SILA PERTAMA
(KETUHANAN YANG MAHA ESA)
Dosen Pengampuh:
Dra.Andi Masniah,M.Pd.
Oleh:
ANJELINA SAMPE
2301002
PRODI S1 MANAJEMEN
FAKULTAS BISNIS
INSTITUT ILMU SOSIAL DAN BISNIS ANDI SAPADA
PAREPARE
2023
Makna dari Sila Pertama dalam Pancasila
Sila Pertama adalah "Ketuhanan Yang Maha Esa." Makna dari Sila Pertama ini adalah
prinsip kepercayaan kepada Tuhan yang memiliki kedudukan paling utama dan
mendasar dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara bagi bangsa
Indonesia.
Ketuhanan Yang Maha Esa menunjukkan bahwa Indonesia adalah negara yang
beragam keyakinan, namun tetap mengakui adanya keberadaan Tuhan yang Maha Esa.
Prinsip ini menegaskan pentingnya menjunjung tinggi nilai-nilai keagamaan dan
spiritualitas dalam kehidupan bermasyarakat, sambil juga menghormati keragaman
keyakinan dan kepercayaan agama yang ada di Indonesia.
Sila Pertama ini menggaris bawahi bahwa nilai-nilai moral dan etika yang diambil dari
ajaran agama memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk tatanan sosial,
keadilan, dan harmoni di dalam masyarakat. Dengan mengakui dan menghargai
keberadaan Ketuhanan Yang Maha Esa, diharapkan semua warga negara Indonesia
dapat hidup berdampingan dalam kerukunan dan saling menghormati, meskipun
memiliki keyakinan agama yang berbeda.
Makna dari Sila Pertama dalam Pancasila, yaitu "Ketuhanan Yang Maha Esa":
Dengan demikian, Sila Pertama Pancasila, "Ketuhanan Yang Maha Esa," memiliki
makna yang luas dan mendalam dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara di
Indonesia, yang mencakup aspek moral, spiritual, toleransi, kerukunan, dan pengakuan
terhadap keberagaman.