Dosen Pembimbing :
Bambang Hermoyo, S. H., M. H
Oleh :
Intan Sintiawati Priya Saputri
(Manajemen 09 - 23200003)
B. Permasalahan
1) Bagaimana peran atau hubungan antara pancasila dengan keberagaman
agama yang ada di Indonesia?
2) Bagaimana karakter yang harus ditanamkan oleh setiap umat beragama agar
tercipta suasana rukun di lingkungan heterogen?
C. Pembahasan
Pancasila, sebagai suatu pandangan hidup, memiliki potensi untuk menjadi
dasar beragama yang kokoh dan inklusif. Sila pertama, "Ketuhanan Yang Maha Esa",
menyiratkan pengakuan akan keberadaan Tuhan sebagai sumber segala kehidupan
dan kebijaksanaan. Namun, sila ini tidak mengikat pada suatu agama tertentu,
melainkan mengajarkan toleransi dan penghormatan terhadap keberagaman keyakinan
agama. Oleh karena itu, berpancasila dalam konteks beragama adalah menerima
keberagaman dan mengakui bahwa ketaatan pada agama masing-masing merupakan
hak asasi yang harus dihormati.
Keragaman agama di Indonesia adalah keniscayaan yang harus dikelola
dengan bijak. Pancasila, dengan sila-silanya yang mendorong persatuan dan kesatuan,
seharusnya menjadi jembatan yang menghubungkan berbagai keyakinan agama.
Berpancasila dalam konteks beragama berarti menghilangkan sekat-sekat pemisah
antaragama dan membangun dialog antarumat beragama untuk saling memahami dan
menghormati perbedaan-perbedaan tersebut.
Berpancasila hakekatnya beragama yang benar juga mencerminkan sikap
toleransi dan penghormatan terhadap setiap individu, tanpa memandang latar
belakang agama yang dianut. Masyarakat Indonesia seharusnya mampu melampaui
perbedaan dan memahami bahwa ajaran agama mengajarkan kebaikan, kedamaian,
dan kasih sayang. Dalam praktiknya, ini berarti menerima bahwa setiap agama
memiliki kontribusi untuk membangun masyarakat yang adil, makmur, dan harmonis.
Berpancasila hakekatnya beragama yang benar juga mencakup prinsip
kemanusiaan yang universal. Sila kelima, "Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat
Indonesia", menekankan pentingnya memperhatikan kesejahteraan bersama dan
mengatasi kesenjangan sosial. Dalam konteks beragama, ini mengingatkan kita bahwa
ajaran agama sejatinya mengajarkan empati, keadilan, dan perhatian terhadap sesama
manusia. Oleh karena itu, berpancasila dalam beragama adalah berpraktik agama
dengan cara yang mencerminkan nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan.
D. Kesimpulan
Berpancasila hakikatnya beragama yang benar adalah menghayati nilai-nilai
Pancasila sebagai dasar bagi sikap, tindakan, dan hubungan keberagamaan. Ini
mengajarkan kita untuk menjalankan agama dengan menghormati perbedaan,
membangun dialog antarumat beragama, dan memprioritaskan nilai-nilai
kemanusiaan dan keadilan. Dalam era globalisasi dan interkoneksi, memahami
hakekat berpancasila dalam beragama adalah langkah penting untuk menjaga harmoni
dan kedamaian dalam masyarakat yang beragam.
Daftar Pustaka
https://kemenag.go.id/kolom/berpancasila-dan-beragama-dengan-benar-tES9o