Anda di halaman 1dari 50

Pengantar

Corporate Governace

Oleh
Dr. H. Imam Baidlowi, MM
Arti dari
Corporate adalah

perusahaan
Governance
• Terkait dengan pembuatan keputusan, siapa yang
mempengaruhi, bagaimana pengaruh dilaksanakan,
bagaimana pembuat keputusan melakukan secara
akuntabel.
• Juga terkait dengan legitimasi, pengakuan kekuasaan
untuk membuat keputusan bagi semua orang dan
pengambilan resiko.
• Tata Pamong
Arti dari
Corporate Governace

Tata kelola perusahaan


Bertujuan untuk:
Menciptakan nilai tambah bagi seluruh
pemegang kepentingan (stakeholders)
Definisi Corporate Governance
SISTEM :
Mengatur bagaimana korporasi diarahkan dan dikendalikan
untuk meningkatkan kemakmuran bisnis secara accountable
untuk mewujudkan nilai pemegang saham dalam jangka
panjang dengan tidak mengabaikan kepentingan stakeholder
lainnya.
STRUKTUR :
Memberikan kejelasan fungsi, hak, kewajiban dan
tanggungjawab antara pihak-pihak yang berkepentingan atas
korporasi, mencakup proses kontrol internal dan eksternal
yang efektif serta menciptakan keseimbangan internal (antar
organ perusahaan) dan keseimbangan eksternal (antar
stakeholder)
Corporate Governance
Dalam Arti Sempit menurut , corporate
governance:
Hubungan antara:
• Dewan Direksi
• Dewan Komisaris
• Manajemen Puncak
• Stakeholders
Dalam menentukan arah dan performa
perusahaan
Menurut FCGI
(Forum for Corporate Governance in Indonesia) :

• Yaitu separangkat peraturan yang mengatur


hubungan yang berkaitan dengan hak-hak dan
kewajiban dari :
– pemegang saham,
– pengurus (pengelola) perusahaan,
– pihak kreditor,
– pemerintah,
– karyawan, serta
– para pemegang kepentingan intern dan
ekstern lainnya .
Dengan kata lain…….

• Corporate Governance  Suatu


sistem yang mengatur dan
mengendalikan perusahaan.
• Dengan TUJUAN 
menciptakan nilai tambah bagi
semua pihak yang
berkepentingan (stakeholders).
Menurut Shampurno
• Yaitu seperangkat mekanisme
yang digunakan untuk mengelola
hubungan di antara stakeholder
dalam konteks untuk memberikan
batasan dan arahan maupun
kinerja organisasi/perusahaan
Menurut IICG
(The Indonesian Institute for Corporate Governance)

• Yaitu Proses dan struktur yang


ditetapkan dalam menjalankan
perusahaan, dengan tujuan utama
meningkatkan nilai pemegang
saham dalam jangka panjang,
dengan tetap memperhatikan
kepentingan stakeholders yang
lain.
Prinsip-prinsip Corporate Governance

TRANSPARANSI (Transparansi)

AKUNTABILITAS (Akuntabilitas)

RESPONSIBILITAS(Tanggung jawab)

INDEPENDENSI

FAIRNESS
Prinsip Corporate Governance
– Transparansi yaitu perusahaan harus menyediakan informasi
yang material dan relevan dengan cara yang mudah diakses
dan dipahami oleh pemangku kepentingan.
– Akuntabilitas yaitu perusahaan harus dapat
mepertanggungjawabkan kinerjanya secara trasnparan dan
wajar
– Responsibilitas yaitu perusahaan harus mematuhi peraturan
perundang-undangan serta melaksanakan tanggung jawab
terhadap masyarakat dan lingkungan
– Independensi yaitu perusahaan harus dikelola secara
independen, dan
– Fairness yaitu perusahaan harus senantiasa memperhatikan
kepentingan pemegang saham dan pemangku kepentingan
lainnya
Struktur Corporate Governance
Gambar.1 Gambar. 2
Struktur Corporate Governance 2-Tier/tingkat Struktur Corporate Governance 1-Tier

Rapat Umum Pemegang Saham Rapat Umum Pemegang Saham


(RUPS) (RUPS)

Dewan
Dewan Direksi
Komisaris

Dewan Non
Direksi Eksekutif
Supervisi/ Eksekutif
Pengawasan

Sumber : FCGI (2004)


Badan dalam Corporate Governance
• Dewan Komisaris. Dewan komisaris merupakan inti dari corporate governance
yang ditugaskan untuk menjamin pelaksanaan strategi perusahaan, Dewan
komisaris merupakan suatu mekanisme mengawasi dan mekanisme untuk
memberikan petunjuk dan arahan pada pengelola perusahaan.

Komite-Komite Pembantu Dewan Komisaris


• Komite Kompensasi/Remunerasi Untuk Badan Eksekutif
(Compensation/Remuneration Committee). bertanggungjawab untuk membuat
rekomendasi kepada Dewan Direksi terhadap keputusan-keputusan yang
menyangkut remunerasi/kompensasi untuk Dewan Direksi dan kebijakan-kebijakan
kompensasi lainnya
• Komite Nominasi (Nomination/Governance Committee) untuk mengawasi proses
pencalonan komisaris dan direksi
• Komite Audit. untuk memberikan suatu pandangan tentang masalah akuntansi,
laporan keuangan dan penjelasannya, sistem pengawasan internal serta auditor
independen.
Tanggung Jawab Dewan
• Menentukan strategi korporasi, arah, misi atau visi
• Mengangkat dan memberhentikan CEO (Chief Executive
Officer/ Pejabat Eksekutif Tertinggi) dan manajemen
puncak
• Mengendalikan, memonitor dan mensupervisi
manajemen puncak
• Mereview dan menyetujui penggunaan sumber daya
• Memperhatikan kepentingan pemegang saham
Peran Dewan Dalam Manajemen Strategik :
• Memonitor
• Mengevaluasi dan mempengaruhi
• Memulai/memunculkan dan menentukan
Teori Keagenan
Permasalahan muncul dalam suatu organisasi karena
agen (manajemen puncak) tidak bersedia untuk
menanggung tanggung jawab atas keputusan yang
mereka buat kecuali jika mereka memiliki sejumlah
saham yang substantial di perusahaan

Codetermination : keterlibatan karyawan perusahaan


dalam dewan direksi

Interlocking Directorate : seorang direktur menjadi


anggota dewan pada dua atau lebih perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Puncak
• Menyediakan kepemimpinan eksekutif
• Me-manage proses perencanaan strategis
Kepemimpinan eksekutif:
• Mengartikulasikan tujuan yang memberikan
inspirasi
• Bertindak sebagai role model
• Mengkomunikasikan standar yang tertinggi dan
menunjukkan kepercayaan atas kemampuan
karyawan
Tanggung Jawab Bisnis
Tanggung Jawab Sosial

`Ekonomi Hukum Ethical Discretionary


(Keharusan) (Seharusnya) (Sebaiknya) (option)
(Mungkin)

Pemegang Kepentingan (Stakeholders) Perusahaan:


Perorangan atau kelompok yang mempengaruhi
atau dipengaruhi oleh pencapaian kepentingan
atau tujuan perusahaan
Relatifisme Moral
• Menyatakan bahwa moral sangat relatif / bergantung pada
standar personal, sosial atau budaya
Kohlberg’s Tingkat Perkembangan Moral :
• Preconventional : terkait dengan diri sendiri
• Conventional : terkait dengan hukum dan norma
• Principled : terkait dengan nilai-nilai universal
Pendekatan Dasar Dalam Perilaku Etis
• Utilitarian (berfaedah)
• Hak Individual
• Keadilan
Bentuk Corporate Governance
Oleh Manajemen Puncak

Manajemen Manajemen
Derajat Keterlibatan

Entrepreneurship Partnership
(kewirausahaan) (persekutuan)

Manajemen Manajemen
Chaos (kekacauan) Marionette (Boneka)

Rendah
Derajat Keterlibatan Oleh
Dewan Direksi
PRINSIP-PRINSIP Good Corporate
Governance
MENURUT OECD ( The Organization for
Economic Cooperation and Development)
Landasan Hukum yang diperlukan untuk menjamin
penerapan GCG secara efektif
Hak Pemegang Saham dan fungsi pokok Kepemilikan
Perusahaan
Perlakuan Adil terhadap para pemegang saham
Peranan Stakeholders dalam Corporate Governance
Prinsip Pengungkapan informasi perusahaan secara
transparan
Tanggung jawab Dewan Pengurus
PRINSIP-PRINSIP GCG (ASX)
• MENURUT ASX( Australian Stock Exchange)
ASX Corporate Governance Council menciptakan 10
prinsip GCG yaitu:
– Membangun landasan kerja yang kuat bagi
manajemen perusahaan dan Direksi
– Menyusun struktur organisasi Direksi
– Mengembangkan kebiasaan mengambil keputusan
yang etis dan dapat dipertanggung jawabkan
– Menjaga integritas laporan keuangan
PRINSIP-PRINSIP GCG (ASX)
– Mengungkapkan semua informasi tentang kondisi
dan perkembangan perusahaan kepada pemegang
saham secara tepat waktu dan seimbang
– Menghormati hak dan kepentingan paara
pemegang saham
– Menyadari adanya resiko bisnis dan mengelolanya
secara profesional
– Mendorong peningkatan kinerja direksi dan
manajemen perusahaan
PRINSIP-PRINSIP GCG (ASX)
– Menjamin pemberian balas jasa pimpinan dan
karyawan perusahaan yang adil dan dapat
dipertanggungjawabkan
– Memahami hak dan kepentingan stakeholders
yang sah.
ASAS GOOD CORPORATE GOVERNANCE

• Setiap perusahaan harus memastikan bahwa


asas GCG diterapkan pada setiap aspek bisnis
dan disemua jajaran perusahaan
ASAS GOOD CORPORATE GOVERNANCE
TRANSPARANSI (TRANSPARENCY)

• PRINSIP DASAR
– Untuk menjaga obyektifitas dalam
menjalankan bisnis, perusahaan harus
menyediakan informasi yang material dan
relevan dengan cara yang mudah diakses
dan dipahami oleh pemangku
kepentingan
ASAS GOOD CORPORATE GOVERNANCE
TRANSPARANSI (TRANSPARENCY)

• PRINSIP DASAR
– Perusahaan harus mengambil inisiatif
untuk mengungkapkan tidak hanya
masalah yang disyaratkan oleh peraturan
perundang-undangan, tetapi juga hal yang
penting untuk pengambilan keputusan oleh
pemegang saham, kreditur dan pemangku
kepentingan lainnya.
ASAS GOOD CORPORATE GOVERNANCE
TRANSPARANSI (TRANSPARENCY)

• PEDOMAN POKOK PELAKSANAAN


– Perusahaan harus menyediakan informasi
secara tepat waktu, memadai, jelas,
akurat dan dapat diperbandingkan serta
mudah diakses oleh pemangku
kepentingan sesuai dengan haknya
ASAS GOOD CORPORATE GOVERNANCE
TRANSPARANSI (TRANSPARENCY)

• PEDOMAN POKOK PELAKSANAAN


– Informasi yang harus diungkapkan meliputi, tetapi tidak
terbatas pada Visi, Misi, sasaran usaha dan strategi
perusahaan, kondisi keuangan, susunan dan kompensasi
pengurus, pemegang saham pengendali, kepemilikan saham
oleh anggota direksi dan anggota dewan komisaris beserta
anggota keluarganya dalam perusahaan dan perusahaan
lainnya, sistem manajemen resiko, sistem pengawasan dan
pengendalian internal, sitem dan pelaksanaan GCG serta
tingkat kepatuhannya, dan kejadian penting yang dapat
mempengaruhi kondisi perusahaan
ASAS GOOD CORPORATE GOVERNANCE
TRANSPARANSI (TRANSPARENCY)

• PEDOMAN POKOK PELAKSANAAN


–Prinsip keterbukaan yang dianut oleh
perusahaan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan, kerahasiaan
perusahaan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan, rahasia jabatan,
dan hak-hak pribadi.
ASAS GOOD CORPORATE GOVERNANCE
TRANSPARANSI (TRANSPARENCY)

• PEDOMAN POKOK PELAKSANAAN


–Kebijakan perusahaan harus tertulis
dan secara proposional
dikomunikasikan kepada pemangku
kepentingan
Prinsip GCG
(Accountability)
Prinsip Dasar
• Perusahaan harus dapat mempertanggung jawabkan
kinerjanya secara transparan dan wajar
• Untuk itu perusahaan harus dikelola secara benar,
terukur dan sesuai dengan kepentingan perusahaan
dengan tetap memperhitungkan kepentingan
pemegang saham dan pemangku kepentingan lain.
• Akuntanbilitas merupakan prasyarat yang diperlukan
untuk mencapai kinerja yang berkesinambungan.
Pedoman Pokok Pelaksanaan
• Perusahaan harus menerapkan rincian tugas dan
tanggung jawab masing-masing organ
perusahaan dan semua karyawan secara jelas
dan selaras dengan visi, misi, nilai-nilai
perusahaan (corporate value), dan strategi
perusahaan.
• Perusahaan harus meyakini bahwa semua organ
perusahaan dan semua karyawan mempunyai
kemampuan sesuai dengan tugas, tanggung
jawab, dan perannya dalam pelaksanaan GCG.
Pedoman Pokok Pelaksanaan
• Perusahaan harus memastikan adanya sistem
pengendalian internal yang efektif dalam
pengelolaan perusahaan
• Perusahaan harus memiliki ukuran kinerja
untuk semua jajaran perusahaan yang
konsisten dengan sasaran usaha perusahaan,
serta memiliki sistem penghargaan dan sanksi
(reward and punishment system)
Pedoman Pokok Pelaksanaan
• Dalam melaksanakan tugas dan tanggung
jawabnya, setiap organ perusahaan dan
semua karyawan harus berpegang pada etika
bisnis dan pedoman perilaku (code of
Conduct) yang telah disepakati
Prinsip GCG
(Responsibility)
Tanggung jawab
Prinsip Dasar
• Perusahaan harus mematuhi peraturan
perundang-undangan serta melaksanakan
tanggung jawab terhadap masyarakat dan
lingkungan sehingga dapat terperlihara
kesinambungan usaha dalam jangka panjang
dan mendapat pengakuan sebagai good
corporate citizen
Pedoman Pokok Pelaksanaan
• Organ perusahaan harus berpegang pada
prinsip kehati-hatian dan memastikan
kepatuhan terhadap peraturan perundang-
undangan, anggaran dasar dan peraturan
perusahaan (by laws)
Pedoman Pokok Pelaksanaan
• Perusahaan harus melaksanakan tanggung
jawab sosial dengan antara lain peduli
terhadap masyarakat dan kelestarian
lingkungan terutama disekitar perusahaan
dengan membuat perencanaan dan
pelaksanaan yang memadai
Prinsip GCG
(Independency)
Prinsip Dasar
• Untuk melancarkan pelaksanaan asas GCG,
perusahaan harus dikelola secara independen
sehingga masing-masing organ perusahaan
tidak saling mendominasi dan tidak dapat
dintervensi oleh pihak lain
Pedoman Pokok Pelaksanaan
• Masing-masing organ perusahaan harus
menghindari terjadinya dominasi oleh pihak
manapun, tidak terpengaruh oleh
kepentingan tertentu, bebas dari benturan
kepentingan (conflict of interest) dan dari
segala pengaruh atau tekanan, sehingga
pengambilan keputusan dapat dilakukan
secara objektif
Pedoman Pokok Pelaksanaan
• Masing-masing organ perusahaan harus
melaksanakan fungsi dan tugasnya sesuai
dengan anggaran dasar dan peraturan
perundang-undangan , tidak saling
mendominasi dan atau melempar tanggung
jawab antara satu dengan yang lainnya
Parameter Implementasi Good
Corporate Governance (GCG)
 Compliance (kepatuhan) yaitu sejauh mana perusahaan
telah mematuhi aturan-aturan yang ada dalam memenuhi
prinsip-prinsip GCG;
 Conformance (kesesuaian dan kelengkapan) yaitu sejauh
mana perusahaan telah berperilaku sesuai dengan berbagai
aspek yang menjadi prinsip GCG dan kelengkapan
perangkat dalam memenuhi kebutuhan implementasi GCG
 Performance (unjuk kerja) yaitu sejauh mana perusahaan
telah menampilkan bukti (evidence) yang menunjukkan
bahwa perusahaan telah mendapatkan manfaat yang nyata
dari perapan prinsip GCG di dalam perusahaan.
Peraturan dan Kelembagaan GCG di
Indonesia
Komitmen GCG – Pemerintah dan Bank Indonesia

– Dibentuknya Komite Nasional tentang Kebijakan


Corporate Governance (KNKCG) melalui Keputusan
Menko Ekuin Nomor: KEP/31/M.EKUIN/08/1999 tentang
pembentukan KNKCG . Menerbitkan Pedoman GCG
Indonesia
– Saat ini telah dibentuk Komite Nasional Kebijakan
Governance (KNKG) sebagai pengganti KNKCG melalui
Surat Keputusan Menko Bidang Perekonomian Nomor:
KEP/49/M.EKON/11/2004. Terdiri dari Sub-Komite Publik
dan Sub-Komite Korporasi.
Komitmen GCG – Pemerintah dan Bank Indonesia (ii)

– Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan BUMN Nomor


Kep-133/M-PBUMN/1999 tentang Pembentukan Komite
Audit bagi BUMN.
– SE Ketua Bapepam Nomor Se-03/PM/2000 tentang Komite
Audit yang berisi himbauan perlunya Komite Audit dimiliki
oleh setiap Emiten.
– Peraturan Menteri BUMN Nomor PER-05/MBU/2008 Tentang
Pedoman umum pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa
BUMN.
– Keputusan Menteri BUMN No. 09A/MBU/2005 Tentang
Proses Penilaian Fit & Proper Test Calon Anggota Direksi
BUMN
Komitmen GCG – Pemerintah dan Bank Indonesia (iii)
– SE Menteri BUMN No. 106 Tahun 2000 dan Keputusan
Menteri BUMN No. 23 Tahun 2000 - mengatur dan
merumuskan pengembangan praktik good corporate
governance dalam perusahaan perseroan.
– Disempurnakan dengan KEP-117/M-MBU/2002 tentang
Keputusan Menteri BUMN Nomor Kep-117/M-MBU/2002
tentang Penerapan Praktek Good Corporate Governance
Pada BUMN.
– Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 8/4/PBI/2006 tentang
GCG yang dirubah dengan PBI No. 8/14/GCG/2006.
GCG SEBAGAI CORPORATE CULTURE
Pedoman Hukum & Visi Corporate/ Internal
Umum Peraturan Misi Industry Best
GCG yang Sasaran Best Practices
berlaku Korporasi Practices

Good Corporate Governance


Code

Peraturan Teknis / Pelaksanaan


R
e
Internalisasi / Sosialisasi v
i
e
Implementasi w

Corporate Culture

Anda mungkin juga menyukai