Anda di halaman 1dari 26

BAB I.

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Masalah utama yang dihadapi Indonesia saat ini adalah banyaknya jumlah
pengangguran terbuka dalam periode beberapa tahun terakhir ini terus meningkat.Selain itu
masalah yang dihadapi Indonesia adalah pendapatan perkapita yang masih rendah
dibandingkan dengan negara berkembang lainnya seperti Thailand dan Malaysia.Salah satu
alternatif yang mengurangi jumlah pengangguran dan meningkatkan pendapatan adalah
dengan mengembangkan sektor yang potensial.Salah satu sektor yang potensial tersebut
adalah sektorindustri.
Pembangunan sektor industri sebagai bagian dari proses pembangunan nasional dalam
menigkatkan pertumbuhan ekonomi telah membawa perubahan terhadap kehidupan
masyarakat. Perubahan tersebut meliputi dampak pembangunan industri terhadap sosial
ekonomi masyarakat dan lingkungan sekitar industri.Dampak pembangunan industri terhadap
aspek sosial ekonomi meliputi mata pencaharian penduduk dari sektor pertanian menjadi
sektor industri dan perdagangan, dampak lainnya terbukanya kesempatan kerja yang lebih
luas baik bagi masyarakat setempat maupun masyarakat pendatang. Dampak industri terhadap
aspek sosial budaya antara lain berkurangnya kekuatan mengikat nilai dan norma budaya
yang ada karena masuknya nilai dan norma budaya baru yang dibawa oleh masyarakat
pendatang ataumigran.
Pembangunan industri telah memberikan pengaruh secara langsung dan tidak
langsung, pengaruh langsungnya adalah berkurangnya lahan pertanian, sedangkan pengaruh
tidak langsungnya adalah bergesernya mata pencaharian penduduk setempat ke bidang
industri dan jasa/perdagangan.Pengaruh langsung dan tidak langsung tersebut juga ada yang
positif dan negatif.Pengaruh positifnya adalah menciptakan keanekaragaman kehidupan
ekonomi dan menciptakan lapangan kerja baru yang dapat meningkatkan taraf hidup
masyarakat.Sedangkan pengaruh negatifnya adalah munculnya kecemburuan sosial dari
pemuda setempat karena adanya persaingan dalam mendapatkan pekerjaan.Pengaruh negatif
lainnya adalah berkurangnya lahan pertanian yang menyebabkan petani yang hanya memiliki
sedikit lahan dan tidak memiliki keterampilan serta tingkat pendidikan yang rendah menjadi
tersingkir (Setyawati,2002).

Dengan pernyataan di atas.Sukardi, pria kelahiran Jombang 39 tahun lalu berhasil


membuktikannya lewat usaha roti bermerek “Banana Bread Shop”.Ia merangkak dari bawah.
1
Mulai dari sebagai karyawan, jualan mie ayam, soto, dan bakso, hingga akhirnya menjadi
juragan roti di Dusun Weru, Kecamatan Jombang, Kabupaten Jombang.

Dalam menjalankan usahanya, Sukardi tidak hanya mencari untung.Di tengah


kegigihan berusaha, suami dari Lisda (35) ini juga punya kepedulian dan kepekaan sosial
yang tinggi.Apalagi Dusun Weru tempatnya berusaha dulunya dikenal sebagai tempat
lokalisasi.Ia tidak merasa risih, tapi malah seolah tertantang berbuat lebih. Sebagian besar
karyawannya adalah anak dari para mantan pekerja seks komersial (PKS), mantan pemabuk,
bahkan ada juga yang mantan penjudi.

Dan makalah ini kami buat untuk memenuhi tugas mata kuliah Sosiologi Industri,
pengetahuan tentang dampak keberadaan industry roti terhadap lingkungan sekitar.Dimana
sekarang ini sebenarnya sudah lumayan banyak perindustrian roti rumahan ataupun
pabrik.Tentu dengan adanya usaha tersebut dapat mengurangi jumlah pengangguran di
lingkungan sekitar pabrik tersebut.
Dalam tugas pembuatan makalah ini, kami memilih “Banana Bread Shop” sebagai
obyek observasi kami. Apa saja dampak dan atuu perbuhan dengan keberadaan Industri
rotiini terhadapsosial masyarakat. Karena dalam pandangan kami, sebuah pabrik roti selain
menghasilkan dampak positif terhadap lingkungan, pasti mempunyai dampak negatifnya pula
untuk masyarakat. Dimana sebuah perindustrian pasti akan menghasilkan limbah ataupun
polusi baik suara ataupun udara.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis dapat merumuskan masalah sebagai berikut,
yaitu:
1. Bagaimanakah pengertian perubahan sosial masyarakat?
2. Bagaimanakah profil industri Banana Bread Shop?
3. Bagaimanakah system produksi Banana Bread Shop?
4. Bagaimanakah pemasaran Banana Bread Shop?
5. Apasajakah perubahan akan adanya dan berkembangnya industry roti Banana Bread
Shop terhadap sosial masyarakt lokal?
6. Apasajakah masalah-masalah internal maupun eksternal yang dihadapi oleh Banana
Bread Shop sampai saat ini?

2
7. Bagaimanakah cara mengatasi karyawan Banana Bread Shop yang tidak disiplin kerja?
8. Bagaimanakah Struktur Organisasi yang diterapkan oleh Banana Bread Shop?
9. Bagaimana cara mengatasi akan kebisingan suara mesin produksi untuk karyawan?
10. Bagaimana cara mengatasi (solusi) pabrik (industry) yang meniru produk Banana Bread
Shop?
11. Bagaimana cara mengatasi keluhan masyarkat sekitar pabrik akan kebisingan suara alat
(mesin) produksi?
12. Bagaimana cara mengatasi keluhan masyarkat sekitar pabrik akan keramaian suara para
karyawan (pegawai) yang dihasilkan oleh aktifitas produksi pada malam hari?
13. Bagaimanakah proses pengolahan limbah industry Banana Bread Shop?
14. Bagaimanakah cara Banana Bread Shop untuk menerapkan Coorporate Sosial
Responsibility (CSR)?

1.3 Tujuan
Dari rumusan masalah diatas maka penulis memiliki tujuan-tujuan sebagai berikut:
1. Untuk memahami pengertian perubahan sosial masyarakat.
2. Untuk mengetahui profil industri Banana Bread Shop.
3. Untuk mengetahui system produksi Banana Bread Shop.
4. Untuk mengetahui cara pemasaran Banana Bread Shop.
5. Untuk mengetahui Apa saja perubahan akan adanyadan berkembangnya industry roti
Banana Bread Shop terhadap sosial masyarakt lokal.
6. Untuk mengetahui dan menemukan solusi apa saja masalah-masalah internal maupun
eksternal yang dihadapi oleh Banana Bread Shop sampai saat ini.
7. Untuk mengetahui cara mengatasi (solusi) karyawan Banana Bread Shop yang tidak
disiplin kerja.
8. Untuk mengetahui struktur Organisasi yang diterapkan oleh Banana Bread Shop.
9. Untuk mengetahui cara mengatasi akan kebisingan suara mesin produksi untuk
karyawan
10. Untuk mengetahui cara mengatasi pabrik yang meniru produk Banana Bread Shop.
11. Untuk mengetahui dan menerapkan cara mengatasi keluhan masyarkat sekitar pabrik
akan kebisingan suara alat (mesin) produksi.
12. Untuk mengetahui dan menerapkan cara mengatasi keluhan masyarkat sekitar pabrik
akan keramaian suara para karyawan (pegawai) yang dihasilkan oleh aktifitas produksi
pada malam hari.

3
13. Untuk mengetahui bagaimana proses pengolahan limbah Banana Bread Shop
14. Untuk mengetahui cara Banana Bread Shop menerapkan Coorporate Sosial
Responsibility (CSR).

1.4 Manfaat
Manfaat penelitian adalah sebagai berikut:
1. Penelitian ini diharapkan dapat memperluas pengetahuan atau wawasan mahasiswa
akan dunia industri.
2. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi saran untuk mengaplikasikan ilmu yang
diperoleh mahasiswa selama penulis.
3. Penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan dan sumber pemikiran baru pada
Banana Bread Shop.
4. Penelitian ini diharapkan dapat mendorong para mahasiswa untuk mempunyai minat
menjadi pengusaha.

1.5 Ruang Lingkup


Ruang lingkup dari penulisan makalah ini memfokuskan dalam menentukan dampak
perubahan dengan adanya dan berkembangnya salah satu industry roti di Desa Weru Jombang
yang bernama Banana Bread Shopterhadap sosial masyarakat sekitar.

1.6 Pelaksanaan
Kegiatan penelitian industri dilakukan oleh kelompok 7 (tujuh) yang beranggotakan
Noufan Ibadur Rahman dan Irfan Fauzan semester 3 (tiga) progam studi Administrasi
Bisnis.Untuk memenuhi tugas mata kuliah Sosiologi Industri, maka, penelitian dilaksanakan
pada:
Hari : Kamis
Jam : 9.00 AM – 10.00 AM
Tanggal : 24 Oktober 2019
Tempat : Banana Bread Shop
Alamat : Jl. Annur No. 12 RT. 04 RW. 003 Weru, Mojongapit, Kec. Jombang
Jombang Regency 61413

4
BAB II. LANDASAN TEORI

2.1 Sosiologi Industri


2.1.1 Pengertian Sosiologi Industri
Sebelum kita membahas lebih lanjut mengenai apa yang disebut sosiologi industri, maka
kita ketahui dulu apa itu yang disebut dengan sosiologi dan apa yang disebut dengan
industri.
Pengertian sosiologi secara etimologis, sosiologi berasal dari kata socius (bahasa latin:
teman) dan logos (bahasa Yunani: kata, perkataan, pembicaraan). Jadi secara harfiah
sosiologi adalah membicarakan, perbincangkan teman pergaulan. Pengertian sosiologi
menurut beberapa ahli:
1. Roucek dan warren
Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antar manusia dalam kelompok.
2. Soerjono Soekanto
Sosiologi adalah ilmu yang memusatkan perhatian pada segi-segi kemasyarakatan yang
bersifat umum dan berusaha untuk medapatkan pola-pola umum kehidupan masyarakat.
3. Max Weber
Sosiologi adalah ilmu yang berupaya memahami tindakan-tindakan social

Pengertian industri secara umum adalah suatu kegiatan mengolah bahan mentah atau
barang setengah jadi menjadi barang jadi yang memiliki nilai tambah untuk mendapatkan
keuntungan. Istilah industri berasal dari bahasa latin industria yang berarti tenaga kerja.
Pengertian industri secara luas adalah setiap kegiatan manusia yang bergerak dalam
ekonomi yang memiliki sifat produktif dan komersial dalam rangka untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya. Beberapa pengertian industri menurut para ahli:
1. Bambang Utomo
Industri adalah semua kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh manusia untuk mengolah
bahan mentah yang ada menjadi bahan setengah jadi atau mengolah bahan setengah
jadi tersebut menjadi barang yang sudah benar-benar jadi sehingga memiliki berbagai
kegunaan yang lebih bagi kepentingan manusia.
2. UU No 5 tahun 1984 tentang Perindustrian
Industri adalah kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah, bahan baku, barang
setengah jadi, dan/bahan jadi menjadi barang yang nilai yang lebih tinggi untuk
penggunaanya, termasuk kegiatan rancang bangun dan perekayasaan industry

5
3. Badan Pusat Statistik
Industri adalah sebuah kesatuan unit usaha yang menjalankan kegiatan ekonomi
dengan tujuan untuk menghasilkan barang atau jasa yang berdomisili pada sebuah
tempat atau lokasi tertentu dan memiliki catatan administrasi sendiri.

Dari uraian pengertian-pengertian di atas dapat ditarik kesimpualan, sosiologi industri


adalah suatu subyek yang amat penting dan menarik. Kegunaanya sangat jelas, karena dunia
industri dan poal-pola ekonomi dan struktur industri akan membentuk masyarakat seperti
kita, identitas sosial kita dan gaya hidup kita serta akan membentuk masyarakat di mana kita
hidup.
Sosiologi industri adalah cabang ilmu sosiologi yang mengkaji hubungan antara
fenomena sosial yang terjadi dalam masyarakat dengan kegiatan industri.Pada hakikatnya
sosiologi industri lebih menekankan pada perkembangan industri seiring dengan
perkembangan masyarakat. Hal ini mengingat antara industri dan masyarakat mempunyai
hubungan yang erat, karena adanya industri akan menimbulkan berbagai perubahan sosial
dalam masyarakat.

2.1.2 Ruang Lingkup Objek Kajian Sosiologi Industri


Sosiologi industri mengkaji hubungan antara fenomena sosial yang terjadi dalam
masyarakat dengan kegiatan industri. Beberapa materi yang dipelajari antara lain peranan
industri dalam perubahan sosial, aktivitas yang berhubungan dengan kegiatan pokok
ekonomi (produksi, distribusi, dan konsumsi), serta hubungan industri dengan berbagai
struktur yang ada dalam masyarakat.
Secara Internal, Analisis tingkah laku manusia dalam hubungan kerja diperusahaan atau
industri.
• Hubungan kerja dalam industri
• Organisasi industri
• Manajemen industri
• Leadership dalam industri

Secara Eksternal, Analisis kegiatan manusia dengan latar belakang sosial ekonomi dan
kultural yang berbeda-beda.
• Tipologi masyarakat industri
• Perkembangan masyarakat industri
• Birokrasi (kaitan birokrasi dengan industri)

6
• Analisis dampak lingkungan
• CSR (Coorporate Sosial Responsibility)

2.1.3 Teori-Teori Dalam Sosiologi Industri


Cakupan teori yang terdapat di dalam sosiologi industri sangat luas. Luasnya cakupan
teori tersebut disebabkan oleh tiga hal;
• Pertama, adalah karena cakupan substansi yang dibahas di dalam sosiologi industri
cukup luas.
• Kedua, adalah karena perbedaan tingkat analisis yang menghasilkan keragaman
berbagai teori.
• Ketiga, adalah karena teori-teori yang digunakan di dalam sosiologi industri
memiliki keragaman berdasarkan asal pemikirannya.

Ketiga kelompok teori tersebut tidak hanya mengamati kenyataan- kenyataan sosial di
dalam dunia pekerjaan serta hubungan kerja, tetapi juga menyumbangkan pemikiran-
pemikiran konkretnya untuk menghasilkan suatu lingkungan kerja dan hubungan kerja yang
dianggap lebih baik oleh para pemikirnya.
Luasnya cakupan seluruh teori yang digunakan di dalam analisis-analisis sosiologi
industri itu dapat dikelompokkan ke dalam tiga kategori pendekatan, yaitu:
• Pertama, pendekatan non-sosiologis
Pendekatan non-sosiologis dipelopori oleh kehadiran teori-teori yang mempunyai
basis analisis psikologis
• Kedua, pendekatan sosiologis
Pendekatan sosiologis dapat dilihat dari teori Durkheim yang berpengaruh terhadap
kategori teori hubungan antara manusia dari Elton Mayo, teori Dunlop.
• Ketiga, pendekatan hubungan industrial
Pendekatan hubungan industrial, terbagi ke dalam kelompok pemikiran unitaris,
pluralis, dan radikalis.

2.1.4 Pendekatan-pendekatan Dalam Sosiologi Industri


Dalam pembahasannya Pendekatan sosiologi industri terbagi pada dua pembaasan,
yaitu:

7
• Pendekatan makro, pendekatan yang berkaitan dengan struktur lembaga-lembaga
kemasyarakatan, pola yang sudah mapan dari tingkah lakunya dan hubungan-
hubungan serta kepentingannya yang sudah stabil.
• Pendekatan mikro, membahas tentang berbagai kenyataan dalam kehidupan sehari-
hari dan sebenarnya merupakan kritik dari sosiologi makro. Juga membahas tentang
berbagai macam interaksi yang membentuk pribadi individu dan pengalaman
subjektif dalam dunia kerja.

2.1.5 Manfaat Sosiologi Industri


Seperti yang telah dijelaskan di atas sosiologi industri itu membahas tentang masyarakat
atau manusia dan mengaitkannya dengan faktor mesin serta mekanisme kerja pabrik yang
berorientasi pada efisiensi dan efektifitas. Dari hal ini dapat ketahui manfaat dari sosiologi
industri adalah:
1. Malihat lebih jelas bagaimana hubungan masyarakat dengan industri
2. Menkaji lebih jelas pekembangan industri
3. Melihat lebih jelas bagaimana masyarakat mempengaruhi industri dan sebaliknya

2.2 Pengertian Perubahan Sosial


Wilbert moore memandang perubahan siosial sebagai “perubahan struktur sosial, pola
prilaku dan intraksi sosial”. Setiap perubahan yang terjadi dalam struktur masyarakat atau
perubahan dalam organisasi sosial disebut perubahan sosial.Perubahan sosial berbeda dengan
perubahan kebudayaan.Perubahan kebudayaan mengarah pada unsur-unsur kebudayaan yang
ada. Contoh perubahan sosial: perubahan peranan seorang istri dalam keluarga modern,
perubahan kebudayaan contohnya: adalah penemuan baru sepeti radio, televisi, komputer yang
dapat mempengaruhi lembaga-lembaga sosial.

William F. ogburn mengemukakan bahwa ruang lingkup perubahan-perubahan sosial


mencangkup unsur-unsur kebudayaan yang materil maupun immateril dengan menekankan
bahwa pengaruh yang besar dari unsur-unsur immaterial.Kingsley Davis mengartikan
perubahan sosial sebagai perubahan yang terjadi dalam fungsi dan struktur
masyarakat.Perubahan-perubahan sosial dikatakannya sebagai perubahan dalam hubungan
sosial (social relationship) atau sebagai perubahan terhadap keseimbangan (equilibrium)
hubungan sosial tersebut.

8
Gilin dan Gilin mengarakan bahwa perubahan-perubahan sosial untuk suatu variasi cara
hidup yang lebih diterima yang disebabkan baik karena perubahan kondisi geografis,
kebudayaan materil, kompetensi penduduk, ideologi, maupun karena adanya difusi atau pun
perubahan-perubahan baru dalam masyarakat tersebut.

Menurut Selo Soemardjan, perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi pada
lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat yang mempengaruhi sistem sosial,
termasuk didalamnya nilai-nilai sikap-sikap dan pola prilaku diantara kelompok dalam
masyarakat menurutnya, antara perubahan sosial dan perubahan kebudayaan memiliki satu
aspek yang sama yaitu keduanya bersangkut paut dengan suatu penerimaan cara-cara baru atau
suatu perbaikan cara masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya.

Perubahan sosial itu bersifat umum meliputi perubahan berbagai aspek dalam
kehidupan masyarakat, sampai pada pergeseran persebaran umur, tingkat pendidikan dan
hubungan antar warga.Dari perubahan aspek-aspek tersebut terjadi perubahan struktur
masyarakat serta hubungan sosial.

Dari beberapa pendapat diatas, dapat di ambil kesimpulan bahwa perubahan sosial
adalah perubahan dalam hubungan interaksi antar orang, organisasi atau komunitas.

Faktor-Faktor Pendorong Perubahan antara lain:

1. Adanya Kontak dengan Kebudayaan Lain


2. Sistem Pendidikan Formal yang Maju
3. Nilai Bahwa Manusia Harus Senantiasa Berikhtiar untuk Memperbaiki
Hidupnya
4. Sistem Terbuka Masyarakat (Open Stratification)
5. Heterogenitas Penduduk

2.3 Roti

Pengertian roti adalah proses tepung terigu yang difermentasikan dengan ragi roti
(Saccharomyces cerevisiae), air dan atau tanpa penambahan makanan lain yang dipanggang
kedalam adonan, Kemudian ditambahkan gula,garam, susu atau susu bubuk, lemak,
pengemulsi dan bahan-bahan pelezat seperti cokelat, keju, kismis dan lain-lain
(Haryono,1992). Manfaat roti diperkaya dengan berbagai macam zat gizi, sebut saja beta
karoten, thiamin (vit B1), riboflavin (vit B2), niasin, serta sejumlahmineral berupa zat besi,

9
iodium, kalsium dan sebagainya.Roti juga diperkaya dengan asam amino tertentu untuk
meningkatkan mutu protein bagi tubuh.Menurut Dr. Clara, M. Kusharto MS, dari Departemen
Gizi Institut PertanianBogor, kandungan protein yang terdapat dalam roti mencapai 9,7%, lebih
tinggi ketimbang nasi yang hanya 7,8%. Selain itu tidak seperti nasi yanghanya memiliki kadar
pati 4-8%, dalam roti terdapat 13% pati.Empat iris roti, roti tawar akan menghasilkan kalori
yang setara dengan sepiring nasi (Jenie, 1993).

Bakery (Roti) didefinisikan sebagai produk makanan yang dibuat dari tepungterigu
yang diragikan dengan menggunakan ragi roti atau campuran dariterigu, air dan ragi dengan
atau tanpa penambahan bahan lain dan selanjutnyaadonan dibakar atau dipanggang. Ke dalam
adonan dapat ditambahkan gula,garam, susu cair atau susu bubuk, lemak, dan bahan-bahan
pelezat seperticoklat, keju, kismis dan sebagainya dengan kadar air biasanya tidak lebih
dari40%. Bahan baku pokok terdiri dari tepung terigu, air, ragi, dan garam. Sedangkan yang
termasuk bahan tambahan adalah gula, lemak, susu,bahan addictive dan bahan pengisi.(Surat
Keputusan Dirjen POM No. 02240/B/SK/VII/91:CIC dalamDaud, 2003)

2.4 Masyarakat Pedesaan

Masyarakat menurut Soekanto (1990) diartikan sebagai manusia yang hidup bersama,
mereka sadar sebagai satu kesatuan dan mereka merupakan suatu sistem yang hidup bersama.
Masyarakat desa mempunyai hubungan yang lebih erat daripada masyarakat kota. Sistem
kehidupan biasanya berkelompok atas dasar sistem kekeluargaan.Dalam masyarakat desa
biasanya tertuju pada keperluan kebutuhan yang bersifat primer seperti makanan, pakaian, dan
rumah.

Menurut Nurdin dalam Setyawati (2002) masyarakat adalah segolongan manusia yang
saling berhubungan tetap atau agak tetap, yang diorganisir untuk aktifiitas-aktifitas bersama
dan terikat padanya. Masyarakat desa terdiri dari individu dan keluarga-keluarga yang
membentuk suatu kelompok sosial yang saling berhubungan antara satu sama lain baik
diorganisir maupun tidak untuk mencapai tujuan tertentu (kepentingan pribadi atau kelompok)
jelas menunjukkan masyarakat desa hidup berkelompok dimana secara normatif mereka diatur
oleh norma-norma, nilai-nilai dan kelembagaan yang bersifat tradisional, sehingga dalam
kehidupan sehari-harinya unsur kebersamaan, gotong royong yang bersifat komunal dalam
berbagai segi kehidupan masih banyak dikalangan mereka.

10
BAB III. PEMBAHASAN

3.1 Gambaran Umum Industri

3.1.1 Profil Industri

Banana Bread Shop merupakan salah satu industry dan toko roti (bakery) yang berdiri
pada tahun 2012 dan terletak di Desa Weru Kelurhan Mojongapit, Kecamatan Jombang,
Kabupatem Jombang.

3.1.2 Sejarah Industri

Pada tahun 2010, Sukardi (pemilik Banana Brad Shop) memutuskan untuk kembali ke
kampung halamannya di Jombang setelah selama hampir 1 (satu) dasawarsa, dari tahun 2000
sampai 2010 dia membantu kakaknya bisnis roti “King Banana” di Ibukota Jakarta.Dan selama
10 tahun sebagai membantu kakaknya, Sukardi pun mendapatkan dan mempunyai banyak
pengetahuam ilmu di bidang produksi roti.

Pada tahun 2011, Dia merintis usahanya untuk memproduksi roti, setelah memperoleh
pinjaman modal Rp 1,6 juta dari sang kakak, tanpa berfikir panjang Sukardi pun langsung
mendirikan usaha roti di Dusun Weru. Awalnya ia hanya membuat (meemproduksi) 300-400
roti perhari dan menitipkan roti buatannya ke warung-warung di sekitar tempat tinggalnya.
Jenis roti buatannya saat itu pun hanya roti manis pisang keju coklat. Dan hanya di produksi
oleh keluarga dan dibantu oleh 3 orang.Sedangkan harga jualnya pun cukup murah, Rp 1.800
per bungkus.Alat-alat yang digunakan untuk membuat roti pun masih manual.Tidak ada mixer,
apalagi oven canggih.

Tahun 2014, seteklah 3 tahun berjalan, usaha roti miliknya pun semakin membuahkan

11
hasil. Oven impiannya pun dapat ia beli. Produknya semakin dikenal banyak orang.Apalagi
setelah mencipatakan varian roti baru yang selalu mengikuti tren yang ada di masyarakat.Sebut
saja roti boy ataupun roti abon.

Tahun 2016, akhirnya Sukardi resmi menggunakan merek untuk produksi rotinya yakni
“Banana Bread Shop”. Jombang menjadi kota pertamanya membuka gerai toko dan sejak
itulah mulai kebanjiran pesanan. Sukardi pun mulai menambah karyawan. Di saat itulah ia
mulai memberdayakan masyarakat sekitar sebagai karyawan produksi. Mulai dari pemuda
yang dulunya suka mabuk-mabukan, bermain judi, hingga yang orangtuanya mantan PSK.

Alhasil, ia mengajak masyarakat yang ada disekitar usahanya untuk menjadi karyawan.
Anak dari mantan PSK, mantan pemabuk, bahkan mantan penjudi pun ia ajak untuk
bergabung. Ya, Dusun Weru merupakan kawasan eks lokalisasi.

3.1.3 Produksi

Setiap harinya Banana Bread Shop memproduksi Roti dengan jumlah produksi Roti
yang dapat dibuat adalah sebanyak 10.000-11.000 roti/hari.Jumlah ini lebih sedikit
dibandingkan dengan jumlah produksi pada waktu musim hajatan yaitu sekitar 17.000 roti
perhari.Harga yang ditetapkan yaitu antara Rp 2.900 - Rp. 4.400.Akan tetapi karena terbuat
dari bahan alami dan tapa bahan pengawet, maka produk-produk dari Banana Bread Shop
hanya tahan selama 4-7 hari setelah produksi.Tak hanya memikirkan kualitas rasa, Banana
Bread Shop jugaterus menginovasi jenis-jenis roti yang di produksi supaya para konsumen
tidak bosan mengkonsumsi.Sampai saat ini jenis roti yang diproduksi olehBanana Bread Shop
sudah memiliki 14 jenis produk roti. Dan akan terus berinovasi (menciptakan) jenis-jenis roti
yang baru.

Karyawan (pegawai) yang dimiliki Banana Bread Shop yang terletak di Desa Weru ini
berjumlah 57 (lima puluh tujuh) orang yang terdiri dari laki-laki maupun perempuan.
Karyawan laki-laki di bagian produksi sedangkan yang perempuan di bagian packaging dan
store (took). Dengan gaji Rp. 50.000 perhari, mereka dituntuk untuk menghasilkan roti yang
mempunyai berkualitas dengan jumlah produksi 10.000-11.000 per hari.Waktu produksi
Banana Bread Shop adalah mulai jam 07:00 sampai 17:00 dan apabila mereka bekerja setelah
waktu itu, mereka akan di gaji Rp. 10.000 per jam dan tidak ada batas waktu yang ditentukan.

12
3.1.4 Pemasaran

Pada awalnya, pemilik “Banana Bread Shop” yaitu pak Sukardi memasarkan sendiri
produk rotinya di took-toko sekitar khususnya di kecamatan Jombang, Kecamatan Peterongan,
dan Kecamatan Tembelang.Salah satunya juga di Pondok Pesantren Darul Ulum ini.Selama
kurang lebih 3 (tiga) bulan, Banana Bread Shopsudah memperoleh pesanan dari warga sekitar
untuk berbagai macam acara atau keperluan, misalnya pengajian, arisan, hajatan, dan lain-lain.
Untuk menjangkau masyarakat yang lebih luas lagi, maka pemilik memutuskan untuk merekrut
karyawan untuk dijadikan salesman dengan caramemasarkan produknya ke beberapa toko-toko
kecil, warung makan, dan pasar-pasar tradisionalyang ada di Kabupaten Jombang. Lama-lama
toko-toko dan pasar tersebut menjadi langganan tetap untuk menjual roti “Banana Bread Shop’
ini.

3.2 Perubahan Adanya Dan Berkembangnya Banana Bread Shop Terhadap Sosial
Masyarakat Sekitar

3.2.1 Perubahan Sosial Ekonomi

Banana Bread Shop membawa perubahan besar terhadap social ekonomi masyarakat
sekitar industry. Dulu, desa Weru sangat dikenal akan kemiskinan dan lokalisainya, bahkan
desa ini tercatat sebagai desa paling miskin se Kecamatan Jombang. Tapi semenjak adanya
Banana Bread Shop ini, desa Weru tergolong desa yang pertumbuhan ekonominya
meningkat secara signifikan.Dan fikiran orang menganai desa Weru telah berubah drastis.

Perubahan social ekonomi ini difokuskan pada 3 (tiga) titik yaitu pendapatan,
kepemilikan fasilitas hidup, dan Kesehatan. Kondisi sosial ekonomi dari masyarakat
idealnya dapat meningkat dengan adanya pembangunan industri, sebagaimana menurut
Suratmo (Siska, 2013:482) bahwa pembangunan suatu proyek sejak di dalam perencanaan
memang sudah bertujuan untuk meningkatkan sosial ekonomi, sehingga secara teoristis
dampak setiap proyek haruslah positif bagi masyarakat setempat, propinsi, nasional ataupun
internasional.

3.2.1.1 Pendapatan
Keberadaan industri Banana Bread Shop ini, desa Weru mempunyai pengaruh
terhadap pendapatan masyarakat. Dengan terbukanya lapangan pekerjaan baru,

13
dan masyarakat sekitar yang juga banyak membuka jasa pengiriman roti dari
Banana Bread Shop, maka akan berpengaruh pula pada pendapatan masyarakat.
Peningkatan pendapatan tersebut karena banyaknya masyarakat yang bekerja di
industry Banana Bread Shop, sebagaimana menurut (Syaifullah, 2009: 46)
keadaan masyarakat cenderung mengalami peningkatan pendapatan.Hal ini terjadi
karena banyaknya anggota masyarakat yang terserap untuk bekerja pada sektor
industri.

3.2.1.2 Kepemilikan Fasilitas Hidup


Keberadaan Banana Bread Shop di Desa Weru mempunyai pengaruh terhadap
kepemilikan fasilitas hidup baik itu kepemilikan alat elektronik maupun
kepemilikan jenis kendaraan masyarakat.Hampir sebagian masyarakat sudah
mempunyai kendaraan sepeda motor, beda halnya sebelum adanya industry
Banana ini, masyarakat hanya sebagian kecil saja mempunyai sepeda motor.

3.2.1.3 Kesehatan
Kesehatan dalam penelitian ini dilihat dari tempat tujuan berobat masyarakat jika
sakit antara sebelum dan sesudah adanya pembangunan industri.Keberadaan
industri Banana Bread Shop di Desa Weru mempunyai pengaruh terhadap tingkat
kesehatan masyarakat.Hal ini berhubungan juga dengan pendapatan
masyarakat.Pendapatan yang cukup tinggi dari masyarakat telah mengubah
pandangan masyarakat dalam memilih tujuan tempat berobat.Dari sebelumnya
yang kebanyakan masyarakat sekitar kalau sakit cuma beli obat di toko, sekarang
sudah banyak yang memlih beli obat di Apotek yang tentunya lebih aman.Dan
juga sebelumnya masyarakat sekitar jarang berobat ke puskesmas tapi sekarang
sudah banyak yang langsung ke puskesmas bahkan ke Rumah Sakit.

3.2.2 Perubahan Sosial Pendidikan

Keberadaan industri di suatu wilayah akan menimbulkan pengaruh dalam berbagai


aspek, seperti pendapatan dan pendidikan masyarakat. Sebagaimana menurut (Soedjito,
1960: 123) bahwa: disadari apa tidak secara langsung adanya industri di suatu tempat akan
meningkatkan pendapatan bagi masyarakat yang ada di sekitarnya. Meningkatkan ekonomi
penduduk, kesadaran akan pendidikan tampaknya juga akan meningkat

14
Keberadaan industry Banana Bread Shopdi Desa Weru mempunyai pengaruh terhadap
pendidikan masyarakat.Peningkatan kondisi pendidikan di Desa Weru bukan disebabkan
oleh keberadaan industri, karena berdasarkan penelitian tidak ada kegiatan secara khusus
dari industri untuk meningkatkan tingkat pendidikan masyarakat.Hal ini terlihat dari
masyarakat sekitar industry yang dulu pendidikannya hanya tingkat SLTA bahkan SLTP,
sekarang masyarakat sekitar industry sudah mempunyai ekonomi yang cukup untuk
menyekolahkan anak-anaknya minimal menyandang Sarjana S1.

3.2.3 Perubahan Sosial Budaya

Seperti yang telah dijelaskan di atas, sosiologi industri itu membahas tentang
masyarakat atau manusia dan mengaitkannya dengan faktor mesin serta mekanisme kerja
pabrik yang berorientasi pada efisiensi dan efektifitas. Dari hal ini dapat di ketahui manfaat
dari sosiologi industry yang berdampak akan perubahan social budaya.

Keberadaan industri di tengah masyarakat tetntunya akan memberikan dampak dan


pergeseran bagi masyarakat, sebagaimana menurut (Hatu, 2011:8) bahwa pergeseran sosial
kultural masyarakat terutama masyarakat pedesaan, bahwa perubahan tatanan kehidupan
masyarakat sangat diakibatkan oleh adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,
perkembangan komunikasi, serta kemampuan, keinginan masyarakat untukberpikir maju.

Dan lagi-lagi, keberadaan dan berkembangnya industry Banana Bread Shop di Desa
Weru memiliki pengaruh penting bagi sector social budaya. Pemilik industry ini dulu sangat
prihatin dengan kondisi social budaya masyarakat lingkungannya. Desa Weru tempatnya
berusaha dulunya dikenal sebagai tempat lokalisasi, masyarakat yang suka judi, dan
pemabuk. Ia (pemilik Banan Brad Shop; Sukardi) tidak merasa risih, tapi malah seolah
tertantang berbuat lebih. Sebagian besar karyawannya adalah anak dari para mantan pekerja
seks komersial (PKS), mantan pemabuk, bahkan ada juga yang mantan penjudi.

3.3 Masalah-Masalah Yang Dihadapi Oleh Banana Bread Shop Sampai Saat Ini

Meskipun Kementrian Perindustrian Indonesia sempat menyatakn bahwa industry


manufakturnskala mikro hingga besar menunjukkan geliat pertumbuhan yang positif, namun

15
tak dapat dipungkiri terdapat beberapa masalah-masalah baik internal maupun eksternal yang
selalu menjadi baying-bayang setiap perusahaan industry manufaktur.

Begitupun juga dengan industry Banan Bread Shop di Desa Weru yang juga
mempunyai beberapa masalah internal maupun eksternal.

3.3.1 Masalah Internal


 Karyawan Tidak Disiplin Kerja
Karyawan Banana Bread Shop khususnya karyawan laki-laki tidak
disiplin kerja. Hal itu bias dilihat pada waktu wawancara karyawan yang
ketika menjawab pertanyaan yang berhubungan dengan libur kerja, ternyata
semaunya sendiri.
 Struktur Organisasi Yang Belum Terususun Secara Baik
Banana Bread Shop juga beum mempunyai struktur organisasi yang
baik. Hal itu bias dilihat pada waktu wawancara pemilik yang ketika
menjawab pertanyaan tentang struktur organisasi, ternyata belum di bentuk
dengan baik.
 Kebisingan Suara Mesin bagi karyawan
Kebisingan menjadi salah satu permasalahan bagi para pekerja, terutama
yang bekerja di pabrik dan sehari-hari bersentuhan langsung dengan mesin.
Ancaman gangguan pendengaran bisa dialami pekerja dalam jangka waktu
panjang. Jika kondisi tersebut terjadi, maka produktivitas pekerja bisa
terganggu. Pekerja jadi tidak maksimal bekerja, yang mana bisa
mempengaruhi hasil produksi industri.

3.3.2 Masalah Eksternal


• Banyak Perusahan (Industry) Yang Meniru Produk
Pada dunia bisnis, merupakan hal yang sangat sering terjadi saat suatu
produk muncul dan ramai disukai, tidak lama kemudian muncul sebuah
produk yang berusaha meniru, memalsukan, pada produk asli dengan sama
persis.

16
Dalam suatu hari, pemilik menemukan banyak produk roti-roti yang
meniru produknya. Bahkan menirunya dalam semua hal, dari mulai logo,
kemasan, bahkan nama pun juga meniru.
• Kebisingan Suara Alat (Mesin) Produksi bagi Masyarakt Sekitar.
Sama halnya dengan karyawan, masyarakt sekitar industry pun juga
mengeluh akan kebisingan suara mesin apalagi pada waktu malam hari.

• Keramaian Suara Para Karyawan yang Dihasilkan Oleh Aktifitas Produksi Pada
Malam Hari
Keramaian para karyawan Banana Bread Shop yang dihasilkan oleh
aktifitas produksi pada malam hari juga sering di keluhkan masyarakat
sekitar. apalagi kebayakan karyawan yang suka bergurau.

3.4 Pengolahan Limbah

Setiap penyelenggaraan kegiatan industri hampir selalu menghasilkan limbah yang


apabila tidak ditangani secara tepat akan menyebabkan pencemaran terhadap lingkungan.
Limbah adalah segala sesuatu yang dihasilkan sebagai sampingan akibat proses produksi
dalam bentuk padatan, gas, cairan, bunyi, dan radiasi yang tidak dimanfatkan sebagai produk.
Limbah sisa dari hasil pengolahan ada tiga bentuk yaitu limbah padat, limbah cair, dan limbah
gas. Limbah dari indutri pangan merupakan limbah yang tidak berbahaya (Jenie dan Winiati,
1990).

Cara pengolahan limbah industri pangan beraneka ragam tergantung pada beban yang
ada, dapat bekisar dari pengolahan lengkap terhadap air buangan sehingga menghasilkan sisa
kotoran yang dapat langsung dibuang ke dalam aliran sungai, sedang yang lain mengalami
pengolahan sebagaian sehingga dapat diubah ke dalam saluran buangan kotoran. Sisa atau
limbah padatan biasanya dipisahkan dan diolah menjadi bahan sampingan yang dapat dijual.
Pembuangan sisa industri ke dalam saluran pembuangan kotoran kota praja. Biasanya lebih
menguntungkan dibanding bila harus dibuang ke dalam sungai dimana perlakuan dan
persyaratan banyak diperlukan (Winarno, 1986).

Limbah yang dihasilkan oleh industry Banana Bread Shop berupa limbah cair dan
limbah padat. Proses pengelolaan limbah cair dan limbah padat pada Banana Bread Shop

17
adalah sebagai berikut :.

I. Limbah Cair
Libah Cair yang di hasilkan oleh Banana Bread Shop berupa sisa-sisa air
dari proses produksi roti, lalu di serahkan ke IPAL (Instalasi Pengelolaan Air
Limbah).

II. Limbah Padat


Selain menghasilkan limbah cair, Banana Bread Shop juga menghasilkan
limbah padat sebagai berikut:
• Karung bekas terigu dijual
• Cangkang telur dibuang ke TPS
• Plastik kemasan yang rusak dibuang ke TPS
• Gumpalan yang di hasilkan dari proses pencampuran bahan-bahan di
ikutkan ke IPAL bersama limbah cair

3.5 Penerapkan Coorporate Sosial Responsibility (CSR)

Setelah kita mengetahui perubahan akan adanya dan berkembangnya industry roti
Banana Bread shop di Desa Weru yang sangat baik, Banana Bread Shop juga menggunakan
sumber daya alam yaiut sumber air bersih, oleh karena itu untuk menjaga kesinambungan serta
keseimbangan penggunaan sumber daya agar tetap terjaga dan manfaatnya bagi masyarakat
sekitar dan menciptakan pertumbuhan sumber daya yang berkelanjutan. Oleh karena itu dirasa
penting bagi Banana Bread Shop melakukan kegiatan CSR, dalam rangka sebagai wujud
komitmen dan tanggung jawab sosial perusahaan dengan menerapkan kegiatan berbasis
masyarakat dalam menjalankan programnya.

Salah satunya adalah selalu menyumbang dana dan atau konsumsi (bias jadi produk
rotinya) ketika ada kegiatan desa, baik itu kegiatan (peringatan) Hari Besar Negara maupn Hari
Besar Islam. Dan dlam hal ini pihak Banana Bread shop tidak meminta timbale balik
(feedback) apapun dalam kegiatan (acara) tersebut.

18
BAB IV. PENUTUP

4.1 Kesumpilan

Secara garis besar penelitian ini berfokus tentang perubahan akan adanya dan
berkembangnya industry roti Banana Bread Shop terhadap sosial masyarakt sekitar yang berada di
Desa Weru, Jombang yang dulunya desa ini merupakan desa termiskin se Kecamatan Jombang
dan budaya masyarakat yang buruk. Dan dengan adanya serta berkembangnya industry roti ini
sangat terlihat akan perubhan masyarakt sekitar.

Keberadaan dan perkembangan industri roti Banana Bread Shop menyebabkan


perubahaan sosial ekonomi pada masyarakat sekitar, yang meliputi:

• Perubahan Sosial Ekonomi


Banana Bread Shop membawa perubahan besar terhadap social ekonomi
masyarakat sekitar, yang berdampak pada: pendapatan, kepemilikan fasilitas hidup,
dan Kesehatan.
• Perubahan Sosial Pendidikan
Keberadaan industry Banana Bread Shopdi Desa Weru mempunyai pengaruh
terhadap pendidikan masyarakat.Peningkatan kondisi pendidikan di Desa Weru bukan
disebabkan oleh keberadaan industri, karena berdasarkan penelitian tidak ada
kegiatan secara khusus dari industri untuk meningkatkan tingkat pendidikan
masyarakat.
• Perubahan Sosial Budaya
Keberadaan dan perkembangan industry Banana Bread Shop di Desa Weru
memiliki pengaruh penting bagi sector social budaya. Pemilik industry ini dulu sangat
prihatin dengan kondisi social budaya masyarakat lingkungannya. Desa Weru
tempatnya berusaha dulunya dikenal sebagai tempat lokalisasi, masyarakat yang suka
judi, dan pemabuk.

4.2 Saran

Berdasarkan hasil pembahasan diatas, maka saran yang dapat penulis kemukakan
sebagai berikut:

A. Pihak Industri
Meskipun industry Banana Bread Shop sudah menjadi salah satu industry
yang sangat cepat berkembang dan juga sudah membuat perubahan yang sangat
baik bagi paea masyarakt sekitar, tapi masih banyak yang harus diperbaiki.

19
Untuk pihan Banana Bread Shop, kami menyarankan akan beberapa hal,
yang mliputi sebagai berikut:
 Mengatasi Karyawan yang tidak di siplin kerja.
Untuk mengatasi karyawan yang tidak disiplin dalam kerja, maka kami
menyarankan untuk menerapkan tips-tips berikut ini:
1. Pertama, berikan sanksi. Sanksinya pun ada banyak macam, bias
menggunakan denda, ataupun pengurangan gaji bagi yang tidak
disiplin.
2. Kedua, berikan reward untuk karyawan paling disiplin.
3. Ketiga, Jadikan pemilik sebagai contoh. Sebagai pimpinan, semua
pandangan dan penilaian dari semua elemen karyawan akan selalu
mengarah pada sang pemilik perusahaan. Jika pemilik tidak menjadi
pemimpin yang benar, maka karyawan akan kehilangan respek san
menganggap remeh atas peraturan serta kebijakan yang dibuat oleh
pimpinan.

 Menyusun Struktur Organisasi yang Baik dan Benar


Jika dalam suatu bisnis atau perusahaan tidak mempunyai komponen
penting dalam struktur organisasi, bias jadi akan ada gangguan ke depannya.
Maka dari itu kami menyarankan pada pimpinan banana bread shop untuk
segera membuat struktur organisasi yang baik dan benar. Dan kami juga akan
memberikan suatu gambaran sederhana akan struktur organisasi yang mungkin
bias di pakai oleh pemilik perusahaan.

20
Job Description
1. Direktur (pemilik)
• Melakukan koordinasi atas perencanaan strategis.
• Memimpin rapat tinjauan manajemen secara berkala berdasarkan
sistem manajemen mutu.
• Bertanggung jawab penuh terhadap pelaksanaan semua keadaan
dan maju mundurnya perusahaan.
• Memelihara hubungan baik dengan pihak eksternal; pemerintah,
perusahaan dan masyarakat.
• Melakukan validasi produk baru yang didesain internal
perusahaan.
2. General Manager
• Mengontrol pelaksanaan, efektifitas, dan efisiensi sistem
perusahaan.
• Menyusun agenda tinjauan manajemen.
• Melaporkan tindakan koreksi dan pencegahan, sasaran mutu, dan
masalah internal tinjauan manajemen pada direktur.
• Mengesahkan daftar induk dokumen.
3. HRD
• Melakukan absensi karyawan.
• Mengetahui prmohonan gaji karyawan bulanan.
• Meningkatkan kualitas SDM bagi karyawan baru dan lama.
• Menerima usulan dari karyawan.
• Memilih dan menyeleksi karyawan sesuai dengan standar dan
kebutuhan perusahaan.
4. Marketing
• Mengadakan penjualan hasil produksinya.
• Menyusun anggaran biaya distribusi,terutama biaya-biaya iklan
dan promosi.
• Mengembangkan produksinya di pasran serta berusaha
menjalankan tugas kebijaksanaan tentang harga roti di pasaran.
• Mperhatikan keadaan pasar dan perkembangan pemasaran hasil
produksi sendiri maupun perusahaan saingan

21
• Berusaha membuka area pasar baru,setelah itu memperhatikan
daerah mana yang memiliki pembeli terbanyak.
5. Produksi
• Menkoordinir, mengawasi dan bertanggung jawab atas
pelaksanaan produksi agar dapat terlaksana secara ekonomis dan
efisien.
• Bertanggung jawab atas terjadinya bahan mentah, bahan penolong,
yang dibutuhkan untuk proses produksi maupun produk jadi yang
ada.
• Memberikan laporan produksi kepada direktur utama.
6. Finance and Accounting
• Mengkoordinasi tugas dan wewenang staf keuangan dan akuntansi.
• Menentukan dan menghitung jumlah anggaran yang akan dan telah
digunakan perusahaan.
• Memerikasa ulang laporan keuangan tiap bulan.
• Menyerahkan laporang keuangan kepada Direktur.
• Memonitor pengeluaran kas perusahaan.
7. Store
• Merencanakan kapasitas persediaan yang dibutuhkan untuk tiga
bulan kedepan,
• Membuat jadwan prediksi mingguan.
• Memastikan bahwa produksi donat sesuai dengan rencana.
• Mengoreksi laporan staf perencanaan persediaan bahan baku.
• Menyediakan bahan yang akan digunakan untuk produksi.

 Mengatasi Kebisingan Suara Mesin bagi karyawan


Demi keselamatan pekerja selama bekerja supaya tidak membahayakan
pendengaran dan demi produk yang lebih baik, kami menyarankan untuk
menyediakan alat pelindung telinga (ear protector) dan karyawan wajib
memakai ketika bekerja.

 Mengatasi Produk tiruan

22
Untuk mengatasi masalah ini, kami menyarankan supaya Banana Bread
Shop melakakuan bebrapa hal sebagai berikut:
1. Menguatkan branding produk, sehingga timbul rasa loyal terhadap
brand sehingga para konsumen akan sulit berpindah produk.
2. Menguatkan cara pemasarannya, sehingga para konsumen lebih
memilih untuk membeli produk yang asli.
3. Melakukan pendekatan langsung pada konsumen, salah satunya
yaitu melakukan aktivitas CSR dengan tema “Roti Bergizi”. Melalui
program ini, Banana Bread Shop mengedukasi masyarakat,
khususnya yang berada di Kabupaten Jombang, mengenai konsep
bagaimana roti yang bergizi. Dengan program ini, tentunya bertujuan
agar masyarakat sendiri lebih paham mengenai produk roti yang
bergizi, sehingga penting untuk mengetahui produk roti yang asli
karena tentu terjamin kualitasnya. Hal ini berbanding terbalik
dengan mengkonsumsi barang tiruan yang diragukan kandungan
bahan dan kebersihannya. Karena berkonsep CSR, tentunya program
“Roti Bergizi” tersebut memiliki unsur amal.
Dengan melakukan pendekatan personal pada konsumen, diharapkan
konsumen akan benar-benar teredukasi mengenai pentingnya
memilih produk-produk asli, dan juga jeli dalam memilihnya.

 Mengatasi Kebisingan Suara Alat (Mesin) Produksi bagi Masyarakat Sekitar.


Salah satu cara untuk mengatasinya adalah dengan melakukan perbaikan
kualitas bangunan agar dapat menurunkan intensitas bising dan menambah
pepohonan di sekitar pabrik. Ataukah dengan membuat bangunan baru untuk
sector produksi yang jauh dari permukiman warga.

 Mengatasi Keramaian Suara Para Karyawan yang Dihasilkan Oleh Aktifitas


Produksi Pada Malam Hari
Cara mengatasi masalah ini adalah hamper sama dengan masalah
sebelumnya (diatas). Memang pada malam hari sekecilnya frekuensi suara
pasti akan tetap terdengar, hal ini bias di buktikan dengan suara detikan jam

23
dinding. Dimana pada saat malam hari suara detikan jam dinding tersebut
akan terdengar tek tek tek

B. Karyawan
Saran untuk karyawan dari kami hanyalah satu, yaitu menerapkan
kedisiplinan dalam bekerja. Karena memiliki dan menerapkan sifat disiplin itu akan
selalu mendatangkan kebaikan. Mulai dari disiplin waktu, disiplin terhadap waktu,
disiplin terhadap aturan atau kebijakan, sampai dengan disiplin terhada ucapan.

24
GALERI GAMBAR

25
DAFTAR PUSTAKA

1. Craig, Alton W. J. “A framework for the Analysis of Industrial Relations Systems” in Barrett
et. al. Industrial Relations and the Wider Society: Aspects of Interaction. London: Coller
MacMillan &The Open University Press. Pp. 8-20.
2. Dunlop, J. T. “Political Systems and Industrial Relations” in Barrett et. al. Industrial Relations
and the Wider Society: Aspects of Interaction. London: Coller MacMillan &The Open
University Press. Pp. 363-373.
3. magentarosmaya.blog.fisip.uns.ac.id-sosiologi-industri/2012/09/30
4. Anggraini, Retno. 2013. Dampak Industri Terhadap Masyarakat Pedesaan.
http://aleharahap.wordpress.com/2009/05/29/dampak-industri-terhadap-masyarakat-pedesaan
5. Johnson, Doyle Paul. (1988). Teori Sosiologi Klasik dan Modern. Terj. Robert. MZ Lawang.
Jakarta: Gramedia.
6. Salomon, Michael. (1992). Industrial Relations: Theory and Practice. New York: Prentice
Hall.
7. Watson, Tony J. (1997). Sociology of Work and Industry. London: Routledge.

26

Anda mungkin juga menyukai