Anda di halaman 1dari 4

Forum diskusi 4 ini akan membahas permasalahan yang terkait dengan

persoalan integrasi bangsa.

Indonesia adalah negara yang majemuk. Dari segi sosial Indonesia adalah
negara yang terdiri atas berbagai macam suku, agama, ras yang berbeda-beda.
Salah satu yang hingga kini masih menjadi persoalan adalah persoalan
intoleransi beragama. Dalam beberapa kasus, perilaku intoleransi yang
dilakukan oleh masyarakat masih saja terjadi.

Menurut pendapat Anda, mengapa perilaku intoleransi ini bisa terjadi? Lalu,
apa gagasan yang bisa Anda sumbangkan untuk mengatasi persoalan
intoleransi ini?

Petunjuk umum dalam melakukan diskusi : Silahkan anda kemukakan


pendapat anda dengan berdasar pada studi kasus, teori, bersumber dari BMP,
dan juga dasar hukum yang berlaku saat ini. Jangan lupa cantumkan sumber
referensi

Indikator penilaian :

Mengemukakan pendapat dengan berdasar pada studi kasus, teori, bersumber


dari BMP, dasar hukum yang berlaku saat ini, mencantumkan sumber
referensi.!!

Selamat Berdiskusi...

Berikut jawaban untuk kedua soal di atas mengenai


persoalan intoleransi agama di Indonesia yang merupakan
negara majemuk:

1. Perilaku intoleransi agama bisa terjadi karena sejumlah faktor


seperti ketidakpahaman terhadap agama yang berbeda,
stereotip negatif terhadap kelompok agama tertentu,
kurangnya pendidikan multikulturalisme dan kenegaraan
sehingga rasa persatuan dan kesatuan lemah dan lain-lain.
Selain itu, faktor politik juga ekonomi juga bisa memainkan
peran memperkuat perilaku intoleransi. Intoleransi di
Indonesia juga terus meningkat seperti yang dikatakan Staf
Khusus Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP)
Romo Antonius Benny Susetyo, "Intoleransi terus meningkat setiap waktunya,
seperti pendirian tempat ibadah yang sulit, pemakaman dan hak-hak kaum
minoritas",

2. Gagasan yang bisa saya sumbangkan guna mengatasi


persoalan ini antara lain: menyelenggarakan pendidikan
multikulturalisme dan kenegaraan yang berkualitas,
menggiatkan dialog antaragama, memperkuat hukum yang
melindungi kebebasan beragama, mempererat kebersamaan
dalam masyarakat lewat beragam aktivitas bersama (seperti
gotong royong) dan lain-lain. Selain itu, penting juga untuk
menghindari retorika politik yang memicu perpecahan dan
mempromosikan kesetaraan dalam akses dan kesempatan di
seluruh lapisan masyarakat.

Pembahasan
Perilaku intoleransi agama bisa terjadi karena banyak faktor
yang mempengaruhi persepsi seseorang terhadap agama yang
berbeda. Salah satunya yakni kurangnya pemahaman juga
pengetahuan tentang agama tertentu, yang dapat memicu
kesalahpahaman dan stereotip negatif. Selain itu,faktor politik
dan ekonomi juga bisa saja memainkan peran dalam
memperkuat perilaku intoleransi, seperti ketika agama
digunakan sebagai alat untuk memperoleh kekuasaan atau
mengalihkan perhatian dari masalah sosial dan ekonomi yang
lebih besar.
Untuk mengatasi persoalan intoleransi agama, perlu dilakukan
berbagai upaya seperti penyediaan pendidikan
multikulturalisme yang berkualitas, promosi dialog antaragama
juga penguatan hukum yang melindungi kebebasan
beragama. Pendidikan multikulturalisme yang baik dapat
membantu memperkuat pemahaman dan penghargaan
terhadap agama yang berbeda-beda. Dialog antaragama juga
penting untuk memperkuat kerja sama dan pemahaman antara
kelompok agama yang berbeda.Di sisi lain, aspek hukum yang
kuat dan dilaksanakan tegas juga penting untuk memastikan
bahwa kebebasan beragama dihormati dan dilindungi oleh
negara.
Tak kalah pentingnya pula (berdasarkan gagasan saya pribadi),
kita perlu menghindari retorika politik yang berpotensi
memicu perpecahan juga mempromosikan kesetaraan dalam
akses dan kesempatan di seluruh lapisan masyarakat sehingga
tak ada kelompok (khususnya agama) yang merasa
terpinggirkan dan memicu kecemburuan sosial yang menjadi
akar konflik.

Perilaku intoleransi agama bisa terjadi karena banyak faktor yang mempengaruhi
persepsi seseorang terhadap agama yang berbeda. Salah satunya yakni kurangnya
pemahaman juga pengetahuan tentang agama tertentu, yang dapat memicu
kesalahpahaman dan stereotip negatif. Selain itu,faktor politik dan ekonomi juga bisa
saja memainkan peran dalam memperkuat perilaku intoleransi, seperti ketika agama
digunakan sebagai alat untuk memperoleh kekuasaan atau mengalihkan perhatian dari
masalah sosial dan ekonomi yang lebih besar. Intoleransi di Indonesia juga terus
meningkat seperti yang dikatakan Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah Badan
Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Romo Antonius Benny Susetyo, "Intoleransi terus
meningkat setiap waktunya, seperti pendirian tempat ibadah yang sulit, pemakaman
dan hak-hak kaum minoritas",

Untuk mengatasi persoalan intoleransi agama, perlu dilakukan berbagai upaya seperti
penyediaan pendidikan multikulturalisme yang berkualitas, promosi dialog antaragama
juga penguatan hukum yang melindungi kebebasan beragama. Pendidikan
multikulturalisme yang baik dapat membantu memperkuat pemahaman dan
penghargaan terhadap agama yang berbeda-beda. Dialog antaragama juga penting
untuk memperkuat kerja sama dan pemahaman antara kelompok agama yang
berbeda.Di sisi lain, aspek hukum yang kuat dan dilaksanakan tegas juga penting untuk
memastikan bahwa kebebasan beragama dihormati dan dilindungi oleh negara.

Pendirian rumah ibadah, Penanaman nilai-nilai Pancasila ini harus ditanamkan sejak
dini dan masuk dalam kurikulum pendidikan juga merupakan cara untuk mengatasi
persoalan intoleran agama. Dan juga menjaga toleransi di dalam keber agamaan, sifat
toleransi dan tenggang rasa juga harus ditanamkan sejak dini supaya bisa menerima
perbedaan yang ada. Sikap ini juga menjadi kunci untuk meningkatkan persatuan dan
kesatuan serta mencegah proses perpecahan masyarakat, bangsa dan negara
Indonesia. Setiap orang hendaknya menerapkan sikap dan perilaku ini agar perasatuan
dan kesatuan di Indonesia tetap terjaga. Kebijakan paling terakhir adalah negara harus
hadir menindak tegas kaum intoleran. Karena dinilai mengancam perpecahan sehingga
tidak ada kompromi terhadap kaum intoleran.

Sumber:
Modul PPKN SMP Terbuka Keberagaman Suku, Ras, Agama, dan Antargolongan
dalam Bingkai Bhinneka Tunggal Ika untuk kelas VII terbitan Direktorat SMP tahun
2020

BMP MKDU4111

https://bpip.go.id/berita/1035/352/bpip-kasus-intoleransi-di-indonesia-selalu-
meningkat.html

Pendirian rumah ibadah


Penanaman nilai-nilai Pancasila ini harus ditanamkan sejak dini dan masuk
dalam kurikulum pendidikan
Kebijakan paling terakhir adalah negara harus hadir menindak tegas kaum
intoleran

Anda mungkin juga menyukai