Anda di halaman 1dari 7

NAMA : NUR HIDAYAH

NIM : A031231085
PRODI : AKUNTANSI
RANGKUMAN MATERI MEMILIH BENTUK KEPEMILIKAN BISNIS DAN
KEWIRAUSAHAAN DAN PERENCANAAN BISNIS

 Memilih Bentuk Kepemilikan Usaha


Untuk mengawali sebuah bisnis, seorang entrepreneur perlu mengenal berbagai bentuk
kepemilikan usaha. Masing-masing bentuk kepemilikan usaha ini, mempunyai kelebihan dan
kelemahan, untuk itu penting untuk mengetahui plus-minus masing-masing bentuk
kepemilikan tersebut.
Bentuk Bisnis

 Perusahaan Perseorangan (Proprietorship)


 Perusahaan Kemitraan/ Partnership (Firma, CV)
 Korporasi/corporation
Definisi Bisnis

Menurut Skinner, bisnis adalah pertukaran barang, jasa, atau uang yang saling
menguntungkan atau memberikan manfaat. Dalam menjalankan bisnis, seseorang perlu
menentukan bentuk kepemilikan bisnisnya.
Faktor-Faktor Kepemilikan Bisnis

Ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam memilih bentuk perusahaan atau
bentuk kepemilikan bisnis yang akan didirikan, antara lain:
1. Jumlah modal yang dimiliki maupun yang diperlukan untuk memulai usaha.
2. Kemungkinan penambahan modal yang diperlukan.
3. Metode dan luasnya pengawasan terhadap perusahaan.
4. Rencana pembagian laba.
5. Rencana penentuan tanggung jawab.
6. Besar kecilnya resiko yang harus dihadapi.
7. Bentuk kepemimpinan.
8. Tanggung jawab terhadap utang-piutang perusahaan.
Bentuk-Bentuk Kepemilikan Bisnis

Usaha yang tidak berbentuk badan hukum yaitu:


1. Badan usaha perseorangan.
2. Persekutuan firma.
3. Persekutuan komanditer
Bentuk kepemilikan bisnis antara lain:
1. Perusahaan perseorangan
2. Firma
3. CV
Perusahaan Perseorangan
Perusahaan perseorangan merupakan suatu bisnis yang dimiliki dan dikelola oleh
seorang individu atau dimiliki orang seorang saja. Orang tersebut menjalankan usahanya
untuk mendapat keuntungan dari bisnisnya.
Pemimpin dalam perusahaan ini merupakan pemilik dan mempunyai tanggung jawab
yang tidak terbatas. Contoh perusahaan perseorangan: usaha bengkel, pertokoan, bioskop,
karaoke dan sebagainya.
Kebaikannya:
Mudah untuk memulai.

Adanya kebebasan dan fleksibilitas.

Pemilik memiliki laba.

Kerahasiaan usaha relative lebih terjamin.

Mudah untuk membubarkan.

Kelemahannya:
 Tanggung jawab pemilik tidak terbatas.
 Keterbatasan dalam kemampuan managerial.
 Keterbatasan sumber keuangan.
 Kurang stabil.
 Menyita banyak waktu.
 Kesulitan dalam menyewa dan mempertahankan pekerja yang baik.
Firma

Bentuk bisnis firma merupakan suatu persekutuan untuk menjalankan usaha antara dua
orang atau lebih dengan nama bersama. Tanggung jawab masing- masing anggota firma
tidak terbatas, sedangkan keuntungan dan kerugian dibagi bersama. Firma didirikan dengan
akte notaris, yang didaftarkan pada panitera pengadilan setempat dan diumumkan dalam
Berita Negara.
Permodalan berasal dari pemilik dengan suatu jumlah yang diatur bersama dan
kemungkinan hanya ada yang memasukan keahlian kedalam firma. Untuk anggota yang
hanya memasukan keahlian, bagian labanya sama dengan anggota yang menyetor modal
paling kecil.
 KEWIRAUSAHAAN
Pengertian Wirausaha
Kata entrepreneurship yang dahulunya sering diterjemahkan dengan kata
kewiraswastaan akhir-akhir ini diterjemahkan dengan kata kewirausahaan. Entrepreneur
berasal dari bahasa Perancis yaitu entreprendre yang artinya memulai atau melaksanakan.
Wiraswasta/wirausaha berasal dari kata: Wira: utama, gagah berani, luhur; swa: sendiri;
sta: berdiri; usaha: kegiatan produktif
Dari asal kata tersebut, wiraswasta pada mulanya ditujukan pada orangorang yang dapat
berdiri sendiri. Di Indonesia kata wiraswasta sering diartikan sebagai orang-orang yang tidak
bekerja pada sektor pemerintah yaitu; para pedagang, pengusaha, dan orang-orang yang
bekerja di perusahaan swasta, sedangkan wirausahawan adalah orang-orang yang
mempunyai usaha sendiri. Wirausahawan adalah orang yang berani membuka kegiatan
produktif yang mandiri.
Hisrich, Peters, dan Sheperd (2008:h 10) mendifinisikan: “Kewirausahaan adalah proses
penciptaan sesuatu yang baru pada nilai menggunakan waktu dan upaya yang diperlukan,
menanggung risiko keuangan, fisik, serta risiko sosial yang mengiringi, menerima imbalan
moneter yang dihasilkan, sertra kepuasan dan kebebasan pribadi”.
Kewirausahaan dapat didefinisikan sebagai berikut: “Wirausaha usaha merupakan
pengambilan risiko untuk menjalankan usaha sendiri dengan memanfaatkan peluang-
peluang untuk menciptakan usaha baru atau dengan pendekatan yang inovatif sehingga
usaha yang dikelola berkembang menjadi besar dan mandiri dalam menghadapi
tantangantantangan persaingan (Nasrullah Yusuf, 2006).
Kata kunci dari kewirausahaan adalah;
1. Pengambilan resiko
2. Menjalankan usaha sendiri
3. Memanfaatkan peluang-peluang
4. Menciptakan usaha baru
5. Pendekatan yang inovatif
6. Mandiri (misal; tidak bergatung pada bantuan pemerintah)
 PERENCANAAN BISNIS

Perencanaan bisnis atau business plan merupakan aktivitas atau kegiatan penting
yang harus Anda siapkan sebelum memulai sebuah usaha. Dalam business plan, Anda
perlu menuliskan secara rinci tentang konsep bisnis, keuangan, pemasaran, dan hal
terkait lainnya. Hal ini bertujuan agar bisnis Anda memiliki persiapan yang matang,
sehingga lebih mudah untuk mencapai kesuksesan daripada tidak memiliki persiapan
rencana sama sekali.

TUJUAN PERENCANAAN BISNIS


Melakukan perencanaan dalam sebuah usaha sangat krusial karena bertujuan agar
usaha tersebut berjalan dengan stabil dan semakin. Selain itu ada tujuan lain dari rencana
bisnis yaitu :
1. Memastikan Bisnis Sesuai Visi Misi
Tujuan pertama dari perencanaan bisnis yaitu untuk memastikan bahwa bisnis yang
dijalankan berjalan sesuai dengan visi dan misi yang sudah Anda tentukan di awal.
2. Menghitung Sumber Daya
Tujuan kedua dari pembuatan rencana bisnis yaitu agar pengusaha bisa mengetahui
berapa jumlah sumber daya yang diperlukan untuk kegiatan operasional perusahaan.
3. Membuat Estimasi Profit Bisnis
Tujuan dari perencanaan bisnis yang selanjutnya yaitu bisa membuat kapan bisnis
Anda akan membuat profit yang ditargetkan. Selain itu, kita juga bisa menyusun strategi
untuk mencapai target profit tersebut sesuai dengan timeline.
4. Evaluasi Rencana Bisnis Selanjutnya
Tujuan terakhir dari pembuatan rencana bisnis adalah agar bisa melakukan evaluasi
untuk usaha atau bisnis selanjutnya. Sebagai contoh, jika dalam perencanaan sebelumnya
terdapat masalah, maka kita bisa mencari solusi agar rencana bisnis selanjutnya tidak
terjadi masalah atau kendala yang sama. Untuk mengumpulkan data dan informasi
sebagai bahan evaluasi dari setiap divisi memerlukan usaha yang cukup besar jika tidak
menggunakan software ERP yang saling terintegrasi.
JENIS-JENIS RENCANA BISNIS

Mengetahui tipe-tipe rencana bisnis juga penting karena Anda bisa mengetahui mana
tipe yang tepat untuk jenis usaha Anda.

1. Perencanaan Operasional

Tipe yang pertama yaitu perencanaan operasional. Tipe rencana bisnis satu ini
merupakan rencana bisnis yang bisa memberikan gambaran jelas tentang bagaimana
sebuah perusahaan berjalan. Anda tetap bisa mengganti perencanaan ini apabila hasil
yang diberikan kurang efektif. Contoh perencanaan manajemen operasional adalah SOP
(Standar Operasional Prosedur)

2. Perencanaan Strategi

Tipe perencanaan yang kedua yaitu perencanaan strategi, yakni sebuah rencana bisnis
yang terdiri dari langkah-langkah strategis yang disusun untuk mencapai tujuan bisnis.
Tipe perencanaan ini juga krusial karena bisa menentukan keputusan untuk jangka
panjang, seperti nilai-nilai perusahaan, visi misi perusahaan, dan lain sebagainya.

3. Perencanaan Taktis

Tipe perencanaan taktis berguna untuk merealisasikan strategi usaha yang telah Anda
rencanakan sebelumnya, contohnya yaitu strategi pemasaran.

4. Perencanaan Jangka Panjang atau Ekspansi

Sebagaimana namanya, tipe perencanaan ini berguna untuk rencana usaha untuk
jangka waktu yang lebih dari 1 tahun. Lantas, apa tujuan dari perencanaan jangka
panjang? Tujuannya adalah untuk memproyeksikan keberhasilan dari sebuah perusahaan
dalam skala lebih besar, seperti “Go international”, atau mencapai IPO.
5. Rencana Bisnis Startup

Jenis rencana bisnis ini digunakan untuk mengumpulkan dana dari investor untuk
memulai bisnis baru. Ini biasanya mencakup informasi tentang pendiri perusahaan, produk
atau layanan yang akan mereka tawarkan, pasar yang mereka targetkan, dan proyeksi
keuangan mereka.

KOMPONEN KOMPONEN PENTING DALAM MEMBUAT PERENCANAAN BISNIS

Dalam menyusun rencana bisnis, terdapat sejumlah komponen penting yang harus
Anda masukkan. Lantas, apa saja komponen rencana bisnis tersebut? Adapun komponen
atau garis-garis besar untuk membuat perencanaan bisnis yang penting untuk Anda
ketahui adalah sebagai berikut.

1. Identitas Perusahaan & Visi Misi

Komponen perencanaan bisnis yang pertama yaitu visi misi dan identitas perusahaan.
Apa saja identitas perusahaan yang perlu Anda masukkan? Anda perlu memasukkan
identitas seperti nomor akta pendirian, izin, nama pendiri, dan lain sebagainya.
Mencantumkan identitas perusahaan penting Anda lakukan agar pembaca dan investor
mengetahui kalau bisnis Anda dilindungi hukum.

2. Gambaran Umum Bisnis

Selain komponen identitas dan visi misi perusahaan, Anda juga perlu memasukkan
komponen selanjutnya yakni gambaran umum bisnis. Gambaran umum bisnis meliputi
jenis produk, bidang industri, orientasi, dan value bisnis Anda. Hal ini bertujuan agar
pembaca bisa mengetahui profil bisnis Anda.

3. Target Pasar

Memasukkan komponen target pasar penting untuk membuat pembaca paham bahwa
bisnis Anda memiliki sasaran yang tepat. Selain itu, memasukkan target pasar juga
berfungsi untuk membantu dalam meyakinkan investor terkait potensi dari market share
bisnis Anda.
4. Rincian Produk

Komponen dalam business plan yang berikutnya yaitu rincian produk. Anda wajib
memasukkan komponen rincian produk karena sebuah produk adalah bukti bahwa
seorang pengusaha serius dalam menjalankan usaha tersebut, baik itu produk berupa jasa
atau fisik. Rincian produk yang perlu Anda masukkan dalam rencana usaha yakni seperti
nama produk, komposisi, harga, dan deskripsi produk.

5. Rencana Pemasaran

Komponen rencana pemasaran juga penting dimasukkan dalam perencanaan bisnis


karena Anda harus bisa memasarkan produk perusahaan untuk mendapatkan omzet.

6. Biaya Operasional

Biaya operasional adalah komponen perencanaan bisnis selanjutnya yang Anda wajib
cantumkan. Jika ternyata modal yang Anda butuhkan sangat tinggi, maka Anda bisa
mencari investor untuk memenuhi biaya operasional tersebut.

7. Perhitungan Break Even Point (BEP)

Break even point merupakan suatu posisi saat total modal atau biaya yang keluar sama
dengan jumlah penghasilan yang Anda dapatkan. Sederhananya, BEP merupakan istilah
“balik modal”. Jika Anda sudah memiliki estimasi kapan BEP terjadi, maka Anda dapat
mengetahui kapan usaha tersebut dapat menghasilkan laba. BEP juga bisa berperan
sebagai dasar pertimbangan untuk investor yang akan mendanai usaha Anda.

8. Profitabilitas

Seperti yang Anda ketahui, tujuan pokok dari menjalankan suatu usaha adalah agar
mendapatkan keuntungan sebanyak-banyaknya. Nah, dengan menyusun rencana usaha,
maka Anda bisa menghitung perkiraan profitabilitas perusahaan.

9. Analisa Persaingan & Strategi


Komponen perencanaan usaha yang terakhir yaitu analisa untuk persaingan dan
strategi. Walaupun begitu, hal ini merupakan salah satu hal yang paling penting dalam
proses bisnis. Melakukan analisis pesaing penting untuk dilakukan karena bermanfaat
untuk menyusun rencana strategi untuk memenangkan kompetisi dengan kompetitor
bisnis.

Anda mungkin juga menyukai