol 1. No. 2 Oktober 2014


8

populasi yang ada. Dengan demikian, akan Pembahasan


dilakukan survey responden yaitu
sebanyak 45 orang. a). Gaya Kepemimpinan
Menurut (Tjiptono 2006:161),gaya
3. Jenis dan Sumber Data kepemimpinan adalah suatu cara yang
Data yang digunakan pada digunakan pemimpin dalam berinteraksi
penelitian ini adalah data primer yang dengan bawahannya. Sementara itu,
dikumpulkan dan diperoleh melalui hasil menurut (Hersey 2004:29) menyebutkan
quisioner dari responden (sample) bahwa gaya kepemimpinan adalah pola
penelitian. Kemudian, data sekunder yang tingkah (kata- kata dan tindakan- tindakan)
diperoleh dalam bentuk yang sudah siap dari seorang pemimpin yang dirasakan
disusun, seperti jumlah karyawan, struktur oleh orang lain. Menurut (Nawawi
organisasi dan data lainnya seperti data 2003:115) gaya kepemimpinan adalah
yang diperoleh dari Koperasi Karyawan perilaku atau cara yang dipilih dan
Minyak Caltex. : dipergunakan pemimpin dalam
a) Data jumlah karyawan mempengaruhi pikiran, perasaan, sikap dan
b) Data jumlah anggota perilaku para anggota organisasi
c) Perolehan SHU bawahannya. Dari tabel di atas diperoleh
informasi :
4. Variabel penelitian Hipotesis H0 diterima dan H2
Adapun variabel penelitian yang ditolak. Artinya, secara parsial variabel
digunakan dalam penelitian ini gaya kepemimpinan tidak mempengaruhi
adalah: variabel kinerja karyawan secara
1. Variabel dependen / terikat (Y) signifikan. Maka dapat disimpulkan bahwa
yaitu : -Kinerja gaya kepemimpinan tidak berpengaruh
2. Variabel independen / bebas secara parsial terhadap kinerja karyawan
(X) yaitu : Koperasi Karyawan Minyak Caltex
-Gaya Kepemimpinan (X1)
- Komitmen Organisasi (X2) b). Komitmen Organisasi
Menurut Mowday dalam Sopiah
5. Analisis Data (2008:156) komitmen organisasi adalah
Penelitian ini menggunakan alat kemampuan individu dan kemauan
analisis regresi linier berganda karena menyelaraskan perilakunya dengan
memiliki variabel independen lebih dari kebutuhan, prioritas, dan tujuan organisasi
satu dan variabel dependenya hanya satu. dan bertindak untuk tujuan dan kebutuhan
Menurut Santoso (2010) Regresi linier organisasi tersebut. Dari tabel di atas
berganda adalah regresi berganda dimana diperoleh informasi :
variabel terikatnya (Y) dihubungkan atau p value = 0.006 < 0,05 (α)
dijelaskan lebih dari satu variabel bebas Hipotesis H0 ditolak dan H3
(X). Dalam analisis regresi linear diterima. Artinya, secara parsial variabel
berganda, peneliti menggunakan software komitmen organisasi mempengaruhi
SPSS seri 17. variabel kinerja karyawan secara

JOM FEKON . Vol 1. No. 2 Oktober 2014


9

signifikan. Maka dapat disimpulkan bahwa maka pengujian simultan menjadi


komitmen organisasi berpengaruh secara berpengaruh secara signifikan.
parsial terhadap kinerja karyawan pada
Koperasi Karyawan Minyak Caltex 5.2. Pengaruh Gaya Kepemimpinan
Kinerja merupakan hasil atau Terhadap Kinerja Karyawan
tingkatan keberhasilan seseorang secara Gaya kepemimpinan tidak
keseluruhan selama periode tertentu berpengaruh secara parsial terhadap kinerja
didalam melaksanakan tugas dibandingkan karyawan Koperasi Karyawan Minyak
dengan berbagai kemungkinan, seperti Caltex dengan nilai p value = 0.350 <
standar hasil kerja, target atau sasaran atau 0,05 (α)
criteria yang telah ditntukan terlebih Hasil penelitian ini menjelaskan
dahulu dan telah disepakati bersama bahwa secara parsial variabel gaya
Mangkuprawira (2009:218). kepemimpinan tidak mempengaruhi
Banyak hal yang mempengaruhi variabel kinerja karyawan secara
kinerja karyawan dalam sebuah signifikan. Maka dapat disimpulkan bahwa
perusahaan. Dalam penelitian ini kinerja gaya kepemimpinan tidak berpengaruh
karyawan dipengaruhi oleh gaya secara parsial terhadap kinerja karyawan
kepemimpinan dan komitmen organisasi. Koperasi Karyawan Minyak Caltex artinya
baikatau tidaknya kinerja karyawan tidak
5.1. Pengaruh Gaya Kepemimpinan tergantung kepada gaya kepemipinan dari
dan Komitmen Organisasi pemimpin dari perusahaan.
Terhadap Kinerja Karyawan Berdasarkan hasil kuisioner
Gaya kepemimpinan dan komitmen tanggapan responden terhadap indikator-
organisasi secara simultan berpengaruh indikator variabel gaya kepemimpinan ini,
terhadap kinerja Karyawan Koperasi maka diperoleh skor tanggapan responden
Karyawan Minyak Caltex dengan nilai p sebebsar 681 poin dan dari total skor
value = 0.013 < 0,05 (α). diperoleh rata-rata skor tanggapan
Berdasarkan Uji F terhadap model responden sebesar 1.89 poin. Dengan
penelitian menunjukkan adanya pengaruh demikian diperoleh secara rata-rata
yang signifikan dari gaya kepemimpinan reponden memberikan jawaban tidak
dan komitmen organisasi secara simultan setuju dengan nilai skor rendah untuk
terhadap kinerja Karyawan Koperasi indikator gaya kepemimpinan.
Karyawan Minyak Caltex. hal ini dapat Hasil penelitian ini bertolak
dinyatakan dengan semakin tinggi gaya belakang dengan teori yang menyatakan
kepemimpinan dan komitmen organisasi bahwa Kepemimpinan berpengaruh positif
maka kinerja karyawan juga akan semakin kuat terhadap kinerja, juga berpengaruh
tinggi. sigmifikan terhadap learning oganisasi.
Hal ini dikarenakan pengujian Temuan ini memberikan indikasi bahwa
simultan yang didominasi oleh variabel gaya kepemimpinan seorang pemimpin
komitmen organisasi yang diperoleh secara sangat berpengaruh terhadap kinerja
rata-rata reponden memberikan jawaban bawahannya, di samping itu untuk
sangat setuju dengan nilai skor yang tinggi, mendapatkan kinerja yang baik diperlukan

JOM FEKON . Vol 1. No. 2 Oktober 2014


10

juga adanya pemberian pelajaran pada permasalahannya Blok Rokan ini


bawahannya ( Alberto et al, 2005). Gaya sebelumnya memiliki kontrak kerja dengan
kepemimpinan pada dasarnya menekankan Koperasi Karyawan Minyak Caltex
untuk menghargai tujuan individu sehingga (KKMC), namun perlakuan yang kurang
nantinya para individu akan memiliki menyenangkan dari pimpinan Koperasi
keyakinan bahwa kinerja aktual akan Karyawan Minyak Caltex (KKMC) yang
melampaui harapan kinerja mereka. otoriter dan menguntungkan sebelah pihak
Seorang pemimpin harus menerapkan gaya saja.
kepemimpinan untuk mengelola Permasalahaan tersebut tidak
bawahannya, karena seorang pemimpin signifikan pengaruhnya terhadap kinerja
akan sangat mempengaruhi keberhasilan karyawan koperasi. Hal ini tersermin dari
organisasi dalam mencapai tujuannya hasil penelitian yang tidak mempunyai
(Waridin dan Bambang Guritno, 2005). pengaruh signifikan terhadap kinerja
Suranta (2002) dan Tampubolon (2007) karywan
menyatakan bahwa faktor kepemimpinan Hasil penelitian ini mendukung
juga berpengaruh terhadap kinerja penelitian Febria Kurniati Fajra (2011)
karyawan. Dari pendapat para ahli tersebut yang menyatakan gaya kepemimpinan
dapat disimpulkan bahwa terdapat tidak berpengaruh terhadap kinerja
hubungan yang erat dan pengaruh antara karyawan. namun hasil penelitian juga
faktor kepemimpinan dan faktor kinerja bertolak belakang dengan penelitian Denny
karyawan. Setiawan (2012) yang menyatakan gaya
Hasil penelitian ini juga dapat kepemimpinan berpengaruh terhadap
dikaitkan dengan fenomena yang terjadi kinerja karyawan.
dalam Koperasi Karyawan Minyak Caltex
(KKMC) ini gaya kepemimpinan yang 5.3. Pengaruh Komitmen Organisasi
diterapkan adalah kepemimpinan yang Terhadap Kinerja Karyawan
otoriter. Pada kenyataannya pada saat Komitmen organisasi berpengaruh
pembuatan keputusan yang menyangkut secara parsial terhadap kinerja karyawan
kepada koperasi lebih mengutamakan opini pada Koperasi Karyawan Minyak Caltex
dan rancangan dari pimpinan koperasi. Jadi dengan nilai p value = 0.006> 0,05 (α)
kasus gaya kepemimpinan dalam koperasi Berdasarkan hasil kuisioner
ini hanyalah sebagai pencitraan model tanggapan responden terhadap indikator-
kepemimpinan yang partisipatif, indikator variabel komitmen organisasi ini,
sedangkan semua hasil rapat ataupun maka diperoleh skor tanggapan responden
kebijakan yang dihasilkan adalah dari sebebsar 1.507 poin dan dari total skor
pendapat para pemimpin. Walaupun diperoleh rata-rata skor tanggapan
koperasi ini mengandalkan rapat anggota responden sebesar 4.18 poin. Dengan
sebagai bahan untuk mengambil sebuah demikian diperoleh secara rata-rata
kebijakan namun itu hanyalah pencitraan reponden memberikan jawaban setuju
saja. Hal ini juga tercermin dari dengan nilai skor yang tinggi t untuk
berhentinya kontrak bagi hasil dengan indikator komitmen organisasi.
Blok Rokan yang pangkal

JOM FEKON . Vol 1. No. 2 Oktober 2014


11

Hasil penelitian ini menjelaskan komitmen tersebut akan tercipta iklim


bahwa secara parsial variabel komitmen kerja yang profesional. Komitmen
organisasi mempengaruhi variabel kinerja organisasional merupakan “perspektif yang
karyawan secara signifikan. Maka dapat bersifat keperilakuan dimana komitmen
disimpulkan bahwa komitmen organisasi diartikan sebagai perilaku yang konsisten
berpengaruh secara parsial terhadap kinerja dengan aktivitas (consistent lines of
karyawan pada Koperasi Karyawan activity)” Gozhali (2006). Sehingga
Minyak Caltex, artinya baik atau tidaknya semakin tinggi komitmen pegawai tehadap
kinerja karyawan dalam sebuah perusahaan organisasi dapat meningkatkan kinerja
ditentukan oleh bagaimana komitmen pegawai tersebut.
organisasi dari seorang karyawan kepada Permasalahan komitmen organisasi
perusahaan tempat ia bekerja. Jika dari masing-masing anggota koperasi yang
komitmen organisasi dari karyawan terbut rendah. Berdasarkan wawancara dengan
baik maka kinerja karyawan juga akan beberapa orang anggota koperasi mereka
baik, demikian sebaliknya. menjadikan koperasi sebagi tempat untuk
Hasil penelitian ini mendukung melakukan berbagai kepentingan yang
teori yang menyatakan bahwa Komitmen menyangkut kepentingan pribadi mereka
Organisasi menunjuk pada sendiri. Salah satu contoh kasus tersebut
pengidentifikasian tujuan karyawan dengan adalah penjualan real estate atau
tujuan organisasi, kemauan mengerahkan pemasangan AC yang dikelola oleh
segala daya untuk kepentingan organisasi koperasi hanya di distribusikan oleh
dan keterikatan untuk tetap menjadi bagian sekelompok pihak yang mempunyai posisi
dari organisasi serta mempertahankan yang tinggi dalam koperasi tersebut.
nilai-nilai dari organisasi tersebut. Dengan demikian sikap individualistis
(Mowday, Steers, Porter, 1979 dalam masih kental dalam koperasi ini.
Desianty, 2005). Komitmen yang tinggi Permaslahaan tersebut signifikan
menjadikan individu peduli dengan nasib pengaruhnya terhadap kinerja karyawan
organisasi dan berusaha menjadikan koperasi. Hal ini tersermin dari hasil
organisasi kearah yang lebih baik, penelitian yang mempunyai pengaruh
sehingga dengan adanya komitmen yang signifikan terhadap kinerja karywan
tinggi kemungkinan penurunan kinerja Hasil penelitian ini mendukung
dapat dihindari. Sebaliknya, individu penelitian .A. Adi Puspa Sawitri Drs. Fuad
dengan komitmen rendah akan Mas’ud, MIR yang menyatakan komitmen
mementingkan dirinya atau kelompoknya, organisasi berpengaruh terhadap kinerja
dimana individu tersebut tidak memiliki karyawan. namun hasil penelitian juga
keinginan untuk menjadikan organisasi bertolak belakang dengan penelitian Noor
kearah yang lebih baik, sehingga Arifin (2010) yang menyatakan komitmen
memungkinkan terjadinya penurunan organisasi tidak berpengaruh terhadap
kinerja. Tingkat komitmen baik komitmen kinerja karyawan.
instansi terhadap pegawai, maupun antara
pegawai terhadap instansi sangat
diperlukan karena melalui komitmen-

JOM FEKON . Vol 1. No. 2 Oktober 2014


12

G. Kesimpulan dan Saran 2. Saran


Berdasarkan kesimpulan, diperoleh
1. Kesimpulan saran penelitian sebagai berikut :
Hasil analisa pengujian dengan 1. Dalam rangka meningkatkan kinerja
menggunakan regresi linear berganda pada karyawan, koperasi harus
Koperasi Karyawan Minyak Caltex dengan memperhatikan aspek-aspek yang
sample 45 orang karyawan menemukan dapat mempengaruhi kinerja karyawan
bahwa : tersebut. Pimpinan harus
1. Gaya kepemimpinan dan komitmen meningkatkan keterampilan, keahlian
organisasi secara simultan karyawan dalam melaksanakan
berpengaruh terhadap kinerja pekerjaan dan memperbaiki hubungan
Karyawan Koperasi Karyawan kerja antara kedua belah pihak.
Minyak Caltex. Hal ini terjadi karena 2. Koperasi harus memperhatikan gaya
karyawan di koperasi KKMC kepemimpinan agar karyawan merasa
melakukan pekerjaan dengan penuh nyaman. Disamping itu perlu
tanggung jawab, memiliki keluwesan memperhatikan hubungan yang terjadi
dalam bergaul dan bersungguh- antara kedua belah pihak terutama
sungguh melakukan pekerjaan serta terhadap pimpinan dan rekan kerja
teliti dan tepat waktu dan juga sehingga dapat terjalin komunikasi
melakukan pekerjaan sesuai aturan yang baik, saling mendukung,
dari koperasi. harmonis sehingga dapat
2. Gaya kepemimpinan tidak meningkatkan kinerja.
berpengaruh secara parsial terhadap 3. Disarankan kepada pimpinan untuk
kinerja karyawan Koperasi Karyawan selalu memperhatikan absensi
Minyak Caltex. Hal ini terjadi karena karyawannya, memberi penghargaan
pimpinan di koperasi kurang atas hasil kerja yang baik, memiliki
berkonsultasi dengan anak buah, komitmen yang tinggi, memberi
memperlakukan anak buah kurang dorongan atau semangat kepada
adil, pimpinan juga kurang berbaur karyawannya untuk maju dan
dengan anak buah. memberikan kesempatan yang lebih
3. Komitmen organisasi berpengaruh luas untuk promosi dan karir pada
secara parsial terhadap kinerja karyawannya agar karyawan lebih
karyawan pada Koperasi Karyawan meningkatkan kinerjanya dan
Minyak Caltex. Hal ini terjadi karena menguntungkan bagi koperasi.
karyawan di koperasi membanggakan
kepada orang lain bahwa koperasi
KKMC merupakan organisasi yang
bagus, nilai-nilai koperasi ini sebagian
besar sama dengan nilai-nilai
karyawan, dan karyawan juga peduli
terhadap nasib organisasi.

JOM FEKON . Vol 1. No. 2 Oktober 2014


13

DAFTAR PUSTAKA Ghozali, 2006, Aplikasi Multivariat


dengan Program SPSS. Badan
Alberto et al, 2005, Manajemen Produksi. Penerbit Universitas
Edisi Empat. Cetakan Diponegoro.
kedelapan. Yogyakarta. BPFE H. M. Thamrin, 2012, The Influence of
Allen dan Meyer 2009, Manajemen Transformational Leadership
Personalia. Penerjemah: Agus and Organizational
Dharma, SH. Edisi Ketiga. Commitment on Job
Jakarta: Erlangga Satisfaction and Employee
Alona (--) Analisis pengaruh gaya Performance
kepemimpinan dan motivasi Haryono Sudriamunawar ,2006,
kerja terhadap kinerja pegawai Manajemen Sumber Daya
pada dinas tenaga kerja Manusia. Edisi Pertama :
Provinsi Lampung Jurnal Graha Ilmu.
AplikasiManajeman 1(3): h: 1- Hersey, 2004, Effect of Dysfunctional
19. Thought Processes on
Bagus 2010. Metode Penelitian Subjective Well-Being and Job
Kuantitatif, kualitatif, dan Satisfaction. Journal of
R&D. Penerbit: Alfabeta. Applied Psychology, 78 (3):
Bandung 475-490.International Studies
Benkhoff,1997, National Culture And of Management and
Performance Management in Organitation. Vol.29 No.4
MMC ubsidiaries. Winter, 45 – 66.
Chen ,2004, Manajemen Sumber Daya John Soeprihanto, 2003, Budaya Manusia.
Manusia. Penerjemah: Jimmy Jakarta: PT Asdib Mahasatya.
Sadeli dan Bayu Prawira Hie. Kartini Kartono,2006, Perilaku organisasi.
Edisi Pertama. Jakarta: Jakarta : Prehalindo.
Salemba Empat Kartono, 2006, Manajemen Sumber Daya
Denny Setiawan, 2012, Pengaruh gaya Manusia. Bumi Aksara. Jakarta
kepemimpinan Khaerul Umam 2010 . Kepemimpinan
transformasional dan Dalam Manajemen. PT Raja
transaksional terhadap Grafindo. Jakarta.
kepuasan kerja dan kinerja Kusjainah. 2004. Pengaruh Disiplin, gaya
karyawan di PT. Tohitindo kepemimpinan dan motivasi
Multi Craft Industries Krian kerja terhadap kinerja
Earl Nightingale dan Whitt Scult . karyawan pada Hotel Matahari
1965.Creative Thingking-How Terbit Bali Tanjung Benoa-
to win Ideas 1965 . Nusa Dua
Febria Kurniati Fajra, 2011, Pengaruh Luthan 2005 . Organizational Behaviour
gaya kepemimpinan, budaya and Human Performance
organisasi dan motivasi kerja “Measurement of Maaslow’s
terhadap kinerja karaywan Nedds Hierarchy”, 16 : 334 –
Badan Kepegawaian Daerah 349.
Kabupaten Agam, Jurnal M.S.P.Hasibuan 2007. Manajemen
AplikasiManajeman 1(3): h: 1- Personalia. Penerjemah: Agus
19.

JOM FEKON . Vol 1. No. 2 Oktober 2014


14

Dharma, SH. Edisi Ketiga. Robbins dan Judge 2007 . Perilaku


Jakarta: Erlangga Organisasi. Edisi 12 buku 2.
Mangkunegara, A.A . Anwar Prabu , 2000, Jakarta: Selemba empat.
Manajemen Sumber Daya Ruky, 2001, Perilaku Orgnanisasi.
Manusia Perusahaan. Penerjemah: Erly Suandy.
Bandung, PT. Remaja Edisi Pertama. Buku 1.
Rosdakarya. Jakarta: Salemba Empat.
Mangkuprawira, 2009 Pengaruh Budaya Sawitri, R.A. Adi Puspa , (--) Pengaruh
Organisasi dan Orientasi Etika motivasi, komitmen organisasi
Terhadap Kinerja Perusahaa dan budaya organisasi
Manufaktur. Jurnal Organisasi terhadap kinerja pegawai
Usahawan No. 09 XXXIII (Studi Empiris pada Perum
Mohamed Fathy Hussein, 2008 Perhutani Unit 1 Jawa
Organizational Commitment Tengah)
and its Relationship to Siti Yuwalliantin, 2006, Manajemen
Perceived Leadership Style in Produksi. Edisi Empat.
an Islamic School in a Large Cetakan kedelapan.
Urban Centre in Canada: Yogyakarta. BPFE
Teachers’ Perspectives. Soedarmayanti, 2008, Manajemen Sumber
N awawi, 2003, Manajemen Personalia. Daya Manusia Reformasi
Edisi Empat. Yogyakarta: Birokrasi dan Manajemen
BPFE Pegawai Negeri Sipil.
Noor Arifin, 2010, Analisis budaya Bandung: PT. Refika Aditama.
organisasional terhadap Sopiah 2008. Konsep kinerja.
komitmen kerja karyawan (http://intanghina.
dalam peningkatan kinerja wordpress.com/2008/06
organisasional karyawan pada /10/kinerja/).
koperasu BMT di Kecamatan Spencer dalam Sudarmanto, 2009,
Jepara Organizational Behaviour and
Porter dlm Mowday 2008 . Influence of Human Performance
Work Motivation, Leadership “Measurement of Maaslow’s
Effectiveness and Time Nedds Hierarchy”, 16 : 334 –
Management on Employees’ 349.
Performance in Some Selected Sugiharsono (--) Pengaruh Gaya
Industries in Ibadan, Oyo kepemimpinan dan budaya
State, Nigeria”. European organisasi terhadap kinerja
Journal of Economics. 1(16): manajer dan keberhasilan
pp: 8-17. organisasi koperasi unit desa
Rivai dan Basri, 2005, Kajian Bisnis Vol (KUD) di DIY
13, No. 3: Pengaruh Motivasi, Suranta, 2002, Manajemen Sumber Daya
Rivai,2003, Manajemen Personalia dan Manusia Untuk Perusahaan
Sumber Daya Manusia. BPFE, dari Teori kePraktik. Jakarta:
Yogyakarta. PT Raja Grafindo Persada
Robbin, 2006, Perilaku Organisasi. Edisi Suwatno,2011, Perilaku Orgnanisasi.
12 buku 1. Jakarta: Selemba Penerjemah: Erly Suandy.
empat.

JOM FEKON . Vol 1. No. 2 Oktober 2014


15

Edisi Pertama. Buku 1.


Jakarta: Salemba Empat.
Suyadi. P.S. , 2003, Kepemimpinan dan
perilaku organisasi. Jakarta :
PT Raja GrafindoPersada.
Tampubolon,2007, Manajemen Sumber
Daya Manusia. Penerjemah:
Jimmy Sadeli dan Bayu
Prawira Hie. Edisi Pertama.
Jakarta: Salemba Empat.
Tika, 2008, Human Resource
Management. Penerjemah:
Diana Angelica. Edisi 10.
Jakarta: Salemba 4.
Tjiptono, 2006, Perilaku Organisasi.
Penerjemah: Diana Angelica.
Edisi 12. Buku 1. Jakarta:
Salemba Empat
Umar, 2008, Metode Riset Bisnis, Penerbit.
PT. Gramedia Pustaka Umum,
Jakarta.
Vinanugrahan, Earlene. 2010. Pengaruh
pengendalian internal dan
gaya kepemimpinan terhadap
kinerja karywan SPBU
Yogyakarta (Studfi Kasus pada
SPBU anak cabang
perusahaan RB Grup), Jurnal
AplikasiManajeman 1(3): h: 1-
19.
Waridin dan Bambang Guritno, 2005
Manajemen. Alih Bahasa:
Drs. Alexander Sindoro. Jilid
1. Jakarta: PT Bhuana Ilmu
Populer.
Wibowo, 2007, Kepemimpinan Dan
Perilaku Organisasi. Jakarta:
PT.Raja
Wirawan, 2009, Budaya dan Iklim
Organisasi. Cetakan kedua,
Jakarta: Salemba Empat.
Yuli 2005, Orgnanisasi. Penerjemah: Erly
Suandy. Edisi Pertama. Buku
1. Jakarta: Salemba Empat.

JOM FEKON . Vol 1. No. 2 Oktober 2014


16

JOM FEKON . Vol 1. No. 2 Oktober 2014

Anda mungkin juga menyukai