KONTEKS BISNIS
DAN
ANALISIS BISNIS SERTA STUDI
KELAYAKAN BISNIS
Poin-Poin Diskusi
KEWIRAUSAHAAN DALAM KONTEKS BISNIS
1.Memulai usaha baru
2.Langkah-langkah memasuki usaha baru
3.Merintis usaha baru
Bisnis adalah pertukaran barang, jasa, atau uang yang saling menguntungkan atau memberikan
manfaat (Skinner, 1992).
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud Kewirausahaan dalam konteks bisnis
adalah sikap atau kemampuan sesorang dalam menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya
kerja tekhnologi atau produk yang bisa menghasilkan keuntungan atau paling tidak dapat memberi
manfaat untuk orang lain.
Memulai Usaha Atau Bisnis Baru
Ketika memulai sebuah usaha atau bisinis baru akan selalu ada proses yang
dijalani, apapun jenis dan bentuk bisnisnya diantara prosesnya adalah:
Dalam memulai usaha baru pasti tidak akan berjalan lancar, seorang
wirausahawan pasti akan menghadapi berbagai masalah. Dalam situasi seperti
inilah jiwa wirausaha diuji untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi,
berikut beberapa permasalahan yang sering muncul ketika memulai beriwa
usaha.
1. Modal
2. Pendapatannya tidak tetap
3. Tidak Ada Waktu
4. Tidak ada Keberania
5. Tak mau ambil risiko
6. Menemukan pelanggan pertama
7. Ditolak investor
8. Menyadari langkah yang salah
Membeli Perusahaan yang Sudah Ada
Namun demikian bahwa membeli perusahan yang sudah ada juga mengandung
kerugian dart permasalahan baik eksternal dan internal.
WARALABA
Waralaba adalah bentuk kerja sama bisnis antara pemilik merk, produk, atau sistem
operasional dengan pihak kedua yang berupa pemberian izin untuk pemakaian merk, produk, dan
sistem operasional.
Menurut Pemerintah Indonesia, waralaba adalah perikatan yang salah satu pihaknya diberikan
hak memanfaatkan dan atau menggunakan hak dari kekayaan intelektual (HAKI) atau pertemuan
dari ciri khas usaha yang dimiliki pihak lain dengan suatu imbalan berdasarkan persyaratan yang
ditetapkan oleh pihak lain tersebut dalam rangka penyediaan dan atau penjualan barang dan jasa.
Istilah waralaba merupakan gabungan kata wara yang berarti lebih dan laba yang berarti
keuntungan. Waralaba di Indonesia sendiri diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) No 42 tahun
2007 tentang Waralaba. Bisnis waralaba juga banyak yang berkembang pesat di Indonesia,
misalnya bisnis restoran, minimarket, kedai kopi, dan sebagainya.
Elemen dalam Waralaba
Dalam waralaba, pemilik bisnis atau yang dikenal dengan sebutan franchisor
menggunakan uang sang pembeli franchise (franchisee) untuk mengembangkan
bisnisnya. Sebagai barternya, ia menyediakan sistem bisnis yang sudah siap jalan kepada
pihak franchisee. Dengan demikian, franchisee dapat berbisnis dengan merk, sistem, dan
prosedur yang sudah ada sehingga tidak perlu membangun dari nol lagi.
Jenis Waralaba
Paten diberikan untuk invensi yang baru, mengandung langkah inventif, dan dapat diterapkan
dalam industri.
Sementara itu, paten sederhana diberikan untuk setiap invensi baru, pengembangan dari produk atau
proses yang ada, dan dapat diterapkan dalam industri.
Tujuannya yaitu untuk menjaga agar hasil invensi tidak diproduksi atau dijual oleh pihak lain.
Masa berlaku hak paten yang masuk dalam kategori paten diberikan untuk jangka waktu 20 tahun.
Sementara itu, invensi yang masuk dalam kategori paten sederhana mendapat hak paten selama 10
tahun.
Merek Dagang
Hak merek adalah hak eksklusif yang diberikan kepada pemilik merek yang terdaftar untuk jangka
waktu tertentu.
Dengan adanya hak ini, pemilik merek bisa menggunakan sendiri merek tersebut atau memberikan
izin kepada pihak lain untuk menggunakannya.
Tujuan utama dari hak merek adalah menghindari adanya pihak lain yang menjual produk atau jasa
dengan kesamaan merek. Hak merek berlaku 10 tahun dan dapat diperpanjang.
Hak Cipta
Hak cipta adalah hak eksklusif pencipta terhadap suatu ciptaan yang diwujudkan dalam bentuk
nyata. Hak ini berlaku bagi ciptaan yang sudah maupun belum diterbitkan. Dengan kata lain, setelah
pencipta membuat ciptaannya, hak cipta akan didapatkannya secara otomatis. Pencipta tidak perlu
mendaftarkannya ke lembaga apa pun.
Hak yang satu ini diatur dalam Undang-Undang No. 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta.
Terdapat dua jenis hak dalam hak cipta, yakni hak moral dan hak ekonomi.
Hak moral melekat pada pencipta dan berlaku permanen. Sementara itu, hak ekonomi dapat
dialihkan dan masa berlakunya berbeda, tergantung jenis ciptaan itu sendiri. Tujuan dari hak cipta
adalah menentukan siapa yang berhak mendapat keuntungan dari ciptaannya. Hal ini tentu saja
dilakukan oleh pencipta.
Hak moral dan hak ekonomi memiliki masa berlaku yang berbeda.
Hak moral berlaku selamanya. Sementara itu, hak ekonomi atas setiap ciptaan bisa saja berbeda.
Terima
Kasih
SEMOGA BERMANFAAT