Anda di halaman 1dari 5

TUGAS : PKn

Kelas :X
Guru : Tiar Rizaldi S.Pd

Rangkum tugas ini dalam buku catatan PKn…

Tujuan Toleransi Beragama


Tujuan toleransi beragama adalah meningkatkan iman dan ketakwaan masing-masing
penganut agama dengan kenyataan ada agama lain. Dengan demikian, kita sebagai umat
yang menganut ajaran agama, semakin menghayati dan memperdalam ajaran agama dan
berusaha untuk mengamalkannya, mencegah terjadinya perpecahan antara umat beragama
akibat perpedaan.

Agama bukan alat untuk pemecah belah. Agama adalah alat untuk mempersatukan umat.
Ketika terjadi perpecahan siapa yang rugi? Perpecahan dapat merugikan masing-masing
invidu di dalam melakukan aktivitasnya. Dengan terciptanya toleransi beragama, kita dapat
saling melengkapi antara yang satu dengan yang lain dan menyatukan perbedaan. Jangan
karena berbeda keyakinan dijadikan suatu permusuhan.

Bentuk Toleransi Beragama


Toleransi beragama bisa kita lihat dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, bergaul dengan
semua orang tanpa membedakan kepercayaan masing-masing; menghargai dan
memberikan kesempatan kepada teman yang berbeda agama tanpa ada diskriminasi. Jadi,

toleransi beragama berarti bahwa setiap orang memliki persamaan hak dan harus
diperlakukan sama dalam hidupnya demi kedamaian, kenyamanan, dan kesejahtraan
bersama.

Toleransi beragama di Indonesia

Indonesia merupakan negara yang kaya akan keragaman agama diantaranya Islam, Kristen,
Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu. Adanya keberagaman tersebut tentunya menjadi
tantangan sekaligus potensi yang perlu dijaga serta dilestarikan dengan menerapkan nilai
Pancasila sebagaimana yang tercantum pada sila pertama yang berbunyi “Ketuhanan Yang
Maha Esa”. Disamping itu, Pancasila juga menjamin kebebasan beragama bagi setiap warga
negaranya yakni setiap individu berhak untuk memilih keyakinan yang dianutnya. Hal
tersebut tentunya tak terlepas dari Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa yang dimana
mengandung nilai-nilai moral, etika, dan sosial yang dijadikan pedoman maupun pijakan
bagi kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Nilai-nilai luhur pada Pancasila
tersebut diharapkan mampu menyatukan perbedaan yang ada guna memerangi aksi yang
mengarah pada radikalisme sebagai penyebab terpecahnya bangsa Indonesia. Oleh karena
itu, penting bagi generasi muda bangsa maupun seluruh elemen masyarakat
mengembangkan sikap toleransi agar tercipta harmonisasi dalam keragaman beragama
sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
Toleransi sendiri dapat diartikan sebagai sikap saling menghormati, menghargai,
membiarkan pandangan maupun kepercayaan yang berbeda atau bertentangan dengan diri
sendiri sedangkan toleransi dalam beragama sendiri mengandung makna sikap saling
menghargai antar pemeluk agama.Toleransi dalam beragama ini dapat diwujudkan dengan
berbagai bentuk diantaranya menghormati agama yang diyakini oleh orang lain, tidak
memaksakan keyakinan agama, dan tidak memandang rendah agama lain. Penerapan
toleransi ini akan meminimalisir terjadinya konflik antar umat beragama serta mewujudkan
persatuan dan kesatuan tanpa memandang perbedaan latar belakang agama. Disamping itu,
dengan mengembangkan sikap toleransi sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, akan
menciptakan kerukunan, menjaga stabilitas sosial, serta menjunjung tinggi keadilan dan
kesetaraan antar umat beragama.

Toleransi dalam beragama juga perlu dimaknai bahwa dalam bertoleransi bukan berarti ikut
dalam kepercayaan orang lain akan tetapi bagaimana memperlakukan kepercayaan agama
lain dengan baik tanpa mencampuri agama yang dianutnya. Selain itu, toleransi dalam
beragama merupakan sikap yang tertanam dalam Pancasila sebagai dasar negara dimana
terdapat nilai yang mengajarkan manusia untuk saling menghormati dan menghargai agama
yang dianut setiap individu dengan mengembangkan konsep persaudaraan dalam
kerukunan. Dalam membangun toleransi tersebut, warga negara Indonesia dapat
membentuk forum atau organisasi untuk berdiskusi bersama mengenai masalah yang timbul
akibat dari adanya perbedaan.

Berkaitan dengan hal tersebut, Pancasila sebagai ideologi bangsa mengandung nilai-nilai
luhur yang dapat diaktulisasikan dalam kehidupan sehari-hari serta dijadikan pedoman
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Nilai-nilai luhur Pancasila tercermin pada setiap
butir dari sila pertama hingga lima. Pada sila pertama mengandung nilai ketuhanan,
keagamaan, dan keadlian dalam aktulisasinya dapat dilakukan dengan menghormati setiap
perbedaan keyakinan seseorang dan menumbuhkan sikap toleransi antar umat beragama.
Selanjutnya sila kedua mengandung nilai mengenai cara menghormati orang lain meski
berbeda-beda, cara penerapannya adalah dengan menanamkan sikap toleransi terhadap

sesama, bersikap adil, menghormati harkat dan derajat manusia sebagai makhluk Tuhan
Yang Maha Esa.

Sila ketiga Pancasila menekankan pada persatuan dan kesatuan yang mana sebagai warga
negara Indonesia yang baik sudah seharusnya menempatkan kepentingan bersama diatas
kepentingan pribadi dan golongan. Dalam implementasinya dengan cara menciptakan
kerukunan melalui tolong menolong terhadap sesama dan gotong royong. Pada sila
keempat memiliki nilai bahwa semua manusia mempunyai hak, kewajiban dan kedudukan
yang sama sebagai makhluk ciptaan Tuhan. Pada sila ini pengimplementasiannya dengan
cara menerima pendapat yang berbeda dengan kita, tidak saling menghina dan tidak
memaksakan kehendak. Terakhir, sila kelima menekankan bahwa manusia memiliki
kedudukan yang sama di mata hukum tanpa memandang suku, ras, agama, dan lain
sebagainya. Implementasi sila kelima ini dengan berlaku adil ketika berbagi terhadap
sesama dan berperan aktif dalam kegiatan sosial.
Pembahasan

Toleransi beragama sendiri merupakan bentuk pengamalan nilai Pancasila sila pertama
dengan tujuan untuk menciptakan kerukunan antar umat beragama dan percaya akan
Tuhan Yang Maha Esa. Arah dari toleransi ini juga bisa dikategorikan dalam pengamalan nilai
Pancasila sila kedua yang menjunjung tinggi hak asasi manusia, dalam hal ini manusia
diberikan kebebasan dalam memeluk agamanya masing-masing tanpa mendapat paksaan
dari orang lain. Selain itu, toleransi juga berarti tidak memandang rendah agama lain serta
menghargai apapun keputusan dari individu yang merupakan cerminan dari nilai Pancasila
sila kedua. Disamping itu, toleransi dalam beragama ini juga berkaitan dengan butir
Pancasila sila kelima yang mengutamakan keadilan dan kesetaraan yang mana semua orang
dari agama manapun berhak untuk mendapatkan kesejahteraan dalam beribadah tanpa
dibeda-bedakan dan mendapatkan hak untuk dihormati serta dihargai.

Namun, pada kenyataannya masih banyak permasalahan yang sering timbul dari kurangnya
pemahaman dan penanaman akan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari- hari
diantaranya kasus intoleransi terhadap penganut agama lainnya yang tengah terjadi di
Cilegon yang menolak pendirian gereja. Tentunya hal tersebut bertentangan dengan nilai-
nilai Pancasila dan perampasan hak atas kebebasan beragama. Permasalahan tersebut
tentunya berdampak pada kaum minoritas yang tidak bisa melaksanakan ibadah serta
dampak negatif lainnya yang memicu konflik antar kelompok agama yang berbeda dan
menghambat perkembangan sosial ekonomi di daerah tersebut.

Berdasarkan dari kasus tersebut, dapat diketahui bahwa negara Indonesia ini rentan untuk
terpecah belah dikarenakan perbedaan yang ada. Oleh karena itu, sangat diperlukan sikap
toleransi dalam beragama dengan menanamkan nilai-nilai Pancasila sejak dini agar generasi
muda bangsa tidak terprovokasi dengan hal-hal yang dapat merugikan bangsa. Melalui
Pancasila juga masyarakat akan diarahkan untuk membangun hubungan yang saling
mendukung dan memperkuat nilai-nilai toleransi. Dari permasalahan yang ada tersebut, jika
dikaitkan dengan Pancasila terdapat pada prinsip keadilan sosial dan prinsip demokrasi dan
musyawarah. Dimana prinsip keadilan sosial memiliki peran penting dalam mengatasi
ketimpangan dan perlakuan yang tidak adil terhadap masyarakat minoritas. Kemudian pada
prinsip demokrasi dan musyawarah yaitu meminimalisir terjadinya konflik dengan
mendorong partisipasi masyarakat untuk sama-sama mencari jalan tengah dari
permasalahan tersebut sehingga dengan saling bertukar pendapat dapat meredam pemicu
intoleransi beragama.

Permasalahan lain yang timbul juga disebabkan oleh stereotipe antar kelompok yang
berbeda agama yang berujung pada gerakan radikal seperti saling membunuh dan
membakar tempat ibadah. Hal tersebut menunjukkan bahwa pengamalan sila pertama
Pancasila belum

sepenuhnya dihayati oleh seluruh masyarakat Indonesia. Apabila kasus penyimpangan nilai-
nilai Pancasila terus berlanjut akan berakibat buruk pada kerukunan umat beragama. Oleh
sebab itu, penguatan kerukunan serta toleransi perlu dilakukan secara berkelanjutan dan
terus menerus utamanya sosialisasi pemahaman moderasi beragama yang menekankan
pada pentingnya toleransi dalam kehidupan bergama. Disamping itu, perlu adanya
penguatan nilai-nilai Pancasila dalam diri generasi muda bangsa melalui kegiatan seperti
kemah Pancasila, seminar kebangsaan, bela negara, dan lain sebagainya yang bisa
menanamkan pentingnya kesadaran dalam menghargai dan menghormati antar sesama.

Selain itu, Indonesia saat ini juga dihadapkan pada rendahnya rasa toleransi terhadap
sesama yang dapat mengakibatkan pada kemunduran bangsa ini. Banyak tragedi yang
terjadi dalam kehidupan beragama yang tidak berperikemanusiaan diantaranya tragedi
Poso, Tolikara, dan penistaan agama. Hal ini tentunya menunjukkan bahwa semakin
lemahnya rasa toleransi dalam beragama berlandasakan dengan kemanusiaan yang adil dan
beradab. Dalam Pancasila sudah terdapat nilai-nilai fundamental bagi umat beragama untuk
mengarahkan kehidupan masyarakat yang penuh toleransi. Dengan demikian masyarakat
harus diberikan kesadaran tentang pentingnya persatuan guna menghindari perselisihan
antar umat beragama.

Selanjutnya, jika dikaji lebih lanjut toleransi dalam beragama bukan hanya sekedar dalam
ucapan saja melainkan dari perbuatan serta dilakukan kapan saja dan dimana saja.
Masyarakat mempunyai kewajiban dalam memelihara keharmonisan hubungan antar
pemeluk agama lain dengan menjaga sikap, terbuka akan perkembangan yang ada di
lingkungan sekitar. Cara dalam mengembangkan toleransi antar umat beragama
diantaranya peningkatan pemahaman, penghayatan, dan aktualisasi wawasan kebangsaan
yang berkaitan dengan toleransi, memperkokoh diri dengan iman agar tidak terjerumus
kearah yang negatif serta berdampak pada kerukunan umat beragama, meningkatkan
kerukunan serta rasa kekeluargaan antar pemeluk agama, membuat kegiatan berupa dialog
bersama yang mempertemukan antar berbagai umat beragama.

Integrasi Pancasila dan toleransi akan membawa dampak positif bagi bangsa Indonesia.
Dimana akan memperkuat persatuan dan kesatuan dalam masyarakat dengan latar
belakang agama yang berbeda serta menciptakan solidaritas dan kerja sama antar sesama.
Disamping itu, toleransi dalam beragama dapat membentuk masyarakat yang harmonis
dengan mengajak berbagai pemeluk agama memahami setiap ajaran agama lain secara bijak
serta meminimalkan konflik. Sikap toleransi juga mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan,
persatuan, serta perdamaian yang bisa dijadikan landasan ataupun arah yang baik bagi
kebijakan pemerintah guna mencapai kesejahteraan seluruh masyarakat Indonesia.
Sehingga melalui integrasi antara nilai-nilai Pancasila dan toleransi diharapkan Indonesia
mampu mewujudkan negara yang damai dan tentram.

Penutup

Indonesia merupakan negara yang memiliki berbagai agama yang tersebar di seluruh pulau.
Keragaman tersebut sering kali menimbulkan berbagai macam konflik agama. Banyak
masyarakat Indonesia yang belum memahami secara penuh nilai-nilai Pancasila sehingga
mereka belum mampu mengaktualisasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Pancasila
sebagai dasar negara sebenarnya merupakan solusi dalam menghadapi keberagaman yang
ada, disamping itu Pancasila juga sebagai pandangan hidup bangsa harus mampu
ditanamkan dari diri setiap individu agar mampu mengetahui mana yang benar dan salah.
Oleh sebab itu, peran Pancasila dalam kehidupan beragama sangat dibutuhkan untuk
menekan timbulnya konflik serta radikalisme di Indonesia. Sehingga dalam menjalankan
kehidupan sehari-hari perlu menjadikan Pancasila sebagai landasan atau

pedoman untuk mencapai sebuah kemakmuran. Disamping itu, masyarakat juga harus bisa
hidup berdampingan dalam keberagaman utamanya dalam menjalankan agama atau
kepercayaan masing-masing.

Nilai-nilai Pancasila juga harus diajarkan sedini mungkin pada generasi muda bangsa agar
mampu menggapai cita-cita nasional bangsa Indonesia dengan menciptakan sikap
menghormati, toleransi dan kerjasama antar pemeluk agama. Pancasila dapat ditanamkan
melalui pendidikan toleransi dengan mengenalkan hak terkait kebebasan beragama
sehingga diharapkan anak dapat termotivasi untuk melindungi hak-hak individu lainnya.
Mengembangkan sikap toleransi dalam beragama sangatlah penting dimana dengan sikap
ini seseorang akan memandang bahwa perbedaan bukanlah suatu masalah melainkan suatu
kebanggaan atas kekayaan yang dimiliki bangsa Indonesia. Dengan begitu, toleransi akan
menciptakan perdamaian bangsa dan sudah seharusnya toleransi diterapkan dalam
kehidupan masyarakat sebagai bagian dari Pancasila untuk menjamin hubungan baik antar
masyarakat.

Disamping itu, dalam menyikapi keberagaman agama atau keyakinan harus didasarkan
dengan nilai-nilai Pancasila utamanya pada sila pertama “Ketuhanan Yang Maha Esa” yang
mengandung nilai saling menghormati dan menghargai antar sesama pemeluk agama, tidak
mengganggu seseorang saat melakukan ibadah, tidak beranggapan bahwa agamanya yang
paling baik, dan tidak mencampuri urusan agama lain. Adanya nilai luhur dalam sila tersebut
akan meredam perselisihan antara kaum mayoritas dan kaum minoritas. Dengan demikian
dari aktualisasi nilai Pancasila tersebut akan mewujudkan rasa kemanusiaan yang
menjunjung harkat dan martabat setiap manusia sehingga tercipta tatanan kehidupan jauh
dari konflik.

Anda mungkin juga menyukai