Anda di halaman 1dari 9

Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan

(Studi Pada BRI KCP Rampal Malang)


Oleh:
Simon Rumapea Situmorang
Dosen Pembimbing
Lily Hendrasti Novadjaja, SE., MM.

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Kepemimpinan Terhadap


Kinerja Karyawan Pada Kantor BRI KCP Rampal Malang. Penelitian dilakukan
dengan menggunakan metode kuantitatif, melalui analisis regresi linier sederhana dan
uji korelasi antara kepemimpinan (X) dan kinerja pegawai (Y). Berdasarkan hasil
penelitian dan analisis data,persamaan regresi dihasilkan yakni Y = -1.074 + 1.262 X,
dengan nilai detrminasi R² = 80.1% yang menunjukan presentase pengaruh yang
diberikan variabel X terhadap Varibel Y, sedangkan sisa presentasi sebesar 19.9%
dipengaruhi faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Dalam hal ini terdapat
pengaruh positif dan signifikan antara variabel kepemimpinan (X) terhadap variabel
kinerja pegawai (Y) Pada Kantor BRI KCP Rampal Malang. Mengingat
kepemimpinan besar pengaruhnya terhadap kinerja pegawai maka di dalam
lingkungan kerja diharapkan agar pemimpin dapat berperan aktif serta dapat
berkomunikasi dengan baik dengan para bawahannya.
Kata Kunci : Kepemimpinan, Kinerja Pegawai

ABSTRACK

This study aims to determine the effect of Leadership on Employee Performance At


BRI KCP Rampal Office Malang . The study was conducted by using quantitative
methods through simple linear regression analysis and correlation between leadership
(X) and employee performance (Y) . Based on the results of this research, the
regression equation is Y = -1074 + 1.262 X , with the value of R² = 80.1 %. The R 2
demonstrates the magnitude of X variable’s influence on Y variable; yet, the rest 19.9
% is influenced by other factors that are not examined in this study. This research
finds positive and significant correlation between leadership variable (X) and
employee performance variable (Y) At BRI KCP Rampal Office Malang. Since
leadership influences the performance of employees in the workplace, it is expected
that leaders can play an active role and be able to communicate well with their staffs.
Keyword : Leadrship, Employee Performance

PENDAHULUAN
Karyawan merupakan faktor Dalam suatu perusahaan tidak terlepas
yang utama dan sangat berperan dari kinerja karyawannya, begitu juga
penting didalam organisasi yaitu dengan lembaga keuangan bank yang
sebagai perencana, pelaksana, mengelola keuangan, yang merupakan
pengawas serta pengendali kegiatan salah satu sumber pendapatan yang
organisasi. Jika sumberdaya manusia potensial yang dapat memberikan
yang ada memiliki kualitas yang baik, kontribusi terhadap pelaksanaan
maka tugas dan fungsi yang dilakukan pemerintah. Lembaga keuangan bank
akan dapat terselesaikan dengan baik. tersebut harus meningkatkan
Sebaliknya apabila sumberdaya kinerjanya salah satunya dengan cara
manusia yang ada di dalamnya tidak kepemimpinan.
memiliki komitmen dan kualitas yang Komplek masalah yang
baik, maka tujuan dan rencana yang dihadapi manajemen akan
dibuat juga tidak dapat dilakukan mengakibatkan meningkatnya
secara maksimal. kebutuhan akan seorang pemimpin,
Kepemimpinan mempunyai yang memiliki kualitas yang tinggi,
peranan sentral dalam kehidupan yang dapat mengarahkan karyawan
organisasi maupun kelompok, maka untuk dapat bekerja dan berkarya lebih
untuk mencapai tujuan bersama baik lagi untuk mencapai apa yang
manusia di dalam organisasi perlu menjadi tujuan perusahaan.
membina kebersamaan dengan Permasalahan yang dikemukakan pada
mengikuti pengendalian dari perusahaan adalah, adanya
pemimpinnya dengan pengendalian kecenderungan dimana karyawan
tersebut, perbedaan keinginan, merasa tidak senang dengan sikap
kehendak, kemauan, kebutuhan dan pemimpin sehingga muncul
lain-lain dipertemukan untuk kekecewaan pada karyawan yang
digerakkan ke arah yang sama. Dengan ditunjukkan dengan perilaku karyawan
demikian berarti di dalam setiap yang suka menunda pekerjaan dan
organisasi perbedaan individual datang terlambat ke tempat kerja
dimanfaatkan untuk mencapai tujuan dengan sengaja, adanya pengaduan
yang sama sebagai kegiatan dan keluhan-keluhan dari pelanggan
kepemimpinan. karena pelayanan kurang baik yang
Bank merupakan salah satu secara tidak langsung akan berdampak
perusahaan yang bergerak dibidang atau merugikan bank.
perbankan. Sama seperti halnya Tujuan dari penelitian ini untuk
perusahaan lainnya, kegiatan mengetahui pengaruh kepemimpinan
perbankan secara sederhana dapat mempengaruhi kinerja karywan pada
dikatakan sebagai tempat melayani BRI KCP Rmpal Malang.
segala kebutuhan para nasabahnya.
TINJAUAN PUSTAKA dan kuantitas yang dicapai oleh
Kepemimpinan seseorang pekerja dalam
Kepemimpinan adalah proses melaksanakan tugasnya sesuai dengan
memberi inspirasi kepada semua tanggung jawab yang diberikan
karyawan agar bekerja sebaik-baiknya kepadanya.
untuk mencapai hasil yang diharapkan. Kinerja seorang karyawan
Kepemimpinan adalah cara mengajak dengan karyawan yang lainnya dalam
karyawan agar bertindak benar, perusahaan tentunya berbeda-beda,
mencapai komitmen dan memotivasi tergantung dari faktor-faktor yang
mereka untuk mencapai tujuan mempengaruhinya. Rasa puas yang di
bersama (Sudarmanto/2009:133). dapatkan karyawan disaat mereka
Peranan pemimpin timbul bekerja, dapat membuat mereka
karena seorang pemimpin memahami bekerja secara maksimal dan
bahwa ia bekerja tidak hanya menunjukkan hasil terbaik. Hal
sendirian, karena disekitarnya banyak tersebut merupakan wujud timbal balik
terdapat bermacam-macam lingkungan yang diberikan karyawan kepada
yang berlainan dan setiap saat perusahaan. Selain memberikan
diperlukan untuk berintegrasi. kepuasan kepada karyawan,
Mintzberg dalam Thoha (2005) kegairahan kerja dengan memberikan
mengemukakan tiga peran utama yang motivasi perlu diciptakan agar
dimainkan oleh setiap pimpinan karyawan bekerja dengan efektif.
dimanapun letak hirarkinya. Adapun aspek-aspek standar
Kinerja kinerja menurut Mangkunegara (2010)
Pada dasarnya kinerja seorang terdiri dari aspek kuantitatif dan aspek
karyawan merupakan hal yang bersifat kualitatif. Aspek kuantitatif meliputi:
individual karena setiap pegawai 1. Proses kerja dan kondisi
mempunyai tingkat kemampuan yang pekerjaan
berbeda-beda dalam mengerjakan 2. Waktu yang dipergunakan atau
tugas pekerjaannya. Kinerja seseorang lamanya melaksanakan
bergantung pada kombinasi dari pekerjaan,
kemampuan, usaha dan kesempatan 3. Jumlah kesalahan dalam
yang diperoleh. Kinerja seorang melaksanakan pekerjaan, dan
karyawan akan baik bila dia 4. Jumlah dan jenis pemberian
mempunyai keahlian (skill) yang pelayanan dalam bekerja.
tinggi, bersedia bekerja karena digaji
atau diberi upah sesuai dengan Hubungan antar kinerja dengan
perjanjian, mempunyai harapan Kepemimpinan
(expectation) masa depan lebih baik.
Kepemimpinan berlangsung
Bila kinerja karyawan baik (individual
dalam kehidupan manusia sehari-hari.
performance) baik maka kemungkinan
Kepemimpinan sebagai suatu proses
besar kinerja perusahaan (corporate
dapat berlangsung di dalam dan di luar
performance) juga akan baik.
suatu organisasi. Kepemimpinan yang
Mangkunegara (2010)
efektif merupakan proses yang
menyatakan bahwa kinerja (prestasi
dinamis, karena berlangsung di
kerja) adalah hasil kerja secara kualitas
lingkungan suatu organisasi sebagai memberikan peran yang sangat penting
sistem kerja sama sejumlah manusia dalam bekerja. Karena melalui
untuk mencapai tujuan tertentu, yang kepemimpinan yang efektif maka
bersifat dinamis pula. Kepemimpinan pencapaian perencanaan kinerja dapat
yang efektif merupakan proses yang tercapai sesuai dengan harapan dan
bervariasi, karena dipengaruhi oleh keinginan organisasi. Karena
kepribadian pemimpin dalam perencanaan kinerja merupakan proses
mewujudkan hubungan manusiawi penetapan kegiatan dan indikator
dengan orang-orang yang kinerja berdasarkan program,
dipimpinnya. Di dalam proses seperti kebijakan dan sasaran yang telah
itu kepemimpinan akan berlangsung ditetapkan dalam rencana strategi.
efektif, apabila fungsi-fungsi
kepemimpinan diwujudkan sesuai METODE PENELITIAN
dengan tipe kepemimpinan yang Jenis Penelitian
mampu memberikan peluang bagi Sesuai dengan tujuan dari
orang yang dipimpin, untuk ikut penelitian yaitu untuk menganalisis
berperan serta dalam menetapkan dan apakah ada atau tidak pengaruh
melaksanakan keputusan-keputusan, motivasi instrinsik dan motivasi
dengan demikian berarti setiap ekstrinsik terhadap kinerja karyawan,
kreativitas dan inisiatif dalam maka jenis penelitian yang digunakan
kepemimpinan yang efektif harus disini adalah jenis penelitian
disalurkan dan dimanfaatkan. penjelasan atau yang disebut
Sedangakan kinerja adalah gambaran explanatory research. Penelitian ini
mengenai tingkat pencapaian sasaran digunakan untuk menguji hipotesis
ataupun tujuan organisasi sebagai tentang hubungan (sebab-akibat) antar
penjabaran dari visi, misi dan strategi variabel-variabel.
yang mengindikasikan tingkat Ruang Lingkup Penelitian
keberhasilan dan kegagalan Penelitian ini dilakukan pada
pelaksanaan kegiatan-kegiatan sesuai BRI KCP Rampal Malang yang
dengan program dan kebijakan yang berlokasi di JL. Pattimura no.10
ditetapkan. Kepemimpinan dapat Malang. Subjek dari penelitian ini
memberikan pengaruh yang sangat adalah seluruh karyawan BRI KCP
besar terhadap kinerja. Karena Rampal Malang.
menurut Siagian (dalam, Gafur Jenis Data
2012:16) kepemimpinanalah yang Dalam penelitian ini data yang
memainkan peran yang sangat akan digunakan terdiri dari dua jenis,
dominan dalam keberhasilan yaitu:
organisasi dalam menyelenggarakan 1) Data Primer (Primary Data)
berbagai kegiatannya terutama terlihat Data primer merupakan sumber
dalam kinerja pegawainya. Dimana data penelitian yang diperoleh
seorang pemimpin dapat secara langsung dari sumber
mempengaruhi bawahannya untuk asli (tidak melalui media
bekerja sama menghasilkan pekerjaan perantara). Data primer dapat
yang efektif dan efisien. Dalam berupa opini subjek (orang)
lingkungan kerja pemimpin sangat secara individual atau
kelompok, hasil observasi Sugiyono (2013) wawancara
terhadap suatu benda (fisik), tidak berstruktur adalah
kejadian atau kegiatan, dan wawancara bebas di mana
hasil pengujian. peneliti tidak menggunakan
2) Data Sekunder (Secondary pedoman wawancara yang
Data) telah tersusun secara sistematis
Data sekunder merupakan dan lengkap untuk
sumber data penelitian yang pengumpulan datanya.
diperoleh peneliti secara tidak 3. Dokumentasi
langsung, melalui media Mencari data mengenai hal-hal
perantara (diperoleh dan dicatat atau variabel yang berupa
oleh pihak lain). Data sekunder catatan, transkrip, buku, surat
umumnya berupa bukti, catatan kabar, majalah, notulen rapat,
atau laporan historis yang telah agenda, lengger, dan
tersusun dalam arsip (data sebagainya.
documenter) yang ANALISIS DATA
dipublikasikan dan yang tidak
dipublikasikan. Analisis data dalam penelitian
Teknik Pengumpulan Data ini dilakukan dengan menggunakan
analisis regresi berganda, korelasi
Teknik atau metode yang berganda dan koefisien determinasi.
digunakan dalam pengumpulan data Namun karena analisis regresi
sebagai berikut: mengharuskan data memiliki skala
1. Kuesioner pengukuran interval, maka data ordinal
Sugiyono (2013) menyatakan hasil skor jawaban responden
kuisioner merupakan teknik dikonversi menjadi data interval
pemgumpulan data yang melalui method of sucessive interval.
dilakukan dengan cara Analisis Regresi Linier Sederhana
memberi seperangkat Analisis regresi digunakan
pertanyaan tertulis kepada untuk mengetahui besarnya pengaruh
responden untuk menjawabnya. gaya kepemimpinan transformasional
Dalam penelitian ini kuisioner terhadap prestasi kerja. Menurut
digunakan untuk M.Nafarin (2007:131) rumus regresi
mengumpulkan data dari para sederhana, yaitu:
responden yang telah Y = a + bX + e
ditentukan. Dimana :
2. Wawancara Y = Kinerja
Wawancara yang dilakukan a = Intercept/ Konstanta.
menggunakan wawancara tidak b = Koefisien Regresi Sederhana.
tersetruktur karena hanya ingin X = Kepemimpinan
mendapatkan informasi Uji Hipotesis Pertama (Uji F)
tambahan atau garis besar
permasalahan dari responden Uji F merupakan pengujian
yang telah mengisi kuisioner. hubungan regresi secara simultan yang
Seperti yang dinyatakan oleh bertujuan untuk mengetahui apakah
variabel independen mempunyai berikut:
pengaruh yang signifikan terhadap Y = -1.074 + 1.262 X + ei
variabel dependen. Interpretasi model regresi tersebut
Kriteria Pengambilan Keputusan adalah sebagai berikut :
a. H0 ditolak jika F statistik < 1. β0 = -1.074. Koefisien regresi ini
0.05 atau Fhitung > Ftabel menunjukkan bahwa jika variabel
b. H0 tidak berhasil ditolak jika bebas yaitu kepemimpinan bernilai
F statistik > 0.05 atau Fhitung 0 maka besarnya variabel Y yaitu
< Ftabel kinerja kerja hanya sebesar -1.074
Uji Koefisien Determinasi (R2) 2. β2 = 1.262 Koefisien yang bernilai
Koefisien Determinasi (R2) positif memiliki arti hubungan
pada intinya bertujuan untuk searah antara variabel X
mengukur seberapa jauh kemampuan (kepemimpinan) terhadap variabel
model dalam menerangkan variasi Y (kinerja kerja), yang artinya
variabel dependen. Nilai koefisien apabila terjadi peningkatan sebesar
determinasi adalah antara nol dan satu. 1 satuan pada variabel X, maka
Nilai (R2) yang kecil berarti variabel Y akan meningkat sebesar
kemampuan variabel independen 1.262 dan sebaliknya bila terjadi
dalam menjelaskan variasi variabel penurunan pada variabel X sebesar
dependen amat terbatas. Nilai yang 1 satuan, maka variabel Y akan
mendekati satu berarti variabel menurun pula sebesar 1.262.
independen memberikan hampir Hipotesis Pertama (Uji F)
semua informasi yang dibutuhkan
untuk memprediksi variasi variabel Uji simultan digunakan untuk
dependen (Ghozali,2011). mengetahui apakah variabel
HASIL ANALISIS independen secara bersama-sama atau
Analisis Linir Sederhana simultan mempengaruhi variabel
Untuk selanjutnya dilakukan dependen. Hipotesis yang digunakan
analisis regresi yang berguna untuk dalam pengujian koefisien model
mendapatkan pengaruh variabel X regresi secara simultan adalah sebagai
(kepemimpinan ) terhadap variabel Y berikut :
(kinerja kerja). H0: tidak terdapat pengaruh yang nyata
Dalam pengolahan data dengan antara variabel independent terhadap Y
menggunakan analisis regresi linier H1: terdapat pengaruh yang signifikan
sederhana, dilakukan beberapa tahapan antara variabel Independent terhadap
untuk mencari hubungan antara Y
variabel independen dan dependen. Jika hasilnya signifikan, maka
Berdasarkan hasil pengolahan data H0 ditolak dan H1 diterima. Sedangkan
dengan menggunakan software SPSS jika hasilnya tidak signifikan, maka H0
18 didapatkan ringkasan seperti diterima dan H1 ditolak.
Variabel B Fhitung Signifikan Keterangan
Hal ini dapat juga dikatakan
sebagai berikut :
Konstanta -1.074 H0 ditolak jika Fhitung > Ftabel, atau nilai
X Signifikansi < α
1.262 44.397 0.000 Signifikan
(kepemimpinan)

Α = 0.050
2
Koefisien Determinasi (R ) = 0.801

F-tabel (F1,11,0.05) = 4.84


H0 diterima jika Fhitung < Ftabel, atau Adjusted R2 dan model regresi
nilai Signifikansi > α digunakan untuk mengetahui besarnya
variabilitas variabel dependen yang
Variabel B Fhitung Signifikan dapat dijelaskan oleh variabel-variabel
Keterangan

- bebasnya. Hasil pengujian koefisien


Konstanta determinasi dapat dilihat pada tabel
1.074
dibawah ini:
X
1.262 44.397 0.000 Signifikan
Adjusted R Std. Error of the
(kepemimpinan) R R Square Square Estimate
Model
Α = 0.050
1 .895a .801 .783 .35880
Koefisien Determinasi (R2) = 0.801

F-tabel (F1,11,0.05) = 4.84 Berdasarkan hasil pengujian


koefisien determinasi pada Tabel 4.11
di atas, menunjukkan bahwa nilai
koefisien determinasi (R2) sebesar
0.801 yang berarti bahwa variabilitas
Berdasarkan Tabel 4.10 variabel dependen yaitu kinerja
didapatkan bahwa variabel X karyawan yang dapat dijelaskan oleh
(kepemimpinan transformasional) variabel independen yaitu variabel
memiliki statisitik uji F sebesar 44.397 kepemimpinan dalam penelitian ini
dengan signifikansi sebesar 0.000. adalah sebesar 80,1%, sedangkan
Nilai statistik uji Fhitung tersebut lebih 19,9% lainnya disumbangkan oleh
besar daripada Ftabel (44.397 > 4.84) variabel yang tidak dimasukkan ke
dan nilai signifikan t lebih kecil dari α dalam penelitian ini.
(0.05). Pengujian ini menunjukkan PEMBAHASAN
bahwa H0 ditolak sehingga dapat Berdasarkan kajian teori yang
disimpulkan bahwa variabel X telah dilakukan, terdapat beberapa
(kepemimpinan) berpengaruh secara teori yang menyatakan bahwa salah
signifikan (nyata) terhadap variabel Y satu variabel yang dapat digunakan
(kinerja). atau dengan kata lain untuk mengukur kinerja adalah
variabel kepemimpinan kepemimpinan. Di dalam penelitian
transformasional berpengaruh cukup ini, kepemimpinan tersebut dibagi
besar terhadap prestasi kerja, didukung menjadi empat indikator yaitu,
oleh hasil uji hipotesis yang signifikan. pengaruh, informasi, pengambilan
Koefisien Determinasi (R2) keputusan, dan motivasi. Sedangkan
indikator dalam kinerja yaitu kualitas,
Uji koefisien determinasi kuantitas, dan ketepatan waktu
digunakan untuk mengukur seberapa Berdasarkan uji hipotesis
jauh kemampuan model dalam menunjukkan bahwa kepemimpinan
menerangkan variasi variabel memiliki pengaruh signifikan terhadap
independen terhadap variabel kinerja karyawan. Hal ini ditunjukkan
dependen. Nilai koefisien determinasi dengan hasil dari hipotesis, sehingga
yang ditunjukkan dengan nilai terdapat pengaruh positif signifikan
antara kepemimpinan (X) terhadap dan dukungan diantara bawahan agar
kinerja karyawan (Y). tujuan organisasional dapat tercapai.
Hal ini sejalan dengan apa Berdasarkan hasil analisis data
yang dikemukakan oleh Armstrong maka kesimpulan dalam penelitian ini
(2003) menyatakan kepemimpinan adalah Kepemimpinan berpengaruh
adalah proses memberi inspirasi positif dan signifikan terhadap kinerja
kepada semua karyawan agar bekerja karyawan BRI KCP Rampal Malang.
sebaik-baiknya untuk mencapai hasil Sehingga disimpulkan bahwa semakin
yang diharapkan. Kepemimpinan baik kepemimpinan yang tercipta
adalah cara mengajak karyawan agar semakin meningkat pula kinerja
bertindak benar, mencapai komitmen karyawan, dan demikian pula
dan memotivasi mereka untuk sebaliknya semakin buruk
mencapai tujuan bersama kepemimpinan maka kinerja karyawan
(Sudarmanto,2009:133) juga yang juga semakin buruk.
dinyatakan oleh DuBrin (2005:3) DAFTAR PUSTAKA
mengemukakan bahwa kepemimpinan Brahmasari, Ida Ayu dan
itu adalah upaya mempengaruhi Suprayetno,Agus.2008.
banyak orang melalui komunikasi “Pengaruh Motivasi Kerja,
untuk mencapai tujuan, cara Kepemimpinan dan Budaya
mempengaruhi orang dengan petunjuk Organisasi Terhadap Kepuasan
atau perintah, tindakan yang Kerja Karyawan serta
menyebabkan orang lain bertindak Dampaknya pada Kinerja
atau merespons dan menimbulkan Perusahaan (Studi Kasus pada
perubahan positif, kekuatan dinamis PT. Pei Hai International
penting yang memotivasi dan Wiratama Indonesia). Dalam
mengkoordinasikan organisasi dalam Jurnal Manajemen dan
rangka mencapai tujuan, kemampuan Kewirausahaan, Universitas 17
untuk menciptakan rasa percaya diri Agustus Surabaya, Vol.10,
dan dukungan diantara bawahan agar No.2,September 2008:124-135.
tujuan organisasional dapat tercapai. Dubrin, Andrew J. 2005. Leadership
(Brahmasari & Suprayetno, 2008:126). (Terjemahan). Edisi Kedua.
KESIMPULAN Prenada Media. Jakarta.
Kepemimpinan adalah upaya Mangkunegara, Anwar Prabu, 2010,
mempengaruhi banyak orang melalui Evaluasi Kinerja Sumber Daya
komunikasi untuk mencapai tujuan, Manusia, Penerbit PT Refika
cara mempengaruhi orang dengan Aditama, Bandung.
petunjuk atau perintah, tindakan yang Sudarmanto.2009. Kinerja dan
menyebabkan orang lain bertindak Pengembangan Kompetensi
atau merespons dan menimbulkan SDM. Yogyakarta: Pustaka
perubahan positif, kekuatan dinamis Pelajar
penting yang memotivasi dan Sugiyono, 2013, Metode Penelitian
mengkoordinasikan organisasi dalam Pendidikan: Pendekatan
rangka mencapai tujuan, kemampuan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
untuk menciptakan rasa percaya diri Penerbit Alfabeta, Bandung.
Thoha, M. 2005. Perilaku Organisasi
Konsep Dasar Dan
Aplikasinya. Jakarta, Rajawali
Pers.

Anda mungkin juga menyukai