Anda di halaman 1dari 2

5.

Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan Kehidupan Umat Beragama

Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan Kehidupan Umat Beragama Bangsa Indonesia sudah dikenal
dari dulu sebagai bangsa ramah dan santun yang dikenal dimata dunia Internasional. Indonesia dengan
kemajemukan, binneka dan plural. Indonesia juga terdiri dari suku, etnis, bahasa dan agama namun
terjalin kerja sama untuk meraih dan mengisi kemerdekaan Republik Indonesia kita.

Namun, keramahan Indonesia kini mulai banyak dipertanyakan karena banyak kasus kekerasan yang
bernuansa Agama. Paradigma toleransi antar umat beragama untuk menciptakan kerukunan dalam
beragama perspektif Piagam Madina yang intinya adalah sebagai berikut..

1. Semua umat Islam, meskipun dari banyak suku merupakan satu komunitas (ummatan wahidah).
2. Hubungan antara sesama anggota komunitas Islam dan antara komunitas Islam dan komunitas lain
didasarkan dari prinsip-prinsip yaitu:

 Bertetangga dengan rukun

 Saling membantu dalam menghadapi musuh bersama

 Membela yang teraniaya

 Saling menasehati

 dan menghormati mengenai kebebasan beragama

Berdasarkan lima prinsip yang mengisyaratkan bahwa:


1. Adanya persamaan hak dan kewajiban antara sesama warga negara tanpa dengan membedakan atas
dasar suku dan agama
2. Adanya semangat persahabatan dan saling berkonsultasi dalam menyelesaikan masalah bersama
serta saling membantu menghadapi musuh bersama.

Hal yang mendasar dalam memperkokoh kerukunan hidup antara umat beragama adalah dengan
membangun dialog horizontal dan vertikal. Dialog horizontal adalah interaksi antara manusia yang
berdasar dialog untuk mencapai saling pengertian, pengakuan akan eksistensi manusia, dan pengakuan
akan sifat dasar manusia yang indeterminis dan interdependen.

Identitas indeterminis adalah sikap dasar manusia yang menyebutkan bahwa posisi manusia berada
pada kemanusiaannya. Artinya, posisi manusia bukan sebagai benda mekanik, melainkan sebagai
manusia yang memiliki akal budi kreatif dan berbudaya.

https://artikelsiana.com/2022/10/pancasila-sebagai-paradigma-pembangunan.html

Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan Kehidupan Beragama

Paradigma memiliki pengertian sebagai cara pandang atau landasan berpikir untuk melihat atau menilai
sesuatu. Pancasila sebagai paradigma pembangunan kehidupan beragama artinya kita menggunakan
pancasila sebagai cara pandang dalam membangun kehidupan beragama.
Agama adalah salah satu hak asasi yang paling mendasar pada diri seseorang dan tidak boleh terjadi ada
pemaksaan agama seseorang kepada orang lain dengan memberikan sesuatu, terlebih lagi dengan
menjelek-jelekkan agama yang lainnya.

Jika bertanya kepada setiap pemeluk agama tentang ajaran agama yang dianutnya, sudah pasti
jawabannya tidak ada dari ajaran-ajaran agama tersebut yang mengajarkan tentang pertikaian,
semuanya mengajarkan nilai-nilai keluhuran dan kemanusiaan.

Dalam hubungan kehidupan sesama manusia nilai-nilai ajaran agama yang dianut masing-masing telah
mengajarkannya sesuatu yang penting, artinya dalam pengembangan kehidupan beragama untuk
menciptakan kehidupan sosial yang aman dan harmonis, sekaligus saling menghargai dan menghormati
serta toleransi antar pemeluk agama.

Dengan dasar bahwa Pancasila secara resmi dan sah dalam ketatanegaraan yang kita akui sebagai dasar
negara, ideologi negara dan pandangan hidup bangsa, oleh karena itu sudah seharusnya Pancasila dapat
dijadikan sebagai paradigma dalam kehidupan beragama.

Dalam sila yang terdapat pada Pancasila terutama pada sila yang pertama ”Ketuhanan Yang Maha Esa”,
yang meliputi sila-sila setelahnya memberikan dasar-dasar nilai yang hakiki dan fundamental untuk
terciptanya bangsa Indonesia agar dapat hidup rukun dan damai dalam hidup kehidupan beragama.

Pancasila telah memberikan dasar-dasar nilai yang fundamental bagi bangsa Indonesia untuk hidup
secara damai dan berdampingan dalam kehidupan beragama di negeri tercinta ini. Hal ini sesuai dengan
kedudukan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan wajib beribadah kepada Tuhan Yang
Maha Esa sesuai dengan agama dan kepercayaannya.

Di sisi lain, Tuhan menghendaki umat manusia untuk hidup saling menghormati, menghargai, menolong,
dan mencintai. Hal ini dapat dilihat kenyataan bahwa Tuhan menciptakan manusia yang terdiri dari laki-
laki yang perempuan yang tergolong dalam kelompok bangsa, golongan dan kelompok-kelompok sosial,
politik, budaya maupun etnis, serta untuk hidup secara damai dan saling berdampingan.

https://www.kompasiana.com/annisasulastri4141/638e059aa9841145ab3ba812/pancasila-sebagai-
paradigma-pembangunan-kehidupan-beragama

Anda mungkin juga menyukai