Anda di halaman 1dari 9

1.

1 Latar belakang

Untuk membuat sebuah organisasi dapat ber-operasi, diperlukan banyak sumber


daya, seperti manusia, material, hingga mesin. Yang dimaksud sumber daya manusia
dalam sebuah organisasi adalah karyawan atau pegawai. Sumber daya manusia
merupakan hal yang paling penting karena memiliki bakat, tenaga, dan kreativitas yang
diperlukan oleh sebuah organisasi demi mencapai tujuan organisasi tersebut.

Pada era ini, era dimana kita dapat menggunakan teknologi dengan mudah dan
dapat ditemukan dimana-mana (peradaban yang sangat maju), membuat tuntutan kepada
setiap sumber daya manusia sebagai individu yang kompeten, memiliki semangat dan
kedisiplinan yang tinggi dalam menjalani peran dan fungsinya, baik secara individu
maupun tujuan organisasional. Karena setiap organisasi mengharapkan hasil kerja
(kinerja) yang maksimal dari setiap sumberdaya yang dimiliki.

Sumber daya manusia merupakan salah satu factor penentu dalam upaya
tercapainya tujuan perusahaan, Melalui tingkat kompetensi dan kualitas pekerja atau
sumber daya manusia dapat mempengaruhi kinerja perusahaan ke arah yang lebih baik.
Teknologi juga merupakan salah satu penunjang dalam keberhasilan tercapainya tujuan
perusahaan, karena dengan mengikuti perkembangan zaman dan pemanfaatan teknologi
yang canggih juga akan mempermudah berjalannya perusahaan. Dari beberapa aspek
tersebut, Sumber daya manusia adalah yang terpenting. Hal tersebut dikarenakan manusia
merupakan aset utama di dalam perusahaan. Salah satu factor berkembangnya suatu
perusahaan dipengaruhi oleh pengelolaan sumber daya manusia yang tepat.

Kinerja merupakan masalah penting yang harus di atasi, karna dapat


mengakibatkan kerugian bagi sebuah organisasi apabila tidak maksimal. Oleh sebab itu
setiap pemimpin memerlukan upaya-upaya tambahan untuk mengaplikasikannya. Anwar
Prabu (2013) berpendapat bahwa untuk dapat menghasilkan hasil kinerja yang produktif,
manajemen perlu suatu pandangan secara luas yang dapat menempatkan unsur manusia
sebagai titik sentralnya. Maka dari itu Manajer memiliki peran penting untuk menentukan
keberhasilan upaya peningkatan kinerja setiap karyawan yang dimiliki dengan komitmen
dan dukungan secara konsisten.

Meningkatkan kinerja karyawan adalah hal yang sangat penting dalam mencapai
hasil maksimal bagi organisasi dan juga sebagai cara untuk memberikan kepuasan kepada
setiap konsumen atau pelanggan organisasi tersebut. Anwar Prabu (2016) mendefinisikan
kinerja sebagai hasil kerja baik secara kualitas maupun kuantitas yang dicapai oleh
seorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang
diberikan kepadanya. Kinerja dikonsepsikan sebagai perilaku seseorang dalam
menetapkan sasaran kerja, pencapaian target sasaran kerja, cara kerja dan sifat pribadi
seseorang. Sumber daya manusia juga menjadi aktor yang berperan aktif dalam
menggerakkan organisasi demi mencapai tujuannya. Setiap tujuan organisasi yang
tercapai, dapat dipastikan merupakan upaya dari setiap pelaku yang terdapat dalam
organisasi (karyawan), karena berkinerja dengan baik. Hal ini demikian karena terdapat
hubungan yang erat antara kinerja perorangan (individual performance) dengan kinerja
organisasi (corporate performance). Maka dari itu apabila kinerja karyawan memiliki
nilai dan hasil yang baik maka kinerja perusahaan juga dapat dipastikan memiliki hasil
baik juga. Sebagai perusahaan penyedia akomodasi, makanan dan minuman Dennis Boga
Group harus terus meningkatkan kualitas setiap pekerjanya dan juga dari segi kuantitas.

Menurut Mangkunegara ada beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja antara


lain :

1. Sikap mental (motivasi kerja, disiplin kerja, etika kerja).

Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan adalah sikap mental
yang dimiliki setiap individu karyawan. Sikap mental yang dapat mempengaruhi
kinerja karyawan adalah motivasi kerja, displin kerja, dan etika kerja yang dimiliki
seorang karyawan.

2. Pendidikan.
Pendidikan yang dimiliki seorang karyawan mempengaruhi kinerja karyawan
tersebut/ semakin tinggi pendidikan karyawan maka kemungkinan kinerjanya juga
semakin tinggi.

3. Keterampilan.

Karyawan yang memiliki ketrampilan akan mempunyai kinerja yang lebih baik dari
karyawan yang tidak mempunyai ketrampilan.

4. Kepemimpinan.

Kepemimpinan manajer memberikan pengaruh terhadap kinerja karyawannya.


Manajer yang memiliki gaya kepemimpinan yang tepat akan dapat meningkatkan
kinerja setiap karyawannya.

5. Tingkat penghasilan.

Tingkat penghasilan karyawan juga berpengaruh terhadap kinerja karyawan.


Karyawan akan lebih termotivasi untuk meningkatkan kinerjanya apabila
mendapatkan penghasilan yang sesuai.

6. Kedisiplinan.

Kedisiplinan yang kondusif dan nyaman akan dapat meningkatkan kinerja karyawan.

7. Komunikasi.

Para karyawan dan menajer harus senatiasa menciptakan komunikasi yang harmonis
dan baik. Dengan adanya komunikasi yang baik maka akan mempermudah
menjalankan tugas perusahaan.

8. Sarana dan prasarana.


Fasilitas seperti sarana dan prasarana yang menunjang pekerjaan karyawan adalah
salah satu faktor yang perlu diberikan oleh perusahaan karena faktor ini juga dapat
mendukung kinerja karyawan.

9. Kesempatan berprestasi.

Adanya kesempatan berprestasi dalam perusahaan dapat memberikan motivasi


kepada karyawan untuk selalu meningkatkan kinerja.

Faktor-faktor diatas memiliki pengaruh terhadap kinerja karyawan, berdasarkan pada


fakta yang terjadi sebenarnya di perusahaan. Dalam upaya meningkatkan kinerja
karyawan agar dapat mencapai tujuan perusahaan dan mengelola sumberdaya manusia
yang dimiliki perusahaan dibutuhkan pemimpin dengan gaya kepemimpinan yang sesuai.
Ada banyak pengertian mengenai kepemimpinan yang nyatakan oleh para ahli. Namun,
kesimpulan dari kepemimpinan adalah suatu proses kegiatan seseorang untuk
menggerakkan orang lain dengan memimpin, membimbing, memengaruhi orang lain,
untuk melakukan sesuatu agar dapat mencapai hasil yang diharapkan. Burns (Dewi,
2012:15) berpendapat bahwa gaya kepemimpinan transformasional menggambarkan
keberhasilan sebuah pemimpin apabila dapat menciptakan visi dan lingkungan yang
dapat memotivasi setiap karyawan agar bisa berprestasi melampaui ekspektasi. Oleh
karena itu pemimpin di Dennis Boga Group memiliki kewajiban untuk mengelola setiap
karyawan demi menghasilkan kinerja yang baik, efektif dan efisien.

Untuk menunjang kinerja karyawan juga dibutuhkan tingkat kompetensi teknis yang
sesuai dengan kebutuhan dalam menjalani pekerjaan. Kompetensi teknis secara garis
besar dapat diartikan sebagai karakteristik dasar dari seorang karyawan yang
memungkinkan mereka mengeluarkan kinerja superior dalam pekerjaannya. Spencer &
Spencer dalam Moeheriono (2012) menjelaskan bahwa kompetensi adalah Karakteristik
yang mendasari seseorang berkaitan dengan efektivitas kinerja individu dalam
pekerjaannya atau karakteristik dasar individu yang dimiliki hubungan kausal. Oleh
karena itu karyawan Dennis Boga Group harus menyadari untuk selalu meningkatkan
kompetensi teknis yang dimiliki sehingga dapat memberikan dampak yang positif pada
kinerja karyawan.

Selain kepemimpinan dan kompetensi, tingkat kedisiplinan karyawan juga dibutuhkan


dalam upaya pencapaian target dan tujuan perusahaan. Beberapa orang memiliki
pendapat bahwa disiplin itu ketika karyawan selalu datang dan pulang tepat waktu.
Pendapat tersebut hanyalah satu contoh kedisiplinan yang dituntut perusahaan. Oleh
karena itu kedisiplinan dapat diartikan sebagai kesadaran dan kesediaan seseorang
menaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku (Hasibuan,
2016). Oleh karena itu karyawan di Dennis Boga Group memiliki kewajiban untuk selalu
menaati peraturan yang dimiliki oleh perusahaan sehingga dengan adanya kedisplinan
kerja yang dimiliki oleh karyawan dapat memberikan pengaruh positif terhadap kinerja
karyawan.

Dennis Boga Group merupakan sebuah bisnis yang menjual jasa di bidang
Akomodasi dan Penyedia Makanan & Minuman. Dennis Boga Group sudah berdiri sejak
tahun 2017 sementara rekrutmen karyawan mulai tahun 2018 dimana orang-orang yang
direkrut merupakan orang yang profesional dibidangnya masing-masing. Dalam hal ini
peneliti menemukan beberapa kejanggalan yang sering terjadi terkait dengan gaya
kepemimpinan transformasional di Dennis Boga Group. Pimpinan sudah melakukan
segala upaya untuk dapat memotivasi dan memberikan contoh yang baik, juga sering
ditemukan setiap pengambilan keputusan berdasarkan karyawan. Kepemimpinan seperti
ini akan lebih tepat digunakan pada organisasi yang masih baru dan belum mempunyai
banyak pengalaman lapangan untuk melaksanakan tugas sementara. Masalah lain muncul
pada kinerja karyawan yang tidak maksimal yang akhirnya berpengaruh pada kemajuan
perusahaan maupun kualitas dan kuantitas kerja karyawan itu sendiri, hal ini juga sedikit
banyak dipengaruhi oleh disiplin kerja dan kompetensi yang memiliki hasil kurang
memuaskan seperti armada kurir yang sering kali error dalam melakukanb pengantaran
paket sehingga menimbulkan kurang konsistennya pelayanan pengiriman yang diberikan
kepada pelanggan. Karyawan juga seringkali kurang maksimal dalam menjalankan
tugasnya karena kurangnya tingkat disiplin yang dimiliki.
Masalah-masalah yang muncul tersebut jika tidak segera diselesaikan akan selalu
menimbulkan kesalah-pahaman antar pelaku organisasi di perusahaan tersebut terutama
dari pimpinannya sendiri maka dari itu peneliti mengambil judul “Pengaruh Gaya
Kepemimpinan Transformasional, Kompetensi Teknis dan Disiplin Kerja terhadap
kinerja Karyawan di Dennis Boga Group.”

Sumber : Badan Pusat Statistik (BPS)

Berdasarkan data diatas menurut Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ada
135,61 juta penduduk bekerja pada Februari 2022. Sektor akomodasi dan makanan-
minuman menyerap penduduk bekerja sebanyak 7,11%. Maka terdapat sekitar >900 juta
tenaga kerja yang bekerja di industri, dengan kata lain penelitian ini bermaksud untuk
meneliti faktor faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan dimana secara teoritis gaya
kepemimpinan transformasional, kompetensi teknis dan disiplin kerja berpengaruh
terhadap kinerja karyawan. Dengan terjadinya kinerja karyawan yang menurun maka
perusahaan perlu memperhatian secara khusus agar dapat mengetahui seberapa besar
pengaruh yang diberikan gaya kepemimpinan transformasional, kompetensi teknis dan
disiplin kerja dalam upaya meningkatkan kinerja karyawan yang secara langsung juga
berdampak terhadap kinerja perusahan. Untuk itu penulis melakukan penelitian yang
mendalam dengan judul “ Pengaruh Gaya Kepemipinan Transformasional, Kompetensi
Teknis Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan di Dennis Boga Group ”
Keterkaitan MSDM dengan Internasional Bisnis

meningkatnya perdagangan internasional dan semakin banyaknya multi-national corporation


MNC yang berope-rasi sehingga dibutuhkan manajer yang akan ditempatkan di luar negeri 2
ekpansi tenaga kerja internasional akan meningkat-. Manajemen sumber daya manusia
internasional.

Hubungan manajemen sdm bisnis internasional. Strategi integratif ini. Secara langsung
manajemen internasional. Lebih luas lagi Weihrich dan Koontz 1993 mengemukakan bahwa
studi manajemen internasional memefokuskan pada operasi perusahaan internasional
dinegara-negara tuan rumah host country dengan memepertimbangkan masalah-malsalah
manajerial yang berhubungan dengan arus orang barang jasa dan uang dengan tujuan untuk
bisa memanajemeni dengan baik dalam situasi kondisi.

Sejak bisnis internasional harus mendapatkan memotivasi mempertahankan dan efektif


memanfaatkan jasa orang baik di kantor perusahaan dan pada tanaman asing oleh karena itu
proses pengadaan mengalokasikan dan efektif memanfaatkan sumber daya manusia dalam
bisnis internasional disebut Sumber Daya Manusia Internasional Pengelolaan. Bukti
konsisten yang menyatakan bahwa kegagalan bisnis dalam lingkungan internasional sering
dikaitkan dengan lemahnya manajemen SDM. Hubungan Industrial Manajemen Sumber
Daya Manusia Internasional adalah penggunaan sumber daya Internasional untuk mencapai
tujuan organisasi tanpa memandang batasan geografis.

Pertama pengelolaan SDM berorientasi pada layanan. Dikembangkan dari hubungan


industrial komparatif dan literature-literatur Manajemen SDM dan berusaha untuk. Ni
Kadek Ari Wid.
Efektivitas manajemen sumber daya manusia SDM dalam menghadapi persaingan global
yaitu. Fakhri Irianto Masam NIM. Perusahaan berbasis AS Amerika Serikat semakin
meningkatkan kegiatan bisnis keluar negeri.
Bidang Manajemen SDM Global dikarakteristikan oleh 3 pendekatan yaitu. Akan tetapi
manajer SDM internasional menghadapi tantangan yang tidak dihadapi oleh manajer dari
perusahaan murni domestik. Hubungan Industrial dan Manajemen SDM InternasionalKelas.

Beberapa hal tersebut menjadi perhatian dalam proses manajemen internasional. Secara
umum Dowling dalam Schuler 1994 membatasi ruang lingkup ManajemenSumber Daya
Manusia Internasional. Selain kompleksitas ada empat variable lainnya yang memoderasi
entah itu mengurangi atau menonjolkan perbedaan-perbedaan antara MSDM domestic dan
MSDM Internasional.

SDM dan Internasionalisasi Bisnis. Prinsip-prinsip Manajemen Sumber Daya Manusia


Organisasi Bisnis Menurut Soetjipto 2006 ada 3 prinsip yang harus diperhatikan oleh
manajemen SDM agar tugas dan kewajiban mengurus dan mengoordinasikan sumber daya
manusia organisasi dapat berjalan secara efektif dan efisien. Terkait manajemen SDM
internasional seperti globalisasi perbedaan lingkungan perbedaaan budaya konvergensi dan
divergensi dan kepegawaian global.

Secara umum Dowling dalam Schuler 1994 membatasi ruang lingkup Manajemen Sumber
Daya Manusia Internasional meliputi fungsi MSDM tipe pekerja dan negara yang terlibat.
Manajemen SDM Hubungan Ketenagakerjaan Internasional. Fungsi Perencanaan
Melaksanakan tugas dalam perencanaan kebutuhan pengadaan pengembangan dan peme.
Di dalam manajemen SDM hal ini menyediakan suatu kerangka referensi di mana sejumlah
proses seperti rekrutmen seleksi dan penilaian manajemen kinerja dan pemberian reward
serta pengembangan terjadi. Namun dengan penyatuan pasar Eropapenggunaan mata uang
Europembukaan Eropa Timurserta tuntutan. Yang integratif ialah penerapan strategi
perusahaan untuk membangun atau memperoleh perusahaan yang berkaitan dengan bisnis
perusahaan saat ini.
MANAJEMEN SDM INTERNASIONAL ANDRI HELMI M SE MM BISNIS
INTERNASIONAL Fungsi-fungsi pokok MSDM Fungsi Manajemen a. Praktek sumber
daya manusia SDM. Bisnis InternasionalTopik Materi.
Definisi Manajemen Sumber Daya Manusia Internasional Manajemen Sumber Daya
Manusia Internasional adalah penggunaan sumber daya Internasional untuk mencapai tujuan
organisasi tanpa memandang batasan geografis. Langkah-langkah Manajemen SDM
Internasional. HAKIKAT BISNIS INTERNASIONAL Bisnis Internasional merupakan
kegiatan bisnis yang dilakukan melewati batas batas suatu negara.

Tentu saja perusahaan besar seperti Protect GambleIBM dan Citicorp telah lama memiliki
operasi luar negeri yang luas. Kita perlu mempelajari mengapa perlu dilakukan bisnis antar
negara serta hal hal yang dapat mendorong dan menghambat berlangsungnya Bisnis
Internasional. Manajemen SDM Global menekankan manajemen lintas budaya cross-
cultural management yaitu melihat perilaku manusia dalam organisasi dari perspektif
internasional.

Terutama perbedaan budaya tingkat perkembangan ekonomi dan sistem hukum negara-
negara tempat perusahaan beroperasi membuat perusahaan harus. Kondisi persaingan dalam
pasar cross-country mempunyai hubungan yang kuat didalam beberapa. Adapun transaksi
bisnis yang dilakukan oleh suatu negara dengan negara lainyang sering disebut sebagai
Bisnis Internasional.

Anda mungkin juga menyukai