Anda di halaman 1dari 17

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Pertama-tama, akan disinggung terlebih dahulu tentang kewirausahaan dan perusahaan sebagai pembuka wawasan sebelum memasuki pengembangan usaha. 1. Kewirausahaan Pengertian Kewirausahaan berasal dari kata enterpteneur yang berarti orang yang membeli barang dengan harga pasti meskipun orang itu belum mengetahui berapa harga barang yang akan dijual. Wirausaha sering juga disebut wiraswasta yang artinya sifat-sifat keberanian, keutamaan, keteladanan dalam mengambil resiko yang bersumber pada kemampuan sendiri. Meski demikian wirausaha dan wiraswasta sebenarnya memiliki arti yang berbeda . Wiraswasta tidak memiliki visi pengembangan usaha sedangkan wirausaha mampu terus berkembang dan mencoba usaha lainnya. Istilah lainnya yang semakna dengan wirausaha adalah wiraswasta. Istilah wiraswasta lebih sering dipakai dan lebih dikenal daripada wirausaha. Padahal, keduanya bermakna sama dan merupakan padanan dari kata entrepreneur. Kata wiraswasta berasal dari gabungan wira-swa-sta dalam bahasa sansekerta. Wira berarti utama, gagah, luhur, berani, teladan, atau pejuang; swa berarti sendiri atau mandiri; sta berarti berdiri; swasta berarti berdiri diatas kaki sendiri atau dengan kata lain berdiri di atas kemampuan sendiri. Sedangkan wirausahawan mengandung arti secara harfah, wira berarti berani dan usaha berarti daya upaya atau dengan kata lain wirausaha adalah kemampuan atau keberanian yang dimiliki oleh seseorang untuk melihat dan menilai kesempatan bisnis, mengumpulkan sumber daya yang dibutuhkan untuk mengambil tindakan yang tepat dan mengambil keuntungan dalam rangka meraih kesuksesan. Pengertian lainnya menyebutkan kewirausahaan adalah proses menciptakan sesuatu yang lain dengan menggunakan waktu dan kegiatan disertai modal dan resiko serta menerima balas jasa dan kepuasan serta kebebasan pribadi. Raymond dan russel memberikan definisi tentang wirausaha dengan menekankan pada aspek kebebasan berusaha yang dinyatakannya sebagai berikut : An entrepreneur is an independent

growth oriented owner operator. Menurut Gede Pratama, ada beberapa sifat dasar yang harus dimiliki oleh seorang wirausaha diantaranya : a. Wirausaha adalah seorang pencipta perubahan (the change creator) b. Wirausaha selalu melihat [erbedaan sebagai peluang c. Wirausaha selalu bereksperimen dengan pembaharuan d. Wirausaha adalah seorang pakar tentang dirinya e. Wirausaha melihat pengetahuan dan pengalaman hanyalah alat untuk memacu kreativitas f. Wirausaha berani memaksa diri untuk menjadi pelayan bagi orang lain Sedangkan menurut Robin, kewirausahaan adalah suatu proses seseorang guna mengejar peluang-peluang memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui inovasi tanpa memperhatikan sumber daya yang mereka kendalikan. Wirausahawan atau entrepreneur juga diartikan sebagai seorang penemu bisnis yang sama sekali baru dan mampu mengembangkan menjadi perusahaan yang mencapai kesuksesan. Contohnya adalah Microsoft, Wal-Mart, dan Aqua. Seseorang entrepreneur memiliki cirri-ciri diantaranya: a. fokus yang terkendali b. berenergi yang tinggi c. kebutuhan akan prestasi d. bertoleransi terhadap keraguan e. percaya diri f. berorientasi terhadap tindakan.

2. Perusahaan Pengertian atau definisi Perusahaan ialah suatu tempat untuk melakukan kegiatan proses produksi barang atau jasa. Hal ini disebabkan karena kebutuhan manusia tidak bisa digunakan secara langsung dan harus melewati sebuah proses di suatu tempat, sehingga inti dari perusahaan ialah tempat melakukan proses sampai bisa langsung digunakan oleh manusia. Definisi lain perusahaan adalah suatu kesatuan teknis yang bertujuan menghasilkan barang atau jasa. Perusahaan juga disebut tempat berlangsungnya proses produksi yang menggabungkan faktor faktor produksi untuk menghasilkan

barang dan jasa. Perusahaan merupakan alat dari badan usaha untuk mencapai tujuan yaitu mencari keuntungan. Orang atau lembaga yang melakukan usaha pada perusahaan disebut pengusaha, para pengusaha berusaha dibidang usaha yang beragam. Untuk menghasilkan barang siap konsumsi, perusahaan memerlukan bahan bahan dan faktor pendukung lainnya, seperti bahan baku, bahan pembantu, peralatan dan tenaga kerja. Untuk memperoleh bahan baku dan bahan pembantu serta tenaga kerja dikeluarkan sejumlah biaya yang disebut biaya produksi. Hasil dari kegiatan produksi adalah barang atau jasa, barang atau jasa inilah yang akan dijual untuk memperoleh kembali biaya yang dikeluarkan. Jika hasil penjualan barang atau jasa lebih besar dari biaya yang dikeluarkan maka perusahaan tersebut memperoleh keuntungan dan sebalik jika hasil jumlah hasil penjualan barang atau jasa lebih kecil dari jumlah biaya yang dikeluarkan maka perusaahaan tersebut akan mengalami kerugian. Dengan demikian dalam menghasilkan barang perusahaan menggabungkan beberapa faktor produksi untuk mencapi tujuan yaitu keuntungan.

Dalam menghadapi persaingan dunia usaha yang semakin ketat. Sekarang ini kita dituntut untuk dapat mengembangkan usaha , supaya usaha kita dapat maju dan besar serta menjadi pengusaha yang sukses. Definisi pengembangan usaha itu sendiri adalah terdiri dari sejumlah tugas dan proses yang pada umumnya bertujuan untuk mengembangkan dan mengimplementasikan peluang pertumbuhan. Tetapi pada kenyataanya untuk mengembangkan usaha yang pada awalnya dimulai dari nol besar atau baru memulai usaha sangatlah sulit . Banyak hambatan hambatan yang dihadapi seperti kekurangan modal, tenaga kerja yang ahli atau terampil, kinerja keuangan usaha yang buruk , dan sebagainya . Tetapi hambatan- hambatan itu semua dapat diatasi dengan cara mengembankan dan

menerapkan strategi pengembangan usaha yang baik . Pengembangan usaha bukan saja dibarengi dengan modal yang banyak atau tenaga kerja yang terampil , tetapi juga harus dibarengi dengan niat dari diri kita sendiri. Dengan niat yang sungguh sungguh kita bisa mengembangkan usaha kita menjadi lebih besar. Jika tidak mengembangkan usaha dengan sungguh sungguh maka sebaliknya usaha akan kita akan bangkrut. Cara lain

yang harus dilakukan untuk dapat mengembangkan usaha dengan baik adalah dengan memberikan pendidikan meningkatkan keahlian kepada pengusaha ( wirausaha) seperti memberi pelatihan workshop tentang pengembangan usaha , dan sebagainya. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan yang lebih kepada pengusaha terhadap pengembangan usaha yang baik.Dan perlu diingat bahwa pengembangan usaha itu merupakan bagian dari perencanaan pemasaran ( marketing plan ) oleh karena itu setiap pengusaha baik pengusaha kecil maupun besar harus mampu membuat marketing plan terlebih dahulu sebelum mengembangkan usahanya . Di dalam marketing plan itu dimuat hal- hal sebagai berikut seperti analisa situasi , tujuan pemasaran , anggaran pemasaran , kontrol / pengawasan terhadap pemasaran dan lain sebagainya. B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana cara memulai suatu bidang usaha? 2. Mengapa usaha harus mengalami pertumbuhan? 3. Bagaimanakah cara meningkatkan pertumbuhan usaha?

C. Manfaat Penulisan Penulis berharap dengan pembuatan makalah ini dapat : 1. Membuka wawasan penulis tentang kewirausahaan. 2. Memahami pola pikir masyarakat pelaku ekonomi dan mampu memanfaatkannya dalam kehidupan. 3. Mempersiapkan diri untuk menghadapi dunia kerja dimana harus memiliki semangat kemandirian untuk melakukan suatu usaha.

BAB II PEMBAHASAN

Pertanyaan

ini

sering

muncul

ketika

seseorang

ingin

memiliki

sebuah

usaha,bagaimana cara memulai usaha? Sebetulnya cara untuk memulai suatu usaha sangatlah mudah dan gratis tanpa biaya sedikitpun. Syaratnya hanya satu, mulailah dengan memiliki sebuah mimpi. Karena dengan bermimpi Anda dapat menciptakan ide bisnis yang luar biasa, hingga akhirnya ide bisnis tersebut diolah menjadi sebuah peluang usaha baru yang menguntungkan. Cara usaha tentunya berbeda dengan cara Anda bekerja sebagai seorang karyawan biasa. Cara usaha adalah titik berat kepada siapakah diri Anda dan seberapa jauh mental Anda untuk sukses. Keberanian adalah modal utama seorang pebisnis untuk bisa sukses menjalankan usahanya. Sebaliknya orang-orang penakut dan cepat menyerah lebih banyak gagal dalam menjalankan sebuah usaha bisnis. Untuk bisa sukses dalam menjalankan usaha bagi seorang pemula adalah harus mengetahui bagaimana strategi cara usaha yang pas bagi para pemula yang belum punya banyak pengalaman di bidang bisnis yang ia kelola. Bermodal dengan ide bisnis dari sebuah mimpi besar yang dimiliki, tahapan selanjutnya memulai usaha dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Tentukan gagasan bisnis yang akan dikembangkan. Sebaiknya sesuaikan usaha yang akan dibuka dengan kemampuan, minat atau bakat yang kita miliki, namun tanpa meninggalkan faktor peluang pasaryang ada pada masyarakat. Banyaknya pengusaha sukses, karena mereka memilih bidang usaha yang mereka sukai. Sehingga kita akan selalu berusaha mengembangkan bisnis yang kita miliki, dengan perasaan senang hati tanpa ada kejenuhan ataupun rasa bosan yang sering muncul. Selain itu dapat juga memulai usaha baru yang belum pernah ada di pasaran sehingga terkesan unik dan menarik, atau membuka usaha yang telah banyak dipasaran namun memiliki peluang pasar yang masih besar.

2. Buatlah visi dan misi usaha. Sebuah usaha harus memiliki visi serta misi yang jelas, sehingga tujuan dan langkah usaha tersebut dapat terkonsep dengan baik guna menunjang pengembangan usaha yang

dibangun. Sekecil apapun usaha yang dimiliki, namun adanya tujuan usaha mempengaruhi kinerja serta hasil usaha yang akan diperoleh.

3. Action. Sebaik apapun ide bisnis yang kita miliki, tidak akan pernah menjadi usaha yang sukses jika kita tidak segera bertindak. Mulailah usaha yang Anda rencanakan dengan penuh keyakinan dan ketekunan, karena menjalankan sebuah usaha hingga mencapai kesuksesan membutuhkan perjuangan dan perjalanan yang cukup panjang dengan kerja keras yang harus dijalankan.

4. Selalu belajar dan lakukan pengamatan. Amati pengusaha yang telah sukses dengan bidang yang sama dengan kita, bila usaha kita tergolng baru amatilah strategi manajemen yang mereka gunakan. Hal penting lainnya yaitu perdalam pengetahuan mengenai semua hal yang berhubungan dengan bisnis yang kita jalankan, agar produk kita bisa lebih inovatif.

5. Hadapi, hayati serta nikmati hambatan atau kegagalan. Membangun sebuah usaha hingga sukses tidaklah mudah, adanya hambatan serta resiko kegagalan hampir selalu membayangi setiap usaha. Untuk itu sebaiknya kita harus selalu berpikiran positif terhadap hambatan serta kegagalan yang ada, karena dalam tiap kesulitan akan ada kemudahan jika kita mau bekerja keras. Tanpa kita sadari, dalam keadaan terdesak kreativitas seseorang akan meningkat untuk mencari solusi dari masalah yang ada. Oleh karena itu, hadapi, hayati serta nikmati hambatan usaha karena akan menguatkan mental usaha kita dan menambah kemampuan kita dalam membangun usaha. Selain gagasan-gagasan di atas, cara lain untuk memulai suatu usaha dapat dilakukan dengan melakukan strategi-strategi sebagai berikut : 1. Memulai sebuah usaha bisnis dengan modal kecil Cara usaha mudah pertama kali yang bisa Anda coba sebagai pemula adalah dengan memulai sebuah usaha bisnis dengan modal kecil. Rata-rata para pemula takut menjalani sebuah usaha bisnis adalah lantaran ketakutan akan mengalami kerugian yang besar. Untuk mencegah kekhawatiran tersebut, cobalah memulai dengan model bisnis usaha

bermodal kecil. Kalau pun Anda nantinya tetap rugi, tentunya tidak akan terlalu menyakitkan bagi Anda, dan Anda pun belum jera untuk memulai sebuah usaha lanjutan. Ada banyak jenis usaha modal kecil yang bisa Anda coba, juga bisa disesuaikan dengan model bisnis yang Anda minati. Misalnya Anda menginginkan usaha bisnis makanan, makanan menjual makanan ringan khas suatu daerah tidak terlalu membutuhkan modal yang besar dibanding dengan harus membuka usaha rumah makan yang besar. 2. Memulai sebuah usaha bisnis yang didasarkan pada hobi dan minat Cara usaha mudah yang kedua bagi para pemula adalah dengan menjalankan sebuah usaha bisnis yang merupakan hal yang menjadi kesukaan Anda. Jika Anda meminati dunia desain grafis, maka Anda cukup layak memulai sebuah usaha desain, Anda seorang penulis saatnya menjadi diri sebagai writerpreneurship dan seterusnya. Dalam dunia bisnis, cara usaha seperti ini juga dalam rangka mencegah kerugian yang lebih besar saat menjalankan usaha. Kesukaan Anda terhadap sesuatu tentunya akan membuat Anda mengetahui lebih banyak tentang sesuatu hal tersebut. Dengan pengetahuan itu nantinya akan menjadi modal Anda dalam menjalankan usaha bisnis. 3. Belajar bisnis dari orang sukses Cara bisnis selanjutnya bagi para pemula adalah dengan mempelajari sejarah dan cara bisnis orang-orang sukses. Banyak orang sukses membuka sebuah usaha, hanya lantaran dulunya ia adalah seorang pekerja di sebuah usaha bisnis ternama. Dengan kreatif ia pun membangun bisnis serupa setelah mengetahui dan banyak belajar tentang konsep bisnis dari bosnya. Karena modal pengalaman dan keberanian, akhirnya orang tersebut kini sukses menjalankan usaha bisnis miliknya sendiri, dan ia pun resign dari perusahaan bisnis tempat ia bekerja sebelumnya. Cara usaha seperti ini cukup banyak dilakukan orang. Jika saat ini Anda termasuk orang-orang yang sedang menjadi pekerja di sebuah usaha bisnis yang cukup terkenal, maka tak salah jika Anda mengambil langkah dan peluang tersebut untuk kesuksesan Anda di masa akan datang. Jangan mau selamanya menjadi pekerja, anggap lah masamasa bekerja adalah masa Anda untuk menempa pengalaman serta mencari pengetahuan sebanyak-banyaknya tentang konsep usaha bisnis yang dijalankan.

4. Mulai dari sekarang Cara usaha sukses bagi para pemula adalah memulai keinginan usaha tersebut dari sekarang. Jangan banyak menunggu dan berkhayal memiliki sebuah usaha sukses, namun kenyataannya Anda tak kunjung merealisasikan usaha-usaha tersebut. Sukses hanya bisa diraih jika kita berani action sekarang juga. Apabila suatu usaha sudah berjalan, maka supaya pemasukan tetap berjalan bahkan bertambah, harus dilakukan perkembangan usaha. Hal ini disebabkan karena produksi yang kita lakukan ditujukan untuk orang banyak, dimana setiap orang memiliki karakter dan pola pikir yang berbeda satu sama lain, hal ini menyebabkan tantangan dari konsumen sebagai berikut : 1. Kebutuhan yang semakin meningkat. Hal ini dirasakan pengusaha terutama bagi pengusaha yang bergerak di bidang konsumsi, jumlah masyarakat yang meningkat menyebabkan kebutuhan-kebutuhan pokok semakin banyak diperlukan untuk memenuhi kebutuhan setiap orang. Dengan kata lain, pengusaha harus mencari cara agar kebutuhan tersebut tetap terpenuhi namun sumber bahan baku tetap ada. Misalkan apabila kebutuhan beras semakin meningkat, maka dapat dicari subtitusi seperti roti sehingga kebutuhan pangan masyarakat tetap terpenuhi.

2. Cita rasa konsumen yang selalu berubah Pengusaha harus sadar bahwa saat konsumen mengkonsumsi barang produksi yang diolahnya terus-menerus, akan timbul rasa bosan pada konsumen sehingga apabila tidak ditindak lanjuti, barang produksi akan sepi pembeli. Untuk itu dibutuhkan perkembangan suatu produk, entah dari covernya, bentuk, rasa dan sebagainya sehingga konsumen tetap senang untuk mengkonsumsi produk tersebut.

3. Keinginan konsumen untuk hidup praktis Sebagian besar konsumen terdorong untuk mengkonsumsi barang dengan praktis, misalnya saja sikat gigi listrik yang mampu menggosok gigi tanpa susah-susah menggerakkan tangan berulang kali, atau mungkin dengan makanan kaleng, soft drink, dan sebagainya. Hal ini semakin mungkin karena perkembangan teknologi. Dengan demikian, tentunya apabila pengusaha tetap memproduksi produk yang monoton tentu akan dirasa ketinggalan jaman dan akhirnya tidak digunakan pembeli.

Suatu usaha pun mendapat tantangan dari pihak lain selain konsumen, yakni pengusaha lain. Meskipun kita duluan memproduksi barang tersebut dan laku keras, tentunya pengusaha lain berkeinginan untuk mengikuti jejak kita, namun dengan modifikasi yang berbeda tentunya. Sifat konsumen yang dibahas di atas tadi dapat menjadi trigger kebangkrutan kita apabila kita tidak mau mengembangkan usaha kita.

Pengembangan usaha memiliki tingkat yang berbeda. Level atau tingkatan tersebut menjadi produk, komersial dan korporasi. Berikut ini akan dijelaskan tentang tingkatan tingkatan yang ada pada pengembangan usaha yaitu : 1. Tingkat Produk . Pada level produk pengembangan usaha berarti mengembangkan produk atau teknologi baru. Meskipun tingkat pengembangan dapat berbeda dari perusahaan ke perusahaan. Perkembangan tingkat produk ini disebut perkembangan incremental. Perkembangan Incremental adalah perkembangan yang meningkatkan fungsi yang ada platform atau teknologi, sementara pengembangan mengganggu atau terputus-putus benar-benar hal baru yang dikembangkan dari awal. Misalnya dari pembangunan berkelanjutan adalah tambahan ekstensi untuk produk yang sudah ada seperti baru baru ini untuk sampo, kamera digital dengan pixel 5MIO untuk ponsel anda. Dalam kedua kasus platform ponsel, shampo dan mobile tetap sama. 2. Tingkat Komersial . Dalam contoh bentuk pengembangan usaha di tingkat komersial berarti prospeksi murni et Dur. Ini berarti berburu pelanggan baru di segmen pasar yang baru. Dengan demikian pekerjaan ini memerlukan individu secara psikologis yang kuat dan yang sangat didorong mampu menangani banyak masalah. Tingkat berikutnya dari pengembangan usaha komersial adalah saluran atau setup organisasi penjualan. Saluran atau

organisasi penjualan dapat terdiri dari mitra , agen seperti, distributor, pemegang lisensi, franchisee, atau cabang anda sendiri nasional atau internasional. Dan terakhir tingkat pengembangan usaha komersial adalah tingkat rantai nilai. Pada pengembangan rantai

nilai tingkat usaha adalah tentang mengembangkan penawaran produk secara keseluruhan.

Anda akan menemukan jenis pengembangan usaha / bisnis di perusahaan perusahaan teknologi yang telah mengembangkan platform yang harus diintegrasikan atau dikombinasikan dengan teknologi lain atau platform untuk membentuk seluruh produk. Sebuah seluruh produk umumnya terdiri dari beberapa teknologi untuk membuatnya menjadi hidup. Sebuah teknologi pada umumnya tidak dikembangkan oleh satu perusahaan tapi bersumber dari orang lain yang bertujuan untuk menghemat waktu dalam proses usaha . 3. Tingkat Korporasi . Bila organisasi harus memutuskan apakah akan membuat atau membeli kompetensi organisasi tertentu Kita memasuki bidang pengembangan bisnis perusahaan . Fokusnya adalah bukan pada produk maupun komersial tingkat tetapi pada korporasi tingkatan usaha. Dan pada intinya tingkat pengembangan usaha ini adalah tentang merger & akuisisi (M & A), usaha patungan (JV), saham langsung investasi (DEI) dan aliansi strategis. Ini berkaitan dengan analisa bisnis portofolio, keuangan perusahaan, hukum kontrak, hukum pajak, hukum sosial, anti kepercayaan hukum, manajemen perubahan , dan manajemen budaya. Unsur-unsur yang perlu diperhatikan dalam mengembangkan suatu usaha antara lain : 1. Unsur yang berasal dari dalam ( pihak internal ) : a. Adanya niat dari si pengusaha / wirausaha untuk mengembangkan usahanya menjadi lebih besar. b. Mengetahui teknik memproduksi barang seperti berapa banyak barang yang harus diproduksi , cara apa yang harus digunakan untuk mengembangkan barang / produk , dan lain lain. c. Membuat anggaran yang bertujuan seberapa besar pemasukkan dan pengeluaran produk .

2. Unsur dari pihak luar ( Pihak eksternal) : a. Mengikuti perkembangan informasi dari luar usaha. b. Mendapatkan dana tidak hanya mengandalakan dari dalam seperti meminjam dari luar.

c. Mengetahui kondisi lingkungan sekitar yang baik / kondusif untuk usaha . Untuk mengembangkan usaha memang tidaklah mudah seperti membalikkan telapak tangan. Bukan berarti dengan sulitnya mengembangkan usaha seorang usahawan langsung menyerah. Seorang pengusaha bisa dikatakan sukses apabila mereka tidak hanya berhasil merintis sebuah usaha, namun juga berhasil memajukan bisnisnya di tengah gempuran pasar yang semakin hari semakin padat. Ramainya persaingan pasar dan munculnya beragam jenis peluang usaha, menuntut para pengusaha untuk lebih kreatif dan inovatif dalam menyusun strategi bisnis. Hal ini sangatlah penting, mengingat belakangan ini banyak para pemula yang berhasil merintis usaha namun belum tentu berhasil mempertahankan kerajaan bisnisnya. Berikut beberapa cara untuk mengembangkan usaha 1. Terus berinovasi mengembangkan produk unggulan Sebagai seorang pelaku usaha, pastikan diri Anda tidak pernah lelah untuk selalu berkreasi dan berimajinasi menciptakan sebuah inovasi baru. Baik itu menawarkan sebuah produk baru maupun memberikan nilai tambah pada produk lama, sehingga bisnis yang Anda jalankan tidak pernah ditinggalkan para konsumen. Kesuksesan itu bisa dicontohkan seperti Unilever yang memproduksi berbagai macam keperluan masyarakat sehari-hari seperti misalnya sabun, deterjen, margarin, minyak sayur, makanan dan minuman, produk kosmetik, serta produk rumah tangga lainnya yang sekarang ini merek dagangnya cukup mendominasi pasar nasional maupun pasar internasional. Sebut saja seperti deterjen Rinso dan Surf, sampho Sunsilk, Dove, dan Clear, minuman Buavita, snack ringan seperti Taro, sabun mandi seperti Lux dan Lifebouy, pasta gigi seperti Pepsodent dan Close Up, serta masih banyak lagi inovasi produk lainnya yang sengaja diciptakan Unilever untuk memanjakan para konsumennya. Dalam invosi produk, ada beberapa kategori produk yang baru antara lain : a. Benar benar baru Adalah produk yang benar-benar hasil inovasi dan baru bagi perusahaan serta menciptakan pasar yang benar-benar baru. b. Lini produk baru

Adalah produk baru bagi perusahaan tetapi tidak bagi pasar karena sudah ada produk serupa di pasar. c. Tambahan untuk lini produk yang sudah ada Merupakan tambahan atau supplement item atau varian dari produk-produk lini dari suatu perusahaan yang ada. Produk ini dapat merupakan agak baru bagi perusahaan maupun bagi pelanggan dari produk yang sudah ada. Atau juga dalam upaya untuk memperluas segmen pasar dari produk yang ada. d. Perbaikan atau revisi dari produk yang ada Jenis produk baru yang merupakan perbaikan atau memperbaiki kinerja sehingga memeprbaiki kinerjanya sehingga memperbaiki persepsi pelanggan, dari produk lamanya. Lebih merupakan hal baru bagi perusahaan termasuk akibat dari generasi teknologi baru bagi suatu produk, dan biasanya di persepsi sama dengan produk lama yang digantinya. e. Reposisi Adalah produk lama yang ditargetkan untuk aplikasi baru dan segmen pasar baru.

f. Penurunan biaya Merupakan modifikasi produk dengan kinerja yang sama tetapi dengan biaya yang lebih rendah. 2. Melakukan eksplorasi pasar Selain mengembangkan inovasi produk, strategi lain yang bisa Anda gunakan yaitu mengeksplorasi pasar dengan mengoptimalkan produk yang sudah ada. Dalam hal ini Anda bisa menarik banyak pelanggan dengan membidik pasar baru, atau bisa juga melalukan reposisi brand untuk menarik minat para konsumen. Strategi bisnis seperti ini pernah dilakukan produk shampo Pantene yang dengan sengaja menurunkan harga jualnya serta menciptakan varian aroma baru untuk menghadapi ketatnya persaingan pasar, dimana para kompetitor lain mulai menawarkan produk shampo dengan kualitas sebanding namun dengan harga jual yang lebih terjangkau. 3. Hadapi persaingan dan jadilah penyerang

Karakter pemberani tentunya wajib Anda miliki dalam menjalankan sebuah usaha. Tidak hanya diri Anda saja yang dituntut selalu berani, namun perusahaan yang Anda pimpin juga harus berani menghadapi persaingan pasar dan menjadi penyerang bagi para kompetitor lainnya. Strategi ini bisa Anda jalankan dengan menyelenggarakan kegiatan promosi besar-besaran, misalnya saja dengan mengadakan kupon berhadiah bagi para konsumen Anda, menekan harga serendah-rendahnya untuk menjangkau semua kalangan, atau bisa juga menawarkan program menarik lainnya seperti beli 3 gratis 1 untuk membangun loyalitas pelanggan Anda. 4. Lebarkan sayap bisnis Anda dengan melakukan diversifikasi Ketika kerajaan bisnis Anda mulai berdiri dengan kokoh, tidak ada salahnya bila Anda memperluas kejayaan bisnis tersebut dengan membangun lini baru yang bisa mengurangi resiko kerugian bisnis Anda dan meningkatkan aset kekayaan yang telah dimiliki. Contohnya saja seperti kesuksesan Chairul Tanjung yang berhasil

mengembangkan Para Group menjadi beberapa lini usaha yang cukup kuat, sebut saja seperti Bank Mega, Trans TV, Trans7, serta sebuah wahana hiburan yang cukup fenomenal di Indonesia yakni Trans Studio yang sekarang ini telah berdiri di kota Makassar dan juga Bandung. Selain itu pula, pengembangan usaha perlu memperhatikan beberapa aspek yang terdiri dari aspek strategi , manajemen pemasaran, dan penjualan, seperti : 1. Aspek strategi contohnya : a. Meneliti jenis usaha baru dengan penekanan pada mengidentifikasi kesenjangan (yang ada dan / atau diharapkan) oleh konsumen . b. Menciptakan pasar baru . c. Menciptakan produk baru dengan karakteristik yang menarik konsumen

2. Aspek manajemen pemasaran contohnya : a. Menembus dan menguasai pangsa pasar . b. Mengolah situasi / peluang pasar yang ada dengan teliti. c. Memasarkan produk dengan jaringan yang luas seperti impor produk ke luar negeri. d. Membuat strategi pemasaran yang dapat membuat konsumen membeli produk kita , seperti memasang iklan , brosur, dan lain-lain.

3. Aspek penjualan contohnya : a. Memberikan saran tentang perancangan dan menegakkan kebijakan penjualan dan proses tindak lanjut penjualan . b. Banyak volume produk yang akan dijual. c. Tingkat keamanan dalam proses penjualan barang. d. Menjual produk dengan harga yang terjangkau dan memiliki kualitas yang baik.

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN


A. Kesimpulan Dari pembahasan di atas, dapat di tarik beberapa kesimpulan terkait permasalahan yang diangkat, yaitu : 1. Untuk memulai suatu usaha, kita dapat memulainya dengan imajinasi dan pembayangan, namun harus diikuti dengan keberanian untuk menjalaninya dalam realita, dimana cara-caranya adalah : a. Tentukan gagasan bisnis yang akan dikembangkan. b. Buatlah visi dan misi usaha. c. Action. d. Selalu belajar dan lakukan pengamatan. e. Hadapi, hayati serta nikmati hambatan atau kegagalan. f. Memulai sebuah usaha bisnis dengan modal kecil g. Memulai sebuah usaha bisnis yang didasarkan pada hobi dan minat h. Belajar bisnis dari orang sukses i. Mulai dari sekarang

2. Alasan-alasan mengapa pengusaha perlu mengembangkan perusahaannya antara lain : a. Kebutuhan masyarakat yang semakin meningkat. b. Cita rasa konsumen yang selalu berubah. c. Keinginan konsumen untuk hidup praktis. d. Persaingan antar pengusaha lain.

3. Untuk mengembangkan suatu usaha yang sudah berjalan agar tidak jalan ditempat bahkan bangkrut adalah : a. Terus berinovasi mengembangkan produk unggulan b. Melakukan eksplorasi pasar c. Hadapi persaingan dan jadilah penyerang d. Lebarkan sayap bisnis Anda dengan melakukan diversifikasi Selain itu perhatikan pula beberapa aspek penting dalam berwirausaha, antara lain

a. Aspek strategi seperti meneliti jenis usaha baru, menciptakan pasar baru, serta menciptakan produk baru dengan karakteristik yang menarik konsumen b. Aspek manajemen pemasaran seperti menembus dan menguasai pangsa pasar, mengolah situasi / peluang pasar, memasarkan produk, serta membuat strategi pemasaran yang dapat membuat konsumen membeli produk. e. Aspek penjualan seperti memberikan saran tentang perancangan dan menegakkan kebijakan penjualan dan proses tindak lanjut penjualan, banyak volume produk yang akan dijual, tingkat keamanan dalam proses penjualan barang, serta menjual produk dengan harga yang terjangkau dan memiliki kualitas yang baik.

B. Saran Dari penulisan makalah serta pembahasan yang telah disusun, penulis menyarankan agar setiap orang dapat mempersiapkan diri sebaik mungkin untuk setidaknya memulai usaha kecil mandiri dimana dapat memperbesar pendapatan untuk pemenuhan kebutuhan. Hal tersebut menuntut keberanian untuk memulai, serta imajinasi yang tinggi untuk mengembangkannya menjadi suatu usaha besar yang sukses.

DAFTAR PUSTAKA
http://ridlho.blogspot.com/2012/01/pengertian-wirausaha-contoh-contoh.html diakses tanggal 1 Januari 2013 http://syadiashare.com/pengertian-perusahaan.html diakses tanggal 1 Januari 2013

http://bisnisukm.com/bagaimana-cara-memulai-usaha.html diakses tanggal 1 Januari 2013 http://www.bambangirwanto.com/cara-usaha-sukses-bagi-pemula/ diakses tanggal 1 Januari 2013 http://www.marketing.co.id/blog/2012/05/21/tips-binsis-untuk-mengembangkan-usaha-bagipemula/ diakses tanggal 1 Januari 2013 http://harrisfadilah.wordpress.com/2012/04/17/pengembangan-usaha/ diakses tanggal 1 Januari 2013

Anda mungkin juga menyukai