Anda di halaman 1dari 17

KEWIRAUSAHAAN DALAM

KONTEKS BISNIS
DAN
ANALISIS BISNIS SERTA STUDI
KELAYAKAN BISNIS
Poin-Poin Diskusi
KEWIRAUSAHAAN DALAM KONTEKS BISNIS
1.Memulai usaha baru
2.Langkah-langkah memasuki usaha baru
3.Merintis usaha baru

ANALISIS BISNIS DANSTUDI KELAYAKAN BISNIS


1.Hambatan memasuki industri.
2.Membeli perusahaan yang sudah ada.
3.Waralaba
4.Perlindungan hukum : paten, merek dagang, dan hak cipta
Kewirausahaan Dalam Konteks Bisnis
kewirausahaan berasal dari kata enterpreneurship yang berarti perilaku dinamis, berani mengambil
resiko, reaktif, dan berkembang. Menurut Impres No. 4 Tahun 1995 tentang GNMMK yaitu Gerakan
Nasional Memasyarakatkan dan Membudayakan Kewirausahaan disebutkan bahwa kewirausahaan adalah
sikap, semangat, perilaku, dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan yang
mengarah pada upaya kerja, teknologi dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka
memberikan pelayanan yang lebih baik dan keuntungan yang lebih besar

Bisnis adalah pertukaran barang, jasa, atau uang yang saling menguntungkan atau memberikan
manfaat (Skinner, 1992).

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud Kewirausahaan dalam konteks bisnis
adalah sikap atau kemampuan sesorang dalam menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya
kerja tekhnologi atau produk yang bisa menghasilkan keuntungan atau paling tidak dapat memberi
manfaat untuk orang lain.
Memulai Usaha Atau Bisnis Baru

Ketika memulai sebuah usaha atau bisinis baru akan selalu ada proses yang
dijalani, apapun jenis dan bentuk bisnisnya diantara prosesnya adalah:

Mulailah dengan riset pasar.


Hasilkan produk atau jasa yang inovatif.
Manfaatkan segala kesempatan.
Ubah tantangan jadi peluang.
Berani mulai.
1. Siapkan Mental
2. Siapkan Modal
3. Tentukan Bidang Usaha
4. Tentukan Lokasi
Langkah-langkah 5. Fokus
6. Cari Pelanggan
memasuki Usaha 7. Cara Berbisnis
8. Rekrut Pegawai
Baru 9. Perencanaan Keuangan
10. Mulai
11. Siap dengan Resiko
12. Antisipasi kegagalan
Merintis Usaha Baru
Merintis usaha baru adalah sebuah rancangan pribadi mengenai bagaimana membentuk
dan mendirikan usaha baru, baik yang terkait dengan ide, modal, manajemen, maupun
organisasi.
Merintis usaha baru sendiri bertujuan untuk memasuki dunia usaha dengan ide dan
rancangan yang dilakukan secara matang. Merintis usaha baru merupakan teknik paling
dasar dalam dunia bisnis yang dikenal dengan istilah starting.
Dalam merintis usaha baru terdapat tahap-tahap yang harus diketahui sebagai Berikut:
Starting
Starting atau sebuah istilah yang sering disebut dengan rintisan. Seperti
yang telah dijelaskan pada penjelasan sebelumnya bahwa starting
merupakan tahapan awal seseorang dalam merintis usaha baru.
Tahap-tahap
Buying
yang perlu Buying adalah usaha selanjutnya dalam melakukan pengembangan model
usaha. Buying merupakan tindakan pembelian perusahaan yang telah ada
atau telah didirikan.Cara Buying dinilai lebih simple dibandingkan cara
diketahui Dalam starting, karena telah tersedia data dan material perusahaan. Anda hanya
bertugas memindahtangankan atau mengakuisisinya.
Merintis Usaha
Franchising
Baru Cara terakhir dalam melakukan pengembangan model usaha adalah
franchising atau dalam ilmu ekonomi dikenal dengan waralaba. Franchising
berarti pengaturan kerjasama yang biasanya dilakukan dengan orang-orang
atau organisasi tertentu.
HAMBATAN MEMASUKI INDUSTRI

Dalam memulai usaha baru pasti tidak akan berjalan lancar, seorang
wirausahawan pasti akan menghadapi berbagai masalah. Dalam situasi seperti
inilah jiwa wirausaha diuji untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi,
berikut beberapa permasalahan yang sering muncul ketika memulai beriwa
usaha.
1. Modal
2. Pendapatannya tidak tetap
3. Tidak Ada Waktu
4. Tidak ada Keberania
5. Tak mau ambil risiko
6. Menemukan pelanggan pertama
7. Ditolak investor
8. Menyadari langkah yang salah
Membeli Perusahaan yang Sudah Ada

Banyak alasan mengapa seseorang memilih membeli perusahaan yang sudah


ada daripada mendirikan atau merintis usaha baru, antara lain risiko lebih
rendah, lebih mudah, dan memiliki peluang untuk membeli dengan harga yang
bisa ditawar.

Membeli perusahaan baru sedikit risikonya, karena kemungkinan gagal lebih


kecil, sedikit waktu, dan tenaga yang diperlukan/Di samping itu, membeli
perusahaan yang sudah adapun memiliki peluang harga yang relatif lebih rendah
dibanding dengan merintis usaha baru.

Namun demikian bahwa membeli perusahan yang sudah ada juga mengandung
kerugian dart permasalahan baik eksternal dan internal.
WARALABA

Waralaba adalah bentuk kerja sama bisnis antara pemilik merk, produk, atau sistem
operasional dengan pihak kedua yang berupa pemberian izin untuk pemakaian merk, produk, dan
sistem operasional.
Menurut Pemerintah Indonesia, waralaba adalah perikatan yang salah satu pihaknya diberikan
hak memanfaatkan dan atau menggunakan hak dari kekayaan intelektual (HAKI) atau pertemuan
dari ciri khas usaha yang dimiliki pihak lain dengan suatu imbalan berdasarkan persyaratan yang
ditetapkan oleh pihak lain tersebut dalam rangka penyediaan dan atau penjualan barang dan jasa.
Istilah waralaba merupakan gabungan kata wara yang berarti lebih dan laba yang berarti
keuntungan. Waralaba di Indonesia sendiri diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) No 42 tahun
2007 tentang Waralaba. Bisnis waralaba juga banyak yang berkembang pesat di Indonesia,
misalnya bisnis restoran, minimarket, kedai kopi, dan sebagainya.
Elemen dalam Waralaba

Berikut adalah 2 elemen dalam bisnis waralaba:


Franchisor (pemilik bisnis/pemberi waralaba). pemilik merk dagang/usaha yang
memberikan hal penjualan kepada pihak lain, bisa berupa badan usaha ataupun
perseorangan.
Franchisee (pembeli franchise/penerima waralaba). pihak pembeli waralaba yang
menerima hak untuk menjalankan bisnis dari franchisor, bisa berupa badan usaha
ataupun perseorangan.

Dalam waralaba, pemilik bisnis atau yang dikenal dengan sebutan franchisor
menggunakan uang sang pembeli franchise (franchisee) untuk mengembangkan
bisnisnya. Sebagai barternya, ia menyediakan sistem bisnis yang sudah siap jalan kepada
pihak franchisee. Dengan demikian, franchisee dapat berbisnis dengan merk, sistem, dan
prosedur yang sudah ada sehingga tidak perlu membangun dari nol lagi.
Jenis Waralaba

Waralaba dapat dikelompokkan ke dalam 2 bagian:


Waralaba luar negeri. Biasanya memiliki sistem yang sudah jelas sehingga banyak
diminati. Merk produk waralaba luar negeri juga sudah dikenal luas dan dirasa jauh
lebih bergengsi.
Waralaba dalam negeri. Jenis ini juga menjadi salah satu pilihan investasi bagi mereka
yang ingin menjadi pengusaha dengan cepat, tetapi belum memiliki pengetahuan
yang cukup atau kurang kemampuan dalam mengatur strategi bisnis.
Perlindungan hukum

Paten Merek Dagang Hak Cipta


Hak Paten
Hak eksklusif inventor atas hasil invensinya di bidang teknologi. Hal ini tertuang dalam Undang-
Undang No. 13 Tahun 2016 tentang Paten. Jadi, dengan adanya hak paten, temuan penemu sudah
resmi diakui.
Ada dua ruang lingkup perlindungan paten, yaitu paten dan paten sederhana.

Paten diberikan untuk invensi yang baru, mengandung langkah inventif, dan dapat diterapkan
dalam industri.
Sementara itu, paten sederhana diberikan untuk setiap invensi baru, pengembangan dari produk atau
proses yang ada, dan dapat diterapkan dalam industri.

Tujuannya yaitu untuk menjaga agar hasil invensi tidak diproduksi atau dijual oleh pihak lain.

Masa berlaku hak paten yang masuk dalam kategori paten diberikan untuk jangka waktu 20 tahun.
Sementara itu, invensi yang masuk dalam kategori paten sederhana mendapat hak paten selama 10
tahun.
Merek Dagang
Hak merek adalah hak eksklusif yang diberikan kepada pemilik merek yang terdaftar untuk jangka
waktu tertentu.
Dengan adanya hak ini, pemilik merek bisa menggunakan sendiri merek tersebut atau memberikan
izin kepada pihak lain untuk menggunakannya.

Namun, apa definisi merek itu sendiri?


Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2016 tentang Merek dan Indikasi Geografis, hak merek
adalah tanda yang dapat ditampilkan secara grafis berupa gambar, logo, nama, kata, huruf, angka,
susunan warna, dalam bentuk 2D dan/atau 3D, suara, hologram. Tanda tersebut digunakan untuk
membedakan satu merek dengan merek lainnya.

Tujuan utama dari hak merek adalah menghindari adanya pihak lain yang menjual produk atau jasa
dengan kesamaan merek. Hak merek berlaku 10 tahun dan dapat diperpanjang.
Hak Cipta
Hak cipta adalah hak eksklusif pencipta terhadap suatu ciptaan yang diwujudkan dalam bentuk
nyata. Hak ini berlaku bagi ciptaan yang sudah maupun belum diterbitkan. Dengan kata lain, setelah
pencipta membuat ciptaannya, hak cipta akan didapatkannya secara otomatis. Pencipta tidak perlu
mendaftarkannya ke lembaga apa pun.

Hak yang satu ini diatur dalam Undang-Undang No. 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta.
Terdapat dua jenis hak dalam hak cipta, yakni hak moral dan hak ekonomi.

Hak moral melekat pada pencipta dan berlaku permanen. Sementara itu, hak ekonomi dapat
dialihkan dan masa berlakunya berbeda, tergantung jenis ciptaan itu sendiri. Tujuan dari hak cipta
adalah menentukan siapa yang berhak mendapat keuntungan dari ciptaannya. Hal ini tentu saja
dilakukan oleh pencipta.

Hak moral dan hak ekonomi memiliki masa berlaku yang berbeda.
Hak moral berlaku selamanya. Sementara itu, hak ekonomi atas setiap ciptaan bisa saja berbeda.
Terima
Kasih
SEMOGA BERMANFAAT

Anda mungkin juga menyukai