Anda di halaman 1dari 8

RESUME MATERI PENDIDIKAN PANCASILA

DOSEN MATA KULIAH : Ustadz. Nursalam Samad S.kom, M.kom


Disusun Oleh Fajriatul Hasni Mansyur

Pertemuan 1 : Mengapa Masih Harus Belajar Pancasila?

Pancasila sebagai dasar negara sangat memberikan Inpact agar kita memahami
bagaimana hak dan kewajiban kita sebagai warga negara.
Mengapa mahasiswa harus mempelajari kembali pancasila?
karena permasalahan di indonesia masih ada saking banyaknya masalah makanya
warga negara harus memiliki prinsip-prinsip dan ideologi.
Masalah yang serung terjadi di Indonesia yaitu
● Konflik antar agama teradapat pada sila ke 1
● Konflik antar suku pada sila ke 3
● Konflik ketidak adilan. Dimana istilah adil di spesialkan. padahal adil bersifat
merata sesuai porsinya.

Jika nilai-nilai pancasila dimiliki, maka tidak akan ada permasalahan di indonesia.
Pentingnya saling menghargai, menghormati antar pemeluk agama dengan menjaga
kerukunan. adanya konflik yang terjadi karena adanya rasa ego yang tinggi yang mayoritas
seakan punya kekuasaan yang tinggi, makanya pancasila sangat di butuhkan.

Pancasila adalah pilar ideologi negara indonesia. pancasila berasal dari bahasa sangsekerta
yang terdiri dari 2 suku kata PANCA berarti 5 dan SILA berarti prinsip atau asas. Agar tercapai
sebuah negara yang aman dan damai maka harus diikat dengan tali persatuan.

Pertemuan ke 2

Pasal 35 Ayat 5 Undang-undang No.12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi.


Pasal tersebut menyatakan bahwa kurikulum pendidikan tinggi wajib memuat mata kuliah
yanag terdiri dari:

1. Pendidikan Agama
2. pendidikan Pancasila
3. Pendidikan Kewarganegaraan
4. Bahasa Indonesia

Pancasila merupakan dasar falsafah dan ideologi negara yang diharapkan dapat
menjadi pandangan hidup Bangsa Indonesia sebagai dasar pemersatu, lambang persatuan
dan kesatuan serta pertahanan Bangsa dan Negara Indonesia.
Hak warga negara di bagi menjadi 2 bagian.
1. Hak Internal (dalam diri) berhak mendapatkan keamanan dan kebebasan
2. Hak External Seperti wajib pajak

Sikap cinta tanah air seperti mencintai produk indonesia dan nasionalisme seperti
menghargai perjuangan para pahlawan.

Terdapat empat landasan pendidikan Pancasila yaitu:


1. Landasan Historis
● Menjadikan fakta-fakta sejarah untuk pengembangan pancasila.
● Nilai-nilai hidup pandangan masyarakat dimulai dari kehidupan prasejarah
● Perjuangan Indonesia melawan penjajahan.
● Proklamasi kemerdekaan
● Mempertahankan perjuangan para pahlawan

2. Landasan Kultural
Pengembangan pendidikan Pancasila didasarkan pada nilai-nilai luhur bangsa
Indonesia, sebagaimana telah disepakati dalam kehidupan nasional.Secara kultural,
Pancasila berkaitan dengan adat istiadat, tulisan, bahasa, slogan, kepercayaan, agama,
kesenian, maupun kebudayaan Indonesia secara umum.

3. Landasan Yuridis
Pancasila secara yuridis telah secara formal menjadikan dasar negara sejak
dituangkan rumusan Pancasila dalam undang-undang tahun 1945.
Contoh landasan yuridis adalah UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, dan Pasal 31 ayat (1) UUD 1945 yang menyatakan bahwa tiap
warga negara berhak mendapat pendidikan.

4. Landasan Filosofis.
Landasan filosofis adalah filsafat Pancasila sebagai bagian dari pendidikan nasional.

Pertemuan ke 3: Tujuan Pancasila

Tujuan pancasila ada yang bersifat umum ada yang bersifat khusus
Tujuan pancasila secara umum yaitu:
1. Keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha esa.
2. Memiliki sikap kemanusiaan yang adil dan beradab kepada orang lain dengan selalu
memiliki sikap tenggangrasa ditengah kemajemukan bangsa.
3. Menciptakaan persatuan bangsa dengan tidak bertindak anarkis yang dapat
memjadi penyebab lunturnya Bhineka tunggal Ika di tengah masyarakat yang
memiliki keberagaman kebudayaan (menyangkut bangsa). Yang menyangkut orang
banyak yaitu perbuatan anarkis (mencederai dan merusak apa saja)
4. Menciptakam sikap kerakyatan yang mendahulukan kepentingan umum dan
mengutamakan musyawarah untuk mencapai keadaan yang mufakat. Status warga
negara sebagai WNI sama. Sikap kerakyatan dengan mengutamakan musyawarah.
Sikap kerakyatan adalah bentuk implementasi semakin dewasa harusnya pemikiran
semakin kompleks.
5. Memberikan dukungan sebafai cara menciptakan keadaan yang berkeadilan sosial
dalam masyarakat.

Pertemuan ke 4: Nilai-nilai dasar pancasila terbagi dalam 5 bagian

1. Ketuhanan Yang Maha Esa.


Menghargai keberagaman agam di indonesia.

2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab.


Menghargai sesama manusia dan mengesampingkan ego diri sendiri.

3. Persatuan Indonesia.
Meskipun berbeda-berbeda tetapi memiliki tujuan yang sama.

4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan


Perwakilan.
Keputusan berasal dari rakyat yang dengannya di setujui bersama.

5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.


Berlaku adil terhadap sesama dengan tidak membeda-bedakan meskipun dari
berbeda-beda kalangan dan golongan.

Pertemuan ke 5: Nilai-nilai pancasila menurut prof. Dr. Notonegoro.

Macam-macam Nilai pancasila Menurut prof.Dr. Notonegoro dibagi menjadi 3 bagian yaitu:
1. Nilai material, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi unsur manusia.
2. Nilai vital, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk dapat mengadakan
aktivitas.
3. Nilai kerohanian, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi jiwa/rohani manusia.
Nilai kerohanian dapat dibagi atas 4 macam yaitu:
a. Nilai kebenaran atau kenyataan yang bersumber dari unsure akal manusia
b. Nilai keindahan yang bersumber dari unsur rasa manusia
c. Nilai moral/kebaikan yang berunsur dari kehendak/kemauan
d. Nilai religius, yaitu merupakan nilai Ketuhanan, kerohanian yang tinggi dan mutlak
yang bersumber dari keyakinan/ kepercayaan manusia.

Manusia menjadikan nilai sebagai landasan, alasan, atau motivasi dalam segala tingkah laku
dan perbuatannya. Dalam bidang pelaksanaannya, nilai-nilai dijabarkan dan diwujudkan
dalam bentuk kaidah atau norma.

Pertemuan ke 6: Contoh nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

Penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

1. Sila pertama Pancasila memiliki lambang bintang emas dengan latar hitam.
● Membina kerukunan hidup antara sesama manusia.
● Tidak melakukan penistaan agama. Penistaan terhadap agama adalah perilaku
menghina atau merendahkan agama, seperti melakukan pembakaran rumah ibadah.
● Mengembangkan siap saling menghormati dan menjaga kebebasan orang dalam
beribadah sesuai agama dan kepercayaannya.
● Menjalankan kehidupan sehari-hari sesuai kebaikan yang diajarkan tuhan dalam
agama dan keyakinan.
● Tidak memaksakan sebuah agama atau kepercayaan pada orang lain.
● Mengembangkan sikap saling menghormati, bekerja sama, dan tolong-menolong
tanpa mendiskriminasi karena agama atau kepercayaan yang dianutnya.
● Bersikap toleran kepada umat beragama atau berkeyakinan lain.
● Mempersilakan dan memudahkan umat beragama lain menyelenggarakan hari raya
agama atau keyakinannya.

2. Sila kedua Pancasila memiliki lambang rantai emas bermata persegi dan bulat yang
berkaitan satu sama lain dengan latar warna merah.
● Mengakui persamaan derajat, hak, dan kewajiban asasi setiap manusia tanpa
membedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, warna kulit,
kedudukan sosial, dan lainnya.
● Sigap membantu orang yang mengalami kesusahan tanpa pilih kasih.
● Mengembangkan sikap saling mengasihi antara sesama manusia.
● Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai harkat dan martabatnya sebagai
makhluk ciptaan Tuhan.
● Tidak bersikap semena-mena.
● Mendukung dan aktif dalam kegiatan kemanusiaan seperti bakti sosial, membantu
korban bencana alam, berbagi makanan pada yang membutuhkan, membantu panti
asuhan dan panti jompo, dan lainnya.
● Mengembangkan sikap tenggang rasa.
● Menjunjung tinggi hak asasi manusia.
● Membela kebenaran.
● Mengembangkan sikap saling menghormati dan bekerja sama dengan bangsa lain.

3. Sila ketiga Pancasila memiliki lambang pohon beringin dengan latar warna putih.
● Mengembangkan sikap saling menghargai keanekaragaman budaya.
● Membina hubungan baik dengan semua unsur bangsa.
● Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.
● Mengembangkan persatuan asal dasar Bhinneka. Tunggal Ika, yaitu 'berbeda-beda
tetapi satu'.
● Mengutamakan kepentingan bangsa di atas kepentingan pribadi atau golongan.
● Mengembangkan sikap bangga dan cinta. terhadap tanah air dan bangsa.
● Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara apabila diperlukan.

4. Sila keempat Pancasila memiliki lambang kepala banteng warna hitam dan putih dengan
latar warna merah.
● Mengutamakan musyawarah untuk mencapai kesepakatan dalam menyelesaikan
masalah.
● Menghargai hasil musyawarah
● Menjalankan hasil musyawarah dengan sungguh-sungguh dan tanggung jawab.
● Tidak memaksakan kehendak atau pendapat kepada orang lain
● Menghargai masukan orang lain.
● Berjiwa besar untuk menerima keputusan yang dihasilkan melalui musyawarah.
● Bekerja sama untuk mempertanggung jawabkan keputusan musyawarah.
● Ikut serta dalam pemilihan umum, pilpres ,dan Pilkada.
● Memberikan kepercayaan pada wakil rakyat yang dipilih.
● Wakil rakyat harus mampu membawa aspirasi rakyat.
● Menghindari hasil walk out dalam.

5. Nilai sila Ke-5 Pancasila memiliki lambang padi dan kapas dengan latar warna putih.
● Tidak bergaya hidup mewah.
● Tidak bersifat boros
● Bekerja keras
● Menghormati hak-hak orang lain
● Peduli dan membantu mengurangi penderitaan yang dialami orang lain.
● Menjunjung tinggi semangat kekeluargaan dan gotong royong.
● Tidak melakukan perbuatan yang merugikan kepentingan umum.
● Mendukung kemajuan yang merata dan bekeadilan sosial, seperti membantu akses
pendidikan bagi siapa saja, dan membantu akses sandang,pangan, dan papan secara
merata.

Pertemuan ke 7: 45 butir pengamalan pancasila dalam kehidupan sehari-hari.


1. Ketuhanan Yang Maha Esa.

1. Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan ketaqwaannya terhadap Tuhan


Yang Maha Esa.
2. Manusia Indonesia percaya dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan
agama dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil
dan beradab.
3. Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama antara pemeluk
agama dengan penganut kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang
Maha Esa.
4. Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan
terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
5. Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah masalah yang
menyangkut hubungan pribadi manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa.
6. Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai
dengan agama dan kepercayaannya masing-masing.
7. Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
kepada orang lain.

2. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab


1. Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya
sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
2. Mengakui persamaan derajad, persamaan hak dan kewajiban asasi setiap manusia,
tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin,
kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya.
3. Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.
4. Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira.
5. Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain.
6. Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
7. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
8. Berani membela kebenaran dan keadilan.
9. Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia.
10. Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama dengan bangsa lain.

3. Persatuan Indonesia
1. Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta
2. kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di
atas kepentingan pribadi dan golongan.
3. Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa apabila
diperlukan. (3) Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.
4. Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia.
5. Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan
keadilan sosial.
6. Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika.
7. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.

4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/


Perwakilan.
1. Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia mempunyai
nkedudukan, hak dan kewajiban yang sama.
2. Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.
3. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan
bersama.
4. Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan.
5. Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil
musyawarah.
6. Dengan i’tikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil
keputusan musyawarah.
7. Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi
dan golongan.
8. Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur.
9. Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada
Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, nilai-nilai
kebenaran dan keadilan mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan
bersama.
10. Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk melaksanakan
pemusyawaratan.

5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.


1. Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan suasana
kekeluargaan dan kegotongroyongan.
2. Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.
3. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
4. Menghormati hak orang lain.
5. Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri.
6. Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat pemerasan terhadap
orang lain.
7. Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat pemborosan dan gaya
hidup mewah.
8. Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau merugikan
kepentingan umum.
9. Suka bekerja keras.
10. Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan
kesejahteraan bersama.
11. Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata dan
berkeadilan sosial.

Anda mungkin juga menyukai