Anda di halaman 1dari 17

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI, TERHADAP

KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR PAJAK MUSI BANYUASIN”.

Hapsi Wanti Wadema1)


Siti Hajar2)

1)Mahasiswa Program Studi Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Hukum Ilmu


Sosial dan Ilmu Politik Universitas Terbuka
Email : hapsiwantiwadema20@gmail.com

2)Dosen Program Studi Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Hukum Ilmu Sosial
dan Ilmu Politik Universitas Terbuka
E-mail : sitihajar.umsu@gmail.com

ABSTRAK
Meski tidak lagi dianggap sebagai faktor produksi, sumber daya manusia tetap
menjadi modal penting bagi dunia usaha. Efektivitas dan keunggulan suatu
perusahaan sangat bergantung pada kualitas sumber daya manusianya. Menurut
teori, kehadiran individu-individu yang terampil dalam suatu perusahaan dapat
meningkatkan kinerjanya. Metode dan teknik pengumpulan data dalam penelitian
ini menggunakan teknik kepustakaan dari berbagai sumber dan juga teknik
observasi atau wawancara yang dilakukan terhadap beberapa responden yang
merupakan populasi sekaligus sampel penelitian. Di sinilah kebutuhan akan
manajer dan kepemimpinan muncul. Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang
memanfaatkan sumber daya manusianya secara maksimal. Oleh karena itu,
kepemimpinan merupakan faktor penting untuk meningkatkan standar karyawan
di suatu perusahaan atau kantor dan meningkatkan efisiensi kerja. Kinerja
karyawan yang tinggi meningkatkan loyalitas karyawan terhadap perusahaan dan
memotivasi mereka dalam bekerja. Kinerja karyawan dikatakan baik jika manajer
mampu memberikan motivasi yang memadai dan jika manajer memiliki gaya
kepemimpinan yang dapat diterima oleh seluruh karyawan serta mendukung
terciptanya suasana kerja yang baik di perusahaan. Faktor yang mempengaruhi

1
kinerja pegawai ada dua yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor eksternal
merupakan faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai dan berasal dari
lingkungan, seperti kebijakan organisasi, kepemimpinan, perilaku rekan kerja,
pengawasan, sistem penggajian, dan lingkungan sosial.
Kata Kunci : Gaya kepemimpinan, Karyawan, Kinerja, Pemimpin

ABSTRACT
Humans are no longer considered a factor of production but are an
important asset for the company. The effectiveness and excellence of a company is
highly dependent on the quality of its human resources. Theoretically, the high
quality of human resources in a company will improve the company's
performance. Methods and techniques of data collection in this study using the
Literature method from various sources and the method of observation or
interviews conducted to several respondents who are the population as well as the
sample in the study. This is where the need for leaders and leadership arises, a
good leader is someone who can use his human resources to the fullest, then
leadership is an important factor in raising standards, increasing the work
efficiency of employees in the company or office. High employee performance will
make employees more loyal to the company, more motivated to work, employee
performance will be good if the leader can provide the right motivation and the
leader has a leadership style that is acceptable to all employees and supports the
creation of a good working atmosphere. affect employee performance, namely
internal factors and external factors. External factors are factors that affect
employee performance originating from the environment including organizational
policies, leadership, actions of co-workers, supervision, wage system, and social
environment.
Keywords: leadership style, employees, performance, leader

PENDAHULUAN

Meskipun perusahaan tidak lagi mengandalkan sumber daya manusia


sebagai faktor produksi, namun mereka tetap menganggap sumber daya manusia

2
merupakan aset yang sangat penting. Efektivitas dan keunggulan suatu perusahaan
sangat bergantung pada kualitas sumber daya manusianya.Secara teori, kinerja
suatu perusahaan dipengaruhi secara positif oleh keberadaan sumber daya
manusia yang kompeten.
Hal ini menciptakan lingkungan kerja yang kondusif dimana
kepemimpinan yang baik dapat mempengaruhi orang lain.Kepemimpinan
diperlukan karena manusia mempunyai keterbatasan dan kelebihan tertentu. Di
sinilah muncul kebutuhan akan manajer dan kepemimpinan. Pemimpin yang baik
adalah pemimpin yang memanfaatkan sumber daya manusianya sebaik-baiknya.
Oleh karena itu, kepemimpinan merupakan faktor penting untuk
meningkatkan standar pekerja kantoran dan meningkatkan efisiensi kerja. Kinerja
karyawan merupakan aspek penting yang harus diperhatikan oleh perusahaan
karena kinerja karyawan merupakan pedoman bagi perusahaan untuk mencapai
tujuannya. Meskipun perusahaan tidak lagi mengandalkan sumber daya manusia
sebagai faktor produksi, namun perusahaan tetap memandang sumber daya
manusia sebagai aset yang sangat penting.
Efektivitas dan keunggulan suatu perusahaan sangat bergantung pada
kualitas sumber daya manusianya. Secara teori, kinerja suatu perusahaan
dipengaruhi secara positif oleh keberadaan sumber daya manusia yang
kompeten.Hal ini menciptakan lingkungan kerja yang kondusif dimana
kepemimpinan yang baik dapat mempengaruhi orang lain.
Kepemimpinan diperlukan karena manusia mempunyai keterbatasan dan
kelebihan tertentu. Di sinilah muncul kebutuhan akan manajer dan
kepemimpinan.Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang memanfaatkan
sumber daya manusianya sebaik-baiknya Oleh karena itu, kepemimpinan
merupakan faktor penting untuk meningkatkan standar pekerja kantoran dan
meningkatkan efisiensi kerja.
Kinerja karyawan merupakan aspek penting yang harus diperhatikan oleh
perusahaan karena kinerja karyawan merupakan pedoman bagi perusahaan untuk
mencapai tujuannya. Kinerja adalah tingkat kerja seseorang (karyawan) menurut
usaha atau ketekunan atau hasil akhir (Melayu Hasibuan SP), organisasi dan
motivasi serta menjadi landasan bagi peningkatan produktivitas dan kinerja.

3
Pelayanan harus menghasilkan jumlah pekerjaan yang berkualitas tinggi
dan memenuhi standar. Tingkat pendidikan seorang karyawan mempunyai
dampak yang signifikan terhadap kinerja pekerjaannya. Karena dengan
pendidikan, masyarakat mempunyai cara pandang yang lebih luas dan umumnya
tingkat sosial yang lebih luas. Selain itu, inisiatif dan kemampuan berinovasi
individu mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja.
Kinerja adalah keberhasilan seseorang dalam melaksanakan tugas yang
diberikan kepadanya. Prestasi juga dipandang sebagai gabungan antara prestasi
(apa yang harus dicapai seseorang) dan kemampuan (bagaimana seseorang
mencapainya). (Marwansyah, 2012: 228) Kinerja seorang pemimpin hanya
sebatas peran dan tugasnya dalam mempengaruhi, profesionalisme,
pemberdayaan, mobilitas, motivasi, kepemimpinan dan pengembangan
kepemimpinan, serta membangun komitmen.
Efektivitas pengelolaan diperiksa berdasarkan keterbukaan, independensi,
kolaborasi, akuntabilitas dan keberlanjutan. Penilaian kinerja merupakan alat yang
berguna tidak hanya untuk mengevaluasi kinerja karyawan, tetapi juga untuk
mengembangkan dan memotivasi karyawan. Teknik tertua yang digunakan
manajer untuk meningkatkan kinerja adalah penilaian. Motivasi karyawan,
pengembangan pribadi, dan perbaikan di masa depan dipengaruhi oleh umpan
balik tentang kinerja dan perkembangan masa lalu. Penilaian kinerja (penilaian
kinerja) adalah suatu proses dimana suatu organisasi mengevaluasi kinerja
pekerjaan seseorang, dan ada beberapa faktor yang secara khusus mempengaruhi
penilaian kinerja.
Manusia tidak lagi dianggap sebagai faktor produksi tetapi merupakan
aset penting bagi perusahaan. Efektivitas dan keunggulan suatu perusahaan sangat
tergantung pada kualitas sumber daya manusianya. Secara teoritis, kualitas
sumber daya manusia yang tinggi dalam suatu perusahaan akan meningkatkan
kinerja perusahaan tersebut. Hal ini akan tercipta dalam lingkungan kerja yang
kondusif dimana hal-hal lain dipengaruhi oleh tipe kepemimpinan yang tepat.
Kepemimpinan diperlukan bagi orang-orang karena orang juga memiliki
keterbatasan dan kelebihan tertentu.

4
Disinilah kebutuhan akan pemimpin dan kepemimpinan muncul, seorang
pemimpin yang baik adalah seseorang yang dapat menggunakan sumber daya
manusianya secara maksimal, maka kepemimpinan merupakan faktor penting
dalam menaikkan standar, meningkatkan efisiensi kerja karyawan di kantor.
Kinerja karyawan adalah salah satu aspek penting yang harus diperhatikan oleh
perusahaan karena kinerja karyawan memandu perusahaan menuju tujuannya.
Sumber daya manusia perlu terus dikembangkan untuk mendapatkan
sumber daya manusia yang berkualitas dalam arti pekerjaan yang dilakukan akan
menghasilkan sesuatu yang diinginkan. Sumber daya manusia merupakan aset
terpenting suatu perusahaan karena merupakan sumber arah bagi perusahaan dan
memelihara serta mengembangkan perusahaan sesuai dengan kebutuhan
masyarakat dan zaman yang berbeda-beda.
Kinerja karyawan yang tinggi akan membuat karyawan lebih loyal kepada
perusahaan, lebih termotivasi untuk bekerja, bekerja dengan gembira dan yang
terpenting kepuasan kerja yang tinggi juga akan meningkatkan kemampuan
bekerja. selalu menarik. Hal ini antara lain karena luas dan kedalaman bidang
pembahasan semakin dinamis seiring dengan perkembangan lingkungan global
yang mempengaruhi secara luas dan mendalam semua aspek kehidupan.
Tanpa kepemimpinan yang efektif, sebuah perusahaan tidak akan pernah
mampu mewujudkan potensinya untuk berprestasi. Kepemimpinan harus dilihat
sebagai kesempatan untuk memberikan manfaat bagi banyak pihak daripada
sebagai komoditas atau aset untuk menghasilkan keuntungan sendiri dengan
mengorbankan orang lain. hal ini penting sebagai kekuatan bagi seorang
pemimpin untuk memahami, memiliki, dan menerapkan kombinasi faktor
keberhasilan yang penting untuk mencapai tujuan perusahaan.
Dalam sebuah perusahaan, kepemimpinan merupakan pusat perhatian,
dimana kepemimpinan merupakan proses mempengaruhi tujuan perusahaan,
mengarahkan perilaku para pengikutnya untuk mencapai tujuan, dan
mempengaruhi serta meningkatkan tim dan budayanya. Kepemimpinan
didefinisikan sebagai pelaksanaan wewenang dan pengambilan keputusan, juga
dapat dipahami sebagai inisiatif tindakan yang menciptakan pola yang konsisten
untuk menemukan cara memecahkan masalah bersama.

5
Berhubungan dengan isi diatas maka penulis tertarik untuk meneliti lingkungan
Kantor Pajak Musi Banyuasin dengan judul.. “PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN
DAN MOTIVASI, TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR PAJAK
MUSI BANYUASIN”.

KEPIMPINAN
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian
kepemimpinan adalah perihal pemimpin atau cara memimpin. Secara harfiah,
kepemimpinan berasal dari kata dasar “pimpin” yang memiliki arti mengarahkan,
membina, mengatur, menuntun, menunjukkan, atau memengaruhi.
Menurut C.N.Cooley (Inu 2003 : 132) dalam buku menyatakan bahwa
“Pemimpin itu selalu merupakan titik pusat dari suatu kecenderungan dan pada
kesempatan lain, semua gerakan sosial kalau diamati secara cermat akan semangat
dapat menyelesaikan pekerjaannya masing-masing dengan hasil yang
diharapkan”.
Menurut Kartono (1994:33) dalam bukunya menyatakan bahwa
“Pemimpin adalah seorang pribadi yang memiliki kecakapan dan kelebihan
khususnya kecakapan dan kclebihan disatu bidang, sehingga dia mampu
mempengaruhi orang-orang lain untuk bersama-sama melakukan aktivitas-
aktivitas tertentu, demi pencapaian satu atau beberapa tujuan”.
Berdasarkan pengertian diatas dan menurut beberapa para ahli dapat kita
simpulkan pengertian Kepemimpinan merupakan salah satu unsur penting dalam
suatu perusahaan. Keberhasilan suatu perusahaan sangat ditentukan pada diri
seorang pemimpin inilah yang akan membuat suatu perencanaan, menentukan
strategi yang tepat, serta membimbing, mengarahkan dan menggerakkan orang-
orang atau tujuan bersama.
Menurut Setiawan dan Muhith (2013:31) ada beberapa faktor yang
mempunyai relevansi atau pengaruh positif terhadap proses kepemimpinan dalam
organisasi, yaitu:
a. Kepribadian (personality), pengalaman masa lalu dan harapan pemimpin,
hal ini mencakup nilai-nilai, latar belakang dan pengalaman yang akan
mempengaruhi pilihan gaya kepemimpinan

6
b. Harapan dan perilaku atasan
c. Karakteristik, harapan, dan perilaku bawahan akan berpengaruh terhadap
gaya kepemimpinan
d. Kebutuhan tugas, setiap tugas bawahan juga akan mempengaruhi gaya
kepemimpinan
e. Iklim dan kebijakan organisasi mempengaruhi harapan dan perilaku
bawahan
f. Harapan dan perilaku rekan
Konsep mengenai faktor yang mempengaruhi kepemimpinan menurut
Karim diadopsi oleh Setiawan dan Muhith (2013:32) terdiri dari tiga faktor
sebagai berikut:
a. Faktor Kemampuan Individu Dalam kepemimpinan, faktor dari pribadi
individu pemimpin yang berupa berbagai kompetensi sangat
mempengaruhi proses kepemimpinannya. Secara konsep kepemimpinan
umumnya terpusat pada pribadi pemimpin dengan berbagai kualitas atau
kemampuan yang dimilikinya. Di era modern saat ini pemimpin
didasarkan pada beberapa kelebihan yang tidak dimiliki orang lain dalam
kelompoknya, seperti kecerdasan, tingkat pendidikan, bertanggung
jawab, aktivitas dan partisipasi sosial serta status ekonomi dan sosial.
b. Faktor Jabatan, Seseorang pemimpin dalam berperilaku harus selalu
mengetahui bagaimana memposisikan dirinya. Contohnya seorang
perwira tinggi tentunya dalam memberikan perintah sangat berbeda
gayanya dengan seorang rektor. Hal ini terkait dengan aturan dan norma
yang diberlakukan di masing-masing organisasi. Hal penting yang perlu
dipahami bahwa seorang pemimpin tidak pernah bekerja sendiri tetapi
selalu berada dalam lingkungan sosial yang dinamis sehingga harus
memiliki citra tentang perilaku kepemimpinan yang digunakan sehingga
sesuai dengan situasi dan kondisi. Untuk itu pemimpin harus bisa
memahami konsep peran (role concept) dan tanggap terhadap situasi
eksternal.
c. Faktor Situasi dan KondisiDalam suatu situasi atau kondisi tertentu
dibutuhkan tipe kepemimpinan yang tertentu pula. Pemimpin harus bisa

7
memilik flaksibilitas yang tinggi terhadap situasi dan kondisi dari
bawahnya. Jika tidak, maka yang akan muncul bukan komitmen
(kepatuhan) tetapi resistensi (perlawanan) dari para bawahan yang
menyebabkan kepemimpinan menjadi tidak efektif.
Veitzhal Rivai (2012:53) mengemukakan bahwa seorang pemimpin dalam
mengimplementasikan kepemimpinannya harus mampu secara dewasa
melaksanakan kedewasaan terhadap instansi atau organisasinya, kepemimpinan
dibagi kedalam lima indikator, yaitu :
1. Kemampuan untuk membina kerjasama dan hubungan yang baik
2. Kemampuan yang efektivitas
3. Kepemimpinan yang partisipatif
4. Kemampuan dalam mendelegasikan tugas atau waktu
5. Kemampuan dalam mendelegasikan tugas atau wewenang

KINERJA
Secara singkat, pengertian kinerja menurut KBBI ialah sesuatu yang
dicapai; prestasi yang diperlihatkan; atau kemampuan kerja (tentang
peralatan).Sementara, pengertian yang lebih detail telah dijelaskan oleh beberapa
ahli. Salah satunya Anwar Prabu Mangkunegara (2006:67) yang menuturkan
bahwa kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh
seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab
yang diberikan kepadanya.
Mangkunegara (2014:09) menjelaskan bahwa, kinerja adalah Hasil kerja
secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang karyawan dalam
melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan. Hasibuan
(2017:65) kinerja adalah Suatu hasil yang dicapai oleh seseorang dalam
melaksanakan tugas – tugas yang dibebankan kepadanya.
Berdasarkan pengertian diatas dan menurut beberapa para ahli dapat kita
simpulkan pengertian Kinerja mengacu pada pekerjaan seorang karyawan dalam
melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang diberikan. Dalam hal ini,
perusahaan mengevaluasi kinerja karyawan menjadi dokumen untuk
mengevaluasi dan menggali potensi karyawan itu sendiri. Kinerja dalam suatu

8
organisasi merupakan respon terhadap keberhasilan atau kegagalan tujuan
organisasi yang ditetapkan. Pimpinan biasanya tidak memperhatikan kecuali
keadaannya benar-benar buruk atau keadaan berjalan buruk.

METODOLOGI
Metode danTeknik pengumpulan data dalam penelitian ini dengan
menggunakan metode observasi atau wawancara yang dilakukan kepada 4 orang
Responden yang merupakan populasi sekaligus menjadi sample dalam Penelitian.
Pertanyaan dalam wawancara?
1. Apakah seorang pimpinan selalu memberitahukan dengan jelas apa yang
harus dikerjakan, dan bagaimana mengerjakannya. ?
2. Apakah seorang Pimpin selalu melakukan hubungan baik dengan
karyawan atau pegawai ?
3. Apakah Pimpinan menunjukkan hal hal yang dapat menarik minat kerja
pegawai?
4. Apakah pimpinan memberikan kesempatan kepada para pegawai untuk
mendiskusikan masalah-masalah yang ada di perusahaan dengan
pimpinan?
5. Bagaimana cara Pimpinan melibatkan partisipasi anggota dalam setiap
kegiatan?
6. Apakah Pimpinan memberikan pekerjaan yang menantang kepada
bawahan?
7. Apakah serorang Pimpinan selalu memberi nasehat tentang kinerja kepada
bawahan?
8. Apakah Pimpinan menentukan standar kinerja yang tinggi?
9. Apakah pimpinan selalu memotipasi bawahan untuk bekerja maksimal

PEBAHASAN DAN HASIL


Gaya kepemimpinan cocok apabila tujuan perusahaan telah
dikomunikasikan dan bawahan telah menerimanya. Seorang pemimpin harus
menerapkan gaya kepemimpinan untuk mengelola bawahannya, karena seorang
pemimpin akan sangat mempengaruhi keberhasilan organisasi dalam mencapai

9
tujuannya (Waridin dan Bambang Guritno, 2005). Organisasi menggunakan
penghargaan atau hadiah dan ketertiban sebagai alat untuk memotivasi karyawan.
Pemimpin mendengar ide-ide dari para bawahan sebelum mengambil keputusan.
Gaya kepemimpinan yang tepat akan menimbulkan motivasi seseorang
untuk berprestasi. Gaya kepemimpinan juga perlu diperhatikan. Seorang
pemimpin yang ideal harus memiliki Gaya Kepemimpinan yang baik sehingga
dapat meningkatkan kinerja karyawannya. Flippo (1994) dalam Nurjanah (2008:
39) berpendapat gaya kepemimpinan dapat dirumuskan sebagai suatu pola
perilaku yang dirancang untuk memadukan kepentingan-kepentingan organisasi
dan personalia guna mengejar beberapa sasaran.
Gaya kepemimpinan seorang pemimpin sangat diperlukan dalam suatu
organisasi karena maju mundurnya suatu organisasi tergantung seberapa baik
pemimpin dapat memainkan perannya agar organisasi tersebut terus hidup dan
berkembang. Untuk itu seorang pemimpin sangat perlu memperhatikan gaya
kepemimpinannyadalam proses mempengaruhi, mengarahkan kegiatan anggota
kelompoknya serta mengkoordinasikan tujuan anggota dan tujuan organisasi agar
keduanya dapat tercapai.

Gaya kepemimpinan yang baik adalah gaya kepemimpinan yang dapat


memberikan motivasi kerja pada bawahannya. Ivancevich (2001) dalam
Widyatmini dan Hakim (2008:169) mengatakan seorang pemimpin harus
menyatukan berbagai keahlian, pengalaman, kepribadian dan motivasi setiap
individu yang dipimpinnya. Kinerja karyawan akan baik apabila pimpinan dapat
memberi motivasi yang tepat dan pimpinan memiliki gaya kepemimpinan yang
dapat diterima oleh seluruh karyawan dan mendukung terciptanya suasana kerja
yang baik
Menurut Dale Timple (2000) dalam Siti Munafiah (2011: 10-11) terdapat
dua faktor yang mempengaruhi Kinerja Karyawan yakni faktor internal dan faktor
eksternal. Faktor internal adalah faktor-faktor yang berhubungan dengan sifat-
sifat seseorang meliputi sikap, sifat kepribadian, sifat fisik, motivasi, umur, jenis
kelamin, pendidikan, pengalaman kinerja, latar belakang budaya, dan variabel
personal lainnya. Faktor eksternal adalah faktor-faktor yang mempengaruhi

10
kinerja karyawan yang berasal dari lingkungan meliputi kebijakan organisasi,
kepemimpinan, tindakantindakan rekan kerja, pengawasan, sistem upah, dan
lingkungan sosial.
Dikutip dari hot.liputan6.com Ada beberapa macam gaya kempemimpinan
yang bisa diterapkan dalam organisasi, diantaranya:
1. Gaya Kepemimpinan Otokratis
Macam gaya kepemimpinan yang pertama adalah gaya kepemimpinan
otokratis. Gaya kepemimpinan otokratis atau otoriter memusatkan kekuasaan
penuh pada pemimpin. Biasanya, para bawahan atau anggota tidak diberikan
kebebasan untuk menentukan tujuan mereka sendiri. Dalam arti, keputusan
pemimpin bersifat mutlak, tidak bisa diganggu gugat, dan anggotanya tidak diberi
kesempatan berpendapat. Pemimpin sangat dominan dalam setiap pengambilan
keputusan, kebijakan, peraturan, dan prosedur apa pun di perusahaan/organisasi.
Terkadang, gaya kepemimpinan ini bisa berjalan sukses, jika memang pemimpin
punya pengalaman dan keterampilan maksimal.
2. Gaya Kepemimpinan Demokratis
Macam gaya kepemimpinan yang selanjutnya adalah gaya kepemimpinan
demokratis. Dalam konsep kepemimpinan demokratis, anak buah (bawahan)
mempunyai peranan penting dan dilibatkan dalam setiap keputusan. Setiap
bawahan diberikan tugas dari atasan sesuai dengan kemampuan atau keahlian
masing-masing. Kreativitas, kejujuran, usaha, dan tanggung jawab, sangat terlihat
jelas lewat gaya kepemimpinan yang satu ini. Komunikasi yang terjalin dari gaya
kepemimpinan ini bersifat dua arah, di mana setiap bawahan dapat menyampaikan
masukan jika diperlukan. Sosok pemimpin dengan gaya kepemimpinan
demokratis akan disegani oleh bawahan, bahkan difavoritkan.
3. Gaya Kepemimpinan Birokrasi
Macam gaya kepemimpinan yang selanjutnya adalah gaya kepemimpinan
birokrasi. Di sini, pemimpin tidak hanya bertugas sebagai atasan, tapi juga harus
memastikan bahwa semua aturan dipatuhi oleh karyawan. Kepemimpinan
birokrasi ini cukup efektif untuk memantau hasil kerja rutin dari para karyawan.
Jadi, sekiranya ada karyawan yang malas-malasan atau tidak menunjukkan kinerja
baik, atasan bisa segera mengambil sikap.

11
4. Gaya Kepemimpinan Karismatik
Macam gaya kepemimpinan yang selanjutnya adalah gaya kepemimpinan
karismatik. Kata 'karisma' yang berasal dari bahasa Yunani sebagai suatu sifat
tertentu dari seseorang. Karisma dipandang sebagai kemampuan atau kualitas
istimewa manusia yang tidak dimiliki oleh orang dewasa. Berdasarkan hal itu,
pemimpin yang baik adalah seseorang yang memiliki karisma di dalam dirinya.
Seorang pemimpin karismatik memiliki rasa kepercayaan diri yang kuat, sehingga
mampu memengaruhi anak buahnya. Dengan pembawaan seperti itu, pemimpin
karismatik akan membuat orang kagum, yakin, dan benar-benar percaya.
5. Gaya Kepemimpinan Inovatif
Macam gaya kepemimpinan yang selanjutnya adalah gaya kepemimpinan
inovatif. Setiap organisasi maupun perusahaan selalu membutuhkan inovasi
berkelanjutan. Untuk mencapai hal tersebut, sangat diperlukan sosok pemimpin
dengan pribadi yang inovatif pula. Pasalnya, itu nanti akan berpengaruh pada
bagaimana cara ia memimpin organisasi atau perusahaan. Inilah yang dikenal
dengan gaya kepemimpinan inovatif atau innovative leadership style. Gaya
kepemimpinan inovatif lebih mengarah pada perusahaan yang memproduksi
produk, layanan, dan jasa. Tipe pemimpin seperti ini akan mengarahkan setiap
karyawan memiliki ide-ide segar demi kemajuan perusahaan. Di sisi lain, ia akan
menerapkan prinsip trial and error dan berani mengambil risiko apa pun dalam
setiap keputusan
6. Gaya Kepemimpinan Partisipatif
Macam gaya kepemimpinan yang selanjutnya adalah gaya kepemimpinan
partisipatif. Partisipatif merupakan gaya kepemimpinan yang mengarah pada
kepercayaan dan loyalitas dari bawahan ke pemimpin. Dalam hal ini, baik
pimpinan maupun bawahan akan terlibat bersama menentukan kebijakan dan
aturan lainnya.
7. Gaya Kepemimpinan Transaksional
Macam gaya kepemimpinan yang selanjutnya adalah gaya kepemimpinan
transaksional. Gaya kepemimpinan transaksional mengutamakan berbagai
kesepakatan antara pimpinan dan anggotanya. Bentuk kesepakatan tersebut berupa

12
reward (hadiah/penghargaan) dan punishment (hukuman/sanksi). Kesepakatan ini
akan 'memancing' semangat para anggota bekerja sebaik-baiknya untuk
memperoleh penghargaan. Sementara, bagi mereka yang tidak sanggup mencapai
tujuan, maka harus siap menerima segala bentuk sanksi.
8. Gaya Kepemimpinan Delegatif
Macam gaya kepemimpinan yang selanjutnya adalah gaya kepemimpinan
delegatif. Hampir mirip dengan gaya kepemimpinan demokratis, di mana seorang
atasan memberi kepercayaan pada tim yang ia pimpin. Dari sini, dapat terlihat
bagaimana cara pemimpin meningkatkan kerjasama antara dirinya dan anggota
tim dalam menyelesaikan tugas. Sembari bekerja sama, pemimpin tipe ini bisa
sekaligus mengawasi jalannya sistem agar tidak 'kebablasan'. Umumnya, cara
memimpin seperti ini ditemukan pada perusahaan start-up yang masih
berkembang.
9. Gaya Kepemimpinan Situasional
Macam gaya kepemimpinan yang selanjutnya adalah gaya kepemimpinan
situasional. Seperti namanya, gaya kepemimpinan situasional menekankan pada
pengaruh lingkungan dan situasi.
10. Gaya Kepemimpinan Transformasional
Macam gaya kepemimpinan yang selanjutnya adalah gaya kepemimpinan
transformasional. Secara sederhana, kepemimpinan transformasional diartikan
sebagi proses mengubah dan mentransformasikan individu menuju perubahan. Di
dalamnya, pemimpin terlibat untuk memenuhi kebutuhan para karyawan agar
kualitas mereka semakin meningkat.
Pengaruh gaya kepemimpinan ini banyak digunakan sebagai penelitian
untuk menentukan tingkat atau evalusi seorang pemimpin perusahaan atau
organisasi. Hal ini juga mempengaruhi seberapa sukses pemimpin tersebut.
Analisis pengaruh gaya kepemimpinan di Kantor Pajak Musi Banyuasin terhadap
kinerja Karyawan Khususnya dibidang Administrasi penulis dapat menyimpulkan
bahwa gaya kepemimpinan direktur Kantor Pajak Musi Banyuasin adalah
demokratis. Secara individual, gaya kepemimpinan memiliki hubungan yang
cukup kuat sebesar 40% dengan kinerja karyawan dibidang Administrasi pada
direktur Kantor Pajak Musi Banyuasin. Dan memiliki pengaruh signifikan sebesar

13
0,250 atau 25% terhadap kinerja karyawan dibidang Administrasi pada Kantor
Pajak Musi Banyuasin.
Begitulah gaya kepemimpinan di Kantor Pajak Musi Banyuasin
berpengaruh terhadap kinerja karyawan dibidang Administrasi. Gaya
kepemimpinan bukanlah faktor utama penentu keberhasilan sebuah Perusahaan.
Namun menjadi faktor kuat yang dapat mempengaruhi faktor lain, sehingga
memiliki efek domino terhadap tujuan dan hasil perusahaan. Dengan melihat dari
berbagai sumber dan juga melakukan penelitian khususnya di Kantor Pajak Musi
Banyuasin dan beberapa Literatur, dapat disimpulkan bahwa gaya kepemimpinan
sangat berpengaruh besar terhadap kinerja karyawan.

KESIMPULAN
Disinilah kebutuhan akan pemimpin dan kepemimpinan muncul, seorang
pemimpin yang baik adalah seseorang yang dapat menggunakan sumber daya
manusianya secara maksimal, maka kepemimpinan merupakan faktor penting
dalam menaikkan standar, meningkatkan efisiensi kerja karyawan di perusahaan
atau kantor. Kinerja karyawan yang tinggi akan membuat karyawan lebih loyal
kepada perusahaan, lebih termotivasi untuk bekerja, bekerja dengan gembira dan
yang terpenting kepuasan kerja yang tinggi juga akan meningkatkan kemampuan
bekerja. Dalam sebuah perusahaan, kepemimpinan merupakan pusat perhatian,
dimana kepemimpinan merupakan proses mempengaruhi tujuan perusahaan,
mengarahkan perilaku para pengikutnya untuk mencapai tujuan, dan
mempengaruhi serta meningkatkan tim dan budayanya.
Menurut Kartono (1994:33) dalam bukunya menyatakan bahwa
“Pemimpin adalah seorang pribadi yang memiliki kecakapan dan kelebihan
khususnya kecakapan dan kclebihan disatu bidang, sehingga dia mampu
mempengaruhi orang-orang lain untuk bersama-sama melakukan aktivitas-
aktivitas tertentu, demi pencapaian satu atau beberapa tujuan”. Keberhasilan suatu
perusahaan sangat ditentukan pada diri seorang pemimpin inilah yang akan
membuat suatu perencanaan, menentukan strategi yang tepat, serta membimbing,
mengarahkan dan menggerakkan orang-orang atau tujuan bersama.

14
Begitulah gaya kepemimpinan di KANTOR PAJAK MUSI BANYUASIN
berpengaruh terhadap kinerja karyawan dibidang Administrasi. Gaya
kepemimpinan bukanlah faktor utama penentu keberhasilan sebuah Perusahaan.
Namun menjadi faktor kuat yang dapat mempengaruhi faktor lain, sehingga
memiliki efek domino terhadap tujuan dan hasil perusahaan. Dengan melihat dari
berbagai sumber dan juga melakukan penelitian khususnya di KANTOR PAJAK
MUSI BANYUASIN dan beberapa Literatur, dapat disimpulkan bahwa gaya
kepemimpinan sangat berpengaruh besar terhadap kinerja karyawan.

DAFTAR PUSTAKA

C.N Cooley.2003. Pemimpin Yang Cermat. Jakarta : Prenhalindo


Kartono. 1994. Pengertian Pemimpin dan Kepemimpinan Menuru Para Ahli.
Universitas Negri Jakarta : My Globe
Abdi, Husnul. 2021, Desember 11. Pengertian kepemimpinan menurut para ahli
dan macam-macam gaya memimpin.
https://hot.liputan6.com/read/4734432/pengertian-kepemimpinan-menurut-
para-ahli-dan-macam-macam-gaya-memimpin
Ibnu. 2022, April 06. Mengenal pengertian kinerja dan fungsi penilaiannya dalam
perusahaan.
https://accurate.id/marketing-manajemen/pengertian-kinerja/#Pengertian_K
inerja_Menurut_Ahli
Setiawan, B, A. Dan Abd. Muhith, 2013. Transformational Leadership. Jakarta.
Raja Grafindo Persada.
Mulyadi dan Rivai. 2019. Manajemen Sumber Daya Manusia. Cetakan
Kesembilan, Jakarta, Raja Grafindo Persada.
Nurjanah. (2008). Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Budaya Organisasi
terhadap Komitmen
Guritno, Bambang dan Waridin. 2005. Pengaruh Persepsi Karyawan Mengenai
Perilaku Kepemimpinan, Kepuasan Kerja dan Motivasi terhadap Kinerja.
JRBI. Vol 1. No 1. Hal: 63-74.

15
Widyatmini dan Luqman Hakim. (2008) “Hubungan Kepemimpinan, Kompensasi,
Dan Kompetensi Terhadap Kinerja Pegawai Dinas Kesehatan Kota
Depok.” Jurnal Ekonomi Bisnis. No. 2 Vol 13, Agustus 2008.
Siti Munafiah. (2011). Pengaruh Kompensasi dan Supervisi terhadap Kinerja
Karyawan (Studi Kasus pada PT. Industri Sandang Nusantara Unit Patal
Secang). Skripsi. FE Universitas Negeri Yogyakarta.
Rifka Sitoresmi, Ayu. 2021. 10 Macam Gaya Kepemimpinan dalam Organisasi,
Dilengkapi Pengertian dan Cara Memilihnya.
https://hot.liputan6.com/read/4589668/10-macam-gaya-kepemimpinan-
dalam-organisasi-dilengkapi-pengertian-dan-cara-memilihnya
Bryanjohannes. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Dan Motivasi Terrhadap Kinerja
Karyawan Pada Pt. Bank Negara Indonesia, Tbk.
(Https://Ejournal.Unsrat.Ac.Id), 2014.
Bungin, Burhan. Metodologi Penelitian Kuantitatif. EdisiKedua. Jakarta: Kencana,
2013.
Denok Sunarsi, S.Pd., M.M.,CHt. Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Disiplin
Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada CV. Usaha Mandiri Jakarta.
JENIUS. Vol. 1, No. 2, Januari 2017
Firana, Y., & Abbas, A. “Dimensi Keadilan dalam Partisipasi Penyusunan
Anggaran dan Kinerja Manajerial Rumah Sakit”. Jesya (Jurnal Ekonomi &
Syariah), Vol 3 No. 2, (2020): 99-110.
https://doi.org/10.36778/jesya.v3i2.150.
Gary Yukl. Kepemimpinan Dalam Organisasi (Alih Bahasa Yusuf Udaya).
Jakarta: Edisi Bahasa Indonesia Victory Jaya Abadi, 2012.
Ghozali, Imam. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program Spss, Semarang
Badan Penerbit Universitas Di Ponegoro, 2013
Hamzah B. Uno, M. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara,
2012.
Hasibuan, Malayu SP. Organisasi dan Motivasi, Dasar Peningkatan Produktivitas.
Jakarta Bumi Aksara, 2013.
Larasati. Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Wilayah Telkom
Jabar Barat Utara (Witel Bekasi), 2014

16
Olivia Theodora. Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan
PT .Sejahtera Motor Gemilang, 2015.
Mahmudi. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Rineka Cipta, 2012
Mathis, Robhert.L Dan Jack, John. Manajemen Sumber Daya Manusia. Salemba
Empat, Jakarta, 2013
Mulyadi & Rivai. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Letakan
Kesembilan, 2012
Mulyasa. E. Praktik Penelitian Tindakan. Bandung: Rosdakarya, 2012.
Rivai, Veithzal dan Sagala Ela Jauvani. Manajemen sumber daya manusia untuk
Perusahaan Dari Teori Ke Praktis. Jakarta: Raja Gravindo, 2013
Rivai, Veithzal M.B.A. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan.
Jakarta: Raja Grafindo, 2013.
Saputra Andri. Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Motivasi Kerja Terhadap
Kinerja Karyawan Badan Statistik BPS Kota Padang. Journal Of Economic
And Economic Education Vol.2 No.2 (Https://Media.Neliti.Com/Media/Pu
blications/43020-ID), 2014.
Syamsu Q. Badu & Novianty Djafri .Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi oleh
Ideas Publishing, September 2017 Alamat: Jalan Gelatik No. 24 Kota
Gorontalo Surel: infoideaspublishing@gmail.com Anggota Ikapi, No.
001/gtlo/II/17 ISBN : 978-602-6635-43-3
Silalahi, Ulber. Asas-Asas Manajemen. Cetakan Kedua. PT. Refika Aditama.
Bandung, 2013.
Slamet, Achmad. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia. Semarang: Unnes
Press.
Sutrisno. Manajemen Keuangan Teori, Konsep Dan Aplikasi. Yogyakarta:
Ekonisia, 2012

17

Anda mungkin juga menyukai