Anda di halaman 1dari 8

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI KERJA DAN KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA

KARYAWAN DI MAXCELL DEPO TEKNIK DAN BANGUNAN KENDARI

Asih Prameswari

Abstrak

Permasalahan yang dapat dikemukakan dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut : (1)
Apakah terdapat hubungan positif yang signifikan antara motivasi kerja dengan kinerja
karyawan di Maxcell Depo Teknik Dan Bangunan Kendari?; (2) Apakah terdapat hubungan
positif yang signifikan antara kepemimpinan dengan kinerja karyawan di Maxcell Depo
Teknik Dan Bangunan Kendari?; dan (3) Apakah terdapat hubungan positif yang signifikan
antara motivasi kerja dan kepemimpinan secara bersama-sama dengan kinerja karyawan di
Maxcell Depo Teknik Dan Bangunan Kendari?Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini
adalah untuk menganalisis dan mendeskripsikan: (1) Hubungan antara motivasi kerja
dengan kinerja karyawan di Maxcell Depo Teknik dan Bangunan Kendari; (2) Hubungan
antara kepemimpinan dengan kinerja karyawan di Maxcell Depo Teknik dan Bangunan
Kendari; dan (3) Hubungan antara motivasi kerja dan kepemimpinan secara bersama-sama
dengan kinerja karyawan di Maxcell Depo Teknik dan Bangunan Kendari.

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan sampel pada
karyawan Maxcell Depo Teknik Dan Bangunan Kendari yang berjumlah 63 orang, dengan
menggunakan teknik penarikan sampel Random Sampling. Teknik analisis data yang
digunakan yang digunakan adalah teknik statistik deskriptif dan statistik inferensial, uji
hipotesis meliputi analisis regresi dan korelasi sederhana serta analisis regresi dan korelasi
ganda, dan uji persyaratan dari data penelitian diperoleh data penelitian berdistribusi normal,
linear, tidak multikolinear, dan tidak terjadi heteroskedastisitas. Alat analisis data
menggunakan SPSS 16.0 Windows Evaluation dan Microsoft Excel 2007.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) terdapat hubungan positif yang signifikan
antara motivasi kerja dengan kinerja karyawan di Maxcell Depo Teknik dan Bangunan
Kendari, dengan persamaan regresi Ŷ = 36,415 + 0,449X 1 dan koefisien korelasi sebesar
0,438; (2) terdapat hubungan positif yang signifikan antara kepemimpinan dengan kinerja
karyawan di Maxcell Depo Teknik dan Bangunan Kendari, dengan persamaan regresi Ŷ =
32,731 + 0,693X2 dan besarnya koefisien korelasi sebesar 0,535; (3) terdapat hubungan
positif yang signifikan antara motivasi kerja dan kepemimpinan secara bersama-sama
dengan kinerja karyawan di Maxcell Depo Teknik dan Bangunan Kendari, dengan
persamaan regresi Ŷ = 24,164 + 0,235X 1 + 0,546X2 dan koefisien korelasi sebesar 0,571.

Kesimpulan dalam penelitian ini adalah bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan
antara motivasi kerja dan kepemimpinan baik secara sendiri-sendiri maupun secara
bersama-sama dengan kinerja karyawan di Maxcell Depo Teknik dan Bangunan Kendari.

Kata Kunci: Kinerja Karyawan, Motivasi Kerja, Kepemimpinan

1
PENDAHULUAN
Di era globalisasi banyak perusahaan mulai tumbuh dan saling
berkompetisi guna mencapai tujuan perusahaan terdapat berbagai macam faktor
yang sangat mempengaruhi faktor pertumbuhan perusahaan salah satunya ialah
faktor sumber daya manusia. Sumber daya manusia dalam sebuah perusahaan
mengambil peran penting dalam mencapai tujuan perusahaan bahkan
memajukan perusahaan dalam menghadapi kompetisi global. Oleh sebab itu
faktor karyawan sangat menentukan sejauh mana perusahaan tersebut mampu
berkembang.
Karyawan adalah sumber daya yang sangat penting dan sangat
menentukan suksesnya suatu perusahaan. Karyawan juga selalu disebut
sebagai human capital, yang artinya karyawan adalah modal terpenting untuk
menghasilkan nilai tambah perusahaan.
Sebagai modal terpenting, fungsi dan peran karyawan selalu bertujuan
untuk memaksimalkan produktivitas dan efisiensi perusahaan melalui cara kerja
yang efektif. Oleh sebab itu, bila karyawan tidak produktif dan tidak efisien, maka
karyawan mungkin tidak lagi menjadi modal terpenting, tetapi menjadi beban
buat perusahaan. Karyawan sebuah perusahaan dapat dinilai dari kinerjanya
dalam menyelesaikan tugas dan tanggung jawabnya.
Kinerja adalah hasil kerja kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh
karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang
diberikan kepadanya (Mangkunegara, 2005: 22). Dengan demikian, ketika
membicarakan kinerja biasanya baik atau buruk. Artinya, apabila perilaku
seseorang memberikan hasil pekerjaan sesuai dengan standar atau kinerja yang
ditetapkan oraganisasi, maka kinerjanya tergolong baik dan jika sebaliknya
berarti kinerjanya buruk. Kinerja dipengaruhi oleh penilaian perilaku manusia
dalam melaksanakan peran yang dimainkan dalam mencapai tujuan organisasi
karena aspek perilaku penilaian kinerja adalah dominan.
Persoalan kinerja dari karyawan agar dapat berimplikasi positif buat
perusahaan diperlukan adanya motivasi kerja dan kepemimpinan atasan. Karena
motivasi adalah proses untuk mencoba mempengaruhi seseorang agar
melakukan sesuatu yang kita inginkan. Apabila semangat kerja menjadi tinggi
maka semua pekerjaan yang dibebankan akan cepat dan tepat selesai.
Pekerjaan yang cepat dan tepat adalah merupakan suatu prestasi kerja yang
baik dan jika kinerja itu di hargai oleh pihak perusahaan maka karyawan akan
memelihara kinerja dan bahkan akan meningkatkan dimasa mendatang.
Peningkatan motivasi kerja karyawan sangat ditentukan oleh kemampuan
pimpinan serta pengelolaan sumber daya yang dimiliki dan kejeliannya
memanfaatkan setiap peluang yang ada di samping selalu waspada terhadap
kemungkinan adanya ancaman keberhasilan perusahaan akan terjamin apabila
pimpinan mampu mengembangkan berbagai aspek organisasi dengan tepat.
Dalam hal ini keteladanan dari para pemimpin menjadi sangat penting karena
pada dasarnya keberhasilan suatu organisasi atau perusahaan sangat ditentukan
oleh kedisiplinan dan kemampuan pimpinan untuk mengarahkan orang yang
dipimpinnya, untuk bekerja sama dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Dalam rangka mencapai sasaran dan tujuan, seorang pemimpin harus
memiliki perasaan, pemikiran, kesabaran dan keinginan untuk menjadi efektif,
guna menghasilkan produk yang bermutu tinggi dan memberikan pelayanan
sebaik mungkin. Tidak dapat disangka bahwa keberhasilan suatu perusahaan
tentu sangat tergantung pada mutu kepemimpinan yang terdapat dalam

2
perusahaan yang bersangkutan. Dengan demikian, mutu kepemimpinan yang
terdapat pada suatu perusahaan memainkan peranannya yang sangat dominan
dalam keberhasilan perusahaan tersebut dan menyelenggarakan berbagai
kegiatan.
Penerapan kepemimpinan, seharusnya disesuaikan dengan situasi antara
sifat dan organisasi tersebut. Karena ketika bawahan merasa senang dengan
pimpinannya, maka akan menikmati pekerjaan yang diberikan, sebaliknya
beberapa kesalahan bisa saja terjadi. Misalnya seorang pimpinan hanya
berusaha untuk sekedar disukai dan dihormati, gagal memberikan kerjasama
kepada bawahannya, tidak berhasil meminta bantuan dan nasehat dari bawahan
(James, 2005: 173).
Dalam suatu perusahaan atau instansi, kepemimpinan berkaitan dengan
pengarahan kepada karyawan untuk melakukan pekerjaan. Pemimpin yang baik
pasti akan mendapatkan hasil pekerjaan lebih banyak dari bawahannya dengan
sikap sebagai pemimpin yang baik. Untuk mengetahui kepemimpinan yang
sesuai, mereka tidak hanya melihat posisinya sebagai pemimpin yang
menghendaki segalanya telah dilakukan, tetapi mereka harus pula bekerja dalam
struktur yang ada secara efektif.
Kepemimpinan dapat didefinisikan sebagai pola tingkah laku yang
dirancang untuk mengintegrasikan tujuan organisasi dengan tujuan individu
untuk mencapai suatu tujuan tertentu (Husnan, 2006: 224). Setiap pemimpin bisa
mempunyai perilaku kepemimpinan yang berbeda antara yang satu dengan yang
lain, dan tidak mesti suatu perilaku kepemimpinan lebih baik atau jelek daripada
perilaku kepemimpinan yang lainnya.
Dalam melaksanakan pekerjaannya, bawahan akan cenderung menyukai
seorang pemimpin yang memberikan petunjuk dan ketentuan-ketentuan yang
memadai. Dilain pihak, peran kerja ditentukan dengan jelas dan para
bawahannya sangat cakap melaksanakan pekerjaan tanpa terlalu sering
diberikan petunjuk dan perintah-perintah, maka pimpinan yang tidak mengawasi
dengan ketat lebih disukai.
Maxcell Depo Teknik dan Bangunan Kendari adalah salah satu
perusahaan yang bergerak dalam bidang teknik dan bangunan yang dituntut
untuk menghasilkan omset penjualan yang tinggi. Untuk mencapai tujuan omset
penjualan yang tinggi yaitu adanya perhatian serius terhadap pimpinan dan
seluruh jajaran karyawan perusahaan dengan memberikan motivasi kerja pada
para karyawannya agar memiliki kinerja yang semakin kuat. Karena dalam
bidang teknik dan bangunan karyawan merupakan salah satu aktiva yang paling
produktif. Tanpa adanya karyawan tujuan perusahaan tidak akan tercapai, untuk
menjaga agar karyawan tetap termotivasi dan tidak beralih keperusahaan yang
lain maka salah satu cara dengan memberikan gaji/upah.
Berbagai upaya yang telah dilakukan untuk meningkatkan kinerja
karyawan, seperti pemberian insentif ekonomi yang disertai dengan adanya
kebijakan disiplin dikalangan karyawan, namun hasilnya belum optimal. Berbagai
fenomena kinerja karyawan, seperti keterlambatan masuk kerja, bolos kerja pada
jam-jam kerja, kecenderungan menghindari pekerjaan, semuanya merupakan
indikator bahwa kebijakan disiplin semata belum dapat menjamin meningkatnya
kinerja karyawan.
Dari hasil pra penelitian peneliti kepada pimpinan dan karyawan pada
Maxcell Depo Teknik dan Bangunan bahwa kinerja yang dimiliki oleh karyawan
belum sepenuhnya baik dan para karyawan dalam melayani pembeli masih

3
kurang berpengalaman serta masih butuh banyak arahan atau bimbingan dari
pimpinan. Hal ini disebabkan karena motivasi kerja dan kepemimpinan pada
perusahaan Maxcell Depo Teknik dan Bangunan belum optimal. Hal ini dapat
dilihat dari sarana kerja yang digunakan tidak mendukung dalam pelaksanaan
kerja sehari-hari, dan kurangnya kerja sama antara sesama karyawan dalam
melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. Dan motivasi dari pemimpin
sangat dibutuhkan untuk menunjang kinerja karyawan.
Berkaitan dengan hal tersebut penulis tertarik untuk melakukan suatu
penelitian berkaitan dengan “Hubungan Antara Motivasi Kerja Dan
Kepemimpinan Dengan Kinerja Karyawan di Maxcell Depo Teknik Dan
Bangunan Kendari”. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah
untuk menganalisis dan mendeskripsikan: (1) Hubungan antara motivasi kerja
dengan kinerja karyawan di Maxcell Depo Teknik dan Bangunan Kendari; (2)
Hubungan antara kepemimpinan dengan kinerja karyawan di Maxcell Depo
Teknik dan Bangunan Kendari; dan (3) Hubungan antara motivasi kerja dan
kepemimpinan secara bersama-sama dengan kinerja karyawan di Maxcell Depo
Teknik dan Bangunan Kendari
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan di Maxcell Depo Teknik dan Bangunan yang
beralamat di Jalan Madjid Junus No. 149–159, Kendari. Penelitian ini
dilaksanakan dari tanggal 13 November 2015 – 13 Desember 2015. Penelitian
ini terdiri dari tiga variabel yang meliputi dua variabel bebas yaitu motivasi kerja
(X1) dan kepemimpinan (X2) dan satu variabel tidak bebas (Y) adalah kinerja
karyawan. Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan pada Maxcell Depo
Teknik Dan Bangunan Kendari yang secara keseluruhan berjumlah 168
karyawan. sedangkan sampel penelitian dipilih dengan cara acak sederhana
(simple random) sebanyak 63 orang.
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan kuesioner tertutup untuk mengumpulkan data tentang variabel
motivasi kerja, kepemimpinan dan kinerja karyawan.
Sebelum data hasil penelitian di analisis maka terlebih dahulu dilakukan
uji persyaratan analisis data dengan menggunakan bantuan program SPSS for
Windows versi 16.0 yaitu meliputi uji normalitas, uji linearitas, uji
multikolinearitas, dan uji heteroskedastisitas. Uji persyaratan dilakukan untuk
memastikan bahwa data hasil penelitian ini memenuhi syarat untuk diuji secara
statistik inferensial.
Sesuai dengan tujuan penelitian, maka untuk mendeskripsikan data dan
menguji hipotesis, digunakan dua bentuk analisis yaitu: (1) analisis deskriptif
untuk menyajikan data-data secara deskriptif seperti rata-rata, simpangan baku,
modus, median, dan distribusi frekuensi. (2) analisis inferensial untuk menguji
hipotesis pertama dan kedua menggunakan uji regresi dan korelasi sederhana,
sedangkan untuk menguji hipotesis ketiga digunakan uji regresi dan korelasi
ganda dengan bantuan program SPSS for Windows versi 16.0.
Rumus fungsi taksiran regresi sederhana
Ŷ = a + bx, dan rumus uji regresi ganda
Ŷ = a + b1X1 + b2X2
Rumus uji korelasi sederhana:
nXY   X  
rxy 
nX   X   nY   Y  
(Sudjana, 1983: 38)
2 2 2
1

4
Rumus uji korelasi ganda:
ry21  ry22  2( ry1 )( ry 2 )( r12 )
R y 12  (Sudjana, 1996: 368-387)
1  r122
HASIL DAN PEMBAHASAN
Deskripsi data hasil penelitan yang meliputi motivasi kerja dan
kepemimpinan dengan kinerja karyawan. Data yang dideskripsikan meliputi nilai
rata-rata, median, modus, skor maksimal, skor minimal, standar deviasi, varians,
tabel distribusi frekuensi, dan histogram. Berdasarkan hasil analisis desktiptif
mengenai karakteristik umum motivasi kerja terhadap 63 orang karyawan
Maxcell Depo Teknik dan Bangunan Kendari yang menjadi sampel dalam
penelitian ini diperoleh total skor = 4616, rata-rata = 73,3, nilai maksimal = 83,
nilai minimal = 64, standar deviasi = 5,39, varians = 29,04, modus = 73, dan
median = 73.

Tabel 4.3: Distribusi Frekuensi Motivasi Kerja (X1)


Kelas Interval Frekuensi Presentase (%)

64 – 66 8 12,70
67 – 69 9 14,29
70 – 72 11 17,46
73 – 75 13 20,63
76 – 78 10 15,87
79 – 81 7 11,11
82 – 84 5 7,94
Jumlah 63 100
Sumber: Data diolah
Berdasarkan distribusi frekuensi pada tabel 4.3 di atas, diperoleh
gambaran bahwa sebanyak 13 orang (20,63%) memiliki motivasi kerja pada
kelompok rata-rata, sebanyak 28 orang (44,45%) memiliki motivasi kerja di
bawah kelompok rata-rata, dan sebanyak 22 orang (34,92%) memiliki motivasi
kerja diatas kelompok rata-rata.
Berdasarkan hasil analisis desktiptif mengenai karakteristik umum
kepemimpinan terhadap 63 orang karyawan Maxcell Depo Teknik dan Bangunan
Kendari yang menjadi sampel dalam penelitian ini diperoleh total skor = 4399,
rata-rata = 69,83, nilai maksimal = 80, nilai minimal = 60, standar deviasi =3,14,
varians = 26,40, modus = 69, dan median = 69.
Tabel 4.4: Distribusi Frekuensi Kepemimpinan (X2)

Kelas Interval Frekuensi Persentase (%)


60 – 62 5 7,94
63 – 65 8 12,70
66 – 68 10 15,87
69 – 71 15 23,81
72 – 74 11 17,46
75 – 77 8 12,70
78 – 80 6 9,52
Jumlah 63 100
Sumber:Data diolah
5
Berdasarkan distribusi frekuensi pada tabel 4.4 di atas, diperoleh
gambaran bahwa sebanyak 15 orang (23,81%) memiliki kepemimpinan dalam
kelompok rata-rata, sebanyak 23 orang (36,51%) memiliki kepemimpinan
dibawah kelompok rata-rata, dan sebanyak 25 orang (39,86%) memiliki
kepemimpinan diatas kelompok rata-rata.
Berdasarkan hasil analisis desktiptif mengenai karakteristik umum kinerja
karyawan terhadap 63 orang karyawan Maxcell Depo Teknik dan Bangunan
Kendari yang menjadi sampel dalam penelitian ini diperoleh total skor = 4134,
rata-rata = 65,62, nilai maksimal = 73, nilai minimal = 52, standar deviasi = 4,96,
varians = 24,59, modus = 65, dan median = 66.
Tabel 4.5: Distribusi Frekuensi Kinerja Karyawan (Y)

Kelas Interval Frekuensi Presentase (%)


52 – 54 2 3,17
55 – 57 3 4,76
58 – 60 5 7,94
61 – 63 6 9,52
64 – 66 17 26,98
67 – 69 14 22,22
70 – 72 11 17,46
73 – 75 5 7,94
Jumlah 63 100
Sumber: Data diolah
Berdasarkan distribusi frekuensi pada tabel 4.5 di atas, diperoleh
gambaran bahwa sebanyak 23 orang (36,5%) memiliki kinerja dalam kelompok
rata-rata, sebanyak 10 orang (15,87%) memiliki kinerja dibawah kelompok rata-
rata, dan sebanyak 30 orang (47,62%) memiliki kinerja diatas kelompok rata-rata.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) terdapat hubungan positif yang
signifikan antara motivasi kerja dengan kinerja karyawan di Maxcell Depo Teknik
dan Bangunan Kendari, dengan persamaan regresi Ŷ = 36,415 + 0,449X1 dan
koefisien korelasi sebesar 0,438; (2) terdapat hubungan positif yang signifikan
antara kepemimpinan dengan kinerja karyawan di Maxcell Depo Teknik dan
Bangunan Kendari, dengan persamaan regresi Ŷ = 32,731 + 0,693X 2 dan
besarnya koefisien korelasi sebesar 0,535; (3) terdapat hubungan positif yang
signifikan antara motivasi kerja dan kepemimpinan secara bersama-sama
dengan kinerja karyawan di Maxcell Depo Teknik dan Bangunan Kendari,
dengan persamaan regresi Ŷ = 24,164 + 0,235X 1 + 0,546X2 dan koefisien
korelasi sebesar 0,571.
PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan dengan
menggunakan statistic deskriptif maupun statsitik inferensial diperoleh hasil
secara empiris, hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif
yang signifikan motivasi kerja dengan kinerja karyawan. Hal ini didukung dengan
tingkat signifikansi sebesar 0,000 < 0,05. Dengan demikian hipotesis yang
menyatakan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara motivasi
kerja dengan kinerja karyawan diterima.
Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan dengan
menggunakan statistik deskriptif maupun statsitik inferensial diperoleh hasil
secara empiris, hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif
yang signifikan kepemimpinan dengan kinerja karyawan. Hal ini didukung dengan
6
tingkat signifikansi sebesar 0,000 < 0,05. Dengan demikian hipotesis yang
menyatakan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara
kepemimpinan dengan kinerja karyawan diterima.
Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan dengan
menggunakan statistik deskriptif maupun statsitik inferensial diperoleh hasil
secara empiris, hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif
yang signifikan motivasi kerja dan kepemimpinan secara bersama-sama dengan
kinerja karyawan. Hal ini didukung dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 <
0,05. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan bahwa terdapat hubungan
positif yang signifikan antara motivasi kerja dan kepemimpinan dengan kinerja
karyawan.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan,
maka disimpulkan sebagai berikut:
Terdapat hubungan positif yang signifikan antara motivasi kerja dengan
kinerja karyawan di Maxcell Depo Teknik dan Bangunan Kendari. Hal ini dapat
dimaknai bahwa semakin tinggi motivasi kerja maka akan meningkatkan kinerja
karyawan dalam melaksanakan tugas-tugasnya kearah yang lebih baik.
Terdapat hubungan positif yang signifikan antara kepemimpinan dengan
kinerja karyawan di Maxcell Depo Teknik dan Bangunan Kendari. Hal ini dapat
dimaknai bahwa semakin tinggi kepemimpinan maka akan meningkatkan kinerja
karyawan dalam melaksanakan tugas-tugasnya sehingga dapat memberikan
hasil kerja yang berkualitas.
Terdapat hubungan positif yang signifikan antara motivasi kerja dan
kepemimpinan secara bersama-sama dengan kinerja karyawan di Maxcell Depo
Teknik dan Bangunan Kendari. Hal ini dapat dimaknai bahwa semakin tinggi
motivasi kerja dan kepemimpinan maka akan meningkatkan kinerja karyawan
dalam melaksanakan tugas-tugasnya kearah yang lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Ma’ruf. 2014. Manajemen dan Evaluasi Kinerja Karyawan.
Banjarmasin: Aswaja.
Allen. 2014. Organisasi Kepemimpinan & Perilaku Organisasi. Jakarta: PT.
Gunung Agung.
Amirullah dan Budiyono. 2004. Kepemimpinan dan Keorganisasian. Yogyakarta:
UII Press.
Anoraga. 2005. Psikologi Kerja. Jakarta. PT. Rineka Cipta.
Arep, I. dan Henri T. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia. Universitas
Trisakti. Jakarta
Aries dan Ghozali. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia dan Kebijakan
Kinerja Karyawan. Yogyakarta: BPFE UGM.
As’ad. 2004. Manajemen Kinerja Untuk Menciptakan Keunggulan Bersaing.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Asnawi. 2006. Teori Motivasi: Dalam Pendekatan Psikologi Industri dan
Organisasi. Jakarta: Studia Pers
Bernadine. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya Offset.
Darma. 2005. Pengukuran Kinerja Karyawan. Jakarta: Rineka Cipta.

7
Fathurrohman dan Sutikno. 2007. Motivasi dan Pemotivasian Dalam Manajemen.
Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Fitrie, Arliy. 2012. Hubungan Pengawasan Pimpinan Terhadap Kinerja Pegawai
Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Kendari. Skripsi
(tidak dipublikasikan). Kendari: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Haluoleo Kendari.
Gomes. 2005. Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta: Rineka Cipta.
Gorda.2004. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Yogyakarta:
BPFE.
Gustini. 2010. Hubungan Antara Perilaku Kepemimpinan Manager Dengan
Motivasi Kerja Karyawan PT. Pelayaran Meratus Cabang Kendari.
Skripsi (tidak dipublikasikan). Kendari: Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Haluoleo Kendari.
Hamalik. 2003. Manajemen Sumberdaya Manusia. Jakarta: STIE YPKN.
Handoko. 2006. Manajemen. Yogyakarta: BPFE UGM.
Hasibuan, Malayu S.P. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi Revisi.
Jakarta: Bumi Aksara.
Husnan. 2006. Teori Dan Praktek Kepemimpinan. Jakarta: Rineka Cipta.
Ishak dan Hendri. 2009. Kepemimpinan & Motivasi. Jakarta: Ghalia.
James. 2005. Manajemen (Edisi Bahasa Indonesia). Edisi Kelima. Jakarta:
Prenhallindo.
Luthans. 2014. Manajemen dan Motivasi. Jakarta: Balai Aksara Baru.
Mangkunegara, A. P. 2005. Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia. Bandung:
PT Refika Aditama.

Anda mungkin juga menyukai