Anda di halaman 1dari 12

“PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN DISIPLIN

KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT.


TELKOMSEL BRANCH PAREPARE”
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Dasarnya suatu perusahaan tidak hanya mengharapkan suatu sumber daya


manusia yang cakap dan terampil, tetapi lebih penting lagi, perusahaan
mengharapkan karyawannya mau bekerja dengan giat dan berkeinginan untuk
mencapai hasil kerja yang optimal. Hal ini disebabkan karena keberhasilan suatu
organisasi atau perusahaan akan ditentukan oleh faktor manusia atau karyawan itu
sendiri. Manajemen perusahaan akan berjalan dengan baik apabila sumber daya
manusia mampu menjalankan keduanya, dengan demikian akan mempercepat
dalam pencapaian tujuan organisasi tersebut.
Sumber daya manusia sebagai salah satu faktor internal yang memegang
peranan penting berhasil tidaknya suatu organisasi dalam mencapai tujuan,
sehingga perlu diarahkan melalu pengelolaan.sumber daya manusia yang baik.
Pengelolaan sumber daya manusia yang dimaksud adalah organisasi harus mampu
menyatukan suatu persepsi atau cara pandang karyawan dan pimpinan organisasi
dalam rangka mencapai tujuan organisasi. Hal ini dapat dilakukan melalui
pembentukan mental bekerja yang baik, memberikan motivasi kerja, bimbingan,
pengarahan, dan koordinasi yang baik dalam bekerja oleh seorang pemimpin
kepada karyawannya.
Oleh sebab itu, kepemimpinan yang diterapkan oleh manajer akan
berpengaruh terhadap keberhasilan organisasinya karena kepemimpinan
organisasi akan mengarahkan perilaku anggota organisasi untuk mencapai tujuan
organisasi.
Pernyataan robbins (2003:127) dikutip dalam buku sondang bahwa keberhasilan
suatu organisasi dalam pencapaian tujuan melalui usaha menggerakan orang lain
dalam organisasi atau instalasi tidak lepas dari kapasitas, peranan, perilaku, dan
karakteristik seorang pimpinan. Seorang pemimpin yang cerdas dapat melahirkan
pegawai yang cerdas pula. Kepemimpinan merupakan kemampuan untuk
memberikan inspirasi dan memotivasi para pengikutnya untuk mencapai hasil-
hasil yang lebih besar daripada yang direncanakan. Pemimpin yang baik akan
mampu menularkan hal-hal positif kepada karyawan yang menjadi bawahannya
dan memberikan dampak positif bagi pekerjaan mereka sehingga dapat melakukan
pekerjaannya dengan baik.
Kedisiplinan merupakan kesadaran dan kesediaan seseorang mentaati
semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku. Dengan
adanya kedisiplinan, diharapkan pekerjaan akan dilakukan seefektif dan seefesien
mungkin. Sebaliknya jika kedisiplinan tidak ditegakkan dengan baik, maka
dimungkinkan tujuan-tujuan organisasi yang telah ditetapkan tidak dapat tercapai
atau dapat tercapai tetapi tidak bisa efektif dan efisien. Disiplin sangat menarik
untuk dibahas karena adanya pengaruh positif terhadap kemajuan suatu
perusahaan sehingga dapat meningkatkan mutu Sumber Daya Manusia di
Indonesia.
Berkaitan dengan pentingnya masalah gaya kepemimpinan dan disiplin
kerja, maka peneliti menentukan objek penelitian pada karyawan PT.
TELKOMSEL BRANCH PAREPARE. Telkomsel merupakan perusahaan yang
bergerak di bidang telekomunikasi khususnya telepon seluler dengan system GSM
(Global System for Mobile Communication), yang memiliki berbagai merk
produk yang dipasarkan di Indonesia terbagi menjadi produk pascabayar dan
prabayar. Bagi perusahaan yang berskala besar, karyawan PT.TELKOMSEL
BRANCH PAREPARE diharapkan mampu dalam menghadapi permasalahan
yang berhubungan dengan peraturan perusahaan. Namun masih ada karyawan
yang kurang sesuai dengan apa yang diinginkan oleh perusahaan, yaitu disiplin
kerja, seperti masih ada karyawan yang dating terlambat, pulang belum waktunya
dan tingginya angka ketidakhadiran karyawan. Untuk peningkatan kinerja
karyawan kiranya masalah disiplin kerja di PT. TELKOMSEL BRANCH
PAREPARE harus dapat perhatian secara penuh oleh pimpinan. Tidaklah mudah
bagi pimpinan dalam membangun disiplin kerja bagi karyawannya. Disinilah
permasalahan tersebut dituntut peran pemimpin dalam membimbing dan
mengarahkan karyawannya, sehingga dapat menciptakan kedisplinan yang baik
bagi kinerja karyawannya. Dengan peran pimpinan serta kedisiplinan karyawan,
maka produktivitas perusahaan akan meningkat serta tercapainya suatu tujuan
perusahaan.
Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis tertarik melakukan
penelitian dengan judul “Pengaruh Gaya Kepemimpinan Dan Disiplin Kerja
Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Telkomsel Branch Parepare”
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian diatas, maka peneliti merumuskan masalah
sebagai berikut :
1. Apakah gaya kepemimpinan berpengaruh secara parsial terhadap kinerja
karyawan pada PT. Telkomsel Branch Parepare?
2. Apakah disiplin kerja berpengaruh secara parsial terhadap kinerja
karyawan pada PT. Telkomsel Branch Parepare?
3. Apakah gaya kepemimpinan dan disiplin kerja berpengaruh terhadap
secara simultan terhadap kinerja karyawan pada PT. Telkomsel Branch
Parepare?
1.3 Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan yang telah dirumuskan, maka tujuan yang
ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja
karyawan pada PT. Telkomsel Branch Parepare.
2. Untuk mengetahui pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja karyawan pada
PT. Telkomsel Branch Parepare.
3. Untuk mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan dan disiplin kerja
terhadap kinerja karyawan pada PT. Telkomsel Branch Parepare.

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagi Perusahaan (PT. Telkomsel Branch Parepare)


Sebagai referensi penelitian sehingga semakin baik lagi kedepannya.
2. Bagi Peneliti
Sebagai informasi yang dapat memperluas pengetahuan dan wawasan serta
pengalaman mengenai pengaruh gaya kepemimpinan, disiplin kerja dan
kinerja karyawan serta memperdalam ilmu mengenai pengetahuan SDM
dalam suatu perusahaan.
3. Bagi Akademis
Sebagai referensi menambah ilmu pengetahuan terutama mengenai
manajemen sumber daya manusia.
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Tinjauan Dan Teori Konsep

2.1.1 Pengertian Manajemen

Manajemen merupakan suatu proses dimana suatu perusahaan atau


organisasi dalam melakukan suatu usaha harus mempunyai prinsip-prinsip
manajemen dengan menggunakan semua sumber daya yang dimiliki oleh
perusahaan dalam mencapai tujuannya. Menurut Hasibuan (2011:2) menyatakan
bahwa manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber
daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk
mencapai tujuan tertentu.

Menurut Makmur (2013:7) menyatakan bahwa yang dimaksud dengan


manajemen adalah alat pembentukan pemikiran rasionalitas dan bertindak secara
profesional untuk menggerakkan seluruh sumber daya manusia serta non sumber
daya manusia dalam rangka pencapaian tujuan organisasi secara efektif dan
efisien disamping dapat memberikan manfaat dalam kehidupan manusia.

Berdasarkan pengertian-pengertian diatas, maka dapat dikatakan bahwa


manajemen adalah suatu ilmu dan seni yang mengatur berbagai kegiatan dan
sumber daya dengan tujuan tertentu secara efektif dan efisien disamping dapat
memberikan manfaat dalam kehidupan manusia.

Manajemen sumber daya manusia adalah bagian dari fungsi manajemen,


manajemen sumber daya manusia lebih memfokuskan diri kepada unsur manusia,
dimana unsur manusia merupakan aset utama organisasi yang harus dipelihara
dengan baik dan dimanfaatkan secara produktif, manajemen sumber daya manusia
memfokuskan diri kepada individu baik sebagai subjek atau pelaku dan sekaligus
sebagai objek dan pelaku.
Menurut Hasibuan (2011:10) mengemukakan bahwa: “Manajemen sumber
daya manusia adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja
agar efektif dan efisien membantu terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan, dan
masyarakat.”

Menurut Mangkunegara (2011:10) mengemukakan bahwa: “Manajemen


sumber daya manusia merupakan suatu perencanaan, pengorganisasian,
pengkordisian, pelaksanaan, dan pengawasan terhadap pengadaan,
pengembangan, pemberian balas jasa, pengintegrasian, pemeliharaan, dan
pemisahan tenaga kerja dalam rangka mencapai suatu tujuan organisasi.” Definisi
lain menurut Mathis dan Jackson (2006:3) adalah rancangan sistem-sistem formal
dalam sebuah organisasi untuk memastikan penggunaan bakat manusia secara
efektif dan efisien guna mencapai suatu tujuan organisasi.

Berdasarkan pendapat para pakar tersebut maka dapat disimpulkan bahwa


manajemen Sumber Daya Manusia merupakan proses pendayagunaan sumber
daya manusia yang dilakukan, melalui dengan pengaplikasian fungsi-fungsi
manajemen sumber daya manusia seperti perencaan sumber daya manusia,
rekrutmen, dan seleksi, pengembangan sumber daya manusia, perencanaan dan
pengembangan karir, pemberian kompensasi dan kesejahteraan, keselamatan dan
kesehatan kerja, penilaian prestasi kerja, pelatihan dan pengembangan promosi,
dan pemutusan hubungan kerja, sehingga mampu memberikan kontribusi secara
efektif dan efisien sesuai dengan harapan usaha perorangan, badan usaha,
perusahaan, lembaga maupun instansi.

Dapat diartikan bahwa sumber daya manusia, mempunyai arti penting bagi
perusahaan dan manajemen sumber daya manusia merupakan alat u tuk
mendapatkan karyawan yang dibutuhkan oleh perusahaan, yang tentunya
karyawan diharapkan mampu mewujudkan tujuan perusahaan.

2.1.2 Fungsi -Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia

Fungsi manajemen sumber daya manusia sangat luas, hal ini disebabkan
karena tugas dan tanggung jawab manajemen sumber daya manusia untuk
mengelola unsur-unsur manusia seefektif mungkin agar memiliki suatu tenaga
kerja yang memuaskan. Menurut Hasibuan (2007:21), fungsi-fungsi sumber daya
manusia meliputi fungsi manajerial dan fungsi operasional, yaitu:

1. Fungsi-Fungsi Manajerial
a. Perencanaan
Perencanaan (human resources planning ) adalah merencanakan
tenaga kerja secara efektif dan efisien agar sesuai dengan kebutuhan
perusahaan dalam membantu terwujudnya tujuan perencanaan
dilakukan dengan menetapkan program kepegawaian. Program
kepegawaian meliputi pengorganisasian, pengarahan, pengendalian,
pengadaan, pengembangan, kompensasi, pengintegrasian,
pemeliharaan, kedisiplinan dan pemberhentian karyawan program.
b. Pengorganisasian
Pengorganisasian adalah kegiatan untuk mengorganisasikan semua
karyawan dengan pembagian kerja, hubungan kerja, delegasi
wewenang, integrasi dan kordinasi dalam bagan (organization chart).
Organisasi hanya merupakan alat untuk mencapai tujuan dengan
organisasi yang baik akan membantu terwujudnya tujuan secara
efektif.
c. Pengarahan
Pengarahan (directing) adalah kegiatan mengarahkan semua
karyawan agar mau bekerja sama dan bekerja keras secara efektif
dan efisien dalam membantu tercapainya tujuan perusahaan,
karyawan, dan masyarakat. Pengarahan dilakukan pemimpin dengan
menugaskan bawahan agar mengerjakan tugasnya dengan baik.
d. Pengendalian
Pengendalian (controlling) adalah kegiatan mengendalikan semua
karyawan, agar mentaati peraturan-peraturan perusahaan dan bekerja
sesuai dengan rencana. Apabila terdapat kesalahan atau
penyimpangan dilakukan tindakan perbaikan dan penyempurnaan
rencana. Pengendalian karyawan meliputi kehadiran, kedisiplinan,
perilaku, kerja sama, pelaksanaan pekerjaan, dan menjaga situasi
lingkungan pekerjaan.
2. Fungsi-fungsi operasional
a. Pengadaan
Pengadaan (procurement) adalah proses penarikan, seleksi,
penempatan orientasi dan induksi untuk menciptakan karyawan
yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Pengadaan yang
baik akan membantu terwujudnya tujuan.
b. Pengembangan
Pengembangan (development) adalah proses meningkatkan
keterampilan teknis, teoritis, konseptual, dan moral karyawan
melalui pendidikan dan pelatihan yang diberikan harus sesuai
dengan kebutuhan pekerja masa kini maupun masa depan.
c. Kompensasi
Kompensasi (compensation) adalah pemberian balas jasa
langsung (direct) dan tidak langsung (indirect) uang atau
barang kepada karyawan sebagai imbalan jasa yang diberikan
kepada perusahaan. Prinsip kompensasi adalah adil dan layak.
Adil diartikan sesuai dengan prestasi kerjanya, layak diartikan
dapat memenuhi kebutuhan primernya serta berpedoman pada
batas upah minimum pemerintah berdasarkan internal dan
eksternal konsistensi.
d. Pengintegrasian
Pengintegrasian (integration) adalah kegiatan untuk
mempersatukan kepentingan perusahaan dan kebutuhan
karyawan, agar tercipta kerjasama yang serasi dan saling
menguntungkan. Perusahan memperoleh laba, karyawan dapat
memenuhi kebutuhan dari hasil pekerjaannya. Pengintegrasian
merupakan hal yang penting dan sulit dalam manajemen
sumber daya manusia, karena mempersatukan dan kepentingan
yang bertolak belakang.
e. Pemeliharaan
Pemeliharaan (maintance) adalah kegiatan untuk memelihara
atau meningkatkan kondisi fisik, mental, dan loyalitas
karyawan, agar mereka tetap mau bekerja sama sampai
pensiun. Pemeliharaan yang baik akan dilakukan dengan
program kesejahteraan yang berdasarkan kebutuhan sebagian
besar karyawan serta berpedoman kepada internal dan eksternal
konsistensi.
f. Pemberhentian
Pemberhentian (separation) adalah putusnya hubungan
seseorang dari suatu perusahaan. Pemberhentian ini disebabkan
oleh keinginan karyawan, keinginan perusahaan, kontrak kerja
berakhir, pensiun dan sebab-sebab lainnya.
Berdasarkan uraian diatas tersebut, jelaslah bahwa peranan
manajemen sumber daya manusia, baik yang bersifat
manajerial maupun operasional sangat berguna dan mendukung
pencapaian dari tujuan perusahaan.
Sumber daya manusia perusahaan mencakup keseluruhan
manusia yang ada dalam organisasi yaitu mereka yang terlibat
dalam operasional bisnis perusahaan, dari level yang paling
bawah hingga ke posisi direktur utama. Sekalipun berbeda
level, akan tetapi ke semua sumber daya manusia tersebut
memiliki peran yang sama dan signifikan bagi tercapai
tidaknya tujuan dari perusahaan (Malayu,2009:5).
2.1.3.1 Pentingnya Manajemen Sumber daya Manusia (MSDM)
Tiap organisasi, termaksud perusahaan menetapkan tujuan-
tujuan tertentu yang ingin mereka capai dalam manajemen ini
setiap sumber dayanya termaksud sumber daya manusia.
Tujuan manajemen sumber daya manusia secara tepat sangatlah
sulit untuk dirumuskan karena sifatnya bervariasi dan
tergantung pada penahapan perkembangan yang terjadi pada
masing-masing organisasi.
Adapun tujuan manajemen sumber daya manusia menurut
Veitzhal Rivai (2004:13) yaitu “Tujuan manajemen sumber
daya manusia adalah meningkatkan kontribusi produktif orang-
orang yang ada dalam perusahaan melalui sejumlah cara yang
bertanggung jawab secara strategis, etis dan sosial”
Menurut Sadili (2010:30) tujuan manajemen sumber daya
manusia yaitu “Memperbaiki kontribusi produktif tenaga kerja
terhadap organisasi dengan cara bertanggung jawab secara
strategis, etis dengan meminimalkan dampak negatifnya.”
1. Tujuan Sosial
Agar organisasi atau perusahaan bertanggung jawab secara
sosial dan etis terhadap kebutuhan dan tantangan dengan
masyarakat dengan meminimalkan dampak negatifnya.
2. Tujuan Organisasional
Sasaran formal yang dibuat untuk membantu organisasi
mencapai tujuannya.
3. Tujuan Fungsional
Mempertahankan kontribusi departemen manajemen
sumber daya manusia pada tingkat yang sesuai dengan
kebutuhan organisasi.
4. Tujuan Individual
Tujuan pribadi dari setiap anggota dicapai melalui
aktivitasnya dalam organisasi atau perusahaan;

Menurut Sunarto (2004:3) menyatakan bahwa, manajemen sumber daya


manusia memiliki tujuan, yaitu:

1. Organisasi mendapatkan dan mempertahankan tenaga kerja yang cakap,


dapat dipercaya dan memiliki motivasi tinggi, seperti yang diperlukan.
Meningkatkan dan memperbaiki kapasitas yang melekat pada manusia,
baik itu kontribusi kemampuan dan kecakapan.
2. Mengembangkan sistem kerja dengan kinerja yang tinggi meliputi
prosedur perekrutan dan seleksi yang teliti, sistem kompensasi, dan
insentif yang tegantung pada kinerja, pengembangan manajemen serta
aktivitas pelatihan yang terkait dengan kebutuhan bisnis.
3. Mengembangkan praktik manajemen berkomitmen tinggi yang menyadari
bahwa karyawan adalah stakeholder dalam organisasi yang bernilai dan
membantu mengembangkan iklim kerjasama dan kepercayaan bersama.
4. Lingkungan kerjasama tim dan fleksibilitas dapat berkembang. Organisasi
menyeimbangkan dan mengadaptasikan kebutuhan stakeholder.

Anda mungkin juga menyukai