Oleh :
PEMBIMBING :
Jumiati Sasmita,SE., M.Si., Ph.D
Drs. Restu ,M.Si
Fakultas Ekonomi Univeristas Riau
Email : kartikafitriardhini@yahoo.com
ABSTRACT
This research aims to find the influence of leadership and organisational comitment
on simultaniuos and partially to employee performance in Koperasi Karyawan Minyak Caltex
di Rumbai Pekanbaru. The samples are top manager, middle manager and staff amount of 45
people.
Analysis was performed using the multiple regresion analysis on Koperasi Karyawan
Minyak Caltex di Rumbai Pekanbaru. The result of this research are; there are significant
influence of leadership and organisational comitment on simultaniuos to employee
performance with p value 0.013 < 0.05, there are no significant influence of leadership
partially to employee performance with p value 0.350> 0.05 and there are significant
influence of organisational comitment on partially to employee performance with p value
0.006 < 0.05.
Adjusted R Square is 0.148 or 14.8%, employee performance are explained by
leadership and organisational comitment and the are percentage the rest by another factors.
Key Word : leadership style and organisational commitment and employee performance
deviasi dari rencana yang telah ditentukan , dalam merealisasikan tujuan perusahaan.
atau apakah kinerja dapat dilakukan sesuai Apabila kebutuhan akan hal ini terpenuhi
jadwal yang telah ditentukan, atau apakah maka akan timbul kepuasan dan kelancaran
hasil kinerja telah tercapai sesuai dengan terhadap peningkatan kinerja karyawan.
yang diharapkan. Gaya kepemimpinan pada dasarnya
Banyak hal yang mempengaruhi menekankan untuk menghargai tujuan
kinerja karyawan dalam sebuah individu sehingga nantinya para individu
perusahaan. Dalam penelitian ini kinerja akan memiliki keyakinan bahwa kinerja
karyawan dipengaruhi oleh gaya aktual akan melampaui harapan kinerja
kepemimpinan dan komitmen organisasi. mereka. Seorang pemimpin harus
Gaya kepemimpinan merupakan menerapkan gaya kepemimpinan untuk
norma perilaku yang digunakan oleh mengelola bawahannya, karena seorang
seseorang pada saat orang tersebut pemimpin akan sangat mempengaruhi
mencoba mempengaruhi perilaku orang keberhasilan organisasi dalam mencapai
lain (Suranta, 2002). Gaya kepemimpinan tujuannya (Waridin dan Bambang Guritno,
cocok apabila tujuan perusahaan telah 2005). Suranta (2002) dan Tampubolon
dikomunikasikan dan bawahan telah (2007) menyatakan bahwa faktor
menerimanya. Seorang pemimpin harus kepemimpinan juga berpengaruh terhadap
menerapkan gaya kepemimpinan untuk kinerja karyawan. Dari pendapat para ahli
mengelola bawahannya, karena seorang tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat
pemimpin akan sangat mempengaruhi hubungan yang erat dan pengaruh antara
keberhasilan organisasi dalam mencapai faktor kepemimpinan dan faktor kinerja
tujuannya (Waridin dan Bambang Guritno, karyawan.
2005). Perusahaan menggunakan Menurut Alberto et al (2005)
penghargaan atau hadiah dan ketertiban kepemimpinan berpengaruh positif
sebagai alat untuk memotivasi karyawan. terhadap kinerja, juga berpengaruh positif
Pemimpin mendengar ide-ide dari para terhadap learning organisasi. temuan ini
bawahan sebelum mengambil keputusan. memberikan indikasi bahwa gaya
Gaya kepemimipinan merupakan kepemimpinan seorang pemimpin sangat
faktor penting untuk dapat meningkatkan berpengaruh terhadap kinerja bawahannya,
kinerja karyawan di dalam perusahaan. disamping itu untuk mendapatkan kinerja
Secara teori, dari berbagai definisi yang baik diperlukan juga adanya
biasanya terkandung keinginan, harapan, pemberian pembelajaran terhadap
kebutuhan, tujuan, sasaran , dorongan dan bawahannya. Menurut Morison (1994,
insentif. Dengan demikian suatu motif dalam Sitty Yuwalliantin, 2006) Komitmen
adalah keadaan kejiwaan yang mendorong, dianggap penting bagi organisasi karena
mengaktifkan dan menggerakkan perilaku, hubungan kinerja yang mengasumsikan
sikap dan tindakan seseorang untuk bahwa individu yang memiliki komitmen
mencapai tujuan tertentu. Sehingga, cenderung mengembangkan upaya yang
dengan adanya gaya kepemimpinan yang lebih besar pada pekerjaan dan
baik, dapat mempengaruhi karyawan untuk pengaruhnya pada turnover.
lebih menggerakkan tenaga dan pikiran
tinggi, ini dimaksudkan untuk mendeteksi semakin tinggi dan perolehan keuntungan
sejak dini pekerja yang kurang maksimal koperasi ( SHU ) akan meningkat.
dalam melakukan pekerjaan sehingga tidak Pada Koperasi Karyawan Minyak
terjadi hal yang dapat merugikan Caltex (KKMC) ini gaya kepemimpinan
organisasi. yang diterapkan adalah kepemimpinan
Dalam penelitian yang dilakukan yang otoriter. Pada kenyataannya pada saat
oleh Benkhoff (1997), komitmen pembuatan keputusan yang menyangkut
organisasi memegang peranan penting bagi kepada koperasi lebih mengutamakan opini
peningkatan kinerja yang baik dan dan rancangan dari pimpinan koperasi. Jadi
pengabaian terhadap komitmen pada kasus gaya kepemimpinan dalam koperasi
organisasi akan menimbulkan kerugian. ini hanyalah sebagai pencitraan model
Koperasi adalah Badan Usaha yang kepemimpinan yang partisipatif,
paling sesuai dengan isi dan makna sedangkan semua hasil rapat ataupun
Undang-undang Dasar 1945 pasal 33 ayat kebijakan yang dihasilkan adalah dari
1 yang memiliki sikap serta kepedulian pendapat para pemimpin. Walaupun
yang tinggi terhadap sendi kehidupan koperasi ini mengandalkan rapat anggota
perekonomian rakyat baik dari aspek sosial sebagai bahan untuk mengambil sebuah
maupun usahanya sehingga disaat kebijakan namun itu hanyalah pencitraan
perekonomian dilanda krisis sektor saja.
koperasi masih bisa bertahan. Hal ini juga tercermin dari
Karyawan dalam Koperasi KKMC berhentinya kontrak bagi hasil dengan
di seleksi, ditempatkan, dilatih, Dinilai Blok Rokan yang pangkal
prestasinya serta diberikan kontraprestasi permasalahannya Blok Rokan ini
berupa upah atau gaji yang memadai. sebelumnya memiliki kontrak kerja dengan
Kondisi kerja karyawan harus selalu Koperasi Karyawan Minyak Caltex
dikendalikan terutama yang menyangkut (KKMC), namun perlakuan yang kurang
keselamatan kerja mereka. Apabila kondisi menyenangkan dari pimpinan Koperasi
Koperasi memungkinkan maka pemberian Karyawan Minyak Caltex (KKMC) yang
tunjangan insentif dan asuransi bagi otoriter dan menguntungkan sebelah pihak
karyawan akan meningkatkan kepuasan saja.Dengan ini penulis mengambil kasus
kerja mereka sehingga pada gilirannya ini sebagai permasalahan di dalam
akan menigkatkan pula semangat kerja koperasi.
karyawan tersebut. Di Indonesia pengertian koperasi
Hal lain yang dapat meningkatkan menurut Undang-Undang Koperasi yang
kinerja karyawan adalah Gaya merupakan tata susunan ekonomi sebagai
kepemimpinan yang sangat mempengaruhi usaha bersama berdasarkan tahun 1967 No
kinerja karyawan dan tendensi mereka 12 tentang Pokok-Pokok Perkoperasian
untuk tetap bersama koperasi. Kebutuhan adalah sebagai berikut : “ Koperasi
para karyawan akan pendapatan dan Indonesia adalah organisasi ekonomi
keinginan mereka diperlakukan secara rakyat yang berwatak sosial,
wajar oleh koperasi membuat kinerja beranggotakan orang-orang atau badan-
badan hukum koperasi atas azas (Perumahan), Waserda dll, yang terletak
kekeluargaan”. di kecamatan Rumbai Pesisir Kota
Menurut Undang-Undang No 25 Pekanbaru.
tahun 1992, pembangunan koperasi perlu dari tahun 2009-2013 perolehan
diarahkan sehingga semakin berperan SHU memiliki data yang berfluktuasi
dalam perekonomian nasional. (trendnya naik/turun ). Pimpinan KKMC
Pengembangannya diarahkan agar benar- mengharapkan kinerja karyawan dapat
benar menerapakan prinsip koperasi dan lebih meningkat pada tahun- tahun yang
kaidah usaha ekonomi. Dengan demikian akan datang, seperti perolehan SHU
koperasi akan merupakan organisasi tertinggi pada tahun 2009 yaitu sebsesar
ekonomi yang mantap, demokratis, Rp 8.678.328.660 (25,30 %). Pada
otonom, partisipatif dan berwatak sosial. dasarnya sebuah koperasi yang memiliki
Pembinaan koperasi pada dasarnya kinerja yang baik haruslah memilki SHU
dimaksudkan untuk mendorong agar yang meningkat dari tahun ke tahun. Jika
koperasi menjalankan kegiatan usaha dan koperasi tidak dapat meningkatkan SHU
berperan utama dalam kehidupan ekonomi nya secara signifikan, setidaknya bisa
rakyat. mempertahankan jumlah SHU pada tahun
Disamping permasalahan gaya sebelumnya, sehinng dapat
kepemimpinan permasalahan lain yang memperlihatkan kinerja yang baik.
terjadi dalam lingkungan koperasi adalah Sesuai dengan permasalahan
permasalahan komitmen organisasi dari kinerja pada Koperasi Karyawan Minyak
masing-masing anggota koperasi yang Caltex (KKMC) Kecamatan Rumbai
rendah. Berdasarkan wawancara dengan Pesisir maka penulis bermaksud untuk
beberapa orang anggota koperasi mereka mengetahui lebih jauh tentang hal yang
menjadikan koperasi sebagi tempat untuk mempengaruhi kinerja kerja kayawan di
melakukan berbagai kepentingan yang KKMC dan dituangkan dalam sebuah
menyangkut kepentingan pribadi mereka karya ilmiah yang bejudul: “Pengaruh
sendiri. Salah satu contoh kasus tersebut Gaya Kepemimpinan dan Komitmen
adalah penjualan real estate atau Organisasi terhadap Kinerja Karyawan
pemasangan AC yang dikelola oleh Pada Koperasi Karyawan Minyak
koperasi hanya di distribusikan oleh Caltex di Rumbai Pekanbaru”.
sekelompok pihak yang mempunyai posisi
yang tinggi dalam koperasi tersebut. B. Rumusan Masalah
Dengan demikian sikap individualistis Berdasarkan uraian pada latar
masih kental dalam koperasi ini. Dengan Berdasarkan uraian pada latar belakang
demikian penulis mengambil kasus ini diatas maka permasalahan dalam penelitian
sebagai permasalahan di dalam koperasi adalah :
Koperasi Karyawan Minyak Caltex a. Bagaimana pengaruh gaya
(KKMC) merupakan salah satu koperasi kepemimpinan dan komitmen
yang bergerak dibidang Simpan pinjam, organisasi secara simultan terhadap
Kontrak jasa-jasa Pemasangan dan kinerja karyawan pada Koperasi
Pelelangan AC serta Usaha Real Estate Karyawan Minyak Caltex Pekanbaru?
terhadap kinerja karyawan. Dari pendapat iklim kerja yang profesional. Komitmen
para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa organisasional merupakan “perspektif yang
terdapat hubungan yang erat dan pengaruh bersifat keperilakuan dimana komitmen
antara faktor kepemimpinan dan faktor diartikan sebagai perilaku yang konsisten
kinerja karyawan. dengan aktivitas (consistent lines of
activity)” Gozhali (2006). Sehingga
2. Hubungan Komitmen Organisasi semakin tinggi komitmenpegawai tehadap
Terhadap Kinerja organisasi dapat meningkatkan kinerja
Menurut Mowday dalam Sopiah pegawai tersebut
(2008:156) komitmen organisasi adalah Berdasarkan perumusan masalah yang
kemampuan individu dan kemauan telah di uraikan dengan telaah pustaka,
menyelaraskan perilakunya dengan maka penulis memberikan hipotesis bahwa
kebutuhan, prioritas, dan tujuan organisasi 1. Di duga gaya kepemimpinan dan
dan bertindak untuk tujuan dan kebutuhan komitmen organisasi berpengaruh
organisasi tersebut (Spencer, dalam secara simultan terhadap kinerja
Sudarmanto, 2009:120). karyawan.
Komitmen Organisasi menunjuk 2. Di duga gaya kepemimpinan
pada pengidentifikasian tujuan karyawan berpengaruh sacara parsial terhadap
dengan tujuan organisasi, kemauan kinerja karyawan.
mengerahkan segala daya untuk 3. Di duga komitmen organisasi
kepentingan organisasi dan keterikatan berpengaruh sacara parsial terhadap
untuk tetap menjadi bagian dari organisasi kinerja karyawan.
serta mempertahankan nilai-nilai dari
organisasi tersebut. (Mowday, Steers, E. Metode Penelitian
Porter, 1979 dalam Desianty, 2005).
Komitmen yang tinggi menjadikan 1. Lokasi dan Waktu Penelitian
individu peduli dengan nasib organisasi Penelitian ini dilakukan di Koperasi
dan berusaha menjadikan organisasi kearah Karyawan Minyak Caltex (KKMC) yang
yang lebih baik, sehingga dengan adanya berlokasi di Komplek Chevron, kecamatan
komitmen yang tinggi kemungkinan Rumbai Pesisir,Pekanbaru. Penelitian ini di
penurunan kinerja dapat dihindari. mulai pada bulan Oktober 2013 hingga
Sebaliknya, individu dengan komitmen selesai.
rendah akan mementingkan dirinya atau
kelompoknya, dimana individu tersebut 2. Populasi dan Sampel Penelitian
tidak memiliki keinginan untuk Populasi adalah universum, artinya
menjadikan organisasi kearah yang lebih populasi dapat berupa orang, benda atau
baik, sehingga memungkinkan terjadinya wilayah yang ingin diketahui oleh peneliti
penurunan kinerja. Tingkat komitmen baik (Sudarawan Danim, 2004:87). Populasi
komitmen instansi terhadap pegawai, pengurus ini adalah semua pengurus dan
maupun antara pegawai terhadap instansi karyawan Minyak Caltex yang berjumlah
sangat diperlukan karena melalui 45 orang. Penelitian ini menggunakan
komitmen-komitmen tersebut akan tercipta smetode sensus yaitu mendata keseluruhan